Legenda Futian

Lahirnya Hukum



Lahirnya Hukum

3Ye Futian menatap ke arah Zhan Xiao tanpa berkomentar apa-pun. Sudah jelas bahwa hanya ada satu dari mereka yang akan bertahan hidup dari pertempuran yang akan segera terjadi. Karena itu, tidak banyak yang bisa mereka katakan mengenai hal ini.      2

Ye Futian merasa seolah-olah ada kobaran api berwarna emas yang menyala di dalam dirinya. Perlahan-lahan tubuhnya dikelilingi oleh cahaya berwarna emas, ditambah dengan seberkas sinar yang menyilaukan melesat ke atas langit seperti cahaya suci. Aura Ye Futian sendiri menjadi semakin kuat saat dia mengeluarkan aura mistis di sekitar tubuhnya. Semua kekuatan yang tersembunyi di dalam dirinya seperti terbakar tanpa henti. Tulang, otot, titik meridian, pembuluh darah, organ dalam, bahkan Spiritual Qi di dalam Istana Kehidupannya terus terbakar. Aura spiritualnya juga mengalami hal serupa. Dengan disinari oleh cahaya suci, semua kekuatan di dalam dirinya tampaknya telah diaktifkan secara bersamaan dan meningkat secara drastis.     

Sejak pertempuran dimulai, Ye Futian sudah mengeluarkan sebuah aura yang sangat kuat.     

*Boom, boom* Sinar-sinar cahaya emas menembus tubuhnya. Lima dari titik akupuntur Tujuh Bintang telah terbuka dan terdengar suara gemuruh dari dalam tubuhnya. Perlahan-lahan tubuhnya mengalami perubahan saat teknik Douzhan Body diaktifkan. Bayangan seekor kera suci menjulang tinggi di udara, menyelimuti tubuh Ye Futian di dalamnya. Kekuatan yang mengerikan mengalir di sekujur tubuhnya.     

Seringai di wajah Zhan Xiao telah menghilang saat tatapan matanya dipenuhi dengan rasa gelisah. Aura macam apa itu? Cahaya yang menyelimuti tubuh Ye Futian itu sangat mengerikan, membuatnya terlihat seperti semacam raja di antara para dewa.     

Meskipun dia hanya seorang Noble kelas dua, namun aura yang mengalir di sekelilingnya benar-benar seperti aura dari seorang Sage. Begitu dia bisa memahami kekuatan hukum secara matang, dia sudah bisa dianggap sebagai seorang Sage. Itu adalah sebuah kemajuan yang sangat pesat.     

"Teknik rahasia macam apa ini?" Zhan Xiao menatap ke arah Ye Futian dengan tatapan mata setajam pedang. Sebelumnya dia telah dikejutkan dengan kekuatan luar biasa yang ditampilkan oleh Yu Sheng melalui kekuatan iblis yang dimilikinya, namun apa yang ditampilkan oleh Ye Futian saat ini ternyata jauh lebih menakjubkan.     

Menurut sepengetahuannya, bahkan di Negeri Yu, bukan berarti teknik rahasia semacam itu yang memungkinkan seseorang untuk mengaktifkan potensi tersembunyi yang dimilikinya dan meningkatkan kekuatannya secara drastis, hingga melampaui tingkat Plane-nya sendiri tidak ada, tetapi teknik seperti itu jarang sekali ditemukan dan efeknya tidak akan sehebat ini. Mampu meningkatkan kekuatan seseorang hingga melampaui tingkat Plane yang dimilikinya sudah bisa dianggap sebagai sebuah teknik rahasia yang sangat mengerikan.     

Ketika Ye Futian mengeluarkan kekuatannya secara maksimal, dia hanyalah seorang Noble kelas dua, namun auranya telah berubah menjadi aura yang dimiliki oleh seorang Sage. Bagaimana mungkin hal ini bisa terjadi?     

Zhan Xiao bukanlah satu-satunya orang yang terkejut. Bahkan dua orang Magi yang sedang bertarung melawan Gu Dongliu juga bisa merasakan perubahan di tubuh di Ye Futian, dan mereka benar-benar merasa terkejut.     

Tekanan yang dipancarkan oleh Gu Dongliu pada mereka sangat kuat. Keduanya, dimana salah satu dari mereka adalah seorang Magi tingkat bawah sementara yang lainnya adalah seorang Magi tingkat menengah, memiliki tingkat Plane yang lebih tinggi dari Gu Dongliu. Salah satu dari mereka bahkan berada di dua Plane lebih tinggi dari Gu Dongliu. Namun, keduanya nyaris tidak bisa menahan Gu Dongliu, meskipun mereka sudah bertarung melawannya bersama-sama. Ketika Magi tingkat bawah itu lengah, celah yang muncul sepersekian detik itu hampir membuat mereka terluka parah.     

Meskipun mereka bukan jenius tingkat atas di Tebing Zhisheng, namun tetap saja mereka adalah kultivator yang berasal dari tempat suci, karena itulah bakat mereka jelas tidak bisa diremehkan. Namun perjalanan mereka ke Negeri Barren ini membuat mereka harus mengevaluasi kembali pengetahuan mereka tentang para kultivator di Negeri Yu.     

"Fakta bahwa kau adalah seorang Noble tetap tidak berubah. Mungkin kau telah meningkatkan tingkat Plane dari auramu melalui teknik rahasia itu, tapi hal seperti itu tidak masalah bagiku. Hanya ada satu hasil yang bisa didapatkan oleh serangga yang mencoba menghentikan roda yang bergerak: kematian." Zhan Xiao menatap ke arah Ye Futian dengan ekspresi dingin di wajahnya. Aura di sekitar tubuhnya meledak. Permukaan tanah bergetar saat dia mengambil satu langkah ke depan. Sebuah hukum gravitasi yang mengerikan dikerahkan dari atas langit, membuat Ye Futian merasa seolah-olah tubuhnya ditekan oleh sebuah gunung.     

"Kau akan merasakan sendiri seperti apa kekuatan sejati dari seorang Sage," ujar Zhan Xiao dengan nada dingin. Dia mengerahkan tangannya menuju Ye Futian, dan sebuah tangan ilusi raksasa meraih tubuh Ye Futian di atas langit, berusaha menghantam pemuda itu ke permukaan tanah, ia berniat untuk mengakhiri pertempuran saat itu juga.     

Ye Futian mengaktifkan potensi kekuatannya hingga batas maksimal. Dia mengerahkan tinjunya ke depan, dan setiap tinju yang dikerahkan tampaknya mengandung kekuatan dari seorang kaisar, memungkinkan tinju itu untuk memancarkan kekuatan yang lebih besar dari sebelumnya. Bayangan dari kera suci itu menyerang dengan serangan telapak tangan, sihir Comet Punch miliknya muncul seperti bintang jatuh, berbenturan keras dengan telapak tangan ilusi yang dikerahkan oleh Zhan Xiao padanya.     

Bintang-bintang itu meledak ketika telapak tangan yang menerjang dari arah berlawanan itu diarahkan padanya. Tetapi kera suci itu memiliki sambaran petir tak berbatas yang mengalir di sekitar tubuhnya, dan telapak tangan itu hancur sedikit demi sedikit saat mengenai target yang dituju. Namun, sosok Ye Futian sama sekali tak terluka.     

"Kekuatan hukum." Zhan Xiao menatap ke arah bayangan dari sosok Ye Futian itu. Kini dia menyadari bahwa Ye Futian telah mengembangkan kekuatan hukum. Jika tidak, dia tidak mungkin akan bisa mengalahkan Qin Zhong kala itu. Meskipun hukum yang dikembangkan oleh Ye Futian masih belum matang, tetap saja hukum tersebut masih memiliki kekuatan yang besar, dengan diperkuat oleh berbagai macam kemampuan yang dimilikinya.     

Ye Futian bisa merasakan tingkat kekuatan Zhan Xiao dari satu serangan itu. Meskipun saat ini kekuatannya telah meningkat, masih sulit baginya untuk mengatasi Zhan Xiao.     

Aura spiritual Ye Futian masuk ke dalam Istana Kehidupan miliknya dan mendapati bahwa tempat itu sedang terbakar. Pohon Dunia berayun-ayun dan Ye Futian bisa merasakan panca inderanya menjadi semakin peka saat ia menyerang dengan menggunakan teknik Fist of Emperors. Spiritual Qi yang berada di sekelilingnya kini menjadi terlihat sangat jelas di matanya saat ia mengerahkan semua Spiritual Qi itu ke sekujur tubuhnya. Terdengar suara gemuruh yang keras saat tubuhnya semakin membesar. Sosok dari Douzhan Body miliknya tampaknya telah berevolusi menjadi seorang dewa iblis.     

Ye Futian menutup kedua matanya dan bisa merasakan tubuhnya menjadi satu kesatuan dengan area di sekitarnya. Roh Kehidupannya kini telah menyatu dengan Douzhan Body dan tidak lama kemudian, sosok itu memancarkan cahaya dari semua elemen. Tidak akan ada Noble yang bisa melukainya saat ini.     

Kekuatan hukum yang luar biasa meledak dan menyelimuti seluruh area tersebut, bahkan menelan tubuh Zhan Xiao di dalamnya. Zhan Xiao bisa merasakan sebuah tekanan yang mengerikan menimpa tubuhnya. Seolah-olah tubuhnya sedang menanggung beban dari bintang-bintang yang tak terhitung jumlahnya.     

"Kekuatan hukum miliknya sudah matang." Zhan Xiao melirik ke arah Ye Futian, dimana kekuatan dari auranya masih terus meningkat.     

"Sky Freezing." Ye Futian mencoba untuk membekukan area di sekitarnya. Pada awalnya Zhan Xiao tampak tercengang tetapi kemudian ia menyeringai ke arah Ye Futian. Bagaimanapun juga, aura Noble tidak dapat digunakan sebagai hukum.     

*Whoosh* Dengan mengambil satu langkah di atas tanah, Zhan Xiao naik ke atas langit. Dia mengulurkan tangannya dan kembali mengerahkan telapak tangannya pada Ye Futian. Aura yang mengerikan telah dikeluarkan dan terdengar suara gemuruh dari atas langit. Seolah-olah gunung-gunung telah berjatuhan dari atas langit, dan masing-masing dari gunung itu tampaknya membawa hukum es di dalamnya.     

Cahaya bintang menyebar ke sekujur tubuh Ye Futian dan tampaknya mulai menjadi nyata. Ketika gunung-gunung itu berjatuhan di atas tubuhnya, tirai cahaya bintang itu retak dan akhirnya hancur hingga berkeping-keping. Namun, dia bisa menebak bahwa pertahanan hukum yang sesungguhnya telah terbentuk.     

Zhan Xiao melirik ke arah Ye Futian dengan ekspresi dingin di wajahnya, dia seolah tidak percaya bahwa dia tidak mampu membunuh seorang Noble dalam waktu singkat. Meskipun Ye Futian mulai mengembangkan penggunaan hukum, itu masih merupakan sebuah penghinaan bagi Zhan Xiao karena ia tidak mampu mengalahkan Ye Futian dalam waktu singkat.     

Bayangan seorang dewa petir tampaknya telah muncul di belakangnya, sambil memegang sebilah pedang petir di tangannya dan mengayunkannya ke depan. Ada alasan mengapa Zhan Xiao dikenal sebagai salah satu dari Sembilan Prajurit Tebing Zhisheng. Dia mampu menggunakan lebih dari satu jenis kekuatan hukum untuk mencapai posisinya saat ini.     

"Tebas dia," gumam Zhan Xiao dengan nada dingin. Kilatan pedang yang tak terhitung jumlahnya dari dewa petir itu bermunculan di udara dan diarahkan ke bawah. Pertahanan bintang yang berada di sekitar Ye Futian langsung dihancurkan. Dia tidak mungkin bisa menahan serangan seperti itu hanya dengan menggunakan hukum selemah itu.     

Kepekaan dari panca indera Ye Futian ditingkatkan hingga batas maksimal. Aura spiritual miliknya telah menyatu dengan langit dan bumi, memungkinkannya untuk mengendalikan aura dunia yang berada di sekelilingnya dan berniat untuk membekukan area tempat mereka berada saat ini. Namun dia mendapati dirinya masih belum mampu melakukan hal tersebut. Tebasan-tebasan pedang itu memiliki hukum yang mampu membelah udara, memungkinkan serangan itu untuk menghancurkan semua jenis pertahanan, bahkan yang dibentuk dengan menggunakan hukum.     

Zhan Xiao mengambil satu langkah ke depan dan mengayunkan pedang petir miliknya ke bawah, memotong segala sesuatu yang menghalangi jalannya di bawah.     

*Boom* Sebuah pagoda telah muncul di atas Ye Futian, dan pagoda itu berhasil menghentikan pedang milik Zhan Xiao. Pagoda itu berputar-putar di udara sambil mengeluarkan suara yang nyaring, memancarkan sebuah aura dari hukum yang kuat.     

"Peralatan ritual Sage tingkat atas?" Zhan Xiao melirik ke arah pagoda itu. Sangat disayangkan bahwa Ye Futian adalah orang yang menggunakannya, karena dia tidak mampu mengeluarkan kekuatan sejati dari pagoda tersebut.     

Pagoda itu dikerahkan ke atas kepala Zhan Xiao. Aura spiritual Ye Futian dikeluarkan hingga batas maksimal untuk mengendalikan kekuatan dari pagoda itu. Cahaya bintang terpancar keluar dari pagoda itu tanpa henti. Pada saat yang sama, kera suci itu telah membentuk sebuah tongkat di tangannya dan mulai mengumpulkan kekuatan.     

"Peralatan ritual, ya? Kau bukan satu-satunya orang yang memilikinya." Zhan Xiao mengulurkan tangannya. Sebuah gunung muncul dari telapak tangannya dan bayangan gunung yang tak terhitung jumlahnya bermunculan di udara, diarahkan menuju pagoda tersebut. Dua peralatan ritual tingkat atas itu berbenturan di udara.     

Zhan Xiao meraih pedangnya dan menebas sekali lagi; sebuah serangan yang luar biasa dan terarah.     

Kera suci itu melesat di udara dengan membawa tongkatnya, berbenturan dengan tebasan pedang tersebut. Tebasan pedang yang menembus area itu mengoyak bayangan-bayangan dari tongkat tersebut. Ye Futian mengeluarkan serangan kedua dengan tongkatnya. Udara di sekitar mereka terguncang, bahkan serangan itu juga mempengaruhi deretan awan yang berada di atas langit.     

Meskipun begitu, Zhan Xiao nyaris tidak merasakan apa-apa. Tidak peduli sekuat apa-pun teknik menggunakan tongkat milik Ye Futian itu, dia menganggap bahwa hasilnya akan tetap sama, Ye Futian akan tewas hari itu juga. Tidak ada yang bisa mematahkan teknik Void-tearing Blade miliknya.     

Kilatan pedang turun dari atas langit seperti sambaran-sambaran petir berwarna ungu. Bayangan dari bilah-bilah pedang itu memenuhi udara. Ye Futian terus mengerahkan serangan keduanya, namun kilatan pedang yang mengerikan itu masih cukup kuat untuk menembus segala sesuatu yang menghalangi jalannya, mengoyak tongkat milik Ye Futian dan mendarat ke pertahanan bintang di sekitar tubuhnya. Beberapa tebasan bahkan berhasil mendarat di sosok Douzhan Body miliknya. Pegunungan di tempat mereka berada pada saat itu tampak retak di beberapa tempat seolah-olah area itu akan segera dihancurkan. Namun, tampaknya Ye Futian tidak menyadari akan kesulitan yang sedang dia hadapi saat ini. Dia tetap terlihat fokus, sambil memegang tongkatnya. Serangan keempat dan kelima dari tongkatnya mengguncang bumi. Kera suci itu meraung dan cahaya bintang tiba-tiba memenuhi langit.     

Zhan Xiao kembali menebas ke depan. Namun kali ini, sembilan tebasan dikeluarkan secara bersamaan. Sembilan tebasan pedang itu bekerja sebagai satu kesatuan, memotong segala sesuatu yang menghalangi jalan mereka. Sosok Douzhan Body milik Ye Futian sudah dipenuhi dengan retakan dan sepertinya akan hancur dalam waktu dekat.     

Terlepas dari apa yang baru saja terjadi, Ye Futian malah berjalan menuju Zhan Xiao, sambil mengeluarkan kekuatan penghancur yang bahkan lebih mengerikan dari sebelumnya.     

"Matilah!" Zhan Xiao menebas ke arah Ye Futian yang kini semakin mendekatinya. Namun, Ye Futian bahkan tidak berusaha untuk berlindung kali ini, seolah-olah dia telah menyerah. Dia melintasi area tersebut dalam satu langkah, kemudian muncul tepat di hadapan Zhan Xiao dan mengeluarkan serangan keenam yang sangat mengerikan.     

Zhan Xiao membelalakkan matanya dan dia tampak tercengang. Apakah pemuda ini ingin bunuh diri?     

Tebasan-tebasan itu menembus sosok Douzhan Body milik Ye Futian dan serangan dari tongkat itu diarahkan menuju Zhan Xiao. Bayangan dari bilah-bilah pedang muncul di sekitar Zhan Xiao dan bayangan golem yang berukuran sangat besar telah muncul.     

Ketika serangan dari kedua belah pihak berbenturan satu sama lain, sosok Douzhan Body milik Ye Futian hancur berkeping-keping. Kekuatan yang tersisa dari pedang itu menembus pertahanannya dan mendarat di tubuh fisiknya. Sebuah luka yang mengerikan muncul di tubuh Ye Futian.     

Di sisi lain, tubuh Zhan Xiao gemetar hebat saat ia jatuh ke atas tanah. Dia mendengus dan darah muncul di sudut mulutnya. Dia menghapus bekas darah di mulutnya sambil melihat ke arah Ye Futian dengan tatapan mata yang ganas. Jika dia tidak dipersenjatai dengan Roh Kehidupan dan hukum, maka satu serangan itu mungkin tidak akan bisa membuatnya terluka parah. Apakah dia mencoba menyeretku untuk mati bersamanya?     

"Kau akan mati sekarang." Zhan Xiao berjalan ke depan tetapi dia melihat satu sosok yang mempesona di depannya.     

Sosok itu adalah Hua Jieyu. Dia berjalan menghampiri Ye Futian, lalu menggenggam lengannya. Tidak ada rasa takut yang terlihat di kedua matanya. Pertempuran itu terjadi antara orang-orang yang mampu menggunakan kekuatan tingkat Sage, dan lawan mereka adalah seorang Sage tingkat atas. Dia tidak akan bisa berbuat apa-apa dalam pertempuran seperti ini, tapi dia bersedia untuk mati bersama Ye Futian.     

"Kalian berdua benar-benar pasangan yang luar biasa. Kalau begitu, aku akan membunuh kalian sekarang." Zhan Xiao berjalan ke arah mereka. Di tempat lain, Gu Dongliu mengamuk dan membuat salah satu lawannya terluka parah, tetapi lawannya yang lain menolak untuk membiarkannya pergi begitu saja, membuatnya dia tidak mampu menghampiri Ye Futian.     

Kekuatan hukum yang mengerikan menyelimuti tubuh Ye Futian dan Hua Jieyu. Kematian semakin mendekati mereka, bahkan aura kaisar yang membawa tidak akan banyak membantu kali ini.     

Zhan Xiao memegang sebilah pedang es di tangannya dan berjalan ke depan. Ye Futian memandang ke arah Hua Jieyu, hatinya terasa sangat sakit. Kemudian, dia berbalik ke arah Zhan Xiao dan mengeluarkan aura spiritualnya, tetapi hal itu tidak akan banyak membantunya kali ini.     

"Menyedihkan. Akan lebih baik jika kau menambahkan hukum di dalamnya," gumam Zhan Xiao dengan nada dingin. Kematian benar-benar semakin mendekati mereka. Roh Kehidupan Pohon Dunia berayun-ayun karena tertiup oleh angin. Ye Futian tidak pernah merasakan kekuatan dunia sejelas itu sebelumnya. Ye Futian merasa bahwa jika dia diberikan lebih banyak waktu, maka hukum yang dia miliki mungkin akan benar-benar matang. Tapi Zhan Xiao jelas tidak berniat untuk memberinya waktu lagi. Pedangnya telah terangkat tinggi di udara lalu diayunkan ke arahnya. Pedang itu akan merenggut nyawanya.     

Ye Futian menatap ke arah pedang penghancur yang diayunkan ke arahnya itu. Serangan itu terjadi dalam gerak lambat di dalam pikirannya. Kekuatan dunia itu terasa sangat jelas sehingga dia bisa merasakan kekuatan hukum yang ada di dalamnya.     

Segala sesuatu yang berada di sekitarnya kini terlihat semakin jelas. Dia belum pernah mengalami hal itu sebelumnya. Aura spiritualnya terasa seperti telah meninggalkan tubuhnya, kini menjadi satu dengan Spiritual Qi dunia.     

Segala sesuatu di dunia ini menjadi semakin diperlambat. Dengan menggunakan panca inderanya, ia melihat bahwa pedang itu bergerak sangat lambat. Dia berbalik untuk melihat ke arah Hua Jieyu. Air mata yang mengalir di wajahnya juga bergerak sangat lambat.     

Pada saat itu. Ye Futian menutup kedua matanya. Aura spiritualnya seperti bukan lagi miliknya, melainkan menjadi milik dunia di sekitarnya.     

Aura dari dunia ini telah menyatu dengannya dan sebuah kekuatan mistis telah muncul.     

Ye Futian membuka matanya dan melihat ke arah pedang yang diayunkan dengan sangat lambat ke arahnya. Kemudian dia bergumam, "Kehendakku adalah kehendak dari langit. Hukum, Space-freezing." Begitu dia selesai berbicara, segala sesuatu yang ada di dunia ini tampaknya telah terhenti. Pada saat itu, Zhan Xiao bisa merasakan pedangnya menjadi sangat lambat. Seolah-olah dia mengalami kesulitan ketika ia ingin menarik pedangnya kembali. Bahkan lengannya terasa seperti benar-benar tidak bisa bergerak.     

Segala sesuatunya telah terhenti!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.