Legenda Futian

Tempat Suci Tersingkir Lebih Awal



Tempat Suci Tersingkir Lebih Awal

2Terbukti, Yuan Zhan memiliki kemampuan yang mumpuni untuk masuk ke posisi 100 besar. Dia sangat kuat. Kong Qing adalah salah satu kultivator terkuat di Tebing Zhisheng di Pertemuan Sembilan Negara kali ini, tetapi ia telah dikalahkan oleh Yuan Zhan dan tersingkir.     3

Negeri Barren memang misterius, banyak orang berpikir dalam hati. Negeri Barren hanya memiliki tujuh peserta, dan banyak orang mengira bahwa Yuan Zhan sedikit lebih lemah dari rekan-rekannya yang lain. Namun, setelah menyaksikan pertempuran ini, orang-orang tidak memiliki pemikiran seperti itu lagi.     

"Pemenangnya adalah Negeri Barren, Yuan Zhan," Tetua itu mengumumkan hasilnya, dan para kultivator dari Tebing Zhisheng membawa tubuh Kong Qing pergi dari panggung pertempuran. Dia berada dalam kondisi yang menyedihkan.     

"Negeri Barren, silahkan," Tetua itu melanjutkan. Setelah Negeri Yu, kini giliran Negeri Barren mengajukan tantangan.     

Yuan Zhan telah ditantang, jadi dia tidak bisa berpartisipasi sebelum semua orang bertarung satu kali. Karena itu, ia menarik kembali auranya dan kembali ke posisinya semula untuk beristirahat.     

Banyak orang memandang ke arah Negeri Barren. Siapa yang akan menjadi perwakilan dari Negeri Barren selanjutnya?     

"Tebing Zhisheng memang tempat suci dari Negeri Yu. Murid-murid mereka sangat kuat," ujar Ye Futian dari arah tribun penonton, membuat banyak orang memandang ke arahnya. Tindakan Ye Futian untuk mengatakan hal seperti itu setelah Yuan Zhan mengalahkan Kong Qing terdengar seperti sebuah sindiran.     

Seperti yang telah diprediksi, setelah mendengar kata-katanya, ekspresi Kong Yao menjadi kesal saat dia menatapnya. Namun, Ye Futian bertindak seolah-olah dia tidak menyadari tatapan mata dari Kong Yao dan berbalik ke arah Yu Sheng serta yang lainnya, sambil berkata, "Kala itu, murid dari Tebing Zhisheng, Qin Zhong, datang berkunjung ke Istana Holy Zhi di Negeri Barren dan menindas murid-murid dari Istana Holy Zhi. Tidak ada seorang-pun yang bisa menghentikannya saat itu. Sekarang, banyak hal telah berubah, banyak murid dari Negeri Barren telah berkembang pesat. Karena para jenius dari Tebing Zhisheng ingin berhadapan dengan murid-murid dari Negeri Barren di Pertemuan Sembilan Negara, kalian dipersilakan untuk menantang murid-murid dari Tebing Zhisheng."     

"Ini..." Ketika orang-orang mendengar kata-kata Ye Futian, mereka tertegun. Apakah Ye Futian kini akan mengincar Tebing Zhisheng?     

Di belakang Ye Futian, ekspresi dari Huang Jiuge, Xue Ye, dan yang lainnya tampak gembira. Tentu saja mereka dapat melihat bahwa murid-murid dari Tebing Zhisheng ini tidak begitu kuat, tetapi mereka berani meniru sikap Gunung Suci Xihua untuk mengincar Negeri Barren? Kalau begitu, mereka akan mengabulkan keinginan dari Tebing Zhisheng itu dan membuat mereka sadar diri akan status yang mereka miliki.     

"Baik, Pemimpin Istana," suara Xu Que masih terdengar malas saat dia menjawab. Dia tersenyum dan melihat ke arah murid-murid dari Tebing Zhisheng dengan ekspresi mengejek di wajahnya.     

Rekan-rekannya yang lain juga mengangguk dan Yu Sheng melangkah ke depan.     

Saat melihat Yu Sheng melangkah maju, murid-murid dari Tebing Zhisheng terlihat tegang dan memiliki firasat buruk. Ekspresi Kong Yao menjadi semakin suram. Tidak perlu diragukan lagi bahwa Yu Sheng adalah pemimpin dari murid-murid di Negeri Barren. Dengan melihat dominasi yang dia tunjukkan hingga saat ini, mungkin dia akan menjadi murid terkuat di Istana Holy Zhi.     

Sekarang setelah Kong Qing dikalahkan oleh Yuan Zhan, siapa perwakilan dari Tebing Zhisheng yang mampu menghentikan Yu Sheng?     

Mungkin tidak ada seorang-pun yang mampu menghentikannya.     

Yu Sheng menunjuk seseorang dari arah Tebing Zhisheng. Dia berkata, "Yuan Chen."     

Di tribun penonton Tebing Zhisheng, Kong Yao dan yang lainnya mengepalkan tangan mereka hingga terdengar suara gemeretak. Meskipun mereka telah memprediksi hal ini sebelumnya, mereka masih memiliki firasat buruk saat Yu Sheng menantang Yuan Chen.     

Yuan Chen dan Kong Qing adalah dua murid terkuat dari Tebing Zhisheng yang ikut berpartisipasi dalam Pertemuan Sembilan Negara. Meskipun anggota lainnya tidak tahu, Kong Yao dan para petinggi dari Tebing Zhisheng tahu bahwa Yuan Chen lebih kuat dari Kong Qing. Dia telah menggantikan posisi Zhan Xiao dan dinobatkan sebagai salah satu dari sembilan Putra Tebing Zhisheng sementara dia masih seorang Noble karena ia memiliki potensi yang luar biasa.     

Jika Yu Sheng mampu mengalahkan Yuan Chen dalam pertempuran ini, maka perjalanan Tebing Zhisheng di Pertemuan Sembilan Negara akan berakhir lebih awal.     

'Yuan Chen pasti akan mengalahkan Yu Sheng,' banyak orang berpikir dalam hati, seolah-olah mereka ingin menghibur diri mereka sendiri. Jika pertempuran sebelumnya tidak terjadi, mungkin mereka akan merasa lebih percaya diri, tetapi pertempuran antara Yuan Zhan dan Kong Qing seperti sebuah tamparan keras pada kepercayaan diri mereka.     

Yuan Chen sendiri telah melangkah ke depan dengan tenang dan tatapan matanya tertuju pada Yu Sheng. Pria ini telah meninggalkan kesan mendalam bagi mereka saat ia bertarung di pertempuran pertama dalam Pertemuan Sembilan Negara, sehingga mereka semua lupa bahwa dia jarang sekali bertempur. Namun, dominasinya benar-benar tidak tertandingi, sehingga sulit bagi orang-orang untuk bisa melupakannya. Namun, Yuan Chen akan menunjukkan kepada mereka dalam pertempuran ini bahwa Yu Sheng yang berasal dari Negeri Barren tidak sekuat yang mereka bayangkan.     

Yu Sheng tidak berpikir terlalu berlebihan. Pemikirannya jauh lebih sederhana. Karena Ye Futian ingin menyingkirkan Tebing Zhisheng, maka hal pertama yang perlu dia lakukan adalah menyingkirkan kultivator terkuat yang dimiliki oleh Tebing Zhisheng. Masalah terkait apakah dia bisa melakukannya atau tidak, dia bahkan tidak pernah memikirkannya.     

"Silakan," ujar Yuan Chen sambil berbalik ke arah Yu Sheng.     

"Kau duluan." Yu Sheng tidak banyak bicara. Karena lawannya adalah salah satu murid dari Tebing Zhisheng, dia tidak perlu bersikap sopan.     

Tiba-tiba, kedua mata Yuan Chen terlihat seperti iblis, sambaran petir berwarna ungu bersinar di matanya. Seberkas cahaya berwarna ungu yang mengejutkan tiba-tiba muncul di atas langit, membuat suasana di area itu menjadi serius.     

Seberkas cahaya berwarna emas kegelapan mengalir di sekitar tubuh Yu Sheng saat dia menatap ke depan. Sambaran petir ungu itu mengelilingi tubuh Yuan Chen, dan dia perlahan-lahan naik ke udara, sambaran petir yang tak ada habisnya terpancar dari matanya. Dalam sekejap, area itu telah berubah menjadi sebuah dunia petir.     

Sinar-sinar cahaya yang mengerikan diarahkan menuju mata Yu Sheng. Yu Sheng tidak menutup matanya dan membiarkan sinar-sinar cahaya itu menerobos masuk ke dalam Aura Spiritualnya dan menyerangnya. Namun, Yuan Chen melihat sebuah patung iblis yang mengerikan di dalam Aura Spiritual milik Yu Sheng.     

"Apa ini?" Yuan Chen mengerutkan keningnya saat dia bergumam pada dirinya sendiri. Bukankah Yu Sheng hanya mengkultivasi tubuh fisiknya? Mengapa Aura Spiritual miliknya kini menjadi sebuah patung iblis yang tidak bisa ditembus?     

Pada saat yang sama, sambaran-sambaran petir dikeluarkan dari tubuh Yuan Chen ke arah Yu Sheng. Dalam sekejap, ribuan sambaran petir telah mengelilingi tubuh Yu Sheng, menyelimutinya dengan kekuatan yang luar biasa. Sambaran-sambaran petir itu memiliki kekuatan untuk mengejar dan membuat targetnya mati rasa, jadi serangan itu akan terus mengejarnya. Yu Sheng menundukkan kepalanya dan melihat ke arah ribuan sambaran petir itu. Meskipun semua sambaran petir itu mengincar tubuhnya, tampaknya daya serang yang dimilikinya tidak begitu mematikan.     

Namun pada saat itu, seberkas kilatan dingin terlintas di mata Yuan Chen. Setelah semua sambaran petir itu muncul, kini energi yang tak terbatas dari area itu menerjang ke arah Yu Sheng. Sambaran petir itu mengalir di sekujur tubuhnya, menciptakan banyak gambaran.     

"Kau cari mati!" Ekspresi Yuan Chen terlihat kejam saat dia berteriak. Perlahan-lahan, sambaran petir yang mengelilingi tubuh Yu Sheng berubah menjadi seekor monster petir, Kui. Pada saat yang sama, bayangan seekor Kui raksasa telah muncul di belakang Yuan Chen.     

'Pria bernama Yu Sheng ini sangat sombong,' banyak orang menyaksikan pemandangan itu dan berpikir dalam hati. Pada saat itu, Kui yang mengelilingi tubuhnya mengeluarkan sebuah aura penghancur yang mengerikan.     

"Bunuh dia." Seberkas cahaya ungu yang berkilauan dipancarkan dari mata Yuan Chen dengan membawa keinginan membunuh yang luar biasa. Tidak peduli sekuat apa-pun tubuh fisik Yu Sheng, dia harus menanggung akibatnya karena telah meremehkannya.     

Saat dia selesai berbicara, Kui itu mengeluarkan suara raungan yang seolah-olah mampu mengguncang bumi. Petir-petir menyambar bersamaan dengan suara raungan itu dan untaian kekuatan penghancur bermunculan di area tersebut. Banyak orang yang berada di sekitar panggung pertempuran dapat merasakan telinga mereka berdengung dan Aura Spiritual mereka terguncang, seolah-olah aura mereka akan meledak. Bahkan ada beberapa orang yang menutup mata mereka, berusaha untuk melawan kekuatan itu.     

Sambaran petir penghancur itu membombardir tubuh Yu Sheng. Saat ini dia sedang berdiri di dalam kekuatan hukum yang mengerikan, dia merasa seolah-olah Aura Spiritual dan tubuhnya akan hancur. Yu Sheng menutup matanya saat dia merasakan patung iblis di dalam pikirannya diserang dan kini mulai terguncang. Ditambah lagi, kekuatan penghancur yang meledak-ledak itu menerobos masuk ke dalam tubuhnya, berusaha untuk mengoyaknya.     

Semua kekuatan itu dikeluarkan dalam sekejap, menghancurkan segala sesuatu yang ada di area tersebut.     

Namun, pada saat kekuatan itu dikeluarkan, cahaya keemasan yang menyelimuti tubuh Yu Sheng berubah menjadi sebuah pusaran berwarna emas. Banyak orang melihat ke arah tubuh Yu Sheng, dan seberkas kilatan tajam terlintas di matanya.     

"Apa yang sedang terjadi?" Orang-orang secara samar bisa melihat satu sosok kekar sedang berdiri tegak di tempatnya, sama sekali tidak tergoyahkan. Ledakan kekuatan hukum penghancur benar-benar menerobos masuk ke dalam tubuhnya dan menjadi semakin kuat. Hal itu menyebabkan kekuatan petir penghancur tersebut berubah menjadi sebuah aliran, kemudian menghilang dengan cepat setelah menerobos masuk ke dalam tubuh Yu Sheng.     

Seolah-olah kekuatan itu telah dilahap oleh tubuhnya. Tatapan mata semua orang tertuju ke arah panggung pertempuran, menatap sosok Yu Sheng disana. Bukankah ini adalah kekuatan hukum pelahap? Yu Sheng tidak hanya berspesialisasi dalam kekuatan fisik, ia juga berspesialisasi dalam kekuatan hukum pelahap.     

Sebelumnya, kultivator dari Istana Luohou telah menunjukkan kekuatan hukum yang langka ini. Sekarang, setelah Yu Sheng juga telah mengembangkan kekuatan hukum pelahap, dia semakin terlihat mengintimidasi dengan melahap serangan-serangan yang diarahkan ke tubuhnya secara langsung. Dia menggunakan tubuhnya untuk mengeluarkan kekuatan hukum. Dia sudah memiliki fisik yang kuat. Ditambah dengan kekuatan hukum ini, bagaimana mereka bisa mengalahkannya?     

Saat Yuan Chen melamun, Yu Sheng melangkah ke depan dan panggung pertempuran ikut bergetar.     

Ketika ia melihat Yu Sheng berjalan ke arahnya, orang terkuat di Tebing Zhisheng, Yuan Chen, merasa tidak berdaya. Dia tahu bahwa serangan yang baru saja dia keluarkan tidak hanya menyerang tubuh fisik lawannya, tetapi juga Aura Spiritualnya. Namun, semua itu berakhir sia-sia.     

Yu Sheng tidak memiliki kelemahan.     

*Boom, boom* Yu Sheng mempercepat pergerakannya dan kini tubuhnya terbang ke udara, tubuhnya dipenuhi dengan energi yang tak terbatas. Saat melihat sosok seperti iblis itu, Yuan Chen merasa putus asa. Jika tubuhnya berbenturan dengan Yu Sheng, bagaimana nasibnya nanti? Apakah dia akan menjadi cacat seperti Zhan Yao?     

Yuan Chen mengepalkan tinjunya dan merasa kebingungan. Dia tahu bahwa dia tidak mungkin memenangkan pertempuran ini. Sekarang, pertanyaannya adalah, bagaimana caranya ia mengakhiri pertempuran ini?     

Apakah dia akan dikalahkan begitu saja, atau sebaiknya ia mengaku kalah? Bisakah dia menanggung risiko dari kekalahan ini?     

Sosok Yu Sheng semakin mendekat.     

Yuan Chen menarik napas dalam-dalam, lalu berkata, "Aku mengaku kalah."     

Kepalan tinju yang sudah dikerahkan padanya terhenti di udara. Tubuh Yu Sheng juga terhenti di udara, dan dia melirik ke arah Yuan Chen dengan ekspresi dingin di wajahnya, lalu ia berbalik ke arah Tebing Zhisheng. Dia mengabaikan ekspresi-ekspresi suram yang sedang menatapnya dan berbalik untuk kembali ke tempat dimana Negeri Barren berada.     

Saat melihat sosoknya, banyak orang berpikir bahwa mereka perlu memperkirakan kembali kekuatan yang dimiliki oleh Yu Sheng. Tampaknya kekuatannya tidak hanya layak untuk masuk ke posisi 100 besar.     

Murid terkuat dari Tebing Zhisheng, Yuan Chen, telah mengakui kekalahannya bahkan sebelum Yu Sheng sempat mengeluarkan sebuah serangan padanya.     

Bagi Tebing Zhisheng, ini merupakan sebuah penghinaan.     

Bukan hanya itu saja, tapi apa arti dari kekalahan Yuan Chen ini?     

Hal ini menunjukkan bahwa Tebing Zhisheng telah tersingkir lebih awal dari Pertemuan Sembilan Negara. Terlebih lagi, mereka akan terus diincar oleh peserta lainnya dari Negeri Barren!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.