Legenda Futian

Teknik Menggunakan Tongkat Milik Yuan Zhan



Teknik Menggunakan Tongkat Milik Yuan Zhan

3Hasil pertempuran pertama benar-benar telah mengejutkan semua orang. Tetapi ketika dua sosok untuk pertempuran kedua berjalan keluar dari kerumunan, semua orang jadi lupa akan pemikiran itu. Mereka kembali memusatkan perhatian pada medan pertempuran di hadapan mereka. Seperti yang mereka duga, semua orang yang akan bertarung hari ini mampu membuat hati mereka berdebar kencang. Kedua sosok itu adalah Xu Que yang berasal dari Klan Tingxue melawan Nan Hao dari Klan Nantian.      2

Penerus dari Fatal Sword God di Klan Tingxue akan bertarung dengan keturunan dari Silver Spear di Klan Nantian. Pertempuran semacam ini tidak mungkin bisa disaksikan dalam kehidupan sehari-hari. Namun, setiap pertempuran yang terjadi pada putaran ini berada pada tingkatan yang sama. Bagaimana mungkin para penonton tidak terkejut? Semua pertempuran ini mungkin adalah daya tarik utama dari ujian yang diadakan tiga tahun sekali di Istana Holy Zhi ini.     

Ekspresi Xu Que terlihat malas seolah-olah dia sama sekali tidak peduli dengan pertempuran ini. Tapi sebagai penerus dari Fatal Sword God, fokusnya tidak bisa diremehkan. Jika seseorang tertipu oleh penampilannya saat ini, orang itu akan menanggung konsekuensi yang mengerikan. Karena itu, saat Nan Hao melangkahkan kaki ke atas medan pertempuran, dia memusatkan tatapan matanya pada Xu Que. Dia terlihat seperti sebuah tombak perak yang melesat ke depan.     

Di atas medan pertempuran, aura pembunuh memenuhi area itu dalam sekejap. Aura Pedang Pembunuh milik Xue Que kini telah berubah menjadi sebuah badai yang terbentuk dari aura pembunuh. Badai itu membuat pakaian Nan Hao berkibar. Dia berdiri di tempatnya dan dapat merasakan Aura Pedang yang sangat mematikan sedang bergejolak di atas tubuhnya.     

Dia mengulurkan tangannya dan tiba-tiba sebuah tombak perak yang menyilaukan telah muncul di tangan Nan Hao. Dia mengeluarkan roh kehidupannya yang berbentuk sebuah tombak mengerikan yang mampu menembus langit. Tombak itu bersinar terang dan melayang ke atas langit. Bayangan tombak yang tak terhitung jumlahnya bermunculan di udara, semua bayangan itu diarahkan pada Xu Que.     

Ketika menghadapi lawan seperti Xu Que, bahkan seseorang seperti Nan Hao tidak berani bertindak setengah-setengah. Semua orang di Negeri Barren tahu betapa berbahayanya teknik pedang yang dimiliki oleh Fatal Sword God itu.     

Semua aura pembunuh itu telah berubah menjadi sebilah pedang Spiritual Qi. Dengan mengeluarkan suara seperti siulan, pedang itu menerjang ke arah Nan Hao.     

Tombak perak yang berada di belakang Nan Hao bergetar dan tiba-tiba bayangan tombak yang tak terhitung jumlahnya bermunculan. Sinar-sinar cahaya perak melesat ke depan, langsung bergerak menuju Xu Que. Masing-masing sinar cahaya perak itu tampak seperti tombak asli. Pergerakan dari semua bayangan tombak itu tidak bisa dihentikan. Udara di sekitarnya bergetar tanpa henti, menghancurkan pedang Spiritual Qi yang diarahkan padanya, dan menerjang ke arah Xu Que.     

Xu Que telah berpindah tempat. Dia berubah menjadi sebuah bayangan saat Spiritual Qi pembunuh yang tak terhitung jumlahnya berkumpul di pedangnya. Seberkas cahaya pedang melesat keluar dan tidak lama kemudian cahaya perak yang berada di atas langit itu tampak terbelah. Serangan Nan Hao telah dihancurkan. Namun, sebelum semua orang bisa melihat pemandangan itu dengan jelas, sebilah pedang datang dari arah yang berbeda untuk terus menghancurkan cahaya perak tersebut.     

Di bawah tatapan mata semua orang yang tampak terkejut, cahaya perak yang tak berbatas itu tampaknya telah dihancurkan dalam waktu yang bersamaan. Tidak ada yang tahu seberapa cepat pergerakan pedang-pedang milik Xu Que atau berapa banyak pedang yang dia gunakan.     

Mereka hanya bisa melihat bayangan sebilah pedang kini telah muncul di belakang Nan Hao. Itu adalah pedang milik Fatal Sword God. Pedang itu mampu membelah langit dengan satu serangan. Tidak ada seorang-pun yang bisa menggambarkan betapa mengagumkannya pedang itu.     

Ye Futian juga menatap ke arah pedang itu. Kebanyakan orang berpikir bahwa Xu Que menggunakan banyak pedang untuk bertarung, tetapi dia bisa melihat dengan jelas bahwa Xu Que hanya menggunakan satu pedang. Pedang ini bekerja seperti aliran air, bergerak mengikuti tubuhnya dan langsung tiba di hadapan Nan Hao. Ye Futian berpikir bagaimana caranya dia bisa menangkis serangan semacam itu.     

Seberkas cahaya perak terlintas di kedua mata Nan Hao. Dia mengerahkan tombaknya ke depan tanpa ragu-ragu.     

*Sring* Diikuti dengan suara berdentang, bayangan pedang yang mengejutkan itu akhirnya berhenti bergerak. Semua orang menyaksikan ketika pedang itu mencapai bagian leher Nan Hao, tetapi tombaknya telah menghentikannya. Bagian ujung kedua senjata itu bertemu satu sama lain. Jarak antara pedang itu dengan lehernya bahkan tidak sampai satu milimeter.     

Semua orang menatap ke arah mata Nan Hao yang berwarna perak. Rumor mengatakan bahwa para anggota dari Klan Nantian melatih mata mereka terlebih dahulu sebelum mempelajari ilmu menombak. Mereka membutuhkan kemampuan pengamatan yang sangat kuat. Mereka harus berkultivasi dengan keras agar kemampuan menombak mereka menjadi semakin cepat, kejam, dan akurat.     

Saat pedang dan tombak itu berbenturan, Spiritual Qi pedang pembunuh yang mengerikan bergejolak tanpa henti. Terdapat pula sebuah aura tombak yang sangat tajam. Kedua aura itu membentuk dua perisai cahaya tak berbentuk yang berada di bagian tengah. Tapi saat itu, roh kehidupan milik Nan Hao bersinar terang. Dia melangkah ke depan dan tombaknya mengikuti pergerakannya. Hembusan aura yang tajam meledak dari tombak tersebut. Tiba-tiba terdengar suara retakan dari arah pedang milik Xue Que. Semua orang menyaksikan ketika bagian ujung dari tombak itu memancarkan cahaya yang menyilaukan. Pedang itu perlahan-lahan mulai hancur.     

Teknik God-killing Spear mampu menghancurkan segalanya.     

Ketika pedang itu mulai hancur, hembusan angin bertiup kencang di sekitarnya. Tombak itu sepertinya diarahkan langsung ke bagian leher Xu Que. Tubuhnya hancur dan menyebar bersama dengan angin. Sosok itu hanya sebuah bayangan belaka. Nan Hao dapat merasakan bahaya segera mendekatinya. Kedua matanya memancarkan cahaya perak. Tanpa ragu, dia mengayunkan tombaknya secara horizontal. Tiba-tiba Xue Que muncul di sampingnya. Dia tidak lagi memegang pedangnya, tapi sepertinya dia sedang mencengkeram sinar-sinar cahaya yang terbentuk dari Aura Pedang Pembunuh.     

Pedang Xu Que hanya digunakan untuk membunuh. Dia tidak pernah menggunakan teknik yang hanya digunakan untuk berhadapan dengan senjata-senjata lainnya.     

Sebuah badai pedang yang mengerikan berputar-putar di sekitar Nan Hao. Badai itu perlahan-lahan berubah menjadi sebuah tornado pembunuh yang mengelilingi tubuhnya. Semua orang menyaksikan ketika Nan Hao mengerahkan tombaknya ke depan. Setiap serangan dari tombaknya sangat kuat dan cepat.     

Tetapi ekspresi para penonton yang berasal dari Klan Nantian menjadi semakin serius. Teknik menombak Nan Hao sekarang menjadi semakin cepat dan lebih kuat dari sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa dia berada di bawah tekanan dari teknik pertahanan yang kuat. Xue Que dengan cepat mengganti teknik pertahanan miliknya menjadi serangan, Nan Hao masih berada di situasi yang berbahaya.     

Ye Futian menyaksikan pertempuran ini dengan seksama. Dia menyadari bahwa Xu Que menggunakan Aura Pedang dan ilmu sihir di sekitarnya. Dia jarang menggunakan pedangnya, tapi situasi akan menjadi sangat berbahaya setiap kali dia menggunakan pedangnya. Seolah-olah setiap serangannya mampu membunuh siapa-pun yang menghalangi jalannya, serangannya itu benar-benar membuat orang-orang merasa ketakutan. Jadi, meskipun dia jarang menggunakan pedangnya, Nan Hao masih dipaksa untuk menyerang tanpa henti dalam situasi yang berbahaya ini.     

'Jadi ini adalah teknik pedang milik Fatal Sword God?' pikir Ye Futian dalam hati. Pedang milik Xu Que ini benar-benar berbeda dari pedang milik Yan Jiu dan Ye Wuchen. Pedang itu tampaknya tidak sekuat tombak milik Nan Hao. Namun, Ye Futian merasa bahwa Xu Que jauh lebih berbahaya daripada Yan Jiu.     

Dalam pertempuran semacam ini, Nan Hao akan kalah apabila dia melakukan kesalahan sekecil apa-pun, kecuali dia bisa mengalahkan Xu Que, banyak orang berpikir dalam hati.     

Pertempuran itu berlangsung cukup lama. Tidak ada yang tahu berapa kali Nan Hao menyerang dengan tombaknya. Tetapi pada akhirnya, ketika semua debu yang menghalangi pandangan para penonton menghilang, Xu Que tampak berada di samping Nan Hao dan setetes darah jatuh dari leher Nan Hao. Terdapat sayatan di lehernya. Jika Xu Que mendorong pedangnya sedikit lebih dalam, Nan Hao pasti telah tewas terbunuh.     

"Aku telah belajar banyak hal darimu," ujar Nan Hao. Pertempuran ini begitu menyulitkan baginya. Sejak pertempuran dimulai, dia selalu bertarung sambil menahan tekanan dan tidak bisa bertarung dengan bebas sama sekali. Namun, dia juga banyak belajar dari pertempuran kali ini. Dia harus memikirkan cara untuk meningkatkan teknik menombaknya ketika dia kembali medan pertempuran ini nantinya. Sehingga dia tidak akan terus-menerus bertahan saat bertarung melawan orang-orang seperti Xu Que.     

Xu Que telah memenangkan pertempuran ini. Pedang, kesabaran, dan pemahamannya dalam memanfaatkan momentum begitu mengejutkan. Fatal Sword God yang berasal dari Klan Tingxue berada di posisi kesembilan pada Peringkat Barren Sky dan merupakan salah satu dari empat Pendekar Pedang Terbaik di Negeri Barren. Sekarang, orang-orang mengetahui mengapa reputasinya begitu luar biasa. Pedangnya mungkin tidak sekuat pedang milik Yan Wuji, tapi kekuatan membunuhnya tidak tertandingi.     

Banyak orang yang membayangkan seperti apa pertarungan antara Xu Que dan Yan Jiu nantinya. Jika Yan Jiu mampu lolos ke babak sepuluh besar, mereka mungkin bisa menyaksikan pertarungan antara penerus dari dua pendekar pedang terbaik di Negeri Barren.     

Setelah itu, pertempuran terus berlanjut. Pertempuran ketiga adalah pertarungan antara Yuan Zhan dan Zhong Li. Sama seperti sebelumnya, mereka berdua sangat kuat.     

Yuan Zhan memiliki tubuh raksasa yang sangat kekar. Tubuh raksasa ini sepertinya terbuat dari emas. Setiap langkahnya mampu mengguncang medan pertempuran, membuat orang merasa tertekan. Dia memang bukan kultivator paling kuat disini, tapi dia tidak diragukan lagi mampu memberikan tekanan terbesar dibandingkan para peserta lainnya.     

Namun, tatapan mata Zhong Li tidak berubah. Dia adalah kultivator terkuat dari Separation Road. Dia terlihat sangat tenang.     

*Boom* Seberkas cahaya berwarna emas yang menyilaukan terpancar dari tubuh Zhong Li. Dalam sekejap, Cincin-cincin cahaya berwarna emas muncul di sekitar Zhong Li. Dia juga berspesialisasi dalam kekuatan elemen emas. Tirai cahaya yang berada di sekelilingnya tampak dipenuhi oleh huruf-huruf kuno. Dia telah mengeluarkan Roh Kehidupannya—sebuah tripod emas raksasa. Tripod itu berputar-putar di udara dan tiba-tiba semakin banyak rune emas yang mengalir keluar. Tampaknya terdapat dinding-dinding rune emas di sekeliling tubuh Zhong Li.     

*Brak* Yuan Zhan mulai melangkah. Permukaan tanah ikut bergetar ketika sosok raksasa ini berjalan. Dia mengangkat telapak tangannya dan mengerahkan jejak telapak tangan emas ke arah dinding-dinding rune di depannya. Terdengar suara logam yang berbenturan di kejauhan. Dinding rune itu bergetar dan rune yang tak terhitung jumlahnya itu bersinar terang. Namun, dinding itu tidak hancur.     

'Benar-benar pertahanan yang kuat', pikir semua orang. Yuan Zhan adalah seekor Kera Emas Raksasa yang memiliki kekuatan yang meledak-ledak. Mungkin hanya Chi Meng yang bisa menyaingi kekuatannya. Zhong Li jelas harus melindungi dirinya dari serangan-serangan yang dikeluarkan oleh Yuan Zhan.     

*Roar* Raungan itu menyebar hingga menembus langit. Tubuh Yuan Zhan tampaknya perlahan-lahan mulai membesar. Jejak telapak tangan emas itu terus menerus diarahkan pada Zhong Li. Diikuti dengan rentetan suara ledakan yang keras, dinding-dinding rune itu mulai retak. Namun, tatapan mata Zhong Li masih terlihat tajam. Dia menatap ke arah Yuan Zhan. "Apakah hanya sebatas itu kekuatanmu?"     

Begitu dia berbicara, terdengar sebuah suara dari arah tripod emas milik Zhong Li. Tripod itu memancarkan cahaya rune yang menyilaukan. Cahaya ini langsung melindungi tubuh Zhong Li. Ketika jejask telapak tangan Yuan Zhan berikutnya tiba di hadapan Zhong Li, suara yang dihasilkan oleh tripod itu langsung mengguncang dunia. Cahaya rune yang mengerikan itu terpancar ke luar dan menabrak tubuh Yuan Zhan, mendorong tubuh raksasa itu ke belakang.     

Zhong Li melangkah ke depan. Semua Spiritual Qi elemen emas di area sekitarnya telah berkumpul ke arahnya. Tirai cahaya emas itu bersinar terang. Dia melesat ke depan secara tiba-tiba dan mengerahkan tinjunya pada Yuan Zhan. Kera emas itu tidak terintimidasi, dia menghadapi tinju itu dengan tenang.     

Bayangan dari tripod emas raksasa muncul di atas tinju Zhong Li. Hembusan angin bertiup kencang, perlahan-lahan memaksa Yuan Zhan terdorong ke belakang akibat tinju yang mengerikan ini.     

"True Qi of the Nine Tripods." Semua orang menatap ke arah Zhong Li. Ini adalah teknik seni bela diri yang unik dari Keluarga Zhong. Teknik itu sangat cocok dengan roh kehidupan dari penerus Keluarga Zhong.     

Yuan Zhan menghentikan pergerakannya. Dia mengulurkan salah satu tangannya dan tiba-tiba sebuah tongkat emas muncul di genggamannya. Sambil memutar-mutar tongkatnya, dia melangkah keluar. Dalam sekejap, sebuah tornado emas yang mengerikan berkumpul di sekitar tongkatnya, memancarkan aura yang sangat mengintimidasi.     

Apakah ini adalah teknik 81 Strikes of Heaven-traversing Staff milik Klan Kera Emas Raksasa?     

Zhong Li sama sekali tidak berniat untuk mundur. Dia mengeluarkan teknik True Qi of the Nine Tripods dengan kekuatan maksimal. Tirai-tirai cahaya emas melesat ke depan. Dia berjalan di udara dan mengayunkan tangannya ke bawah. Tripod raksasa itu langsung menekan ke bawah. Tapi tongkat emas Yuan Zhan diayunkan ke arah tripod itu dengan ganas dan langsung menghancurkannya hingga berkeping-keping.     

Ekspresi Zhong Li tetap tidak berubah. Dia mengeluarkan teknik True Qi of the Nine Tripods yang lebih mengerikan dari sebelumnya. Roh kehidupan miliknya memancarkan cahaya tak berbatas. Dia terus menerus mengerahkan tinjunya ke depan. Setiap kepalan tinjunya mengandung bayangan tripod. Tripod yang tak terhitung jumlahnya itu menekan dari atas langit.     

Yuan Zhan memutar-mutar tongkatnya. Teknik 81 Strikes of Heaven-traversing Staff telah menghancurkan segalanya, menghancurkan semua bayangan tripod yang diarahkan padanya. Dia berjalan ke depan sambil terus memutar-mutar tongkatnya, menerjang ke arah Zhong Li.     

Semua tripod itu terus menerus dihancurkan. Dinding-dinding rune emas itu juga telah dihancurkan. Melihat bahwa lawannya semakin mendekat, Zhong Li mendengus. Roh kehidupannya melesat ke arah langit. Dalam sekejap, sembilan buah tripod yang asli telah muncul di atas kepala Yuan Zhan. Rune-rune kuno tampaknya terukir di bagian bawah sembilan tripod tersebut. Tripod-tripod itu mengepung tubuh raksasa Yuan Zhan.     

Yuan Zhan terus menerus memutar tongkatnya, tetapi Zhong Li tidak menghentikan pergerakannya dan terus menyerang dengan roh kehidupannya. Ribuan bayangan tripod melesat ke arah Yuan Zhan secara bersamaan. Yuan Zhan telah terjebak sehingga dia hanya bisa berusaha melindungi tubuhnya untuk saat ini.     

Apakah Yuan Zhen bisa melindungi dirinya dari serangan ini? Semua orang berpikir dalam hati. Zhong Li telah mengkultivasi Sembilan Tripodnya hingga ke tingkat yang begitu mengerikan. Yuan Zhan berasal dari Klan Kera Emas Raksasa dan tentu saja dia lebih kuat dari Zhong Li. Zhong Li hanya bisa menyerang tanpa henti untuk saat ini. Jika Yuan Zhan berhasil bertahan dari serangannya ini, Yuan Zhan masih bisa mengalahkannya dengan kekuatannya. Tetapi jika Yuan Zhan tidak bisa melindungi dirinya dari serangan ini, dia akan memenangkan pertempuran ini.     

Cahaya emas yang berada di atas langit melesat ke bawah. Setiap tripod yang dikerahkan membawa kekuatan yang luar biasa. Pada saat itu, Yuan Zhan menghentakkan kakinya ke bawah. Kekuatan yang begitu besar menimpa tubuhnya, membuat cahaya emas itu bersinar lebih terang dari sebelumnya. Bayangan tongkat yang memenuhi langit telah berubah bentuk menjadi satu tongkat yang diayunkan ke bawah.     

*Klang* Roh tripod itu berdentang dan benar-benar dihancurkan. Banyak bayangan tripod yang berada di hadapannya juga telah hancur. Diikuti dengan gelombang Qi yang mengerikan, serangan Zhong Li telah dihancurkan.     

*Boom* Diikuti dengan suara keras, Yuan Zhan kembali melangkah ke depan. Kekuatannya bahkan lebih kuat dari sebelumnya, ia menyerang untuk kedua kalinya.     

*Klang* Roh kehidupannya terdorong ke belakang. Zhong Li memuntahkan darah dari mulutnya. Dinding-dinding rune milik Zhong Li telah dihancurkan dan tekanan dari aura milik Yuan Zhan membuatnya kesulitan untuk berdiri tegak. Tapi Yuan Zhan terus berjalan ke depan. Kekuatannya semakin meningkat seiring berjalannya waktu. Sosoknya tak tergoyahkan seperti seorang dewa kera emas raksasa yang telah turun ke dunia ini.     

"Benar-benar teknik memainkan tongkat yang mengerikan." Hati semua orang berdebar kencang. Yuan Zhan benar-benar mampu melawan balik, bukannya bertahan dan melindungi tubuhnya dari serangan Zhong Li.     

"Ini bukan teknik 81 Strikes of Heaven-traversing Staff." Tokoh-tokoh penting di Istana Holy Zhi tampak terkesan. Teknik ini tampaknya merupakan teknik lanjutan dari teknik 81 Strikes of Heaven-traversing Staff.     

Ketika serangan ketiga dikeluarkan, Zhong Li menggunakan semua energinya untuk mempertahankan teknik True Qi of the Nine Tripods, tetapi hasil pertempuran itu sudah dapat ditebak. Dia terhempas ke belakang dan jatuh di kejauhan.     

"Teknik ini terlihat mirip seperti teknik menggunakan tongkat milik Ye Futian." Bagi mereka yang telah melihat gaya bertarung Ye Futian, mata mereka tampak berbinar. Banyak orang yang berasal dari Dawn Road dan Kota Langit Suci telah melihat teknik memainkan tongkat ini sebelumnya. Bagaimana mungkin Yuan Zhan juga mengetahuinya?     

Pada kenyataannya, teknik ini lebih cocok digunakan oleh Yuan Zhan seolah-olah teknik ini memang miliknya sejak awal. Apakah Ye Futian dan Yuan Zhan berteman satu sama lain karena hal ini?     

Ketika Klan Kera Emas Raksasa dari Gunung Taixing melihat Yuan Zhan menggunakan teknik Nine Heavenly Attacks, mata mereka tampak berbinar. Dia sangat kuat. Hati ayah Yuan Zhan berdebar kencang. Ini pasti teknik memainkan tongkat yang diciptakan oleh Kaisar Kera Salju.     

Yuan Zhan telah mengamankan satu tempat di posisi sepuluh besar!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.