Legenda Futian

Permintaan Maaf



Permintaan Maaf

0Banyak orang mengalihkan pandangan mereka ke sudut dimana orang-orang dari Dinasti Suci Zhou Agung berada. Sebelumnya, Zhou Ya telah menyatakan dengan penuh keyakinan bahwa Zhou You mampu memenangkan pertempuran ini, sehingga dia berani meminta pendapat dari Ye Futian.     0

Tidak ada satu-pun murid dari Dinasti Suci Zhou Agung yang masih bertahan di atas panggung pertempuran. Mereka semua telah tersingkir.     

Zhou Ziyi dan Zhou Zichao memandang ke arah panggung pertempuran dengan ekspresi masam di wajah mereka. Orang-orang yang telah menjadi sasaran kemarahan Zhou Ziyi di Vila Saint Chess masih bisa tampil dengan luar biasa di atas panggung Pertemuan Sembilan Negara, bahkan kini Zhou You terluka parah akibat salah satu dari orang-orang itu.     

"Luar biasa." Zhou Ya tiba-tiba menyeringai dan melihat ke arah Ye Futian. "Tampaknya kau benar-benar tahu seperti apa kekuatan Yu Sheng di antara semua peserta dari sembilan negara, Pemimpin Istana Ye."     

"Aku tidak begitu mengetahui tentang hal ini sebelumnya, tapi wajar saja apabila aku jadi mengetahui beberapa hal setelah menyaksikan begitu banyak pertempuran yang terjadi disini," jawab Ye Futian sambil tersenyum.     

"Kalau begitu, akan sejauh apa langkah Yu Sheng dalam acara ini, Pemimpin Istana Ye?" Zhou Ya bertanya dengan tatapan tajam di matanya.     

"Seharusnya Yu Sheng tidak akan mengalami kesulitan untuk mencapai posisi sepuluh besar. Tetapi jika kau menanyakan tentang posisi yang pasti, kita akan melihatnya nanti," jawab Ye Futian dengan nada datar.     

Zhou Ya menatap ke arah Ye Futian lalu ia tersenyum. "Karena kau dapat mengambil alih posisi sebagai Pemimpin dari Istana Holy Zhi pada usia semuda ini, tidak perlu diragukan lagi bahwa kau mungkin adalah orang nomor satu di antara generasi muda dari Negeri Barren. Dengan melihat kemampuan Yu Sheng yang begitu luar biasa, aku yakin bakat yang kau miliki pasti jauh lebih hebat. Jika ada kesempatan suatu hari nanti, aku ingin bertarung melawanmu."     

"Terdapat begitu banyak jenius tingkat atas di antara generasi saat ini di Negeri Barren. Jika kau ingin menguji kekuatanmu, aku yakin akan ada seseorang yang bersedia bertarung denganmu," jawab Gu Dongliu, yang duduk di sebelah Ye Futian.     

Zhou Ya melihat ke arah Gu Dongliu. Pria itu telah duduk disana tanpa mengatakan sepatah kata-pun selama dia berada disana. Namun, setelah diperhatikan dengan seksama, Zhou Ya menyadari bahwa dia adalah satu sosok yang luar biasa, terlihat seperti orang terpelajar yang tampan.     

"Aku akan menantikannya," ujar Zhou Ya dengan nada datar.     

Pertemuan Sembilan Negara tidak berpengaruh apa-apa lagi pada Dinasti Suci Zhou Agung. Mulai saat ini mereka tidak lebih dari sekedar penonton disana.     

Yu Sheng tetap berdiri di tempatnya, tampaknya dia tidak berniat untuk pergi. Banyak orang menatapnya dengan ekspresi tertarik dan ada pula yang tampak gelisah. Kekuatan Yu Sheng begitu luar biasa sehingga, kecuali terjadi kondisi yang tidak terduga, maka tidak ada seorang-pun yang berani bertarung melawannya di putaran berikutnya, meskipun mereka harus mundur. Itu akan membuatnya dapat dipastikan lolos ke posisi sepuluh besar. Dia tidak perlu terus menerus menantang orang lain.     

"Apakah kau ingin mengajukan tantangan lagi?" Tetua yang berada di bagian tepi panggung pertempuran itu bertanya pada Yu Sheng.     

"Ya." Yu Sheng mengangguk.     

"Kau akan diizinkan untuk mengajukan tantangan jika tidak ada seorang-pun yang muncul untuk mengajukan dalam waktu tiga detik." Kemudian Tetua itu menambahkan, "Dimulai dari sekarang."     

Banyak orang menghitung mundur dalam hati begitu sang Tetua selesai berbicara.     

Tiga detik adalah waktu yang sangat singkat.     

Banyak orang yang berada di atas panggung pertempuran terus melihat ke arah Yu Sheng. Siapa yang ingin dia tantang selanjutnya?     

"Kau bisa mengajukan tantangan," ujar sang Tetua. Tidak ada seorang-pun yang melangkah ke depan, dan menurut peraturan, Yu Sheng diizinkan untuk terus mengajukan tantangan.     

"Hua Yunshu dari Gunung Suci Xihua di Negeri Timur," ujar Yu Sheng secara perlahan, membuat banyak orang tertegun. Yu Sheng menantang Noble nomor satu dari Gunung Suci Xihua, serta satu-satunya peserta yang tersisa dari tempat suci di Negeri Timur: Hua Yunshu.     

Meskipun Yaya juga berasal dari Negeri Timur, ia bukan anggota dari tempat suci mana-pun.     

Bahkan Tetua yang menjadi pemandu acara itu tertegun saat dia melihat ke arah Yu Sheng. Tetua itu berasal dari Gunung Suci Xihua.     

"Hua Yunshu." Banyak orang yang berada di tribun penonton menatap ke arah satu sosok bertubuh kekar yang berdiri di atas panggung pertempuran. Yu Sheng pasti bisa lolos ke putaran berikutnya tanpa harus melakukan apa-pun, namun dia baru saja menantang kultivator terkuat dari Negeri Timur. Apakah dia sudah gila?     

Ekspresi Saint Sky tampak tertarik. Semua orang dari sembilan negara mengetahui bagaimana cara Gunung Suci Xihua memperlakukan orang-orang dari Negeri Barren sebelum acara ini dimulai. Tidak ada satu-pun dari delapan negara lainnya yang menghormati para peserta dari Negeri Barren. Tuan rumah dari Pertemuan Sembilan Negara tahun ini, Gunung Suci Xihua, juga tidak menghormati mereka, dengan menempatkan orang-orang dari Negeri Barren di sudut yang ditujukan untuk para pelayan.     

Yu Sheng merasa kesal dengan perlakuan itu dan seperti inilah akibatnya. Dia menantang Hua Yunshu sebelum ia berhasil masuk ke posisi sepuluh besar. Segala sesuatunya akan menjadi sangat menarik apabila Hua Yunshu dikalahkan oleh Yu Sheng.     

Semua orang yang berasal dari Gunung Suci Xihua menatap ke arah Yu Sheng dan berpikir bahwa dia benar-benar sudah gila.     

Hua Yunshu melangkah ke depan dan tiba di hadapan Yu Sheng. Dia tidak menyangka bahwa Yu Sheng akan menantangnya.     

Serangkaian keajaiban yang diciptakan oleh Negeri Barren akan berakhir disini. Aku akan menyingkirkan semua orang dari Negeri Barren, sehingga tidak ada satu-pun dari mereka yang masuk ke posisi sepuluh besar.     

"Negeri Barren telah berperilaku tidak sopan dalam banyak hal saat berpartisipasi dalam Pertemuan Sembilan Negara. Kami telah bertempur dan melihat seperti apa kekuatan yang dimiliki oleh negara-negara lainnya. Akhirnya, aku merasa cukup beruntung bisa berdiri di hadapan murid terkuat dari Gunung Suci Xihua." Nada bicara Yu Sheng terdengar serius. Kemudian dia menambahkan, "Namaku Yu Sheng dari Istana Holy Zhi di Negeri Barren. Senang bisa berkenalan denganmu."     

Banyak orang memandangnya dan menganggap kata-katanya begitu rendah hati. Mereka tidak dapat menemukan kesalahan pada ucapannya tersebut. Namun, semua orang bisa merasakan bahwa kerendahan hati itu berkebalikan dengan emosinya yang meledak-ledak.     

Yu Sheng yang berasal dari Istana Holy Zhi di Negeri Barren akhirnya bisa berdiri di atas panggung Pertemuan Sembilan Negara, menghadapi dan menantang satu-satunya peserta yang tersisa, serta kultivator terkuat dari Gunung Suci Xihua.     

Hua Yunshu mengalihkan pandangan matanya ke arah Yu Sheng dan berkata, "Namaku Hua Yunshu dari Gunung Suci Xihua. Senang bisa berkenalan denganmu." Keduanya selesai memperkenalkan diri satu sama lain dan mengangkat kepala mereka untuk saling memandang satu sama lain, serta saling memancarkan keinginan untuk bertempur yang sangat luar biasa.     

Hua Yunshu melangkah ke depan dan dalam sekejap, terdengar rentetan suara gemuruh di sekitar mereka. Lapisan batu muncul di tubuh Yu Sheng seolah-olah dia akan membatu dan berubah menjadi sebuah patung.     

Cahaya berwarna emas kegelapan mengalir di sekujur tubuh Yu Sheng. Tampaknya sebuah pusaran telah muncul dari tubuhnya, melahap kekuatan yang menyerangnya itu tanpa henti.     

"Hukum Pelahap." Hua Yunshu mengulurkan tangannya, dan sebuah badai batu yang mengerikan terbentuk di udara. Pegunungan berbatu yang menakjubkan telah muncul dan melayang di atas kepala Yu Sheng. Setiap gunung itu terasa sangat berat, yang apabila dikombinasikan dengan kekuatan Hukum Gravitasi, akan membuat setiap gunung itu mampu menghancurkan sebuah area yang luas. Bahkan para penonton yang menyaksikan pertempuran itu dari kejauhan bisa merasakan tekanan yang terpancar dari atas panggung tersebut.     

Yu Sheng mengaktifkan sosok bertarungnya. Cahaya-cahaya emas yang mengerikan berputar-putar di sekitar tubuhnya, membuat sosok bertarungnya yang bertubuh kekar terlihat seperti seorang dewa perang.     

Gunung-gunung yang di udara mendarat dengan keras di atasnya. Gunung-gunung itu runtuh diikuti dengan suara gemuruh yang keras, tetapi sosok bertarungnya berusaha menahan kekuatan yang sangat mengerikan itu dan tubuhnya bergetar hebat.     

*Boom, boom, boom* Gunung-gunung itu jatuh ke atasnya satu per satu, menghantam sosok bertarung milik Yu Sheng dan membuatnya retak. Pada saat itu, Hua Yunshu melangkah ke depan, dan dia sendiri berubah menjadi sebuah gunung, hendak menginjak tubuh Yu Sheng.     

Terdengar suara gemeretak saat banyak retakan terlihat di teknik Douzhan Body. Yu Sheng menatap ke arah Hua Yunshu, yang pada saat bersamaan, sedang memandangnya dari udara. Retakan yang muncul pada teknik Douzhan Body bertambah banyak. Bebatuan dikerahkan dari atas langit tanpa henti, berniat untuk mengubur teknik Douzhan Body di dalamnya.     

Pada saat berikutnya, Hua Yunshu naik ke atas langit dan mengeluarkan Roh Kehidupannya. Kekuatan langit yang tak berbatas berkumpul ke dalam tubuhnya dan satu sosok golem raksasa telah muncul di belakangnya. Hua Yunshu berbalik dan ia terlihat seperti seorang dewa.     

"Benar-benar kekuatan yang luar biasa." Banyak orang memandang ke arah Hua Yunshu dengan takjub. Inikah yang mampu dilakukan oleh Hua Yunshu? Ini benar-benar luar biasa.     

Kemudian Hua Yunshu melesat ke bawah, sambil mengerahkan kepalan tinjunya yang telah diperkuat oleh kekuatan langit dan bumi yang dahsyat. Seperti seorang iblis, ia menghantam bebatuan raksasa yang menutupi tubuh Yu Sheng. Dalam sekejap, terdengar suara gemuruh di sekitarnya. Bebatuan berhamburan ke seluruh panggung pertempuran.     

Banyak dari mereka yang tidak ikut serta dalam pertempuran, yang sedang berdiri di bagian ujung panggung, kini tertutupi oleh bebatuan, seolah-olah efek serangan itu sendiri mampu membuat orang-orang membatu.     

"Apa..." Hati banyak orang berdebar kencang saat melihat pemandangan tersebut, menyaksikan penampilan dari orang nomor satu di Gunung Suci Xihua, Hua Yunshu.     

Orang-orang dari Gunung Suci Xihua tampak percaya diri dan bangga. Mungkin Yu Sheng memang kuat, tetapi apakah dia benar-benar berpikir bisa menghadapi Hua Yunshu?     

Sebagai tuan rumah dari Pertemuan Sembilan Negara tahun ini, mustahil bagi Gunung Suci Xihua untuk tidak membimbing seorang jenius tingkat atas agar bisa berpartisipasi dalam acara tersebut. Sebenarnya Hua Yunshu sudah bisa menembus ke tingkat Sage Plane, tapi dia tetap mempertahankan tingkat Plane miliknya di puncak Noble Plane, semua itu dilakukannya agar bisa berpartisipasi dalam Pertemuan Sembilan Negara tahun ini.     

Apakah Yu Sheng berniat untuk menghentikan langkah Hua Yunshu ke posisi sepuluh besar?     

Bagaimana mungkin hal itu bisa terjadi?     

Bebatuan itu meledak tanpa henti, dan sosok bertarung milik Yu Sheng kembali terlihat, namun tidak lama kemudian hancur berkeping-keping. Hua Yunshu menerjang sambil mempersiapkan tinjunya, membawa kekuatan mengerikan yang mampu menghancurkan segalanya. Tubuh Yu Sheng juga ditutupi dengan bebatuan, seolah-olah dia telah berubah menjadi sebuah patung. Hua Yunshu tidak menarik kembali kepalan tinjunya dan terus menyerang.     

*Boom* Terdengar suara gemuruh yang mengerikan dan bebatuan yang ada di tubuh Yu Sheng telah dihancurkan. Sepertinya kepalan tinju dengan kekuatan seperti dewa itu telah mendarat di dada Yu Sheng. Namun bebatuan yang telah hancur itu kembali menyelimuti tubuhnya, seolah-olah bebatuan itu hendak membuat tubuhnya membatu seutuhnya. Seharusnya serangan itu bisa menghancurkan seseorang yang telah membatu. Meskipun Yu Sheng memiliki tubuh fisik yang kuat, tampaknya kekuatannya masih belum cukup memadai.     

"Bagaimana caramu untuk bisa menghentikanku?" Hua Yunshu bertanya dengan nada sombong. Suaranya bergema di sekeliling mereka, sementara itu tatapan matanya tetap sedingin es. Dia menatap ke arah Yu Sheng dengan tatapan mata yang sangat tajam.     

Waktu seolah-olah telah berhenti, dan hati banyak orang terus berdebar kencang. Kata-kata Hua Yunshu yang sombong itu terus bergema di telinga para penonton.     

Itu adalah sebuah pertempuran yang bertujuan untuk menghancurkan Yu Sheng.     

Seharusnya pertempuran ini sudah berakhir.     

Apakah orang-orang dari tempat suci di Negeri Barren, yang telah membuat serangkaian keajaiban di acara ini, akan berakhir seperti ini?     

Waktu seolah-olah berjalan dengan sangat lambat. Suasana di tempat itu menjadi sunyi senyap.     

Kemudian Hua Yunshu menyadari bahwa Yu Sheng masih terus menatapnya.     

Dia mengerutkan keningnya saat dia seperti merasakan sesuatu dari mata Yu Sheng. Bagaimana mungkin organ dalamnya masih utuh?     

"Apakah hanya seperti ini kemampuan yang kau miliki?" ujar Yu Sheng dengan tenang pada Hua Yunshu, yang berjarak sekitar satu kaki darinya. Namun, kata-katanya itu terdengar sangat dingin di telinga Hua Yunshu.     

Hati para penonton berdebar sangat kencang.     

'Apakah hanya seperti ini kemampuan yang kau miliki?' Dia benar-benar mengatakan hal seperti itu seolah-olah tidak ada apa-pun yang terjadi?     

Apa maksud dari kata-katanya itu?     

Apakah serangan itu tidak cukup kuat untuk menghancurkan tubuh fisiknya?     

*Boom* Hukum Pemadatan yang tak berbatas telah muncul dari tangan Hua Yunshu dan diarahkan menuju tubuh Yu Sheng, berniat untuk membuat semua organ dalamnya membatu. Namun pada saat itu, dia bisa merasakan sebuah kekuatan pelahap yang mengerikan. Tampaknya tubuh Yu Sheng telah berubah menjadi sebuah pusaran yang mengerikan, melahap kekuatan hukum milik Hua Yunshu. Pusaran itu berubah menjadi semakin kuat, tampaknya akan melahap segala sesuatu yang berada di hadapannya.     

Ekspresi Hua Yunshu langsung berubah drastis. Dia berniat untuk mundur, namun seberkas cahaya yang mengerikan sepertinya telah mengalir ke tubuhnya, seperti sebuah lapisan kegelapan. Seberkas cahaya bebatuan kegelapan menutupi tubuhnya dan tidak lama kemudian dia menyadari bahwa tubuhnya telah menjadi kaku. Tubuhnya terasa sangat berat dan sulit untuk digerakkan.     

"Bagaimana mungkin hal ini bisa terjadi?" Hua Yunshu terlihat sangat ketakutan. Dia bukan satu-satunya orang yang merasakan hal tersebut. Semua tokoh penting dari Gunung Suci Xihua merinding ketakutan saat menyaksikan pemandangan itu.     

Itu bukan Hukum Pelahap. Tatapan mata semua kultivator kuat dari sembilan negara tertuju pada Yu Sheng. Sebuah badai yang mengerikan telah muncul dari tubuh Yu Sheng. Dalam sekejap, tubuh Hua Yunshu terhisap ke dalamnya. Cahaya bebatuan kegelapan itu menutupi dan mengubur tubuhnya, seolah-olah Yu Sheng telah menyerang balik dengan menggunakan kekuatan Hua Yunshu sendiri.     

Yu Sheng mengangkat lengannya di depan Hua Yunshu yang tampak putus asa. Tatapan mata sedingin es dari iblis itu sepertinya hanya tertuju padanya.     

Tetua yang bertugas menjadi pemandu acara itu tampak ketakutan saat dia melihat Yu Sheng mengangkat lengannya. Kemudian dia segera berkata, "Dia sudah tidak mampu bertarung lagi. Ampuni nyawanya."     

Yu Sheng memandang ke arah Tetua itu dan menurunkan lengannya. Hua Yunshu dihempaskan ke udara diikuti dengan suara gemuruh yang keras, menuju ke tempat dimana orang-orang dari Negeri Timur berada.     

*Boom* Tubuh Hua Yunshu menghantam bagian tepi dari panggung pertempuran. Tubuhnya gemetar hebat dan kemudian tergeletak di atas lantai. Dia memuntahkan darah, merasakan semua organ dalamnya terluka parah.     

Yu Sheng telah mengerahkan tinju itu, sebuah kepalan tinju yang telah dia tahan untuk waktu yang sangat lama. Namun, dia telah membiarkan lawannya pergi; jika tidak, maka tinju itu akan benar-benar membuat Hua Yunshu menjadi lumpuh.     

Tapi Yu Sheng tidak bertindak sejauh itu, karena dia tahu di wilayah mana dia berada sekarang.     

Di atas panggung pertempuran yang sunyi itu, banyak orang mengalihkan pandangan mereka pada Hua Yunshu, yang perlahan-lahan mulai berdiri. Sang murid nomor satu dari Gunung Suci Xihua, yang sangat sombong dan penuh percaya diri, sedemikian rupa sehingga beberapa orang mengatakan bahwa dia mampu menjadi pemenang dalam Pertemuan Sembilan Negara, kini telah tersingkir.     

Bahkan dia tidak mampu mencapai posisi sepuluh besar.     

Semua kultivator kuat dari tempat-tempat suci di Negeri Timur telah tersingkir.     

Kultivator terkuat dari Gunung Suci Xihua Sacred dan kultivator terkuat dari Dinasti Suci Zhou Agung telah disingkirkan dari panggung pertempuran oleh orang yang sama: Yu Sheng, seorang murid dari Negeri Barren.     

Tidak ada seorang-pun yang peduli dengan orang-orang yang berasal dari Negeri Barren sebelum acara ini diadakan, namun justru orang-orang itu telah menyingkirkan para peserta yang berasal dari negara tuan rumah dari acara tersebut. Dengan demikian, hanya ada satu peserta dari Negeri Timur yang tersisa—Yaya, yang bukan seorang murid dari sebuah tempat suci.     

Itu adalah sebuah skenario yang tidak diprediksi oleh siapa-pun sebelumnya.     

Tidak ada seorang-pun yang membayangkan bahwa Yu Sheng sekali lagi hanya membutuhkan satu kepalan tinju untuk mengalahkan Hua Yunshu.     

"Terima kasih," ujar Yu Sheng sambil memandang ke arah Hua Yunshu. Kemudian dia menoleh ke arah Tetua itu dan meminta maaf, "Saya mohon maaf karena telah melukai seorang murid dari Gunung Suci Xihua."     

"Tidak apa-apa." Jantung Tetua itu berdegup kencang. Tidak ada yang bisa dia lakukan tentang hal itu, karena semuanya masih sesuai peraturan yang berlaku.     

"Itu adalah sesuatu yang biasa terjadi dalam sebuah pertempuran, jadi menurutku tidak ada yang salah dengan tindakanmu itu." Saint Sky memandang ke arah Yu Sheng dan tersenyum. "Murid-murid dari berbagai tempat suci di sembilan negara telah datang kemari untuk bertarung. Acara ini adalah sebuah kompetisi paling besar yang diadakan di sembilan negara. Menang atau kalah, semua itu tergantung pada kekuatan seseorang. Kau tidak perlu mengkhawatirkan tentang hal itu. Jika ada senior atau Tetua yang menyalahkanmu, maka mereka benar-benar telah meremehkan kehadiran para Tetua dari tempat-tempat suci."     

Ucapan Saint Sky tidak salah. Tidak ada seorang-pun yang selalu meraih kemenangan dalam pertempuran antara para murid dari tempat-tempat suci di Pertemuan Sembilan Negara.     

Jika ada tempat suci yang menyimpan dendam dan hendak menyelesaikan konflik mereka setelah acara ini berakhir, maka mereka akan dipandang rendah dan diejek oleh semua orang di sembilan negara.     

Ye Futian memandang ke arah Yu Sheng dengan tenang. Meskipun kata-kata itu memang benar adanya, tetap saja tidak ada tempat suci di delapan negara lainnya, yang telah mengalami apa yang sedang dilalui oleh Negeri Barren.     

Negeri Barren dianggap lemah karena tidak memiliki seorang Saint.     

Saint Sky secara tidak langsung telah berpihak pada Negeri Barren setelah mengucapkan kata-katanya itu.     

"Apa kekuatan hukum yang telah kau kembangkan?" tanya Saint Xihua sambil memandang ke arah Yu Sheng. Tentu saja dia tahu apa maksud dari kata-kata Saint Sky barusan. Sebagai pemimpin dari Gunung Suci Xihua, dia tidak pantas untuk menyimpan dendam pada seorang kultivator junior mengenai hal-hal seperti itu, tidak peduli sebesar apa-pun kekesalan yang dia rasakan. Murid-muridnya lebih lemah dari lawan yang mereka hadapi, dan tidak bisa berkomentar apa-pun mengenai hal tersebut. Dia telah dipermalukan. Terlepas dari kekesalan yang dia rasakan, dia tidak pantas untuk mengatakan sepatah kata-pun tentang hal itu.     

"Demonisasi [1][1]," ujar Yu Sheng sambil memandang ke arah Saint Xihua.     

Ekspresi Saint Xihua berubah menjadi serius. Itu bukan hanya sekedar Hukum Pelahap; itu adalah Hukum Demonisasi yang bahkan lebih mengerikan. Dia telah membuat Hukum Pemadatan yang telah dilahapnya melalui proses demonisasi dan menjadikan kekuatan itu miliknya, sebelum mengirimkannya kembali ke lawannya. Hua Yunshu, yang menerima serangan dari Hukum Pemadatan yang telah didemonisasi, dibuat menjadi tidak bisa bergerak. Ditambah lagi, Hukum Gaya yang dimiliki oleh Yu Sheng jelas lebih kuat dari Hua Yunshu.     

Wajar saja jika Hua Yunshu kalah dalam pertempuran itu.     

Saint Xihua memandang Yu Sheng untuk beberapa saat sebelum ia mengalihkan pandangannya ke arah Ye Futian dan berkata, "Aku tidak menyangka bahwa diriku telah berlatih begitu lama dan melangkah sejauh ini namun aku masih bisa berprasangka buruk. Aku telah meremehkan para murid dari Negeri Barren sebelum pertemuan ini dimulai karena selama ini Negeri Barren dikenal sebagai negara terlemah di antara sembilan negara."     

"Yu Sheng telah merebut kembali rasa hormat yang pantas diterima oleh Negeri Barren. Dia pasti akan mencapai posisi sepuluh besar, dan mengenai penempatan kursi dari Negeri Barren, itu adalah kesalahanku."     

Semua orang tertegun saat Saint Xihua menyelesaikan pernyataannya.     

Saint Xihua, pemimpin dari sebuah tempat suci, telah meminta maaf!     

Yu Sheng telah bertempur untuk mendapatkan kembali rasa hormat yang layak diterima oleh Negeri Barren. Saint Xihua telah berjanji bahwa jika ada murid dari Negeri Barren yang mampu mencapai posisi sepuluh besar, maka ia akan memberikan sebuah peralatan ritual tingkat Saint dan meminta maaf.     

Sepuluh peserta terkuat belum ditentukan, tetapi Yu Sheng telah mengalahkan Zhou You dan Hua Yunshu secara berurutan. Kekuatan seperti itu tidak perlu pembuktian lagi. Karena itulah, Saint Xihua menepati janjinya dan meminta maaf.     

Tidak ada yang merasa bahwa hal itu adalah sebuah penghinaan terhadap Saint Xihua. Justru banyak orang merasa terkesan. Itulah sikap yang harus dimiliki oleh seorang Saint!     

---     

[1] Demonisasi adalah kemampuan untuk mengambil alih serangan atau kekuatan yang diterima oleh seseorang untuk sementara waktu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.