Legenda Futian

Limitless Magic



Limitless Magic

1Tubuh Yu Sheng yang terlihat seperti iblis masih berdiri di tempatnya, sambil menatap ke depan, tidak menghindari sihir mata milik Yaya.      3

Di dalam aura spiritualnya, terdapat kuburan pedang dan pedang berdarah yang seolah-olah sedang berada di akhir zaman; pedang berdarah itu sangat tajam, dan pedang itu juga memancarkan aura pedang yang mengerikan seolah-olah bilah-bilah pedang dari semua penjuru langit juga dikendalikan olehnya, menyerang aura spiritual Yu Sheng sedikit demi sedikit.     

Namun pada saat ini, di dalam dunia sihir mata itu telah terkumpul aliran sihir iblis yang tak berbatas, perlahan-lahan berubah menjadi sebuah patung dewa iblis raksasa. Patung itu terlihat kuno, misterius, dan memancarkan aura yang mampu mengguncangkan dunia ini. Tatapan mata dari patung iblis itu terlihat sangat mengerikan, seperti seorang iblis sejati.     

Aura pedang itu telah tiba, tapi serangan itu tidak mempengaruhi Yu Sheng sedikit-pun. Sihir iblis yang telah dia kultivasi sangatlah unik; ketika kultivasinya mencapai tingkat tertentu, berbagai kemampuan yang menakjubkan akan muncul dengan sendirinya. Dia memfokuskan diri dalam Seni Iblis dan berlatih teknik peningkatan tubuh, tetapi bukan berarti dia tidak mengkultivasi kekuatan dari aura spiritualnya. Teknik Meditasi Iblis bisa mengeluarkan aura iblis, dan itu adalah sebuah pertahanan spiritual yang sangat kuat yang tidak bisa dihancurkan.     

Ekspresi Yaya berubah, dia tampak sedikit terkejut. Patung dewa iblis ini telah muncul di dalam dunia Kuburan Pedang, tetapi hal ini sama sekali tidak terlihat aneh.     

Sudah jelas, serangan aura spiritual tidak mampu mengguncang Yu Sheng.     

Rambut Yaya berkibar tertiup angin, dan hembusan angin yang bertiup di atas panggung pertempuran menjadi semakin kencang. Dia mengulurkan tangannya, dan aliran udara yang tak berbatas di antara langit dan bumi berkumpul di sekelilingnya. Di atas langit, Pedang Tanpa Batas telah muncul, pedangnya ini tampak berbeda dari semua pedang yang dimiliki oleh pendekar pedang, seolah-olah pedang itu berasal dari zaman kuno, terlihat sangat kuat dan mistis.     

Semua orang yang berada di area tribun penonton bisa merasakan keunikan dari pedang ini, dan mengamati jalannya pertempuran dengan tenang. Sebelumnya, Yaya belum pernah bertarung dengan serius.     

Akankah Yu Sheng memiliki kekuatan yang mumpuni untuk memaksanya menunjukkan kekuatannya yang sesungguhnya?     

Langit dan bumi tampaknya telah memadat. Pedang yang terlihat seperti berasal dari zaman kuno itu tidak menghasilkan suara dentangan yang tajam dan keras, sebaliknya, pedang itu tidak menghasilkan suara, tetapi tekanan yang dipancarkan sangat kuat.     

Yaya menggerakkan tangannya, dan pada saat berikutnya, pedang yang berada di atas langit tiba-tiba menghilang, dan ternyata, pedang itu menembus melalui ruang dan waktu dan mendarat di hadapan Yu Sheng.     

"Kekuatan Hukum Ruang dan Waktu."     

Semua orang tertegun. Sebelumnya, ketika Yaya menggunakan kemampuannya, ada beberapa orang yang menyadari bahwa itu adalah kekuatan Hukum Ruang dan Waktu. Pada saat ini, mereka semakin yakin bahwa aura pedang itu telah digabungkan dengan Hukum Ruang dan Waktu, sehingga serangan itu mampu mengabaikan jarak dan membunuh sesuka hati; bukankah itu sangat mengerikan?     

Dengan kekuatan yang dimiliki Yaya, di atas panggung Pertemuan Sembilan Negara, selama dia berkeinginan, satu ayunan pedangnya bisa membunuh seorang jenius.     

Pada saat ini, Yu Sheng sedang menyaksikan pemandangan mengerikan dari pedang yang tak terhitung jumlahnya diarahkan padanya.     

Banyak orang mengkhawatirkan situasi yang akan dihadapi oleh Yu Sheng, mereka bertanya-tanya apakah tubuh fisiknya, yang tampaknya tak terkalahkan itu, dapat menahan serangan dari bilah-bilah pedang yang mengerikan ini.     

*Brak*     

Yu Sheng melangkah ke depan sesaat sebelum pedang itu mendarat di tempatnya, kedua tangannya bergetar, dan sinar-sinar cahaya di tubuhnya muncul secara bersamaan, yang terlihat seperti telah menembus tubuhnya. Enam titik akupuntur Tujuh Bintang miliknya telah terbuka, membuat kekuatan dari roh, napas, aura, dan ototnya meningkat hingga batas maksimal. Cahaya emas kegelapan yang mengalir di sekelilingnya bergegas memasuki tubuhnya dan berubah menjadi kekuatannya sendiri, menyebabkan tubuhnya terus berubah, seolah-olah dewa iblis itu telah bereinkarnasi.     

*Boom, Boom, Boom* Pedang itu telah tiba, seolah-olah telah menembus pertahanan dari tubuh sejati dewa iblis tersebut, mendarat tepat di tubuh Yu Sheng. Dengan tubuh yang terguncang, dia terhuyung ke belakang dalam beberapa langkah. Bilah-bilah pedang dari semua penjuru langit yang menyerang secara bersamaan merupakan sebuah pemandangan yang mengerikan untuk dilihat, bahkan sosok yang tak terkalahkan itu-pun saat ini tampak gelisah.     

Banyak orang menarik napas dalam-dalam. Sejak Pertemuan Sembilan Negara dimulai, Yu Sheng tidak pernah terkalahkan, dan tampaknya ini adalah pertama kalinya dia melarikan diri dari serangan lawannya?     

Bahkan seorang jenius seperti Zhuge Yi tidak mampu membuat Yu Sheng mundur. Tapi Yaya, hanya dengan satu serangan, pedang kuno itu melintasi jarak di antara keduanya dan mampu memukul mundur Yu Sheng.     

Banyak orang menahan napas, dan mereka tahu bahwa persaingan di Pertemuan Sembilan Negara telah mencapai puncaknya. Pertempuran antara Yaya dan Yu Sheng akan berlangsung sangat sengit.     

Tubuh dewa iblis itu bergesekan dengan permukaan tanah, lalu berhenti. Yu Sheng berdiri disana, dengan kepala terangkat, tatapan matanya yang dingin mengamati Yaya dengan seksama. Saat dia mengulurkan tangannya, semua orang bisa merasakan sebuah sihir iblis yang lebih mengerikan dari sebelumnya, dimana sihir itu berpusat dari tubuh dewa iblis tersebut, menyebar ke seluruh bagian dari panggung pertempuran.     

*Brak* Yu Sheng berjalan ke depan dan permukaan tanah ikut bergetar. Hanya dengan satu langkah, dia mampu melewati jarak yang jauh, pergerakannya sangat cepat, seperti seorang dewa yang sedang bergerak ke arah Yaya.     

Tubuh mungil Yaya terlihat tidak ada apa-apanya di hadapan sosok dewa iblis yang bernama Yu Sheng ini, tapi dia tidak berniat untuk menghindarinya. Dia menatap ke arah Yu Sheng. Tampaknya langit dan bumi telah menjadi gelap dan menciptakan suasana seperti hari kiamat. Suasana yang terasa kuno telah muncul di atas panggung pertempuran. Banyak orang memandang ke arah langit, dengan menunjukkan ekspresi aneh di wajah mereka.     

Zhuge Yi dan Ye Guhong tertegun. Ini adalah... tempat mengerikan di dalam sihir mata Yaya.     

Apakah pemandangan itu akan muncul di dunia nyata?     

Di bawah keterkejutan semua orang, tubuh Yaya yang mungil mengangkat kepalan tinjunya dan membuat hati banyak orang berdebar kencang.     

Apakah dia ingin berhadapan dengan Yu Sheng secara langsung?     

Apakah dia sudah gila?     

Pedang kuno itu tiba-tiba muncul di belakang Yaya, dan kepalan tinjunya dikerahkan menuju Yu Sheng. Entah mengapa, banyak orang merasa bahwa di hadapan kekuatan Yu Sheng yang mengerikan, mungkin kepalan tinju mungilnya itu benar-benar bisa mendaratkan serangan pada tubuh Yu Sheng.     

*Boom* Kedua tinju itu berbenturan satu sama lain. Tubuh Yaya terhempas ke kejauhan, menghantam bagian tepi panggung pertempuran, sementara Yu Sheng juga jatuh ke belakang, bukan karena kekuatan dari kepalan tinju itu, melainkan oleh sebilah pedang. Aura dari Pedang Tanpa Batas itu berhasil menembus kepalan tinjunya dan menerobos masuk ke dalam tubuhnya, mengacaukan aura spiritualnya.     

Keduanya memilih untuk mundur.     

Saat ini, tubuh Yaya melayang ke depan, seolah-olah tidak ada yang terjadi, rambut panjangnya berkibar di udara. Untuk pertama kalinya, kepalan tinju Yu Sheng yang tak terkalahkan itu tidak berhasil menghancurkan lawannya. Di pertempuran-pertempuran sebelumnya, mereka yang berani berhadapan dengan Yu Sheng secara langsung telah menemui akhir yang menyedihkan.     

Apakah tubuhnya ini benar-benar terbuat dari daging dan darah?     

Yaya menatap ke atas langit, tatapan matanya terlihat mengerikan. Dalam sekejap, langit menjadi gelap dan suasana di area itu telah diselimuti oleh kesuraman, dan pedang kuno itu kembali muncul. Jantung Zhuge Yi dan Ye Guhong berdegup kencang; pemandangan itu benar-benar akan muncul di dunia nyata.     

Di atas langit, terdapat banyak pedang yang memenuhi udara.     

Yu Sheng mendongak dan aura iblis di tubuhnya terpancar dan menyelimuti panggung pertempuran. Aliran aura iblis yang mengerikan bergejolak dan perlahan-lahan berubah menjadi tombak dewa iblis yang tak terhitung jumlahnya, semua tombak itu diarahkan ke atas langit.     

"Turun." Seberkas kilatan yang mengerikan muncul di dalam mata Yaya, dan bilah-bilah pedang yang berada di atas langit melesat ke bawah, sekali lagi mengabaikan jarak antara keduanya dan dikerahkan menuju Yu Sheng. Yu Sheng berteriak, dan tombak dewa iblis yang tak terhitung jumlahnya itu melesat ke atas langit, dan berbenturan dengan bilah-bilah pedang dari semua penjuru langit yang tampak abadi dan tak ada habisnya.     

Yaya terus memusatkan pandangannya ke arah Yu Sheng, sehingga akan ada pedang kuno yang terus menerus melintasi ruang hampa untuk menyerang Yu Sheng. Jika lawannya bukan Yu Sheng, maka mereka pasti sudah tewas, dan hanya Yu Sheng yang bisa menahan serangan seperti itu.     

Meskipun begitu, pedang-pedang yang mengabaikan ruang dan waktu itu tidak bisa dihentikan, dan langsung mendarat di tubuh sejati dari dewa iblis tersebut, menyebabkan tubuhnya terus menerus bergetar.     

Jika situasi ini terus berlanjut, bahkan tubuh sejati dari dewa iblis itu akan hancur, dan tubuhnya bukan berarti tidak terkalahkan, kekuatannya hanya sebatas wilayah kekuatan para Noble.     

Dia harus segera mengakhiri pertempuran ini.     

Diikuti dengan suara ledakan yang keras, tubuh yang terlihat seperti iblis itu berjalan di antara hujan pedang penghancur, memungkinkan pedang-pedang dari semua penjuru langit itu melanjutkan serangannya pada tubuh iblis tersebut; itu adalah sebuah pemandangan yang mengejutkan untuk dilihat.     

Yu Sheng tiba di hadapan Yaya, dan mengerahkan sebuah kepalan tinju yang sepertinya mampu mengoyak ruang hampa. Tapi seberkas cahaya tiba-tiba bersinar, dan Yaya menghilang bersama dengan cahaya tersebut.     

Selanjutnya, Yu Sheng bisa merasakan sebuah serangan yang kuat di belakangnya saat Yaya muncul disana, ia menekan satu jari ke arahnya, dan Aura Pedang yang mengerikan menembus tubuh sejatinya.     

*Boom* Sebuah kekuatan yang sangat kuat terpancar, dan membuat Yaya terkejut hingga ia bergegas mundur. Yu Sheng berbalik untuk menatapnya dan ia melihat bahwa Yaya sudah berada di kejauhan. Tidak peduli secepat apa pergerakannya, jika dihadapkan dengan kemampuan Yaya dalam ruang dan waktu, dia tidak akan pernah bisa menyerangnya jika gadis itu berniat untuk menghindar.     

"Kemampuanmu masih belum cukup kuat; berapa lama kau bisa menahan serangan seperti itu?" ujar Yaya pada Yu Sheng. Meskipun Yu Sheng sangat kuat, tetapi jika sang Kepala Desa berharap agar dia menemukan seseorang yang bisa mengalahkannya di tingkat Noble, kemungkinan besar dia akan merasa kecewa dengan hasil seperti ini.     

Semua orang yang mendengar kata-katanya dari area tribun penonton tidak bisa berkata-kata. Yaya telah menunjukkan kemampuan yang tidak ada duanya, bahkan dengan tubuh fisik yang dimiliki oleh Yu Sheng, hanya masalah waktu sebelum pertahanan dari tubuh itu akan tertembus. Serangan-serangan yang dikeluarkan oleh Yaya jelas mampu melukainya; pada akhirnya menjalani rangkaian pertempuran tanpa henti akan membuatnya kewalahan.     

Kedua mata iblis Yu Sheng melirik ke arah Yaya, dia tidak menanggapi pertanyaan dari Yaya, tetapi kekuatan hukum di dalam tubuhnya dikeluarkan hingga tingkat maksimal. Sebuah aliran udara yang lebih mengerikan dari sebelumnya kini mengalir di antara langit dan bumi, tubuh dewa iblis itu menjadi semakin besar, dimulai dengan tubuhnya sebagai titik pusatnya, banyak tombak dewa iblis yang menjulang tinggi muncul di atas langit.     

Ketika Yaya melihat apa yang sedang terjadi di depannya itu, dia memancarkan seberkas cahaya yang sangat tajam dari matanya. Dia mengambil satu langkah ke depan dan sosoknya kembali menghilang.     

Kali ini, Yu Sheng tidak repot-repot memeriksa dimana gadis itu berada, dan mengerahkan tombak-tombak itu dari atas langit, bukan untuk menyerang Yaya, tetapi menyerang segala sesuatu yang berada di atas panggung pertempuran.     

Pada saat yang sama, Yaya kembali muncul di belakangnya, dan sekali lagi mengarahkan satu jarinya ke bawah. Tubuh sejati dari dewa iblis itu bergetar dan tampaknya banyak retakan muncul di tubuh tersebut.     

Namun, tatapan mata Yu Sheng masih mengendalikan serangan tombak dewa iblis itu. Dalam waktu singkat, area ini berubah menjadi dunia sihir iblis, dan semua tombak dewa iblis itu telah menyegel area tersebut.     

"Apakah kau benar-benar berpikir bahwa cara ini akan berhasil?" Yaya melirik ke arah area yang telah tersegel rapat itu, dan pedang dari semua penjuru langit juga melesat dari atas langit, mengubah dunia kegelapan ini menjadi sebuah pemandangan hari kiamat yang sangat mengerikan.     

Yu Sheng mengangkat kepalanya dan menatap ke arah Yaya. Hanya dengan satu tatapan mata, Yaya merasa bahwa langit dan bumi seperti telah beresonansi dengan Yu Sheng, seolah-olah dunia akhir zaman ini telah dikendalikan olehnya.     

Aura iblis yang lebih mengerikan dari sebelumnya telah muncul, dan tombak-tombak dewa iblis yang tertancap di permukaan tanah tampak bergetar, dan bayangan-bayangan dewa iblis bermunculan di antara langit dan bumi.     

"Dengan ini, dunia ini menjadi milikku," Yu Sheng menatap ke arah Yaya, dan suaranya terdengar serius dan sedingin es, yang membuat hati Yaya berdebar kencang. Dia merasa bahwa saat ini dia sedang berada di dalam dunia dewa iblis, dan di dalam pikirannya, dia melihat bayangan iblis yang tak ada habisnya, perlahan-lahan berjalan ke arahnya, selangkah demi selangkah.     

Pada saat ini, Yaya merasa sangat terkejut.     

Seseorang benar-benar telah membuatnya merinding ketakutan.     

Dia mendongak dan menatap ke arah Yu Sheng dengan mata yang terlihat seperti sebilah pedang berdarah yang tajam, kemudian pedang dari semua penjuru langit dikerahkan menuju panggung pertempuran. Di atas langit, terdapat sebuah badai mengerikan yang beresonansi dengan pedang dari langit dan bumi.     

Pada saat ini, semua pendekar pedang yang sedang menyaksikan pertempuran ini di area tribun penonton, beberapa dari mereka benar-benar bisa merasakan pedang mereka sendiri berdentangan sebagai respon dari apa yang sedang terjadi di hadapan mereka, seolah-olah pedang-pedang itu juga ingin melepaskan diri dari sarung pedangnya. Fenomena ini membuat mereka terkejut, dan sekarang tatapan mata mereka tertuju pada Yaya.     

Bagaimana dia bisa melakukannya?     

"Tidak, ini duniaku," jawab Yaya dengan nada dingin. Tidak peduli dimana dia berada, ini akan selalu menjadi dunianya, yaitu dunia pedang.     

Di atas langit, terdapat bilah-bilah pedang yang tak ada habisnya melesat ke bawah dalam sebuah badai yang mengerikan. Pedang-pedang yang berada di atas panggung pertempuran saling berdentangan satu sama lain, dan sebuah badai penghancur telah menyelimuti area ini, yang merupakan bukti nyata dari sebuah teknik pembantaian yang mengerikan.     

"Apakah ini benar-benar pertempuran antar Noble?" Orang-orang dari Sembilan Negara menatap ke arah panggung pertempuran; bukankah pertempuran antar Sage juga berlangsung sesengit ini?     

Mereka yang baru saja memasuki tingkat Sage Plane, jika bertemu dengan dua jenius ini, mereka mungkin tidak akan mampu menghadapi keduanya.     

"Aku bisa merasakan roh dari sang Penguasa Aura Pedang, seolah-olah gadis itu bisa menggenggam pedang dunia," seorang pendekar pedang yang kuat memandang ke arah Yaya dan berkomentar. Meskipun roh yang dimiliki oleh Yaya belum terlalu kuat, itu sudah cukup untuk membuatnya takjub.     

"Begitu pula dengan Yu Sheng," ujar seseorang. Itu adalah roh yang bisa menguasai dunia, reinkarnasi dari dewa iblis yang mampu menaklukkan segalanya.     

Pada titik ini, Yu Sheng meningkatkan kekuatan dari metode itu hingga batas maksimal. Seandainya Yaya tidak sekuat ini, maka dia tidak akan melakukan hal tersebut. Setelah serangan iblis itu dikeluarkan, sebuah pemandangan yang mengerikan muncul di dalam pikirannya: satu sosok iblis sedang duduk di atas kursi singgasana, sambil memandang semua makhluk di bawahnya, dia adalah sang dewa iblis yang menguasai dunia.     

"Apakah kau mengaku kalah?" Yaya menatap ke arah Yu Sheng, ia masih besikap keras kepala.     

Yu Sheng memandang ke arahnya dengan tatapan mata yang sombong, sambil berkata dengan nada dingin, "Gadis kecil, kau tidak pantas menanyakan hal itu padaku."     

"Sword Burial."     

Ketika Yaya mendengar apa yang dikatakan oleh Yu Sheng, dia mengucapkan perintah dengan nada sedingin es. Begitu dia selesai berbicara, sebilah pedang berdarah turun dari atas langit. Setelah itu, pedang dari semua penjuru langit menembus udara dan mengincar tubuh Yu Sheng.     

Dia berniat mengubur Yu Sheng dengan pedang dari semua penjuru langit.     

"Limitless Magic," terdengar sebuah suara di dalam pikiran Yu Sheng. Dia mendongak dan kedua matanya memancarkan seberkas sinar cahaya kegelapan. Bayangan iblis raksasa telah muncul di area tersebut, kemudian pedang yang mampu menembus ruang hampa tiba-tiba muncul di udara, seolah-olah kekuatan dari Hukum Ruang dan Waktu telah diganggu secara paksa, sehingga tidak dapat melanjutkan serangannya ke arah Yu Sheng.     

Banyak orang menyaksikan pemandangan ini dengan hati yang berdebar kencang.     

Apakah mungkin kekuatan Hukum Ruang dan Waktu bisa diganggu secara paksa?     

Yu Sheng telah mengatakan bahwa ini adalah dunianya.     

Suasana di atas langit terlihat kacau, dan pedang dari semua penjuru langit saling berdentangan dan terus bergerak untuk membunuh target mereka. Tapi Yu Sheng melangkah ke depan, dan tiba-tiba bayangan iblis raksasa itu mengayunkan tombak dewa iblis untuk dikerahkan ke atas langit, berbenturan dengan pedang dari semua penjuru langit yang melesat ke bawah, yang menghasilkan rentetan ledakan tanpa henti.     

Di atas langit, aliran-aliran udara terus menerus memasuki tubuh Yu Sheng, seolah-olah dia sedang melahap dan mendemonisasi semua kekuatan yang ada dunia ini.     

Tidak lama kemudian, Yu Sheng mengangkat tangannya dan mengerahkan tinjunya ke arah langit, rentetan suara yang keras meledak dan bergemuruh. Sepertinya kepalan tinju iblis itu telah meledakkan ruang hampa, hingga menembus langit dan bumi, menghancurkan pedang dari semua penjuru langit, dan menerjang ke arah Yaya yang berada jauh di atas langit.     

Yaya melihat pemandangan yang terjadi di depannya itu dengan tatapan mata tidak percaya. Bagaimana mungkin Dunia Pedang miliknya bisa dihancurkan?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.