Legenda Futian

Keributan di Istana Holy Zhi



Keributan di Istana Holy Zhi

020 hari lainnya telah berlalu dalam sekejap mata. Tampaknya sebuah badai sedang terbentuk di seluruh penjuru Negeri Barren. Berita dari Gunung Crouching Dragon mengatakan bahwa Ye Futian akan memasuki Istana Holy Zhi dalam tujuh hari ke depan. Itu adalah sebuah berita yang membuat Negeri Barren gempar dan menarik perhatian banyak orang.      0

Zhuge Qingfeng memandang ke arah Ye Futian. Pemuda itu sedang duduk di tempatnya sambil berlatih dengan tenang. Suasana di sekitarnya terlihat begitu damai. Dia telah berhasil mencapai Noble Plane kelas satu. Karena dia telah mencapai puncak Noble Plane dan telah mengembangkan pemahaman hukum yang matang, Tampaknya tidak lama lagi dia akan mencapai tingkat Sage Plane. Itu akan menjadi sesuatu yang layak untuk dirayakan, tetapi baik itu Ye Futian sendiri maupun semua orang yang berada di sekitarnya, tidak ada satu-pun yang berminat untuk merayakan hal tersebut.     

"Apa yang akan kau lakukan di Istana Holy Zhi?" tanya Zhuge Qingfeng pada pemuda itu. Tanpa ragu-ragu, Ye Futian telah melihat apakah dia bisa melangkah lebih jauh atau tidak. Dia tidak akan menunggu satu bulan lagi untuk pergi ke Istana Holy Zhi.     

"Untuk membuktikan satu hal," jawab Ye Futian.     

"Lalu, apa yang ingin kau buktikan?" tanya Zhuge Qingfeng.     

"Para petinggi di Istana Holy Zhi selalu menganggap diri mereka benar tentang segalanya. Liu Chan selalu enggan untuk mengakui bahwa dia telah melakukan kesalahan, memegang teguh pada keyakinannya bahwa tindakan yang dia lakukan selama ini tidak pernah salah. Saya akan pergi kesana untuk membuktikan bahwa dia salah," ujar Ye Futian. "Tentu saja, terdapat kemungkinan bahwa Istana Holy Zhi tidak akan memberi saya kesempatan untuk berbicara."     

Terdapat seringai yang muncul di wajahnya ketika dia mengatakan hal itu. Dia lebih lemah dari kultivator lainnya, yang berarti dia tidak punya banyak cara untuk membuat kesepakatan dengan siapa-pun. Namun tetap saja, dia menganggap bahwa dia harus mencobanya. Meskipun upayanya itu berakhir dengan kegagalan, itu akan tetap lebih baik daripada situasi yang sedang mereka hadapi saat ini.     

"Terdapat pula kemungkinan bahwa kau benar-benar bisa membuktikan sesuatu disana, namun Istana Holy Zhi tetap tidak akan mengakui apa-pun," tambah Zhuge Qingfeng.     

"Tentu saja. Tapi tetap saja, lebih baik mencoba daripada tidak melakukan apa-apa," ujar Ye Futian.     

"Aku akan pergi denganmu," ujar Zhuge Qingfeng.     

Ye Futian berbalik untuk melihat ke arah sang pemimpin klan yang berada di belakangnya itu. Zhuge Qingfeng berkata, "Sama seperti yang kau katakan sebelumnya. Meskipun kau tidak pergi kesana, tidak ada yang bisa menjamin bahwa Tebing Zhisheng akan membiarkan Keluarga Zhuge dan Gunung Taihang pergi begitu saja. Apakah kau pikir mereka akan membiarkan kita pergi jika aku tidak muncul di hadapan mereka? Aku juga berharap bahwa kau dapat membuktikan sesuatu disana, meskipun pada akhirnya keadaan justru menjadi lebih buruk dari sebelumnya. Jika hal itu benar-benar terjadi, aku masih berharap bahwa aku bisa mempertahankan Keluarga Zhuge agar tetap utuh, karena bagaimanapun juga aku pernah menjadi murid dari Istana Holy Zhi." Dia memang telah memutuskan sendiri untuk terlibat dalam masalah yang melibatkan Gu Dongliu dan Ye Futian ini. Banyak anggota dari Keluarga Zhuge tidak setuju dengan tindakannya, jadi, wajar saja baginya untuk menanggung semua konsekuensinya seorang diri. Lagipula, itu adalah tanggung jawabnya sebagai pemimpin dari Keluarga Zhuge.     

"Baiklah," ujar Ye Futian sambil tersenyum, meskipun sebenarnya ia masih merasa bersalah. Sejak awal, dia adalah orang yang telah menyeret Zhuge Qingfeng ke dalam masalah ini, dan dia tidak menyangka bahwa situasinya akan menjadi seperti ini.     

"Masih ada tujuh hari lagi. Aku akan keluar sebentar," ujar Zhuge Qingfeng. Dia kurang lebih tahu apa yang ingin dilakukan oleh Ye Futian. Jika Ye Futian ingin mencoba menjalankan rencananya, maka dia menganggap bahwa sebaiknya dia juga ikut mencobanya, sehingga mereka memiliki peluang yang lebih besar.     

Seorang wanita yang mengenakan pakaian sederhana sedang membaca sutra [1][1] dengan tenang, ditemani dengan sebuah lampu dan sebuah patung Buddha yang berada di sisinya di Kuil Qingdeng. Sang kepala biksu, Biksu Qingdeng, menambahkan sedikit minyak di lampu yang berada di sisi wanita tersebut. Tidak lama kemudian, wanita itu meletakkan sutranya dan bertanya, "Guru, saya telah beralih ke ajaran Buddha dan saya harus melepaskan kerinduan saya akan dunia fana. Namun, mengapa saya masih tidak bisa melakukannya?"     

"Semua orang di dunia fana memiliki titik awal dan akhir mereka masing-masing. Seseorang tidak dapat menempuh jalur kembali apabila ia memiliki urusan yang belum selesai dalam pikiran mereka," ujar Biksu Qingdeng.     

"Dimana jalur seperti itu berada?" tanya wanita itu.     

"Jalur kembali terletak dimana hati seseorang berada," Biksu Qingdeng menjelaskan dengan nada datar.     

"Saya mengerti." Wanita itu mengangguk.     

…     

Gunung Buku, Wilayah Barren Timur, Negeri Barren.     

Wilayah itu adalah sebuah tempat yang damai dan tenang untuk berlatih. Meskipun larangan yang berlaku di Wilayah Barren Timur telah dibatalkan, penyebaran berita dan informasi masih berjalan lambat disana. Karena itu, hanya beberapa pihak yang mengetahui tentang peristiwa besar yang sedang terjadi di Negeri Barren.     

Satu sosok terlihat sedang duduk bersila dan berlatih di puncak Gunung Buku. Sosok itu tidak lain adalah Sword Saint. Dia sudah sangat jarang muncul di Perguruan Tinggi Barren Timur selama beberapa tahun terakhir, memungkinkannya untuk memfokuskan energinya ke dalam latihannya sendiri. Oleh karena itu, saat ini tingkat kultivasinya telah mencapai Magi Plane. Tentu saja kondisi seperti itu akan memungkinkannya untuk menjadi sosok yang tak terkalahkan di Wilayah Barren Timur. Namun, dia tidak terlalu pantas disebut seperti itu ketika dia dibandingkan dengan orang-orang di Negeri Barren. Meskipun demikian, dia telah mengalami kemajuan pesat dalam latihannya, jauh lebih cepat daripada sebelumnya, ia mampu meningkatkan kultivasinya ke tingkat seperti itu dalam kurun waktu beberapa tahun. Tanpa adanya peristiwa di Negeri Barren yang mengganggu latihannya, kekuatannya pasti jauh lebih meningkat. Namun, apa yang terjadi di Negeri Barren berada di luar jangkauannya.     

Hembusan angin sepoi-sepoi bertiup dan Sword Saint membuka kedua matanya dan berkata, "Anda sudah tiba disini rupanya." Dia berbalik dan melihat satu sosok yang mengenakan pakaian berwarna abu-abu sedang berdiri di hadapannya, sosok itu tidak memancarkan aura. Sword Saint sama sekali tidak terkejut. Seolah-olah dia sudah tahu bahwa sosok itu akan muncul.     

"Kau akan pergi ke Negeri Barren?" sosok yang berpakaian abu-abu itu bertanya.     

"Ya." Sword Saint mengangguk. Terlepas dari apakah ia benar-benar dapat melakukan sesuatu disana, ia menganggap bahwa ia harus pergi ke Negeri Barren. Bagaimanapun juga, adik-adik juniornya sedang berada dalam masalah.     

"Meskipun kemampuanmu telah meningkat pesat selama beberapa tahun terakhir, kau masih belum siap," ujar sosok berpakaian abu-abu itu.     

"Saya tahu, itulah sebabnya saya menunggu anda datang kemari," ujar Sword Saint.     

Sosok berpakaian abu-abu itu melirik ke arah Sword Saint dengan ekspresi dingin di wajahnya. Dalam sekejap Sword Saint merasa seolah-olah dia telah didorong ke dalam neraka.     

"Mulai sekarang, berhentilah menebak pikiranku," ujar sosok berpakaian abu-abu itu sambil menghunus sebilah pedang lebar di tangannya. Rune yang tak terhitung jumlahnya mengalir di sekitar pedang lebar itu seolah-olah kekuatannya baru saja dilepaskan dari segelnya.     

"Pedang ini hanya bisa digunakan ketika kau memutuskan untuk bertarung, tetapi terdapat kemungkinan bahwa pedang ini akan membuatmu menerima rasa sakit yang tak tertahankan. Apakah kau ingin mengambil pedang ini?" sosok berpakaian abu-abu itu bertanya sambil melihat ke arah Sword Saint.     

Sword Saint sama sekali tidak meragukan kata-katanya. Jika sosok itu mengatakan bahwa pedang itu akan membuatnya menerima rasa sakit yang tak tertahankan, maka bisa dipastikan bahwa segala sesuatunya akan berubah menjadi lebih buruk dari yang ia perkirakan, alih-alih kata-kata itu hanyalah sesuatu yang dibuat untuk menakutinya. Meskipun begitu, dia mengambil pedang itu tanpa ragu-ragu.     

Sosok berpakaian abu-abu itu menatapnya dengan tenang dan berkata, "Ingatlah hal ini. Kau akan tetap hidup selama pedang itu baik-baik saja. Nyawamu akan terhubung dengan pedang tersebut saat kau membuka segelnya."     

"Baiklah, saya akan mengingatnya." Sword Saint mengangguk. Dia tidak berani melupakan apa-pun yang dikatakan oleh sosok berpakaian abu-abu itu.     

Hembusan angin bertiup dan sosok berpakaian abu-abu kini telah menghilang. Seolah-olah sejak awal dia tidak pernah muncul di Gunung Buku.     

Sword Saint melihat ke arah pedang yang berada di tangannya itu; pedang yang hanya bisa digunakan hanya dalam pertempuran. Dia menyimpan pedang itu dan pergi menuju kaki Gunung Buku.     

...     

Tujuh hari berlalu dengan sangat cepat. Karena berita itu menyebar dari Gunung Crouching Dragon, banyak orang di Negeri Barren mulai bertindak. Begitu banyak orang berbondong-bondong pergi ke Istana Holy Zhi, dimana banyak orang dari pasukan besar berada di antara mereka. Mereka semua telah tiba di bagian tepi Istana Holy Zhi, dan sepertinya mereka juga telah mengantisipasi hari itu tiba.     

Pemimpin dari Kota Awan Putih dan Yan Wuji, pemimpin dari Paviliun Sword Saint, telah tiba di Istana Holy Zhi. Terdapat pula orang-orang yang berasal dari Keluarga Kaisar dan Sekte Api Suci. Mereka semua terlibat dalam masalah ini dan wajar saja jika mereka datang untuk menyaksikan hasil akhir dari semua kekacauan ini. Tidak ada satu-pun dari mereka yang bisa menenangkan diri sampai mereka bisa menyaksikan kehancuran dari Keluarga Zhuge dan kematian Yuan Hong.     

Hari itu, You Chi menyaksikan You Xi dan Xue Ye berjalan bolak-balik di hadapannya di Kantor Pemimpin Kota. Akhirnya dia menyerah dan berkata, "Baiklah, baiklah, aku akan pergi melihat-lihat kesana. Kalian semua tetap tinggal disini dan jaga kota ini baik-baik."     

You Chi berjalan keluar dari Kantor Pemimpin Kota dan mengumpulkan beberapa kultivator kuat di seluruh penjuru Kota Alkimia sebelum akhirnya naik ke udara dan pergi menuju Istana Holy Zhi.     

Pada hari yang sama, Xu Shang telah pulih dan akhirnya keluar dari kediaman Klan Tingxue. Dia juga membawa sekelompok orang bersamanya dan pergi menuju Istana Holy Zhi.     

Di wilayah Keluarga Sovereign, Huang Xi memandang ke arah Huang Jiuge dan bertanya, "Apakah kau sedang merasa sedih tentang sesuatu?"     

"Di antara rekan-rekanku di Negeri Barren, dia adalah orang yang benar-benar tak tertandingi dan ia mampu menjadi panutan bagi kita semua. Jika perjalanannya akan berakhir hari ini, hal itu akan sangat disayangkan," ujar Huang Jiuge sambil menghela napas.     

"Sepertinya kau saling menghargai satu sama lain dengannya." Huang Xi tersenyum dan melanjutkan, "Zhuge Qingfeng datang untuk menemuiku beberapa hari yang lalu. Sepertinya dia telah pergi ke beberapa tempat lainnya. Dia ingin meningkatkan peluang keberhasilannya sebanyak yang dia bisa."     

"Meskipun aku juga berharap agar Keluarga Sovereign ikut membantunya, kita tidak berdaya melawan Tebing Zhisheng dan Istana Holy Zhi. Seharusnya Zhuge Qingfeng mengetahui hal itu. Tidak ada yang bisa dilakukan oleh pasukan-pasukan di Negeri Barren untuk mengubah hasil akhir dari semua kekacauan ini," ujar Huang Jiuge.     

"Zhuge Qingfeng tidak meminta kita untuk berperang. Dia hanya berharap agar kita memberi kesempatan pada Ye Futian untuk membuktikan dirinya," ujar Huang Xi.     

"Apakah dia perlu membuktikan dirinya sendiri disana?" tanya Huang Jiuge. Ye Futian sudah membuktikan bahwa dia memiliki bakat yang luar biasa di antara rekan-rekannya yang lain. Bahkan Qin Zhong dari Tebing Zhisheng telah dikalahkan olehnya.     

"Aku tidak tahu apa yang ingin dibuktikan oleh Ye Futian, tapi karena Zhuge Qingfeng secara pribadi berkeliling mengunjungi berbagai tempat di Negeri Barren, saat ini aku jadi merasa penasaran tentang apa yang ingin mereka lakukan. Jadi, aku memutuskan untuk pergi ke Istana Holy Zhi secara pribadi," ujar Huang Xi. Huang Jiuge berbalik untuk melihat ke arah Huang Xi sambil tersenyum. Namun, dia masih merasa tidak yakin bahwa mereka memiliki kesempatan untuk mengubah apa-pun.     

Chen Yuan telah kembali ke Kota Langit Suci di wilayah timur Negeri Barren setelah mengunjungi Gunung Barat, Klan Gu dan Klan Zhaixing, ia berusaha membujuk semua pasukan itu untuk pergi ke Istana Holy Zhi untuk menjadi saksi alih-alih bertempur.     

Hari itu akhirnya tiba. Langit di atas Kepulauan Thousand Holy dipenuhi oleh para kultivator kuat yang datang melalui jalur udara. Para penjaga dari Istana Holy Zhi tidak berani menghentikan mereka, memungkinkan para kultivator kuat itu melintasi Sungai Holy dan Kepulauan Thousand Holy, hingga akhirnya tiba di depan Istana Holy Zhi.     

Para kultivator kuat dalam jumlah besar telah berkumpul di bagian tepi dari Istana Holy Zhi pada hari itu. Itu adalah sebuah pemandangan yang melampaui ujian masuk Istana Holy Zhi yang diadakan tiga tahun sekali. Lagipula, hanya beberapa tokoh penting yang datang untuk menyaksikan ujian masuk Istana Holy Zhi, namun semua orang yang datang hari itu terdiri dari tokoh-tokoh penting dari seluruh penjuru Negeri Barren.     

Rumor mengatakan bahwa Ye Futian dari Gunung Crouching Dragon telah pergi bersama Zhuge Qingfeng dan Yuan Hong, yang bertindak sebagai pengawalnya, menuju Istana Holy Zhi.     

Liu Chan berdiri di depan aula kuno di dalam Paviliun Holy Sage dan bertanya, "Siapa saja yang hadir hari ini?"     

"Semua orang yang menempati posisi sepuluh besar dalam Peringkat Barren Sky, selain Pemimpin dari Kuil Es, mungkin akan datang hari ini," jawab Sage Tianxing. Sepuluh sosok terkemuka itu entah sudah berada di dalam Istana Holy Zhi, atau mereka masih berada di antara kerumunan yang berada di luar.     

"Ramai sekali." Liu Chan menatap ke arah langit. Sosok yang menempati posisi sepuluh besar dalam Peringkat Barren Sky telah berkumpul karena Ye Futian akan muncul di Istana Holy Zhi. Sejarah tidak pernah mencatat bahwa ada seorang pemuda di tingkat Noble Plane yang memiliki pengaruh seperti itu sebelumnya.     

Satu sosok melintas di hadapan mereka dan mendarat tepat di hadapan Liu Chan. "Asisten Pemimpin Istana." Utusan itu membungkuk hormat.     

"Ada apa?" tanya Liu Chan.     

"Orang-orang dari Kuil Es telah tiba disini," ujar utusan itu, dan Liu Chan langsung tercengang.     

"Terdapat pula tokoh-tokoh dari semua pasukan besar di Negeri Barren, termasuk Biksu Qingdeng, yang tidak pernah peduli dengan urusan dunia fana. Namun entah kenapa mereka semua datang kemari hari ini," ujar utusan itu sambil membungkuk hormat.     

Liu Chan tidak bisa berkata-kata. Jadi semua sosok terkemuka memang akan berkumpul disini hari ini?     

---     

[1] Sutra adalah kumpulan teks kuno yang berisi ajaran agama, biasanya berhubungan dengan agama Hindu atau Buddha.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.