Legenda Futian

Keyakinan



Keyakinan

1Kerumunan orang telah berkumpul di depan Menara Xuanwu, banyak sosok terkemuka telah tiba disana. Huang Xi dari Keluarga Sovereign juga datang ke acara tersebut.      2

Sambil duduk di tempatnya, Huang Xi melihat ke arah satu sosok yang berdiri tidak jauh dari tempatnya berada. Dengan mengenakan jubah berwarna hitam, sosok itu benar-benar seperti diselimuti oleh kegelapan. Sosok itu adalah Sage Kegelapan, sosok yang sangat terkenal di Negeri Barren. Sage Kegelapan memiliki banyak musuh, tidak ada yang menyangka bahwa dia juga akan muncul disini.     

"Mohon perhatian," Kong Yao berbicara dari sebuah paviliun yang menjulang tinggi di Menara Xuanwu. Suasana di area itu langsung menjadi sunyi, dan semua orang kini memandang ke arahnya sebelum dia melanjutkan, "Kalian semua tahu bahwa aku berasal dari Tebing Zhisheng. Aku merasa sangat beruntung karena aku bisa bertemu dengan begitu banyak rekan-rekanku disini, di Negeri Barren yang selama ini telah sering kudengar. Aku telah mengundang semua orang kemari untuk dua alasan, yang pertama adalah Jalur Divine. Sudah sepuluh tahun berlalu sejak Kaisar Xia memulai pertempuran ortodoksi. Saat itu, banyak dari kalian ikut berpartisipasi dalam pertempuran tersebut, dan kalian juga telah menyaksikan sendiri betapa kejamnya pertempuran itu. Namun berapa banyak orang yang benar-benar berhasil memasuki Saint Plane?"     

Ketika mendengar kata-kata Kong Yao, banyak orang mulai mengingat kembali pertempuran yang terjadi sepuluh tahun yang lalu itu. Memang, itu adalah sebuah pertempuran yang sangat kejam. Mereka yang berada di jajaran posisi atas dalam Peringkat Barren Sky semuanya sudah berada di puncak Sage Plane. Namun meskipun demikian, jalan untuk mencapai Saint Plane telah mengorbankan banyak nyawa. Bahkan banyak di antara orang-orang ini merasa takut untuk ikut berpartisipasi dalam pertempuran paling berbahaya ini. Ada banyak orang dari generasi sebelum mereka yang telah kehilangan nyawa disana. Hal ini selalu terjadi dari generasi ke generasi, dimana banyak orang berjuang hingga mati tanpa adanya penyesalan di hati mereka. Bahkan Pemimpin dari Istana Holy Zhi belum pernah pergi meninggalkan Istana Holy Zhi setelah bertahun-tahun lamanya, dan semua orang yang hadir hanya bisa menebak-nebak alasannya.     

Kong Yao berkata, "Aku tahu bahwa Negeri Barren belum pernah memiliki seseorang di tingkat Saint Plane selama bertahun-tahun lamanya. Apakah hal itu hanya disebabkan oleh kurangnya kemampuan yang dimiliki oleh orang-orang di negara ini? Sebagian besar dari kalian yang hadir disini sangat berbakat, dan bagi kalian semua yang mampu mencapai tahap ini, siapa yang akan menyebut diri mereka sendiri lemah? Sebuah kesempatan adalah hal yang kalian semua butuhkan saat ini. Dalam setiap pertempuran ortodoksi, Istana Holy Zhi adalah satu-satunya pasukan yang memimpin pertempuran. Tetapi jika dibandingkan dengan pasukan-pasukan lainnya di sembilan negara, Negeri Barren menurut sejarah adalah negara dengan kemampuan paling lemah secara keseluruhan. Aku tidak mengatakan hal ini untuk meremehkan kalian, aku hanya menyatakan kebenaran. Inilah sebabnya orang-orang dari Negeri Barren tidak mampu bertahan dalam pertempuran ortodoksi."     

Kemudian dia melanjutkan, "Jalur Divine adalah sebuah jalan yang sangat sulit untuk diambil. Ancaman kematian terus menghantui di dalamnya, tidak hanya bagi semua orang disini, tetapi bagiku juga. Jika kalian semua bersedia, bergabunglah denganku di pertempuran ortodoksi berikutnya. Kalian dapat meningkatkan peluang keberhasilan kalian dengan bertarung bersama Tebing Zhisheng."     

Semua orang mendengarkan penjelasannya dengan tenang. Bahkan meskipun mereka tahu bahwa Kong Yao memang mengatakan kebenaran, mereka begitu berhati-hati untuk tidak menerima kata-katanya seutuhnya. Namun bagaimanapun juga, mereka datang kemari untuk menemuinya. Beberapa dari mereka hanya ingin melihat sosok Kong Yao dari Tebing Zhisheng, setidaknya untuk mengetahui beberapa hal tentangnya. Sementara itu yang lainnya datang kemari untuk mengetahui apa yang telah terjadi. Tentu saja, jika kata-kata Kong Yao cukup meyakinkan, mereka tidak akan keberatan bergabung dengan Tebing Zhisheng. Selama mereka bisa melenyapkan Keluarga Zhuge, makan tidak akan ada konsekuensi yang mereka terima.     

Lagipula, Istana Holy Zhi dan Kota Awan Putih juga sedang berselisih dengan Keluarga Zhuge hingga detik ini. Oleh karena itu, Gunung Crouching Dragon benar-benar telah dikepung oleh pasukan dari Negeri Barren. Jika bukan karena Ye Futian yang melibatkan Gunung Taihang dalam masalah ini, Kong Yao pasti sudah bekerja sama dengan Pemimpin dari Kota Awan Putih untuk menyerang Keluarga Zhuge.     

"Apa yang harus kita berikan?" terdengar sebuah suara di suatu tempat. Orang yang baru saja berbicara adalah Yan Wuji, sang Pendekar Wuji dari Paviliun Sword Saint. Dia menempati posisi ke-17 dalam Peringkat Barren Sky sekaligus penerus dari Saint Blade. Karena itulah, ketertarikannya pada Jalur Divine lebih besar daripada kebanyakan orang lainnya. Jika tidak ada peran dari Saint Blade, Paviliun Sword Saint tidak akan memiliki reputasi seperti saat ini.     

Anak didik Yan Wuji sendiri, Yan Jiu, juga telah tiba disana. Tapi Yan Jiu telah kehilangan kehebatannya semenjak dia kalah di tangan Ye Futian ketika berada di Istana Holy Zhi. Saat ini Yan Qingwu sedang berlatih di Istana Holy Zhi dan kini ia benar-benar mengagumi sosok Ye Futian. Sudah Jelas bahwa mereka tidak akan bisa menyamai Ye Futian, hal ini membuat Yan Wuji merasa kesulitan untuk mengandalkan generasi berikutnya di Paviliun Sword Saint. Bagaimanapun juga, tidak semua pasukan memiliki orang-orang seperti Bai Luli dalam jajaran anggota mereka.     

Kong Yao memandang ke arah Yan Wuji. Memang benar, para pendekar pedang selalu mengungkapkan kata-kata dan niat mereka secara terang-terangan.     

"Senior, Gu Dongliu yang berasal dari Negeri Barren telah mencuri pusaka kami dan membantai para Sage dari Negeri Yu. Namun Keluarga Zhuge bersikeras untuk melindungi orang yang hina seperti Gu Dongliu. Saat ini, bahkan Istana Holy Zhi dan Kota Awan Putih tidak bisa lagi mentolerir ketidakadilan ini, tetapi beberapa orang justru malah menimbulkan keributan. Dan mengapa hal ini bisa terjadi?" Zhan Xiao, yang berdiri di samping Kong Yao, berseru, "Tentu saja karena mereka ingin mengambil pusaka itu untuk diri mereka sendiri. Bagi seseorang yang berani mengambil pusaka milik Tebing Zhisheng, dan berani melakukan pembunuhan seperti itu, mereka pantas untuk dihukum oleh kalian semua, para pasukan dari Negeri Barren. Oleh karena itu, Paman-Guru saya telah mengundang kalian semua kemari, dengan harapan agar bisa bergabung dengan kalian untuk mengalahkan orang-orang rendahan dari Negeri Barren ini."     

Semua orang memandang ke arah Zhan Xiao dengan tenang. Meskipun dia memberikan penjelasan seolah-olah dia ingin menegakkan 'kebenaran', dia hanya melakukan hal ini juga untuk mendapatkan pusaka tersebut. Tapi Gu Dongliu benar-benar melakukan tindakan yang sangat berani dengan mengambil pusaka milik Tebing Zhisheng.     

Pemimpin dari Sekte Api Suci adalah seorang Tetua, dan dia berbicara dengan tenang, "Keluarga Zhuge bukanlah pasukan biasa di Negeri Barren. Yuan Hong dari Gunung Taihang telah menyerang Kota Awan Putih sebelumnya. Jika rencana ini gagal, bagaimana dengan konsekuensinya? Tebing Zhisheng mungkin tidak akan terlalu terpengaruh oleh hal ini, tetapi kami semua disini, di Negeri Barren, mungkin akan diserang balik untuk pembalasan dendam. Risiko ini tampaknya tidak sepadan jika kita hanya bertindak berdasarkan 'janji' yang diberikan oleh Tuan Kong pada kita." Ini adalah pemikiran dari banyak orang lainnya. Risiko yang akan mereka terima tampaknya benar-benar tidak sepadan dengan keuntungan yang dijanjikan oleh pihak Tebing Zhisheng.     

"Kalian tidak usah khawatir mengenai hal ini. Aku akan memberikan Keluarga Zhuge satu kesempatan lagi untuk menyerahkan pria itu. Jika mereka masih menolak, maka mereka tidak bisa menyalahkan kita apabila kita bertindak kejam dan memusnahkan mereka semua. Jika kita semua bertindak atas nama keadilan, bagaimana mungkin kita bisa gagal?" Suara Kong Yao memiliki semacam kekuatan di dalamnya, dan banyak orang mengangguk untuk menanggapi kata-katanya. Kong Yao berada di posisi kesembilan dalam Peringkat Sage. Selama dia dan pasukan lainnya berpartisipasi, mereka tidak mungkin gagal.     

"Mengenai janji yang dikhawatirkan oleh semua orang, apakah reputasiku sebagai sosok yang menempati posisi kesembilan dalam Peringkat Sage dari Sembilan Negara tidak mampu meyakinkan kalian semua?" jawab Kong Yao dengan tenang. Semua orang terdiam. Kong Yao tidak akan memperoleh kerugian dalam masalah ini. Jika dia membuat janji secara terang-terangan, memang sudah seharusnya dia tidak bisa mengingkari kata-katanya nanti.     

Jika mereka benar-benar berniat melakukan perjalanan di Jalur Divine, maka kesempatan untuk bertahan hidup lebih lama akan sama seperti mendapatkan kesempatan tambahan untuk mencapai Saint Plane. Di Jalur Divine, mampu bertahan hidup saja adalah sebuah kesempatan tersendiri.     

…     

Di dalam salah satu paviliun di Gunung Crouching Dragon, Gu Dongliu dan Ye Futian berdiri berdampingan, sambil menatap ke arah Kota Xuanwu di kejauhan. Mereka berdua tahu bahwa saat ini Kota Xuanwu sedang mengadakan sebuah perjamuan yang diselenggarakan oleh Kong Yao, yang telah mengundang berbagai sosok terkemuka di Negeri Barren. Mereka juga tahu bahwa banyak kultivator terbaik Negeri Barren juga telah tiba disana, termasuk para kultivator kuat dalam Peringkat Barren Sky.     

Pada saat ini, Ye Futian telah mengetahui alasan di balik perselisihan antara Gu Dongliu dan Zhan Xiao dan dia juga mengerti mengapa Zhan Xiao tidak hanya menginginkan pusaka itu, tetapi juga untuk membawa Kakak Ketiga pergi bersamanya.     

"Adik Junior, apa kau masih ingat apa yang telah kukatakan padamu sebelumnya? Di dunia ini, segala sesuatunya memiliki alasan," ujar Gu Dongliu dengan tenang.     

"Ya, aku ingat. Kau berkata padaku bahwa itu adalah kata-kata yang diucapkan oleh Guru, meskipun segala sesuatu memiliki alasan, namun kekuatan jauh lebih kuat daripada alasan. Jadi seringkali, lebih efektif untuk berbicara menggunakan kekuatan daripada menggunakan alasan." Ye Futian mengangguk.     

"Tepat sekali. Itulah sebabnya kita tidak mungkin menggunakan 'alasan' untuk situasi seperti saat ini, karena Tebing Zhisheng memiliki 'kekuatan' yang hebat." Gu Dongliu berbicara secara perlahan. "Begitu seseorang memiliki sesuatu yang ingin mereka lindungi, mereka menjadi waspada dan takut pada banyak hal. Sejak saat itu, mereka juga akan menjadi pengecut."     

"Tentu saja kakak tidak mempedulikan keselamatanmu sendiri," jawab Ye Futain. Dia mengetahui maksud dari ucapan Kakak Ketiga barusan.     

"Ketakutan tetaplah ketakutan, tidak ada gunanya untuk mencoba menutupinya," ujar Gu Dongliu, tidak mempedulikan arti dari kata-katanya tersebut. "Pada saat yang sama, justru karena seseorang memiliki sesuatu untuk dilindungi, kadang-kadang ketakutan itu juga berubah menjadi keberanian. Ketika seseorang benar-benar mencapai titik itu, mereka akan dapat melupakan segalanya."     

Ye Futian tetap tidak berkomentar apa-apa saat dia melihat ke arah Kakak Ketiga.     

"Aku mungkin menyalahkan hal-hal tertentu dalam hidupku, tapi aku tidak menyesali apa-pun." Gu Dongliu mulai melayang ke udara secara perlahan.     

"Kakak Ketiga," jawab Ye Futian, tatapan matanya menjadi serius.     

"Jika aku bisa mengulang kembali kehidupan ini, aku tidak akan mengubah apa-pun," ujar Gu Dongliu, sebelum sosoknya berubah menjadi kilatan petir dan menghilang dari tempatnya dalam sekejap, melesat keluar dari Gunung Crouching Dragon. Seberkas sinar cahaya yang menyilaukan melesat menembus langit, seperti sebuah komet.     

Hati Ye Futian berdebar kencang dan dia melompat ke langit, sambil berteriak, "Kakek Kera!"     

*Krak* Di bagian bawah dari kediaman Keluarga Zhuge, terdengar suara gemuruh dan Yuan Hong juga melompat ke udara. Ye Futian mendarat di bahu Yuan Hong dalam sekejap, lalu berkata, "Ayo kita pergi."     

Kakak Ketiga memang benar. Jika seseorang berpikir apa yang mereka lakukan itu benar, maka tidak ada yang perlu disesali. Sekarang setelah mereka tiba di titik ini, tidak ada lagi yang perlu ditakutkan. Karena orang-orang itu ingin membantai Keluarga Zhuge dan membawa pergi Kakak Ketiga, mengapa mereka harus menunggu kedatangan orang-orang itu di Gunung Crouching Dragon?     

*Brak* Yuan Hong melangkah melintasi langit, membuat udara ikut bergetar. Semua orang di kediaman Keluarga Zhuge memandang ke arah langit untuk melihat Yuan Hong pergi meninggalkan Gunung Crouching Dragon hanya dalam beberapa langkah. Setelah itu, suara gemuruh yang lebih keras dari sebelumnya terdengar ketika kera iblis dari Gunung Taihang itu pergi untuk mengejar Gu Dongliu.     

Banyak sosok mulai melompat ke atas langit. Tidak ada kesedihan yang muncul di mata Zhuge Mingyue. Sebaliknya, dia terlihat sangat tenang, senyuman cerah muncul di wajahnya. Ketika Gu Dongliu muncul pada hari itu di perjamuan pernikahan, dia sudah mempersiapkan diri. Entah dia hidup atau mati sudah tidak penting lagi. Dia tidak melakukan kesalahan, dan dia tidak akan menyesali keputusan yang telah diambilnya. Dalam sekejap, dia juga berubah menjadi sambaran petir dan mengejar Gu Dongliu ke kejauhan.     

Zhuge Qingfeng memandang ke arah sosok Zhuge Mingyue di kejauhan dan berkata, "Semuanya, dengarkan baik-baik." Banyak orang di kediaman Keluarga Zhuge memandang ke arah Zhuge Qingfeng. Mungkinkah pemimpin mereka benar-benar akan meluncurkan serangan terlebih dahulu?     

"Kalian semua harus tetap berada disini, di Gunung Crouching Dragon. Kalian tidak perlu pergi keluar dan bergabung dalam pertempuran ini," Zhuge Qingfeng memberi perintah, sebelum akhirnya ia mengejar Zhuge Mingyue di udara.     

Semua orang yang berada di Gunung Crouching Dragon melihat ke arah sosok Zhuge Qingfeng yang menghilang di kejauhan dan merasa suram. Ini adalah kekuatan dari seorang pemimpin Keluarga Zhuge, dia memikul tanggung jawabnya seorang diri.     

Di depan Menara Xuanwu, banyak orang telah berkumpul disana, dan para kultivator kuat dari Tebing Zhisheng tampak berbaur dengan yang lain dan saling berbincang-bincang. Suasana di tempat itu sangat meriah. Tapi tidak lama kemudian, permukaan tanah mulai bergemuruh, dan Kong Yao, yang sedang duduk di dalam paviliun milik Tebing Zhisheng mengerutkan keningnya. Dia menatap ke kejauhan sebelum akhirnya ekspresinya berubah. Mungkinkah orang-orang itu turun dari gunung atas keinginan mereka sendiri?     

Semua orang juga melihat ke kejauhan. Dalam sekejap, mereka melihat satu sosok terpelajar berwajah tampan yang mengenakan pakaian serba putih bergerak melintasi langit ke arah mereka. Sosok itu adalah Gu Dongliu.     

"Gu Dongliu," Zhan Xiao menatapnya, lalu ia tertawa sinis, "Akhirnya kau punya nyali untuk menghadapi kami secara langsung."     

"Zhan Xiao, kau hanya bisa bersembunyi di balik kekuatan pasukanmu. Meskipun kau memiliki reputasi sebagai salah satu dari Sembilan Prajurit Tebing Zhisheng, kau hanyalah orang yang hina. Aku, Gu Dongliu, merasa malu untuk dikaitkan denganmu," Gu Dongliu menatap ke arah Zhan Xiao dengan ekspresi dingin di wajahnya, sebelum ia beralih ke arah Kong Yao. "Ketika aku berlatih di Negeri Yu, aku sering mendengar informasi tentang tempat suci bernama Tebing Zhisheng, begitu pula namamu. Aku berpikir bahwa lebih baik aku melihatnya secara langsung daripada hanya mendengarkan rumor yang beredar, dan apa yang aku lihat dari orang-orang Tebing Zhisheng sejauh ini adalah kalian tidak pantas dianggap sebagai tempat suci!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.