Legenda Futian

Perintah dari Pemimpin Istana



Perintah dari Pemimpin Istana

0Hari itu adalah hari yang telah ditakdirkan untuk dicatat dalam catatan sejarah dari Wilayah Barren Timur, karena belum pernah ada peristiwa sebesar itu terjadi sebelumnya.      1

Tidak ada yang menyangka bahwa seorang murid dari Pondok akan menjadi seorang pemimpin di Negeri Barren bahkan sebelum ia menginjak usia 30 tahun. Semua murid dari Gunung Buku merasa sangat terhormat karena pencapaian yang diraih olehnya ini.     

Dari sudut pandang Ye Futian, hari itu juga merupakan sebuah hari yang sangat penting baginya—dia telah menikah dengan orang yang paling dia cintai. Itu adalah sebuah tanggung jawab besar. Itu lebih dari sekedar kekuasaan yang ditawarkan kepadanya untuk menempati posisi sebagai Pemimpin dari Istana Holy Zhi dan memikul harapan dari banyak tokoh-tokoh penting di hadapannya ini. Jika tidak, maka mereka tidak akan mendukung dan mendesaknya untuk mengambil posisi penting semacam itu. Tentu saja, itu adalah sesuatu yang akan dibahas di kemudian hari. Semuanya harus dikesampingkan untuk sementara pada hari itu.     

Banyak tokoh penting dari Negara Barren pergi setelah perjamuan berakhir, orang-orang yang tak terhitung jumlahnya dari Wilayah Barren Timur menuruni gunung dengan pikiran yang sangat gelisah.     

Langit berubah menjadi gelap, namun suasana di Gunung Buku tetap terlihat ramai, meskipun itu tidak seberapa ramai jika dibandingkan dengan apa yang terjadi pada siang hari. Lilin-lilin berwarna merah menghiasi sebuah kamar yang terlihat elegan di dalam kediaman Ye Futian. Istrinya yang cantik berbaring dengan tenang di atas tempat tidur. Semuanya tampak menenangkan dan indah.     

Ye Futian menghampiri tempat tidur dan berusaha mengendalikan ekspresinya, sambil menatap ke arah wanita cantik yang berada di hadapannya itu. Hua Jieyu memutar matanya ke arahnya, tapi dia tetap saja tersipu malu. Sudah jelas dia mengetahui apa yang akan terjadi selanjutnya.     

"Yah, nona rubah. Sepertinya kau tidak bisa melarikan diri kali ini," ujar Ye Futian padanya dengan lembut.     

"Aku mengantuk. Sebaiknya kita segera tidur." Hua Jieyu memunggungi Ye Futian.     

"Istriku memang sangat jujur. Malam ini sangat berharga. Baiklah mari kita lakukan hal ini bersama-sama." Ye Futian menenggelamkan diri di bawah selimut dan memeluk istrinya.     

"Dimana kau meletakkan tanganmu itu?" Suara Hua Jieyu terdengar sangat pelan.     

"Hmm, memang sangat lembut." Kedua tangan Ye Futian terasa gatal.     

"Dasar mesum." Hua Jieyu berusaha menghindar, tapi dia tidak mungkin bisa melarikan diri dari Ye Futian.     

"Yah, sekarang kau mengetahuinya," Ye Futian tertawa.     

Tidak lama kemudian, tempat tidur itu berguncang hebat. Seolah-olah orang-orang yang berada di atasnya sedang bersenang-senang.     

Hari itu memang satu hari yang tidak bisa dilupakan.     

…     

Keesokan harinya, Ye Futian dan Hua Jieyu bangun pagi-pagi untuk menyajikan teh pada Hua Fengliu dan Nandou Wenyin. Hua Fengliu dan Nandou Wenyin tersenyum dengan malu-malu ketika mereka melihat ke arah pasangan yang baru menikah itu. Kemudian Nandou Wenyin berkata, "Futian, aku berharap bahwa aku bisa segera melihat cucu-cucuku darimu."     

"Yah..." Ye Futian tersenyum dengan canggung. Wajah Hua Jieyu menjadi tersipu malu dan dia memutar matanya pada Nandou Wenyin lalu berkata dengan suara pelan, "Ibu, apa yang sedang kau bicarakan?"     

Hua Fengliu dan Nandou Wenyin tersenyum ketika melihat perilaku dari pasangan muda itu. Wajar saja bagi Hua Jieyu untuk merasa malu, tapi Ye Futian selalu bersikap tidak tahu malu, jadi cukup mengejutkan untuk melihatnya bersikap canggung seperti ini.     

"Futian, gurumu dan yang lainnya mengatakan bahwa mereka sedang berkemas-kemas dan mereka akan pergi saat fajar tiba. Sebaiknya kau menemui mereka," ujar Hua Fengliu.     

"Baiklah. Jieyu, temani Guru dan Tuan Putri disini," ujar Ye Futian. Dia tidak mengubah caranya memanggil ayah dan ibu mertuanya, dan itu bukan karena dia masih merasa asing dengan mereka, tetapi lebih karena dia sudah sangat terbiasa dengan bagaimana caranya memanggil mereka seperti ini. Baginya, mereka berdua sudah seperti orang tuanya sendiri.     

Ye Futian pergi dan menuju paviliun lain tempat dimana para Pemimpin Paviliun dari Istana Holy Zhi berada.     

"Guru, paman," panggil Ye Futian. Dia memilih untuk memanggil Sword Demon dan Sage Daozang dengan panggilan 'paman'.     

"Kami sedang bersiap-siap untuk pergi ke Istana Holy Zhi dan mengatur segala sesuatunya sebelum kau kembali nanti. Kapan kau akan kembali ke Istana Holy Zhi?" tanya Sword Demon.     

"Itulah sebabnya saya datang kemari, senior, untuk mendiskusikan masalah ini dengan kalian, saat ini Paviliun Tianxing membutuhkan seorang pemimpin, dan saya memiliki pemikiran untuk meminta Kakak Pertama saya mengambil posisi tersebut. Bagaimana menurut kalian?" Ye Futian menjelaskan. Meskipun dia telah menjadi Pemimpin dari Istana Holy Zhi, dia tidak mungkin bertindak seenaknya sendiri tanpa berkonsultasi dengan orang lain. Masalah yang sangat penting seperti ini tentu saja mengharuskan para Pemimpin Paviliun lainnya untuk mendiskusikannya.     

"Ide yang bagus." Sword Demon mengangguk. Sword Saint telah bertarung dengan sengit saat melawan Kong Yao pada hari itu. Tentu saja sangat menguntungkan apabila memiliki seseorang yang kuat seperti Sword Saint untuk berada di jajaran petinggi dari Istana Holy Zhi. Dengan melihat bahwa situasi di tempat itu sedang berantakan, tentu saja mereka berharap agar jajaran anggota mereka kembali terisi. Jika Ye Futian dapat membujuk Sword Saint untuk menerima posisi sebagai Pemimpin Paviliun di Istana Holy Zhi, tentu saja mereka tidak akan menentangnya.     

"Baiklah, saya akan membahas masalah ini dengan Kakak Pertama. Jika tidak ada masalah lainnya, maka kita akan berangkat ke Istana Holy bersama-sama," ujar Ye Futian. Tiga Tetua merasa senang ketika mendengar kata-katanya itu. Tampaknya Ye Futian memang telah siap.     

Setelah itu, Ye Futian mengunjungi istana dari Sword Saint, tempat dimana murid-murid Pondok lainnya menginap. Zhuge Mingyue tersenyum dengan malu-malu dan berkata tidak lama setelah Ye Futian masuk, "Kau datang pagi sekali, Adik Junior."     

"Begitu pula denganmu, Kakak Kedua." Ye Futian pura-pura tidak menyadari maksud perkataannya dan tersenyum. "Kakak Pertama, ada sesuatu yang perlu kudiskusikan denganmu."     

"Katakan saja." Sword Saint mengangguk.     

"Karena situasi di Wilayah Barren Timur telah damai dan Gunung Buku menjalankan perannya sebagai tempat suci, kakak tidak perlu tinggal disini lebih lama lagi. Bagaimana kalau kakak berlatih di Istana Holy Zhi bersama kami?" Ye Futian berkata, "Aku, Kakak Ketujuh, dan Yu Sheng juga akan berada disana. Karena itu, aku berniat untuk mengajak semua murid dari Pondok berlatih di Istana Holy Zhi."     

"Adik Junior," Gu Dongliu, yang berdiri di sampingnya, berkata, "Aku telah membahas masalah ini dengan Kakak Pertama kemarin. Ucapanmu memang benar. Karena situasi di Wilayah Barren Timur telah stabil dan kau sendiri telah menjadi Pemimpin dari Istana Holy Zhi, banyak pasukan di seluruh penjuru Negeri Barren juga akan bersedia untuk bekerja sama. Target kita selanjutnya adalah sembilan negara, dan kami telah memutuskan untuk pergi ke Istana Holy Zhi bersamamu."     

Sword Saint mengangguk dan berkata, "Dongliu telah menyampaikan pendapatku."     

Ye Futian merasa senang dan terharu. Seperti inilah para murid dari Pondok. Mereka semua bersedia mendampinginya, bergabung dengan Istana Holy Zhi bersama-sama dan menghadapi negara lainnya dari sembilan negara.     

"Baiklah." Ye Futian mengangguk dengan sungguh-sungguh. Dia tahu betul bahwa sebelum dia sempat berbicara, kakak-kakak seniornya pasti telah merencanakan segala sesuatunya demi dirinya.     

"Aku akan menyerahkan posisi kepala perguruan tinggi pada Bai Lishu. Aku menganggap itu adalah keputusan yang terbaik," ujar Sword Saint dengan suara pelan. Bai Lishu adalah murid yang dibimbing langsung oleh kepala perguruan tinggi sebelumnya dan dia memiliki bakat yang luar biasa. Dia sangat layak untuk mengambil alih posisi sebagai kepala perguruan tinggi, sementara Sword Saint dan Dewi Wangyue akan pergi ke Istana Holy Zhi.     

"Yah, kita akan mengatur hal-hal yang berhubungan dengan Wilayah Barren Timur dan kemudian kita akan pergi menuju Istana Holy Zhi," ujar Ye Futian sambil tersenyum.     

…     

Tujuh hari kemudian, sekelompok kultivator kuat telah tiba di Istana Holy Zhi, dan kelompok itu tidak lain adalah kelompok yang dipimpin oleh Ye Futian. Hua Fengliu dan Nandou Wenyin juga telah tiba disana bersama Ye Futian. Hua Jieyu adalah anak tunggal mereka dan Ye Futian juga satu-satunya murid yang dimiliki oleh Hua Fengliu. Karena mereka berdua telah menikah dan Ye Futian menjadi Pemimpin dari Istana Holy Zhi, wajar saja bagi mereka untuk ikut bergabung dengan Istana Holy Zhi.     

Selain itu, orang tua Ye Wuchen juga berada disana tetapi secara mengejutkan Yi Xiang tidak muncul. Dia tetap bersikeras untuk tetap tinggal di Kota Donghai sebagai kepala sekolah dari Akademi Donghai untuk mengajar murid-murid disana. Lelaki tua itu begitu keras kepala sehingga Ye Futian benar-benar tidak mampu membujuknya. Satu-satunya hal yang bisa dia lakukan adalah meminta agar Yu Sheng dan Yi Qingxuan lebih sering mengunjungi lelaki tua itu.     

Banyak murid dari Istana Holy Zhi pergi menuju Paviliun Holy Sage setelah mendengar berita bahwa Ye Futian akan kembali. Setelah Ye Futian setuju untuk menerima posisi sebagai Pemimpin dari Istana Holy Zhi dan kembali pada hari itu, banyak murid yang bertanya-tanya seperti apa perintah yang akan dia berikan nanti.     

Kerumunan orang menjadi sangat besar dan para kultivator kuat telah berkumpul di luar Paviliun Holy Sage.     

Ye Futian dan rombongannya turun dari atas langit dan mendarat di Paviliun Holy Sage. Banyak kultivator kuat dari Paviliun Holy Sage datang untuk menyambutnya, sebagian besar dari mereka adalah para Tetua. Mereka membungkuk hormat pada Ye Futian dan berkata, "Salam hormat untuk Pemimpin Istana."     

"Tidak perlu bersikap terlalu kaku, para Tetua." Ye Futian mengayunkan tangannya dan berkata, "Tingkat Plane saya masih relatif rendah. Meskipun saya telah mengambil alih posisi sebagai Pemimpin dari Istana Holy Zhi, saya masih membutuhkan bimbingan dari kalian semua."     

"Guru, paman, tolong kumpulkan semua Tetua dari Istana Holy Zhi kemari," ujar Ye Futian sambil menatap ke arah Sage Douzhan dan yang lainnya. Mereka mengangguk dan kemudian naik ke udara, pergi menuju paviliun masing-masing. Tidak lama kemudian, semua Tetua telah tiba dan berkumpul di Paviliun Holy Sage. Mereka mengalihkan pandangan mereka pada Ye Futian, yang sedang duduk di hadapan mereka dan membungkuk hormat. "Salam hormat untuk Pemimpin Istana."     

Ye Futian mengayunkan tangannya dan berkata, "Saya telah berdiskusi dengan guru dan paman-paman saya sebelum saya datang kemari. Saya tahu betul bahwa saya belum cukup lama bergabung dengan Istana Holy Zhi dan saya masih memiliki banyak kekurangan. Posisi sebagai Pemimpin Istana seharusnya tidak pantas saya miliki, tetapi karena saya sekarang telah menempati posisi itu, saya berharap agar semua Tetua yang hadir disini akan mengesampingkan pendapat pribadi masing-masing dan bekerja sama untuk membuat Istana Holy Zhi menjadi sebuah tempat yang lebih kuat dan lebih baik dari sebelumnya."     

"Itu adalah keinginan dari Pemimpin Istana sebelumnya. Wajar saja apabila kami menaruh kepercayaan kami pada anda," ujar seseorang.     

Ye Futian mengangguk. "Pertempuran sebelumnya telah menimbulkan kerugian besar bagi Istana Holy Zhi. Tanpa adanya seorang Saint di Negeri Barren selama bertahun-tahun lamanya, selama ini kita telah ditindas. Dengan melihat situasi dimana Tebing Zhisheng ingin menghancurkan Istana Holy Zhi, kita tidak punya banyak waktu lagi. Saya berharap bahwa kalian semua, para Tetua, akan bekerja sama dengan saya."     

Sage Douzhan berdiri di samping Ye Futian dan berkata, "Istana Holy Zhi adalah tempat suci dari Negeri Barren, dan kita mendedikasikan diri untuk menciptakan seorang Saint. Kita perlu meningkatkan kinerja kita untuk mencapai tujuan ini dalam hari-hari yang akan datang. Jika ada pihak-pihak yang memendam kepentingan pribadi seperti Ning Xian, maka mereka akan dihabisi saat itu juga."     

"Selain itu, kami telah mendiskusikan beberapa hal dengan Pemimpin Istana dalam perjalanan kemari, dan Pemimpin Istana sendiri yang akan menyampaikan pengumuman tersebut," ujar Sword Demon. Semua orang bisa menebak status yang dimiliki oleh Ye Futian saat ini di Istana Holy Zhi. Dia telah mendapatkan dukungan dari para Pemimpin Paviliun.     

"Pertama-tama, mulai saat ini Paviliun Tianxing akan diubah namanya menjadi Paviliun Sword Saint dan akan dipimpin oleh Sword Saint. Gu Dongliu dan Zhuge Mingyue akan berlatih di paviliun tersebut, membantu Sword Saint untuk membangun ulang tempat itu menjadi Paviliun Sword Saint yang sesungguhnya," ujar Ye Futian dengan suara yang keras. Banyak orang merinding ketika mendengar salah satu dari enam Paviliun utama telah diganti namanya.     

Paviliun Tianxing kini akan menjadi sejarah di Istana Holy Zhi, digantikan oleh Paviliun Sword Saint yang dipimpin oleh Sword Saint. Pria itu lebih kuat dari Sage Tianxing. Gu Dongliu, yang bakatnya mampu menyaingi Bai Luli, dan Zhuge Mingyue, putri dari Keluarga Zhuge, juga ikut bergabung ke jajaran anggota di Istana Holy Zhi. Dengan begitu, Paviliun Sword Saint yang baru saja terbentuk akan kembali meraih kejayaannya saat tempat itu masih bernama Paviliun Tianxing, melampaui pencapaian yang diraih oleh tempat itu sebelumnya.     

"Kedua, pasukan dari Gunung Taihang akan pindah ke Istana Holy Zhi. Yuan Hong, raja dari Gunung Taihang, akan menempati posisi sebagai Asisten Pemimpin Istana sekaligus Pemimpin dari Paviliun Holy Sage, dia akan membantu saya memimpin Istana Holy Zhi." Semakin banyak orang yang merinding saat mendengarkan Ye Futian mengumumkan perintahnya yang kedua. Itu adalah sebuah langkah yang diambil untuk menebus kembali kerugian yang diderita oleh Paviliun Holy Sage. Meskipun langkah itu belum cukup untuk mengembalikan kejayaan yang dimiliki oleh Paviliun Holy Sage seperti semula, penambahan anggota dari Gunung Taihang dan bantuan dari Yuan Hong setidaknya akan memastikan bahwa tempat itu tidak akan terlihat terlalu lemah. Yang perlu mereka lakukan saat ini adalah menunggu Ye Futian untuk mencapai tingkat Plane yang lebih tinggi.     

Banyak orang merasa terkejut dalam hati. Pemimpin Istana yang lama benar-benar memiliki penilaian karakter yang baik. Ye Futian telah memberikan energi baru pada Istana Holy Zhi untuk menebus kerugian yang mereka dapatkan setelah menjalani pertempuran itu. Ditambah lagi, dengan adanya Sword Saint dan Yuan Hong di antara jajaran petinggi Istana Holy Zhi, maka status Ye Futian akan semakin menguat, karena itu wajar saja bagi mereka untuk mendukungnya dengan sekuat tenaga.     

"Ketiga, hal ini adalah sesuatu yang berkaitan dengan peraturan yang berlaku di Istana Holy Zhi. Persyaratan yang ditetapkan untuk masuk ke dalam Istana Sage terlalu sulit, sehingga hanya ada satu orang atau bahkan tidak ada seorang-pun dari satu generasi yang akan berlatih di dalam sana. Mulai saat ini, semua murid yang telah diuji secara pribadi oleh keenam Pemimpin Paviliun akan mendapatkan hak untuk berlatih di Istana Sage. Saya telah membahas rincian mengenai penilaiannya dengan para Pemimpin Paviliun, dan saya berharap kita akan dapat menemui lebih banyak lagi kultivator-kultivator dengan potensi menjadi seorang Saint dari Istana Holy Zhi."     

Ye Futian melanjutkan dan semua orang mengangguk. Masih belum ada yang mengajukan keberatan. Dengan adanya krisis yang mengancam mereka, Istana Holy Zhi memang memerlukan lebih banyak lagi kultivator-kultivator berbakat untuk melawan negara-negara lainnya dari sembilan negara.     

"Keempat, ini adalah sesuatu yang tidak berhubungan dengan Istana Holy Zhi. Wilayah timur Negeri Barren berada dalam situasi yang kurang menguntungkan. Pasukan yang berasal dari garis keturunan Saint telah dibagi menjadi tiga sekolah, mengakibatkan wilayah timur menjadi semakin lemah. Saat ini hanya ada satu orang dari wilayah timur yang menempati posisi dalam Peringkat Barren Sky. Saya mengusulkan agar Tiga Sekolah Terbesar di Kota Langit Suci di wilayah timur Negeri Barren dipersatukan kembali menjadi satu sekolah, dan Klan Zhaixing akan kembali menjadi bagian dari mereka. Garis keturunan Saint harus disatukan lagi dengan cara menggabungkan ketiga sekolah itu menjadi satu sekolah. Posisi kepala sekolah akan ditempati oleh Chen Yuan, kepala sekolah dari Sekolah Starry, sementara itu pemimpin dari Klan Zhaixing akan menempati posisi sebagai wakil kepala sekolah. Yang Ding dari Sekolah Blazing Sun dan Gong Kui dari Sekolah Bright Moon akan menjadi Tetua di sekolah tersebut." Ye Futian menambahkan, "Saya akan menugaskan seseorang untuk menyampaikan perintah ini ke Kota Langit Suci."     

"Kelima, ini adalah masalah pribadi saya sendiri. Semua pasukan yang pernah berkunjung ke Wilayah Barren Timur untuk mendapatkan lembaran musik Ukiyo, saya akan membebaskan mereka dari semua kesalahan mereka. Namun, sebagai balasannya, saya meminta mereka untuk mengganti pengampunan itu dengan salah satu pusaka yang mereka miliki, yang nantinya akan ditempatkan di Istana Holy Zhi." Ye Futian mengumumkan perintahnya yang kelima secara perlahan!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.