Legenda Futian

Champion Sword dari Sembilan Negara



Champion Sword dari Sembilan Negara

3Tatapan mata lelaki tua itu tiba-tiba menjadi serius saat dia menatap ke arah Liu Zong, tetapi segera kembali normal saat dia berkata dengan acuh tak acuh, "Jadi, kau adalah pria yang bernama Liu Zong."      1

"Salam hormat," Liu Zong mengangguk. Di belakangnya, sembilan murid dari Saint Chess mengarahkan perhatian mereka pada lelaki tua itu.     

"Dua orang yang telah memecahkan Permainan Catur Naga Surgawi di Vila Saint Chess adalah kau dan Ye Futian." Kepala Desa itu kembali melirik ke arah Ye Futian, dia tampak tertarik. Benar-benar sebuah kebetulan yang luar biasa.     

Ye Futian juga tampak terkejut. Tampaknya Kepala Desa itu adalah seorang pertapa. Bahkan para Saint tidak tahu dari mana dia berasal dan seperti apa desa yang dia maksud ini.     

Tapi bagaimana Liu Zong bisa mengetahui tentang hal itu?     

Ditambah lagi, Kepala Desa itu mengenal Liu Zong dan mengetahui beberapa hal tentang dirinya.     

Mungkinkah hal ini ada hubungannya dengan Villa Saint Chess?     

"Anda benar sekali." Liu Zong mengangguk.     

"Saint Chess memilihmu sebagai penerusnya dan bukan dia." Kepala Desa itu tersenyum. "Kalau begitu, jika kau ingin menyelamatkan Saint Chess, kau harus pergi seorang diri; Aku sudah tua dan tidak dapat membantu banyak."     

Liu Zong menatap ke arah lelaki tua itu, juga orang-orang yang berada di sekitarnya. Beberapa orang tidak memahami perbincangan yang terjadi di antara mereka.     

Menyelamatkan Saint Chess? Bukankah rumor mengatakan bahwa karena Saint Chess berencana untuk duduk demi kematian yang damai [1][1], maka Liu Zong terpilih sebagai penerusnya?     

Apa yang sebenarnya terjadi? Sembilan murid dari Saint Chess kini selalu mengikuti Liu Zong, apa rahasia di balik semua ini?     

Dan dimana Desa Makam itu berada?     

Mereka belum pernah mendengar informasi tentang desa ini sebelumnya.     

"Desa makam terisolasi dari dunia luar. Bahkan keberadaannya tidak diketahui. Namun, selama bertahun-tahun, Desa Makam selalu berada di luar Wilayah Terlarang dari Kuburan Pedang Nether. Saint Chess pergi ke Wilayah Terlarang dari Kuburan Pedang Nether dan terperangkap di sana. Bagaimana cara Liu Zong menyelamatkan Saint Chess? Pasti anda sedang bercanda, tuan." Saat ini, Saint Xihua melangkah ke depan dan berbicara kepada sang Kepala Desa.     

Ketika dia selesai berbicara, hati kerumunan orang di sekitarnya berdebar kencang, dan tatapan mata semua orang kini tertuju pada lelaki tua itu.     

Kuburan Pedang Nether!     

Mungkinkah lelaki tua ini dan Yaya berasal dari luar Kuburan Pedang Nether?     

Kuburan Pedang Nether dikenal sebagai area terlarang utama di Negeri Timur. Terdapat bilah-bilah pedang yang tak terhitung jumlahnya tersembunyi di dalam kuburan tersebut, bersama dengan tulang belulang yang tak terhitung jumlahnya. Selama bertahun-tahun, banyak orang telah berkelana ke Kuburan Pedang Nether, tetapi tidak ada satu-pun yang kembali, mereka kehilangan nyawa di dalam sana, karena itulah tempat itu sangat terkenal. Wilayah terlarang ini perlahan-lahan mulai terlupakan dan tidak ada yang berani mendekatinya. Kemudian tempat itu jadi jarang sekali disinggung keberadaannya.     

Terdapat pula banyak rumor mengenai Kuburan Pedang Nether. Beberapa rumor mengatakan bahwa di dalam Kuburan Pedang Nether, terdapat sebilah pedang mengerikan yang tak tertandingi di dalamnya, membantai semua orang yang berani menerobos masuk ke dalam Kuburan Pedang Nether. Beberapa rumor juga mengatakan bahwa terdapat satu sosok luar biasa yang sedang berlatih di dalam area tersebut, sosok itu telah membunuh banyak orang. Beberapa rumor bahkan mengatakan bahwa Kuburan Pedang Nether merupakan kuburan dari seseorang yang sangat kuat. Tetapi rumor-rumor ini tidak dapat dikonfirmasi atau disangkal kebenarannya. Mungkin hanya mereka yang berasal dari tempat suci yang mengetahui kebenarannya.     

Mungkinkah Desa Makam ditugaskan untuk menjaga Kuburan Pedang Nether?     

Rumor mengatakan bahwa Kuburan Pedang Nether adalah tempat yang sangat misterius, sangat sulit dijangkau. Tidak ada yang menyangka bahwa orang-orang yang bertugas menjaga Wilayah Terlarang di Desa Makam akan datang kemari.     

Ye Futian juga terlihat takjub. Dia sudah mengetahui informasi tentang semua tempat suci di Sembilan Negara, tetapi dia belum pernah mendengar tentang Desa Makam atau Kuburan Pedang Nether. Tetapi jika tempat ini dapat menarik perhatian Saint Xihua, maka sudah jelas tempat itu bukanlah sebuah tempat biasa.     

Sang Kepala Desa memandang ke arah Saint Xihua dan berkata, "Itu urusannya sendiri." Kemudian dia menatap ke arah Yaya, "Yaya, ayo kita pergi."     

"Baik." Yaya mengangguk dan kembali menatap ke arah Ye Futian dan Yu Sheng.     

Sang Kepala Desa juga menoleh untuk melihat Yu Sheng dan berkata, "Itu adalah sebuah pencapaian yang luar biasa untuk bisa mengalahkan Yaya. Kau dipersilahkan untuk datang ke desa kami sebagai tamu ketika kau punya waktu untuk berkunjung." Begitu dia selesai berbicara, kedua sosok itu berubah menjadi dua bilah pedang, menembus udara, dan menghilang dalam sekejap.     

Pada saat yang sama, sebuah suara dikirim ke dalam pikiran Ye Futian, yang membuat Ye Futian tampak terkejut.     

Saint Xihua melihat ke arah bayangan pedang yang baru saja menghilang, dan ekspresinya tampak ragu-ragu. Dia tidak menyangka bahwa Desa Makam yang berada di luar wilayah terlarang ternyata bukan sebuah tempat yang biasa.     

Akan ada masalah lainnya yang muncul di Sembilan Negara, dan mereka yang telah pergi akan segera mendengar tentang hal ini.     

Tentu saja, dia memiliki tujuan tersendiri saat ia mengatakan tempat asal dari orang-orang itu dengan sengaja. Bagaimanapun juga, ini adalah Kuburan Pedang Nether, tempat dimana Saint Chess terkurung. Gunung Suci Xihua tidak bisa mengirimkan semua kultivator kuat kesana untuk mati sia-sia. Tentu saja, akan lebih baik jika mereka didampingi oleh kultivator dari pihak lain untuk menyelidikinya.     

Berita tentang Kuburan Pedang Nether Sword sudah bisa membuat tempat-tempat suci di Sembilan Negara menjadi heboh. Liu Zong, sebagai penerus dari Saint Chess, jelas mengetahui informasi lebih banyak mengenai tempat itu jika dibandingkan dengan orang lain, dimana hal ini merupakan sebuah keuntungan bagi Gunung Suci Xihua.     

"Saya juga ingin pamit undur diri." Ye Futian melipat tangannya untuk memberi hormat pada Saint Xihua.     

Saint Xihua melihat ke arah Ye Futian sambil tersenyum, dan mengangguk. "Di Pertemuan Sembilan Negara tahun ini, Negeri Barren telah menunjukkan penampilan paling luar biasa, dan aku akan menantikan penampilanmu di masa depan. Jika kau ingin berkultivasi di tempat suci, Gunung Suci Xihua siap menyambutmu kapan saja."     

"Terima kasih, Saint, saya akan mengingatnya." Ye Futian membungkuk hormat dan ia berbalik bersama orang-orang dari Negeri Barren.     

Setelah Ye Futian pergi, Liu Zong menatap sosoknya yang menghilang ke kejauhan dan berkata, "Tuan, menurut informasi yang disampaikan oleh Saint Chess kepada saya, dan ditambah dengan fakta bahwa orang-orang dari Desa Makam akhir-akhir ini sering bepergian, ada kemungkinan mereka sedang mencari penerus."     

Seberkas kilatan terlintas di mata Saint Xihua. Meskipun sang Kepala Desa menghindarinya dengan sengaja, namun fakta bahwa mereka telah menemui Ye Futian dan Yu Sheng sebelumnya sudah cukup baginya untuk menghubungkan rangkaian peristiwa ini. Terutama karena Yu Sheng telah meraih posisi pertama dalam Pertemuan Sembilan Negara tahun ini. Dan dalam pertempuran tambahan di Pertemuan Sembilan Negara, Ye Futian juga telah menunjukkan bakat yang luar biasa. Karena itulah, kata-kata dari Liu Zong sudah cukup untuk menyimpulkan banyak informasi.     

"Kirimkan informasi ini," ujar Saint Xihua dengan pelan, lalu ia berbalik untuk pergi.     

Pertemuan Sembilan Negara telah berakhir, dan ketika berita itu tersebar, suasana di seluruh penjuru Kota Huatian menjadi heboh. Tidak ada yang menyangka bahwa Negeri Barren, yang tidak pernah berpartisipasi dalam Pertemuan Sembilan Negara selama bertahun-tahun, ternyata tampil sangat luar biasa, menunjukkan bakat yang tertandingi di atas panggung pertempuran.     

Mungkin inilah yang dimaksud dengan 'para pahlawan bisa datang dari mana saja'.     

Sedangkan untuk berita mengenai Kuburan Pedang Nether dan Desa Makam, respon yang ditunjukkan oleh Kota Huatian tidak seheboh berita mengenai Pertemuan Sembilan Negara. Bagaimanapun juga, karena jarak tempat-tempat seperti Wilayah Terlarang dari Kuburan Pedang Nether sangat jauh dari lokasi mereka saat ini, pengetahuan mereka tentang tempat itu terbatas.     

Tepat setelah semua orang pergi meninggalkan Gunung Suci Xihua, sebuah kereta phoenix turun dari atas langit di area Gunung Suci Xihua. Kereta itu memancarkan sinar-sinar cahaya yang menyilaukan, dan langsung bergerak menuju ke pusat gunung. Sosok yang berada di dalam kereta itu adalah Raja Suci Zhou Agung, yang sebelumnya telah pergi dan kini kembali ke Gunung Suci Xihua.     

Kemudian, Raja Suci Zhou Agung turun dari kereta tersebut. Di belakangnya, kultivator terkuat dari Pasukan Phoenix Emas, Zhou Ya dan anggota lainnya mengikuti langkahnya.     

"Apakah ada sesuatu yang penting sehingga para Saint memanggilku kemari?" Raja Suci Zhou Agung mendarat di tempat dimana Saint Xihua, Saint Rain, dan Liu Zong berada.     

"Kabar gembira. Silahkan duduk, Raja Suci," ujar Saint Xihua sambil tersenyum saat dia berjalan ke sebuah kursi, terdapat satu set papan catur di hadapannya. Dia memberi sebuah isyarat pada Raja Suci Zhou Agung.     

Raja Suci Zhou Agung menghampirinya dan duduk di sebuah kursi. Dia memandang ke arah papan catur itu dan berkata, "Berita bahagia macam apa yang akan didengar oleh para Saint hari ini?"     

"Aku berasumsi bahwa nama Pendekar Nether adalah sebuah nama yang dikenal oleh Raja Suci?" Saint Xihua menaruh sebuah pion di atas papan catur itu dan tersenyum.     

"Champion Sword dari Sembilan Negara," jawab Raja Suci Zhou Agung dengan nada serius saat dia meletakkan sebuah pion di atas papan catur. Champion Sword adalah satu sosok yang legendaris. Hanya mengetahui beberapa tindakannya sudah bisa membuat darah seseorang bergejolak. Bahkan Raja Suci Zhou Agung sangat mengagumi leluhur satu ini.     

"Tepat sekali, dia adalah seorang legenda yang dikenal mampu membunuh para Saint hanya dengan satu pedang, dan dia tak terkalahkan dalam perang suci, dan diberi julukan sebagai Champion Sword dari Sembilan Negara oleh Kaisar Xia sendiri. Dia adalah seseorang yang pada masa keemasannya dapat disejajarkan dengan Kaisar Xia." Ekspresi Saint Xihua tampak serius. Sosok legendaris dari Sembilan Negara itu mungkin mendekati status dari seorang kaisar.     

"Sejarah kuno dari Dinasti Suci Zhou Agung mencatat bahwa Pendekar Nether telah menciptakan Matriks Pedang Nether sebagai matriks utama dari Sembilan Negara, dan rumor mengatakan bahwa matriks itu adalah sebuat alat pembunuh kaisar." Raja Suci Zhou Agung melihat ke arah papan catur dan meletakkan sebuah pion miliknya. Ketika dia kembali mendongak, tatapan matanya tiba-tiba menjadi sangat serius. Dia memusatkan perhatiannya pada Saint Xihua. "Sosok legendaris seperti dia, bagaimana dia bisa mati, dan mengapa dia menciptakan Kuburan Pedang Nether dan memilih untuk dimakamkan di dalam sana?"     

"Pada tingkat Plane yang kita miliki sekarang, seharusnya kita sudah tahu bahwa kultivasi adalah penggunaan dari roh dunia. Bahkan Saint Plane masih memiliki banyak hal yang tidak diketahui di dalamnya, jadi apakah ada seseorang yang benar-benar mengetahui segala sesuatu di dunia ini?" Tampaknya Saint Xihua ingin menghindari topik ini, jadi dia tersenyum dan menjawab secara asal-asalan.     

Raja Suci Zhou Agung menatapnya dengan tajam. "Kau belum menyampaikan apa kabar gembira yang kau singgung sebelumnya."     

"Dimana keberadaan Saint Chess? Seharusnya kau mengetahuinya."     

"Ya. Kuburan Pedang Nether." Raja Suci Zhou Agung menundukkan kepalanya dan menempatkan pion lainnya. Saint Chess sangat terobsesi oleh seni catur dan hendak menggabungkan matriks dunia di dalamnya, sehingga ia tidak mungkin melewatkan kesempatan untuk mendapatkan Matriks Nether pertama dari Sembilan Negara ini.     

"Saint Chess terjebak di Kuburan Pedang Nether, tetapi di Vila Saint Chess, murid-muridnya telah melakukan pemilihan untuk menentukan penerusnya. Kau tahu betul apa artinya itu. Sekarang, Liu Zong mengetahui sesuatu." Saint Xihua melirik ke arah Liu Zong, yang berdiri di belakangnya. "Saat ini, bahkan orang-orang yang berasal dari Desa Makam sering bepergian ke dunia luar. Bukankah sudah jelas apa arti dari semua ini?"     

"Sudah bertahun-tahun berlalu. Apa benar Kuburan Pedang Nether masih menyimpan warisan rahasia dari Pendekar Nether? Bahkan jika rumor itu memang benar adanya, berapa banyak dari warisan rahasia itu yang masih berada disana sekarang?" tanya Raja Suci Zhou Agung.     

"Seharusnya orang-orang dari Desa Makam adalah yang paling mengerti mengenai hal tersebut," ujar Saint Xihua. "Menurutku Kepala Desa itu ingin merekrut para kultivator berbakat. Mereka telah mengundang orang-orang dari Negeri Barren untuk berkunjung ke Desa Makam."     

Raja Suci Zhou Agung memandang ke arah Saint Xihua. Dia tidak menyukai orang-orang dari Negeri Barren dan tentu saja dia tidak berharap bahwa orang-orang dari Negeri Barren akan menjadi orang-orang yang mendapatkan warisan milik Champion Sword dari Sembilan Negara.     

"Pada akhirnya orang-orang di Sembilan Negara akan mendengar berita ini. Kuburan Pedang Nether akan menjadi topik perbincangan dimana-mana. Di antara Sembilan Negara, Negeri Barren adalah negara yang terlemah, diikuti oleh Negeri Yu dan Negeri Samudra. Negeri Timur kita ini, meskipun bukan negara yang terlemah, namun kekuatan kita hanya di bawah rata-rata. Di jajaran atas, terdapat Negeri Musim Panas, Negeri Qi, Negeri Perang, dan Negeri Awan, dimana mereka semua lebih kuat dari kita. Oleh karena itu, jika Kuburan Pedang Nether benar-benar masih menyimpan warisan milik Champion Sword dari Sembilan Negara, aku berharap bahwa orang yang akan menerimanya berasal dari Negeri Timur."     

Raja Suci Zhou Agung memandang ke arah Liu Zong dan berkata dengan sinis, "Sepertinya para Saint lainnya telah memilih seorang kandidat."     

"Liu Zong adalah seorang jenius yang berbakat, dia adalah kultivator paling berbakat dari generasi muda di Gunung Suci Xihua. Dia lebih luar biasa daripada yang bisa dibayangkan oleh Raja Suci." ujar Saint Xihua sambil tersenyum, "Apakah Dinasti Zhou Agung bersedia menjadikan Zhou Ziyi sebagai permaisuri dari Liu Zong?"     

Di sebelah mereka, Zhou Ziyi tiba-tiba mengangkat kepalanya dan melihat ke arah Liu Zong, dan hatinya sedikit berdebar!     

---     

[1] Duduk demi kematian yang damai adalah sebuah cara yang diajarkan dalam ajaran Buddha untuk meninggal dunia yang diperuntukkan bagi para biksu berpangkat tinggi yang telah memperoleh pemahaman yang luar biasa. Sebelum meninggal, biasanya mereka berpuasa untuk waktu yang lama lalu saat penggunanya masih hidup, tubuhnya disegel ke dalam sebuah guci raksasa selama beberapa hari atau bulan sebelum akhirnya murid-murid mereka akan membuka guci itu lagi. Pada saat itu, tubuh para biksu itu sudah menjadi mumi dan seringkali menghasilkan beberapa peninggalan dalam bentuk manik-manik sebagai pertanda bahwa mereka memang telah mencapai surga.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.