Legenda Futian

Pernikahan Ye Futian



Pernikahan Ye Futian

2Satu bulan kemudian, di atas Gunung Buku di Wilayah Barren Timur.      3

Hua Jieyu sedang berbaring di atas tempat tidur di dalam sebuah kamar dari suatu paviliun, dengan didampingi oleh seorang Tetua yang sedang memeriksa luka-lukanya. Tubuh dari Tetua itu diselimuti dengan cahaya berwarna hijau giok dan memancarkan energi kehidupan yang sangat kuat. Seorang gadis cantik berdiri tepat di belakang Tetua tersebut. Dia tidak lain adalah Phoenix, seorang murid dari Istana Holy Zhi.     

Negeri Barren sedang terguncang setelah melewati pertempuran yang terjadi di Istana Holy Zhi. Banyak pasukan sedang sibuk memulihkan diri dari krisis ini sementara Istana Holy Zhi membutuhkan waktu untuk kembali berbenah. Ye Futian dan yang lainnya telah kembali ke Gunung Buku di Wilayah Barren Timur. Phoenix telah meminta gurunya untuk merawat luka-luka yang diderita oleh Sage Douzhan di Istana Holy Zhi, dan dia datang ke paviliun ini tepat setelah dia merawat guru dari Ye Futian itu.     

Ye Futian, Hua Fengliu dan Nandou Wenyin berdiri berdampingan dan menatap ke arah Tetua itu dengan cemas. Tidak lama kemudian, cahaya berwarna hijau giok yang menyelimuti Tetua itu menghilang. Dia berbalik dan berkata pada Ye Futian, "Dia telah menggunakan kekuatan spiritualnya terlalu berlebihan dalam pertempuran dan juga menggunakan kekuatan yang bukan miliknya. Beruntung dia memiliki peralatan ritual yang membantu menjaga kekuatan spiritualnya agar tetap utuh. Ditambah lagi, sosok yang kau katakan telah merasuki tubuhnya mungkin juga telah menahan kekuatannya, menjaga agar aura dari Jieyu tidak hancur seutuhnya. Phoenix telah menyuruhnya meminum semacam pil sebelumnya dan aku akan berusaha untuk memulihkan aura spiritualnya yang telah rusak dalam beberapa hari ke depan. Dia tidak berada dalam kondisi yang membahayakan, tetapi dia mungkin harus menjalani tidur yang cukup lama, dan tidak ada yang tahu kapan dia akan bangun."     

"Terima kasih, Tetua," ujar Ye Futian dengan suara pelan. Dia merasa sangat khawatir selama beberapa hari terakhir. Kata-kata yang baru saja diucapkan oleh Lelaki Tua Abadi itu bisa membuatnya bernapas lega. Dia akan menunggu terlepas dari berapa lama Jieyu akan tidur, selama dia baik-baik saja.     

"Sebaiknya kita pergi. Dia harus beristirahat." Lelaki Tua Abadi berjalan keluar dari ruangan itu dan yang lainnya mengikutinya dari belakang. Terdapat banyak orang yang sedang menunggu di luar. Gu Dongliu, Zhuge Mingyue, Yu Sheng, Ye Wuchen, Yi Xiaoshi, dan yang lainnya kini sudah berada di Gunung Buku.     

"Bagaimana kondisinya sekarang?" tanya Zhuge Mingyue.     

"Tetua mengatakan bahwa dia tidak dalam bahaya, tapi dia mungkin akan tidur dalam waktu lama," jawab Ye Futian.     

Mereka semua bisa bernapas lega. Jika sesuatu terjadi pada Hua Jieyu, mungkin Ye Futian akan menghabiskan hari-harinya dengan dihantui oleh rasa bersalah dan menyalahkan dirinya sendiri. Masalah tentang dirinya yang akan mengambil alih posisi sebagai Pemimpin dari Istana Holy Zhi akan menjadi sia-sia.     

"Semua ini akan berlalu," ujar Zhuge Mingyue dengan lembut.     

"Ya." Ye Futian mengangguk, lalu ia tersenyum dan berkata, "Kenapa kalian semua berwajah suram seperti itu? Ini kabar baik, bukan?" Itu mungkin adalah upayanya untuk menghibur dirinya sendiri dan orang lain, melihat bagaimana ekspresi semua orang kini terlihat sangat suram.     

"Adik Junior." Dua sosok berjalan ke arah mereka. Ye Futian mengangkat kepalanya dan melihat Kakak Pertama dan Dewi Wangyue menghampirinya.     

"Ada yang ingin bertemu denganmu," ujar Sword Saint sambil tersenyum. Ye Futian mengintip ke belakang Sword Saint dan melihat kehadiran Xue Ye, Luo Fan, You Xi, dan yang lainnya. You Xi terlihat sedang menggendong bayi di tangannya.     

"Kakak Keempat, Kakak Ipar Keempat." Ye Futian pergi untuk menyambut mereka. Dia menatap ke arah bayi perempuan di pelukan You Xi. Bayi itu memiliki mata yang besar dan dia menatap ke arah Ye Futian tanpa merasa malu sama sekali.     

"Kemarilah." You Xi menyerahkan bayi itu kepada Ye Futian. Dia menggendongnya dan berkata sambil tersenyum, "Yah, apakah kau ingin menemui Paman disini karena menurutmu paman sangat tampan?"     

Orang-orang yang berada di sekitar mereka tertawa. Lalu Xue Ye berkata, "Yah, pamannya memang sangat berbeda dari ayahnya dalam aspek penampilan, tapi kuakui pamannya memang tampan."     

"Kakak, kau terlalu berlebihan." Kemudian Ye Futian berbalik untuk melihat ke arah Xue Ye. "Aku adalah pamannya, tapi aku bahkan belum mengetahui namanya."     

"Xue Cao. Panggil saja dia Rumput Kecil," ujar Xue Ye sambil tersenyum.     

"Rumput." Ye Futian berkata, "Jadi kakak mendapatkan namanya dari Pondok [1][1]?"     

"Benar, jika dia memiliki seorang adik laki-laki di masa depan, aku akan menamainya Xue Tang." Xue Ye mengangguk sambil tersenyum.     

Ye Futian memandang ke arah bayi perempuan di tangannya itu dan bisa merasakan air mata muncul di matanya. Dia menundukkan kepalanya dan mencium dahi Xue Cao, lalu ia berkata sambil tersenyum, "Aku menyebut diriku sendiri sebagai pamannya, tetapi aku bahkan tidak punya hadiah untuknya."     

"Kalau begitu aku akan mengingat-ingat hal ini. Ketika Rumput Kecil sudah besar, aku akan menyuruhnya meminta hadiah dari pamannya," ujar You Xi sambil tersenyum.     

"Baiklah kalau begitu, jaga Rumput Kecil baik-baik, kakak ipar." Ye Futian mengangguk lalu ia memandang ke arah Sword Saint dan Dewi Wangyue, sambil berkata, "Kakak Pertama, kapan kau akan menikah dengan sang dewi? Selain itu, Kakak Ketiga dan Kakak Kedua. Kalian berdua sudah berumur. Jangan mengulur-ulur waktu terlalu lama."     

Sword Saint memandang semua orang. Bahkan Beitang Xing'er dan Yi Xiaoshi juga berada disana. Setiap murid dari Pondok harus hadir jika dia ingin menikah.     

"Guru masih belum kembali bersama kita." Sword Saint mengalihkan pandangannya ke kejauhan.     

Ye Futian merasa kesal. Kakak Pertama benar-benar tertutup ketika membicarakan tentang hal-hal seperti ini.     

"Baiklah, berhenti menggoda kakakmu ini. Lalu, bagaimana denganmu dan Jieyu? Tampaknya kalian berdua adalah pasangan yang menjalin hubungan paling lama di antara murid-murid Pondok lainnya," ujar Zhuge Mingyue sambil menatap ke arah Ye Futian.     

Ye Futian mengembalikan Rumput Kecil kepada ibunya, ia jadi mengingat kembali masa mudanya.     

Lebih dari sepuluh tahun telah berlalu.     

Ye Futian tersenyum, ia menutup matanya, dan kemudian melihat ke arah langit. Kemudian ia berbalik dan menatap ke arah Hua Fengliu dan Nandou Wenyin.     

"Guru, Tuan Putri, saya ingin menikah dengan Jieyu dan saya meminta persetujuan kalian," ujar Ye Futian secara tiba-tiba.     

Baik Hua Fengliu maupun Nandou Wenyin tertegun.     

"Kapan?" tanya Hua Fengliu. Saat ini Jieyu masih dalam kondisi koma.     

"Satu bulan dari sekarang. Terlepas dari apakah dia telah bangun pada saat itu atau tidak, saya tetap akan menikah dengannya, disini di Gunung Buku." Kata-kata yang diucapkan oleh Ye Futian itu membuat semua orang di sekitarnya terdiam. Sudah jelas bahwa tidak ada yang mengira bahwa dia akan menyatakan hal itu secara tiba-tiba.     

"Futian, aku tidak keberatan dengan hal itu, tetapi jika Jieyu terbangun dan mendapati dirinya sudah menikah tanpa mengetahui seperti apa pernikahannya, bukankah itu sangat disayangkan?" ujar Hua Fengliu.     

"Jika Jieyu terbangun setelah pernikahan. Selama dia menginginkannya, aku akan mengadakan pesta pernikahan lagi." Ye Futian tersenyum lebar. Nandou Wenyin bisa merasakan matanya menjadi berkaca-kaca dan dia menundukkan kepalanya, tidak tahu harus berpikir apa.     

"Baiklah kalau begitu." Hua Fengliu mengangguk.     

"Terima kasih, ayah mertua." Ye Futian tersenyum dan semua orang di sekitarnya juga ikut tersenyum, tetapi entah kenapa mereka semua menjadi terharu. Bagaimanapun juga, itu tetap saja merupakan hal yang indah.     

Berita tentang Ye Futian yang siap menikah dengan Hua Jieyu mengejutkan semua orang di Gunung Buku. Meskipun orang-orang di Gunung Buku tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi ketika Ye Futian dan yang lainnya kembali, mereka tahu bahwa sebuah perang telah terjadi di Negeri Barren; sebuah perang yang diikuti oleh Sword Saint dan menyebabkan Hua Jieyu kembali dengan luka parah dan dalam kondisi koma. Namun, Ye Futian tetap ingin menikah dengan Hua Jieyu.     

Orang-orang di Gunung Buku tentu saja mengetahui banyak hal tentang Ye Futian dan Hua Jieyu. Semua orang merasa terkejut. Gu Biyue dan Chu Yaoyao tidak terlalu terkejut karena mereka mengenal Ye Futian dan yang lainnya secara pribadi.     

Waktu benar-benar berlalu dengan cepat. Apakah dia benar-benar akan menikah?     

Berita itu menyebar ke seluruh penjuru Wilayah Barren Timur dengan cepat. Tiba-tiba banyak orang pergi menuju Gunung Buku, mereka ingin menyaksikan pernikahan itu.     

Sebuah peristiwa besar telah terjadi di Kerajaan Liu beberapa hari setelah berita itu tersebar.     

Ye Wuchen telah membawa puteri dari Kerajaan Liu, Liu Chenyu, dan sang pangeran, Liu Feiyang, kembali ke Kerajaan Liu untuk beberapa saat. Tempat tinggal dari beberapa Lord yang cukup terkenal dan para menteri Kerajaan Liu semuanya mengalami pertumpahan darah. Ye Wuchen, sebagai sang dewa pembunuh dengan satu tangan, telah membunuh semua orang yang telah mengkhianati Kerajaan Liu di masa lalu, dia datang untuk membalaskan dendam Kerajaan Liu. Itu adalah sesuatu yang tidak diperhatikan oleh Gunung Buku untuk sementara waktu, dan itu adalah sebuah tugas yang diserahkan kepada Ye Wuchen.     

Tidak ada yang mengira bahwa hari itu akan tiba begitu cepat. Sudah berapa tahun berlalu sejak saat itu?     

Ye Wuchen sudah menjadi seorang Noble yang hebat dalam kurun waktu itu, dan semua kultivator kuat dari Kerajaan Liu yang telah melihatnya beraksi menyatakan bahwa kemampuan Ye Wuchen saat ini setara dengan sang kaisar pada saat itu.     

Jika Ye Wuchen telah tumbuh menjadi sekuat ini, orang-orang bisa menebak seberapa kuat Ye Futian dan Yu Sheng—dua orang yang sebelumnya telah menjadi jenius legendaris di Wilayah Barren Timur—saat ini.     

Apakah mereka telah mencapai tingkat Plane yang diceritakan dalam legenda: Sage Plane?     

Para Sage dianggap sebagai legenda yang tak tertandingi di Wilayah Barren Timur.     

Berita mengenai Ye Futian yang akan segera menikah menyebar tidak hanya di Wilayah Barren Timur tetapi juga di Negeri Barren. Banyak pasukan besar dan sosok-sosok terkemuka dalam Peringkat Barren Sky telah mempersiapkan diri untuk melakukan perjalanan ke Wilayah Barren Timur dan menghadiri pernikahan tersebut. Mereka bersikeras untuk pergi meskipun Ye Futian tidak mengundang siapa-pun.     

Ye Futian tidak tahu apa-apa tentang semua itu dan dia juga tidak peduli. Dia berlatih dengan tenang di Gunung Buku, dan setiap waktu luang yang dia miliki digunakan untuk mengunjungi Hua Jieyu dan berbicara dengannya.     

Sekelompok kultivator kuat telah tiba di Gunung Buku pada hari itu. Mereka adalah generasi muda dari Negeri Barren. Xu Que, Huang Jiuge, Yun Shuisheng, Zhong Li, dan banyak kultivator lainnya langsung pergi untuk menemui Ye Futian.     

"Aku dengar kau akan segera menikah." Xu Que berjalan mendekati Ye Futian dan berkata, "Selamat."     

Ye Futian memandang ke arah Xu Que, Huang Jiuge, dan yang lainnya. Dia tersenyum dan berkata, "Aku belum meminta maaf mengenai apa yang telah terjadi pada kalian semua sebelumnya." Xu Shang dan Huang Xi ikut berpartisipasi dalam pertempuran itu. Keikutsertaan mereka tentu saja ada hubungannya dengan Xu Que dan Huang Jiuge. Ditambah lagi, dia sudah tahu bahwa Ye Wuchen adalah orang yang membunuh Bai Ze dan Xu Que juga ikut terlibat di dalamnya, membantu mereka melarikan diri dengan bantuan dari Klan Tingxue.     

"Aku tidak tahu apa yang sedang kau bicarakan." Xu Que mengangkat bahunya.     

"Aku akan memberitahumu sesuatu. Saat ini aku telah bergabung dengan Istana Holy Zhi," ujar Huang Jiuge pada Ye Futian.     

Ye Futian menatap ke arah Huang Jiuge dengan ekspresi aneh di wajahnya.     

"Kenapa? Kau menganggap hal itu aneh?" Huang Jiuge mengangkat bahunya dan menambahkan, "Saat ini Istana Holy Zhi tidak memiliki seorang pemimpin dan semua Pemimpin Paviliun sedang menunggumu untuk kembali kesana. Namun kau masih disini, bersiap-siap untuk menikah."     

"Bagaimana kabar guruku?" tanya Ye Futian.     

"Sage Douzhan baik-baik saja." Mereka semua mengangguk.     

Ye Futian mengangguk pelan, ia merasa lega.     

"Kau harus kembali setelah pernikahan ini selesai." Xu Que menambahkan, "Banyak orang telah menunggumu untuk kembali. Kau tidak bisa terus menerus tinggal di Wilayah Barren Timur, bukan? Ditambah lagi, aku masih menunggumu untuk kembali dan memberiku izin untuk memasuki Istana Sage," ujar Xu Que secara terang-terangan.     

"..." Ye Futian menatapnya, dia tidak bisa berkata-kata. Jadi ini sebabnya dia membujukku untuk kembali ke Istana Holy Zhi dan menjadi Pemimpin Istana?     

Istana Sage dari Istana Holy Zhi adalah sebuah tempat dimana warisan dari para Saint berada. Tidak ada seorang-pun di Negeri Barren yang tidak ingin masuk ke tempat itu. Sebagai Pemimpin Istana berikutnya dari Istana Holy Zhi, sekarang dia berkesempatan untuk memberikan hak istimewa semacam itu.     

Ye Futian tidak menanggapi hal itu. Xu Que mengangkat bahunya, ia tidak bisa berkata-kata. "Yah, sepertinya aku telah gagal. Tapi bagaimanapun juga, para Tetua akan menjemputmu dalam beberapa hari ke depan."     

"Berapa tahun yang kita miliki sebelum Pertempuran Saint berikutnya diadakan?" Ye Futian tiba-tiba bertanya. Masalah dengan Tebing Zhisheng adalah permasalahan yang tidak ingin dilupakannya.     

"Acara ini diadakan setiap 20 tahun sekali. Kita punya waktu kurang dari 10 tahun sampai pertempuran berikutnya diadakan." Xu Que menambahkan, "Tidak ada satu-pun sosok yang menempati Peringkat Barren Sky mampu melangkah jauh di penyelenggaraan sebelumnya. Bahkan mereka tidak benar-benar terlibat di dalamnya. Delapan negara lainnya adalah yang ikut bertarung pada saat itu. Sage Chunyang menderita kekalahan telak dalam pertempuran kala itu."     

"Kita memang tidak punya banyak waktu," Ye Futian bergumam pada dirinya sendiri. Tidak heran mengapa Istana Holy Zhi sangat berambisi untuk menciptakan seorang Saint. Akan sulit bagi Bai Luli untuk mencapai puncak Sage Plane dalam waktu yang singkat. Hal itu bahkan lebih sulit bagi Ye Futian, mengingat bagaimana dia hanya seorang Noble.     

---     

[1] Dalam bahasa cina, Pondok disebut sebagai 'Cao Tang', dimana 'Cao' berarti 'rumput.'     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.