Legenda Futian

Tidak Diketahui



Tidak Diketahui

2Ye Futian mengangkat kepalanya dan kedua matanya dipenuhi dengan kobaran api yang membawa. Bayangan seekor kera suci muncul di belakangnya dan dia diselimuti oleh hukum angin. Pada saat ini dia naik ke udara seperti sambaran petir, langsung bergerak menuju dewa kuno raksasa itu.     0

Bai Luli berdiri di udara dan mengayunkan tangannya. Dewa kuno yang mengerikan itu mengayunkan palu di tangannya ke bawah. Petir menyambar di udara saat kekuatan hukum menghancurkan segala sesuatu yang berada di bawahnya.     

Ye Futian bisa merasakan kekuatan yang mengerikan tepat di hadapannya itu. Dia menyatukan auranya ke area sekelilingnya dan mengucapkan satu kata, "Membekulah." Area di sekelilingnya semakin melambat dan pergerakan dari dewa kuno itu tampaknya telah terpengaruh. Ye Futian mengepalkan tinjunya dan cahaya mengerikan berputar-putar di sekelilingnya. Bayangan kera suci miliknya menjadi nyata dan meraung di udara. Lima titik akupuntur dari Titik Akupuntur Tujuh Bintang telah dibuka dan sebuah kekuatan yang sangat mengerikan telah dikeluarkan.     

Kera suci raksasa itu menyerang Dewa kuno dengan tinjunya seolah-olah ingin menjatuhkannya ke bawah. Kepalan tinju dari kera suci itu berbenturan dengan palu yang kini pergerakannya telah melambat. Karena tinju itu diperkuat oleh hukum bintang, rasanya seolah-olah bintang-bintang telah berbenturan dengan Palu Suci Pengguncang-langit tersebut. Kekuatan yang dahsyat meledak di sekitar mereka dan palu itu dihancurkan hingga berkeping-keping. Tubuh dari dewa kuno terlempar ke belakang, begitu pula tubuh Ye Futian.     

Liu Chan bisa merasakan jantungnya berdegup kencang. Dia menutup matanya, dan pikirannya terguncang. Dia membuka matanya dan menoleh ke arah seniornya serta Sage Wanxiang, lalu berkata, "Wanxiang, apa yang ditunjukkan oleh tanda-tanda itu sebelumnya?"     

Wanxiang pernah mengatakan bahwa dia perlu menyelidiki kembali tanda-tanda yang telah muncul dan seharusnya seniornya tidak keluar seperti ini. Akhir dari Sage Chunyang sudah dekat. Setiap kali dia menggunakan kekuatan spiritualnya, maka kekuatan hidupnya akan berkurang, semakin membuat akhir hidupnya semakin dekat. Mereka tidak mungkin menunjukkan diri seperti ini kecuali Sage Wanxiang telah melihat beberapa perubahan pada tanda-tanda itu dan memberitahu Sage Chunyang.     

"Asisten Pemimpin Istana..." Sage Wanxiang memandang ke arah Liu Chan dan terlihat enggan mengucapkan kata-kata itu. Tanda-tanda itu terlalu brutal bagi Liu Chan.     

"Liu Chan, perhatikan saja baik-baik," ujar Sage Chunyang. Liu Chan kembali mengarahkan pandangannya pada dua pemuda yang sedang bertarung itu.     

Ye Futian melesat ke arah Bai Luli dengan kecepatan yang sangat tinggi. Kedua mata Bai Luli berubah menjadi warna abu-abu saat dia mengeluarkan Roh Kehidupan Eye of Devastation. Segala sesuatu yang berada di sekitarnya tampak berada di bawah kendali aura spiritualnya. Delapan sosok yang terlihat seperti dewa muncul di udara dengan menempati delapan titik yang berbeda. Untaian aura yang tak terhitung jumlahnya menyebar di udara dengan Ye Futian berada di bagian tengah seolah-olah sebuah matriks yang tak berbatas telah dipasang di tempat itu.     

Pada saat itu, Ye Futian bisa merasakan area di sekelilingnya dan bahkan aura spiritualnya sedang dibelenggu. Serangkaian rune terlarang telah muncul, melayang di sekitar tubuhnya. Sihir Sealing of All Creations telah membelenggu aura spiritualnya sehingga tidak akan bisa menyebar. Tampaknya aura spiritual yang terpancar dari tubuhnya telah disegel, membuatnya tidak mampu menyatukan aura spiritualnya dengan area di sekitarnya, sekaligus membuatnya tidak bisa berbuat apa-apa. Bahkan kekuatan hukum Space Freezing tidak bisa digunakan.     

Ye Futian menatap ke arah Bai Luli. Cahaya kaisar dan cahaya dari sosok-sosok suci bersinar dengan sangat menyilaukan di udara. Terdengar suara gemerisik saat sebuah pohon kuno yang tampaknya telah diperkuat oleh cahaya suci, menjulang tinggi hingga ke atas langit. Pohon kuno itu tumbuh semakin besar, seekor naga petir berputar-putar di atasnya dan seekor Roc bertengger di salah satu dahannya. Kekuatan dari setiap elemen bergabung menjadi satu kesatuan dan masuk ke dalam pohon tersebut. Cahaya itu bersinar semakin menyilaukan dan dahan-dahan pohon kuno itu terus tumbuh. Cahaya yang terpancar dari pohon kuno itu menyebar hingga ke luar dari kekuatan terlarang tersebut, dimana kekuatan spiritual milik Ye Futian juga ikut menyebar bersamanya.     

Baik bagian dalam maupun bagian luar dari kekuatan terlarang itu diselimuti oleh aura Ye Futian. Dia mengepalkan tangannya dan mengerahkan tinjunya ke depan. Kera suci itu juga mengikuti gerakannya, mengerahkan kepalan tinjunya ke sekitarnya. Seolah-olah ada sebuah bintang yang berguncang di angkasa. Terdengar suara retakan dalam sekejap, saat kekuatan dari Sealing of All Creations dihancurkan sedikit demi sedikit.     

Wajah Liu Chan menjadi pucat ketika melihat pemandangan tersebut. Itu semua adalah Roh Kehidupan yang dimiliki oleh Ye Futian?     

Cahaya yang dipancarkan dari pohon kuno itu menyelimuti Bai Luli dengan kekuatan hukum mengerikan yang dikerahkan padanya dalam bentuk sihir Space-freezing. Bai Luli bisa merasakan segala sesuatu yang berada di sekitarnya telah membeku, sebelum ia merasakan bahwa Ye Futian sedang menerjang ke arahnya dengan kecepatan tinggi.     

Kekuatan dari Eye of Devastation dikerahkan hingga batas maksimal saat Bai Luli berusaha melepaskan diri dari kekuatan hukum Space Freezing. Eye of Devastation miliknya tertuju pada Ye Futian. Dengan berada di dalam Zona Sihir Mata, maka hukum miliknya yang akan berkuasa; sementara di luar zona itu, maka hukum Ye Futian yang berkuasa.     

Sebuah bayangan raksasa berwarna abu-abu telah muncul di belakang Bai Luli, sambil memegang sebilah Pedang Kehancuran. Pada saat itu, tubuh Bai Luli telah menyatu dengan sosok dewa kuno tersebut. Dia meminjam tubuh dari dewa kuno itu dan memegang Pedang Kehancuran dengan kedua tangannya, lalu mengayunkannya ke arah langit. Sebuah badai yang dahsyat, badai petir dan sebuah badai kekuatan bergejolak di sekitarnya.     

Pohon Dunia menyelimuti area di sekeliling Ye Futian dan dia bergerak ke depan. Sebuah bintang sejati muncul di sekelilingnya dan menyelimuti tubuhnya. Pohon Dunia yang berayun-ayun itu berkelip. Kekuatan hukum miliknya menjadi sangat kuat. Dengan diselimuti oleh pertahanan dari hukum bintang, Ye Futian berputar-putar dengan tongkat di tangannya. Kemudian dia menyerang dengan serangkaian serangan dari tongkatnya saat kera suci itu meraung, bergerak semakin dekat menuju Bai Luli. Area itu terasa seperti telah terkoyak bahkan sebelum mereka berdua berbenturan satu sama lain, serangan itu mengeluarkan suara-suara bernada tinggi dan memekakkan telinga.     

"Soul Sacrifice," gumam Bai Luli. Tubuhnya kini benar-benar menyatu dengan Roh Kehidupannya dan juga sosok dewa kuno itu, mengubahnya menjadi semacam dewa. Kemudian dia mengayunkan pedang itu dengan kedua tangannya. Pada saat itu, langit terasa seolah-olah telah dibelah menjadi dua bagian saat sekumpulan badai yang dahsyat muncul dengan kekuatan yang mampu menghancurkan segalanya.     

Pedang Kehancuran itu diayunkan ke arah bintang-bintang, membelahnya tepat di bagian tengah. Badai-badai yang dahsyat itu mengoyak segala sesuatu yang menghalangi jalannya dan kekuatan hukum Space-freezing dikeluarkan. Pedang yang sedang diayunkan ke bawah itu tampaknya telah terhenti, kini pergerakannya menjadi sangat lambat. Kera suci raksasa itu turun dari atas langit, dan Ye Futian kini juga telah bergabung dengan kera suci itu, menyatu dengan Roh Kehidupannya.     

Semua bayangan tongkat yang berada di udara bergabung menjadi satu kesatuan saat kera suci itu menerjang dari atas langit. Cahaya yang dipancarkan dari Roh Kehidupan Pohon Dunia mengalir tanpa henti menuju ke arah tubuh kera suci tersebut. Tongkat itu seperti ikut membawa langit ke bawah, berbenturan dengan pedang dari dewa kuno itu.     

Sebuah aliran dari badai-badai yang dahsyat itu bergejolak di sekitar mereka berdua yang berada di bagian tengah. Permukaan tanah ikut bergemuruh akibat benturan tersebut. Pedang Kehancuran hancur sedikit demi sedikit saat tongkat itu diayunkan ke bawah dengan diselimuti oleh cahaya yang tak berbatas.     

*Boom* Terdengar suara gemuruh yang keras saat tongkat itu hancur menjadi debu. Tongkat itu mendarat tepat di tubuh dewa kuno tersebut. Banyak retakan terlihat di sekujur tubuh dari dewa kuno itu sebelum akhirnya hancur sedikit demi sedikit.     

Bai Luli terlempar ke belakang diikuti dengan suara gemuruh lainnya, kemudian tubuhnya mendarat di tempat dimana Liu Chan dan Sage Chunyang berada. Dia memuntahkan darah dan wajahnya tampak pucat.     

Ye Futian mengalihkan pandangannya ke arah Bai Luli, lalu pada Liu Chan dan Sage Wanxiang. Banyak retakan terlihat di Roda Bintang yang berada di udara. Wajah Sage Wanxiang terlihat sangat pucat.     

Ye Futian melangkah ke depan saat cahaya kaisar bersinar di tubuhnya. Pohon Dunia berayun-ayun saat dia diselimuti oleh Roh Kehidupannya yang lain. Dia menatap ke arah Sage Wanxiang dan berkata, "Kau tahu bagaimana caranya meramal, bukan? Apakah kau telah menemukan sesuatu?"     

Sage Wanxiang menatap ke arah Ye Futian. Kedua matanya berubah seperti mata iblis seolah-olah dia sangat ingin melihat segala hal yang bisa diketahui tentang pemuda tersebut. Pada saat itu, dia melihat satu sosok yang terlihat sangat agung berjalan ke arahnya. Wanxiang mengalihkan semua kekuatan pikiran dan spiritualnya untuk membuat sosok itu dapat terlihat dengan jelas, dengan semua tanda-tanda dari takdir di dalam dirinya.     

Sosok agung itu meliriknya dengan santai. Setelah itu, Sage Wanxiang mendengus. Wajahnya menjadi pucat dan dia memuntahkan darah dari mulutnya. Pikiran dan aura spiritualnya terluka parah.     

"Bagaimana mungkin hal ini bisa terjadi?" ujar Sage Wanxiang sambil terus memuntahkan darah dari mulutnya. Tangannya gemetar dan rasa sakit terlihat di kedua matanya.     

"Bagaimana mungkin hal ini bisa terjadi?" Liu Chan juga bertanya pada dirinya sendiri. Dia menatap ke arah Ye Futian, orang yang telah mengalahkan Bai Luli sebagai seorang Noble.     

Kehendak dari Istana Holy Zhi adalah agar Bai Luli menjadi seorang Saint. Mereka rela melakukan apa-pun agar Negeri Barren memiliki seorang Saint. Terlepas dari bakat luar biasa yang dimiliki oleh Ye Futian dan statusnya sebagai peraih posisi pertama dalam Peringkat Law, Liu Chan menganggapnya sebagai sosok yang tidak penting, karena mereka tidak punya waktu untuk menunggunya. Namun, pada saat ini Ye Futian berdiri tegak di tempatnya, setelah mengalahkan Bai Luli.     

Apakah dia memiliki potensi untuk menjadi seorang Saint? Seorang Noble dengan potensi menjadi seorang Saint yang mampu mengalahkan seorang Sage tingkat atas. Apa artinya semua ini? Kami telah memberikan segalanya untuk menciptakan seorang Saint, namun pada akhirnya segala sesuatunya malah berbalik merugikan mereka?     

Dia ingin tahu mengapa situasinya bisa menjadi seperti ini.     

*Uhuk* Dia terbatuk, kembali memuntahkan darah dari mulutnya. Tidak ada yang bisa memahami apa yang sedang dialami oleh Liu Chan. Pertempuran itu benar-benar telah menghancurkan semua keyakinan yang dia percayai dengan begitu gigih sebelumnya.     

"Mengapa semuanya menjadi seperti ini?" Ye Futian tersenyum, tapi dia justru terlihat sedih. Dia sendiri juga ingin mengetahui alasannya. Roh Kehidupan miliknya menghilang dan cahaya yang sangat menyilaukan itu juga telah lenyap. Pada saat itu, Ye Futian merasa sangat kelelahan.     

Sage Chunyang menatap ke arah Ye Futian dan menutup matanya. Apakah selama ini penilaian Liu Chan salah? Tidak, aku adalah orang yang telah membuat kesalahan.     

Dia adalah Pemimpin dari Istana Holy Zhi. Secara tidak langsung, kehendak dari Istana Holy Zhi adalah kehendaknya. Selama ini dia selalu merasa cemas dan bertindak terburu-buru dalam berbagai hal karena ajalnya sudah semakin dekat. Dia menyaksikan Bai Luli telah menunjukkan potensi untuk menjadi seorang Saint dan mendapatkan pengakuan dari Istana Sage. Dia ingin sekali seorang Saint muncul di Negeri Barren dan mengabaikan segala sesuatu yang terjadi di dunia luar, yang menyebabkan kesalahan besar terjadi di hadapan semua orang pada hari itu. Dia, sebagai orang yang akan mati, harus memikul tanggung jawab untuk semua itu.     

"Apa yang ditunjukkan oleh tanda-tanda itu?" Sage Chunyang membuka matanya dan bertanya pada Sage Wanxiang.     

"Tidak diketahui," ujar Sage Wanxiang dengan suara gemetar dan ia menambahkan, "Tidak bisa dijelaskan."     

"Apa yang kau maksud dengan tidak bisa dijelaskan?" tanya Sage Chunyang.     

"Fakta bahwa tanda-tanda itu tidak diketahui menunjukkan bahwa semua pertanda itu tidak dapat dijelaskan," Sage Wanxiang memandang ke arah Sage Chunyang dan mengucapkan sesuatu melalui telepati. Tubuh Sage Chunyang sedikit gemetar setelah mendengar hal itu dan auranya menjadi semakin lemah. Dia melihat ke arah pemuda yang berada di hadapannya itu dan tidak tahu apa yang harus dilakukan.     

Pemimpin dari Kuil Es, Yun Shuisheng, Phoenix, dan yang lainnya memandang ke arah para petinggi dari Istana Holy Zhi: Sage Chunyang, Liu Chan, dan Sage Wanxiang. Mereka bertiga terlihat bimbang dan sangat gelisah. Jika mereka memberi kesempatan bagi Ye Futian untuk bertarung dengan Bai Luli lebih awal, semuanya tidak akan menjadi seperti ini.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.