Legenda Futian

Zhuge Xing, Tersingkir!



Zhuge Xing, Tersingkir!

2Sepuluh peserta telah berdiri di sepuluh arah yang berbeda di area medan pertempuran yang luas itu. Peraturan di putaran kali ini adalah bahwa siapa-pun yang dianggap tidak pantas berada di medan pertempuran bebas untuk ditantang dan disingkirkan. Siapa-pun diantara sepuluh peserta diberikan kebebasan untuk maju ke depan, tetapi seseorang pasti akan tersingkir disini.      1

Siapa yang akan menjadi petarung pertama?     

Huang Jiuge mengamati situasi sambil tetap berdiri di tempatnya, tubuhnya berdiri tegak dan terlihat sombong.     

Xu Que tetap terlihat tenang dengan kedua tangan berada di punggungnya.     

Bai Ze sedang menutup matanya, seolah-olah pertempuran yang akan datang tidak ada hubungannya dengan dirinya karena dia menebak bahwa tidak akan ada yang cukup berani untuk menantangnya hingga putaran ini berakhir nanti. Dia juga berpikir bahwa sebagian besar peserta yang berdiri disana tidak layak mendapatkan perhatiannya di putaran ini. Karena itu, ia bermaksud membiarkan peserta lainnya bertarung satu sama lain hingga hanya ada satu orang yang tersisa.     

Zhuge Xing juga berdiri dengan tenang di tempatnya. Semua peserta yang berdiri di tempat mereka ini tampaknya memiliki kepercayaan diri yang tinggi pada kemampuan mereka masing-masing, dan tidak ada seorang-pun yang menganggap diri mereka lebih lemah dari peserta lainnya. Karena itu, tidak seperti pertempuran sebelumnya, tidak ada yang terburu-buru untuk mengambil inisiatif dan memilih lawannya sendiri.     

Ye Futian mengamati situasi di medan pertempuran untuk beberapa saat dan menyeringai. Dia mulai bergerak, ia menjadi orang pertama yang berjalan menuju medan pertempuran, langsung menarik perhatian orang-orang. Bagi banyak orang, Ye Futian tahu betul kesulitan yang sedang dia hadapi saat ini—bahwa dia tidak punya peluang untuk lolos dari babak sepuluh besar ini. Karena itu, ia memilih untuk maju dan menantang seseorang.     

Semua orang yang menyaksikan pertempuran ini ingin mengetahui siapa yang akan dipilih oleh Ye Futian sebagai lawan pertamanya. Para penonton mengamati dimana ia memusatkan tatapan matanya, dan hasilnya mengejutkan bagi banyak orang, sehingga membuat ekspresi para penonton terlihat aneh. Banyak yang mengira bahwa dia akan memilih untuk menantang Huang yang berasal dari Frost Road atau Phoenix dari Decay Road. Namun, tatapan matanya justru tertuju pada satu-satunya perwakilan yang tersisa dari keluarga Zhuge—Zhuge Xing.     

Zhuge Xing membalas tatapan mata Ye Futian, ditambah dengan ekspresi serius di wajahnya. Dia adalah orang yang ditantang di pertempuran ini, menunjukkan bahwa Ye Futian menganggapnya sebagai peserta yang paling tidak layak diantara sepuluh peserta yang tersisa di medan pertempuran kali ini.     

"Apa yang sedang kau lihat, bergegaslah kemari." Ketika melihat ekspresi Zhuge Xing yang tampak bingung, Ye Futian tidak punya pilihan selain membuka mulutnya.     

Tatapan mata Zhuge Xing terlihat dingin. Dia berjalan menuju bagian tengah medan pertempuran dengan kilau petir berwarna ungu di kedua matanya sebelum menjawab, "Kau punya nyali untuk menantangku."     

"Nyali?" Ye Futian tampak bingung. 'Jadi Zhuge Xing berpikir bahwa aku menantangnya karena aku punya nyali? Dia jelas memiliki kepercayaan diri yang luar biasa terhadap kemampuannya.'     

"Beberapa waktu yang lalu, kau pernah mengatakan bahwa aku tidak pantas berdiri di medan pertempuran ini. Tapi sepertinya aku cukup beruntung, karena aku masih berada disini sampai detik ini." Ye Futian tersenyum dan melanjutkan, "Dari sembilan peserta yang tersisa, kau adalah orang yang paling br*ngsek, jadi seperti inilah situasinya sekarang."     

*Krak* Percikan dari sambaran petir bermunculan ketika Zhuge Xing merasa kesal. Ye Futian mungkin terlihat seperti seorang pecundang, tapi dia benar-benar berani menghina Zhuge Xing. Namun, apakah Zhuge Xing benar-benar lemah? Diantara anggota keluarga Zhuge yang berada di tingkat Noble Plane, tidak diragukan lagi bahwa Zhuge Xing pasti yang paling berbakat.     

Cahaya-cahaya berwarna ungu bermunculan dan mengeluarkan suara gemeretak di area medan pertempuran yang luas itu, seolah-olah percikan petir itu langsung berasal dari atas langit. Ketika percikan dan suara gemeretak itu terus berlanjut, sebuah badai yang mengerikan bergejolak di atas medan pertempuran. Sambaran petir yang muncul telah menjadi begitu kuat sehingga langit bahkan terus menerus berubah warna, seolah-olah medan pertempuran itu telah berubah menjadi sebuah dunia yang terbuat dari sambaran petir. Sambaran-sambaran petir berwarna ungu diarahkan pada Ye Futian. Sementara serangan itu dikeluarkan, percikan petir tetap saja mengalir ke seluruh tubuh Ye Futian, yang secara perlahan-lahan berubah menjadi sebuah tekanan mengerikan yang menyebar ke seluruh area medan pertempuran.     

"Kau akan merasakan kekuatan sebenarnya dari keluarga Zhuge," ujar Zhuge Xing.     

*Krak* *Boom* Suara ledakan yang keras terdengar di berbagai tempat di area medan pertempuran saat beberapa sambaran petir menyambar dari atas langit, menyinari segala sesuatu yang berada di permukaan tanah. Satu sosok bertubuh kekar muncul di belakang Zhuge Xing ketika semua sambaran petir yang membawa kekuatan penghancur itu terus menerus menghujani permukaan tanah. Sosok itu setinggi puluhan meter, dia adalah sosok yang patut dikagumi layaknya seorang dewa petir.     

Sosok itu adalah seekor Kui sejati, monster legendaris yang melambangkan kekuatan petir dan kilat. Tubuhnya yang berukuran besar menunjukkan bahwa dia memiliki kekuatan yang luar biasa. Deretan Drum Perang Petir muncul satu per satu di hadapan makhluk raksasa yang terlihat seperti seekor banteng itu saat badai petir di sekitarnya berubah menjadi semakin mengerikan.     

Sosok itu sangat mengerikan, dan itu adalah kemampuan dari Roh Kehidupan milik Zhuge Xing. Kui adalah seekor monster petir legendaris dan dikenal dalam legenda sebagai hewan tunggangan milik dewa petir. Monster itu digambarkan memiliki kekuatan untuk mengendalikan badai petir, bahkan kedua matanya dipenuhi dengan sambaran petir. Satu pandangan pada matanya sudah lebih dari cukup untuk memberitahu betapa mengerikannya aura petir yang berada di dalamnya, seolah-olah seseorang akan disambar oleh petir ketika menatap ke arah mata dari monster tersebut.     

Banyak orang yang merasa ketakutan ketika melihat pemandangan mengerikan yang sedang terjadi di medan pertempuran itu. Meskipun Ye Futian sangat kuat, mereka berpikir bahwa dia mungkin telah membuat kesalahan karena telah memilih untuk menantang Zhuge Xing.     

Zhuge Xing jauh berbeda dari Zhuge Ling atau Zhuge Ping, karena mereka dianggap berada di tingkat yang benar-benar berbeda dalam aspek kemampuan bertarung jika dibandingkan dengan Zhuge Xing. Dia bahkan memiliki satu Roh Kehidupan lebih banyak dari mereka berdua.     

"Nikmati waktumu dan rasakan sendiri kekuatan ini," Zhuge Xing berteriak. Kui itu langsung menabuh Drum Perang Petir begitu dia selesai berbicara. Tiba-tiba sambaran petir yang tak terhitung jumlahnya menghujani medan pertempuran dalam sekejap, semua sambaran petir itu diarahkan pada Ye Futian. Yang lebih mengerikan lagi adalah suara yang dihasilkan dari serangan itu, yang tampaknya cukup kuat untuk memecahkan gendang telinga Ye Futian. Ye Futian dapat merasakan kekuatan dari gelombang-gelombang aura petir langsung menerobos masuk ke dalam pikirannya melalui telinganya.     

*Boom* Tubuh Ye Futian bergetar untuk beberapa saat dan telinganya berdengung. Tanpa dia sadari, kakinya melompat ke belakang. Pertahanan di sekelilingnya yang telah dia siapkan sebelumnya telah dihancurkan oleh serangan petir barusan. Sambaran petir terus mengalir di seluruh tubuhnya, membuat sekujur tubuhnya mati rasa.     

Satu serangan barusan telah membawa sebuah kekuatan yang mampu menyerang fisik dan pikiran seseorang. Reputasi Zhuge Xing sebagai putra kebanggaan dari keluarga Zhuge tidak perlu diragukan lagi. Banyak orang yang menganggapnya sebagai salah satu dari lima peserta paling kuat di medan pertempuran kali ini, dia memiliki kemampuan yang mumpuni untuk memperebutkan tempat di posisi tiga besar.     

Kui itu meraung dan terdengar suara gemuruh dari arah Drum Perang Petir. Suara gemuruh itu bergema di seluruh langit dan kilatan petir yang menyilaukan memenuhi langit. Ye Futian mendengus ketika dia merasa seolah-olah pikirannya akan hancur. Dia berusaha menahan pergerakan kakinya di permukaan tanah, namun dia terus menerus didorong mundur oleh kekuatan tersebut. Pertahanan bintang yang telah dia pasang di sekelilingnya sebelumnya dapat dengan mudah dihancurkan dan tidak mampu menahan kekuatan penghancur yang dibawa oleh semua sambaran petir tersebut.      

"Sepertinya tidak ada yang salah dengan prediksiku. Apakah kau benar-benar berpikir kau cukup layak untuk berdiri di medan pertempuran ini?" Zhuge Xing bertanya dengan nada serius. Sambaran-sambaran petir berkumpul tanpa henti tepat di atas kepalanya, yang tampaknya dikendalikan oleh bayangan Kui tersebut. Kui itu perlahan-lahan berubah menjadi nyata dan semua sambaran petir itu langsung menyelimuti tubuh Ye Futian, seolah-olah ingin menyegelnya di tempat dimana dia berdiri sekarang. Sebuah badai petir yang mengerikan mulai menyatu tepat di atas kepala Ye Futian.     

Itu adalah sihir Thunderbolt Bombing.     

Badai petir mengerikan yang berada tepat di atas Ye Futian mengeluarkan sambaran petir yang sangat kuat tepat di atas kepala Ye Futian. Serangan yang terlihat seperti sambaran petir raksasa yang berasal dari langit itu adalah sihir elemen petir paling kuat yang dimiliki oleh keluarga Zhuge. Sihir itu hanya mampu digunakan oleh seseorang dengan kemampuan pengendalian Energi Spiritual yang sempurna dan latihan yang rutin. Serangan yang sangat mengerikan itu membawa kekuatan penghancur yang luar biasa.     

Terdengar sebuah suara ledakan yang keras saat serangan yang tidak bisa dihindari itu langsung mendarat di atas cahaya bintang yang berada di sekeliling tubuh Ye Futian. Retakan muncul satu per satu, bahkan teknik Immortal Celestial Bodies miliknya dihancurkan hingga berkeping-keping. Pertahanannya telah terkoyak-koyak. Sambaran petir itu diarahkan tepat dari atas tubuhnya. Sihir itu membuat sekujur tubuh Ye Futian menjadi mati rasa, sehingga lututnya menjadi lemas. Tubuhnya seolah-olah telah lumpuh; sebuah bukti nyata betapa mengerikannya sihir petir barusan.     

"Apakah..." Tatapan mata semua orang tertuju pada Ye Futian, dan semua orang yang menyaksikan pertempuran ini bertanya-tanya apakah dia mampu menahan kekuatan sekuat itu. Mereka memandang ke arah Ye Futian, yang terlihat sedang menundukkan kepalanya, dan bertanya-tanya apakah dia bisa melanjutkan pertempuran ini.     

Zhuge Xing memang lebih mengerikan daripada Yan Jiu.     

Semakin banyak sambaran petir yang terus menghujani tubuh Ye Futian, sama sekali tidak memberikan kesempatan pada Ye Futian untuk berbuat apa-apa. Serangan itu tampaknya berusaha untuk mengubah Ye Futian hingga menjadi debu tepat dimana dia berada saat ini.     

*Boom* Tiba-tiba tubuh Ye Futian dikelilingi oleh cahaya suci yang menyilaukan. Cahaya bintang telah menyatu dengan cahaya suci itu dan melindunginya dari sambaran petir yang diarahkan padanya. Kali ini, lapisan pertahanan itu tidak mampu dihancurkan oleh sambaran petir tersebut.     

"Hanya itu kemampuan yang kau miliki?" terdengar suara seseorang di suatu tempat, dan banyak orang yang menyaksikan ketika Ye Futian mengangkat kepalanya dan kembali berdiri tegak di tempatnya. Banyak orang merasa ketakutan ketika melihat pemandangan itu, karena serangan yang mengerikan itu tampaknya tidak mampu melukainya.     

Sebenarnya sekuat apa tubuh yang terdiri dari daging dan darah itu?     

Sebuah dunia bintang mulai muncul di dalam dunia petir yang dikeluarkan oleh Zhuge Xing. Matahari, bulan, dan bintang-bintang semuanya menggantung tinggi di udara. Sinar matahari yang menyilaukan, sinar bulan yang lembut, dan kemilau cahaya bintang membuat tempat itu terlihat seperti semacam tempat yang menampilkan fenomena langit yang langka.     

Zhuge Xing tampak sedikit gelisah. Dia benar-benar berhasil keluar dari serangan seperti itu tanpa luka sedikit-pun?     

Dalam sekejap, seekor Roc muncul dengan memancarkan cahaya berwarna emas yang menyilaukan dan terus mengikuti pergerakan Ye Futian. Pemandangan itu sendiri adalah sesuatu yang dilakukan oleh Ye Futian dengan cara menggabungkan empat elemen yang berbeda. Semua itu ditambah dengan kemampuannya menggunakan berbagai macam elemen yang telah diperlihatkannya dalam pertempuran sebelumnya, membuat orang-orang merasa yakin bahwa dia adalah seorang Penyihir Mandate Beratribut Lengkap.     

Sambaran-sambaran petir terus menerus diarahkan padanya, tapi Ye Futian telah menghilang dari tempat dimana dia berdiri sebelumnya. Semua sambaran petir itu telah meleset, menimbulkan suara ledakan yang keras. Tubuh Ye Futian terlihat melayang di udara sesaat kemudian, tatapan matanya tertuju pada Zhuge Xing.     

"Giliranku." Tiba-tiba, satu sosok suci muncul di belakangnya begitu dia selesai berbicara. Tidak lama kemudian, langit dan bumi seolah-olah telah ditelan oleh kobaran api. Sebuah tungku pembakaran raksasa telah muncul di sekitar Zhuge Xing, yang tampaknya mampu membakar semua yang ada di muka bumi. Tujuan dari tungku itu sudah dapat ditebak—membunuh Zhuge Xing di tempat dimana dia berdiri.     

Zhuge Xing mengulurkan telapak tangannya dan bergumam, "Chains of Thunder God." Dalam sekejap, ribuan rantai petir menyerang ke berbagai arah untuk menghancurkan tungku pembakaran yang berada di sekitar tubuh Zhuge Xing. Namun, karena tungku pembakaran itu sendiri terbuat dari kobaran api, rantai-rantai petir itu tidak mampu menghancurkannya. Semua rantai petir itu kini berputar-putar di sekitar Ye Futian, menekan udara di sekitarnya dan mengikis pertahanannya sedikit demi sedikit. Namun, Ye Futian tampak tidak goyah sedikit-pun.     

Saat cahaya bulan bersinar ke bawah, Zhuge Xing dapat merasakan hawa dingin sedang diarahkan padanya. Kekuatan elemen api adalah 'yang' dan kekuatan elemen air adalah 'yin' memiliki sifat berkebalikan satu sama lain, menjebak Zhuge Xing di antara kedua kekuatan itu, membuatnya merasa tidak berdaya. Yang lebih mengerikan lagi adalah kedua kekuatan itu perlahan-lahan membentuk sebuah kekuatan yang menjebaknya di dalam tungku pembakaran tersebut. Kekuatan dari Yin dan Yang telah mengurung tubuh Zhuge Xing di dalam sana.     

Zhuge Xing terlihat sangat gelisah. Tubuhnya sendiri diselimuti oleh sambaran petir, membentuk sebuah bayangan petir raksasa untuk melindungi dirinya. Sambaran-sambaran petir dikerahkan pada saat yang sama untuk menghancurkan tungku pembakaran tersebut. Namun, mengingat bagaimana tungku pembakaran itu dibentuk dari gabungan kekuatan elemen api dan elemen air yang membentuk kekuatan Yin dan Yang, kekuatan petir terbukti tidak mampu melawannya.     

Zhuge Xing berusaha melarikan diri dari area yang ditempati oleh tungku pembakaran itu, tetapi meteorit yang tak terhitung jumlahnya mulai berjatuhan di sekelilingnya tanpa henti, menghalangi jalannya untuk melarikan diri. Kui itu meraung seolah-olah dia berusaha menghancurkan area yang dipengaruhi oleh tungku pembakaran tersebut. Monster legendaris yang mampu mengendalikan badai petir itu kini tampaknya telah menyatu dengan Zhuge Xing, saat dia mengerahkan tinjunya untuk menghancurkan segala sesuatu di sekitarnya. Sambaran petir bermunculan di udara dan meteorit terus menerus berjatuhan tanpa henti.     

Sebuah tongkat bintang yang sangat panjang tampak diayunkan di tengah-tengah kekacauan tersebut. Ye Futian terlihat turun dari atas langit, sambil mengayunkan tongkatnya seolah-olah dia akan menghancurkan langit. Zhuge Xing merespon tindakan itu dengan berteriak dan memerintahkan Kui itu untuk menerjang ke arah Ye Futian.     

"Minggir," tiba-tiba terdengar suara yang sangat keras. Tubuh Kui itu bergetar dan tubuh Zhuge Xing dipaksa kembali ke dalam tungku pembakaran tersebut. Tubuhnya terus menerus diselimuti oleh kobaran api dan lapisan es, membuatnya sangat menderita. Cahaya dari Roh Kehidupan yang berada di atas langit itu bersinar ke arahnya. Ketika kedua kekuatan itu semakin menguat, pertahanan petirnya tidak mampu bertahan lebih lama lagi.     

Kekuatan dari elemen api dan es mulai memasuki tubuhnya, membuat Zhuge Xing dapat merasakan hawa panas yang membakar dan hawa dingin yang membeku menyerang tulang-tulangnya. Wajahnya menjadi pucat sebelum akhirnya dia berkata, "Hentikan pertempuran."     

"Hentikan pertempuran? Apa maksudmu?" Ye Futian menatapnya dengan ekspresi serius ketika hawa panas dan hawa dingin terus menyerang tubuh Zhuge Xing. Terdengar suara gemeretak saat kulit Zhuge Xing sepertinya akan hancur berkeping-keping. Zhuge Xing kemudian berteriak dengan penuh amarah, "Aku menyerah."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.