Legenda Futian

Senjata Rahasia dari Sosok Misterius



Senjata Rahasia dari Sosok Misterius

2Liu Chan dan orang-orang dari Istana Holy Zhi tertegun ketika menyaksikan pemandangan tersebut, mereka menatap ke arah Sage Douzhan dan tidak bisa berkata-kata.      0

Sage Tianxing tidak sanggup bertarung lagi dan tubuh dewa perang milik Sage Douzhan yang tak bisa ditembus itu meneteskan darah, tertusuk oleh kekuatan hukum. Namun, tubuhnya tetap berdiri tegak di tempatnya.     

Rupanya Liu Chan tidak menyangka bahwa Sage Tianxing, yang bertarung dengan menggunakan peralatan ritual tingkat Saint, akan menjalani pertarungan yang mematikan dengan Sage Douzhan. Pemimpin terkuat nomor dua di Istana Holy Zhi itu memiliki tubuh yang tidak bisa dihancurkan. Tubuhnya telah menerima serangan dari peralatan ritual tingkat Saint namun tetap terlihat utuh, dan ia masih mampu memukul Sage Tianxing sampai dia kehilangan kemampuannya untuk bertempur. Jika Sage Douzhan tidak menahan diri karena mereka berdua berlatih di tempat yang sama, Sage Tianxing tidak mungkin selamat dari satu pukulan Sage Douzhan yang mendarat langsung di tubuhnya.     

"Guru," ujar Ye Futian dengan suara pelan. Meskipun Sage Douzhan adalah gurunya ketika dia belajar di Istana Holy Zhi, sebenarnya Sage Douzhan jarang sekali mengajar, dan mereka berdua sangat jarang bertemu satu sama lain. Namun, Ye Futian selalu mengingat kata-kata yang diucapkan oleh Sage Douzhan dengan sangat jelas ketika dia mengajar, ia mengatakan bahwa tubuh fisiknya tidak seperti kultivator lainnya, ia mampu menahan semua jenis serangan. Tetapi hal itu tidak berlaku bagi lawan-lawannya, karena ia mampu mengalahkan mereka dengan tidak lebih dari satu pukulan. Saat ini, Sage Douzhan telah membuktikan kata-katanya itu.     

Ye Futian tidak pernah berniat untuk menyeret orang lain ke dalam kekacauan ini, namun banyak sosok terkemuka kini ikut terlibat dan bertarung demi dirinya di Istana Holy Zhi.     

Ye Futian bertanya-tanya apa yang mereka lihat dari dirinya. Sesuatu yang dapat membuat gurunya menentang Istana Holy Zhi, sesuatu yang memungkinkan gurunya untuk bertarung demi dirinya, sambil mempertaruhkan nyawanya sendiri di medan pertempuran.     

"Liu Chan, meskipun ini adalah pertama kalinya aku bertemu dengannya, putriku telah memintaku untuk datang kemari dan melihatnya secara langsung. Dengan melihat begitu banyak sosok terkemuka yang rela bertarung demi pemuda itu, apakah itu tidak cukup bagimu untuk berubah pikiran?" ujar Ketua Yun dari Kuil Es.     

Liu Chan meliriknya dan menghela napas. Tepat saat dia menyaksikan Ye Futian menunjukkan bakatnya, jelas tidak mungkin hatinya akan tetap tidak tergerak. Dia juga mempertanyakan dirinya sendiri, tetapi karena situasi sudah sampai sejauh ini, maka tidak ada jalan untuk kembali.     

"Aku telah mengumpulkan keenam paviliun untuk mendiskusikanmu, dan kami memberimu izin untuk memasuki Istana Sage. Bahkan dengan adanya peristiwa yang terjadi di Gunung Crouching Dragon, aku tetap berpegang teguh dalam pendirianku untuk mengizinkanmu kembali ke Istana Holy Zhi dan memasuki Istana Sage. Satu-satunya hal yang kuminta darimu adalah agar kau tidak ikut campur lagi dengan apa yang terjadi di Gunung Crouching Dragon. Jika kau menyetujuinya, maka semua ini tidak akan terjadi," ujar Liu Chan sambil memandang ke arah Ye Futian.     

"Sementara itu Istana Holy Zhi menikahkan Kakak Kedua dengan Bai Luli, membimbingnya menjadi seorang Saint, namun Kakak Ketiga saya akan dibawa pergi oleh Tebing Zhisheng?" Ye Futian memandang ke arah Liu Chan dan bertanya, "Kesalahan apa yang mereka miliki?"     

"Lalu kesalahan apa yang dimiliki oleh orang-orang ini?" Liu Chan menatap ke arah Ye Futian, yang membalas tatapan matanya. "Sudah waktunya mengakhiri semua ini. Tidak perlu menyeret lebih banyak orang ke dalam kekacauan ini." Liu Chan lalu berkata, "Daozang, bawa Douzhan pergi."     

Sage Daozang tertawa masam. Apakah semuanya perlu berakhir seperti ini?     

"Guru." Terdengar sebuah suara di kejauhan, Sage Daozang berbalik dan melihat Yun Shuisheng. Phoenix dan murid-murid lainnya muncul disana. Sudah jelas dia bisa mengetahui apa yang mereka maksud dengan melihat tatapan mata mereka.     

Ketika Ye Futian belajar di Istana Holy Zhi, dia pernah menjadi peraih posisi pertama dalam Peringkat Law dan banyak murid mendapatkan bimbingan darinya. Karisma yang dimiliki oleh Ye Futian di angkatannya tidak ada tandingannya. Banyak generasi muda yang berteman dengan Ye Futian, dan karena inilah pertempuran kelompok terjadi pada hari itu.     

"Daozang, Paviliun Sword tidak akan berpartisipasi dalam peristiwa yang terjadi hari ini." Terdengar sebuah suara di suatu tempat. Sage Daozang berbalik dan menyadari bahwa suara itu berasal dari Sword Demon.     

Sword Demon telah menentang Liu Chan sebelumnya. Setelah dia membuat pernyataan terbuka bahwa dia tidak akan berpartisipasi dalam pertempuran ini, ucapannya itu juga berarti bahwa dia tidak ingin melihat Sage Daozang berpartisipasi dalam semua ini.     

Sage Daozang menghela napas. Tidak ada pihak yang benar atau salah. Setiap orang punya alasan tersendiri dibalik tindakan mereka. Itu juga sebuah fakta yang tidak dapat disangkal bahwa situasinya telah sampai pada titik dimana mereka tidak bisa kembali lagi.     

Liu Chan melihat kebimbangan di wajah Sage Daozang dan dia juga menghela napas. Ye Futian mampu mengumpulkan sosok-sosok terkemuka dari Negeri Barren di Istana Holy Zhi, membuat Pemimpin dari Paviliun Battle Sage bertarung demi dirinya, dan menyebabkan Sword Demon serta Sage Daozang berbalik menentang kehendaknya. Sudah jelas bahwa semua orang merasa terkejut mengenai hal ini. Namun, dia sendiri tidak akan pernah goyah. Meskipun semua orang di sekitarnya menganggapnya sebagai seorang penjahat yang kejam, ia akan menanggung semuanya seorang diri. Dia berjalan ke depan dan sebuah aura yang mengerikan menyebar dari atas langit, menyelimuti tubuh Ye Futian di dalamnya.     

Sage Douzhan juga melangkah ke depan.     

"Douzhan, apakah kau masih bersikeras untuk melakukan hal ini?" Liu Chan menatap ke arah Sage Douzhan dan berkata, "Apakah kau benar-benar akan bertarung melawanku?"     

"Aku bertarung untuk memperjuangkan keyakinanku dan aku tidak perlu merasa ragu. Persiapkan dirimu," ujar Sage Douzhan dan tubuhnya tetap berdiri tegak di tempatnya.     

"Kau memang benar. Jika ini adalah pertempuran demi memperjuangkan keyakinan seseorang, maka aku tidak perlu ragu." Liu Chan melangkah ke depan dan mengarahkan jarinya ke udara. Jari itu melesat di udara dalam sepersekian detik, seolah-olah cahaya partikel yang tak terhitung jumlahnya langsung mendarat di tubuh Sage Douzhan. Tentu saja dia tahu kemampuan yang dimiliki oleh Asisten Pemimpin Istana, sosok yang berada di posisi ketiga dalam Peringkat Barren Sky. Dia berteriak penuh amarah dan berdiri tegak dengan tubuhnya yang terlihat seperti seorang dewa kuno. Kulitnya berubah menjadi warna merah seolah-olah telah terbakar oleh api. Cahaya berwarna emas yang berapi-api meledak seolah-olah tubuhnya adalah semacam peralatan ritual yang tidak bisa dihancurkan.     

Namun, tubuh Sage Douzhan berulang kali meledak ketika cahaya partikel mengenai tubuhnya. Seolah-olah dia telah dibombardir oleh semacam kekuatan penghancur. Darah berceceran dimana-mana dan tubuhnya terhempas ke belakang. Dia nyaris tidak bisa berdiri ketika dia berusaha melanjutkan pertempuran, dan dia tidak mungkin bisa melawan Liu Chan.     

Liu Chan melangkah ke depan, dengan membawa kekuatannya yang tak tertandingi untuk menekan Sage Douzhan.     

"Sudah cukup." Ye Futian memandang ke arah Liu Chan dan berkata, "Saya akan pergi dengan anda."     

Liu Chan menatap ke arah Ye Futian. Semoga semuanya benar-benar berakhir disini.     

"Kau tidak pernah melakukan kesalahan, jadi mengapa kau harus pergi bersamanya?" Terdengar suara yang samar di suatu tempat. Liu Chan dan Ye Futian berbalik, keduanya melihat satu sosok yang murni dan sempurna berdiri tidak jauh di belakang Ye Futian.     

"Kau siapa?" Liu Chan melirik ke arah gadis yang muncul entah dari mana itu. Auranya sangat murni seolah-olah dia adalah semacam sosok mistis.     

"Nama saya Hua Qingqing, murid dari Biksu Qingdeng," ujar gadis itu.     

"Apa yang sedang kau lakukan disini?" Ye Futian memandang ke arah Hua Qingqing dan berkata, "Hua Qingqing, kembalilah ke tempat gurumu."     

Hua Qingqing menggelengkan kepalanya. Kemudian dia berbalik untuk melihat ke arah Liu Chan dan berkata, "Saya sudah bertanya pada guru saya apakah sebaiknya saya datang kemari atau tidak. Beliau meminta saya untuk mengikuti kata hati saya. Ketua Liu, sikap keras kepala anda demi Istana Holy Zhi sudah terlalu berlebihan dan pandangan anda tidak lagi jernih. Sepertinya anda sedang bimbang. Mengapa anda tidak bertanya pada diri anda sendiri dengan sungguh-sungguh sebelum anda memutuskan sesuatu?"     

"Kau seorang murid dari Kuil Qingdeng, bukan?" Liu Chan memandang ke arah Hua Qingqing dan berkata, "Aku tidak akan melakukan apa-pun padamu, melihat bahwa kau adalah salah satu dari juniorku. Pergilah sekarang juga. Aku memahami pikiranku sendiri."     

"Saya tidak pernah salah membuat penilaian," ujar Hua Qingqing dengan yakin.     

Liu Chan meliriknya dengan ekspresi datar dan tidak berkomentar apa-apa. Dia mengalihkan pandangannya pada Ye Futian dan berkata, "Semua ini dimulai karena dia, dan semua ini akan berakhir dengan dia."     

"Jangan sentuh dia." Namun terdengar suara dengan nada dingin lainnya di suatu tempat. Liu Chan tertegun saat melihat sosok lain yang berada di sekitarnya. Sosok itu adalah seorang gadis yang sangat cantik. Dengan melihat dua gadis itu berdiri berdampingan membuat segala sesuatu di dunia ini seperti telah kehilangan warnanya.     

"Hua Jieyu, untuk apa kau muncul sekarang?" tanya Liu Chan dengan nada dingin.     

Tatapan mata Hua Jieyu tetap terlihat dingin. Ye Futian menoleh untuk menatapnya, sambil tertawa masam. Dirinya dan Elang Angin Hitam memiliki hubungan telepati dan wajar saja baginya untuk mengetahui apa yang telah terjadi saat ini. Gadis ini benar-benar menyelinap kemari bersama elang itu.     

"Siapa yang menyuruhmu untuk datang kemari?" ujar Ye Futian dengan nada marah terdengar di dalam suaranya.     

Hua Jieyu mengalihkan pandangannya ke arah Ye Futian dan sedikit menundukkan kepalanya, sepertinya dia merasa seperti pihak yang disalahkan. Namun, kedua matanya terlihat sangat jernih, dan dia berkata dengan penuh keyakinan, "Aku tidak akan membiarkan mereka menyentuhmu."     

"Berhentilah bermain-main dan kembalilah," ujar Ye Futian sambil memandang ke arah Hua Jieyu.     

"Tidak," Hua Jieyu menggelengkan kepalanya dan berkata, "Aku ingin mencoba bertarung." Kemudian dia menutup matanya setelah dia selesai berbicara. Aura yang mengerikan terpancar dari dalam tubuhnya, menyelimuti sekujur tubuhnya. Kekuatan spiritual yang sangat kuat telah dikeluarkan dari bagian tengah alisnya, tampaknya itu adalah semacam segel yang telah dibuka karena aura spiritualnya kini sedang bergejolak. Sepertinya sebuah bayangan mulai terbentuk dari tubuhnya. Bayangan itu terlihat seolah-olah terdapat roh lain yang bersemayam di dalam tubuh Hua Jieyu.     

Pada saat itu, Hua Jieyu mengingat kembali peristiwa yang terjadi di Klan Zhaixing kala itu.     

Pada hari itu di Klan Zhaixing, dia melihat satu sosok misterius yang bertanya apakah dia takut akan kematian.     

Dia menjawab 'ya'.     

Tetapi untuk Ye Futian? Tidak ada yang perlu ditakutkan baginya.     

"Jieyu." Wajah Ye Futian menjadi pucat saat dia melihat perubahan yang terjadi pada tubuh Hua Jieyu. Apa yang sedang terjadi? Ada apa ini? Apakah ada sesuatu yang menimpa Jieyu?     

Liu Chan membelalakkan matanya saat dia menyaksikan perubahan yang terjadi pada tubuh Hua Jieyu. Bayangan itu mulai menjadi nyata. Rambut Hua Jieyu berkibar-kibar tak terkendali saat wajah dari satu sosok lainnya mulai mengambil alih wajahnya. Wajah itu memiliki ekspresi dingin seperti seorang penyihir, memancarkan aura es yang menusuk tulang. Pada saat itu, tampak seolah-olah dua orang sedang berbagi satu tubuh yang sama meskipun hanya ada satu orang disana.     

"Sihir macam apa ini?" tanya Liu Chan sambil menatap ke arah Hua Jieyu.     

"Kau terlalu lemah. Jika aku memberikan kekuatanku pada seorang Penyihir Spiritual Suci yang lemah sepertimu, kau tidak akan bisa menahannya. Aura spiritualmu akan menghilang dan kau akan mati," sebuah suara berbicara di dalam pikiran Hua Jieyu, itu adalah sebuah suara yang mengerikan.     

"Tidak masalah. Lepaskan kekuatanmu sampai batas maksimal," jawab Hua Jieyu.     

"Baiklah, terserah kau saja," jawab suara itu. Pada saat berikutnya, tubuh Hua Jieyu bergetar hebat seolah-olah aura spiritualnya sedang diambil secara paksa dari tubuhnya. Kekuatan menyebar di udara saat sebuah aura yang sangat kuat menyatu dengan aura spiritualnya, mengendalikan kekuatan yang berada di sekitarnya. Dia menggigit bibirnya sendiri dan darah menetes dari mulutnya. Rambutnya yang panjang dan pakaiannya berkibar-kibar di udara. Kekuatan dari mutiara telekinesis di dalam pikirannya dikeluarkan hingga batas maksimal, yang berfungsi untuk mengurangi rasa sakit yang dia rasakan.     

*Boom* Tampaknya aura spiritualnya benar-benar dihancurkan ketika rasa sakit yang tiada akhir itu muncul. Kekuatan dari aura spiritual yang mengerikan melesat ke sekelilingnya. Pada saat itu, segala sesuatunya terlihat sangat jelas dan semuanya tampak berada di bawah kendalinya.     

Liu Chan memandang ke arah Hua Jieyu. Entah bagaimana dia merasa seperti sedang menyaksikan semacam sosok suci di depannya. Sosok yang mengerikan itu berdiri di atas langit, seorang penyihir dengan kekuatan yang nyaris tak terbatas, dengan rambutnya yang berwarna hitam legam berkibar-kibar di udara. Dia bisa merasakan bahwa jika gadis itu tidak tinggal di dalam tubuh Hua Jieyu dan sebaliknya memiliki tubuhnya sendiri, dia tidak akan mampu melawannya. Sosok itu mungkin berada di tingkat Saint Plane. Dia merasa bingung mengapa sosok yang memiliki kekuatan seperti itu berada di dalam tubuh Hua Jieyu.     

"Aku akan mengurusnya, kalian semua tangkap Ye Futian," Liu Chan memberi perintah pada orang-orang dari Istana Holy Zhi.     

Cahaya suci juga terpancar dari tubuh Hua Qingqing. Sosoknya kini melayang di depan Ye Futian dan tampaknya cahaya suci itu sedang membakar tubuhnya. Dia berubah menjadi sebuah lampu teratai. Cahaya yang dipancarkan dari bagian tengah lampu itu sangat terang, memancarkan cahaya ke sekelilingnya. Kekuatan spiritual yang sangat kuat muncul dari dalamnya, dan lampu teratai itu melayang secara perlahan ke arah Ye Futian.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.