Legenda Futian

Aku Berjanji



Aku Berjanji

1"Selamat siang, para Tetua." Pada saat itu, satu sosok yang mempesona berjalan mendekati kerumunan orang, dengan membawa satu botol anggur di tangannya. Wanita itu terlihat sangat cantik.     1

"Siapa wanita ini?" Kaisar Ye bertanya pada Hua Fengliu.     

"Wanita ini adalah seorang penyihir terkenal dari Klan Penyihir, namanya adalah Gu Biyue. Dia dikirim ke Perguruan Tinggi Barren Timur untuk berkultivasi, tetapi dia seringkali berkunjung ke tempatku secara diam-diam. Aku tidak tahu apa yang sedang diincarnya." jawab Hua Fengliu sambil tersenyum.     

"Tetua, anda sudah salah paham mengenai saya. Pemimpin Perguruan Tinggi Barren Timur mengetahui bahwa kalian semua sedang berada disini, jadi beliau secara khusus memberi perintah pada saya agar memberikan satu botol anggur yang berkualitas kemari. Terdapat rumor yang mengatakan bahwa anggur ini dapat meningkatkan kekuatan fisik seseorang dan bermanfaat untuk kultivasi," ujar Gu Biyue, sambil tersenyum.     

"Tolong sampaikan rasa terima kasih-ku kepada Pemimpin Perguruan Tinggi Barren Timur," ujar Nandou Wenyin, sambil tersenyum. "Biyue, kemarilah dan duduk bersama kami."     

Beberapa tahun terakhir, Sword Saint telah memperlakukan mereka dengan sangat baik dan dia sering mengirimkan barang-barang berharga untuk meningkatkan kultivasi dan potensi mereka. Jika bukan karena Sword Saint, Kaisar Ye tidak akan bisa terlalu sering datang ke Gunung Buku untuk berkultivasi.     

"Baiklah." Gu Biyue tersenyum, lalu ia duduk di salah satu kursi yang masih kosong. Kemudian dia bertanya, "Saya pernah mendengar informasi bahwa semua orang yang berada disini hari ini adalah para Tetua dari Ye Futian, apakah kalian semua memiliki cerita yang menarik untuk dibagikan?"     

"Kau sedang berusaha mendapatkan berita tentang muridku lagi?" Hua Fengliu memandang ke arah Gu Biyue dan melanjutkan, "Aku sudah bilang, kau tidak akan bisa merebut hatinya."     

"Saya hanya merasa penasaran." Gu Biyue membalas tatapan mata Hua Fengliu dan berkata, "Ditambah lagi, jika saya lebih dulu bertemu dengan Ye Futian, mungkin putri anda juga tidak akan bisa merebut hati Ye Futian."     

"Kau benar-benar tak tahu malu." Yi Qingxuan tersenyum tipis dan ikut menimpali dengan nada bercanda. Gu Biyue terus menerus datang berkunjung, jadi mereka semua sudah tidak asing lagi dengannya.     

"Jika kau memiliki bakat, kau juga dapat mempelajarinya," jawab Gu Biyue sambil menyeringai.     

"Berbicara tentang orang itu, aku bertanya-tanya bagaimana dengan tingkat kultivasinya sekarang setelah pergi begitu lama." Yi Xiang juga merindukan Ye Futian dan Yu Sheng, dia bahkan belum pernah bertemu dengan mereka berdua semenjak peristiwa yang terjadi di Negeri Nandou.     

"Mereka seharusnya telah mencapai Arcana Plane tingkat Atas," Hua Fengliu menebak-nebak.     

"Saya juga berada di tingkat Plane yang sama," ujar Gu Biyue. "Saya baru saja mencapai Arcana Plane tingkat atas beberapa hari yang lalu."     

"Mungkin itu benar. Selain itu aku bertanya-tanya apakah Futian pergi untuk menemui Jieyu." Nandou Wenyin menghela napas dan melanjutkan, "Kalau tidak salah, kakak kedua mereka berasal dari salah satu pasukan besar di Negeri Barren, Futian pasti akan mengalami kesulitan."     

"Kenapa kau tidak merasa merasa kasihan pada muridku?" Yi Xiang bertanya pada Nandou Wenyin.     

"Kau juga tidak merasa kasihan pada Futian?" Nandou Wenyin tersenyum, dia bertanya balik.     

"Kenapa aku harus peduli dengan bocah itu?" Yi Xiang enggan mengakuinya.     

"Itu benar, bocah itu sangat licik, dia mungkin sedang bersenang-senang dan tidak peduli pada apa-pun." Tang Lan juga ikut menimpali.     

"Bibi Tang, lagi-lagi kau membicarakan hal buruk tentangku." Pada saat itu, terdengar sebuah suara di kejauhan. Orang-orang yang berada di meja perjamuan itu tampak tertegun, lalu mereka semua berdiri dari tempat duduk masing-masing dan mendongak ke arah langit. Mereka melihat sekelompok orang sedang terbang di udara dan orang-orang yang berada di bagian depan kelompok itu adalah Ye Futian dan Hua Jieyu.     

"Ayah, ibu!" Hua Jieyu berteriak.     

Hua Fengliu masih tampak tercengang karena merasa sangat terkejut. Begitu Hua Jieyu mendarat di depannya, dia baru tersenyum lebar.     

"Guru, Tuan Putri, paman Yi, Kaisar Ye, mengapa kalian semua berada disini?" ujar Ye Futian, sambil tersenyum. Kelompok itu mendarat di permukaan tanah, lalu Yi Xiang melihat senyuman Ye Futian dan berkata, "Sepertinya tebakan Tang Lan memang benar adanya, kau memang terlihat sangat santai."     

"Guru, Qingxuan," ujar Yu Sheng sambil berjalan ke depan. Kedua mata Yi Qingxuan tampak berkaca-kaca, tapi dia tetap tersenyum. Dia benar-benar ingin menangis.     

"Bocah itu benar-benar berhasil menemuimu," ujar Hua Fengliu sambil memandang ke arah Hua Jieyu. Hua Jieyu sekarang memiliki aura yang lebih kuat, tapi dia menjadi lebih kurus dari sebelumnya.     

"Ya." Hua Jieyu mengangguk pelan dan berkata, "Ayah, muridmu satu ini benar-benar luar biasa."     

Hua Fengliu mengamati sosok Hua Jieyu dengan seksama. Seperti yang dikatakan oleh orang-orang, anak-anak perempuan akan selalu memihak suami mereka. Lihat saja putrinya ini, ia memuji kekasihnya tepat di hadapan ayahnya sendiri.     

"Wuchen." Pada saat itu, Kaisar Ye memandang ke arah Ye Wuchen.     

"Paman," Ye Wuchen juga memanggilnya.     

"Ayahmu sering membicarakanmu. Beberapa tahun terakhir, Chenyu telah mengunjungi mereka beberapa kali. Kembalilah ke kampung halamanmu untuk menemui mereka, selagi kau berada disini" ujar Kaisar Ye.     

"Baiklah." Ye Wuchen merasa sedih ketika mendengar kata-kata dari Kaisar Ye, kemudian dia berkata, "Aku akan pergi menemui Chenyu."     

"Silahkan," Kaisar Ye tersenyum dan Ye Wuchen melesat dengan cepat seperti sebilah pedang yang dihunus, pergi menuju puncak gunung.     

"Noble Plane." Tatapan mata Kaisar Ye tertuju pada sosok yang baru saja pergi dan dia bergumam dengan ekspresi takjub di wajahnya. Seorang kultivator Noble Plane bisa menjadi kaisar dari sebuah negara di Hundred Lands. Sekarang, Ye Wuchen telah mencapai tingkat Noble Plane di usia yang begitu muda.     

"Wuchen telah memasuki tingkat Noble Plane?" Hua Fengliu melihat ke arahnya dan bertanya.     

"Ya." Ye Futian mengangguk dan berkata, "Guru, saya dan Yu Sheng telah memasuki tingkat Noble Plane, apakah anda ingin bertarung dengan kami?"     

Hua Fengliu melihat senyuman nakal Ye Futian dan memilih untuk mengabaikannya. Kemudian, dia memandang Hua Jieyu dan berkata, "Jieyu, sebagai ayahmu, aku perlu mempertimbangkan dengan serius kelanjutan hubungan antara dirimu dan Ye Futian."     

"Ayah mertua, saya mengaku salah." Ye Futian dengan cepat berjalan di belakang Hua Fengliu dan memijat punggungnya, sambil berkata, "Guru, jangan merendahkan saya."     

"Kau sudah menjadi seorang kultivator tingkat Noble Plane dan kau masih tidak peduli dengan citra yang kau miliki. Sungguh tidak masuk akal," ujar Hua Fengliu.     

Dalam pikiran Hua Fengliu, seorang kultivator tingkat Noble Plane sudah bisa mengatur tindakan dan emosinya di wilayah mana-pun dia berada.     

"Saya tidak butuh citra yang berlebihan di hadapan Guru." Ye Futian berkata, "Saya sudah dibesarkan dengan susah payah oleh anda."     

"Mm, kata-kata itu terdengar sangat menyenangkan di telingaku." Hua Fengliu mengangguk setuju.     

"Aku tidak tahan menyaksikan tingkah dari pasangan guru-murid ini." Nandou Wenyin tersenyum dan menggelengkan kepalanya.     

"Apakah kau belum terbiasa dengan hal itu?" Nandou Wenshan berdiri di sampingnya, sambil tertawa. Dia telah mendengar kisah dari Hua Fengliu bahwa ketika tubuhnya lumpuh, Ye Futian adalah orang yang membawanya ke Kota Donghai. Pada saat itu, mereka diabaikan oleh banyak orang dan pada akhirnya mereka dibantu oleh Tang Lan. Ketika memikirkan hal itu kembali, kala itu benar-benar masa yang sangat sulit, tapi untunglah semua itu sudah berlalu.     

Hubungan mereka berdua mungkin sudah seperti ayah dan anak.     

"Paman, kau juga datang kemari rupanya." Ye Futian memanggilnya. Bagaimanapun juga, bocah ini sangat pandai merayu.     

"Ya, Sword Saint mengizinkan kami untuk datang berkunjung ke Gunung Buku sesuka hati," jawab Nandou Wenshan.     

"Kakak pertama benar-benar perhatian." Ye Futian mengangguk, lalu pandangannya berbalik ke arah Ye Danchen, Ye Lingxi. Sang penyihir, Gu Biyue, juga berada disini, hal ini membuatnya merasa penasaran.     

"Apa yang sedang kau lihat?" Gu Biyue melihat ekspresi Ye Futian yang terlihat bingung dan bertanya, "Apakah kau terkejut dengan kehadiranku?"     

"Kau... kenapa kau berada disini?" Ye Futian bertanya dengan penuh rasa ingin tahu.     

"Gadis kecil ini sekarang berkultivasi di Gunung Buku dan dia sering datang kemari untuk bertanya tentang kisah masa lalumu," Hua Fengliu tidak menghindari topik itu hanya karena Hua Jieyu ada disini sekarang tetapi dia memilih untuk langsung menjawabnya.     

"Jangan-jangan kau jatuh cinta padaku?" Ekspresi Ye Futian terlihat semakin bingung.     

Orang-orang yang berada di sekitarnya tidak bisa berkata-kata dan penyihir itu juga mengamati sosok Ye Futian sekali lagi, tetapi dia tetap tersenyum dengan menawan dan berkata, "Itu benar, apakah kau ingin menjadikanku sebagai selirmu?"     

"Aku harus membicarakan hal ini dengan istriku," ujar Ye Futian dengan ekspresi datar.     

"Aku tidak keberatan akan hal itu." Hua Jieyu tersenyum dan berjalan mendekat, kemudian ia berkata, "Aku merasa tidak ada yang salah apabila kekasihku memiliki seorang selir."     

Penyihir itu menatap ke arah pasangan kekasih yang berada di depannya itu dan ingin mengamuk. Mereka berdua benar-benar berani menerima penawarannya... Dia telah kalah.     

"Aku tidak terima!" Seorang gadis tampak berdiri di depan Ye Futian dan berkata, "Jika kakak Futian ingin menikahi seorang selir, dia harus menghadapiku terlebih dahulu. Kakak Futian, kakak Jieyu, bukankah begitu?"     

Ye Futian dan Hua Jieyu memandang ke arah Long Ling'er dengan bingung. Pemikiran macam apa itu?     

"Kau benar." Ye Futian melihat ekspresi Long Ling'er dan mengangguk.     

"Apakah kau mendengarnya?" Long Ling'er memandang ke arah penyihir itu dengan tatapan mata yang sombong. Wanita itu memiliki hawa kehadiran seorang penipu dan wajahnya tidak secantik kakak Jieyu, dia harus waspada terhadapnya.     

"Kau.. hebat juga." Gu Biyue menyerah dan pergi meninggalkan tempat itu dengan sedih.     

"Futian, siapa gadis ini?" Nandou Wenyin memandang ke arah Long Ling'er dan bertanya.     

"Dia adalah seorang adik yang kukenal di Negeri Barren. Gadis ini benar-benar tidak bisa diatur, bahkan pada awalnya dia benar-benar menculikku ke kediamannya." Ye Futian menggelengkan kepalanya dengan senyuman masam menghiasi wajahnya.     

"Kakak Futian, mengapa kau mengemukakan masalah sepele seperti itu. Semua itu kulakukan karena aku masih muda dan belum dewasa kala itu," Long Ling'er berkata dengan sikap malu-malu, lalu ia menoleh ke arah Nandou Wenyin dan berkata, "Ling'er memberikan penghormatan kepada paman dan bibi. Kakak Jieyu terlihat seperti seorang Dewi. Benar saja, orang tuanya juga terlihat seperti sepasang dewa-dewi, kalian berdua sangat tampan dan cantik. "     

"Kau benar-benar seorang gadis kecil yang patuh," jawab Nandou Wenyin. Ye Futian tampak tercengang. Taat... Gadis ini adalah setan kecil yang tidak bisa diatur.     

"Guru, Tuan Putri, beliau adalah Kepala Sekolah Chen, Tetua saya di Negeri Barren," Ye Futian juga memperkenalkan Chen Yuan kepada mereka.     

Chen Yuan telah mengamati situasi di sekitarnya dengan tenang dan dia merasa terkejut ketika melihat betapa akrabnya hubungan antara Ye Futian dan orang-orang yang dicintainya. Tidak ada tanda-tanda dari sosok tak terkalahkan yang tampil dengan luar biasa di medan pertempuran Istana Holy Zhi. Saat ini Ye Futian terlihat seperti seorang remaja yang masih bertingkah kekanakan.     

Pemandangan itu sebenarnya membuatnya merasa sedikit iri. Pada saat itu, tatapan mata Chen Yuan beralih ke arah puncak gunung dan dia bergumam dalam hati, "Sage Plane."     

Ye Futian melihat ke arah yang sama dan menjawab, "Itu pasti kakak pertama. Sebaiknya kita pergi menemui kakak pertama bersama-sama."     

"Baiklah." Hua Fengliu dan yang lainnya mengangguk. Kelompok mereka mulai berjalan menuju ke puncak gunung. Sepanjang perjalanan, Hua Fengliu dan Yi Xiang menatap ke arah Chen Yuan dan mereka bisa merasakan aura Sage miliknya secara langsung. Lelaki tua ini berpotensi menjadi seorang kultivator yang luar biasa. Mereka bertanya-tanya apa yang telah dilalui Ye Futian dalam beberapa tahun terakhir di luar Wilayah Barren Timur.     

Pada saat itu, banyak murid dari Perguruan Tinggi Barren Timur bermunculan. Ketika Ye Futian memasuki Gunung Buku, kehadirannya telah dilihat oleh beberapa orang. Sekarang, banyak murid telah mengetahui bahwa dia akan datang ke tempat mereka dan hal itu langsung menyebabkan kehebohan di Perguruan Tinggi Barren Timur. Bagi Perguruan Tinggi Barren Timur, bahkan Wilayah Barren Timur, Ye Futian adalah satu sosok yang legendaris.     

Di puncak utama Gunung Buku, terdapat banyak orang sedang berjalan disana, membentuk sebuah formasi raksasa. Terdapat orang-orang yang berasal dari gunung lainnya bermunculan dan pemandangan yang dihasilkan sangat luar biasa.     

Sword Saint dan Dewi Wangyue duduk disana dengan tenang. Ketika mereka melihat kelompok Ye Futian berjalan mendekat, mereka berdua tersenyum dengan lembut.     

"Kakak pertama, Dewi," Ye Futian memanggil mereka. Dia melihat mereka berdua berdiri berdampingan satu sama lain dan berpikir, 'Benar-benar pasangan yang sempurna.'     

"Kakak pertama, pemimpin klan," Hua Jieyu juga ikut memanggil mereka. Sebelumnya, dia pernah berkultivasi di Klan Bulan.     

"Kalian telah kembali." Sword Saint tersenyum, sambil mengangguk pelan. Kemudian dia melihat sosok Yi Xiaoshi dan bertanya, "Mengapa Xue Ye dan Luo Fan tidak kembali bersamamu, bukankah mereka seharusnya sudah bertemu dengan adik kedua dan Xing'er?"     

Karena Ye Futian telah membawa Hua Jieyu kembali, dia seharusnya telah bertemu dengan Keluarga Zhuge.     

"Hmm." Yi Xiaoshi mengangguk dan menjawab, "Kakak kedua memiliki sebuah misi untuk kakak keempat dan kakak kelima, jadi kami berpisah di tengah-tengah perjalanan."     

"Apakah kau bertemu dengan adik ketiga?" Sword Saint bertanya lagi.     

"Aku pernah bertemu dengannya satu kali. Kakak ketiga sudah menjadi seorang Sage sekarang, kakak tidak perlu khawatir," jawab Ye Futian.     

"Tentu saja aku tidak mengkhawatirkan tentang kultivasi Dongliu. Namun, melihat kepribadian yang dimilikinya, dia bisa dengan mudah menyinggung orang-orang di luar sana," jawab Sword Saint. Kemudian dia mengalihkan pandangannya ke arah Chen Yuan yang berdiri di bagian samping dan berkata, "Tetua."     

Murid-murid dari Perguruan Tinggi Barren Timur tampak tercengang. Sword Saint baru saja menyapa lelaki tua itu sebagai seorang 'Tetua.' Seberapa tinggi tingkat kultivasi dari orang itu?     

"Tidak perlu bersikap sesopan itu," ujar Chen Yuan. "Aku datang kemari hanya untuk mengantarkan Futian kembali, sepertinya kehadiranku membuat kalian semua merasa tidak nyaman. Aku juga ingin mengelilingi Wilayah Barren Timur, kalian bisa melanjutkan urusan kalian masing-masing." Saat dia selesai berbicara, Chen Yuan bergegas pergi dan meninggalkan area tersebut.     

'Sangat cepat.' Banyak orang tampak tercengang. Sword Saint bertanya dengan penasaran, "Siapa sebenarnya Tetua itu?"     

"Kepala Sekolah dari Sekolah Starry di Kota Langit Suci, tepatnya di wilayah timur Negeri Barren. Aku tinggal disana untuk beberapa saat setelah aku pergi ke Negeri Barren dan beliau memperlakukanku dengan sangat baik," jawab Ye Futian.     

"Apakah kau akan berkultivasi disana nantinya?" Sword Saint bertanya.     

"Tidak. Aku akan pergi bersama dengan Jieyu, Yu Sheng dan yang lainnya ke wilayah pusat Negeri Barren, tepatnya di Istana Holy Zhi di Kota Zhongzhou untuk berkultivasi. Jika kakak ingin menemuiku, kakak bisa langsung pergi kesana," jawab Ye Futian. Kemudian dia mengubah topik pembicaraan, "Sebaiknya untuk saat ini kita tidak usah membicarakan hal ini. Hal yang lebih penting adalah, kapan aku bisa menghadiri pernikahan kakak?"     

"Ketika semua anggota Pondok berkumpul sekali lagi, mungkin." Sword Saint menghela napas. Dia tidak melupakan gurunya, yang telah dibawa pergi oleh sekelompok orang yang misterius kala itu.     

"Kakak, aku ingin pergi mengunjungi Pondok," ujar Ye Futian.     

"Baiklah, aku akan mengantarmu kesana. Sekarang, Pondok telah digunakan oleh para murid yang dulu berasal dari Klan Bulan," ujar Sword Saint, dan mereka berdua akhirnya berjalan menuju ke arah Pondok bersama-sama. Banyak orang melihat sosok mereka dan mulai berbincang-bincang satu sama lain.     

Tempat seperti apa itu Istana Holy Zhi? Ye Futian benar-benar ditemani oleh seorang Sage yang sangat kuat dalam perjalanan kembali ke Wilayah Barren Timur. Apa yang telah dilakukan oleh Ye Futian di luar sana? Mereka sulit untuk membayangkannya.     

Beberapa diantara mereka adalah murid-murid yang baru memasuki Gunung Buku kurang dari dua tahun lamanya. Ekspresi mereka dipenuhi dengan rasa kagum, apakah pemuda itu adalah Ye Futian? Sosok legendaris yang telah membunuh begitu banyak kultivator kuat dalam pertarungan di Gunung Langit? Dia terlihat sangat muda.     

Sayang sekali mereka tidak bisa bertemu dengan murid kedua dan murid ketiga dari Pondok. Mereka bertanya-tanya seperti apa tingkat kultivasi Ye Futian saat ini.     

Diantara para murid itu, terdapat seorang gadis yang terlihat sangat mempesona sedang berdiri di tempatnya dengan tenang. Dia memiliki penampilan yang menarik dan sikapnya begitu anggun. Dia adalah salah satu dari tiga wanita tercantik di Wilayah Barren Timur, Chu Yaoyao. Akhirnya dia dapat melihatnya lagi, dia masih sama seperti sebelumnya, tetapi dia tampak lebih mengesankan sekarang.     

Ye Futian dan Sword Saint berjalan-jalan di area Pondok, melihat ke arah bangunan-bangunan yang sudah berubah. Mereka berjalan jauh hingga ke bagian belakang gunung, keduanya sedang mendiskusikan tentang beberapa hal.     

Ye Futian memberitahu Sword Saint secara singkat tentang pengalamannya selama di Negeri Barren sekaligus tentang kakak kedua dan kakak ketiga.     

Hembusan angin bertiup dan mereka berdua berjalan ke arah tebing. Sword Saint memandang ke arah lautan awan di depannya dan berkata, "Dengan melihat kepribadian Dongliu, kemungkinan besar dia tidak akan melangkahkan kaki ke dalam kediaman Keluarga Zhuge sebelum dia bisa mengalahkan Bai Luli. Namun, jika hal yang terjadi benar-benar seperti yang kau katakan barusan, Bai Luli adalah sosok yang berada di posisi kesepuluh dalam Peringkat Barren Sky, bagaimana mungkin dia bisa dikalahkan dengan mudah. Dongliu hanya bisa bergantung pada dirinya sendiri."     

"Kakak, apakah kau pernah berpikir untuk menjelajah keluar dari Wilayah Barren Timur?" tanya Ye Futian.     

"Wilayah Barren Timur membawa impian dari guru kita. Dia selalu ingin menggunakan metode yang damai untuk mencapai impiannya. Sayangnya, banyak hal seringkali bertentangan dengan keinginan seseorang. Sekarang begitu aku mempunyai kesempatan, tentu saja aku akan membantu guru untuk mencapai impiannya selama ini. Hingga saat itu tiba, aku tidak akan bersikap egois dengan memikirkan kepentinganku sendiri." Sword Saint tersenyum dan berkata, "Kekuatan hukum menekankan bahwa kita harus mengikuti kata hati masing-masing, kultivasi dan pola pikir seseorang adalah satu kesatuan."     

"Mm." Ye Futian mengangguk. Dengan pola pikir kakak pertama, ini adalah salah satu bentuk alternatif dari cara berkultivasi. Dia bisa merasakan bahwa sosok kakak pertama saat ini berbeda dari sebelumnya.     

"Adik junior, apakah kau tahu mengapa kakak-kakak seniormu memiliki harapan besar padamu?" Sword Saint bertanya.     

Ye Futian menggelengkan kepalanya, tetapi dia tahu bahwa kakak-kakak seniornya paling menyayanginya diantara yang lain.     

"Itu karena kau adalah orang yang selama ini dicari oleh guru." Sword Saint memandang ke kejauhan dan berkata, "Aku sangat mempercayai guru kita. Adik junior, mungkin tidak ada yang tahu bagaimana masa depanmu nantinya, tetapi jika ada satu orang yang bisa menemukan guru, kau adalah orang yang akan menemukan dimana dia berada."     

"Aku akan berusaha semaksimal mungkin." Ye Futian mengangguk dengan bersungguh-sungguh.     

"Aku juga," ujar Sword Saint. "Perguruan Tinggi Barren Timur akan selalu menjadi rumahmu. Jika kau menemui masalah di luar sana, katakan saja padaku. Tingkat kultivasi kakakmu ini mungkin tidak begitu tinggi, tapi aku akan berusaha semaksimal mungkin agar aku bisa menyaksikan secara langsung harapan besar yang dimiliki oleh guru padamu akan membuahkan hasil nantinya. Aku juga ingin melihat hal itu terjadi di masa depan."     

Ye Futian tersenyum lebar dan berkata, "Kakak, berjanjilah!"     

"Aku berjanji." Sword Saint menganggukkan kepalanya!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.