Legenda Futian

Perjamuan



Perjamuan

3Saint Xihua mengamati area panggung pertemuan setelah melihat ke arah tujuh peserta yang berasal dari Negeri Barren. Kemudian dia tersenyum dan berkata, "Setelah menghabiskan waktu berhari-hari untuk bertempur tanpa henti, aku yakin sebagian besar tamu kami dari sembilan negara merasa kelelahan sekarang. Aku mengusulkan untuk mengakhiri sesi dari Pertemuan Sembilan Negara kali ini. Bagaimana menurut kalian?"     
2

Semua orang mengangguk sambil tersenyum dan tidak merasa keberatan akan hal tersebut.     

Sesuai tradisi, tuan rumah dari Pertemuan Sembilan Negara akan mengadakan sebuah perjamuan untuk para tamu dan peserta saat posisi seratus besar telah ditentukan. Para peserta akan diberi waktu selama tiga hari untuk memulihkan diri dan bersiap-siap untuk menghadapi pertempuran terakhir pada tahap selanjutnya dari acara tersebut.     

"Aku telah memerintahkan agar sebuah perjamuan sudah dipersiapkan, dan semua orang yang hadir disini bisa berangkat sekarang. Semua orang yang berasal dari tempat-tempat suci, serta teman-teman dan anggota keluarga dari para peserta yang menempati posisi seratus besar, dipersilahkan untuk bergabung," ujar Saint Xihua. Mereka diwajibkan untuk menjamu semua tamu dari sembilan negara terlepas dari apakah mereka mampu mencapai posisi seratus besar atau tidak, karena mereka semua telah jauh-jauh datang kemari. Sementara itu bagi mereka yang bukan berasal dari tempat-tempat suci dari Negeri Timur, sebenarnya hanya ada tiga orang yang berhasil mencapai posisi seratus besar, dan mereka juga diundang untuk menghadiri perjamuan.     

Saint Xihua berdiri dari tempatnya tepat setelah dia selesai berbicara, dan semua orang yang hadir di acara itu juga melakukan hal yang sama, kemudian mereka berjalan menuju bagian dalam dari Gunung Suci Xihua. Para kultivator dari seluruh penjuru Negeri Timur yang berada di area tribun merasa kecewa karena mereka tidak bisa menyaksikan pertempuran antara para peserta dari posisi seratus besar saat itu juga. Hal itu membuat mereka merasa tidak puas tetapi mereka tidak bisa melakukan apa-pun kecuali menunggu.     

Pertempuran terakhir dari Pertemuan Sembilan Negara akan diadakan tiga hari lagi. Pertempuran antara para jenius tingkat atas itu telah dinantikan oleh semua orang.     

Ye Futian dan kelompoknya juga berdiri dari tempat duduk mereka masing-masing. Yu Sheng, Hua Jieyu dan rekan-rekannya yang lain menghampirinya.     

"Penampilan kalian luar biasa," ujar Ye Futian sambil tersenyum. Penampilan mereka telah membuat orang-orang menghormatinya sebagai sang Pemimpin Istana.     

"Kita masih harus berjuang lagi," ujar Yu Sheng. Orang-orang dari delapan negara lainnya telah memandang rendah Negeri Barren, dan Gunung Suci Xihua tidak pernah menghormati mereka. Posisi seratus besar belum cukup, dan mereka merasa perlu melangkah lebih jauh dan mendapatkan posisi yang lebih tinggi sebelum mereka dapat berdiri dengan bangga di hadapan delapan negara lainnya.     

"Aku akan menantikannya." Ye Futian tersenyum dan menatapnya. Sejak awal, pria ini telah bertarung karena ia merasa kesal mengenai berbagai macam hal di acara ini. Tentu saja tujuannya tidak hanya sekedar mencapai posisi seratus besar.     

"Penampilanku buruk sekali," ujar Zui Qianchou dengan nada sedih dari samping.     

Ye Futian menatapnya dan tersenyum. "Kau mengalami kekalahan karena kau kurang beruntung. Bukan karena kau lemah."     

"Aku memang lemah dan itulah kebenarannya. Kekalahanku tidak ada hubungannya dengan keberuntungan. Jika aku cukup kuat, maka aku tidak akan dikalahkan seperti ini." Zui Qianchou berbalik dan melihat ke tempat dimana orang-orang dari Gunung Suci Xihua berada. Jika Hua Yunshu memilih Yu Sheng sebagai lawan alih-alih dirinya, maka hasil pertempuran mereka tidak dapat dipastikan.     

"Berhentilah menyalahkan dirimu sendiri dan mari kita pergi berpesta," ujar Ye Futian sambil tersenyum, ia merasa sangat bersemangat dibandingkan dengan sebelumnya.     

Pertemuan Sembilan Negara merupakan sebuah awal yang baik. Negeri Barren akan berada di posisi yang sama dengan negara-negara lainnya di masa depan, bahkan mereka bisa saja memiliki status yang lebih tinggi.     

"Ayo kita pergi," ujar Sage Wanxiang. Semua orang berjalan menuju bagian dalam dari Gunung Suci Xihua.     

…     

Gunung Suci Xihua telah mengadakan sebuah perjamuan besar. Lokasi perjamuan yang luas itu dibagi menjadi sembilan area yang berbeda. Perjamuan yang mampu menampung lebih dari sepuluh ribu orang itu diadakan dengan sangat elegan.     

Orang-orang dari sembilan negara telah tiba di lokasi perjamuan, dan Negeri Barren tetap menjadi negara yang berada di posisi terjauh dari tuan rumah, mereka ditempatkan di bagian paling belakang. Namun, Ye Futian dan yang lainnya tidak begitu peduli dengan penempatan ini karena mereka sudah terbiasa dengan hal tersebut. Mereka harus menerima hal-hal seperti ini karena mereka tidak memiliki seorang Saint. Meskipun mereka masih merasa tidak nyaman dengan semua perlakuan itu, satu-satunya cara untuk memperbaiki situasi ini adalah mereka semua harus menjadi lebih kuat dari sebelumnya.     

Perjamuan itu dipenuhi dengan minuman-minuman berkualitas, dan Zui Qianchou langsung menyerbunya tanpa malu-malu. Dia tidak lupa untuk menikmati semua minuman itu sambil terus berkata, "Semua minuman ini benar-benar berkualitas tinggi."     

Gadis-gadis pelayan terus berlalu-lalang di antara meja perjamuan; mereka semua adalah gadis-gadis cantik. Terdapat pula sebuah area di tengah-tengah perjamuan dimana para wanita cantik sedang menari di sana, diiringi dengan alunan musik yang indah, membuat pemandangan itu terlihat begitu indah dan elegan.     

Sebagai sebuah tempat suci di Negeri Timur, Gunung Suci Xihua memiliki tiga orang Saint. Dengan memiliki status yang begitu bergengsi menunjukkan bahwa kata-kata mereka memiliki pengaruh yang sangat besar, setiap kata memiliki kekuatan yang tak terbayangkan. Ditambah lagi, gadis-gadis pelayan yang cantik itu bukanlah orang biasa. Mereka semua adalah kultivator, dan beberapa di antara mereka bahkan adalah putri dari klan-klan terkenal di Kota Huatian. Seperti itulah kekuatan yang dimiliki oleh orang-orang yang memiliki status yang luar biasa.     

Ye Futian duduk di kursinya dengan tenang, mengagumi pemandangan yang begitu meriah di depan matanya, ia berpikir bahwa tempat-tempat suci dari sembilan negara mungkin saling bersaing satu sama lain, tetapi mereka tetap menunjukkan sikap yang ramah. Perwakilan dari tempat-tempat suci ini baru saja bertempur satu sama lain dalam acara tersebut, namun pemandangan yang sedang terjadi di depannya ini justru terlihat seperti sebuah pertemuan antar teman baik.     

"Kami sebagai kultivator jarang sekali muncul di dunia luar. Ini adalah sebuah kesempatan yang langka bagi kami untuk dapat bertemu dengan begitu banyak jenius muda dari sembilan negara. Kita semua telah berkumpul disini hari ini dan kalian tidak perlu sungkan. Anggaplah perjamuan ini seperti sebuah pertemuan keluarga. Silahkan mengobrol dan minum sesuka hati kalian. Kalian bebas mendiskusikan apa-pun yang ada di sembilan negara. Pada saat ini, tidak ada perbedaan status, tidak ada pemisahan antara Sage dan Saint," Saint Xihua mengangkat gelasnya dan berbicara sambil tersenyum. Suaranya terdengar tenang dan lembut. Semua orang saling bersulang satu sama lain. Bagaimanapun juga, sosok yang mengusulkan untuk bersulang adalah seorang Saint, dan tidak ada seorang-pun yang berani untuk mengabaikan seorang Saint.     

"Saint Sky, kita pernah menjadi seperti mereka kala itu. Kita masih muda dan penuh dengan semangat, tetapi waktu terus berlalu dan disinilah kita sekarang," ujar Saint Xihua sambil tersenyum.     

"Sangat menarik untuk melihat bahwa bahkan seorang Saint, yang dikagumi oleh banyak orang di sembilan negara, mengatakan sesuatu tentang berlalunya waktu," pemimpin Klan Xia menimpali sambil tersenyum. Dia tahu bahwa Saint Xihua hanya berusaha bersikap sopan. Semua orang pasti ingin mencapai tingkat Saint Plane; sebuah Plane dimana kekuatan dan usia seseorang akan mengalami perubahan drastis. Itu juga merupakan sebuah Plane yang memungkinkan mereka yang mampu mencapainya untuk menjadi sosok yang paling kuat dari semua orang di sembilan negara. Satu kata dari para Saint akan mempengaruhi kehidupan banyak orang.     

"Bagaimana kabar dari Senior Xia?" Saint Xihua bertanya pada seorang kultivator kuat dari Klan Xia.     

"Lelaki tua itu baik-baik saja." Kultivator dari Klan Xia itu mengangguk. Saint Xihua mungkin memiliki tingkat senioritas yang tinggi, tetapi lelaki tua di Klan Xia itu adalah seseorang yang bisa dianggap sebagai sebuah peninggalan hidup, bahkan Saint Xihua harus memanggil lelaki tua itu sebagai seniornya.     

"Aku ingin mengunjungi lelaki tua itu jika ada kesempatan," ujar Saint Xihua sambil tersenyum.     

"Anda terlalu baik, Saint," ujar kultivator dari Klan Xia itu.     

Di sisi lain, tatapan mata Raja Suci Zhou Agung tertuju pada Saint Glass, yang duduk tepat di sampingnya. Dia berkata sambil memegang gelasnya, "Saint Glass, bagaimana kabarmu selama ini?"     

Saint Glass memandang ke arah sang raja sambil tersenyum dan berkata, "Selama ini aku berlatih di Kuil Suci Lapis Lazuli, dan kabarku baik-baik saja."     

Para murid dari Saint Glass mengalihkan pandangan mereka ke arah Raja Suci Zhou Agung. Mereka semua pernah mendengar rumor bahwa sang raja mengejar-ngejar guru mereka, dan rumor itu tampaknya memang benar adanya. Guru mereka tidak tertandingi dalam aspek penampilan dan dikenal sebagai wanita paling cantik di seluruh penjuru Negeri Timur. Dia telah berubah menjadi semakin cantik ditambah dengan aura suci yang terpancar dari tubuhnya setelah menjadi seorang Saint, dia terlihat seperti seorang dewi yang tidak peduli dengan urusan duniawi. Namun, guru mereka telah berlatih seorang diri selama bertahun-tahun, dan sepertinya tidak ada peluang bagi sang raja untuk melakukan sesuatu padanya.     

Saint Xihua, yang duduk di sebelah mereka, tentu saja ikut mendengarkan saat sang raja bertanya bagaimana kabar dari Saint Glass, dan dia tersenyum dalam hati. Meskipun Raja Suci Zhou Agung memiliki Dinasti Suci Zhou Agung dalam genggamannya dan menyandang gelar sebagai 'Raja Suci', dimana ia memiliki reputasi dan kekuasaan yang tak terbayangkan bagi banyak orang, masih ada seseorang yang tidak bisa dia dapatkan. Mungkin Saint Glass adalah sosok yang tidak bisa dilupakan oleh sang raja.     

"Raja Suci, Saint Glass selalu dikenal karena kecantikannya yang menakjubkan. Sekarang setelah dia menjadi seorang Saint, apakah akan ada hal buruk yang terjadi padanya?" Saint Xihua menambahkan sambil tersenyum, "Saat ini dia memiliki status yang sama sepertimu, Raja Suci, sebuah simbol kebanggaan dari satu generasi."     

Saint Xihua lebih senior dari mereka berdua karena dia berasal dari generasi sebelumnya.     

"Sudah cukup, Saint Xihua, kita semua sudah tua sekarang," ujar Saint Glass sambil tersenyum. Suaranya terdengar jernih dan lembut, nyaris tidak ada bedanya dari suara seorang gadis yang berusia sekitar dua puluh tahun.     

"Sejak kapan kultivator peduli tentang usia?" ujar Saint Xihua sambil menggelengkan kepalanya.     

"Meskipun kata-katamu itu memang benar, era ini sekarang menjadi milik mereka." Saint Glass mengalihkan pandangannya ke arah para jenius muda dari seluruh sembilan negara.     

Saint Xihua dan Raja Suci Zhou Agung, serta para kultivator kuat yang berada di sekitar mereka, menoleh untuk melihat ke arah para jenius dari sembilan negara. Saint Xihua tersenyum dan berkata, "Setiap era memiliki simbolnya sendiri. Banyak orang yang telah tampil sangat baik di Pertemuan Sembilan Negara tahun ini. Klan Xia, Klan Yue, Klan Yi dan Perguruan Tinggi Sembilan Negara dari Negeri Musim Panas; Klan Qi, Istana Suci Jixia, Aula Cahaya Suci, dan Rumah Yue dari Negeri Qi; Wilayah Vajra, Istana Luohou, dan Kuil Suci Sepuluh Sudut dari Negeri Perang; dan banyak jenius di tempat-tempat suci dari Negeri Yun dan negara-negara lainnya; semuanya tampil dengan menakjubkan, dan sepertinya Kapak Perang Penghukum kita tidak akan bertahan lama di Gunung Suci Xihua."     

Tentu saja semua orang tahu bahwa Saint Xihua tidak terlalu serius mengatakan hal itu. Jika dia telah memberikan sebuah peralatan ritual tingkat Saint semacam itu untuk dijadikan hadiah, tentu saja dia harus siap melepaskannya.     

"Hua Yunshu dari Gunung Suci Xihua dan Zhou You dari Dinasti Suci Zhou Agung adalah orang-orang yang pada akhirnya akan menjadi pemenangnya. Mungkin, peralatan ritual tingkat Saint itu akan tetap berada di Negeri Timur atau Gunung Suci Xihua," ujar seorang kultivator kuat sambil tersenyum.     

"Memang ada banyak kultivator kuat yang berpartisipasi dalam Pertemuan Sembilan Negara tahun ini. Bahkan aku menjadi begitu bersemangat mengenai acara ini." Saint Sky tersenyum dan berkata, "Belum lagi, terdapat Negeri Barren yang sebelumnya selalu diremehkan. Para generasi muda itu memang telah menunjukkan kemampuan yang tidak biasa, terutama Yu Sheng. Mungkin dia benar-benar akan menjadi sebuah kejutan nantinya."     

Banyak orang mengalihkan pandangan mereka ke tempat dimana Negeri Barren berada. Yu Sheng memang telah meninggalkan kesan yang cukup mendalam bagi mereka. Mungkin saat ini dia benar-benar bisa melangkah lebih jauh karena dia telah mencapai posisi seratus besar. Namun, semua peserta yang masih bertahan dalam pertemuan ini benar-benar para perwakilan terbaik yang dimiliki oleh tempat-tempat suci di sembilan negara, terutama ketika pertemuan ini mencapai putaran-putaran akhir nanti. Jika Yu Sheng ingin mencapai posisi sepuluh besar, dia akan bertemu dengan kultivator-kultivator paling kuat dari berbagai macam tempat suci. Tingkat kesulitannya masih sangat tinggi. Tidak dapat dipastikan apakah Yu Sheng masih memiliki senjata rahasia atau tidak, dan seberapa kuat senjata rahasianya itu.     

"Kurasa kita memang harus menantikan perkembangan para generasi muda dari Negeri Barren ini," ujar seseorang sambil tersenyum.     

"Aku telah mendengar informasi bahwa Ye Futian, Pemimpin dari Istana Holy Zhi saat ini, adalah seorang penerus yang ditunjuk oleh Pemimpin Istana sebelumnya—Sage Chunyang—secara pribadi. Dia harus menanggung risiko besar dengan membuat pemuda itu mengambil alih posisinya, sehingga dia harus memanggil Kaisar Xia. Jika para murid dari Negeri Barren dapat tampil dengan baik tahun ini, maka Pemimpin Istana mereka sendiri pasti adalah seseorang yang jauh luar biasa," ujar seseorang sambil memandang ke arah Ye Futian.     

Dia bukanlah satu-satunya orang yang memiliki pemikiran seperti itu. Banyak orang lainnya yang memiliki pemikiran yang sama. Yu Sheng telah membuktikan dirinya sebagai sosok yang luar biasa. Selain Yu Sheng, masih ada Hua Jieyu, Xu Que dan yang lainnya. Mereka semua adalah putra dan putri kebanggaan dari Negeri Barren, dan mereka semua bersedia untuk mematuhi perintah Ye Futian. Sang Pemimpin Istana dari Negeri Barren, Ye Futian, adalah seseorang yang berasal dari generasi yang sama dengan rekan-rekannya yang lain, dan mereka semua bersedia mendampinginya. Oleh karena itu, siapa-pun bisa menebak sosok seperti apa Pemimpin Istana dari tempat suci di Negeri Barren itu, yang saat ini terlihat duduk dengan tenang di tempatnya.     

Banyak orang ingin mengetahui banyak hal tentangnya.     

"Aku telah mendengar informasi dari Qingni, salah satu muridku, bahwa Ye Futian telah memimpin para murid dari Istana Holy Zhi untuk menaklukkan Permainan Catur Naga Surgawi di Vila Saint Chess, dimana dia mampu memainkan sembilan gaya permainan yang berbeda-beda seorang diri." Saint Glass berbalik untuk melihat ke arah Ye Futian dan tersenyum tipis. "Jika dia belum mencapai Sage Plane, maka dia dapat berpartisipasi dalam Pertemuan Sembilan Negara, dan kita akan bisa melihat kemampuannya secara langsung."     

"Anda bersikap terlalu baik, Saint Glass. Tingkat Plane saya masih rendah dan ada begitu banyak kultivator berbakat yang dimiliki oleh delapan negara lainnya. Saya tidak berani berbicara tentang bakat saya sendiri di tempat seperti ini," ujar Ye Futian sambil menundukkan kepalanya, dia tidak menatap mata dari Saint Glass. Meskipun Saint Glass adalah seorang Saint, tetap saja dia adalah seorang wanita cantik yang tidak ada duanya. Jika dia secara tidak sengaja meliriknya, maka dia akan sangat menyinggung seorang Saint.     

"Kau bersikap terlalu rendah hati," ujar Saint Glass sambil tersenyum.     

"Sembilan murid dari Vila Saint Chess telah tiba." Seseorang melihat ke belakang Saint Xihua. Kesembilan murid itu sedang berdiri di samping Liu Zong.     

"Meskipun Ye Futian telah menunjukkan bakatnya yang luar biasa dengan menaklukkan Permainan Catur Naga Surgawi, namun Saint Chess telah memilih Liu Zong. Tampaknya Liu Zong mungkin akan menjadi penerus dari para Saint," ujar Raja Suci Zhou Agung sambil tersenyum.     

"Anda terlalu baik, Raja Suci. Saya hanya muncul lebih awal untuk menaklukkan permainan itu alih-alih Pemimpin Istana Ye. Keahliannya dalam seni catur tidak jauh berbeda dari saya," ujar Liu Zong sambil tersenyum dengan sikap yang elegan.     

Banyak orang memujinya dalam hati. Sosok itu memang Liu Zong.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.