Legenda Futian

Seperti Gayung Bersambut



Seperti Gayung Bersambut

2Setelah menunggu beberapa saat, matahari mulai terbit dari arah timur dan menyinari panggung pertempuran. Saint Xihua, Raja Suci Zhou Agung, Saint Sky, Saint Glass, dan para Saint lainnya duduk di bagian atas, sambil memandang ke arah kerumunan orang di bawahnya. Pada saat itu, Tetua yang menjadi pemandu dari Pertemuan Sembilan Negara berdiri di tepi sebelah timur dari panggung pertempuran dan mengumumkan, "100 kultivator terbaik dari Pertemuan Sembilan Negara, silahkan memasuki panggung." Saat dia selesai berbicara, 100 kultivator terbaik dari Pertemuan Sembilan Negara melangkahkan kaki ke atas panggung pertempuran. Di samping Ye Futian, Hua Jieyu menatapnya dan berdiri dari tempat duduknya.     
2

"Tidak perlu merasa tertekan, abaikan saja peringkat itu," Ye Futian mengingatkannya sambil tersenyum.     

"Baiklah." jawab Hua Jieyu sambil mengangguk pelan, lalu dia berbalik dan berjalan menuju panggung pertempuran. Meskipun Ye Futian telah mengatakan bahwa peringkat itu tidak penting, Hua Jieyu tahu bahwa peringkat merupakan sesuatu yang penting. Jika murid-murid dari Negeri Barren tidak berhasil mendapatkan peringkat yang baik, maka Negeri Barren yang dari awal sudah dikucilkan akan semakin diremehkan oleh negara-negara lainnya dan mereka tidak akan dihormati. Oleh karena itu, mereka bertujuh akan berusaha semaksimal mungkin untuk mendapatkan peringkat yang baik dalam pertempuran kali ini.     

Ye Futian memandang sosok mereka dari belakang dan ia merasa sedih. Dia tersenyum masam saat dia menggelengkan kepalanya, apa yang sedang dipikirkan oleh orang-orang ini? 100 kultivator terbaik dari Sembilan Negara telah berdiri di atas panggung pertempuran yang luas tersebut. Pada saat itu, panggung pertempuran benar-benar tampak sangat luas.     

Tidak lama kemudian, suasana di tribun penonton menjadi sunyi. Semua orang melihat ke arah panggung pertempuran, mengantisipasi dimulainya pertempuran terakhir.     

"Dalam pertempuran 100 besar di Pertemuan Sembilan Negara ini, peraturannya sederhana. Silahkan menantang seseorang, pemenangnya akan tetap bertahan, sementara pihak yang kalah akan tersingkir. Tidak ada urutan khusus, siapa-pun yang ingin menantang seseorang, silahkan maju ke depan dan tunjuklah orang yang ingin kalian tantang. Jika kalian menang, maka kalian akan masuk ke posisi 50 besar," Tetua itu mengumumkan peraturan dari pertempuran terakhir.     

Peraturannya sangat sederhana. Tidak ada undian di antara posisi 100 besar, karena hal itu akan menyebabkan beberapa kultivator terkuat untuk bertarung secara terlebih dahulu. Misalnya, bagaimana jika dua kultivator terkuat di Pertempuran Sembilan Negara harus bertempur lebih awal karena undian yang mereka ambil? Dengan adanya peraturan seperti ini, jika dua orang terkuat bersedia bertarung satu sama lain, maka pertempuran itu tidak dapat dihindari lagi.     

Namun secara keseluruhan, skenario seperti itu tidak mungkin terjadi. Orang-orang ini akan berusaha sebaik mungkin untuk menghindari lawan-lawan yang terlalu kuat dan mengabaikan lawan terberat mereka hingga putaran terakhir. Tentu saja, sistem seperti ini juga tidak adil. Akan ada orang-orang yang akan menjadi incaran para kultivator terkuat. Namun, karena ini adalah sebuah pertempuran, mereka tidak mungkin bisa mendapatkan keadilan yang mutlak. Bagaimanapun juga, tidak ada yang peduli dengan keadilan. Dunia ini hanya melihat hasil akhirnya.     

Dalam pertempuran 100 besar, memenangkan satu pertempuran akan membuat seseorang berhak masuk ke posisi 50 besar.     

"Silahkan dimulai," Tetua itu mengumumkan. Saat dia selesai berbicara, suasana tegang menyelimuti panggung pertempuran. Persaingan tingkat tinggi di Pertemuan Sembilan Negara telah dimulai.     

Hembusan angin yang tak terlihat bertiup di atas panggung pertempuran. Ketika sang Tetua mengumumkan bahwa putaran ini dimulai, tidak ada satu-pun yang melangkah ke depan dan suasana di tempat itu menjadi sangat sunyi. Menurut peraturan, ini adalah waktu yang tepat untuk menantang para peserta yang paling lemah. Namun, di antara mereka yang berhasil masuk ke posisi 100 besar, tidak ada seorang-pun yang lemah. Terlepas dari beberapa para jenius yang paling kuat, tidak mudah bagi mereka untuk menentukan siapa yang kuat atau lemah, sehingga tidak mudah bagi mereka untuk memilih lawan mereka masing-masing.     

Pada saat itu, satu sosok melangkah ke depan.     

Sosok itu berasal dari Dinast Suci Zhou Agung di Negeri Timur, dan dia memiliki tatapan mata yang sombong. Jubah yang dihiasi dengan pola burung phoenix emas miliknya tertiup angin. Simbol dari Dinasti Suci Zhou Agung juga disulam di jubahnya.     

Zhou You. Semua orang tertegun saat mereka menyaksikan sosok yang baru saja keluar dari kerumunan.     

Zhou You adalah kultivator terkuat dari Dinasti Suci Zhou Agung di Pertemuan Sembilan Negara kali ini. Dia memiliki status yang sangat tinggi di generasi muda Keluarga Sovereign. Dalam tiga hari terakhir, dia telah dianggap sebagai sosok yang memiliki kemampuan mumpuni untuk masuk ke posisi sepuluh besar, dan bahkan ada sebagian orang yang bertanya-tanya apakah Zhou You dapat dinobatkan sebagai pemenang dari Pertemuan Sembilan Negara.     

Siapa-pun bisa membayangkan betapa kuatnya Zhou You. Negeri Timur adalah tuan rumah dari Pertemuan Sembilan Negara kali ini dan perhatian orang-orang akan tertuju pada generasi muda dari Gunung Suci Xihua dan Dinasti Suci Zhou Agung, sehingga akan ada anggapan tertentu terhadap perkiraan peringkat akhir dari pertemuan ini nantinya. Meskipun begitu, jika Zhou You tidak cukup kuat, maka sejak awal tidak akan ada dugaan seperti itu.     

Lawan yang akan dipilih olehnya benar-benar sedang tidak beruntung, banyak orang berpikir dalam hati. Bahkan para peserta yang berada di atas panggung pertempuran merasa gugup. Sangat sulit untuk merasa percaya diri saat berhadapan dengan Zhou You. Jika mereka ditantang olehnya, maka kemungkinan bahwa mereka akan tersingkir sangat tinggi. Mereka hanya bisa berharap bahwa Zhou You tidak akan menantang mereka.     

Tentu saja, ada juga beberapa orang yang sangat percaya diri dengan kemampuan mereka dan tidak keberatan jika mereka ditantang oleh Zhou You. Bagi mereka, pertempuran pertama ini hanyalah serangkaian peristiwa menuju hal yang lebih besar nantinya.     

Tatapan mata Zhou You memandang ke sekeliling kerumunan dan akhirnya berhenti di satu arah. Semua orang segera berbalik ke arah tatapan matanya dan terdapat tujuh orang disana. Masing-masing dari mereka menempati posisi mereka sendiri di sudut Negeri Barren.     

"Karena Roh Kehidupanmu juga seekor phoenix, aku akan menantangmu," ujar Zhou You. Sudah jelas, dia mengatakan hal itu pada Phoenix.     

Banyak orang tidak menyangka bahwa orang pertama yang ditantang oleh Zhou You adalah seorang gadis. Dia adalah murid dari Istana Holy Zhi di Negeri Barren, Phoenix. Orang-orang dari Negeri Barren lainnya memandang ke arah Zhou You. Mungkinkah para peserta dari Negeri Barren kini begitu menarik bagi mereka. Mengapa mereka selalu mengincar para peserta dari Negeri Barren?     

Ekspresi Ye Futian juga terlihat bingung. Mungkinkah Dinasti Suci Zhou Agung tidak menyukainya? Pertama terkait konfliknya dengan Zhou Ziyi, sekarang sepertinya Raja Suci Zhou Agung memiliki masalah dengannya. Saat ini, orang terkuat dari Dinasti Suci Zhou Agung, Zhou You, adalah orang pertama yang naik ke atas panggung pertempuran, dan orang yang ditantangnya berasal dari Negeri Barren.     

Phoenix berada dalam bahaya. Namun, hal ini berada di luar kendalinya dan tidak dapat dihindari dengan cara apa-pun.     

Phoenix terlihat sangat tenang. Dia melangkah ke depan dan berdiri di hadapan Zhou You.     

"Zhou You, Dinasti Suci Zhou Agung."     

"Phoenix, Istana Holy Zhi."     

Ketika mereka selesai memperkenalkan diri, kobaran api menyala di sekitar tubuh mereka. Kobaran api di sekitar tubuh Zhou You adalah kobaran api phoenix emas dan sangat kuat. Sementara itu kobaran api yang berada di sekitar tubuh Phoenix terlihat lebih kecil, tetapi kobaran api itu juga memiliki aura yang mengerikan dan sepertinya tidak bisa dipadamkan. Dua kobaran api itu berbenturan di udara, membuat bayangan dua burung phoenix raksasa muncul di atas langit.     

Tampaknya kobaran api phoenix emas di tubuh Zhou You mampu membakar habis semua kekuatan yang ada di sekitarnya dan mulai melahap kobaran api milik Phoenix, mengubahnya menjadi kobaran api miliknya sendiri. Hal ini menyebabkan ukuran dari bayangan phoenix emas itu menjadi semakin besar dan menekan kobaran api milik Phoenix.     

Phoenix raksasa itu mengepakkan sayapnya dan kedua sayapnya kini berubah menjadi bilah-bilah pedang phoenix emas, yang diayunkan ke arah Phoenix. Sebuah pohon maple berwarna merah tua telah muncul di belakang Phoenix di tengah-tengah suara pedang yang berdentangan. Daun-daun maple kuno menyebar dengan cepat ke arah bilah-bilah pedang yang diayunkan ke arahnya itu dan terus menerus terpotong. Kobaran api itu terus berkobar tetapi pada akhirnya padam, tidak dapat menghindar dari cengkeraman daun-daun maple itu.     

*Whoosh* Tubuh Zhou You berubah menjadi sambaran petir berwarna emas dan melesat dengan kecepatan yang luar biasa. Dia menembus udara dan menerjang ke bawah, telapak tangannya diulurkan ke depan. Dalam sekejap, kobaran api phoenix di sekitarnya sepertinya telah dihisap olehnya. Kemudian dia menembakkan kobaran api itu dari telapak tangannya ke area dimana Phoenix berada. Saat merasakan kekuatan penghancur yang mengerikan tersebut, pohon maple itu menyelimuti area di sekitarnya dan Phoenix bersembunyi di dalamnya. Pada saat yang sama, sulur-sulur tanaman yang tak terhitung jumlahnya bergerak menuju Zhou You.     

"Tebas," ujar Zhou You dengan nada dingin. Phoenix emas itu menebas ke bawah dan memotong semua sulur-sulur tanaman yang menerjang ke arahnya. Pada saat yang sama, energi yang ditembakkan dari tangannya berubah menjadi sebuah dunia api yang membara, perlahan-lahan melelehkan pohon maple raksasa itu.     

Pohon maple itu juga berubah menjadi warna emas saat sebuah aura penghancur muncul di sekitarnya. Zhou You mengangkat tangannya dan melangkah ke depan, bayangan phoenix itu melesat ke udara lalu terbang menukik. Dengan satu tebasan, pohon maple itu langsung meledak dan berubah menjadi untaian aura emas yang tak terhitung jumlahnya. Sosok penghancur itu menerjang ke arahnya dengan membawa kekuatan yang mengerikan.     

Sosok dari Phoenix muncul di hadapannya, dan sulur-sulur tanaman itu terus diarahkan pada tubuh lawannya. Seberkas cahaya berwarna emas terpancar di mata Zhou You saat dia terus meluncur ke bawah.     

*Brak* Sosok Phoenix Emas itu mengoyak udara dan menerjang ke arah Phoenix. Dia tidak menghindar, dan sosok phoenix emas itu menembus tubuhnya. Phoenix memuntahkan darah dan wajahnya terlihat pucat, tetapi sulur-sulur tanaman dari pohon maple miliknya kini berhasil menjerat tubuh Zhou You.     

Zhou You mengerutkan keningnya. Phoenix sengaja tidak menghindari serangannya?     

"Apakah kau ingin mati?" Zhou You menatap ke arah wanita cantik yang berada di hadapannya itu dan bertanya dengan nada dingin. Cahaya emas bersinar, berusaha menghancurkan sulur-sulur tanaman di tubuhnya. Dia mengayunkan telapak tangannya sekali lagi dan Phoenix Emas itu terus melanjutkan serangannya ke arah tubuh Phoenix, membuatnya terhempas ke belakang dan memuntahkan darah dari mulutnya.     

Zhou You ingin terus menyerang, tetapi pada saat itu, dia mengerutkan keningnya. Terdapat untaian api abadi yang menyala di dalam tubuhnya dan menyebabkan aliran darahnya menjadi kacau. Sebuah kekuatan yang mengerikan mengalir di dalam darahnya, dia berusaha untuk menghilangkannya. Namun, dia bisa merasakan ketahanan dari kobaran api tersebut. Setiap untaian api terlihat seperti seekor burung phoenix berukuran kecil, menggerogoti tubuhnya secara perlahan-lahan, membuat ekspresinya tampak kesakitan.     

"Api Abadi." Ekspresi Zhou You terlihat suram saat dia mengangkat kepalanya dan menatap ke arah Phoenix. Dia melihatnya membersihkan darah dari mulutnya, lalu memandangnya. Phoenix berkata, "Aku mengaku kalah." Setelah mengatakan hal itu, dia kembali ke tempat dimana Negeri Barren berada dengan tubuh penuh luka.     

"Apa kau baik baik saja?" Ye Futian memandang ke arah Phoenix dengan ekspresi khawatir. Mengapa wanita ini bertindak sejauh ini?     

"Aku baik-baik saja," jawab Phoenix, kemudian ia meminum sebuah pil, dan duduk bersila. Ketika Ye Futian melihat pemandangan ini, dia merasa sedikit lega. Kemampuan penyembuhan diri Phoenix sangat kuat, jadi dia tidak perlu khawatir. Namun, wanita ini benar-benar keras kepala, berusaha melukai Zhou Yu tanpa peduli bahwa dia akan terluka.     

Pada saat itu, Zhou You juga telah kembali ke posisinya semula tetapi dia juga duduk di atas tanah. Tubuhnya diselimuti dengan kobaran api emas, sudah jelas dia masih berusaha menetralkan kekuatan di dalam tubuhnya dan menahan rasa sakit yang diterimanya.     

Dalam pertempuran pertama ini, Dinasti Suci Zhou Agung berhasil meraih kemenangan. Akhirnya satu peserta dari Negeri Barren telah tersingkir. Namun, pertempuran ini juga meninggalkan kesan mendalam bagi orang-orang mengenai Phoenix. Dia telah melukai Zhou You dan membuatnya menanggung akibatnya meskipun pada akhirnya dia tersingkir.     

Para peserta dari Negeri Barren benar-benar tangguh.     

Sekarang, hanya ada enam peserta dari Negeri Barren yang tersisa.     

Orang-orang belum selesai menenangkan pikiran mereka namun satu sosok lainnya berjalan keluar dari kerumunan, membuat mereka semua menatap ke arahnya.     

Sosok yang baru saja keluar adalah Xu Que dari Negeri Barren.     

"Kami akan bersikap tidak sopan jika tidak membalas tindakan kalian, kalau begitu aku akan menantangmu." Xu Que menunjuk ke arah Negeri Timur saat dia berbicara. Dia telah menunjuk seseorang yang berada di samping Zhou You, keturunan dari Dinasti Suci Zhou Agung!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.