Legenda Futian

Serba Salah



Serba Salah

0Gu Dongliu menatap ke arah Kong Yao. Jadi Tebing Zhisheng bahkan tidak akan membiarkan Adik Junior kita pergi begitu saja, ya?     2

"Dia telah pergi meninggalkan Negeri Barren," ujar Gu Dongliu. "Saya tidak membawa satu-pun peralatan ritual tingkat Saint kali ini. Dengan kematian Zhan Xiao dan pembunuhan para Sage kala itu, anda bisa melimpahkan semua kesalahan itu pada saya. Jadi, apakah Tebing Zhisheng menginginkan sebuah peralatan ritual tingkat Saint? Atau apakah kalian ingin melakukan sesuatu dengan Ye Futian?"     

Kong Yao memandang ke arah Gu Dongliu dan berkata, "Gu Dongliu, jika sejak awal kau bersedia pergi ke Tebing Zhisheng, kau mungkin akan menjadi seorang Putra disana, dan kau tidak perlu berselisih dengan Tebing Zhisheng. Sekarang, ancamanmu tidak ada artinya. Aku akan pergi reruntuhan suci, dan aku juga akan membawa Ye Futian pergi."     

"Kau memang orang yang memulai semua ini. Tapi kalian berdua memiliki hubungan persaudaraan yang luar biasa, dan kau adalah alasan utama mengapa Ye Futian terlibat dalam masalah ini dan menimbulkan semua kekacauan itu. Dia telah menyeret Keluarga Zhuge, Gunung Taihang, Kota Alkimia, dan Klan Tingxue ke dalam masalah ini, dan semua itu dilakukannya agar kau, Kakak Ketiga-nya, bisa melanjutkan hidup. Jika itu adalah alasan yang dia miliki dan sekarang kau telah menyerahkan diri, tidak akan ada masalah ada dimana dia sekarang. Selama kau berada disini, mungkinkah dia akan menjauh?"     

"Sementara itu mengenai reruntuhan suci, kami akan membawamu kembali ke Tebing Zhisheng setelah kita selesai dengan semua ini. Kau akan memberitahu kami dimana lokasinya, tidak peduli apakah kau menyukainya atau tidak," ujar Kong Yao dengan nada dingin. Kata-katanya itu telah menyulut amarah Gu Dongliu hingga kedua matanya kini dipenuhi dengan keinginan membunuh yang luar biasa.     

"Kong Yao, anda adalah sosok yang menempati posisi kesembilan dalam Peringkat Sage dari Sembilan Negara. Bahkan anda adalah orang nomor satu di bawah tingkat Saint Plane. Apakah anda tidak pernah merasa bersalah dengan melakukan semua ini?" tanya Gu Dongliu sambil menatap ke arah Kong Yao.     

"Tidak," ujar Kong Yao tanpa ragu-ragu. Gu Dongliu tidak mengatakan apa-apa lagi. Dia hanya berharap bahwa Adik Juniornya telah melarikan diri.     

Berita itu segera tersebar di Negeri Barren bahwa Gu Dongliu telah dibawa ke Istana Holy Zhi dan diserahkan pada orang-orang dari Tebing Zhisheng. Istana Holy Zhi mengeluarkan banyak berita lainnya yang mengatakan bahwa mereka akan mengizinkan Ye Futian kembali ke Istana Holy Zhi untuk mengakhiri perang ini. Namun meskipun begitu, Keluarga Zhuge, Gunung Taihang, Klan Tingxue, dan pasukan-pasukan lainnya tetap saja akan memiliki permasalahan yang harus diselesaikan.     

Dapat terlihat dengan jelas bahwa Istana Holy Zhi tidak ingin Tebing Zhisheng menghancurkan pasukan-pasukan besar seperti Keluarga Zhuge dan Gunung Taihang, tetapi mereka harus membawa Ye Futian. Itu adalah sebuah fakta yang tak terbantahkan, karena baik Tebing Zhisheng maupun Istana Holy Zhi tidak berniat untuk membiarkannya kabur begitu saja.     

Orang-orang di Negeri Barren merasa cemas. Setelah Istana Holy Zhi turun tangan, segala sesuatunya telah berubah secara drastis dan situasi tidak akan bisa kembali seperti semula. Rumor mengatakan bahwa Ye Futian telah melarikan diri. Dia tidak berada di Gunung Crouching Dragon maupun Gunung Taihang. Tidak ada yang tahu dimana dia berada dan tidak ada yang tahu apakah dia akan kembali. Banyak orang menduga bahwa Ye Futian mungkin tidak akan pernah kembali kali ini. Bagaimanapun juga, situasinya tidak akan bisa kembali seperti semula. Jika mereka menjadi Ye Futian, mereka akan memilih untuk merelakan beberapa hal hanya untuk bisa bertahan hidup. Dengan bakat yang dimilikinya, akan selalu ada kesempatan baginya untuk membalas dendam di masa depan.     

…     

Sisi timur Gunung Taihang berada di dekat wilayah timur Negeri Barren.     

Kediaman Klan Zhaixing berada di suatu tempat di wilayah tersebut. Ye Futian terbangun di suatu tempat di dalam kediaman Klan Zhaixing. Dia membuka matanya dan merasa lelah. Pertempuran sebelumnya benar-benar telah menguras energinya. Bagaimana tidak, ia terus berusaha meningkatkan kekuatan dari aura kaisar hingga batas maksimal dan bahkan membakar kekuatan di dalam Istana Kehidupannya. Semua energi di dalam tubuhnya nyaris terbakar sepenuhnya tanpa menyisakan kekuatan sedikit-pun. Dia hanya mengandalkan kemampuan penyembuhan diri dari Roh Kehidupan miliknya untuk mengembalikan kekuatannya, yang memungkinkan dirinya untuk bangun. Namun, saat ini dia masih sangat lemah.     

"Kakak Ketiga," ujar Ye Futian dengan suara pelan saat dia terbangun. Dia duduk di tempatnya dan melihat Hua Jieyu berada di sisinya.     

"Jieyu, dimana kita sekarang?" tanya Ye Futian.     

"Klan Zhaixing." jawab Hua Jieyu, "Ketika kita melarikan diri ke arah timur hari itu, kita melewati wilayah kekuasaan dari Klan Zhaixing dan bertemu dengan pemimpin dari Klan Zhaixing. Dia adalah orang yang membiarkan kita masuk kemari."     

"Klan Zhaixing." Ye Futian merasa aneh ketika mendengar nama itu. 'Mu Chuan benar-benar bersedia membantuku? Ini adalah tempat dimana aku mengambil Tombak Divine Destruction bertahun-tahun yang lalu. Bukankah kakek tua itu tidak menyukaiku? Ditambah lagi dia selalu bertengkar dengan Kepala Sekolah Chen Yuan.'     

"Dimana Kakak Ketiga?" tanya Ye Futian.     

"Seharusnya dia telah kembali ke Gunung Crouching Dragon. Dia berkata bahwa tidak akan terjadi apa-apa padanya dan dia menyuruh kita untuk pergi," Hua Jieyu menjelaskan dengan suara pelan.     

"Jieyu, kenapa kau sampai membohongi dirimu sendiri seperti ini?" ujar Ye Futian sambil menatap ke arah Hua Jieyu. 'Tidak ada yang akan terjadi padanya, benarkah?'     

Ye Futian telah membunuh Zhan Xiao dan Kakak Ketiga membuatnya pingsan, sebelum Hua Jieyu membawanya pergi. Dia sudah tahu alasan mengapa Kakak Ketiga bertindak seperti ini. Kakak Ketiga ingin memikul semuanya sendiri sementara mereka berdua melarikan diri sejauh mungkin.     

Hua Jieyu menundukkan kepalanya. Selama ini dia memang membohongi dirinya sendiri, yang membuatnya tidak bisa menenangkan diri ketika memikirkan beberapa hal.     

"Yu Sheng, bagaimana kondisinya?" Ye Futian terlihat sangat tenang.     

"Beberapa hari terakhir dia selalu berlatih untuk memulihkan cederanya," ujar Hua Jieyu. Kondisi Yu Sheng pada hari itu ketika dia berubah menjadi seorang iblis untuk bertarung tidak jauh berbeda dari apa yang dialami oleh Ye Futian. Bahkan siapa-pun bisa mengatakan bahwa mereka sangat beruntung bisa selamat dari pertempuran yang terjadi di Gunung Taihang itu.     

"Ada berita mengenai Senior Xu Shang?" Ye Futian bertanya lagi. Terdapat terlalu banyak hal dalam pikirannya, banyak sekali orang yang ia khawatirkan.     

"Ya ampun, lihatlah dirimu sendiri. Apakah kau benar-benar berpikir kau berada di dalam kondisi yang pantas untuk mengkhawatirkan orang lain sekarang?" Terdengar sebuah suara di suatu tempat. Mu Chuan, pemimpin dari Klan Zhaixing, memasuki ruangan dan berkata kepada Ye Futian, "Tenang, Xu Shang masih hidup, meskipun dia terluka parah. Tapi Pemimpin dari Kota Awan Putih juga menderita luka tusukan yang cukup parah. Pada akhirnya mereka berdua memilih melakukan gencatan senjata."     

Ye Futian menghela napas lega dan berkata, "Terima kasih, tuan. Tetapi mengapa anda bersedia menyelamatkan saya?"     

"Menyelamatkanmu?" ujar Mu Chuan dengan nada dingin, "Aku hanya peduli pada pusaka yang merupakan kebanggaan dari Klan Zhaixing itu. Kapan kau akan mengembalikan Tombak Divine Destruction kepadaku?"     

"Mu Chuan, apakah kau tidak punya sopan santun?" terdengar sebuah suara yang memarahinya dari tempat lain. Kemudian Ye Futian melihat sosok Chen Yuan berjalan menghampirinya, sambil menatap ke arah Mu Chuan dan menambahkan, "Tombak Divine Destruction telah menjadi milik Ye Futian. Apakah kau benar-benar masih berharap untuk bisa mendapatkannya kembali?"     

"Kepala sekolah." Ye Futian merasa terkejut. Dia sama sekali tidak menyangka akan bertemu dengan sang kepala sekolah di Klan Zhaixing.     

"Futian, beristirahatlah. Ketika luka-lukamu sudah pulih, aku akan membawamu keluar dari Negeri Barren." Chen Yuan memandang ke arah Ye Futian dan berkata, "Sementara itu urusan dari Negeri Barren, aku menyarankan agar kau tidak ikut campur di dalamnya."     

"Meninggalkan Negeri Barren, ya?" Ye Futian bergumam pada dirinya sendiri. 'Apakah aku bisa pergi meninggalkan Negeri Barren yang kini berada dalam kekacauan?'     

"Kepala Sekolah, katakan saja dengan jujur. Bagaimana keadaan di Negeri Barren sekarang? Apakah para kultivator kuat dari Tebing Zhisheng lainnya muncul setelah Zhan Xiao tewas? Bagaimana kondisi Kakak Ketiga saya sekarang? Selain itu, berita mengenai Gunung Crouching Dragon dan Gunung Taihang..." Ye Futian membombardirnya dengan rentetan pertanyaan.     

"Kau ingin aku berkata dengan jujur?" Chen Yuan menatap ke arah Ye Futian. Apa yang terjadi dengan Negeri Barren sekarang sudah menjadi rahasia umum. Jika Ye Futian ingin mengetahui tentang sesuatu, dia tidak perlu menyembunyikan apa-pun darinya.     

"Tentu saja." Ye Futian mengangguk.     

"Setelah Kakak Ketiga-mu membunuh Zhan Xiao, para kultivator kuat dari Tebing Zhisheng tiba di Istana Holy Zhi dan menuntut agar Istana Holy Zhi turun tangan dalam masalah ini. Kemudian, para petinggi dari tempat itu pergi ke Gunung Crouching Dragon dan pasukan-pasukan lainnya. Akhirnya, Kakak Ketiga-mu pergi ke Istana Holy Zhi seorang diri, dia ingin mengakhiri semua permasalahan itu untuk selama-lamanya." Chen Yuan menambahkan, "Tetapi Istana Holy Zhi dan Tebing Zhisheng tidak hanya menginginkan Kakak Ketiga-mu; mereka juga menginginkanmu."     

Ye Futian terdiam ketika mendengar semua itu. Gu Dongliu benar-benar ingin memikul semuanya seorang diri, tetapi meskipun begitu, baik Tebing Zhisheng maupun Istana Holy Zhi menolak untuk membiarkan Ye Futian pergi begitu saja.     

"Saya adalah orang yang membunuh Zhan Xiao," ujar Ye Futian.     

Chen Yuan dan Mu Chuan tampak sangat terkejut ketika mendengar hal itu, terutama Chen Yuan. Dia mengetahui rahasia yang dimiliki oleh Ye Futian. Karena itulah, Chen Yuan mempercayai Ye Futian ketika pemuda itu mengatakan bahwa dia adalah orang yang membunuh Zhan Xiao. Namun, tetap saja berita itu sangat mengejutkan baginya.     

Ye Futian hanya seorang Noble dan Zhan Xiao adalah seorang Putra dari Tebing Zhisheng, seorang Sage tingkat atas. Sungguh tidak masuk akal bahwa Ye Futian mampu membunuh Zhan Xiao.     

"Tidak mungkin." Mu Chuan tidak bisa mempercayai apa yang baru saja dia dengar.     

"Kakak ketiga saya telah membuat saya tak sadarkan diri setelah pertempuran itu berakhir dan meminta Jieyu untuk membawa saya pergi. Kemudian dia pergi ke Istana Holy Zhi seorang diri. Dia ingin memikul semua tanggung jawab itu untuk saya." Ye Futian tidak peduli apakah Mu Chuan mempercayai kata-katanya atau tidak.     

"Jika Kakak Ketiga-mu bersedia bertindak sejauh itu hanya untuk membiarkanmu melarikan diri, sudah jelas sebaiknya kau tidak menyerahkan diri," ujar Chen Yuan sambil memandang ke arah Ye Futian. Seseorang dengan bakat seperti Ye Futian tidak pantas mati begitu saja. Masa depannya tidak hanya terhubung oleh Negeri Barren saja; melainkan terhubung ke sembilan negara, dan mungkin lebih dari itu.     

Ye Futian memandang ke arah Chen Yuan. Dia bisa memahami maksud dari sang kepala sekolah. Tapi dia tidak akan pernah bisa memaafkan dirinya sendiri, jika dia melarikan diri begitu saja. Rasa bersalahnya akan menghantuinya seumur hidupnya.     

Mu Chuan, yang ikut mendengarkan perbincangan yang sedang berlangsung itu dari samping, mengetahui dari isi perbincangan itu bahwa Ye Futian tidak berbohong. Chen Yuan tampaknya percaya pada apa yang dikatakan oleh pemuda itu, yang menunjukkan bahwa tidak banyak orang yang mengetahui Ye Futian mampu melampaui batas tingkat Plane yang dimilikinya. Ditambah lagi, fakta bahwa ia mampu membunuh Zhan Xiao menunjukkan bahwa Ye Futian telah mengembangkan kekuatan hukum yang matang.     

"Saya akan pergi memeriksa Yu Sheng," ujar Ye Futian dan berdiri dari tempatnya. Kemudian dia berkata pada Mu Chuan, "Tuan, jika saya mampu bertahan hidup dan ketika tiba saatnya dimana Tombak Divine Destruction tidak berguna lagi bagi saya, saya akan mengembalikannya pada anda."     

Mu Chuan benar-benar merasa terkejut. Bakat Ye Futian sangat luar biasa sehingga pasti akan ada hari dimana Tombak Divine Destruction tidak berguna lagi baginya. Itu bukan semacam gertakan biasa. Tombak Divine Destruction hanyalah sebuah peralatan ritual yang pernah digunakan oleh seorang Saint. Jika hari dimana Ye Futian menjadi seorang Saint akan datang, sudah jelas dia tidak membutuhkan peralatan ritual itu lagi.     

Ye Futian pergi meninggalkan mereka untuk memeriksa kondisi Yu Sheng dan Yi Qingxuan. Mereka benar-benar menjalani kehidupan yang damai dan tenang di Klan Zhaixing. Meskipun Ketua Mu Chuan memiliki lidah yang tajam, dia memperlakukan mereka dengan baik. Jika tidak, maka dia tidak akan membiarkan Chen Yuan muncul disana, dan dia akan memberitahu Tebing Zhisheng atau Istana Holy Zhi mengenai keberadaan Ye Futian. Terdapat banyak contoh dimana tindakan seseorang jauh lebih penting daripada ucapan seseorang.     

Saat ini Ye Futian sedang duduk bersila di atas kediaman Klan Zhaixing. Hembusan angin bertiup dan dia memejamkan kedua matanya, menggabungkan aura spiritualnya ke dalam angin, ke dalam dunia yang berada di sekitarnya. Area itu dapat membeku hanya dengan menggunakan auranya.     

"Hukum. Jadi ini yang disebut sebagai kekuatan hukum, ya?" gumam Ye Futian pada dirinya sendiri. Hembusan angin kembali bertiup. Angin sepoi-sepoi itu tiba-tiba berubah menjadi sebuah badai yang setajam pisau, memotong udara di sekitarnya. Pemahaman mengenai satu aspek akan mengarah pada pemahaman secara menyeluruh.     

Ye Futian telah melangkah ke wilayah itu dan telah mengembangkan pemahaman tentang hukum yang matang dari tingkat yang sangat tinggi: yaitu kekuatan hukum ruang dan waktu. Hal itu menunjukkan bahwa beberapa hukum paling sederhana sudah tidak ada artinya baginya. Dia bisa mengembangkan pemahaman semua hukum itu dalam waktu singkat. Yang dia butuhkan hanyalah kekuatan dari aura spiritualnya untuk menembus tingkat Plane yang baru. Kemudian dia akan menjadi seorang Sage sejati.     

Namun pada kenyataannya, apa yang telah dia lakukan saat ini hampir tidak ada bedanya dari seorang Sage. Aura spiritual dan energi Ye Futian telah pulih beberapa hari kemudian. Kekuatan di dalam tubuhnya terasa lebih besar dari sebelumnya. Dia merasa dirinya telah menjadi jauh lebih kuat dari sebelumnya.     

Dia telah menghabiskan beberapa hari terakhir dengan berlatih di atas kediaman Klan Zhaixing, sehingga dia tidak sempat tidur atau beristirahat di malam hari, dan dia jarang sekali berbicara kepada siapa-pun. Semua orang bisa merasakan apa yang sedang dia alami dan tidak ada yang berani mengganggunya. Mereka merasa serba salah mengenai hal ini. Di satu sisi, mereka berharap agar Ye Futian memutuskan untuk pergi. Tetapi jika dia pergi semudah itu, mereka akan merasa kecewa!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.