Legenda Futian

Di Atas Gunung Taihang



Di Atas Gunung Taihang

3Di Menara Bulan yang terletak di Gunung Crouching Dragon, Gu Dongliu datang menghampiri Ye Futian dan berkata, "Adik Junior, aku akan menggantikanmu pergi ke Gunung Taihang."     3

Semua ini dimulai karena dirinya. Karena Zhan Xiao telah pergi menuju Gunung Taihang, dia menganggap sudah menjadi kewajiban baginya untuk menjadi orang yang mengakhiri permasalahan ini. Karena dia tahu bahwa Tebing Zhisheng dan Zhan Xiao tidak akan membiarkan masalah ini berlalu begitu saja, maka dia perlu mengakhirinya.     

Selama pertempuran sebelumnya berlangsung, dia sudah mempersiapkan diri untuk mengakhiri semua ini untuk selama-lamanya. Namun, semuanya tidak berjalan sesuai keinginannya.     

"Aku mengkhawatirkan kondisi Jieyu dan yang lainnya disana. Aku harus pergi kesana," ujar Ye Futian. Karena Jieyu, Yu Sheng, Loulan, Qingxuan, dan yang lainnya masih berada di Gunung Taihang, dia tidak akan bisa memaafkan dirinya sendiri jika terjadi sesuatu pada mereka.     

"Futian." Satu sosok terlihat mendekatinya. Dia adalah Zhuge Qingfeng.     

Ye Futian memandangnya saat Zhuge Qingfeg berkata, "Aku mendapat informasi dari Istana Holy Zhi yang mengatakan bahwa Bai Ze adalah orang yang membujuk Zhan Xiao untuk pergi ke Gunung Taihang. Saat ini, Bai Ze telah tewas terbunuh di Istana Holy Zhi, dan orang yang membunuhnya kemungkinan besar adalah Ye Wuchen, Zui Qianchou, dan Xu Que. Mereka bertiga telah melarikan diri dari Istana Holy Zhi."     

"Bai Ze." Ekspresi Ye Futian sedingin es ketika dia mengucapkan nama itu. Namun, kedua matanya dipenuhi dengan kekhawatiran ketika dia memikirkan Wuchen dan yang lainnya. Permasalahan terus menerus terjadi, dan Ye Wuchen terlibat dalam masalah ini karena dirinya. Ye Futian tidak pernah mengharapkan hal-hal seperti ini terjadi karena dia hanya ingin Wuchen berlatih dengan tenang di Istana Holy Zhi. Namun, sepertinya tidak mungkin bagi siapa-pun yang berhubungan dekat dengannya untuk tidak ikut terlibat dalam masalah ini.     

"Bawalah Yuan Hong pergi bersamamu," ujar Zhuge Qingfeng.     

"Tidak bisa." Ye Futian langsung menolaknya. "Saya telah membuat anda terlibat dalam hal ini, Paman. Anda telah mempertaruhkan nyawa demi saya dan Kakak Ketiga, bahkan anda membuat seluruh anggota Keluarga Zhuge dalam bahaya. Jika saya membawa Yuan Hong pergi ke Gunung Taihang, maka Gunung Crouching Dragon akan tamat. Ditambah lagi, meskipun Gunung Crouching Dragon dihancurkan, orang-orang dari Tebing Zhisheng tetap tidak akan membiarkan saya pergi begitu saja. Ini sama saja dengan bunuh diri."     

Zhuge Qingfeng memandang ke arah Ye Futian. Segala sesuatunya berada dalam situasi yang buruk sekarang dan tidak ada waktu untuk saling menunggu satu sama lain.     

"Paman, pergilah keluar dari gunung dengan Kakek Yuan sekarang. Tidak perlu menunggu mereka datang kemari bersama pasukan yang telah mereka kumpulkan. Hanya dengan cara itu maka saya bisa pergi, karena mereka selalu mengawasi setiap pergerakan yang terjadi di Gunung Crouching Dragon," ujar Ye Futian.     

Kedua mata Zhuge Qingfeng berbinar. Apakah pemuda ini ingin memulai peperangan terlebih dahulu?     

"Aku akan mendampingimu kesana." Sebuah suara terdengar dari suatu tempat. Zhuge Qingfeng, Ye Futian dan yang lainnya tertegun sejenak, sebelum akhirnya mengalihkan perhatian mereka pada sosok yang berjalan mendekati mereka.     

Pemimpin dari Klan Tingxue, Xu Shang, sosok yang menempati posisi kesembilan dalam Peringkat Barren Sky.     

Ye Futian menatap ke arah Xu Shang dan berkata, "Baiklah, terima kasih sebelumnya." Tentu saja Ye Futian merasa cemas dan dia juga berharap bisa membawa Yuan Hong pergi bersamanya. Namun, itu bukan sesuatu yang bisa dilakukannya saat ini, karena hal itu akan membawa bencana baik untuk Gunung Crouching Dragon maupun Gunung Taihang. Karena Xu Shang telah menawarkan bantuan kepadanya, maka Ye Futian merasa tidak perlu berbasa-basi. Dia hanya perlu mengingat bahwa dia kini berhutang budi pada Xu Shang.     

"Aku tidak sendirian di Negeri Barren, dan aku tidak bisa melawan Tebing Zhisheng secara langsung," ujar Xu Shang.     

"Anda tidak perlu memberikan penjelasan lagi. Saya mengerti." Ye Futian mengangguk. Tebing Zhisheng memiliki para Saint di jajaran anggotanya dan Xu Shang tidak ingin terlibat dalam masalah ini dan menjadikan dirinya sebagai musuh dari Tebing Zhisheng. Bukan hal yang baik bagi Klan Tingxue untuk terlibat dalam masalah ini, dan tentu saja dia memiliki alasan tersendiri.     

"Kalau begitu sebaiknya kita segera pergi," ujar Xu Shang.     

"Baiklah," ujar Ye Futian.     

"Yuan Hong, kita juga harus pergi," ujar Zhuge Qingfeng sambil memandang ke arah Yuan Hong.     

"Baiklah." Yuan Hong mengangguk. Dia juga mengkhawatirkan Gunung Taihang.     

"Ayo kita pergi." Zhuge Qingfeng dan Yuan Hong bergerak secara bersamaan, pergi menuruni Gunung Crouching Dragon.     

Para kultivator kuat telah berkumpul di Kota Xuanwu dengan membentuk gerombolan besar tidak jauh dari Gunung Crouching Dragon. Banyak tokoh penting dari pasukan-pasukan besar berada disana dan mereka bisa merasakan sebuah tekanan yang mengerikan menghujani mereka dari atas langit. Zhuge Qingfeng, Yuan Hong, dan kultivator kuat dari Gunung Taihang dan keluarga Zhuge telah muncul. Bahkan para Sage dari Keluarga Zhuge kini ikut terlibat dalam pertempuran ini sekarang. Mereka mengetahui situasi seperti apa yang sedang mereka hadapi saat ini. Jika Zhuge Qingfeng kalah dan tewas terbunuh, itu akan menjadi akhir dari Keluarga Zhuge. Meskipun mereka mungkin merasa sangat kesal tentang apa yang telah dilakukan oleh Zhuge Qingfeng, mereka tahu bahwa mereka harus maju dan bertarung.     

"Sepertinya kalian semua ingin mati rupanya," ujar Kong Yao saat dia melihat kedatangan mereka. Auranya semakin mengerikan dan dia naik ke udara dengan satu lompatan. Pertempuran yang terjadi sebelumnya telah membuatnya merasa sangat marah, dan kali ini dia bertekad untuk melakukan satu hal—membunuh.     

Para kultivator kuat dari Sekte Api Suci, Paviliun Sword Saint, dan Klan Nantian naik ke udara secara bersamaan, bersiap untuk memulai pembantaian. Mereka tidak bisa mundur. Hanya ada dua pilihan bagi mereka, entah itu membantai Keluarga Zhuge atau membuat klan mereka masing-masing terlibat dalam masalah yang lebih rumit di masa depan.     

Di Kai juga berada disana, tetapi dia terlihat ragu-ragu. You Chi telah memperingatkannya untuk tidak terlibat dalam pertempuran atau dia harus menanggung akibatnya. You Chi tidak pernah bersikap setegas ini terkait masalah apa-pun. Dia tidak tahu apa yang akan terjadi padanya jika You Chi mengetahui bahwa dia ikut berpartisipasi dalam pertempuran ini.     

Saat ini langit benar-benar dipenuhi oleh para kultivator dan aura yang mengerikan menyebar di udara. Banyak orang di Kota Xuanwu mengalihkan pandangan mereka ke arah medan pertempuran dan bisa merasakan hati mereka berdebar kencang. Permasalahan itu akhirnya tiba di titik puncak. Pertempuran ini kemungkinan besar adalah pertempuran terakhir dan sepertinya akan banyak korban berjatuhan kali ini.     

…     

Kekacauan di Negeri Barren telah sampai di titik puncak dan seolah-olah hal tersebut berfungsi sebagai pendahuluan untuk masalah yang lebih besar yang akan datang di masa depan.     

Tatapan mata semua orang kini tertuju pada Kota Xuanwu dan hampir tidak ada orang yang mempedulikan Gunung Taihang. Namun, pada saat yang sama, ada beberapa sosok yang sedang bergerak menuju Gunung Taihang di salah satu tempat di Negeri Barren. Orang yang memimpin kelompok itu tampak mengintimidasi dan diselimuti dengan keinginan membunuh.     

Orang itu tidak lain adalah Bai Gu, Pemimpin dari Kota Awan Putih. Dia adalah orang pertama yang mengetahui bahwa Bai Ze telah tewas terbunuh, karena dia adalah ayah kandung dari Bai Ze dan Bai Ze memiliki sebuah Gulungan Roh di rumah leluhurnya. Dia tidak bisa mempercayainya ketika dia pertama kali mendengar berita bahwa putranya telah tewas.     

Bagaimana mungkin putraku bisa tewas ketika ia sedang berlatih di Istana Holy Zhi? Bagaimana mungkin hal itu bisa terjadi? Siapa yang membunuhnya?     

Meskipun putra keduanya tidak sehebat kakaknya, Bai Luli, dan dirinya sendiri tidak terlalu berharap bahwa Bai Ze mampu mencapai banyak hal di masa depan. Tapi tetap saja Bai Ze adalah putra dari Pemimpin Kota Awan Putih. Putranya telah dibunuh oleh seseorang.     

Dia segera pergi ke Istana Holy Zhi setelah dia mengetahui bahwa putranya telah tewas dan mendengar informasi bahwa kemungkinan orang yang telah membunuhnya adalah Ye Wuchen. Tidak ada yang tahu apakah Xu Que dan Zui Qianchou ikut terlibat dalam hal ini. Ketiganya telah melarikan diri dari Istana Holy Zhi dan sekarang menjadi buronan.     

Sang Pemimpin Kota tidak mengejar Ye Wuchen dan dua orang lainnya ketika dia mendengar berita lebih lanjut tentang peristiwa itu. Bahkan dia tidak pergi ke Kota Xuanwu. Saat ini tujuannya adalah Gunung Taihang. Ketika mengetahui bahwa putranya tewas karena peristiwa terkait Gunung Taihang, hanya ada satu hal yang harus dia lakukan—menghancurkan Gunung Taihang dengan tangannya sendiri. Jika Yuan Hong tidak ikut campur kala itu, maka semuanya akan berbeda. Tebing Zhisheng pasti telah membawa Gu Dongliu pergi dan Bai Ze tidak akan mati. Gunung Taihang harus menerima akibatnya.     

Gunung Taihang akan menjadi pelampiasan kemarahannya. Yuan Hong, Ye Futian, dan yang lainnya harus menanggung konsekuensi untuk apa yang telah mereka lakukan.     

Kematian Bai Ze telah membuat Bai Gu kehilangan ketenangan dan wibawa yang dimiliki oleh sosok yang menempati posisi keempat dalam Peringkat Barren Sky. Hanya ada satu hal yang muncul di pikirannya saat ini— membunuh.     

Pertama-tama dia akan menghancurkan Gunung Taihang sebelum pergi untuk menghancurkan Gunung Crouching Dragon.     

Mereka semua harus mati untuk membayar kematian putranya.     

…     

Waktu terus berlalu dan hari sudah sore. Matahari terbenam yang berwarna merah darah di atas langit Gunung Taihang tampak seperti semacam pertanda, dan dipenuhi dengan rasa kesepian.     

Kini Hua Jieyu memiliki sebuah kebiasaan untuk berdiri di tepi tebing, sambil memandang ke kejauhan, ke arah puncak tertinggi dari Gunung Taihang setiap harinya. Dia tidak pergi ke Gunung Crouching Dragon karena dia tahu bahwa Ye Futian merasa khawatir dia akan terseret ke dalam kekacauan ini, dan karena itulah, dia meninggalkannya disini. Namun, dia menganggap bahwa dia tidak mungkin menghabiskan hari-hari dengan tenang jika sesuatu terjadi pada Gunung Crouching Dragon.     

Meskipun dia memiliki pemikiran seperti itu, dia tetap tinggal di Gunung Taihang sesuai dengan keinginan Ye Futian alih-alih pergi ke Gunung Crouching Dragon. Dia tidak keberatan untuk berdiri di tepi tebing sambil memandang ke kejauhan, menunggu dia kembali dengan selamat, tetapi dia tetap saja harus menahan keinginannya untuk pergi menemuinya, agar dia tidak membuatnya semakin khawatir.     

Di bawah sinar matahari sore, sekelompok orang terlihat mendaki Gunung Taihang. Sebuah kilatan terlihat di mata Hua Jieyu sebelum akhirnya banyak kera emas raksasa naik ke udara dan mulai bertarung di atas langit.     

Sudah jelas bahwa Ye Futian tidak termasuk di antara kelompok yang baru saja datang.     

Pertempuran yang terjadi di atas langit Gunung Taihang membuat para monster iblis bersiaga. Pegunungan itu berguncang saat sosok berwarna emas satu per satu melompat ke udara untuk bergabung dalam pertempuran tersebut.     

Yu Sheng dan Yi Qingxuan datang menghampiri Hua Jieyu. Tatapan mata Yu Sheng tertuju ke kejauhan.     

Zhan Xiao sedang memimpin sekelompok kultivator kuat menuju puncak gunung. Meskipun kelompok itu bukanlah perwakilan terbaik yang dimiliki oleh Tebing Zhisheng, masih ada dua orang Sage di dalam kelompok tersebut. Pada awalnya mereka ditugaskan untuk melindungi Zhan Xiao dan Qin Zhong, tetapi saat ini mereka dikirim untuk menjalankan misi di Gunung Taihang.     

Ada banyak monster iblis yang menjaga Gunung Taihang, tetapi perwakilan mereka yang paling kuat semuanya telah pergi untuk bertarung di Gunung Crouching Dragon.     

"Mereka hanyalah sekelompok hewan. Bunuh mereka semua," ujar Zhan Xiao dengan nada dingin sambil berjalan ke depan. Terdapat dua sosok mirip dewa pembunuh di hadapannya, dimana salah satu dari mereka memegang sebilah pedang dan memancarkan hukum pedang yang sangat mengerikan. Tampaknya pedang itu juga dipenuhi oleh hukum petir. Salah satu di antara mereka menebas seekor kera emas raksasa yang menerjang ke arahnya, secara mengejutkan membelah tubuh kera raksasa itu menjadi dua bagian dalam sekali tebasan. Terdengar suara raungan yang mengerikan di udara. Satu sosok lainnya juga terlihat mengerikan sama seperti sosok sebelumnya. Mereka membunuh banyak monster iblis di sepanjang jalan dan banyak kera emas raksasa berjatuhan, darah mereka menodai Gunung Taihang.     

Matahari terbenam berwarna merah darah itu seperti menggambarkan pemandangan tragis di bawahnya, yang terasa menyedihkan. Tidak ada satu-pun kera yang mampu menghentikan pergerakan Zhan Xiao dan kelompoknya saat mereka membunuh siapa-pun yang menghalangi jalan mereka ke puncak gunung.     

Kelompok itu terus melakukan pembantaian hingga mereka mencapai gunung utama dari Gunung Taihang. Zhan Xiao dapat melihat sosok Hua Jieyu, Yu Sheng, dan anggota kelompok lainnya disana. Seringai yang mengerikan terlihat di kedua matanya. Ye Futian telah berulang kali menggagalkan rencananya, dan dia bertekad untuk membuatnya membayar konsekuensinya. Dia akan membuat Ye Futian menderita.     

"Kalian semua, mundur." Beberapa ekor kera emas raksasa muncul di samping Hua Jieyu, Yu Sheng, dan yang lainnya. Dua kera emas raksasa yang berukuran sangat besar menerjang ke arah Zhan Xiao untuk membunuhnya, meninggalkan beberapa kera lainnya untuk memastikan Yu Sheng dan anggota kelompoknya bisa melarikan diri.     

"Kakak ipar, ayo kita pergi," ujar Yu Sheng pada Hua Jieyu. Dia merasa sangat bersalah ketika melihat para kera itu satu per satu berjatuhan, tetapi dia tetap berbalik dan membiarkan para kera itu melindunginya ketika ia melarikan diri.     

"Kalian ingin melarikan diri?" Ekspresi Zhan Xiao sedingin es. "Tahan mereka." Mereka meningkatkan kecepatan mereka untuk mendaki gunung itu hingga akhirnya dihalangi oleh dua ekor kera emas raksasa yang turun dari atas langit, sambil membawa tongkat mereka masing-masing dan menyerang dengan serangan yang sangat kuat.     

Sebuah kilatan pedang melesat di udara, memotong bayangan-bayangan dari tongkat tersebut. Terdengar suara gemuruh di tempat tersebut. Kultivator kuat dari Tebing Zhisheng itu akhirnya bertemu dengan lawan yang sepadan.     

"Kami akan menahan mereka disini. Silahkan lanjutkan pengejaran anda." Kultivator kuat dari Tebing Zhisheng itu memberi tahu Zhan Xiao, yang merespon dengan satu anggukan kepala. "Kerja bagus." Dia melewati pertempuran yang terjadi disana dan terus melaju ke depan. Dua kera emas raksasa itu ingin menghentikannya, tetapi pada akhirnya mereka dihalangi oleh kultivator Tebing Zhisheng lainnya.     

"Kalian tidak akan bisa melarikan diri dariku," ujar Zhan Xiao dengan nada dingin ketika dia melihat mereka berusaha melarikan diri.     

Tidak lama kemudian, kelompok Zhan Xiao berhasil menyusul Hua Jieyu dan yang lainnya, karena kera emas raksasa dikenal memiliki kecepatan yang buruk.     

"Tangkap mereka," Zhan Xiao memberi perintah. Para kultivator kuat itu menyerang dan kera-kera emas raksasa yang mengawal Hua Jieyu dan yang lainnya bertarung menghadapi mereka. Tapi, Zhan Xiao membawa dua orang di sampingnya dan terus bergerak ke depan, seolah-olah dia begitu menikmati bagaimana dia mempermainkan Yu Sheng, Hua Jieyu, dan yang lainnya.     

Cahaya-cahaya yang mengerikan melesat ke arah langit dari dua arah yang berbeda, tidak jauh dari Gunung Taihang, bergerak dengan kecepatan yang luar biasa.     

"Senior, apakah anda bisa terbang lebih cepat?" Ye Futian bertanya sambil berdiri di atas pedang milik Xu Shang.     

Ye Futian merasa sangat khawatir, tapi Gunung Taihang sudah dekat.     

Jieyu, Yu Sheng, semoga kalian baik-baik saja.     

"Siapa itu?" Tatapan mata Xu Shang berbalik ke arah lain di kejauhan. Sebuah aura yang kuat diarahkan ke area tempat mereka berada saat ini. Xu Shang mengeluarkan aura pedang yang mengerikan dan memotong aura tersebut. Ekspresinya menjadi dingin ketika dia memandang ke kejauhan, dan tidak lama kemudian dia melihat sosok dari Pemimpin Kota Awan Putih.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.