Legenda Futian

Provokasi dan Pembalasan



Provokasi dan Pembalasan

2Raja Suci Zhou Agung memandang ke arah Liu Zong dan tersenyum, sambil berkata, "Yah, kita telah kedatangan begitu banyak putra dan putri kebanggaan dari sembilan negara disini hari ini, semuanya dalam suasana hati yang baik. Apakah ada salah satu generasi muda yang ingin menunjukkan kemampuan mereka?"      0

"Raja Suci, meskipun memang benar bahwa sebagian besar dari orang-orang yang hadir disini adalah adalah junior kita, banyak dari mereka sudah mencapai tingkat Sage Plane. Tampaknya tidak pantas apabila mereka tampil di acara ini. Bukankah sudah cukup menyenangkan untuk sekedar menikmati tarian dan alunan musik sambil mengobrol dan minum-minum?"     

"Berbicara mengenai tarian dan musik, aku mendengar informasi bahwa terdapat orang-orang dari Rumah Yue juga hadir hari ini. Orang-orang yang kau sewa tidak bisa dibandingkan dengan mereka," kemudian Raja Suci Zhou Agung melihat ke arah sudut dimana Negeri Qi berada.     

"Kata-katamu memang benar adanya. Siapa yang tidak tahu bahwa Rumah Yue berspesialisasi dalam seni pertunjukan dan tidak ada yang mampu menandingi kemampuan mereka di sembilan negara?" ujar Saint Xihua.     

"Anda bersikap terlalu baik, Saint" orang-orang dari Rumah Yue membungkuk hormat dan berkata kepada Saint Xihua. "Karena Saint Xihua dan Raja Suci Zhou Agung sedang dalam suasana hati yang baik, Liuyun, bagaimana kalau kau memainkan sesuatu untuk semua orang?" Dia melihat ke arah seorang pemuda yang mengenakan sebuah jubah berwarna putih di sampingnya. Pemuda itu tampak ramah dan gagah, dengan sedikit aura kesedihan yang terpancar darinya.     

"Yue Liuyun." Seorang Tetua dari Istana Suci Jixia berkata, "Dia adalah salah satu di antara generasi muda dari Rumah Yue yang dikenal karena ia memiliki bakat yang luar biasa dalam seni musik, dan dia juga adalah murid yang dibimbing langsung oleh Saint Music. Semua orang yang hadir disini hari ini akan dihibur olehnya."     

"Benarkah begitu?" Orang-orang dari negara-negara lainnya tampak tertarik saat mereka memandang ke arah pemuda itu. Dia tidak berpartisipasi dalam Pertemuan Sembilan Negara, yang berarti bahwa dia mungkin masih sangat muda, yang kebetulan terlihat sangat gagah.     

"Kalian boleh pergi." Saint Xihua mengayunkan tangannya pada gadis yang sedang memainkan musik. Rombongan pemain musik itu berdiri dari tempatnya dan membungkuk hormat, lalu tidak lama kemudian mereka pergi meninggalkan panggung.     

Yue Liuyun naik ke atas panggung secara perlahan, sambil melipat tangannya dan berkata, "Saya berharap anda menyukai apa yang saya mainkan."     

"Silahkan dimulai," ujar Saint Xihua sambil tersenyum dengan ramah.     

Yue Liuyun duduk di hadapan sebuah guqin dan meletakkan semua jarinya di atas senar-senar guqin. Dia terlihat seperti telah berubah menjadi orang lain dalam sekejap. Terdengar suara yang nyaring dari senar-senar guqin saat jemarinya bergerak, memainkan nada musik yang merdu dan ringan. Alunan musik dari guqin itu perlahan-lahan semakin dipercepat, membawa sebuah aura yang kuat bersamanya, memungkinkan semua orang yang mendengarkannya masuk ke dalam konsepsi artistik dari musik itu dengan mudah. Suara guqin itu terdengar nyaring dan mengesankan, seperti sebuah lagu yang penuh dengan semangat. Seolah-olah para pahlawan telah berkumpul disana. Sosok-sosok legenda berada dimana-mana, mengeluarkan seni bela diri dan saling bertarung satu sama lain di dalam medan perang. Terdapat beberapa ekor naga yang meraung di laut dan burung-burung phoenix yang memekik di atas langit.     

Banyak orang secara samar bisa melihat satu sosok yang sulit untuk dilihat, diikuti dengan bayangan-bayangan naga dan phoenix sejati yang bermunculan. Pada saat itu, semua orang merasa seolah-olah mereka telah dibawa kembali ke panggung Pertemuan Sembilan Negara, mereka sedang bertarung di atas panggung dan melihat siapa di antara para jenius dari sembilan negara yang akan dinobatkan sebagai pemenangnya.     

Kekuatan dari alunan musik itu sangat luar biasa, memungkinkan seseorang untuk merasa seolah-olah mereka benar-benar berada di dalam pemandangan itu sendiri. Tidak ada suara apa-pun yang terdengar di perjamuan itu kecuali suara guqin. Banyak orang memandang ke arah Yue Liuyun dan menyadari bahwa pemuda itu terlihat sangat gagah saat ia memainkan guqinnya dengan keterampilan yang menakjubkan.     

Alunan musik yang keras itu perlahan-lahan kembali ke nada yang menenangkan. Para Tetua saling berbincang-bincang satu sama lain, dan segala sesuatunya sudah kembali tenang. Seolah-olah pemandangan medan perang sebelumnya telah berubah menjadi sebuah perjamuan. Lagu itu memiliki sedikit rasa kegembiraan di dalamnya, seolah-olah lagu itu adalah sebuah lagu yang berasal dari surga, dimana deretan awan melayang-layang dan menyebar ke seluruh area perjamuan, membuat perjamuan itu tampak seperti sebuah perjamuan yang diadakan oleh para dewa. Burung-burung phoenix yang berwarna-warni terbang di atas awan dan menari-nari. Pemandangan itu tampak sangat damai dan meriah.     

"Luar biasa." Banyak orang mengangkat kepala mereka dan tampak takjub. Pemuda itu memang seorang murid yang berbakat dari Rumah Yue. Musik yang dia mainkan memang terdengar seperti sebuah musik dari surga.     

Lagu itu perlahan-lahan berakhir, tetapi banyak orang masih terbawa dalam konsepsi artistik dari lagu itu. Banyak tokoh penting di sembilan negara tersenyum, dan Saint Xihua tidak menahan diri saat ia memuji pemuda itu, dia berkata, "Rumah Yue memang yang terbaik dalam seni lagu dan tarian di sembilan negara. Baik itu guqin maupun seruling atau alat musik apa-pun; ketenaran kalian telah diketahui oleh semua orang di sembilan negara. Aku telah mendengarkannya secara langsung dan aku bisa memastikan bahwa semua pujian itu memang benar adanya."     

"Anda bersikap terlalu baik, senior." Yue Liuyun bersikap sopan. Perlahan-lahan dia berdiri dari tempatnya dan membungkuk hormat, lalu tidak lama kemudian ia kembali ke tempat dimana Rumah Yue dan Negeri Qi berada.     

"Sepertinya lagu itu telah membuat sejumlah gadis jatuh cinta padanya," ujar Raja Suci Zhou Agung sambil tersenyum. Memang terdapat semacam karisma tersendiri saat para penyihir musik menampilkan kemampuannya. Yue Liuyun adalah salah satu yang terbaik di antara mereka, yang membuat penampilannya menjadi semakin luar biasa dan menawan.     

"Apakah anda tahu bahwa selain Rumah Yue, terdapat satu orang lagi dari generasi muda di sembilan negara yang sangat mahir dalam seni musik, Saint Xihua? Menurut saya, bakatnya di bidang seni bisa dibandingkan dengan para murid dari Rumah Yue," ujar seseorang. Banyak orang menoleh untuk melihat ke arah orang yang baru saja berbicara, dan orang itu tidak lain adalah Kong Yao yang berasal dari Tebing Zhisheng, Negeri Yu.     

Banyak orang memiliki ekspresi aneh di wajah mereka. Semua peserta dari Tebing Zhisheng di Negeri Yu telah tersingkir, dan itu adalah sesuatu yang sangat memalukan. Karena itulah, tidak ada yang menyangka bahwa Kong Yao akan muncul dan berbicara seperti ini di perjamuan.     

"Lalu siapa orang yang kau maksud itu?" tanya Saint Xihua sambil tersenyum. Kata-kata Kong Yao telah menarik perhatian banyak orang. Seseorang yang memiliki bakat dalam seni musik yang bisa dibandingkan dengan murid-murid dari Rumah Yue? Mungkin kata-katanya itu terlalu berlebihan.     

"Apakah kalian semua pernah mendengar tentang Lagu Ukiyo?" ujar Kong Yao.     

"Lagu Ukiyo yang diciptakan oleh Donghuang Agung?" Ekspresi Saint Xihua berubah menjadi serius. Semakin tinggi tingkat Plane seseorang, maka semakin besar pula rasa hormat orang lain terhadap seseorang yang berada di tingkat Plane seperti Donghuang Agung, sehingga membuat penyebutan nama Donghuang Agung mengharuskan seseorang untuk bersikap serius.     

"Benar." Kong Yao mengangguk. "Terdapat salah satu dari generasi muda di antara kita yang mampu memainkan lagu yang ditinggalkan oleh sosok yang luar biasa tersebut."     

"Siapa dia?" Saint Xihua bertanya, dan banyak orang menoleh untuk menatap ke arah Kong Yao. Bahkan orang-orang dari Rumah Yue House tampak tertarik.     

"Orang itu tidak lain adalah Ye Futian, Pemimpin dari Istana Holy Zhi di Negeri Barren," ujar Kong Yao. Semua orang tertegun sejenak saat dia selesai berbicara, sebelum mengalihkan pandangan mereka pada Ye Futian.     

Ye Futian duduk dengan tenang di tempat dimana dia berada dan ekspresinya terlihat dingin saat mendengar kata-kata Kong Yao. Secara umum, Tebing Zhisheng dan Negeri Barren saling bermusuhan satu sama lain. Jika bukan karena kemunculan Kaisar Xia, Tebing Zhisheng pasti telah membunuh Ye Futian. Ditambah dengan hubungan di antara mereka yang semakin memburuk selama Pertemuan Sembilan Negara berlangsung, tidak ada hal lain yang diinginkan oleh Kong Yao selain membunuh Ye Futian saat itu juga.     

Oleh karena itu, sudah jelas bahwa Kong Yao memiliki niat buruk dengan menyinggung nama Ye Futian di tempat seperti itu, dia ingin mempermalukannya di depan orang banyak. Ketika Saint Xihua mengatakan bahwa Rumah Yue dari Negeri Qi adalah yang terbaik dalam seni musik, Kong Yao muncul secara tiba-tiba untuk memberitahu semua orang bahwa Ye Futian mengetahui Lagu Ukiyo.     

Ye Futian telah memainkan lagu itu selama pertempuran di luar Istana Holy Zhi berlangsung. Kong Yao akan dapat menemukan banyak hal dengan mudah jika dia benar-benar ingin mencari informasi. Ditambah lagi, Lagu Ukiyo bukanlah sebuah rahasia lagi. Namun, tindakan Kong Yao yang menyinggung tentang Lagu Ukiyo pada waktu dan tempat seperti ini telah menunjukkan seperti apa niat buruk yang dimilikinya.     

Semua orang dari negara-negara lainnya memandang ke arah Ye Futian dengan ekspresi penasaran. Ye Futian telah dipilih sebagai seorang pemimpin dari sebuah tempat suci di Negeri Barren saat dia masih seorang Noble. Saint Glass juga baru saja mengatakan bahwa dia telah menaklukkan Permainan Catur Naga Surgawi, yang menunjukkan bahwa dia memiliki keterampilan yang luar biasa dalam seni catur. Sekarang, Kong Yao telah muncul dan memberitahu semua orang bahwa Ye Futian mengetahui Lagu Ukiyo, sebuah lagu yang diciptakan oleh seorang kaisar.     

Apakah ada sesuatu yang tidak bisa dikuasai oleh Pemimpin Istana dari Negeri Barren ini?     

"Apakah itu benar?" tanya Saint Xihua sambil tersenyum.     

"Saya telah menemukan lembaran musik dari Lagu Ukiyo secara kebetulan di masa lalu, dan sejak saat itu saya telah berlatih memainkan lagu tersebut. Namun, bahkan hingga detik ini, saya hanya mampu memahami bagian luar dari lagu tersebut. Keterampilan yang saya miliki saat ini tidak pantas untuk memainkannya." Ye Futian berkata dengan sopan, "Lagu Ukiyo adalah sebuah lagu dari para kaisar. Tingkat Plane saya relatif rendah, dan saya masih belum bisa memahami bagian-bagian penting dari lagu tersebut."     

"Ye Futian, kau telah memainkan lagu itu dengan begitu luar biasa di Istana Holy Zhi kala itu, mengapa kau bersikap sangat rendah hati sekarang?" Kong Yao berbicara dengan nada datar, "Saat ini semua orang ingin mendengarkan sebuah lagu, mengapa kau tidak memainkan lagu dari para kaisar itu dan menghibur semua orang untuk beberapa saat?"     

Banyak orang dari Negeri Barren menatap ke arah Kong Yao saat dia mengucapkan kata-kata itu. Tidak seperti Yue Liuyun, status yang dimiliki oleh Ye Futian saat ini adalah seorang pemimpin dari Negeri Barren. 'Apakah kau benar-benar ingin menyuruh Ye Futian untuk bermain musik dan menghibur semua orang dari tempat-tempat suci disini, Kong Yao?'     

Hal ini tidak akan menjadi masalah besar jika Ye Futian hanyalah salah satu dari generasi muda dari sebuah tempat suci seperti Yue Liuyun, tetapi statusnya saat ini adalah seorang Pemimpin Istana, jadi sudah jelas bahwa Kong Yao ingin mempermalukan Ye Futian dengan sengaja.     

Banyak orang memandang ke arah Ye Futian, tetapi tidak ada satu-pun dari mereka yang berkomentar. Ye Futian tersenyum dan berkata, "Saya tidak berani untuk pamer di depan para senior dari sembilan negara, tetapi karena anda berkata demikian, saya akan memainkan sebuah lagu. Tentu saja akan lebih baik jika seseorang dapat menemani lagu yang saya mainkan dengan sebuah pertunjukan seni bela diri. Apakah anda ingin tampil untuk kami, Senior Kong?"     

"Terdapat begitu banyak jenius dari Negeri Barren dan Istana Holy Zhi. Karena itu, sepertinya aku tidak perlu tampil denganmu." Kemudian Kong Yao menambahkan dengan nada datar, "Pemimpin Istana Ye, melihat sikapmu yang berat hati terkait masalah ini, apakah aku salah jika berasumsi bahwa kau menganggap bahwa tidak ada seorang-pun dari sembilan negara yang pantas untuk mendengarkanmu bermain musik?" Kata-kata Kong Yao itu setajam bilah-bilah pedang, menyudutkan Ye Futian dari semua sisi.     

Ye Futian memandang ke arah Kong Yao lalu ia menyadari banyak orang sedang memandangnya. Kemudian dia tersenyum dan berkata, "Yah, karena ada begitu banyak orang yang ingin mendengarkan sebuah lagu, saya berharap kalian semua menyukai apa yang saya mainkan."     

Dia langsung berdiri tepat setelah dia selesai berbicara dan berjalan ke arah guqin. Tatapan mata semua orang tertuju padanya. Ye Futian duduk dengan tenang, dan sama seperti Yue Liuyun, aura yang dipancarkan olehnya terasa berbeda dalam sekejap. Dia tidak mengatakan sepatah kata-pun dan terlihat tenang, tidak lagi terlihat seperti Pemimpin muda dari Istana Holy Zhi yang begitu luar biasa. Saat ini, dia hanyalah seorang penyihir musik.     

Ye Futian terlihat tampan dan memiliki karisma yang luar biasa. Ketika jari-jarinya mulai memetik senar-senar guqin, suara guqin yang dimainkan langsung menerobos masuk ke dalam pikiran banyak orang, memungkinkan mereka semua untuk memasuki konsepsi artistik dari musiknya. Banyak orang bisa mengetahui sejak dia mulai bermain, bahwa kemampuannya di bidang seni tidak kalah dengan Yue Liuyun.     

Suara musiknya terdengar jernih dan merdu. Nada musiknya rendah, dan sepertinya dia sedang bercerita melalui alunan musik. Itu adalah sebuah kisah kuno. Karakter utama dari kisah itu adalah dua orang pemuda yang sedang tumbuh dewasa, mereka menyaksikan sifat manusia yang berubah-ubah dan bagaimana pihak yang kuat memangsa pihak yang lemah, namun mereka mempertahankan niat awal mereka dan terus berkembang. Saat ini, emosi Ye Futian telah menyatu ke dalam lagu, yang membuat seolah-olah dia sedang bercerita tentang bagaimana dia diperlakukan di Pertemuan Sembilan Negara, membuat banyak orang memiliki ekspresi aneh di wajah mereka. Namun, tidak ada satu-pun dari mereka yang berani mengganggunya. Konsepsi artistik dari lagu itu muncul di dalam pikiran banyak orang. Konsepsi artistik tu memproyeksikan gambar-gambaran tepat di hadapan mereka, memungkinkan mereka untuk menyaksikan perkembangan dari sosok-sosok legendaris itu.     

Saat ini, seseorang terlihat berjalan keluar dari kerumunan, dan banyak orang berbalik ke arah itu. Orang itu ternyata adalah Huang Jiuge, seorang murid dari Istana Holy Zhi. Huang Jiuge membungkuk hormat kepada Saint Xihua dan berkata, "Pemimpin Istana mengatakan bahwa akan lebih baik jika seseorang mendampingi lagu itu dengan sebuah pertunjukan seni bela diri. Nama saya Huang Jiuge, dan saya adalah seorang murid dari Istana Holy Zhi. Saya ingin tampil bersama dengan lagu itu."     

"Silahkan." Saint Xihua mengangguk. Kemudian, Huang Jiuge berjalan ke depan dan berdiri di belakang Ye Futian. Dia berbalik untuk menghadap ke arah Tebing Zhisheng dan berkata, "Sebelum saya menjadi seorang murid di Istana Holy Zhi, saya pernah mendengar informasi bahwa sang Putra dari Tebing Zhisheng, Qin Zhong, telah berkunjung ke Istana Holy Zhi dan mengalahkan banyak murid kala itu. Saya ingin bertarung dengan seorang murid dari tempat suci anda sebagai sebuah alternatif untuk mengiringi lagu tersebut."     

Kong Yao mengerutkan keningnya. Apakah Istana Holy Zhi ingin membalasnya sekarang?     

Pada saat itu, suara guqin perlahan-lahan terdengar semakin keras dan lebih kuat dari sebelumnya. Jika ada orang-orang yang mengiringi lagu itu dengan penampilan seni bela diri, maka segala sesuatunya benar-benar akan menjadi semakin menarik.     

"Ini adalah perjamuan dari Pertemuan Sembilan Negara dan tidak pantas untuk melakukan pertempuran di situasi seperti saat ini," ujar Kong Yao dengan nada datar.     

"Saya sudah mendapatkan izin dari Saint Xihua. Mengingat bagaimana sikap anda yang begitu enggan untuk tampil, apakah saya salah jika saya berasumsi bahwa anda menganggap orang-orang dari sembilan negara tidak pantas untuk menyaksikan penampilan sang Putra dari Tebing Zhisheng?" ujar Huang Jiuge, dia menjawab dengan meniru kata-kata Kong Yao sebelumnya.     

Kong Yao menatap ke arah Huang Jiuge dengan ekspresi dingin di wajahnya. Dia tidak pernah menyangka bahwa seorang murid yang lebih muda darinya akan berani berbicara kepadanya seperti itu.     

Qin Zhong mengalihkan pandangannya ke arah Huang Jiuge. Sebagai salah satu dari Sembilan Prajurit Tebing Zhisheng, dia merasa perlu menerima tantangan itu, melihat bagaimana mereka telah ditantang oleh seorang murid dari Istana Holy Zhi.     

"Jika kau sangat ingin melawanku, maka aku bersedia menerima tantanganmu." Qin Zhong berjalan secara perlahan dan berdiri di suatu tempat tidak jauh dari Ye Futian. Kemudian dia berkata, "Qin Zhong dari Tebing Zhisheng, senang bisa berkenalan denganmu."     

"Huang Jiuge dari Istana Holy Zhi, senang bisa berkenalan denganmu."     

Keduanya saling memberi hormat dengan sopan, namun terdapat sebuah aura tak berbentuk yang saling berbenturan satu sama lain di area tepat di depan mereka!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.