Legenda Futian

Pertempuran yang Sengit



Pertempuran yang Sengit

0Di antara posisi 24 besar, Yu Sheng, Ye Wuchen dan Hua Jieyu berasal dari Negeri Barren. Meskipun Yaya berasal dari Negeri Timur, dia bukan anggota dari sebuah tempat suci.     
1

Terdapat satu peserta yang tersisa dari 20 tempat suci di delapan negara lainnya kecuali Negeri Barren. Mereka adalah:     

Negeri Timur: Hua Yunshu dari Gunung Suci Xihua, dan Zhou You dari Dinasti Suci Zhou Agung.     

Negeri Musim Panas: Xia Yi dari Klan Xia, Ye Guhong dari Perguruan Tinggi Sembilan Negara, Yi Jiuyang dari Klan Yi, dan Yue Mengqi dari Klan Yue.     

Negeri Qi: Qi Haoran dari Klan Qi, Zhuge Yi dari Istana Suci Jixia, Ji Hua dari Aula Cahaya Suci, dan Yue Yang dari Rumah Yue.     

Negeri Awan: Chu Xiang dari Klan Chu Agung, Su Tu dari Istana Li, Tantai Bashan dari Gunung Agung Seratus Ribu, dan Bai Yu dari Kota Yunmeng.     

Negeri Perang: Wu Bei dari Wilayah Vajra, Mo Luo dari Istana Luohou, dan Shi Yan dari Kuil Suci Sepuluh Sudut.     

Negeri Feng: Song Chi dari Rumah Fengdu, dan Tai Guang dari Gunung Suci Daluo.     

Negeri Samudra: Mo Li dari Tebing Surgawi.     

Negara Yu: tidak memiliki perwakilan.     

Mereka semua adalah para jenius tingkat atas, kultivator-kultivator terbaik di antara orang-orang yang berada di puncak Noble Plane.     

Negeri Timur, yang menjadi tuan rumah dari pertemuan tahun ini, hanya memiliki tiga peserta yang tersisa, termasuk Yaya di dalamnya. Negeri Musim Panas, Negeri Qi, dan Negeri Awan masing-masing memiliki empat peserta yang tersisa. Secara keseluruhan, kekuatan dari sembilan negara dapat tercermin pada jumlah peserta yang tersisa dari masing-masing negara. Tapi sekali lagi, Negeri Barren merupakan sebuah pengecualian. Memang ada tiga perwakilan mereka yang berhasil masuk ke posisi 24 besar. Namun, jika Xu Que tidak terluka, seharusnya akan ada empat peserta dari Negeri Barren di posisi 25 besar.     

Kerumunan orang di tribun penonton yang berada di belakang Ye Futian terlihat sangat tenang dan serius. Setiap pertempuran yang akan terjadi setelah ini merupakan pertempuran antara para jenius tingkat atas.     

Posisi sepuluh besar akan segera diketahui. Peraturan seperti apa yang akan menanti para peserta dalam pertempuran yang akan datang?     

Pada saat itu, Tetua yang berada di bagian tepi panggung pertempuran yang berperan sebagai pemandu acara itu mengatakan, "Terdapat 24 peserta yang tersisa di Pertemuan Sembilan Negara. Posisi sepuluh besar dalam acara tahun ini akan ditentukan dalam pertempuran yang akan datang. Peraturannya adalah sebagai berikut : setiap peserta diberi kebebasan untuk memilih siapa yang akan ditantang hingga tersisa sepuluh peserta di atas panggung pertempuran. Agar pertempuran ini berlangsung dengan adil, seorang peserta yang sudah mengajukan tantangan akan memberikan kesempatan pada peserta lainnya untuk mengajukan tantangan. Jika tidak ada seorang-pun yang muncul dalam waktu tiga detik, maka orang yang mengajukan tantangan sebelumnya berhak untuk terus mengajukan tantangan. Tidak ada batasan untuk jumlah tantangan yang boleh diajukan."     

Banyak orang tertegun setelah Tetua itu selesai berbicara. Tidak ada lagi peraturan yang membatasi berapa kali seseorang bisa mengajukan tantangan. Orang yang berhasil memenangkan sebuah tantangan berhak untuk terus menantang orang lain untuk menyingkirkan mereka dari kompetisi ini. Peraturan seperti itu dibuat untuk memungkinkan para peserta terkuat untuk menyingkirkan beberapa peserta yang relatif lebih lemah. Tentu saja, mereka juga diizinkan untuk menantang para kultivator terkuat yang masih bertahan di atas panggung pertempuran.     

"Silahkan dimulai," Tetua itu menambahkan. Suasana di atas panggung pertempuran menjadi serius dan tegang.     

Ini akan menjadi sebuah pertempuran yang akan menentukan posisi sepuluh besar.     

Beberapa peserta ingin maju terlebih dahulu, namun secara tiba-tiba, satu sosok keluar dari kerumunan tepat setelah Tetua itu selesai berbicara. Para peserta lainnya menghentikan langkah mereka setelah melihat sosok itu melangkah ke arah panggung pertempuran, mengurungkan niat mereka untuk memperebutkan kesempatan agar bisa mengajukan tantangan pertama.     

Orang-orang yang berada di tribun penonton tampak terkejut. Dengan adanya peraturan mengenai pengajuan tantangan seperti itu, suasana di panggung pertempuran akan menjadi sangat sunyi jika tidak ada satu-pun yang berani mengajukan sebuah tantangan. Ditambah lagi, meskipun seseorang maju dan mengajukan sebuah tantangan dan keluar sebagai pemenangnya, peserta lainnya dapat menantang orang yang baru saja mengajukan tantangan.     

Karena itulah, bukankah akan lebih bijaksana untuk menahan diri dari mengajukan tantangan? Jelas lebih berisiko untuk mengajukan sebuah tantangan, pikir beberapa orang.     

Namun, ketika Tetua itu selesai menyampaikan penjelasan, banyak orang justru ingin menjadi orang pertama yang mengajukan tantangan. Itu adalah sebuah pemandangan yang menarik untuk dilihat.     

Tatapan mata semua orang yang hadir tertuju pada satu sosok yang melangkah ke arah panggung pertempuran.     

Sosok itu tidak lain adalah Yu Sheng dari Istana Holy Zhi di Negeri Barren.     

"Apa yang..." Ye Futian langsung tahu apa yang ingin dilakukan oleh Yu Sheng saat dia melihat Yu Sheng menjadi orang pertama yang naik ke atas panggung pertempuran. Tidak lama lagi seseorang akan terluka parah.     

"Zhou You dari Dinasti Suci Zhou Agung." Tatapan mata Yu Sheng terlihat sangat tajam saat dia melihat ke arah sudut dimana Negeri Timur berada, memusatkan tatapan matanya pada Zhou You. Kilauan cahaya berwarna emas yang sangat tajam terlihat di mata Zhou You, yang mengenakan jubah phoenix emas yang elegan, saat dia memandang ke arah Yu Sheng.     

Kau menantangnya di pertempuran pertama? Apakah kau ingin mati?     

*Boom* Sambaran petir berwarna emas melintas di udara, dan Zhou You muncul tepat di hadapan Yu Sheng. Dia memancarkan aura yang sangat tajam di sekujur tubuhnya. Dia telah terluka oleh serangan dari Phoenix dalam pertempuran sebelumnya dan itu adalah sebuah kesalahan yang tidak akan pernah dia lakukan lagi.     

Yu Sheng dari Negeri Barren akan menjadi batu loncatan pertama di perjalanannya untuk menjadi pemenang dalam Pertemuan Sembilan Negara. Pertempuran itu adalah satu-satunya pertempuran yang mampu membuatnya merasa terancam.     

"Menurut kalian siapa yang akan memenangkan pertempuran ini?" tanya Saint Sky sambil melihat ke arah panggung pertempuran. Pertempuran-pertempuran yang akan terjadi setelah ini akan menjadi pertempuran yang bahkan mampu menarik perhatian para Saint, karena mereka sudah menantikan penampilan dari para generasi muda terbaik di Sembilan Negara ini. Bahkan Saint Sky, yang tidak memiliki perwakilannya sendiri di atas panggung pertempuran, menganggap bahwa beberapa orang di acara tersebut telah tampil dengan sangat mengagumkan.     

"Zhou You adalah kultivator terkuat di antara para peserta dari Dinasti Suci Zhou Agung yang berpartisipasi dalam Pertemuan Sembilan Negara kali ini. Meskipun Yu Sheng memang sangat kuat, dia hanya memiliki beberapa variasi serangan. Jika Zhou You mampu meruntuhkan pertahanannya, dia pasti akan kalah. Kemampuan bertarung Zhou You kemungkinan besar mampu meruntuhkan pertahanan Yu Sheng," ujar Saint Rain dari Gunung Suci Xihua. Dia sudah menantikan penampilan Zhou You. Jika Yu Sheng kembali memenangkan pertempuran, maka dia sudah semakin dekat untuk bisa memasuki posisi sepuluh besar. Jika hal itu benar-benar terjadi, maka Gunung Suci Xihua harus meminta maaf dengan memberikan sebuah peralatan ritual tingkat Saint. Ini adalah kata-kata yang diucapkan oleh Saint Xihua sendiri, dan dia tidak mungkin menarik kembali kata-katanya.     

"Dengan melihat situasi saat ini, sepertinya tidak ada seorang-pun yang mampu membuat Yu Sheng terancam. Zhou You telah terluka oleh serangan dari Phoenix, dan menurutku Yu Sheng memiliki peluang yang lebih besar untuk menang," ujar Saint Glass sambil tertawa. Dia justru melihat ke arah panggung pertempuran alih-alih ke sudut dimana orang-orang dari Gunung Suci Xihua berada.     

"Zhou You telah meremehkan lawannya, dan tubuhnya diserang oleh Api Abadi milik Phoenix. Zhou You tidak dapat mengeluarkan kemampuan terbaiknya dalam pertempuran itu. Namun di pertempuran kali ini, Zhou You dari Dinasti Suci Zhou Agung tidak mungkin kalah," Zhou Ya, yang berdiri di belakang Raja Suci, berkata dengan nada datar. Tatapan matanya yang tajam tertuju pada Ye Futian. Kemudian dia berkata, "Bagaimana menurutmu, Pemimpin Istana Ye?"     

Ye Futian mengangkat kepalanya untuk melihat ke arah Zhou Ya, seorang pemuda yang bersulang dengannya di perjamuan kala itu, dan sosok yang dikenal sebagai penerus dari Raja Suci. Bakatnya lebih hebat dari Zhou You, tetapi mengingat bahwa dia sudah menjadi seorang Sage, wajar saja jika dia tidak diizinkan untuk berpartisipasi dalam acara tersebut.     

Ye Futian menyeringai dan berkata, "Apakah kau benar-benar ingin mendengar pendapatku?"     

"Tentu saja," ujar Zhou Ya sambil tersenyum.     

"Dengan melihat situasi sejauh ini..." Ye Futian mengalihkan pandangannya ke arah Zhou Ya dan menyeringai dengan sinis. Kemudian dia berkata, "Zhou You belum cukup kuat."     

Zhou Ya tertegun. Raja Suci Zhou Agung, Saint Xihua, Saint Glass, dan banyak orang lainnya berpaling untuk memandang ke arah Ye Futian. Mereka melihat senyumannya yang polos, dan tampaknya dia benar-benar yakin dengan kemampuan yang dimiliki oleh Yu Sheng.     

Apakah pemimpin rendah hati dari Negeri Barren itu akhirnya mengakhiri sandiwaranya dan menunjukkan kesombongannya? Zhou You belum cukup kuat?     

Dia berbicara secara terang-terangan sehingga kata-katanya itu terdengar kurang ajar, seolah-olah dia benar-benar tidak peduli dengan pertempuran yang akan datang.     

Pada akhirnya Zhou You akan kalah?     

Banyak orang di area tribun penonton yang berada di belakang Ye Futian menoleh untuk melihat ke arah pemimpin istana dari sebuah tempat suci di Negeri Barren tersebut. Ini adalah pertama kalinya Ye Futian berbicara dengan begitu percaya diri mengenai sebuah pertempuran di panggung Pertemuan Sembilan Negara.     

Karena Zhou You berasal dari Negeri Timur, banyak orang telah mendengar namanya, dan mereka menganggapnya sebagai salah satu peserta yang berpeluang menempati posisi tiga besar.     

Tetapi ketika Pertemuan Sembilan Negara berlangsung, dan para jenius di sembilan negara menampilkan potensi mereka masing-masing, mereka tahu bahwa peluang Zhou You untuk berada di posisi tiga besar akan sangat tipis. Meskipun begitu, fakta bahwa dia sangat kuat tetap tidak berubah. Namun, Ye Futian berbicara seolah-olah dia tidak pernah menganggap Zhou You sebagai suatu ancaman, seolah-olah dia tidak layak untuk diperbincangkan bersama Yu Sheng. Sepertinya, kata-kata yang baru saja dia ucapkan telah merubah kesan yang ditinggalkan oleh Ye Futian di benak semua orang yang hadir. Dia tetap saja pemimpin istana termuda dari sebuah tempat suci dalam sejarah sembilan negara.     

Jadi dibalik sikap rendah hati itu, tetap saja terdapat keseriusan dan kesombongan.     

Zhou Ya tertawa dan berkata kepada Ye Futian dengan suara keras, "Kau memang sangat percaya diri, Pemimpin Istana Ye. Baiklah, kita akan lihat saja nanti."     

Sudah jelas bahwa baik Zhou You maupun Yu Sheng dapat mendengar percakapan antara orang-orang yang berada di tribun penonton. Zhou You perlahan-lahan naik ke udara, dan bayangan seekor phoenix emas telah menyelimuti tubuhnya, dengan memancarkan cahaya berwarna emas yang tak berbatas. Tampaknya Zhou You telah berubah bentuk menjadi seekor burung suci. Sebuah badai emas yang sangat mengerikan telah muncul di sekitarnya.     

Ye Futian, berani sekali kau mengatakan bahwa aku belum cukup kuat.     

*Boom* Cahaya berwarna emas kegelapan mengalir di sekujur tubuh Yu Sheng. Dalam sekejap, teknik Douzhan Body miliknya telah muncul, berubah menjadi satu sosok emas bertubuh kekar yang tampak mengesankan, menyelimuti tubuhnya. Cahaya-cahaya emas yang mengerikan mengalir ke seluruh Douzhan Body, membuatnya nyaris tak terkalahkan.     

Terdengar suara pekikan dari burung phoenix di udara. Dalam sekejap, tubuh Zhou You telah berubah menjadi seekor burung suci yang siap bertempur. Cahaya-cahaya emas bersinar dengan terang di sekitar mereka dan diarahkan dari atas langit menuju ke arah Yu Sheng.     

Banyak orang tertegun saat menyaksikan pemandangan yang terjadi di hadapan mereka. Sepertinya sosok yang menyerang itu bukanlah Zhou You, melainkan burung suci yang menakjubkan tersebut. Burung suci itu menembus udara, dan cahaya-cahaya emas bersinar dimana-mana, menyerang layaknya sebilah pedang emas, mengalir melalui tangan Zhou You saat ia menyerang ke arah Yu Sheng. Kemudian pedang itu berubah menjadi sepasang cakar phoenix yang sangat tajam, menghantam teknik Douzhan Body dengan keras.     

Cahaya-cahaya berwarna emas kegelapan mengalir tanpa henti ke sekujur tubuh dari teknik Douzhan Body milik Yu Sheng, yang kemudian bergetar diikuti dengan suara ledakan yang keras. Namun, tubuh itu tetap bersinar dan tak tergoyahkan.     

Zhou You menggabungkan dirinya sendiri ke dalam phoenix. Matanya berubah menjadi seperti mata iblis dan dia menjadi sangat liar saat tubuhnya bergerak melawan arus. Dia kembali menyerang dari atas langit, berubah menjadi seberkas cahaya emas yang bergerak dengan sangat cepat.     

*Boom, boom, boom* Rentetan serangan telah dikeluarkan dan bayangan phoenix emas yang tak terhitung jumlahnya muncul di tempat itu, menyerang Douzhan Body dengan ganas, yang masih terus bergetar, dan banyak retakan dapat terlihat secara samar.     

"Pertahanan yang luar biasa." Pikiran banyak orang terguncang. Pemandangan itu sangat mengejutkan, baik itu mengenai serangan dari Zhou You atau pertahanan yang dimiliki oleh Yu Sheng. Teknik itu masih tetap utuh setelah menerima semua serangan itu?     

Pada saat itu, sinar-sinar cahaya yang lebih dahsyat dari sebelumnya terpancar dari tubuh Yu Sheng. Kedua lengannya bergetar hebat dan mengirimkan sinar cahaya itu ke bagian atas lengannya. Sinar-sinar cahaya itu menembus tubuhnya, membuka titik akupuntur Tujuh Bintang.     

*Boom* Yu Sheng melangkah ke depan dan melihat bayangan burung phoenix emas itu hendak menyerang lagi. Lengan emasnya dikerahkan menuju serangan akan yang datang. Sosok petarung yang berukuran sangat besar itu bergerak mengikuti pergerakan tubuhnya, mengerahkan sebuah kepalan tinju emas yang sangat mengerikan. Phoenix emas itu berbenturan dengan kepalan tinju tersebut. Tubuh Zhou You gemetar, dan kepalan tinju itu telah dihancurkan hingga tak bersisa.     

Pada saat berikutnya, Yu Sheng naik ke udara, sambil menyerang dengan kedua tangannya. Sementara itu Douzhan Body mengerahkan kepalan tinju emas yang tak terhitung jumlahnya, memenuhi langit saat semua serangan itu diarahkan pada sebuah lokasi tertentu.     

Tatapan mata Zhou You terlihat fokus dan dia melesat di udara dengan membentuk sebuah lengkungan yang menakjubkan. Sayap dari phoenix itu berubah menjadi bilah-bilah pedang yang nyaris tak terkalahkan dan dikerahkan menuju udara di depannya, memotong kepalan-kepalan tinju yang terbang ke arahnya. Cakar dari phoenix itu juga terus menghancurkan kepalan tinju yang muncul di depannya.     

Tetapi pada saat yang bersamaan, tubuh Yu Sheng kembali naik ke udara, dan sosok petarungnya bergerak ke bawah. Lengannya menyerang ke arah tubuh dari burung phoenix raksasa itu.     

Zhou You berteriak dan terus bergerak ke depan. Phoenix itu berbenturan dengan Douzhan Body. Cakar dan kepalan tinju itu saling berbenturan dengan keras.     

*Boom* Udara di hadapan mereka bergemuruh. Bayangan phoenix itu terlempar ke belakang dan sayapnya terbentang lebar. Namun phoenix itu tetap terlihat sangat elegan meskipun ia baru saja terhempas.     

*Brak* Yu Sheng melangkah di udara, cahaya di lengannya kini bersinar semakin menyilaukan saat dia mengejar phoenix itu dan kembali menyerang dengan kepalan tinjunya.     

Pada saat berikutnya, semua orang menyaksikan sebuah pemandangan yang sangat mengerikan. Kedua pria itu saling membalas serangan satu sama lain dan berulang kali berbenturan dengan keras. Bayangan phoenix itu terus menerus diserang dan dihempaskan ke belakang, menimbulkan rentetan suara gemuruh.     

*Boom, boom, boom* Suara gemuruh terus menerus terdengar di dalam benak para penonton. Tampaknya setiap benturan yang terjadi mampu membuat hati mereka berdebar kencang. Bayangan phoenix yang menakjubkan itu dihempaskan dari udara hingga jatuh ke permukaan tanah saat ia berusaha melarikan diri.     

*Uhuk*     

Zhou You memuntahkan darah dan tidak mampu lagi mengeluarkan serangan untuk melindungi dirinya sendiri. Dapat terlihat dengan jelas bahwa dia sudah mencapai batasnya.     

Pada saat itu, sebuah kaki raksasa terlihat turun dari atas langit menuju bayangan phoenix tersebut.     

*Boom* Namun suara gemuruh lainnya kembali terdengar. Kaki itu turun dari atas langit, dan bayangan burung phoenix itu jatuh ke permukaan tanah, tubuhnya bergetar hebat di atas panggung pertempuran. Bayangan phoenix itu tidak lagi memancarkan cahaya dan tidak lama kemudian sosoknya menghilang. Kemudian, tubuh Zhou You terlihat di tempat dimana bayangan phoenix itu berada. Napasnya lemah dan darah terus mengalir dari mulutnya. Dia memandang ke arah Yu Sheng, yang masih melayang di atas Zhou You seperti seorang dewa perang, tampak sangat mengintimidasi dan mengesankan. Sosok yang berada di udara itu masih berdiri tegak dan benar-benar tidak tergoyahkan, seolah-olah mudah saja baginya untuk mengeluarkan serangan semacam itu.     

Suasana di tempat itu menjadi sunyi senyap.     

Zhou You dikenal memiliki kemampuan yang mumpuni untuk mencapai posisi sepuluh besar, dan beberapa orang mengatakan bahwa ia memiliki peluang untuk masuk ke posisi tiga besar. Namun, saat ini, dia benar-benar dibuat kewalahan. Dia tidak memiliki cara untuk membalas saat Yu Sheng mengamuk dan pada akhirnya ia terluka parah, diinjak-injak oleh lawannya.     

Wajah Zhou You benar-benar terlihat pucat, semua kebanggaan dan kesombongan yang dia tunjukkan sebelumnya telah menghilang.     

Apakah panggung dari Pertemuan Sembilan Negara benar-benar menjadi miliknya?     

Dia telah mengalami kekalahan yang paling tragis dan paling memalukan dalam hidupnya saat ini.     

Para Saint dari Gunung Suci Xihua tidak bisa berkata-kata saat menyaksikan pemandangan tersebut.     

Bahkan Raja Suci Zhou Agung tidak bisa menyembunyikan keterkejutan yang dia rasakan. Tatapan matanya terlihat sangat tajam saat dia menatap ke arah panggung pertempuran.     

"Bawa dia pergi," ujar Raja Suci Zhou Agung. Beberapa orang dari Dinasti Suci bergegas membawa pergi Zhou You yang terluka parah dari atas panggung pertempuran.     

Saint Sky, Saint Glass, dan banyak tokoh penting lainnya masih memusatkan perhatian mereka pada Yu Sheng.     

Bocah itu memiliki kemampuan yang mumpuni untuk masuk ke posisi sepuluh besar. Hal itu tidak perlu diragukan lagi, apalagi setelah melihat caranya mengalahkan Zhou You untuk lolos ke pertempuran berikutnya.     

Tidak ada seorang-pun yang akan mengajukan tantangan jika dia tidak maju dan menantang kultivator terkuat. Dia akan berhasil mencapai posisi sepuluh meskipun dia hanya berdiri disana dan tidak melakukan apa-pun.     

Yu Sheng dari Istana Holy Zhi di Negeri Barren.     

Sosok yang telah muncul di hadapan semua orang sejak pertemuan dimulai ini adalah sosok yang akan diingat oleh para Saint!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.