Legenda Futian

Rahasia dari Kuburan Pedang Nether



Rahasia dari Kuburan Pedang Nether

3Hou adalah seekor monster iblis yang sangat langka dan hanya ada dalam legenda. Terdapat rumor yang mengatakan bahwa santapan Hou adalah bangsa naga, sementara rumor-rumor lainnya mengatakan bahwa Hou adalah leluhur dari Qilin.      0

Sekarang, seorang pemuda dari Desa Makam benar-benar memiliki Hou sebagai Roh Kehidupannya.     

"Saudara Hou, kau baik-baik saja?" Yaya memandang ke arah pemuda yang berada di sebelahnya itu dan bertanya.     

"Aku baik-baik saja. Bagaimana denganmu, Yaya?" Pemuda itu menoleh ke belakang dan balas bertanya pada Yaya.     

"Bagaimana bisa sesuatu terjadi padaku." Yaya menggelengkan kepalanya, lalu menatap ke arah Ye Futian.     

Ekspresi Ye Futian menjadi semakin aneh. Roh Kehidupan milik pemuda sebelumnya adalah seekor Kui, jadi dia dipanggil dengan nama Da Niu.     

Sekarang, Roh Kehidupan dari pemuda ini adalah seekor Hou, jadi Yaya memanggilnya dengan nama Saudara Hou.     

Benar-benar tidak sopan.     

"Nak, penuhi janjimu." ujar Ye Futian sambil menyeringai pada Yaya.     

Yaya menatap ke arah Ye Futian dengan penuh kebencian, lalu berkata, "Bagaimana mungkin kau mempercayai kata-kata seorang anak kecil begitu saja?"     

"...." Ye Futian mengamatinya sekali lagi dan menatap ke arah Yaya, tidak bisa berkata-kata. Apa bocah ini ingin mempermainkanku?     

"Saudara Hou, hajar dia." ujar Yaya sambil menatap ke arah Ye Futian, dia memilih melanggar kesepakatan yang telah disetujuinya. Memanggilnya dengan sebutan 'kakak'? Kau hanya bisa bermimpi.     

"Baiklah." Pemuda itu menatap ke arah Ye Futian dan melangkah ke depan. Bayangan Hou raksasa muncul di udara dan sebuah Qi iblis yang mengerikan bergejolak di udara. Pemuda itu berada di tingkat Sage Plane, satu tingkat lebih tinggi dari Ye Futian dan memiliki sebuah aura yang mengerikan.     

Ye Futian dapat menebak bahwa Zhou Ya dari Dinasti Suci Zhou Agung tidak akan bisa mengalahkan pemuda ini jika mereka berada di tingkat kultivasi yang sama.     

Orang-orang dari desa ini tampaknya memiliki kekuatan mengerikan bawaan dan memiliki Qi iblis di sekitar mereka, mungkin hal ini terkait dengan situasi dari tempat mereka berkultivasi.     

Namun, dia merasa penasaran. Jika orang-orang di desa ini berkultivasi tanpa ada interaksi dengan dunia luar, bagaimana mereka bisa memahami kekuatan hukum di tingkat Sage Plane?     

Hidup dalam pengasingan bukan berarti mereka benar-benar terisolasi dari dunia luar. Mereka yang mengasingkan diri biasanya adalah orang-orang dengan tingkat kultivasi yang sangat tinggi dan memilih terisolasi dari dunia luar untuk melanjutkan kultivasi mereka dengan tenang. Namun, jika seseorang hidup dalam pengasingan sejak lahir, tidak akan mudah bagi mereka untuk meningkatkan kultivasi mereka dan akan lebih mudah menghadapi hambatan.     

Tanpa memberi Ye Futian waktu untuk berpikir, lawannya terbang ke udara sambil mengeluarkan suara raungan yang mampu mengguncangkan bumi. Bayangan Hou raksasa yang berada di udara mengeluarkan sebuah gelombang kejut yang mengerikan, beresonansi dengan langit dan bergema ke dalam telinga Ye Futian, berusaha menghancurkan Aura Spiritual miliknya.     

Pada saat itu, langit telah berubah saat area itu sepertinya telah berubah menjadi dimensi dari Hou tersebut. Tekanan yang kuat menyebar saat Ye Futian berdiri di dalamnya. Orang-orang yang berada di area sekitarnya bergegas mundur untuk menghindari tekanan tersebut.     

Aura Spiritual Ye Futian berubah menjadi sebuah pusaran yang kuat, Aura Spiritual penghancur terpancar di dalamnya, tidak terpengaruh oleh raungan tersebut. Tatapan matanya tertuju pada sosok yang menerjang ke arahnya saat dia memancarkan sebuah kekuatan hukum yang tak berbentuk.     

Pada saat berikutnya, pemuda itu merasa seolah-olah area itu akan membeku. Energi yang berada di atas langit tampaknya telah berhenti mengalir, bahkan tubuhnya telah berhenti di tempatnya. Namun, sebuah kekuatan hukum yang mengerikan mengalir di sekelilingnya, menembus kekuatan Hukum Space-freezing dengan paksa dan terus bergerak menuju Ye Futian.     

Namun, saat dia semakin dekat dengan tubuh Ye Futian, kecepatannya mulai berkurang. Selain kekuatan Hukum Space Freezing, terdapat pula tekanan dari kekuatan hukum yang sangat kuat di sekitar Ye Futian. Gelombang-gelombang tirai cahaya berputar-putar di sekitar Ye Futian, membuat pemuda itu merasa seolah-olah terdapat rasi bintang di sekitar Ye Futian.     

Itu adalah kekuatan Hukum Bintang.     

Hukum Bintang adalah sebuah kekuatan hukum luar biasa yang memiliki berbagai macam bentuk. Hukum itu bisa digunakan dalam serangan, pertahanan dan bahkan untuk menekan targetnya.     

"Hati-hati, Saudara Hou." Wajah Yaya menjadi pucat. Meskipun dia belum memasuki Sage Plane, dia masih bisa merasakan kekuatan dari hukum. Ye Futian berspesialisasi dalam berbagai jenis kekuatan hukum dan bisa menahan pergerakan lawan-lawannya dalam cakupan wilayah yang luas.     

Pada saat itu, Ye Futian bergerak. Dia mengepalkan kedua tangannya dan melangkah ke depan menuju pemuda itu, sambil mengangkat dua kepalan tinjunya dan mengerahkannya ke depan. Dengan diperkuat oleh Hukum Bintang yang terkandung dalam kepalan tinjunya, serangannya itu terlihat seperti sebuah meteorit yang hendak menghancurkan bumi.     

Di area dimana mereka berdua berbenturan, bayangan seekor Hou raksasa dan bayangan sebuah meteorit muncul disana. Kekuatan penghancur menyelimuti area tersebut dan sebuah badai bergejolak di sekitar mereka yang menyaksikan pertempuran tersebut. Banyak rumah di desa itu runtuh hingga menjadi puing-puing, tetapi ada beberapa rumah lainnya yang dilindungi oleh sebuah kekuatan hukum yang tak terlihat, yang menyelamatkan mereka agar tidak hancur menjadi puing-puing.     

*Boom, boom, boom*     

Terdengar rentetan suara benturan saat mereka berdua bertarung mulai dari permukaan tanah hingga ke atas langit. Bumi seperti terbelah saat sihir Meteor Punch dan serangan dari Hou itu saling bertabrakan satu sama lain. Pemuda itu terhempas ke belakang akibat gelombang kejut yang ditimbulkan dan dia menatap ke arah Ye Futian dengan ekspresi dingin seolah-olah dia ingin terus bertarung.     

"Sudah cukup, aku datang kemari bukan untuk bertarung. Dimana Kepala Desa berada?" tanya Ye Futian.     

*Whoosh* Pada saat itu, hembusan angin berkumpul di kejauhan. Ye Futian mengangkat kepalanya dan melihat ke arah tersebut dan menyaksikan seberkas cahaya emas yang menyilaukan muncul di atas langit.     

"Roc." Seberkas kilatan muncul di mata Ye Futian saat dia melihat ke arah itu dan berseru. Cahaya yang menyilaukan itu bersinar ke arahnya, kemudian seseorang yang terlihat seperti Roc Suci terbang ke arahnya. Dia adalah seorang pemuda yang tampan dengan sayap Roc dikepakkan di belakang punggungnya. Tatapan matanya yang tajam tertuju pada Ye Futian saat dia terbang ke arah mereka dengan kecepatan yang menakjubkan.     

'Itu Ying.' Orang-orang dari Desa Makam memandang ke arah pemuda tampan itu dan bergumam dalam hati. Namun, tiba-tiba Ye Futian bisa merasakan firasat bahwa akan ada bahaya yang mendekat.     

Dia menggunakan kekuatan Hukum Space-freezing miliknya dan sebuah tirai cahaya bintang yang mengerikan mengelilingi tubuhnya, seolah-olah sebuah rasi bintang sejati telah muncul.     

Cahaya emas itu melesat di udara kemudian sosoknya menghilang, tidak terpengaruh oleh kekuatan Hukum Space-freezing. Ying mempersempit jarak antara mereka berdua dan melesat ke bawah, sinar-sinar cahaya emas yang menyilaukan itu berubah menjadi bulu-bulu yang menebas ke arah tirai cahaya bintang secara langsung. Dalam sekejap, muncul sebuah retakan dan tirai cahaya bintang itu terbelah dari bagian tengah. Serangan yang menyilaukan itu menebas ke arah tubuh Ye Futian, hendak memotongnya menjadi dua bagian.     

"Space-manipulation, Space-ripping."     

Para kultivator kuat dari Negeri Barren menyaksikan pemandangan itu dan ekspresi mereka berubah. Sage Wanxiang berteriak, "Hati-hati!"     

Saat Sage Wanxiang memperingatkannya, Ye Futian sudah menyiapkan pertahanannya lagi. Dia mengangkat kepalan tinjunya dan mengerahkannya ke depan. Saat serangannya itu terbelah, dia memanfaatkan gelombang kejut yang ditimbulkan untuk bergegas mundur, kembali ke tempat dimana orang-orang dari Negeri Barren berada seperti hembusan angin.     

Pemuda yang diselimuti oleh cahaya menyilaukan itu melayang di udara, sayapnya dikepakkan di belakangnya. Tatapan matanya yang tajam mengandung kesombongan di dalamnya saat dia menatap ke arah Ye Futian dan teman-temannya.     

Gu Dongliu dan Sword Saint melangkah ke depan dengan ekspresi kesal. Sword Saint berkata, "Jika Tetua itu telah mengundang kita kesini hanya untuk memperlakukan kita seperti ini, sebaiknya kita pergi saja."     

Tingkat kultivasi dari pemuda itu jauh lebih tinggi dari Ye Futian. Dia sudah menjadi seorang Magi, dengan tingkat kultivasi seperti itu, ditambah dengan kekuatan Hukum Space-manipulation dan Space-ripping, sekuat apa dia sebenarnya?     

Yaya hanyalah seorang gadis, jadi mereka akan memaafkan perbuatannya. Namun, pemuda yang berada di udara ini memiliki ekspresi sombong di wajahnya dan benar-benar tidak menahan kekuatannya.     

Ying masih melayang di udara, sambil memandang ke arah Sword Saint dan Gu Dongliu dengan ekspresi penuh kebencian dan berkata dengan nada dingin, "Terserah kalian."     

Sudah jelas, dia tidak peduli apakah Ye Futian dan teman-temannya tetap tinggal atau pergi meninggalkan Desa Makam.     

"Ying, turunlah." Terdengar sebuah suara di kejauhan saat sekelompok orang berjalan ke arah mereka. Orang yang berada di bagian depan kelompok itu adalah sang Kepala Desa.     

Ying menundukkan kepalanya dan melihat ke arah suara itu, lalu ia melirik ke arah Ye Futian dengan dingin sebelum ia mengepakkan sayapnya dan turun ke permukaan tanah.     

"Nak, berhentilah bermain-main." Kepala Desa itu menatap ke arah Yaya dan memarahinya.     

"Kepala Desa." Yaya menundukkan kepalanya, seperti seorang anak kecil yang telah melakukan kesalahan.     

"Gadis ini terlalu kekanakan, tolong maafkan perbuatannya." Sang Kepala Desa memandang ke arah Sword Saint, lalu berbalik ke arah Ye Futian dan Yu Sheng, ia berkata, "Aku sudah lama menantikan kedatangan kalian."     

"Anda terlalu sopan, Tetua." Ye Futian melipat tangannya dan memberi hormat, lalu berkata, "Saya ingin tahu untuk apa Tetua mengundang kami kemari?"     

Sang Kepala Desa memandang orang-orang di sekitarnya dan berkata, "Baiklah, pesta telah berakhir."     

Kerumunan orang di sekitarnya mulai pergi, tetapi ada beberapa orang yang tetap tinggal, salah satunya adalah Yaya.     

"Silakan ikut denganku." Sang Kepala Desa mengulurkan tangannya untuk membimbing mereka seperti yang dia katakan. Ye Futian berjalan berdampingan dengan sang Kepala Desa dan di udara, tatapan mata Ying tertuju pada Ye Futian untuk terakhir kalinya sebelum dia mengepakkan sayapnya dan terbang ke atas langit.     

Ye Futian mengangkat kepalanya dan melihat sosok yang menghilang ke kejauhan, dia merasa terkejut dengan kecepatan yang dimilikinya. Space-manipulation memang sangat mengerikan. Pemuda itu sangat kuat dan pasti bisa dikategorikan sebagai seorang jenius tingkat atas di Sembilan Negara.     

Ketika tatapan matanya kembali ke depan, dia melihat Yaya masih menatapnya dan terlihat sedih. Dia mengulurkan tangannya dan menepuk kepalanya, sambil berkata, "Kau kalah, bukankah kau akan memanggilku dengan panggilan 'kakak'?"     

"Huh." Yaya mendengus dan berbalik dengan ekspresi tidak terima.     

Ekspresi gadis itu membuat Ye Futian teringat akan Ling'er. Dia menggelengkan kepalanya dan tersenyum pada dirinya sendiri, Ling'er jauh lebih pintar dari Yaya, mungkin itu karena pengaruh lingkungan tempat dia dibesarkan. Ling'er dilahirkan dalam keluarga yang bermartabat dan selalu dimanja saat ia tumbuh dewasa, sementara Yaya tinggal di sebuah desa, jadi meskipun dia sangat kuat, dia memiliki pemikiran yang sederhana.     

Ye Futian tersenyum dan meletakkan tangannya di atas kepalanya, mengusapnya dengan pelan. Dia tidak begitu peduli dengan ketidaksopanan dari gadis itu, dia tidak sekaku itu.     

Yaya menyentakkan kepalanya, menghindari tangan Ye Futian. Dia menatap ke arah Ye Futian. Mengapa pria ini suka sekali mengusap kepala orang lain?     

"Pemuda yang baru saja bertarung denganmu itu bernama Ying dan dia memiliki kepribadian yang sangat sombong. Selain Yaya, dia adalah sosok yang paling berbakat di desa ini. Jika dia berpartisipasi dalam Pertemuan Sembilan Negara, dia pasti akan memiliki kekuatan yang mumpuni untuk menempati peringkat atas. Tidak banyak orang di generasi yang sama dengannya di Sembilan Negara yang bisa mengalahkannya." Sang Kepala Desa menjelaskan, sudah jelas dia juga merasa sangat percaya diri dengan kemampuan yang dimiliki oleh Ying.     

"Dia telah memahami Hukum Space-ripping dan Space-manipulation dalam kekuatan Hukum Ruang dan Waktu. Ditambah dengan kekuatan bertarungnya, tidak diragukan lagi bahwa dia memang sangat kuat." Jawab Ye Futian sambil mengangguk. Dia baru saja menyaksikan kekuatan Ying di pertempuran sebelumnya.     

"Dia juga berspesialisasi dalam ilmu pedang." Sang Kepala Desa melanjutkan, membuat Ye Futian tampak terkejut. Sepertinya dia memang seorang jenius.     

"Tapi, kenapa dia seperti mempunyai suatu masalah dengan saya?" Ye Futian teringat kembali ekspresi yang ditunjukkan oleh Ying sebelumnya dan bertanya pada sang Kepala Desa. Dia bisa merasakan hawa dingin terpancar dari mata Ying dan itu bukan hal yang biasa terjadi bagi orang-orang yang baru pertama kali bertemu.     

Sang Kepala Desa memandang ke kejauhan dan berkata dengan suara pelan, "Ying adalah orang yang paling memanjakan Yaya di desa ini, mungkin dia telah melihatmu menindasnya."     

Yaya menatap ke arah Ye Futian dengan sombong. Dia berpikir dalam hati, sepertinya gadis ini sangat disayangi oleh semua orang di desa ini.     

Kemudian mereka saling berbincang-bincang sambil berjalan ke bagian dalam Desa Makam. Di rumah sang Kepala Desa, terdapat beberapa meja dan kursi batu. Sang Kepala Desa memandang ke arah kelompok Ye Futian dan berkata, "Silahkan duduk."     

Ye Futian mengangguk dan mereka menempati tempat duduk masing-masing. Sang Kepala Desa belum mengatakan apa-pun tentang mengapa ia mengundang mereka kemari.     

"Akhir-akhir ini, banyak orang telah memasuki Desa Makam dan sekarang mereka berada di sekitar desa ini. Seharusnya ada banyak legenda tentang desa ini di dunia luar, benar begitu?" Sang Kepala Desa memandang ke arah Ye Futian dan bertanya.     

"Ya." Ye Futian mengangguk.     

"Rumor apa yang paling populer?" tanya sang Kepala Desa.     

"Kuburan Pedang Nether menyimpan ajaran dari Pendekar Nether di dalamnya. Kemungkinan besar Desa Makam mengetahui beberapa hal tentang ajaran itu." ujar Ye Futian sambil memandang ke arah sang Kepala Desa.     

Kepala Desa itu tersenyum dan bertanya, "Apakah kau juga memiliki pemikiran yang sama?"     

"Tetua telah membawa Yaya untuk berpartisipasi dalam Pertemuan Sembilan Negara, Yu Sheng berhasil mengalahkannya dan Kepala Desa mengundang saya dan Yu Sheng kemari. Jadi, saya merasa bahwa hal itu memang benar adanya." Ye Futian tidak menyangkal dugaannya.     

"Aku tidak mengundangmu kemari untuk memberikan ajaran apa-pun kepadamu." Sang Kepala Desa menggelengkan kepalanya saat dia menjelaskan. Keterkejutan muncul di mata Ye Futian.     

"Kau merasa kecewa?" Sang Kepala Desa tersenyum dan bertanya.     

"Tidak juga, saya hanya merasa penasaran." jawab Ye Futian. Lalu, apa tujuan sang Kepala Desa mengundangnya kemari?     

"Kuburan Pedang Nether tidak hanya sekedar menyimpan ajaran dari Pendekar Nether, tetapi tempat itu memang memiliki beberapa benda yang ditinggalkan oleh Pendekar Nether." Sang Kepala Desa memandang ke arah Ye Futian dan melanjutkan, "Salah satunya adalah, matriks pedang nomor satu di Sembilan Negara, Matriks Pedang Nether."     

Mata sang Kepala Desa berbinar saat dia menyaksikan reaksi Ye Futian. Kemudian dia melanjutkan, "Jika matriks itu diaktifkan, maka matriks tersebut dapat mengejar Saint mana-pun dari Sembilan Negara. Tidak ada seorang-pun yang bisa melarikan diri darinya."     

Sebuah matriks pedang yang dapat membunuh seorang Saint. Orang-orang dari Negeri Barren tampak takjub saat mereka menatap ke arah sang Kepala Desa.     

Wilayah Terlarang dari Kuburan Pedang Nether menyimpan matriks pembunuh nomor satu dari Sembilan Negara di dalamnya, sebuah matriks yang mampu membunuh setiap kultivator Saint Plane yang ada di dunia ini. Bisa dibayangkan betapa mengerikan jika seseorang mendapatkan kendali atas matriks tersebut. Bukankah orang itu akan tak tertandingi di Sembilan Negara?     

Ye Futian tiba-tiba bertanya-tanya apakah Saint Chess telah memasuki Kuburan Pedang Nether Sword untuk mendapatkan matriks nomor satu dari Sembilan Negara itu?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.