Legenda Futian

Perang Saudara di Istana Holy Zhi



Perang Saudara di Istana Holy Zhi

0Bai Gu, Pemimpin dari Kota Awan Putih, berdiri berhadapan dengan Huang Xi dari Keluarga Sovereign. Keduanya secara berurutan berada di posisi keempat dan kelima dalam Peringkat Barren Sky.     0

Xu Shang dan Yan Wuji telah menghunus pedang masing-masing dan saling berhadapan satu sama lain. Keduanya adalah pendekar pedang paling kuat di Negeri Barren. Salah satu di antara mereka menguasai teknik God-slaying Sword sementara satu orang lainnya menguasai teknik Wuji Sword. Sebuah badai penghancur yang terbentuk dari aura pedang berputar-putar di sekitar mereka berdua.     

Selain itu, sang Tombak Dewa Nantian juga telah dihalangi oleh Biksu Qingdeng. Chen Yuan, Mu Chuan, dan Long Ao menghadang Pemimpin dari Sekte Api Suci. Hampir semua kultivator yang datang kemari untuk menyaksikan pertempuran kini ikut terlibat di dalamnya dan sepertinya sebuah perang akan segera dimulai.     

Ye Futian, yang sedang berdiri di tengah-tengah medan pertempuran itu, memandang segala sesuatu di sekitarnya dengan perasaan campur aduk. Banyak sekali senior dan Tetua yang muncul untuk bertarung demi dirinya. Meskipun tidak ada satu-pun dari mereka yang benar-benar berhadapan langsung dengan Tebing Zhisheng, itu adalah sikap yang akan selalu dia ingat di dalam hatinya.     

Ada banyak di antara mereka yang bisa dianggap sekadar kenalan baginya dan mereka hanya bertemu beberapa kali, sehingga mereka nyaris tidak memiliki hubungan apa-pun. Setidaknya dapat dikatakan bahwa dia telah berkenalan dengan orang-orang dari generasi yang lebih tua dan dia berlatih dengan mereka di Istana Holy Zhi. Semua itu jauh dari cukup untuk benar-benar bisa membuat tokoh-tokoh penting seperti mereka ikut terlibat dalam kekacauan seperti itu.     

Liu Chan masih berdiri di tempatnya saat ia mengamati tempat itu. Pertempuran yang paling sengit adalah pertempuran yang saat ini sedang terjadi di udara. Itu adalah pertempuran antara mereka yang berada di puncak kekuatan; pertempuran antara orang nomor satu di bawah tingkat Sage Plane. Kong Yao mengendalikan gajah suci miliknya dan mengeluarkan kekuatan hukumnya hingga batas maksimal ditambah dengan bantuan dari peralatan ritual tingkat Saint yaitu sebuah Ketel Perunggu. Setiap serangan yang dikeluarkan terasa seolah-olah bumi akan runtuh, luluh lantak akibat kekuatannya.     

Kilatan pedang milik Sword Saint itu melesat menembus udara, dan tampaknya aura tak berbatas serta kekuatan hukum telah mengalir ke dalam tubuhnya secara berlawanan. Setiap tebasan yang dikeluarkan terasa seperti mampu membelah udara. Bahkan Liu Chan mengakui bahwa jika dia harus bertarung dengan salah satu dari mereka, dia pasti akan terdesak. Dia tidak menyangka bahwa Kakak Pertama dari Ye Futian, yang datang dari Wilayah Barren Timur, benar-benar memiliki sebilah pedang iblis yang mampu menghasilkan kekuatan mengerikan seperti itu.     

Dia juga tidak menyangka bahwa Keluarga Sovereign, Kota Alkimia, Xu Shang, dan banyak sosok terkemuka lainnya yang menempati posisi tinggi dalam Peringkat Barren Sky akan benar-benar berani mengambil tindakan dan bertarung untuk Ye Futian.     

Liu Chan merasa bahwa dia bisa memahami perasaan seperti itu secara samar. Mereka tidak meminta imbalan apa-pun. Bahkan, risiko yang mereka miliki dengan terlibat dalam pertempuran ini jauh melebihi keuntungan yang akan mereka terima. Bagaimanapun juga, Tebing Zhisheng adalah sebuah pasukan besar yang memiliki para Saint di dalamnya, dan apa yang mereka lakukan disana mirip dengan apa yang telah dilakukan oleh Istana Holy Zhi untuk melindungi Bai Luli. Mereka sangat menghargai bakat yang dimiliki oleh seseorang sehingga mereka tidak akan membiarkan seseorang yang berpotensi menjadi seorang Saint tewas dengan cara apa-pun, itulah sebabnya mereka rela melakukan apa saja dengan kekuatan mereka untuk bertarung demi Ye Futian. Liu Chan sangat menghargai sikap seperti itu dan dia tidak dapat menyalahkan mereka yang berani bertindak. Tidak ada pihak yang benar atau salah dalam kasus seperti itu. Jika ada seseorang atau sesuatu yang harus disalahkan, takdir adalah yang patut untuk disalahkan.     

Dia mengalihkan pandangannya pada Ye Futian, yang kini terlihat sangat yakin. Kedua matanya dipenuhi dengan tekad untuk menyelesaikan semua ini, seolah-olah dia telah membuat sebuah keputusan.     

"Tangkap dia." ujar Liu Chan dengan nada dingin.     

"Liu Chan." Sage Douzhan berdiri di samping Ye Futian dan melindunginya. Dia berteriak penuh amarah dan tatapan matanya sedingin es.     

Liu Chan benar-benar memberi perintah untuk menangkap Ye Futian? Bukankah semua ini sudah cukup? Bocah itu telah menunjukkan bakatnya yang luar biasa dan memiliki potensi untuk menjadi seorang Saint. Banyak sosok terkemuka datang kemari untuk mendukung Ye Futian dan bersedia bertarung untuknya.     

"Douzhan," Liu Chan berteriak, "Aku mengerti apa yang sedang kau pikirkan tetapi apa yang kulakukan disini adalah untuk Istana Holy Zhi dan Negeri Barren. Tidak ada pilihan lain jika melihat situasi yang sedang menimpa Negeri Barren saat ini. Satu-satunya hal yang harus dilakukan untuk mengakhiri semua ini adalah menangkapnya. Jika kau masih ingat siapa dirimu sebenarnya, maka menyingkirah dari situ."     

Banyak kultivator kuat dari Peringkat Barren Sky telah bertindak dan memilih bertarung untuk Ye Futian. Tampaknya hampir semua orang yang berada di posisi sepuluh besar kini ikut terlibat dalam kekacauan ini, dan Tebing Zhisheng tetap bersikeras untuk membawa Ye Futian pergi. Jika situasinya menjadi semakin buruk, tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi pada Negeri Barren dan berapa banyak pasukan yang berada dalam bahaya.     

Itu akan menjadi sebuah bencana yang melibatkan semua orang di Negeri Barren.     

Hasil akhir telah diputuskan sejak lama dan kini semuanya bergantung pada Liu Chan untuk mengakhiri semuanya.     

"Untuk Istana Holy Zhi, untuk Negeri Barren." Sage Douzhan mengalihkan pandangannya untuk melihat ke arah Istana Holy Zhi dan berkata, "Aku pernah mengatakan hal ini sebelumnya. Istana Holy Zhi telah gagal menjalankan tugasnya dan karena itulah tempat ini harus diatur ulang. Tidak ada awal yang baru tanpa adanya kehancuran, namun kau tetap bersikeras mempertahankan kondisi Istana Holy Zhi yang seperti ini, Liu Chan. Kalau kau tetap bersikap keras kepala, maka tidak ada harapan untuk pemulihan Istana Holy Zhi. Kembalinya kejayaan Negeri Barren hanyalah sebuah khayalan belaka. Kau tidak memiliki keberanian untuk menghadapi semua ini, namun kau ingin menciptakan seorang Saint. Tapi coba pikirkan baik-baik, apakah sosok-sosok legendaris itu adalah sesuatu yang bisa kau ciptakan dengan mudah?"     

"Douzhan, situasi di Negeri Barren sudah kacau dan aku tidak ingin melihat Istana Holy Zhi terpecah belah. Aku tidak ingin bertarung denganmu," ujar Liu Chan sambil menatap ke arah Sage Douzhan.     

"Kalau begitu, kurasa aku harus melihat sendiri seperti apa kemampuan yang kau miliki, Pemimpin Istana." Sage Douzhan melangkah ke depan dan teknik Douzhan Body miliknya berdiri tegak dan menjulang tinggi di udara, terlihat sangat mengesankan.     

"Kakak." Sage Jingang menyaksikan pemandangan itu dan perasaannya menjadi campur aduk.     

Liu Chan terus menatap ke arah Sage Douzhan dan terdiam sejenak. Kemudian dia berkata, "Tianxing."     

Sage Tianxing segera naik ke udara setelah Liu Chan memanggil namanya, sebilah pedang muncul di tangannya. Sepertinya pedang itu adalah Pedang Hukuman, bilah pedang itu memancarkan sihir Light of Punishment dan dipenuhi dengan kilatan cahaya.     

Sage Douzhan melihat pemandangan itu dan merasa sangat kecewa, lalu ia berkata, "Bahkan sepertinya kau sudah menyiapkan peralatan ritual tingkat Saint, ya?"     

"Douzhan, kau sendiri tahu pedang apa ini. Ini adalah Pedang Hukuman yang ditinggalkan oleh Saint di masa sebelumnya. Siapa-pun yang memegang pedang ini akan bertanggung jawab atas semua hukuman yang terjadi di Istana Holy Zhi. Sosok yang terpilih dapat mengandalkan kekuatan dari pedang ini, bahkan jika sang Pemimpin Istana hendak menentang kehendak dari Istana Holy Zhi. Apakah kau yakin ingin menentang kehendak dari Istana Holy Zhi?" ujar Sage Tianxing sambil menatap ke arah Sage Douzhan.     

"Guru, biarkan saja dia." Ekspresi Ye Futian dipenuhi dengan kekecewaan. Dia datang kemari dengan maksud untuk mendapatkan kesempatan bertarung melawan Bai Luli, untuk membuktikan kepada Istana Holy Zhi bahwa mereka salah. Namun, segala sesuatunya terjadi sama seperti yang dia duga. Bahkan Istana Holy Zhi tidak pernah memberinya kesempatan. Liu Chan tetap berpegang teguh pada kehendaknya sendiri meskipun dia telah menunjukkan bakatnya di hadapan semua orang.     

Saat ini Istana Holy Zhi bertekad untuk menangkapnya. Oleh karena itu, mereka tidak akan mengubah apa-pun meskipun Kakak Pertama terlibat dalam semua itu. Seperti yang dikatakan oleh Liu Chan sendiri, hasil akhirnya sudah ditentukan dan mereka tidak perlu melakukan pengorbanan yang sia-sia, dimana begitu banyak senior dan Tetua kini ikut terlibat di dalam kekacauan ini untuk bertarung demi dirinya. Dia memandang ke arah Liu Chan dan merasa sangat kecewa. Dia begitu kecewa pada tempat yang pernah menjadi tempatnya untuk berlatih kala itu.     

"Futian, ini bukan hanya pertarunganmu sekarang. Ini juga menjadi pertarunganku." Sage Douzhan berkata, "Ini menyangkut keyakinan yang kumiliki. Aku selalu berpikir bahwa krisis yang menimpaku akan terjadi selama aku menjalani proses untuk menjadi seorang Saint, tetapi aku tidak menyangka bahwa krisis itu akan terjadi tepat di dalam Istana Holy Zhi. Sungguh ironis." Sage Douzhan maju ke depan begitu dia selesai berbicara. Kekuatan yang tak berbatas meledak dari tubuhnya dan cahaya-cahaya berwarna emas yang menyilaukan menembus tubuhnya.     

"Douzhan. Kau benar-benar keras kepala," ujar Sage Tianxing dengan nada dingin. Dia mengambil satu langkah ke depan dan kekuatan hukum yang mengerikan menyebar di sekitar mereka. Dia mengumpulkan aura dengan tangannya dan mengayunkan pedangnya ke arah Sage Douzhan. Sihir Light of Punishment berubah bentuk menjadi sekumpulan salib dan saling bersilangan saat salib-salib itu menembus udara di depan mereka.     

*Boom* Sage Douzhan melangkah ke depan, dan tubuhnya terlihat seperti sosok suci. Kulitnya yang berwarna kecokelatan memancarkan cahaya berwarna emas yang menyilaukan. Dia berdiri tegak di tempatnya ketika serangan itu tiba di hadapannya, membiarkan cahaya-cahaya itu mendarat di tubuh fisiknya. Namun, semua cahaya itu hanya meninggalkan luka sayatan dan tidak bisa menembus pertahanannya.     

Sage Douzhan, dia adalah kultivator yang menggunakan teknik peningkatan tubuh nomor satu di Negeri Barren. Tubuh fisiknya telah diperkuat hingga batas maksimal. Dia mengangkat lengannya dan mengerahkan tinjunya ke depan. Sebuah lengan berwarna emas yang berukuran sangat besar muncul di udara, mengangkat tinjunya tinggi-tinggi dan mengerahkannya pada Sage Tianxing.     

Ekspresi Sage Tianxing terlihat sangat dingin. Seperti itulah kekuatan Sage Douzhan yang tak berbatas, pemimpin dari Paviliun Battle Sage dari Istana Holy Zhi, dan sosok yang menempati posisi ketujuh dalam Peringkat Barren Sky. Hukum yang dia miliki adalah kekuatan itu sendiri; kekuatan mengerikan yang mampu mengguncang semuanya.     

Sage Tianxing terus menyerang dengan menggunakan pedangnya, sebuah jaring raksasa berwarna emas muncul di hadapan mereka, yang dibentuk oleh sihir Light of Punishment yang tak terhitung jumlahnya dalam bentuk salib, menutupi tinju raksasa yang diarahkan padanya itu dan memotongnya saat itu juga.     

Cahaya yang tak berbatas berkilauan dan kepalan tinju itu terkoyak, namun kepalan tinju yang sangat mengerikan itu terus bergerak. Sage Tianxing menebas dengan pedangnya. Baru pada saat itulah dia bisa menghentikan serangan tersebut. Tubuhnya terlempar ke belakang dan dia tampak sangat tertekan. Bagaimanapun juga, dia adalah pemimpin dari Paviliun Tianxing di Istana Holy Zhi. Namun dia tetap saja terlempar ke belakang seperti ini dalam pertempuran meski ia telah dipersenjatai dengan sebuah peralatan ritual tingkat Saint.     

Sage Tianxing memegang pedangnya erat-erat dan kekuatan lainnya yang bahkan lebih mengerikan dari sebelumnya kini meledak dari tubuhnya. Matanya yang berbinar memandang ke arah langit dan sinar-sinar cahaya bermunculan di udara. Rentetan sihir Light of Punishment yang tak terhitung jumlahnya muncul dan membentuk kata-kata yang bertuliskan hukuman, berputar-putar di sekitar tubuh Sage Douzhan dan berniat untuk menyelimuti segala sesuatu di dalamnya. Sage Tianxing berdiri di tengah-tengah semua itu, seolah-olah dia adalah sang penguasa hukuman.     

"Douzhan, mundurlah. Tubuh fisikmu mungkin kuat, tetapi kau tidak bisa berbuat apa-apa di hadapan Pedang Hukuman," ujar Sage Tianxing dengan nada dingin dan aura pedang mengalir ke arah sihir Light of Punishment yang tak terhitung jumlahnya di sekitar mereka, bersiap mengeluarkan serangan yang mematikan kapan saja.     

"Tianxing, mungkin kau masih bertanggung jawab atas hukuman yang ada di Istana Holy Zhi, tetapi kau telah kehilangan keyakinanmu," ujar Sage Douzhan, kemudian cahaya yang lebih kuat dari sebelumnya kini meledak dari tubuhnya. Semua Titik Akupuntur Tujuh Bintang telah terbuka di sekujur tubuhnya. Cahaya yang menyilaukan menerobos tubuhnya dan kini Sage Douzhan terlihat seperti seorang dewa perang. Dia mengangkat lengannya tinggi-tinggi di udara, dan diikuti dengan suara teriakan yang keras, dia mengerahkan kedua tinjunya ke udara. Tinju raksasa berwarna emas yang tak terhitung jumlahnya memenuhi langit dalam sekejap, menembus udara di sekitarnya.     

"Matilah!" Sage Tianxing berteriak dengan penuh amarah. Sinar-sinar pembunuh yang terpancar dari kata-kata hukuman berbenturan dengan tinju-tinju emas yang menembus udara, dan menghasilkan ledakan yang luar biasa.     

Tubuh Sage Tianxing bergerak seperti sambaran petir dan menyerang dengan menggunakan pedangnya, sambil mengeluarkan sihir Light of Punishment, berniat untuk menembus pertahanan dari Douzhan Body.     

"Hancurlah!" Sage Tianxing berteriak dan sihir Light of Punishment yang tidak berbatas meledak bersama dengan serangan pedang itu. Tubuh fisik dari Sage Douzhan sangat tangguh, namun tidak ada yang bisa menghentikan pedang dari seorang Saint.     

Sage Douzhan mengepalkan tinjunya dan bentuk Douzhan Body miliknya tampak seperti seorang dewa perang yang tidak bisa dihancurkan. Cahaya yang tak berbatas bersinar, menghancurkan tubuh yang tak terkalahkan itu sedikit demi sedikit. Pedang itu tiba di hadapannya saat banyak retakan terbentuk. Sinar-sinar cahaya yang tak terhitung jumlahnya menembus Douzhan Body, namun pada saat yang sama, lengan Sage Douzhan dikerahkan pada Sage Tianxing dan begitu pula dengan Douzhan Body miliknya.     

Pancaran cahaya yang dahsyat muncul di udara. Teknik Douzhan Body telah meledak dan dihancurkan. Tubuh fisik Sage Douzhan sendiri tertusuk dan bekas darah terlihat di luka-lukanya. Tetapi pada saat yang sama, Sage Tianxing terlempar ke udara oleh satu tinju dari Sage Douzhan. Tulang-tulang di sekujur tubuhnya dihancurkan. Jika Sage Douzhan tidak menahan kekuatannya, maka Sage Tianxing pasti telah tewas sekarang.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.