Legenda Futian

Bangun



Bangun

0Suasana di kaki Gunung Buku menjadi sangat ramai karena banyak orang dari Wilayah Barren Timur datang berkunjung.     
0

Dengan adanya berita mengenai pernikahan Ye Futian, yang dikeluarkan oleh dirinya sendiri, terdapat berita lainnya yang mengatakan bahwa bukan hanya Ye Futian yang akan menikah tiga hari ke depan; Yu Sheng dan Ye Wuchen juga akan menyelenggarakan pernikahan mereka pada hari yang sama dengan Ye Futian.     

Meskipun sosok Yu Sheng dan Ye Wuchen selalu dibayangi oleh ketenaran Ye Futian, keduanya tetap saja merupakan tokoh yang sangat terkenal dari generasi muda di Wilayah Barren Timur. Ditambah lagi, sepertinya mereka tidak bisa dianggap sebagai 'generasi muda' lagi. Ye Wuchen, yang bahkan saat ini belum mencapai usia 30 tahun, telah membantai anggota lama dari Kerajaan Liu dengan mudah, ia telah membunuh para Noble kelas satu tanpa ada kesulitan yang berarti. Itu adalah bukti nyata dari bakatnya yang mengerikan.     

Orang-orang dari Wilayah Barren Timur juga mendengar informasi bahwa akan ada banyak tokoh di seluruh penjuru Negeri Barren yang muncul di pernikahan tersebut. Tidak diragukan lagi bahwa pernikahan itu memang sebuah acara yang sangat penting.     

Meskipun hari pernikahannya semakin dekat, Ye Futian masih berlatih dengan tenang di puncak Gunung Buku. Hembusan angin bertiup kencang dan tidak terdengar suara apa-pun di sekitarnya. Itu adalah sebuah tempat dimana dia tidak akan diganggu oleh orang lain.     

Terdengar suara langkah kaki yang ringan di belakangnya, membuat bulu matanya berkedut, namun kedua matanya tetap tertutup. Sosok yang datang dari belakang itu berjalan ke arah Ye Futian dan duduk di sampingnya, mengarahkan pandangannya ke lautan awan yang berada di kejauhan.     

Ye Futian membuka matanya dan berbalik untuk melihat ke arah lelaki tua yang berada di sebelahnya. Lelaki tua itu terlihat sama seperti biasanya, postur tubuhnya sedikit bungkuk dan tampak biasa-biasa saja; dia adalah tipe orang yang akan menarik perhatian siapa-pun jika bertemu dengannya di jalanan.     

Tidak lama kemudian, Ye Futian mengalihkan pandangannya ke depan, menatap ke arah pemandangan yang berada di kejauhan.     

Suasana di tempat itu sangat sunyi.     

Tiba-tiba Ye Futian lupa apa yang ingin dia katakan dan tanyakan pada lelaki tua itu. Namun saat ini, dia terlihat sangat tenang. tidak tahu harus berkata apa. Bahkan dia tidak tahu apakah dia harus menghormati atau membenci lelaki tua itu.     

"Futian, sepertinya kau sudah mengetahui semuanya," ujar lelaki tua itu dengan suara pelan.     

Kakak Pertama-nya memiliki pedang iblis, Jieyu dirasuki oleh seorang Saint, dan mereka berdua adalah orang-orang terdekatnya. Mereka adalah orang-orang yang rela mempertaruhkan nyawa mereka untuk dirinya. Kemudian pemikiran itu mengarah pada teknik iblis yang digunakan oleh Yu Sheng. Tidak mungkin Ye Futian tidak menyadari hubungan dari semua fakta itu.     

"Sosok yang muncul di Kota Donghai itu anda, bukan?" kemudian Ye Futian bertanya dengan suara pelan, "Mengapa anda membiarkan grandmaster tewas begitu saja? Mengapa anda membiarkan Jieyu mengalami semua itu?" Nada bicaranya terdengar sedih. Lelaki tua ini memiliki kemampuan untuk mencegah semua peristiwa itu terjadi dengan mudah, tetapi dia tidak melakukannya.     

"Menurutmu, aku ini orang seperti apa?" lelaki tua itu bertanya dengan lembut.     

Pemikiran Ye Futian kembali pada masa lebih dari satu dekade yang lalu, bahkan jauh sebelum itu. Dia dan Yu Sheng tumbuh di bawah pengawasan lelaki tua itu.     

"Anda sosok yang baik, tegas, bahkan cukup serius," ujar Ye Futian. Lelaki tua itu bersikap baik dan lembut ketika berhadapan dengannya, namun dia sangat tegas dan serius ketika berhadapan dengan Yu Sheng.     

"Menurutmu sosok mana yang merupakan diriku yang sebenarnya?" lelaki tua itu bertanya lagi.     

"Yang terakhir," ujar Ye Futian, dia berpikir bahwa lelaki tua itu pasti orang yang serius.     

Lelaki tua itu tersenyum dan berkata, "Nak, apa yang kau lihat hanyalah sebagian kecil dari kepribadianku yang sebenarnya. Aku adalah sosok yang lebih serius dan lebih brutal dari apa yang kau bayangkan. Tanganku telah dinodai oleh darah dari orang-orang yang tak terhitung jumlahnya. Aku telah membunuh banyak orang hingga aku tidak ingin repot-repot menghitungnya. Semua pembantaian yang telah kulakukan bukanlah sesuatu yang bisa kau bayangkan."     

Suara lelaki tua itu terdengar tenang seperti biasanya saat dia mengucapkan kata-kata itu, namun orang-orang yang mendengarnya akan bisa merasakan medan pertempuran yang telah dia lalui selama ini, medan pertempuran dimana dia melakukan pembantaian. Dia adalah semacam mesin pembunuh yang dingin dan brutal dimana dia telah membunuh banyak orang di berbagai tempat di dunia ini.     

Ye Futian menundukkan kepalanya dan mengepalkan tangannya. Kemudian dia bertanya, "Kalau begitu, mengapa anda memperlakukan saya dengan sangat baik kala itu?"     

"Itu karena kau adalah anak mereka." Lelaki tua itu menatap ke arah Ye Futian dengan penuh kehangatan dan kelembutan. Ye Futian merasa seperti sedang menatap mata milik Kera Salju dan Kaisar Ye Qing bertahun-tahun yang lalu ketika mereka memandangnya seperti ini.     

"Siapa?" Kesedihan yang luar biasa terdengar di balik suara Ye Futian saat nada bicaranya terdengar sangat sedih. Siapa orang yang sedang anda bicarakan saat ini?     

Lelaki tua itu menggelengkan kepalanya.     

Ye Futian merasa sangat kecewa dan bertanya lagi, "Anda menyuruh Yu Sheng mengkultivasi teknik iblis, anda membiarkan Kakak Pertama menerima pedang iblis itu, bahkan sosok yang merasuki Jieyu tampaknya adalah seseorang yang mengkultivasi teknik iblis juga. Kalau begitu, mengapa anda tidak mengajari saya teknik iblis?"     

"Kau telah ditakdirkan untuk menjadi seorang kaisar, dan karena itulah, kau tidak bisa mengkultivasi teknik iblis." Lelaki tua itu menggelengkan kepalanya dan melanjutkan, "Sosok yang merasuki Jieyu adalah seseorang yang telah aku persiapkan untuknya. Dia adalah seorang Penyihir Spiritual Suci. Aku tidak mengira akan menyerahkannya kepada Jieyu secepat ini, tetapi peristiwa yang terjadi di Gunung Taihang pada saat itu memaksaku untuk melakukannya lebih awal. Jadi, aku memasukkan roh itu ke dalam tubuh Jieyu di kediaman Klan Zhaixing. Meskipun saat ini Jieyu sedang mengalami masa-masa sulit, dia akan memiliki seorang Penyihir Spiritual Suci yang kuat untuk membimbingnya dalam latihannya di masa depan."     

"Tapi mereka semua adalah orang-orang yang aku sayangi. Apakah anda tidak berpikir bahwa tindakan anda itu sudah keterlaluan?" Ye Futian merasa sakit hati. Yu Sheng, Kakak Pertama, dan Jieyu memiliki tugas yang berbeda-beda; mereka akan semakin menderita di masa depan.     

"Itu adalah sebuah kehormatan bagi mereka," ujar lelaki tua itu dengan ekspresi datar di wajahnya.     

"Persetan dengan kehormatan omong kosong seperti itu. Kalau begitu apa bedanya anda dengan Liu Chan?" Ye Futian berteriak.     

Apakah hal seperti pantas untuk dianggap sebagai sebuah kehormatan?     

Mereka adalah orang-orang yang paling dekat dengannya. Mereka semua harus menderita agar dia bisa semakin berkembang?     

Lelaki tua itu mengalihkan pandangannya ke kejauhan dan terdiam untuk beberapa saat, sebelum ia berkata, "Aku tidak memaksa mereka untuk melakukannya. Mereka bersedia melakukan semua itu demi dirimu. Jika kau merasa bersalah, jika kau membenciku, maka kau harus menjadi semakin kuat."     

Ye Futian menundukkan kepalanya.     

"Semuanya kuserahkan padamu. Darah dari para kultivator adalah yang menyebabkan seseorang mendapatkan ketenaran dan kemuliaan. Jika kau tidak menjadi semakin kuat, akan lebih banyak orang yang mati di masa depan. Tenang saja, meskipun akan ada lebih banyak orang yang mati demi dirimu, aku tidak akan peduli. Kau bisa membenciku sesuka hatimu, dan hal itu tetap tidak akan mengubah apa-pun." Lelaki tua itu berdiri dari tempatnya dan berkata secara perlahan, "Aku perlu memastikan satu hal tertentu dan mulai saat ini kau tidak akan melihatku di sisimu lagi. Jaga dirimu baik-baik."     

Hembusan angin bertiup kencang dan lelaki tua itu tetap berdiri tegak di tempatnya, sebelum akhirnya menghilang seperti ilusi. Seolah-olah sejak awal dia tidak pernah ada disana.     

Hati Ye Futian terasa sangat sakit saat dia melihat lelaki tua itu menghilang. Kemudian dia berkata, "Aku akan menjadi semakin kuat, ayah baptis."     

Apakah aku membencinya? Bagaimana mungkin aku bisa membencinya? Dia adalah orang yang paling kuhormati selama tumbuh dewasa.     

...     

Hari pernikahan semakin dekat, dan kini hanya ada satu hari yang tersisa sebelum hari besar itu tiba. Suasana di Gunung Buku menjadi gempar, dimana banyak persiapan telah dilakukan mulai dari kaki gunung. Semakin banyak tamu yang telah tiba di Gunung Buku: Long Ling'er, Gu Yunxi, Mu Zhiqiu, dan yang lainnya datang kemari untuk merayakan pernikahan Ye Futian. Bahkan mereka membawa Shen Yu, gadis pelayan yang direkrut oleh Ye Futian di Paviliun Celestial. Selain itu, Wang Yurou, yang saat ini sedang belajar di Sekolah Starry, juga telah datang. Keluarganya, orang-orang dari Keluarga Wang, juga akan bergabung dalam perayaan tersebut. Karena mereka adalah kenalan Ye Futian, para anggota dari Keluarga Wang merasa bahwa mereka juga harus hadir di pernikahan tersebut. Meskipun orang-orang di Wilayah Barren Timur tidak begitu mengetahui tentang status yang dimiliki oleh Ye Futian saat ini di Negeri Barren, sebaliknya, orang-orang dari Negeri Barren telah mengetahuinya sejak lama.     

Pemuda yang pernah bertarung untuk Keluarga Wang itu kini telah menjadi seseorang yang bisa menempati posisi sebagai Pemimpin dari Istana Holy Zhi jika dia menginginkannya. Fakta itu sulit untuk dipercaya hingga rasanya seperti sebuah mimpi.     

"Kakak Futian, apakah aku boleh menjadi pengiring pengantinmu?" Long Ling'er bertanya dengan nada bercanda.     

Ye Futian menepuk-nepuk kepalanya dan berkata, "Sebenarnya apa yang sedang kau pikirkan sepanjang hari?"     

"Futian." Terdengar sebuah suara di suatu tempat. Ye Futian mengalihkan pandangannya ke arah sumber suara dan melihat sosok gurunya, Sage Douzhan, berjalan ke arahnya bersama dengan Sword Demon dan Sage Daozang di sampingnya.     

"Guru." Ye Futian berjalan mendekat dan menyapa mereka, "Senior."     

"Ye Futian, pernikahan ini lebih dari sekedar untuk dirimu sendiri. Douzhan adalah gurumu dan Yu Sheng, Sword Demon adalah guru dari Wuchen, sementara aku sendiri adalah guru dari Hua Jieyu. Aku berasumsi bahwa kau tidak akan keberatan jika kami bertiga menjadi saksi pernikahan kalian, bukan?" Sage Daozang berbicara seolah-olah dia sedang bercanda.     

"Tentu saja tidak." Ye Futian mengangguk sambil tersenyum. "Kalian semua akan menempati kursi terdepan untuk menjadi saksi bagi kami."     

Mereka mengangguk dan Sage Daozang bertanya, "Bagaimana kondisi Jieyu sekarang?"     

"Dia belum bangun," ujar Ye Futian dengan suara pelan.     

"Jangan terlalu mengkhawatirkannya. Aku sudah mendengar informasi dari Phoenix bahwa dia hanya berada dalam kondisi koma untuk sementara waktu. Dia pasti akan bangun," ujar Sage Daozang, berusaha untuk menghiburnya.     

"Apakah kau belum membuat keputusan?" tanya Sword Demon, "Negeri Barren sedang menunggu jawaban darimu."     

"Saya ingin menunggu sampai Jieyu bangun," jawab Ye Futian.     

"Baiklah. Tidak usah terburu-buru," gurau Sword Demon sambil tersenyum dan menganggukkan kepalanya.     

"Lanjutkan urusanmu. Sepertinya ada cukup banyak tamu yang datang hari ini." Sword Demon tersenyum dan Ye Futian mengangguk untuk menanggapinya.     

"Loulan, kuserahkan guru dan para Pemimpin Paviliun padamu," ujar Ye Futian.     

"Baik." Loulan Xue mengangguk.     

Ye Futian pergi meninggalkan tempat itu dan pergi ke paviliun tempat Hua Fengliu tinggal, yang tampak dipenuhi dengan banyak orang. Kaisar dari Negeri Nandou, Nandou Wenshan, kaisar dari Kerajaan Cangye, dan Ye Lingxi berada disana. Tentu saja Yi Xiang juga berada disana, sedang berbincang-bincang dengan Yi Qingxuan dan Yu Sheng.     

Orang tua Ye Wuchen juga berada disana dan mereka terlihat sangat gembira. Mereka jarang sekali bertemu dengan putra mereka sejak Ye Wuchen memulai perjalanan kultivasinya dan pergi meninggalkan Wilayah Barren Timur.     

Terdapat tamu lainnya yang kehadirannya membuat Ye Futian terkejut. Penampilannya sangat menakjubkan. Dia memandang ke arah Ye Futian dan bertanya, "Ada apa? Kau tidak mengenaliku lagi?"     

"Gadis paling cantik di Kerajaan Cangye. Bagaimana mungkin aku berani melupakan orang seperti itu?" jawab Ye Futian sambil tersenyum. Wanita itu adalah gadis paling cantik di Kerajaan Cangye kala itu—Lin Yueyao.     

"Ye Futian, kau benar-benar keterlaluan. Kau berhasil meraih semua kesuksesan itu dan kau telah melupakan teman-teman lamamu, ya? Kau bahkan tidak mengundangku ke pernikahanmu ini." Kemudian Lin Yueyao melanjutkan dengan sikap santai, "Yah, anggap saja aku menjadi tamu tak diundang hari ini. Kurasa kau tidak akan mengusirku, bukan?"     

"Aku tidak akan berani melakukannya. Kau datang kemari sendirian?" Ye Futian menggelengkan kepalanya sambil tersenyum masam. Dia tidak punya waktu dan tidak berminat untuk mengundang orang-orang ke pernikahannya. Semua orang yang muncul hari ini datang kemari karena inisiatif mereka sendiri, tetapi dia tetap merasa senang bisa melihat begitu banyak teman lama berada di sekitarnya saat ini. Situasinya akan menjadi semakin baik jika Jieyu bangun.     

"Menurutmu?" ujar Lin Yueyao dengan nada bercanda, "Haruskah aku membawa seorang pria datang bersamaku? Yah, aku ingin melakukannya, tapi aku akan merasa malu jika pria itu tidak setampan dirimu."     

"Benar juga." Ye Futian mengangguk setuju. "Lagipula, aku memang seorang pria yang luar biasa. Tidak ada pria yang bisa menandingiku."     

"..." Lin Yueyao tercengang.     

"Baiklah, anggap saja seperti rumah sendiri. Aku akan pergi memeriksa Jieyu." Ye Futian tersenyum dan pergi meninggalkan Lin Yueyao sendirian. Lin Yueyao menatapnya dan berjalan menghampiri Kaisar Ye, lalu ia bertanya, "Yang Mulia, tingkat Plane apa yang dimiliki oleh Ye Futian sekarang?"     

"Aku tidak tahu." Kaisar Ye mengangkat bahunya.     

"Dengan melihat keramaian yang terjadi di Gunung Buku, sepertinya pria itu telah meraih suatu pencapaian yang luar biasa," gumam Lin Yueyao pada dirinya sendiri.     

Ye Futian mengunjungi kamar Hua Jieyu. Nandou Wenyin sedang berada disana untuk menjaganya.     

"Tuan Putri, saya ingin berbicara dengan Jieyu," ujar Ye Futian dengan suara pelan.     

"Baiklah." Nandou Wenyin mengangguk dan pergi. Ye Futian duduk di samping tempat tidur dan menggenggam tangan Hua Jieyu. Suasana masih sangat ramai di luar sana, tetapi sebaliknya, ruangan itu sangat sunyi.     

"Jieyu, kita akan menikah besok. Apakah kau benar-benar ingin agar aku menggendongmu sampai kesana?" Ye Futian bertanya dengan lembut.     

"Kau sudah tidur cukup lama. Waktunya bangun. Ketika kita menikah besok, aku akan tidur denganmu sesuai keinginanmu setiap harinya."     

Hua Jieyu masih berbaring dengan tenang di tempat tidur, tetapi bulu matanya berkedut.     

Tatapan mata Ye Futian masih tertuju pada tangannya. Dia menggenggamnya tangan Jieyu erat-erat dengan kedua tangannya dan berkata sambil tersenyum, "Jika kau belum bangun hingga besok, jangan mengomel jika aku menggodamu di masa depan."     

Ye Futian tersenyum dan melanjutkan, "Sudah lebih dari sepuluh tahun lamanya. Waktu benar-benar berlalu dengan cepat. Besok, kau akan menjadi istriku, dan aku tidak akan menahan diri lagi."     

"Coba saja kalau berani."     

Terdengar suara yang pelan di dekatnya. Tubuh Ye Futian sedikit gemetar. Dia mengangkat kepalanya dan menatap ke arah Hua Jieyu. Dia melihat Jieyu membuka matanya dengan air mata muncul di sudut matanya, yang mulai mengalir di wajahnya. Namun, dia tersenyum. Senyumannya sangat cerah dan ia terlihat cantik seperti biasanya.     

Ye Futian juga ikut tersenyum. Dia menggenggam tangan Hua Jieyu dan menciumnya dengan lembut, sebelum ia melihat ke arah Hua Jieyu dan berkata, "Kau akan tahu apakah aku berani melakukannya atau tidak besok!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.