Legenda Futian

Pertanda



Pertanda

0Setelah tiga hari berlalu, ketegangan masih terus menyelimuti Negeri Barren yang luas ini.     3

Ini adalah hasil dari pertempuran mengerikan yang telah terjadi beberapa hari yang lalu. Banyak tempat di Kota Xuanwu telah hancur berkeping-keping. Terdapat banyak korban berjatuhan sebagai akibat dari pertempuran yang seolah mampu menghancurkan bumi itu, dimana banyak dari mereka yang tewas atau terluka.     

Dalam jajaran anggota dari pasukan besar, seperti Keluarga Zhuge, Gunung Taihang, Paviliun Sword Saint, Klan Nantian, dan Sekte Api Suci, ada banyak kultivator yang tewas terbunuh dalam kekacauan tersebut. Bahkan beberapa sosok paling berpengaruh dari pasukan-pasukan itu juga terluka.     

Tetapi pada akhirnya, Zhuge Qingfeng dan Yuan Hong tetap berhasil menahan beberapa lawan yang sangat kuat. Pertempuran sengit itu telah menyebabkan Sekte Api Suci dan Klan Nantian mundur. Dan setelah kedua belah pihak yang berlawanan itu masing-masing telah menelan banyak korban, mereka juga memutuskan mundur untuk saat ini.     

Pertempuran dahsyat yang akan menjadi pembicaraan di suatu era ini diberi nama Pertempuran di Kota Xuanwu. Kisah ini akan diwariskan secara turun temurun dalam sejarah Negeri Barren dan pertempuran ini diingat karena memiliki dampak besar pada perkembangan masa depan di negara itu.     

Selain Kota Xuanwu, sebuah pertempuran yang sengit juga terjadi di Gunung Taihang. Pemimpin dari Kota Awan Putih terlibat dalam pertempuran melawan Xu Shang, sang pendekar pedang terbaik di Negeri Barren yang dijuluki sebagai Fatal Sword God.     

Banyak tokoh penting dari pihak sang Pemimpin Kota telah tewas terbunuh dalam pertempuran itu, yang telah berakhir dengan Xu Que menderita luka parah dan sang Pemimpin Kota ditusuk satu kali. Serangan yang mengerikan itu membuat sang Pemimpin Kota memutuskan untuk menghentikan pertempuran tersebut. Meskipun sang Pemimpin Kota jelas lebih unggul dari Xu Shang dalam aspek kemampuan bertarung, dia tidak ingin terlibat dalam sebuah pertarungan hidup dan mati melawannya. Xu Shang, pembunuh nomor satu di Negeri Barren, terlalu berbahaya baginya. Dengan luka-luka yang dideritanya, sang Pemimpin Kota tidak begitu yakin apakah ia bisa pergi meninggalkan pertempuran ini dengan selamat.     

Rumor mengatakan bahwa Xu Shang telah mengurung diri di kediaman Klan Tingxue setelah pertempuran itu berakhir. Tidak ada yang tahu separah apa lukanya. Meskipun begitu, Xu Shang tetap saja berhasil memaksa Pemimpin dari Kota Awan Putih untuk mundur. Pemimpin dari Kota Awan Putih mungkin adalah orang yang paling memahami betapa berbahayanya pembunuh nomor satu di Negeri Barren itu, banyak orang berpikir dalam hati.     

Selain pertempuran antara keduanya, banyak kultivator dari Tebing Zhisheng yang telah dibawa oleh Zhan Xiao ke Gunung Taihang telah menemui ajal mereka disana. Demikian pula, banyak Kera Iblis juga telah tewas terbunuh, dan darah mereka menodai berbagai tempat di gunung tersebut. Namun, berita paling mengejutkan yang muncul dari pertempuran yang terjadi di Gunung Taihang adalah bahwa Zhan Xiao, yang telah datang ke Negeri Barren untuk membawa Gu Dongliu pergi, telah tewas terbunuh disana. Zhan Xiao adalah salah satu dari Sembilan Prajurit Tebing Zhisheng dan telah menimbulkan kekacauan tidak lama setelah ia tiba di Negeri Barren. Orang-orang dari Negeri Barren dan Tebing Zhisheng sama sekali tidak menyangka bahwa Zhan Xiao akan tewas di Negeri Barren dengan cara seperti ini. Begitu berita itu menyebar, banyak orang merasa terkejut, bahkan para petinggi di Istana Holy Zhi.     

Semua orang tahu ada kemungkinan bahwa sebuah krisis yang lebih besar akan segera menimpa Negeri Barren. Gu Dongliu telah mengaku bahwa dia adalah orang yang membunuh Zhan Xiao. Jika Gunung Crouching Dragon masih bersikeras untuk melindungi Gu Dongliu, maka semua peralatan ritual tingkat Saint yang dimiliki oleh Yuan Hong dan Zhuge Qingfeng tidak akan bisa menyelamatkan mereka.     

Seorang Putra dari Tebing Zhisheng telah tewas di tangan Gu Dongliu. Bahkan jika seorang Saint dari Negeri Yu tidak mengambil tindakan akan hal ini, Tebing Zhisheng tidak mungkin membiarkan masalah ini berlalu begitu saja.     

Tapi setelah berita itu tersebar, Kong Yao tidak pernah datang ke Gunung Crouching Dragon untuk memburu siapa-pun. Sebaliknya, terdapat semacam kedamaian yang aneh sedang terjadi di Negeri Barren. Seolah-olah suasana menjadi sangat sunyi dimana-mana. Tetapi semua orang di Negeri Barren tahu bahwa ini hanyalah kedamaian sebelum terjadinya badai yang akan menimpa mereka.     

Semua orang yang berasal dari Klan Nantian, Sekte Api Suci, dan pasukan lainnya yang telah terlibat dengan Kong Yao kini bisa bernapas lega. Zhan Xiao telah tewas pada waktu yang tepat. Sekarang setelah dia tewas terbunuh, apakah itu berarti tidak ada harapan lagi bagi Gunung Crouching Dragon dan Gunung Taihang?     

Di dalam kediaman Mingyue di Gunung Crouching Dragon, banyak orang seringkali datang kesana untuk bertanya pada Gu Dongliu mengenai situasi di Gunung Taihang, dan banyak pula dari mereka yang tertarik untuk mengetahui keberadaan Ye Futian saat ini. Satu-satunya jawaban yang diberikan oleh Gu Dongliu kepada mereka adalah bahwa Adik Juniornya terluka dan kini dia telah dibawa pergi untuk menghindari situasi yang terjadi disini.     

Meskipun banyak orang mencurigai penjelasan Gu Dongliu itu, mereka tidak terlalu mempedulikannya. Memang sebaiknya Ye Futian tidak berada di Gunung Crouching Dragon. Saat ini suasana di Gunung Crouching Dragon dipenuhi oleh kegelisahan karena Gu Dongliu telah membunuh Zhan Xiao. Tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi di masa depan. Fakta bahwa Ye Futian masih hidup memberikan secercah harapan bagi mereka. Tetapi sudah jelas bahwa penjelasan Gu Dongliu itu telah gagal meyakinkan Zhuge Mingyue. Sambil memandangnya, dia bertanya, "Kau tahu betul orang seperti apa Adik Junior itu, dan aku juga mengenalnya sama sepertimu. Dia bukan tipe orang yang gemar pergi secara tiba-tiba seperti itu. Apa yang sedang kau sembunyikan dariku?"     

"Mingyue," Gu Dongliu menatap ke arah Zhuge Mingyue, dan mengulurkan tangan untuk menyentuh rambut di sisi wajahnya, lalu dia berbisik, "Berjanjilah padaku."     

"Bahwa aku harus tetap melanjutkan hidup jika kau mati?" Zhuge Mingyue membalas tatapan matanya. Selama beberapa bulan terakhir, meskipun dia telah menanyakan tentang masalah ini berkali-kali pada Gu Dongliu, dia tidak pernah memberikan jawaban secara langsung padanya. Dapat terlihat dengan jelas bahwa dia tidak ingin membohonginya, itulah sebabnya dia sengaja tidak memberikan sebuah jawaban.     

Gu Dongliu mengangguk untuk merespon kata-katanya, dan kemudian Zhuge Mingyue menjawab, "Kalau begitu apa kau juga bisa berjanji sesuatu padaku?"     

"Apa itu?" tanya Gu Dongliu.     

"Jangan katakan hal-hal seperti ini lagi padaku di masa depan," ujar Zhuge Mingyue dengan lembut. "Karena kau tidak ingin membicarakan Adik Junior, maka aku tidak akan bertanya lagi. Tapi apa-pun yang terjadi di masa depan, aku tidak akan melarikan diri. Bukankah kita sudah menyepakati hal ini pada hari ketika kau datang kembali padaku?"     

Sambil melihat ke arah wanita yang berada di hadapannya itu, Gu Dongliu tidak bisa berkomentar apa-apa. Apa yang harus dia lakukan dengan wanita berkemauan keras seperti Mingyue?     

…     

Sebuah keributan juga sedang terjadi di Istana Holy Zhi. Meskipun kematian Zhan Xiao tampaknya tidak berhubungan dengan Istana Holy Zhi, semua yang terjadi di dalam Negeri Barren tidak dapat dipungkiri akan terkait dengan Istana Holy Zhi, mengingat bahwa tempat itu adalah sebuah simbol dari negara ini. Selain itu, Kong Yao dan Zhan Xiao telah meminta bantuan dari Istana Holy Zhi berkali-kali, namun mereka selalu menolak.     

Ditambah lagi, dengan semua peristiwa yang telah terjadi akhir-akhir ini, seperti kematian Bai Ze serta pertempuran antara Pemimpin Kota Awan Putih dan Xu Que, Liu Chan dan semua orang di Istana Holy Zhi memiliki sebuah perasaan yang aneh bahwa segala sesuatu akan benar-benar berubah di Negeri Barren.     

Saat ini, Sage Wanxiang telah datang ke Paviliun Holy Sage untuk bertemu dengan Liu Chan terkait sesuatu yang tampaknya sangat penting.     

"Ada apa?" tanya Liu Chan, ketika menyadari ada yang aneh dari ekspresi Sage Wanxiang. Dia bisa menebak bahwa Sage Wanxiang ingin memberitahu sesuatu yang penting padanya.     

"Sebuah krisis akan menimpa Istana Holy Zhi," jawab Sage Wanxiang dengan serius. Sejak menerima ramalan mengenai krisis yang akan terjadi di Istana Holy Zhi, selama ini ia telah menghabiskan waktu untuk melakukan penilaian lebih lanjut mengenai ramalan tersebut. Dan setelah adanya peristiwa yang baru-baru ini telah membuat Negeri Barren heboh, dia tidak berani bersikap lengah sedikit-pun.     

Belum lama ini, Sage Wanxiang telah menerima sebuah ramalan yang mengerikan. Sebuah krisis akan menimpa Istana Holy Zhi, yang berarti bahwa ramalan krisis yang telah diterimanya sebelumnya akan segera terjadi.     

"Apa kau yakin dengan ramalan ini?" Ekspresi Liu Chan juga langsung berubah menjadi serius. Dari ekspresi yang ditunjukkan oleh Sage Wanxiang, Liu Chan dapat menyimpulkan bahwa krisis yang akan dihadapi oleh Istana Holy Zhi kali ini bukanlah sebuah krisis biasa. Sangat mungkin bahwa ini akan menjadi sebuah krisis besar.     

"Bagaimana mungkin seseorang salah menilai mengenai hal semacam ini?" Sage Wanxiang menjawab, "Terdapat berbagai macam hukum yang mengatur segala sesuatu yang ada di dunia ini. Jika ramalan semacam ini muncul, maka hal itu pasti disebabkan oleh sesuatu. Dan banyak peristiwa besar telah terjadi di Negeri Barren selama beberapa hari terakhir. Ada kemungkinan bahwa rangkaian peristiwa ini pada akhirnya akan mengarah pada krisis yang akan dihadapi oleh Istana Holy Zhi."     

"Di Kota Xuanwu, Kong Yao dari Tebing Zhisheng telah memimpin beberapa pasukan besar dalam pertempuran melawan pasukan dari Gunung Crouching Dragon dan Gunung Taihang. Bai Ze telah tewas terbunuh, dan Zhan Xiao juga mengalami hal yang serupa. Semua peristiwa ini dapat menjadi sebuah krisis bagi Istana Holy Zhi," Liu Chan menebak-nebak. "Tebing Zhisheng mungkin tidak akan membiarkan kematian Zhan Xiao berlalu begitu saja."     

Semua peristiwa yang telah terjadi dalam beberapa hari terakhir ini telah menyebabkan ramalan itu berubah menjadi semakin buruk. Kematian Zhan Xiao tidak diragukan lagi memiliki pengaruh terbesar dalam situasi yang akan terjadi di Negeri Barren nantinya. Hal ini berpotensi untuk mempengaruhi ramalan itu secara langsung.     

Sage Wanxiang mengangguk pelan. Dia tidak dapat menentukan peristiwa mana yang akan membuat ramalan ini menjadi kenyataan, tetapi dengan menilai pengaruh yang dimiliki oleh semua peristiwa yang telah terjadi sejauh ini, dia dapat menyimpulkan bahwa kematian Zhan Xiao memainkan peran terbesar dalam semua ini.     

Hingga hari ini, Kong Yao masih berada di Negeri Barren, meskipun beberapa anak buahnya dari Tebing Zhisheng telah pergi. Mereka harus kembali dan melaporkan bahwa seorang Putra dari Tebing Zhisheng telah tewas terbunuh di Negeri Barren.     

Qin Zhong juga telah pergi bersama para kultivator kuat lainnya dari Tebing Zhisheng. Tapi kelompok berikutnya yang akan dikirim oleh Tebing Zhisheng mungkin tidak akan terdiri dari para Noble seperti Qin Zhong lagi. Tebing Zhisheng mungkin juga tidak menyangka bahwa situasinya akan menjadi seperti ini.     

"Apakah ada pertanda lain dalam ramalan itu?" Liu Chan bertanya lagi.     

Sage Wanxiang menggelengkan kepalanya. Karena ramalan itu adalah ramalan krisis, sesuatu yang mengerikan pasti akan segera terjadi di Istana Holy Zhi. Tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi di masa depan, dan Sage Wanxiang juga tidak mungkin bisa membuat prediksi tentang hal tersebut. Belum bisa dipastikan apakah Istana Holy Zhi akan membuat sebuah terobosan baru dalam krisis yang akan datang ini, atau justru mereka akan terpuruk.     

"Panggil enam Pemimpin Paviliun kemari," Liu Chan memberikan perintah. "Semua orang berhak mengetahui tentang hal ini, dan kita perlu mendiskusikan apa yang harus dilakukan oleh Istana Holy Zhi ketika krisis ini benar-benar terjadi di masa depan."     

Sage Wanxiang mengangguk untuk menanggapi kata-kata Liu Chan. Sudah jelas, mereka harus mulai bersiap-siap untuk menghadapi krisis yang akan datang. Namun, pada saat ini, Liu Chan tiba-tiba mengangkat kepalanya untuk menatap ke kejauhan sebelum akhirnya menghela napas. Mereka yang sudah diprediksi untuk kembali ke Istana Holy Zhi akhirnya telah kembali, meskipun dia sebenarnya berharap agar mereka tidak akan kembali kemari.     

Seorang pria dengan aura luar biasa berjalan ke arah mereka dari kejauhan. Dalam sekejap, dia langsung mendarat di hadapan mereka. Tidak banyak orang yang bisa berperilaku kurang ajar seperti itu di Paviliun Holy Sage dari Istana Holy Zhi, tetapi Liu Chan tidak memarahinya. Sebaliknya, ia tetap tidak mengatakan sepatah kata-pun, seolah-olah pemandangan ini adalah sesuatu yang sangat normal untuk disaksikan.     

Pria yang baru saja kembali ke Istana Holy Zhi ini adalah Bai Luli. Bai Ze, adiknya, belum lama ini telah tewas terbunuh.     

"Guru, apakah mereka sudah ditangkap?" tanya Bai Luli. Dia tidak menyangka bahwa pertemuan terakhirnya dengan adiknya adalah ketika dia pergi untuk berlatih setelah peristiwa di Gunung Crouching Dragon berakhir kala itu. Tidak lama kemudian, adiknya tewas terbunuh di Istana Holy Zhi.     

Meskipun Bai Ze benar-benar bersikap sangat sombong dan memiliki banyak kekurangan yang bahkan diakui oleh Bai Luli, dia tetap saja adiknya, dan keluarga lebih penting dari segalanya. Karena Bai Ze telah tewas terbunuh, rasa sakit yang dirasakan oleh Bai Luli saat ini bisa dimengerti. Bai Ze telah melakukan kesalahan, dan dia memang pantas untuk dihukum, tetapi apakah itu benar-benar membuatnya berhak untuk dibunuh?     

Liu Chan menggelengkan kepalanya dengan pelan. Xu Que juga telah menjadi buronan sekarang. Liu Chan tahu betul pengaruh yang dimiliki oleh Klan Tingxue. Itu mungkin bagian dari alasan mengapa mereka masih tidak bisa menangkap Xu Que dan Ye Futian hingga sekarang.     

"Kami masih menyelidikinya," jawab Liu Chan. "Luli, sekarang setelah Negeri Barren berada dalam kekacauan, sebaiknya kau melindungi pola pikirmu sendiri terhadap gangguan dari dunia luar."     

Bai Luli adalah harapan dan masa depan dari Istana Holy Zhi. Tidak peduli peristiwa apa-pun yang telah terjadi, orang-orang di Istana Holy Zhi berharap Bai Luli bisa tetap tidak terpengaruh oleh semua itu.     

"Saya mengerti." Bai Luli mengangguk. Dia memahami maksud dari ucapan Liu Chan.     

"Wanxiang telah meramalkan bahwa sebuah krisis akan menimpa Istana Holy Zhi," ujar Liu Chan pada Bai Luli. "Masih belum diketahui apakah Istana Holy Zhi akan mampu mengatasi krisis ini. Tetapi jika Istana Holy Zhi benar-benar hancur, kau harus tetap hidup, dan melanjutkan kehendak dari Istana Holy Zhi."     

"Tidak akan ada hal buruk yang terjadi pada Istana Holy Zhi," jawab Bai Luli.     

"Aku juga berharap seperti itu," gumam Liu Chan. Namun, dia tetap merasa khawatir. Sekarang setelah Bai Luli kembali, dan ramalan itu akan segera terjadi, apa yang akan terjadi dengan Negeri Barren? Dan apa sebenarnya yang harus dihadapi oleh Istana Holy Zhi?     

Tidak ada yang mengetahui jawaban dari pertanyaan-pertanyaan ini. Segala sesuatunya mungkin tampak tenang di Negeri Barren untuk saat ini, tetapi sudah ada sebuah pasukan yang bergerak dari Negeri Yu ke Negeri Barren.     

Zhan Xiao, salah satu dari Sembilan Prajurit Tebing Zhisheng, telah tewas terbunuh di Negeri Barren. Ini jelas bukan sebuah masalah yang sederhana!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.