Legenda Futian

Kegilaan



Kegilaan

2Di Istana Holy Zhi, bukan hanya para Tetua, tetapi banyak murid juga merasa takjub ketika mengetahui hasil pertempuran tersebut.     1

Sosok yang menempati posisi pertama dalam Peringkat Law yang telah diusir dari Istana Holy Zhi masih menjadi seorang legenda bahkan ketika dia tidak lagi berada di Istana Holy Zhi. Dia adalah sosok yang tak tertandingi di generasinya, dan sekarang, bahkan Noble nomor satu di Negeri Yu telah dikalahkan olehnya.     

Di Paviliun Sword, tepatnya di depan sebuah istana kuno, satu sosok yang hanya memiliki satu lengan sedang duduk bersila, sambil memandang ke arah jurang yang berada di depannya. Dengan duduk di tempat ini, dia bisa melihat seluruh bagian dari Istana Holy Zhi.     

Di belakangnya, seorang gadis yang mengenakan pakaian berwarna merah berjalan ke arahnya dan duduk di sampingnya. Dia bertanya dengan lembut, "Ada berita apa dari mereka?"     

"Untuk sementara mereka telah mengusir Tebing Zhisheng dari Gunung Crouching Dragon, tetapi masalah ini belum berakhir. Banyak pasukan besar sedang mengumpulkan para kultivator kuat mereka dan bersiap-siap untuk mengepung Gunung Crouching Dragon," jawab Ye Wuchen.     

Kekhawatiran muncul di mata Liu Chenyu. Mereka terdiam untuk beberapa saat. Meskipun mereka merasa khawatir, mereka tidak bisa ikut campur dalam pertempuran para sosok terkemuka. Bahkan mereka yang berada di jajaran posisi bawah dalam Peringkat Barren Sky tidak berhak untuk ikut terlibat dalam kekacauan ini.     

"Saat ini Zhan Xiao dan Qin Zhong sedang berada di Istana Holy Zhi. Tebing Zhisheng bermaksud untuk mengeluarkan keduanya dari pertempuran ini. Jika ada pihak yang bisa menyelesaikan masalah ini, sudah jelas Istana Holy Zhi adalah jawabannya," ujar Ye Wuchen secara perlahan. Namun, dia tidak terlalu berharap. Sikap yang ditunjukkan oleh Istana Holy Zhi saat berada di Kota Awan Putih sudah cukup jelas. Cukup mengejutkan bagi mereka untuk tidak berurusan dengan Ye Futian, apalagi membantunya. Namun, jika Istana Holy Zhi tidak turun tangan, siapa yang bisa mengatasi kekacauan ini?     

Tebing Zhisheng tidak akan pergi dari Negeri Barren tanpa membawa Gu Dongliu bersama mereka, tetapi Zhuge Qingfeng tidak akan menyerahkannya. Ye Futian juga tidak akan mengizinkannya, jadi mereka pasti akan terus bertarung.     

"Semuanya akan baik-baik saja." jawab Liu Chenyu dengan lembut. Dia juga tidak tahu harus berbuat apa. Mungkin, dia hanya mencoba untuk menghibur dirinya sendiri.     

Ye Wuchen tidak mengatakan apa-apa. Dia juga berharap semua ini akan segera berakhir.     

Tidak mudah bagi mereka untuk mencapai tahap ini.     

Hari-hari terus berlalu, tetapi kekacauan di Negeri Barren masih belum berakhir.     

Paviliun Sword Saint, Keluarga Kaisar, Klan Nantian, dan banyak kultivator kuat dari pasukan lainnya telah berkumpul di Kota Xuanwu. Namun, pada saat ini, tiba-tiba You Chi memberi perintah pada Keluarga Kaisar untuk kembali ke Kota Alkimia, dia menyatakan bahwa pasukan-pasukan di Kota Alkimia tidak akan berpartisipasi dalam pengepungan Keluarga Zhuge. Ditambah lagi, ia telah memberikan perintah itu sebagai Pemimpin dari Kota Alkimia dan perintah itu jelas bersifat mutlak.     

Ini juga pertama kalinya You Chi menunjukkan sikap tegas seperti itu pada Keluarga Kaisar. Bertahun-tahun yang lalu, leluhur dari kedua keluarga ini telah mendirikan Kota Alkimia bersama-sama. Meskipun mereka memiliki tujuan mereka sendiri sekarang, mereka masih bersekutu satu sama lain. Namun, dari sudut pandang lain, keputusan Pemimpin dari Kota Alkimia yang tidak mengizinkan Keluarga Kaisar untuk bergabung dengan Tebing Zhisheng untuk mengepung Gunung Crouching Dragon juga sudah tepat.     

Ketika Di Kai mendengar tentang masalah ini, dia merasa sangat marah. Namun, keputusan You Chi sudah bulat dan dia memberi perintah pada orang-orang dari Keluarga Kaisar untuk memberi tahu Di Kai bahwa dia tidak boleh berpartisipasi dalam pertempuran ini atau dia harus menanggung akibatnya.     

Sikap para sosok terkemuka di Negeri Barren menjadi semakin jelas. Sudah ada beberapa sosok terkemuka yang secara tidak langsung maupun terang-terangan menyatakan dukungan mereka untuk Gunung Crouching Dragon. Mereka tidak muncul secara tiba-tiba dan menentang Tebing Zhisheng karena tindakan itu terlalu berisiko, tetapi tindakan mereka itu secara tidak langsung telah mempengaruhi situasi dari permasalahan ini.     

Situasi di dunia luar telah berubah tetapi Istana Holy Zhi tetap mempertahankan sikapnya. Zhan Xiao ingin membujuk Istana Holy Zhi untuk berpartisipasi dalam pertempuran ini, tetapi Zhuge Qingfeng juga berasal dari Istana Holy Zhi. Tidak peduli seperti apa situasinya, Istana Holy Zhi tidak akan terlibat secara langsung dalam pengepungan Gunung Crouching Dragon, meskipun mereka sendiri merasa tidak senang dengan pernikahan tersebut.     

Zhan Xiao juga merasa tidak senang dengan masalah ini dan dia dibuat kesal oleh banyak orang di Negeri Barren. Di sisi lain, Qin Zhong memilih untuk tinggal di Istana Holy Zhi dan berkultivasi, mengabaikan semua konflik yang sedang terjadi saat ini.     

Suatu hari, di salah satu tempat kultivasi di dalam Istana Holy Zhi, banyak murid telah berkumpul. Zhan Xiao juga berada disana. Hari ini, tuan muda kedua dari Kota Awan Putih telah mengatakan bahwa dia ingin bertemu dengannya untuk suatu hal. Tampaknya tuan muda kedua yang bernama Bai Ze ini berusaha mendekatinya dengan sengaja, dia sering bertemu dengannya akhir-akhir ini.     

Dia telah mendengar informasi bahwa pemimpin muda dari Kota Awan Putih, Bai Luli, adalah sosok yang paling kuat di Negeri Barren. Bahkan Ye Futian juga telah diusir dari Istana Holy Zhi karena pria tersebut. Sangat disayangkan bahwa dia tidak bisa menemui Bai Luli kali ini. Bai Luli sedang tidak berada di Istana Holy Zhi dan telah pergi untuk berkultivasi.     

"Saudara Zhan, apakah kau benar-benar berencana untuk melewatkan pertunjukan besar ini?" ujar Bai Ze pada Zhan Xiao.     

"Kali ini, pengepungan Gunung Crouching Dragon akan dilakukan oleh para Archmage tingkat atas. Dengan tingkat kultivasi yang kumiliki, aku tidak akan bisa banyak membantu disana," ujar Zhan Xiao sambil memandang ke arah Bai Ze. Dia ingin tahu mengapa Bai Ze ingin menemuinya.     

"Kalau begitu, Saudara Zhan, seberapa yakin dirimu bahwa mereka akan mampu menghadapi Gunung Crouching Dragon kali ini?" tanya Bai Ze.     

"Entahlah." jawab Zhan Xiao. Paman-Gurunya, Kong Yao, saat ini benar-benar marah, tetapi pihak lawan memiliki dua peralatan ritual pertahanan tingkat Saint yang sangat kuat, jadi masih ada masalah yang harus mereka hadapi. Ditambah lagi, seorang Tetua dari Kota Alkimia telah muncul dan menentang mereka.     

"Jika Kota Awan Putih bersedia untuk berpartisipasi, tentu saja hasilnya sudah dapat ditebak. Namun, tampaknya ayahmu takut terlibat dalam pertempuran ini," ujar Zhan Xiao sambil menatap ke arah Bai Ze.     

"Aku berharap Saudara Zhan dapat memaafkanku tentang masalah ini. Ye Futian telah memanfaatkan orang-orang di Klan Bai untuk mengancam kami. Dia memang sangat hina," Bai Ze menjawab dengan nada dingin. "Kalau dipikir-pikir, memangnya apa kepentingan Ye Futian untuk ikut campur dengan tindak Gu Dongliu yang mengambil peralatan ritual tingkat Saint milik Saudara Zhan? Dia terus melibatkan dirinya dalam masalah ini dan menyebabkan kehancuran dimana-mana, mengancam Kota Awan Putih dan mengajak Yuan Hong untuk membantunya. Sikap yang ditunjukkan oleh You Chi kemungkinan juga karena pengaruhnya. Tanpa adanya gangguan dari dia, mungkin Saudara Zhan sudah menangkap Gu Dongliu sejak lama."     

Sebuah kilatan dingin muncul di mata Zhan Xiao. Apa yang dikatakan Bai Ze memang benar adanya. Jika bukan karena Ye Futian, masalah ini akan terselesaikan sejak lama. Namun, Ye Futian benar-benar memiliki potensi yang luar biasa; bahkan saudaranya, Qin Zhong, telah dikalahkan olehnya.     

"Ye Futian adalah orang yang hina dimana dia akan menggunakan segala cara untuk memenuhi keinginannya. Jika Tebing Zhisheng menggunakan taktik yang sama seperti dia, maka masalah ini dapat diselesaikan sejak lama. Hanya saja Tebing Zhisheng dan Saudara Zhan tidak bisa melakukan tindakan hina seperti itu," lanjut Bai Ze.     

"Mengapa kau bisa berkata begitu?" Zhan Xiao menatap ke arah Bai Ze.     

"Aku mendengar informasi bahwa ketika Ye Futian pergi meninggalkan Istana Holy Zhi, dia membawa keluarga dan teman-temannya. Namun, ketika dia muncul akhir-akhir ini, hanya Yuan Hong yang terlihat bersamanya. Anggota kelompoknya yang lain masih berada di Gunung Taihang. Saat, kekuatan utama dari Gunung Taihang sedang berkumpul di Gunung Crouching Dragon. Jika orang lain bisa meniru apa yang dilakukan oleh Ye Futian, bukankah masalah ini dapat diselesaikan dengan mudah?" Bai Ze berusaha terdengar santai ketika mengatakan hal tersebut. Zhan Xiao tersenyum dan menatap ke arah Bai Ze. Orang ini memang sangat hina. Namun, kata-katanya ini memang masuk akal.     

Dia tidak tahu bagaimana hasil pertempuran di Gunung Crouching Dragon nantinya. Jika mereka kembali ke Tebing Zhisheng kali ini dan kebenaran akan terungkap, kemungkinan besar dia akan dihukum. Perlu ada sebuah tindakan untuk mengatasi masalah ini.     

"Masa-masa sulit membuat orang bertindak nekad," Zhan Xiao tersenyum dan melanjutkan. "Bai Ze, kau telah mengingatkanku akan satu hal, ketika berhadapan dengan orang-orang hina seperti Ye Futian, maka kita tidak perlu mematuhi peraturan."     

"Saudara Zhan berani mengambil risiko, hal itu pantas untuk dihargai." Bai Ze melipat tangannya dan memberi hormat. "Kalau begitu, aku pergi dulu."     

"Baiklah." Zhan Xiao mengangguk. Saat Bai Ze pergi, Zhan Xiao melihat sosoknya di kejauhan dan sebuah senyuman kejam muncul di wajahnya dan dia berkata, "Ayo kita pergi."     

Tidak lama kemudian, sebuah berita menyebar dari Istana Holy Zhi. Zhan Xiao yang berasal dari Tebing Zhisheng telah membawa sekelompok orang dan pergi meninggalkan Istana Holy Zhi.     

Di Paviliun Sword, tepatnya di tempat kultivasi Ye Wuchen, Xu Que dan Zui Qianchou telah tiba disana.     

Ye Wuchen melihat kehadiran mereka berdua dan bertanya, "Ada apa?"     

"Murid-murid Istana Holy Zhi sedang menyebarkan beberapa berita. Bai Ze sengaja membocorkan berita tentang Yu Sheng, Hua Jieyu, dan yang lainnya pada Zhan Xiao. Sekarang, Zhan Xiao telah pergi meninggalkan Istana Holy Zhi," ujar Xu Que.     

Ekspresi Ye Wuchen tiba-tiba menjadi serius dan gelombang keinginan membunuh terpancar dari matanya. 'Bai Ze...'     

"Apa kita bisa memberi tahu Ye Futian?" tanya Ye Wuchen.     

"Klan Tingxue memiliki sebuah metode telepati khusus. Aku akan mengirim berita ini secepat mungkin ke Gunung Crouching Dragon. Aku pasti akan lebih cepat dari Zhan Xiao," ujar Xu Que. Ye Wuchen mengangguk dan berbalik. Dia melihat ke bagian bawah Istana Holy Zhi dan mengepalkan tangannya, lalu ia bertanya dengan nada dingin, "Apakah Bai Ze masih berada di Istana Holy Zhi?"     

"Aku mendengar bahwa dia sedang berkultivasi di Lembah Pengetahuan," jawab Xu Que.     

Lembah Pengetahuan adalah sebuah area rahasia untuk berkultivasi di Istana Holy Zhi. Tempat itu bisa mengasah Aura Spiritual seseorang.     

Tatapan mata Ye Wuchen tertuju ke depan, Aura Pedang terpancar dari matanya. Kemudian dia melompat ke depan dan Aura Pedang miliknya berubah menjadi sebilah pedang dan mendarat di kakinya. Kemudian pedang itu melesat di udara menuju ke arah Lembah Pengetahuan.     

Xu Que dan Zui Qianchou saling memandang satu sama lain, lalu bergegas pergi ke arah yang dituju oleh Ye Wuchen.     

Di Lembah Pengetahuan, terdapat sebuah aura yang sangat misterius dimana aura itu dapat memengaruhi Aura Spiritual seseorang. Karena itu, jarang sekali orang memilih untuk berkultivasi disana, bahkan hanya ada beberapa orang yang bisa mencapai bagian dalam dari Lembah Pengetahuan.     

Saat ini, Bai Ze sedang berkultivasi disana.     

Namun, pada saat itu, dia memiliki sebuah firasat dan berbalik. Dia melihat satu sosok sedang mengendarai sebilah pedang ke arahnya, lalu mendarat di hadapannya.     

"Ye Wuchen." Bai Ze melihat sosok yang baru saja datang, dan ekspresi mengejek muncul di wajahnya. Dia pasti datang kemari karena masalah itu. Informasi itu bukanlah sebuah rahasia dan dia tidak dengan sengaja menyembunyikan atau mencegah berita itu menyebar, karena dia tidak sama sekali tidak peduli dengan hal tersebut. Jadi memangnya kenapa jika Ye Futian mengetahuinya? Mungkin dengan cara ini, situasi akan menjadi semakin menarik. Apakah dia akan tetap tinggal di Gunung Crouching Dragon atau pergi ke Gunung Taihang?     

Aura Pedang terpancar dari tubuh Ye Wuchen dan dipenuhi dengan keinginan membunuh yang luar biasa. Saat dia merasakan aura tersebut, ekspresi mengejek Bai Ze menjadi semakin jelas. Dia berkata dengan nada dingin, "Ye Wuchen, apa jangan-jangan kau ingin bertarung melawanku?" Meskipun dia telah dikalahkan oleh Ye Futian di Istana Holy Zhi sebelumnya, dia tidak takut pada Ye Wuchen.     

*Whoosh* Sebilah Pedang Qi kegelapan yang mengerikan langsung melesat menuju Bai Ze. Dalam sekejap, Pedang Qi yang berada di udara meledak dan tubuh Ye Wuchen bergerak seperti kilatan petir ke arah Bai Ze. Sebuah kilatan muncul di mata Bai Ze, dia tidak menyangka bahwa Ye Wuchen akan bertindak seperti ini dan menyerangnya secara tiba-tiba. Dia mengeluarkan sihir Eye of Devastation dan dalam sekejap, area itu berubah menjadi warna abu-abu, sebuah Aura Spiritual yang mengerikan menyelimuti area tersebut dan Pedang Qi melesat melewati tubuhnya.     

Di dalam dimensi abu-abu itu, dia melihat pedang Ye Wuchen diayunkan ke arahnya. Itu adalah sebilah pedang kegelapan yang sangat kuat, terlihat mirip dengan teknik Pedang Iblis milik Sword Demon. Teknik itu bisa membuat kekuatan dari sebilah pedang meningkat beberapa kali lipat untuk beberapa saat.     

"Matilah!" Bai Ze berteriak dan mengeluarkan Roh Kehidupannya, mendorong kekuatan dari sihir Eye of Devastation hingga batas maksimal dan berusaha menghancurkan arus pedang yang diarahkan padanya. Namun, pedang Ye Wuchen terus bergerak ke depan dalam bentuk gelombang dan seolah-olah tidak ada habisnya.     

"Kau ingin mati rupanya." Saat Bai Ze melihat sosok Ye Wuchen semakin dekat dengannya, sebuah tangan raksasa berwarna abu-abu muncul di dalam dimensi abu-abu itu dan meraih Ye Wuchen, berusaha untuk menghancurkan tubuhnya dalam sekejap.     

Saat tangan abu-abu raksasa itu bergerak ke arah Ye Wuchen, keinginan membunuh di mata Bai Ze terlihat sangat mengerikan. Namun, pada saat itu, seberkas cahaya berwarna perak telah muncul di antara alis Ye Wuchen dan melesat ke depan seperti sebuah arus pedang berwarna perak, berusaha menghancurkan segalanya.     

Pada saat itu, sebuah perasaan yang sangat aneh muncul di dalam pikiran Bai Ze. Dia merasa kesulitan untuk memperkirakan jarak antara tempatnya berada dengan pedang itu, seolah-olah semua yang dia lihat adalah sebuah ilusi.     

*Boom* Sebuah badai Aura Spiritual yang sangat kuat dikeluarkan untuk melawan kekuatan tersebut. Kedua mata Bai Ze berubah menjadi arus-arus yang mengerikan, menghancurkan semua pedang yang diarahkan padanya. Namun, pada saat itu, kekuatan yang dimiliki oleh Ye Wuchen telah meningkat drastis dan Pedang Qi yang tak terhitung jumlahnya menerjang ke arah Aura Spiritual milik Bai Ze. Pada saat itu, tampaknya dia telah menggunakan semua kekuatannya untuk meningkatkan kemampuan membunuh dari pedangnya, membuat sebuah ilusi muncul di dalam pikiran Bai Ze. Dia telah tenggelam di dalam arus pedang dan tidak bisa membedakan antara kenyataan dan ilusi. Dia hanya bisa melihat sebuah arus pedang penghancur sedang menghancurkan segalanya dan kini menerjang ke arahnya. Sihir Eye of Devastation miliknya bisa melihat sepasang mata dari Pedang Iblis.     

"Matilah!" Bai Ze berteriak dan gulungan-gulungan sihirnya bersinar. Energi petir yang mengerikan menembus segala sesuatu di sekitarnya dan langsung diarahkan menuju Ye Wuchen.     

Setelah itu, sebilah Pedang Qi penghancur menerobos masuk ke dalam pikirannya dan menyerang dengan ganas. Ekspresi Bai Ze berubah dan dia mengangkat tangannya dan mengarahkannya pada Ye Wuchen. Namun, pada saat itu, satu sosok lainnya melintas dan Bai Ze bisa merasakan sensasi dingin di lehernya; sebilah pedang telah menembus lehernya!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.