Legenda Futian

Gadis Misterius



Gadis Misterius

3Orang-orang dari sembilan negara merasa tidak bersemangat. Sekitar seratus pertempuran berikutnya akan lebih mudah untuk dihadapi. Bagaimanapun juga, para peserta yang tersisa setelah putaran pertama berakhir merupakan para jenius tingkat atas, dan akan lebih mudah bagi mereka untuk bertarung melawan para kultivator dari Negeri Timur yang bukan murid dari tempat-tempat suci. Pertempuran-pertempuran itu akan dilakukan dalam sistem satu lawan satu, bukan tanpa peraturan khusus antara sembilan peserta sampai tersisa satu pemenang yang berdiri di atas panggung, yang akan jauh lebih mudah daripada pertempuran sebelumnya. Oleh karena itu, sekitar seratus pertempuran berikutnya akan berlangsung relatif mudah. Namun, putaran penyelisihan untuk mencapai posisi seratus besar setelah itu akan menyulitkan mereka.     3

"Orang-orang dari Negeri Timur yang belum pernah bertarung sebelumnya, dipersilahkan untuk menantang kultivator yang menurut kalian harus disingkirkan," Tetua yang berada di bagian ujung panggung pertemuan mengumumkan.     

Para kultivator kuat dari berbagai sudut memandang ke arah sekitar seratus orang yang tersisa dari Negeri Timur, dan banyak dari mereka tersenyum polos. Dapat terlihat dengan jelas bahwa mereka tidak terlalu peduli mengenai pertempuran ini.     

Pada saat itu, satu sosok terlihat berjalan menuju panggung pertemuan secara perlahan-lahan. Banyak orang tertegun saat melihat sosok yang keluar dari kerumunan itu dan mereka mulai terlihat gelisah. Meskipun mereka semua pernah melihatnya sebelumnya, masih terasa sangat aneh untuk melihatnya naik ke atas panggung secara langsung.     

Sosok yang naik ke atas panggung tidak lain adalah gadis yang kala itu muncul di kaki Gunung Suci Xihua. Dia masih terlihat sangat muda, dan sepertinya dia telah mencuci wajahnya sebelum ia berpartisipasi dalam Pertemuan Sembilan Negara, penampilannya kini terlihat jauh lebih bersih dari sebelumnya. Dia memiliki warna kulit yang indah dan dia mengikat rambutnya dengan model kuncir kuda, membuatnya terlihat menggemaskan.     

"Dia adalah gadis waktu itu." Banyak orang yang berada di tribun penonton tercengang saat melihat kehadirannya. Jadi dia adalah peserta pertama yang akan bertarung. Meskipun dia telah membunyikan Lonceng Hukum pada hari itu, bagaimana mungkin seorang gadis sepertinya, yang masih remaja, melawan para genius dari tempat-tempat suci yang hadir disini?     

"Yaya, hajar mereka semua," seorang lelaki tua dari arah kerumunan berteriak dengan keras. Banyak orang memandang ke arah lelaki tua itu dengan tatapan mengejek. Kakek tua itu benar-benar berteriak dari tribun penonton di Pertemuan Sembilan Negara? Apakah dia seseorang yang ketinggalan zaman atau bagaimana?     

Sepertinya gadis itu mendengar teriakan dari lelaki tua itu, dan dia mendongak ke arah tersebut, ekspresinya tampak serius saat dia mengangguk dan berkata, "Baik, kepala desa." Kemudian dia mengalihkan pandangannya pada para kultivator kuat dari delapan negara lainnya, sambil memiringkan kepalanya ia berkata, "Sekarang, siapa di antara kalian yang bersedia maju dan bertarung melawanku?"     

Banyak tokoh penting yang berada di tribun tidak bisa menahan diri untuk tersenyum saat menyaksikan tingkah konyol dari gadis itu. Benar-benar seorang gadis yang luar biasa...     

"Bagaimana caranya dia bisa lolos dari babak kualifikasi dan membuatnya berhak berpartisipasi di Pertemuan Sembilan Negara?" seseorang bertanya kepada orang-orang yang duduk di sebelahnya dengan penuh rasa ingin tahu, bertanya-tanya apakah gadis itu memiliki kekuatan yang mumpuni untuk menghadapi lawan-lawannya di panggung Pertemuan Sembilan Negara.     

Ekspresi tiga orang Saint dari Gunung Suci Xihua terlihat aneh. Seorang gadis berusia 15 tahun telah mengembangkan kekuatan hukum, dan selain itu dia datang bersama dengan 'kepala desa' itu.     

Apakah seseorang seperti itu benar-benar ada di Negeri Timur?     

Tidak ada jawaban yang muncul dari para peserta di delapan negara lainnya. Mereka akan meraih kemenangan yang mudah dengan mengalahkan dan menindas gadis semuda itu, tetapi jika mereka kalah melawannya, rasa malu yang akan mereka terima sungguh luar biasa.     

Ye Futian menatap gadis itu, dia merasa tertarik padanya. Banyak orang memandang rendah gadis itu sama seperti bagaimana mereka memandang rendah Negeri Barren. Itu adalah sebuah pola pemikiran yang sering terjadi pada banyak orang. Bagaimanapun juga, dia hanyalah seorang gadis. Pada usianya saat ini, meskipun dia mulai berlatih saat dia masih berada di dalam kandungan, kekuatannya tetap saja akan terbatas, sama seperti bagaimana delapan negara itu berpikir bahwa Negeri Barren adalah negara yang paling lemah. Namun, dia menganggap bahwa gadis itu bukanlah seseorang yang bisa dianggap remeh. Gadis itu adalah seseorang yang mampu menyadari bahwa dia sedang melihatnya dengan menggunakan Meditasi Kebebasan. Instingnya sungguh luar biasa.     

Atau lebih tepatnya, dia memiliki semacam kemampuan istimewa.     

Gadis itu melihat ke arah kerumunan orang di sekitarnya setelah menyadari bahwa tidak ada seorang-pun yang menjawab tantangannya dan kini ia menatap seseorang. Dia menunjuk ke arahnya dan berkata, "Baiklah, kalau begitu aku akan memilihmu."     

Orang yang dia tunjuk adalah seorang kultivator kuat dari Gunung Suci Daluo di Negeri Feng. Ditambah lagi, dia adalah seorang jenius tingkat atas dari Gunung Suci Daluo yang telah mengembangkan hukum yang matang dan dia merupakan sosok yang sangat kuat.     

"Mengapa gadis itu..." Banyak orang tidak bisa berkata-kata. Apakah dia datang kemari hanya untuk bermain-main? Seharusnya dia telah mengamati pertempuran-pertempuran sebelumnya dengan cermat dan mengingat siapa sosok yang paling lemah di antara mereka. Jenius dari Gunung Suci Daluo itu tentu saja bukanlah sosok yang paling lemah. Justru sosok itu mungkin memiliki kekuatan di atas rata-rata.     

Kultivator dari Gunung Suci Daluo berjalan keluar dari kerumunan. Tatapan matanya terlihat tajam seperti mata seekor elang, hidungnya mancung, dan dia memancarkan hawa kehadiran yang dingin dan cerdas, yang bisa saja berarti bahwa dia adalah sosok yang tidak bermoral dan hina.     

"Kenapa kau memilihku?" murid dari Gunung Suci Daluo itu bertanya pada gadis tersebut.     

"Karena wajahmu jelek," ujar gadis itu dengan ekspresi datar.     

"..." Banyak orang memandangnya dengan ekspresi tercengang. Alasan yang baru saja dia ucapkan membuat mereka tidak bisa berkata-kata. Para kultivator, terutama laki-laki, tidak begitu peduli dengan penampilan mereka, tetapi memang benar bahwa di antara semua orang yang hadir, murid dari Gunung Suci Daluo itu memang yang memiliki wajah paling jelek.     

Ini adalah alasan mengapa gadis itu memilihnya?     

Pria itu menyipitkan matanya dan ekspresinya menjadi semakin dingin, seolah-olah dia sedang merencanakan sesuatu padanya. Seringai sinis dapat terlihat di kedua matanya yang menyipit, dan dia berkata, "Jadi kau telah menyadarinya. Tapi, gadis kecil, meskipun kau sendiri tidak begitu cantik, kau masih muda dan kulitmu terlihat halus dan kenyal. Sangat disayangkan."     

"Bisakah kita mulai sekarang?" Gadis itu terlihat bosan saat mendengarnya berbicara. Dia berbalik dan menatap ke arah Tetua itu.     

"Silahkan." Tetua yang berada di tepi panggung pertemuan itu mengangguk.     

"Gadis kecil, kau terlalu percaya diri." Kultivator dari Gunung Suci Daluo itu perlahan-lahan naik ke udara dan melayang tepat di atas kepala dari gadis itu. Sebuah tekanan yang mengerikan turun dari atas langit dalam sekejap.     

"Kubur dia." Terdengar sebuah suara bernada dingin, dan area di sekitar gadis itu tampaknya telah dipenuhi dengan bongkahan batu-batu raksasa yang tak terhitung jumlahnya. Dia mengepalkan tinjunya dan batu-batu raksasa yang melayang itu langsung diarahkan menuju gadis tersebut, berniat untuk menguburnya di dalamnya. Terdengar rentetan suara gemuruh yang keras. Batu-batu raksasa itu saling berbenturan satu sama lain dengan membawa kekuatan yang sangat dahsyat. Gadis itu mendongakkan kepalanya dan menatap batu-batu tersebut. Kilatan-kilatan yang sangat tajam muncul dari matanya, yang membuatnya terlihat seperti iblis. Pada saat itu juga, batu-batu raksasa di sekitarnya terhenti di jalurnya, tidak mampu menekan lebih jauh, dan semua batu itu jelas telah ditangkis oleh tubuhnya.     

Suara gemuruh terdengar di udara saat batu-batu raksasa itu terus bermunculan. Kultivator dari Gunung Suci Daluo itu berdiri tegak di udara. Dia menggerakkan tangannya. Tampaknya semua batu raksasa itu berada dalam kendalinya, dan sebuah kekuatan hukum yang tak berbentuk telah dikeluarkan, menggabungkan semua batu raksasa itu menjadi satu kesatuan. Serangan itu terus menekan gadis itu, berusaha untuk menghancurkan tubuhnya.     

Namun, tatapan mata dari gadis itu semakin terlihat seperti iblis. Rambutnya yang dikuncir kuda berkibar di udara dan sebuah aura yang sangat tajam terpancar dimana tubuhnya menjadi titik pusat, menahan kekuatan dari tekanan itu.     

*Boom* Terdengar suara gemuruh yang keras saat cahaya penghancur menyinari area tersebut. Semua batu yang berada di sekitarnya meledak dan hancur hingga berkeping-keping. Gadis itu tampak melesat ke arah langit, langsung menuju kultivator dari Gunung Suci Daluo itu dengan kecepatan yang luar biasa.     

Kultivator dari Gunung Suci Daluo itu mengerutkan keningnya dan mengerahkan rentetan bongkahan batu-batu raksasa ke arah gadis itu, seolah-olah dia berusaha melemparkan tembok pertahanan pada gadis yang sedang menerjangnya itu. Namun, apa yang tersisa di udara di sekelilingnya hanyalah pasir dan batu-batu kerikil saat semua batu raksasa itu meledak dan dihancurkan dalam sekejap. Kultivator dari Gunung Suci Daluo itu terus menerus mengubah pola serangannya. Dia mengayunkan tangannya ke bawah dan mengirimkan sebuah gunung kuno raksasa yang jatuh dari atas langit. Kekuatan hukum yang mengerikan berputar-putar di atas gunung itu, membuatnya mampu merubah area yang dia tuju hanya dengan kekuatan murni yang dimilikinya.     

Namun, gadis itu menerjang ke arah gunung tersebut dengan santai, menerobos ke dalamnya dan tidak lama kemudian muncul dari bagian ujung gunung lainnya. Gunung itu runtuh, dan gadis telah muncul tepat di hadapan kultivator dari Gunung Suci Daluo itu. Dia hanya melayang disana dan menatap lawannya dengan kedua mata iblisnya.     

"Arrghh..." Kultivator dari Gunung Suci Daluo itu menutupi matanya setelah terdengar suara jeritan yang keras. Jeritannya membuat banyak orang yang berada di sekitarnya merinding.     

Apa yang telah terjadi?     

"Tenang saja, kau tidak akan buta." Gadis itu mendarat di permukaan tanah, rambutnya yang dikuncir kuda terayun saat dia berbalik untuk pergi. Kultivator dari Gunung Suci Daluo itu memindahkan tangannya dan menyadari bahwa darah keluar dari matanya. Dia masih bisa melihat, sama seperti yang dikatakan oleh gadis itu, ia tidak buta. Sudah jelas bahwa lawannya itu menunjukkan belas kasihan padanya, yang membuat dirinya bisa bernapas lega. Namun, rasa takut muncul di dalam benaknya.     

Apakah gadis itu adalah seorang iblis?     

"Apa yang baru saja terjadi?" gumam banyak orang dalam hati.     

Apakah itu adalah sebuah sihir mata? Mereka tidak bisa melihat dengan jelas kemampuan dari gadis itu dari pertempuran yang baru saja terjadi bahkan saat dia pergi dari panggung pertempuran. Namun, sudah jelas bahwa dia telah mengalahkan kultivator dari Gunung Suci Daluo itu.     

Bagaimana bisa seorang gadis berusia sekitar 15 tahun itu berhasil melakukan hal seperti itu? Gadis itu telah mengejutkan semua orang sejak pertempuran pertama dimulai.     

Para kultivator dari delapan negara lainnya yang sempat merasa lengah kini mereka terlihat waspada. Sepertinya belum waktunya bagi mereka untuk bersantai.     

Setelah itu, para peserta yang tersisa dari Negeri Timur terus menantang lawan mereka masing-masing. Kedua belah pihak sama-sama mengalami beberapa kemenangan dan kekalahan, tetapi Negeri Timur lebih banyak mengalami kekalahan daripada kemenangan. Bagaimanapun juga, para peserta yang tersisa dari delapan negara lainnya adalah para jenius tingkat atas yang berhasil melewati putaran pertama, yang menunjukkan bahwa mereka tidak akan bisa dikalahkan dengan mudah.     

Para kultivator dari Negeri Timur yang berhasil meraih kemenangan biasanya adalah mereka yang telah mengembangkan hukum yang matang. Mereka memilih beberapa peserta yang tersisa dari delapan negara yang belum mengembangkan hukum yang matang namun telah lolos dari putaran sebelumnya, kemudian mengalahkan mereka.     

Yi Xiaoshi juga ditantang oleh seseorang. Pria gemuk itu merasa kesal. Kau meremehkanku karena ukuran tubuh yang kumiliki? Karena itu, ia mengalahkan penantangnya dengan kekuatan yang luar biasa. Delapan orang dari Negeri Barren masih bertahan di atas panggung pertempuran.     

Pertempuran terus berlanjut hingga seratus orang yang tersisa dari Negeri Timur telah selesai melakukan tantangan dan bertempur. Namun, putaran pertempuran itu masih belum selesai. Semua orang dari sembilan negara setidaknya telah bertempur satu kali, namun masih ada lebih dari 300 peserta yang tersisa di atas panggung pertemuan. Lebih dari 200 peserta harus disingkirkan untuk mendapatkan posisi seratus besar.     

Jelas bahwa semua yang tersisa adalah para elit, dan sebagian besar dari orang-orang itu telah mengembangkan kekuatan aturan yang matang dan membunyikan Lonceng Hukum. Sejumlah kecil adalah mereka yang pemahaman aturannya belum matang namun memiliki bakat khusus.     

Sudah jelas bahwa orang-orang dari Negeri Timur yang menjadi tuan rumah adalah negara yang memiliki jumlah peserta paling banyak di antara 300 peserta yang tersisa; masih ada lebih dari 50 perwakilan mereka yang tersisa. Jumlah itu diikuti oleh Negeri Musim Panas dan Negeri Qi, keduanya memiliki lebih dari 40 peserta. Negeri Barren masih memiliki delapan peserta. Tidak ada satu-pun peserta yang berasal dari Negeri Barren yang tersingkir dari seratus pertempuran yang terjadi sebelumnya, yang sepertinya menunjukkan bahwa semua peserta lainnya merasa waspada terhadap kekuatan yang dimiliki oleh orang-orang dari Negeri Barren.     

"Putaran pertempuran berikutnya akan menentukan siapa yang mencapai posisi seratus besar. Aku ingin tahu siapa saja di antara Yu Sheng dan tujuh orang lainnya yang mampu bertahan," ujar Ye Futian sambil melihat ke bawah. Tentu saja dia berharap bahwa delapan orang itu mampu tetap bertahan, namun harapan seperti itu memiliki peluang yang sangat kecil untuk bisa terwujud. Semua peserta yang tersisa adalah para jenius tingkat atas. Dalam proses seleksi yang akan datang, setiap putaran pertempuran akan berlangsung sangat sengit. Nyaris tidak mungkin bagi semua peserta dari Negeri Barren untuk mencapai posisi seratus besar.     

Ekspresi para peserta dari tempat-tempat suci di sembilan negara terlihat serius. Pertempuran yang akan mereka hadapi adalah pertempuran dari Pertemuan Sembilan Negara yang sesungguhnya.     

"Pertempuran yang berikutnya akan dilaksanakan dalam urutan yang sama seperti sebelumnya, dimulai dengan Negeri Timur, Negeri Musim Panas, Negeri Qi hingga Negeri Barren. Para peserta harus memilih lawan yang akan mereka tantang sendiri. Para pemenang dari tantangan itu tidak diizinkan untuk terus menantang orang lain atau ditantang sampai semua peserta telah satu kali bertarung," Tetua itu mengumumkan. Hal itu dilakukan untuk menghindari agar para kultivator kuat tidak terus-menerus menantang orang lain atau membuat seseorang terus-menerus ditantang.     

"Silahkan dimulai," ujar Tetua itu. Semua orang mengalihkan pandangan mereka ke arah Negeri Timur dalam sekejap. Satu sosok terlihat berjalan keluar dari kerumunan.     

"Hah?" Banyak orang menunjukkan ekspresi aneh di wajah mereka. Jadi dia adalah orang yang akan bertarung di pertempuran pertama?     

Sosok itu adalah murid terkuat dari Gunung Suci Xihua di Pertemuan Sembilan Negara tahun ini: Hua Yunshu. Dia adalah sosok yang dianggap layak untuk menempati posisi sepuluh besar dalam Pertemuan Sembilan Negara tahun ini, dia memiliki kekuatan yang mengerikan. Pada saat itu, dia adalah orang pertama yang akan bertarung dalam pertempuran untuk menentukan posisi seratus besar.     

Hua Yunshu mengamati kerumunan orang di sekitarnya dan kemudian berhenti di tempat dimana Negeri Barren berada. Terdapat lebih dari 300 peserta yang tersisa dari sembilan negara, dan delapan peserta dari Negeri Barren masih bertahan dalam kompetisi ini..     

Jumlah peserta yang dimiliki oleh Negeri Barren terlalu banyak. Sudah saatnya untuk menyingkirkan beberapa orang di antara mereka.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.