Legenda Futian

Lolos ke Babak Sepuluh Besar



Lolos ke Babak Sepuluh Besar

2Kedua mata Yan Jiu tampak dipenuhi dengan bilah-bilah pedang. Di dalam matanya, terdapat banyak pedang cahaya.     
3

Hasil dari pertarungan ini tidak akan berubah?     

Tentu saja, hasilnya tidak akan berubah. Bagaimana mungkin Ye Futian bisa mengalahkannya?     

Pergerakan aliran Aura Pedang milik Yan Jiu tampaknya telah melambat, tetapi aura pembunuh yang dipancarkan justru menjadi semakin kuat. Sembilan pedang yang berada di belakang Yan Jiu berdentang dan tubuhnya sendiri juga telah berubah menjadi sebilah pedang. Ia mengeluarkan sebuah teknik pedang dengan tangannya dan berteriak, "Serang!"     

Dalam sekejap, Pedang Qi yang telah memenuhi langit langsung diarahkan menuju Ye Futian. Bahkan yang lebih mengerikan lagi, terdapat sebilah pedang yang menyilaukan diantara Pedang Qi yang tak berbatas itu. Pedang itu terlihat seperti seberkas cahaya dan tiba-tiba menghilang dari posisinya dalam sekejap. Sudah jelas, itu adalah Pedang Cahaya.     

Saat ini, Ye Futian sedang mengamati kondisi sekelilingnya dengan Energi Spiritualnya. Setiap helai Pedang Qi dapat ditampilkan dengan jelas dalam pikirannya. Kemudian, sebuah aura yang sangat dingin dipancarkan dari tubuhnya. Dengan menggunakan Energi Spiritualnya, ia mampu mengendalikan Spiritual Qi elemen air di seluruh area medan pertempuran. Tidak lama kemudian, banyak tetesan air bermunculan, setelah itu berubah menjadi lapisan kabut dan es.     

Udara di sekitar medan pertempuran menjadi sangat dingin.     

Di sekitar Ye Futian, muncul sebuah area yang diselimuti oleh cahaya, dimana terdapat sebuah bulan yang menggantung di dalamnya. Bulan itu adalah salah satu Roh Kehidupan milik Ye Futian. Aura Saint telah menyatu ke dalam Roh Kehidupan itu, menyebabkan udara di sekitarnya menjadi semakin dingin. Terdapat tiga sinar cahaya suci yang terkandung di dalam Aura Saint yang didapatkan Ye Futian dari medan pertempuran seni bela diri kala itu. Mereka terdiri dari bintang-bintang, Matahari, dan Bulan, yang masing-masing berhubungan dengan elemen tanah, elemen api dari Matahari, dan elemen air dari Bulan.     

Ye Futian telah mendapatkan Kitab Bayangan dari kepala Sekolah Bright Moon.     

Saat ini, semua bilah pedang yang berada di atas langit sepertinya telah ditutupi oleh lapisan es. Sebagian besar Pedang Qi telah dibekukan di udara secara langsung, tetapi beberapa Pedang Qi lainnya terus melaju ke depan, meskipun dengan kecepatan yang jauh lebih lambat dari sebelumnya. Dengan ditekan oleh kekuatan yang berasal dari Bulan, semua serangan itu telah ditutupi oleh lapisan es.     

Tiba-tiba, Ye Futian mulai berjalan di udara dan benar-benar melangkah ke arah Pedang Cahaya yang menerjang ke arahnya. Dia mengaktifkan teknik Thundering Illusion Step dan sayap emasnya tiba-tiba bergetar. Sama seperti seekor Roc yang sesungguhnya, ia melesat dengan membuat gerakan melengkung yang indah di atas langit dan melintas di samping Pedang Cahaya milik Yan Jiu. Namun pedang yang sangat cepat itu dapat dihindarinya dengan mudah. Serangan itu bahkan tidak bisa memperlambatnya, apalagi membunuhnya.     

Sosok yang terlihat seperti Roc emas itu terbang di udara dan bergerak mendekati Yan Jiu dengan kecepatan yang menakjubkan. Namun, tatapan mata Yan Jiu terlihat sangat serius ketika begitu banyak Pedang Kegelapan dikerahkan ke depan.     

"Membekulah." Ye Futian segera mengeluarkan sebuah sihir dengan Energi Spiritualnya. Sihir elemen es yang dikeluarkannya itu langsung membekukan Pedang Qi yang tersembunyi. Tanpa melihat serangan Yan Jiu, dia mengepakkan sayapnya dan melonjak ke atas ke langit, setelah itu dia melanjutkan pergerakannya ke arah lawannya. Semua orang merasa bahwa pergerakan yang ditampilkan oleh Ye Futian sangat elegan. Hanya ketika Pedang Kegelapan itu meledak di belakang Ye Futian, mereka menyadari bahwa Ye Futian telah membuat gerakan melengkung yang indah di atas langit untuk menghindari serangan tersebut.     

Ekspresi Yan Jiu menjadi kesal. Ini adalah pertama kalinya seseorang di generasinya berhasil menghindari Pedang Cahaya dan Pedang Kegelapan miliknya dengan begitu mudah. Saat itu, hawa dingin langsung menyelimuti tubuhnya. Udara menjadi sangat dingin sehingga aliran darahnya seolah-olah telah berhenti dan otaknya tidak bisa berpikir dengan baik.     

"Pedang Penyegel!" Yan Jiu berteriak dengan penuh amarah. Sembilan pedang melesat ke depan satu per satu, menerjang ke arah Ye Futian. Sembilan pedang itu tampaknya telah membentuk sebuah matriks pedang sederhana yang menyegel jalan keluar bagi Ye Futian.     

"Idiot," ujar seseorang secara tiba-tiba. Detik berikutnya, Pedang Penyegel itu telah diselimuti oleh lapisan es. Satu sosok yang menyilaukan berputar di udara dan melesat dengan membentuk sebuah lengkungan yang sempurna dengan kecepatan yang luar biasa, melewati celah diantara sembilan pedang tersebut. Kemudian, sosok seperti Roc itu berhasil melewati sembilan pedang yang diarahkan padanya dan hampir mencapai posisi dimana Yan Jiu berada.     

Kata "idiot" terdengar sangat ironis. Serangan jarak jauh yang dikeluarkan oleh Yan Jiu sama sekali tidak berguna ketika berhadapan dengan Ye Futian. Semua pedang itu dibuat menjadi tidak berguna oleh sihir-sihir elemen es milik Ye Futian ditambah dengan pergerakannya yang sangat cepat.     

Tatapan mata Yan Jiu terlihat sangat tajam. Kemudian, dia melesat ke atas langit. Ribuan pedang yang berada di sekelilingnya bergabung menjadi satu kesatuan, menjadi sebilah pedang besar. Pedang itu sangat berat dan dipenuhi dengan kekuatan yang mengerikan, seolah-olah pedang itu akan menghancurkan Ye Futian yang sedang bergerak menuju Yan Jiu.     

Ketika merasakan tekanan yang dipancarkan dari pedang besar itu, Ye Futian menggerakkan kedua tangannya. Dalam sekejap, dua buah badai muncul di atas langit, satu badai dipenuhi dengan kekuatan elemen logam dan satu badai lainnya dipenuhi dengan kekuatan bintang. Kedua badai yang mengerikan itu bergabung menjadi satu, membentuk sebuah tongkat bintang sepanjang seratus meter yang berada di depan Ye Futian. Tongkat itu diselimuti dengan cahaya berwarna emas mengerikan yang membuatnya terlihat semakin berat.     

"Edgeless Great Sword!" Yan Jiu berteriak. Sambil memegang gagang pedang besar miliknya, dia mengayunkannya ke arah Ye Futian. Pedang Qi berputar-putar di udara saat pedang besar itu diayunkan ke bawah, berusaha untuk menghancurkan Ye Futian yang berada di bawahnya.     

Sayap Roc yang berada di belakang Ye Futian bersinar. Dia mengangkat tongkat bintang dengan satu tangan, dalam sekejap tubuhnya dipenuhi dengan kekuatan yang mengerikan. Di atas langit, muncul seberkas cahaya bintang yang mengagumkan, cahaya itu berputar-putar di sekitar tongkat bintang milik Ye Futian.     

"Serang!" Ye Futian mengayunkan tongkat bintang miliknya yang tidak lama kemudian bertabrakan dengan pedang besar yang diayunkan ke arahnya. Aura Pedang tak berbatas yang mengalir di sekitar pedang besar itu dan cahaya bintang yang berputar-putar di sekitar tongkat bertabrakan satu sama lain, menghasilkan suara yang memekakkan telinga. Dan yang lebih mengerikan lagi, pedang besar itu terus menerus diayunkan ke bawah dan bertabrakan dengan tongkat penghancur langit tersebut. Dalam waktu yang bersamaan, sebuah badai yang mengerikan terbentuk pada titik benturan dari kedua serangan tersebut. Pertahanan dari tongkat bintang itu perlahan-lahan berhasil ditembus, dengan memancarkan gelombang-gelombang cahaya bintang dan cahaya emas ke berbagai arah. Pada saat yang sama, pedang yang mengerikan itu juga terbelah menjadi dua bagian dan perlahan-lahan mulai hancur.     

Keduanya tidak menunjukkan rasa belas kasihan sama sekali. Dengan tatapan mata yang sangat tajam, Yan Jiu terus mengayunkan pedangnya yang telah patah ke bawah, sementara itu Ye Futian mengayunkan tongkatnya ke atas.     

Benturan antara pedang besar dan tongkat bintang itu telah menciptakan sebuah ledakan yang dahsyat dan kedua senjata itu hancur secara perlahan-lahan. Seluruh area itu dipenuhi dengan kekuatan yang sangat mengerikan. Ketika pedang dan tongkat itu benar-benar telah hancur, perbedaan kekuatan diantara keduanya seolah tidak pernah ada sebelumnya.     

"Engg ..." Banyak orang menatap ke arah pemandangan itu dengan ekspresi terkejut. Ye Futian benar-benar bertarung secara langsung dengan Yan Jiu. Dia melawan balik serangan Yan Jiu dengan kekuatannya. Tindakannya itu sangat gila. Ditambah lagi, dua serangan yang baru saja ditampilkan di atas medan pertempuran benar-benar mengerikan.     

Keduanya akan saling bertarung satu sama lain.     

Pedang besar itu telah hancur dan tongkat bintang itu juga telah rusak. Kemudian, keduanya muncul di hadapan satu sama lain di dalam badai penghancur. Tatapan mata Yan Jiu masih terlihat tajam. Meskipun Ye Futian memiliki kekuatan yang luar biasa, dia tidak pernah berpikir bahwa dia akan kalah dari Ye Futian. Dia berasal dari Villa Sword Saint dan dia telah datang ke Istana Holy Zhi sehingga nama klannya akan tersebar ke setiap sudut di seluruh penjuru Negeri Barren. Para pendekar pedang dari Villa Sword Saint adalah yang terbaik.     

Ini hanyalah pertempuran untuk memperebutkan tempat di babak sepuluh besar. Bagaimana mungkin dia bisa kalah? Bagaimana mungkin Ye Futian bisa menghentikan perjalanannya di medan pertempuran ini?     

Aura Pedang yang tak berbatas berputar-putar di sekitar tangan Yan Jiu. Seluruh lengannya telah berubah menjadi sebilah pedang yang mampu menembus badai dan menerjang ke arah Ye Futian. Di seberangnya, seberkas cahaya berwarna emas terpancar dari tubuh Ye Futian. Sosoknya terlihat seperti seekor Roc emas yang sedang menerjang ke arah Yan Jiu, dan juga seolah-olah banyak bintang-bintang yang terbang ke arahnya. Ye Futian langsung mengerahkan tinjunya ke depan. Cahaya emas berkilauan di sekitarnya saat tubuhnya diselimuti dalam bayangan seekor Roc. Di dalam tinjunya, tampaknya terdengar suara raungan naga dan kera serta pancaran cahaya bintang.     

Ye Futian telah mengkultivasi teknik peningkatan tubuhnya. Dia juga pernah membangun kembali titik meridian dan tulang-tulangnya dengan bantuan dari Roh Kelahiran miliknya. Dengan tubuh fisik sekuat itu, dia jelas tidak akan takut berhadapan dengan Yan Jiu dalam pertempuran jarak dekat.     

*Brak* Diikuti dengan suara ledakan yang keras, semua Pedang Qi itu telah dihancurkan. Pertahanan pada tinju Ye Futian telah hancur, tapi tubuh Yan Jiu tetap terhempas ke belakang.     

Tepat ketika Yan Jiu hendak terhempas keluar dari medan pertempuran, dia berteriak penuh amarah dan menekankan jarinya ke belakang, menghentikan pergerakannya dengan paksa. Dia mendengus dan beberapa bercak darah muncul di sudut mulutnya. Selain itu, lengannya juga bergetar pelan dan dia bahkan merasa bahwa tulang-tulangnya seperti akan patah.     

Banyak orang tampak tertegun, mereka merasa sangat takjub. Jika sebelumnya Ye Futian berhasil menghempaskan tubuh Yan Jiu untuk pertama kalinya dianggap sebagai suatu kebetulan, lalu bagaimana dengan sekarang?     

Ye Futian telah melukai tubuh Yan Jiu.     

Ye Futian memiliki beberapa Roh Kehidupan dan dia berbakat dalam menggunakan berbagai macam elemen.     

Apakah peserta yang tidak pernah diunggulkan ini akan melanjutkan kejutan yang dibuat olehnya dan berhasil lolos ke babak sepuluh besar?     

Yan Jiu menutup matanya. Pedang Qi mengitari seluruh tubuhnya. Kemudian, Pedang Qi itu naik ke udara dan dalam sekejap semua pedang telah berkumpul di sekitarnya. Sembilan pedang miliknya telah bergabung menjadi satu kesatuan, dan banyak sinar cahaya melintas di atas langit. Saat ini, tubuh Yan Jiu tampaknya telah dikelilingi oleh pedang-pedang yang tak terhitung jumlahnya.     

Semua Aura Pedang yang berada di medan pertempuran berkumpul menuju tubuh Yan Jiu, menyebabkan sebuah pedang ilusi terbentuk di hadapannya. Seolah-olah seluruh tubuhnya telah ditutupi oleh pedang tersebut.     

Endless Celestial Swords—Convergence! Ini adalah serangan terkuat dari teknik Nine Swords of the Celestials. Meskipun Yan Jiu belum mampu mengeluarkan kekuatan sebenarnya dari serangan itu, kekuatan yang dibawa oleh serangan itu masih cukup mengerikan. Semua Aura Pedang di sekelilingnya seolah-olah telah terkuras habis. Kekuatan dari serangan itu tidak akan terbayangkan oleh siapa-pun.     

Saat ini, sayap yang berada di belakang Ye Futian mengepak perlahan. Tiba-tiba, dia naik ke atas langit, menampilkan pergerakan yang elegan. Sambil berputar-putar di udara, sepertinya ia sedang menciptakan sekumpulan arus yang mengerikan. Sebuah kekuatan yang tak terlihat telah terbentuk di atas langit dimana kekuatan itu telah menyatu ke dalam tubuh Ye Futian. Kekuatan itu juga mengandung kekuatan angin, elemen logam, dan kekuatan bintang. Seiring berjalannya waktu, kekuatan itu semakin meningkat. Perlahan-lahan, sebuah badai yang mengejutkan telah muncul di sekitar Ye Futian. Pada saat yang sama, muncul tongkat bintang lainnya di tangannya.     

*Boom* Ye Futian mengayunkan tongkatnya ke arah langit dan area itu bergetar tanpa henti. Jantung semua orang berdegup kencang. Kemudian, tongkat itu terus menerus berputar di udara dan momentum Ye Futian tampaknya menjadi semakin kuat.     

*Brak* Ye Futian mengayunkan tongkatnya lagi, kini tongkat itu telah dipenuhi dengan kekuatan yang mengerikan. Banyak orang bisa merasakan kekuatan yang terkandung dalam teknik yang baru saja digunakan oleh Ye Futian. Ditambah lagi, tekniknya ini tampak mirip dengan teknik memainkan tongkat yang digunakan oleh Yuan Zhan sebelumnya. Namun ketika Ye Futian menggunakannya, sepertinya teknik itu terlihat lebih kuat dan lebih sempurna. Sudah jelas, Ye Futian memiliki pemahaman yang lebih baik dari Yuan Zhan tentang teknik ini.     

Tiba-tiba, di bawah Ye Futian, Yan Jiu membuka matanya dan berteriak, "Serang!" Pedang yang tak terhitung jumlahnya di sekitarnya telah bergabung menjadi satu kesatuan. Kemudian, Yan Jiu mulai bergerak bersama dengan pedang itu, seolah-olah sosoknya telah menyatu dengan pedang tersebut. Dia terbang melintasi langit seperti sambaran petir, atau mungkin sebuah meteor, dan menerjang ke arah Ye Futian.     

Sosok seperti Roc itu terbang semakin tinggi dan berputar-putar di udara. Dia kini berada sangat tinggi di atas langit dan kekuatan alam berkumpul di sekelilingnya tanpa henti. Kemudian, diikuti dengan kilatan cahaya berwarna emas, dia terbang menukik ke bawah. Dari atas langit, muncul sebuah tongkat yang terlihat seperti meteor, diikuti dengan suara gemuruh yang keras. Bahkan langit dan bumi tampak bergetar.     

*Boom* Kedua serangan itu berbenturan satu sama lain saat cahaya yang sangat menyilaukan meledak di medan pertempuran.     

*Boom* Diikuti dengan suara ledakan yang keras, medan pertempuran mulai bergetar hebat. Hati semua orang juga berdebar kencang akibat benturan itu ketika mereka menatap ke arah pemandangan yang ada di hadapan mereka.     

Di atas medan pertempuran, tubuh Yan Jiu tergeletak di permukaan tanah. Dia terus menerus memuntahkan darah. Sudah jelas, dia telah terluka parah akibat serangan barusan. Ketika mengangkat kepalanya, dia bisa melihat satu sosok berdiri dengan sombong di atas langit. Pakaian berwarna putih yang dikenakan oleh sosok itu tertiup angin dan dia diselimuti dengan bayangan seekor Roc yang mengagumkan.     

Ye Futian telah berhasil membuat Yan Jiu terluka parah dan lolos ke babak sepuluh besar!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.