Legenda Futian

Tersingkir



Tersingkir

1Pada akhirnya Hua Yunshu menatap ke arah Zui Qianchou dan berkata, "Aku akan menantang Zui Qianchou dari Negeri Barren."     3

Di tribun penonton, Ye Futian memusatkan pandangannya pada Hua Yunshu. Kursi yang sedang dia duduki adalah kursi untuk seorang pelayan, dan karena itu, perlakuan yang dia terima ini sangat tidak sopan. Namun, ada satu keuntungan yang bisa dia dapatkan dengan duduk disana—dia bisa mendengar semua perbincangan dari orang-orang di area tribun di belakangnya dengan sangat jelas. Tentu saja orang-orang di Kota Huatian mengenal para murid dari Gunung Suci Xihua lebih baik darinya.     

Hua Yunshu dipuji oleh semua orang sebagai orang nomor satu di antara para peserta dari Gunung Suci Xihua tahun ini. Banyak orang membicarakan tentang dirinya saat Hua Yunshu maju untuk bertarung, tetapi Ye Futian tidak begitu ingat mengenai jalannya pertempuran itu, karena Hua Yunshu dapat dengan mudah mengalahkan delapan peserta lainnya dan meraih kemenangan.     

Masih ada banyak orang yang membicarakan tentang Hua Yunshu di belakang Ye Futian.     

"Delapan peserta dari Negeri Barren masih bertahan hingga saat ini. Tapi karena Hua Yunshu telah bergerak, sepertinya seseorang dari Negeri Barren akhirnya akan tersingkir."     

"Benar. Delapan peserta dari Negeri Barren telah memahami hukum yang matang dan mereka sangat kuat, tetapi Hua Yunshu memang perwakilan terkuat dari Gunung Suci Xihua di Pertemuan Sembilan Negara tahun ini. Hasil pertempuran ini sudah bisa ditebak."     

"Sebenarnya, aku berharap bisa melihatnya bertarung melawan Yu Sheng dari Negeri Barren, tetapi tampaknya dia tidak akan menantang Yu Sheng secepat ini. Dia mungkin akan menantangnya setelah mencapai posisi seratus besar."     

Banyak orang menyampaikan pendapat mereka masing-masing, dan sudah dapat dipastikan bahwa Hua Yunshu memiliki status yang luar biasa di antara generasi muda di Gunung Suci Xihua. Meskipun dia tidak memiliki bakat yang langka seperti Liu Zong, dia adalah sosok yang sangat fokus dan mendedikasikan diri untuk berlatih, sehingga ia mampu mencapai hasil terbaik dengan semua usaha yang telah dia lakukan. Inilah sebabnya dia bisa terlihat menonjol dan menjadi perwakilan bagi semua murid di bawah tingkat Sage Plane, sehingga ia mendapatkan pujian dari para Saint.     

Tatapan mata Zui Qianchou beralih ke arah orang yang baru saja menantangnya, dan dia tahu sekuat apa lawannya itu. Namun, dia berjalan dengan acuh tak acuh, tampaknya ia tidak mempedulikan semua itu.     

"Namaku Hua Yunshu dari Gunung Suci Xihua di Negeri Timur. Senang bisa berkenalan denganmu," ujar Hua Yunshu pada Zui Qianchou dengan sikap yang sangat sopan. Meskipun dia berpikir bahwa harus ada seseorang di antara delapan orang yang tersisa dari Negeri Barren yang tersingkir, dia tetap berusaha bersikap tenang dan sopan. Bagaimanapun juga, dia adalah sebuah simbol bagi para peserta dari Gunung Suci Xihua yang berpartisipasi dalam Pertemuan Sembilan Negara kali ini. Karena Gunung Suci Xihua saat ini berperan sebagai tuan rumah, maka dia tidak boleh berperilaku tidak sopan.     

"Namaku Zui Qianchou dari Istana Holy Zhi di Negeri Barren. Senang bisa berkenalan denganmu," ujar Zui Qianchou, membalas sikap sopan dari Hua Yunshu.     

Sebuah aura terpancar dari tubuh Hua Yunshu.     

"Tunggu sebentar," Zui Qian Chou memberi isyarat saat dia berbicara, lalu ia mengeluarkan sebotol anggur dan meminumnya.     

Banyak orang tertegun saat menyaksikan tindakan Zui Qianchou. Apakah pria ini seorang pemabuk?     

Hua Yunshu sama sekali tidak peduli dan menunggunya selesai sambil berdiri. Zui Qianchou menggoyangkan botol anggurnya dengan pelan sebelum ia tersenyum pada Hua Yunshu. Dia berkata, "Maaf, kita bisa mulai sekarang."     

"Tentu saja," jawab Hua Yunshu.     

Sosok Zui Qianchou menghilang dari tempat dia berdiri tepat setelah Hua Yunshu selesai menjawabnya, melesat ke arah lawannya seperti sebilah pedang yang sangat menyilaukan. Pemabuk yang malas dan selalu terlihat santai itu tampaknya telah berubah menjadi satu sosok yang berbeda dalam sekejap, saat ini tubuhnya berkilauan dengan aura pedang yang menyilaukan.     

Hua Yunshu mengangkat tangannya dan mengepalkannya ke arah Zui Qianchou. Kekuatan hukum yang sangat kuat terbentuk dari area di sekitarnya dan diarahkan menuju Zui Qianchou. Lelaki yang dikenal sebagai seorang pemabuk itu dikelilingi oleh serpihan-serpihan batu yang terus-menerus muncul di sekujur tubuhnya, menjadi semakin padat dan keras. Ditambah lagi, udara di sekitar Zui Qianchou berada saat ini tampaknya telah memadat dan menjadi sangat berat.     

Hua Yunshu berspesialisasi dalam kekuatan elemen tanah. Dia telah mencapai tingkat pemahaman yang luar biasa dalam menggunakan kekuatan elemen tanah. Selama ini dia telah memfokuskan diri dalam aspek tersebut, mengembangkan beberapa jenis kekuatan hukum yang berasal dari elemen tanah: hukum pemadatan [1][1], hukum gravitasi, dan hukum gaya. Semua kekuatan hukum itu adalah pengembangan dari elemen tanah yang berfungsi sebagai ilmu dasar.     

Pada saat itu, seberkas cahaya yang menyilaukan meledak dari tubuh Zui Qianchou, mengeluarkan Roh Kehidupan Pedangnya. Pedang itu terlihat sangat tipis dan tampaknya terdapat kekuatan hukum yang telah menyatu di dalam pedang itu.     

"Potong dia." Zui Qianchou menggerakkan auranya, dan pedang yang menyilaukan itu melesat melintasi udara, memotong semua kekuatan pemadatan itu. Tubuhnya terlihat seperti dipenuhi oleh kekuatan hukum, menghancurkan semua hukum pemadatan yang diarahkan padanya. Itu adalah semacam sihir hukum yang telah dia kembangkan dari latihannya sendiri: kemampuan untuk memotong hukum.     

Cahaya dari bebatuan itu telah dihancurkan dan kilatan pedang tipis itu melesat ke arah Hua Yunshu dengan membawa kekuatan yang sangat mematikan. Hua Yunshu mengeluarkan auranya yang langsung menyelimuti area di sekitarnya. Cahaya dari bebatuan itu terus menerus terbentuk di sekitar Zui Qianchou. Meskipun mustahil bagi Hua Yunshu untuk memadatkannya [2][2], pergerakan Zui Qianchou jelas sangat terpengaruh, membuat pergerakannya terlihat lambat, saat bebatuan itu dikombinasikan dengan hukum gravitasi. Ketika Zui Qianchou semakin mendekati Hua Yushu, hukum pemadatan dan hukum gravitasi menjadi semakin kuat, memperlambat pergerakannya.     

Pada saat yang sama, Hua Yunshu mengangkat lengannya dan mengayunkannya ke arah pedang yang dikirimkan oleh Zui Qianchou padanya. Hua Yunshu memancarkan cahaya yang menyilaukan di sekujur tubuhnya saat dia mengeluarkan serangan itu, yang terlihat seperti sebuah gunung raksasa. Telapak tangannya terasa seperti deretan pegunungan, memancarkan kekuatan yang luar biasa. Tampaknya serangan itu telah membentuk bayangan sebuah pegunungan, membuatnya merasa seolah-olah telapak tangan yang dikerahkan oleh Hua Yunshu pada Zui Qianchou bukanlah sebuah serangan yang sederhana; mereka merasa seolah-olah Hua Yunshu telah mengeluarkan pegunungan ke arah Zui Qianchou.     

Pedang pemotong milik Zui Qianchou juga berubah menjadi sangat mengerikan, menjadi sebilah pedang raksasa. Pedang itu menembus udara, membelah pegunungan itu dengan kekuatan yang mengerikan. Pegunungan itu terbelah menjadi dua bagian, namun kekuatan-kekuatan tekanan yang sangat dahsyat masih menimpa tubuh Zui Qianchou, menghempaskannya ke udara.     

Zui Qianchou melayang di udara setelah dia menstabilkan tubuhnya, sambil menatap ke arah Hua Yunshu. Hukum-hukum yang dimiliki oleh Hua Yunshu bukanlah kekuatan hukum yang langka, karena semua itu adalah jenis hukum yang sangat sederhana. Namun kesederhanaan bukan berarti lemah. Ada banyak sosok-sosok terkemuka yang mampu tampil luar biasa dengan menggunakan kekuatan yang sangat sederhana, menjadikannya sebagai serangan-serangan yang mematikan.     

Zui Qianchou melesat ke depan saat hembusan angin bertiup dan terus bergerak ke depan. Pada saat itu, tubuhnya terbagi menjadi beberapa ilusi. Terdapat begitu banyak bayangan Zui Qianchou terlihat menerjang ke arah Hua Yunshu. Dia adalah penerus dari Ghost Sword, dan baik pergerakan maupun teknik pedangnya terlihat seperti hantu. Teknik pedangnya kini telah diperkuat dengan kekuatan yang mengerikan setelah dia berlatih di bawah bimbingan Sword Demon.     

Hua Yunshu mengangkat kepalanya dan melihat ke arahnya. Ekspresinya tetap terlihat tenang seperti sebelumnya dan pikirannya tetap tak terganggu. Sebagai sosok yang dianggap sebagai perwakilan terkuat di antara para peserta dari Gunung Suci Xihua, kepercayaan dirinya muncul karena ia memiliki kemampuan bertarung yang luar biasa. Jika salah satu peserta dari Negeri Barren mampu membuatnya panik, maka gelar sebagai Noble nomor satu dari Gunung Suci Xihua akan menjadi tidak lebih dari sekedar lelucon baginya.     

Kemudian dia melihat ke arah bayangan-bayangan yang menerjang ke arahnya. Hua Yunshu mengulurkan tangan kanannya ke depan dan sebuah badai batu yang sangat mengerikan telah muncul di udara dalam sekejap. Cahaya bebatuan bergabung tanpa henti, seolah-olah hendak mengubur area itu sendiri. Pada saat yang sama, sebuah hukum gravitasi yang sangat kuat muncul di area itu, membentuk satu sosok di dalamnya.     

Badai batu itu menyegel area itu dalam sekejap alih-alih memadatkan [2] tubuh Zui Qianchou. Dia menyegel area itu dengan kekuatan hukum pemadatan. Sehingga area itu kini menjadi seperti sebuah gunung. Terdapat aura pedang yang menyerang, berusaha memotong gunung tersebut, namun badai baru itu masih berada disana dan terus memperbaiki semua kerusakan yang ditimbulkan oleh aura pedang itu. Dia tahu betul bahwa serangan itu tidak akan mampu menyakiti Zui Qianchou, karena serangan itu hanya mampu mengurung Zui Qianchou dan semua bayangan itu di dalamnya.     

Hua Yunshu perlahan-lahan naik ke udara dan sebuah kekuatan yang mengerikan mengalir di sekujur tubuhnya. Hua Yunshu terus menatap ke arah gunung batu di depannya, sambil menarik lengannya secara perlahan.     

Kemudian tubuhnya melesat ke arah gunung itu seperti sambaran petir dalam sekejap, bergerak dengan kecepatan yang luar biasa.     

Ekspresi Ye Futian langsung berubah. Dia bisa merasakan kekuatan dari Hua Yunshu dan kini Qianchou berada dalam situasi yang tidak menguntungkan.     

*Boom* Terdengar suara gemuruh saat kepalan tinju Hua Yunshu mendarat tepat pada saat ia memadat [2]. Udara bergetar untuk beberapa saat. Badai-badai tak berbentuk menembus bagian dalam gunung itu, dan kekuatan mengerikan yang ganas itu membuat hati banyak orang berdebar kencang. Gunung itu telah hancur berkeping-keping.     

Banyak orang melihat sebuah kilatan pedang yang menyilaukan saat gunung itu meledak. Kemudian kilatan pedang itu tampak melarikan diri, bersama dengan satu sosok ke tepi panggung, dan sosok itu tidak lain adalah Zui Qianchou.     

Kilatan pedang itu menghilang dan sosok Zui Qianchou kini telah muncul. Bekas darah terlihat di sudut mulutnya sementara dia masih bisa merasakan bagian dalam tubuhnya telah terluka. Hua Yunshu benar-benar bisa menghindari semua serangannya. Dia tidak memiliki kesempatan untuk melukainya.     

Dia tahu bahwa dia telah dikalahkan dan dia tidak memiliki cara untuk bisa memenangkan pertempuran ini.     

"Kau menang," ujar Zui Qianchou sambil tersenyum, sebelum akhirnya ia berbalik dan pergi dengan sikap yang gagah, tanpa memikirkan tentang menang atau kalah. Namun, itu adalah sebuah pertempuran yang akan selalu diingatnya.     

Hua Yunshu berdiri dengan tenang tanpa ada kegembiraan terlihat di wajahnya. Seolah-olah semuanya berjalan sebagaimana mestinya.     

"Seperti yang diharapkan dari Hua Yunshu. Orang nomor satu di antara para Noble dari Gunung Suci Xihua," gumam banyak orang dalam hati. Jantung banyak orang berdegup kencang saat Hua Yunshu mengeluarkan serangan itu. Seolah-olah mereka bisa merasakan betapa hebatnya kekuatan itu secara langsung.     

Zui Qianchou telah kalah terhormat, karena ia disingkirkan oleh Hua Yunshu. Para murid dari Istana Holy Zhi benar-benar mendapatkan manfaat dari perjalanan ini.     

"Itu memang kekuatan yang sangat dahsyat," ujar Ye Futian dengan suara pelan dari arah tribun. Kekalahan Zui Qianchou menandakan bahwa akhirnya ada seseorang telah berlatih di dalam Istana Sage yang tersingkir. Namun, dia tidak terkejut karena itu adalah sesuatu yang pasti terjadi cepat atau lambat. Nyaris tidak mungkin bagi mereka untuk meloloskan delapan orang itu ke posisi seratus besar. Bagaimanapun juga, para peserta dari tempat-tempat suci di sembilan negara tidak hanya muncul di pertemuan ini untuk bersenang-senang.     

"Yah, mungkin saat ini Yu Sheng adalah satu-satunya orang yang mampu bersaing dengannya dalam aspek kekuatan murni." Sage Wanxiang mengangguk dari samping. Dia bisa merasakan kekuatan yang dimiliki oleh Hua Yunshu. Seseorang yang mampu mengeluarkan kekuatan sebesar itu hanya dengan menggunakan hukum bukan sekedar jenius tingkat atas biasa.     

"Yu Sheng, ya?" Kemudian Ye Futian mengalihkan pandangannya dan menatap ke arah Yu Sheng dan yang lainnya, ia akan menantikan pertempuran tersebut.     

Aku merasa penasaran berapa banyak dari tujuh orang ini yang mampu mencapai posisi 100 besar.     

Yu Sheng dan yang lainnya juga menyaksikan saat Hua Yunshu pergi meninggalkan panggung pertemuan. Meskipun Hua Yunshu menunjukkan sikap yang sopan, rasa sombong yang luar biasa darinya pada saat itu nyaris tidak bisa ditahan.     

Jadi orang nomor satu dari Gunung Suci Xihua itu sekarang mengincar Negeri Barren.     

[1] Tsl Note: Dalam terjemahan bahasa inggris Hukum Pemadatan berasal dari kata 'Fossilization Rules', yaitu hukum dengan kemampuan petrifikasi: membuat seseorang membatu seperti kemampuan Medusa, atau kemampuan yang dapat mengeraskan tubuh dengan menutupinya dengan batu. Karena 'Hukum Pembatu' terdengar aneh, jadi translator menggantinya dengan Hukum Pemadatan.     

[2] Pada chapter ini, istilah memadatkan atau pemadatan merujuk pada efek pertrifikasi atau perubahan tubuh menjadi batu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.