Legenda Futian

Seorang Noble Kelas Delapan



Seorang Noble Kelas Delapan

2Ekspresi semua orang yang berada di Paviliun Daozang terlihat serius. Dua wanita cantik dari Paviliun Daozang benar-benar berselisih satu sama lain akibat kata-kata yang diucapkan oleh Ye Futian.      2

Banyak dari mereka sebenarnya merasa sedikit iri pada Ye Futian, yang berhasil memenangkan Pertempuran Law dan telah membuat reputasinya sendiri menjadi buruk. Hal itu membuat orang-orang merasa cemburu ketika melihat Hua Jieyu bersikeras membelanya. Tapi Ye Futian juga adalah seorang makhluk hina yang telah melecehkan kakak senior Yun.     

"Adik junior, Zhiqin berkata demikian untuk kebaikanmu sendiri. Mengapa kau harus bertindak seperti ini?" Yun Feng melerai dari samping, berusaha memecah ketegangan diantara keduanya. Xiang Zhiqin tersenyum sinis. Karena Hua Jieyu menyukai Ye Futian, dia tidak bisa melakukan apa-apa.     

"Aku hanya merasa kasihan padamu, adik junior," Xiang Zhiqin berbicara dengan tenang. "Pemuda itu telah menghina saudari Yun dan melancarkan serangan secara tiba-tiba ketika lawannya masih memberikan tantangan. Dengan perilaku seperti itu, sebaiknya kau mempertimbangkan kembali hubunganmu itu di masa depan, adik junior."     

Hua Jieyu memandang ke arah Xiang Zhiqin. Terdapat banyak sekali pembicaraan mengenai Ye Futian di Paviliun Daozang. Setelah mendengarkan semua informasi terkait Ye Futian di tempat ini, Hua Jieyu tidak terkejut dengan apa yang baru saja dikatakan oleh Xiang Zhiqin.     

Hua Jieyu berjalan menghampiri Yun Shuisheng. Sambil menatapnya, dia berbicara, "Kakak senior Yun, aku tidak tahu apa yang menyebabkan kesalahpahaman terjadi diantara kalian berdua, tapi aku berharap kau bisa memahami bagaimana perasaannya dikejar oleh seorang senior dengan tingkat kultivasi sepertimu. Jika dia telah melakukan sesuatu yang menyinggung perasaanmu, aku meminta maaf dan aku berharap kau memaafkannya. Tapi aku bisa menjamin, dia bukanlah sosok seperti yang kau bayangkan, kakak senior."     

Yun Shuisheng menatap ke arah wanita cantik yang mempesona itu. Selama ini dia telah mengasingkan diri untuk berkultivasi di Kolam Hawa Dingin dan dia tidak tahu apa yang telah terjadi di dunia luar. Setelah kembali ke Paviliun Daozang, dia baru mengetahui bahwa pria yang telah mempermalukannya ternyata adalah seorang murid terbaik diantara mereka yang baru saja bergabung dengan Istana Holy Zhi. Ditambah lagi, dia merasa terkejut ketika mendengar bahwa Hua Jieyu adalah kekasihnya, dan dia tersadar bahwa kejadian pada hari itu mungkin memang sebuah kesalahpahaman. Tetapi bahkan jika hal itu adalah sebuah kesalahpahaman, tindakan pria itu sudah membuatnya merasa terhina. Itulah sebabnya dia terus-menerus mengejar Ye Futian kala itu.     

Hanya dengan memikirkan kejadian itu saja membuatnya mulai merasa kesal. Tapi karena Ye Futian adalah seorang murid dari Istana Holy Zhi, dia tidak bisa melakukan apa-pun padanya. Selain itu, Hua Jieyu juga merupakan adik juniornya. Karena itu, Yun Shuisheng menjawab, "Jika dia bersedia meminta maaf di hadapan umum untuk menyelesaikan permasalahan ini, aku akan memaafkannya."     

"Terima kasih, kakak senior." Hua Jieyu tersenyum pada Yun Shuisheng sebelum tatapan matanya beralih ke arah Xiang Zhiqin. "Mengenai tantangan itu, para murid dari Istana Holy Zhi Suci adalah sosok-sosok yang luar biasa dengan keistimewaan mereka masing-masing. Jika sekelompok orang dengan tingkat Plane yang tinggi mengepung seorang Noble kelas sembilan yang baru saja bergabung dengan Istana Holy Zhi, sambil menuntut agar dia menerima tantangan mereka dan menyalahkan perilakunya, menurutku orang-orang seperti itu harus berkaca pada perilaku mereka sendiri terlebih dahulu."     

"Sudah cukup," terdengar sebuah suara di suatu tempat. Pemilik suara itu sedang duduk dengan tenang di atas sebuah sajadah [1][1] yang berada di hadapan mereka. Dia mengenakan jubah berwarna putih yang menjuntai ke lantai, dengan sebuah guqin berada di depannya. Hanya dengan melihat penampilannya saja membuat semua orang tidak bisa menyangkal bahwa dia memiliki aura yang luar biasa.     

"Kau merupakan pendatang baru di Istana Holy Zhi, adik junior, jadi mungkin kau belum begitu paham dengan kebiasaan yang ada disini," ujar pria itu. Dia berbalik ke samping dan berkata, "Sama seperti yang telah kau katakan sebelumnya, para murid dari Istana Holy Zhi adalah sosok-sosok yang luar biasa dengan keistimewaan mereka masing-masing. Itulah sebabnya mengapa kekalahan dalam sebuah tantangan karena memiliki tingkat Plane yang relatif rendah tidak begitu memalukan. Pihak yang kalah akan selalu mendapatkan kesempatan untuk berlatih dan menantang kembali lawannya tersebut. Ini adalah cara bagaimana para murid di Istana Holy Zhi memotivasi satu sama lain untuk berlatih lebih giat lagi. Setiap orang yang telah bergabung dengan istana, bahkan mereka yang berada di tingkat atas, mereka semua telah mengalami kesulitan yang sama sebelumnya. Tindakan Ye Futian memang dapat dimengerti, tetapi sebagai seorang murid terbaik diantara para pendatang baru dan orang yang namanya langsung masuk ke dalam Peringkat Law saat bergabung dengan istana, dia dipandang sebagai seseorang yang istimewa. Karena itu, orang-orang tentu akan menjadi lebih kritis terhadap apa-pun yang dia lakukan. Kata-kata Zhiqin barusan memiliki maksud yang baik." Suara pria itu terdengar lembut, dan sepertinya terdapat sebuah kekuatan mistis di dalam suaranya yang membuat kata-katanya terdengar meyakinkan.     

"Sementara itu untuk Zhiqin" dia melanjutkan, "Beberapa hal yang dia katakan memang sudah keterlaluan. Sebaiknya kita tidak perlu melanjutkan masalah ini lagi."     

Banyak murid dari Paviliun Daozang sedang menatap ke arah sosok itu. Wajahnya berbalik ke samping sambil terus menatap ke depan.     

"Karena kakak senior telah memberikan perintah, maka aku tidak akan membicarakan masalah ini lagi," jawab Xiang Zhiqin.     

Hua Jieyu meliriknya. Dia masih merasa kesal, tetapi dia tidak melanjutkan perdebatannya dan akhirnya ia kembali ke tempat duduknya. Tidak ada yang bisa dia lakukan untuk mengubah pemikiran orang lain, tetapi waktu akan mengungkapkan semuanya.     

"Kakak senior Lian benar-benar luar biasa," seseorang berkomentar ketika mereka melihat ke arah orang yang baru saja berbicara. Pria itu bernama Lian Yuqing, seorang Penyihir Musik yang merupakan penerus yang akan mewarisi Teknik Guqin. Dia adalah seorang kultivator terkuat diantara para Noble di Paviliun Daozang dan dia menduduki posisi kelima di Peringkat Law.     

Baik Lian Yuqing maupun Yun Shuisheng adalah dua Noble terkuat di Paviliun Daozang. Banyak orang telah mengetahui bahwa tujuan utama dari Lian Yuqing adalah mengejar pencapaian dari Bai Luli, sosok yang berada di posisi kesepuluh dalam Peringkat Barren Sky. Meskipun Peringkat Law dijuluki sebagai Peringkat Barren Sky Kecil, pada kenyataannya, masih terdapat perbedaan kekuatan yang besar diantara mereka yang berada di peringkat yang berbeda.     

Tiba-tiba, beberapa orang terlihat berjalan mendekat dari kejauhan. Dalam sekejap, para murid segera berdiri dari tempatnya dan membungkuk hormat. Pria yang memimpin kelompok itu adalah Sage Daozang sendiri. Dia adalah satu-satunya alasan mengapa ratusan murid telah berkumpul disini. Mereka semua datang kemari untuk belajar darinya.     

Pengetahuan yang dimiliki oleh Sage Daozang sangat luas, dan dari keenam Pemimpin Paviliun, ia adalah pemimpin yang paling berpengetahuan luas. Karena itu, banyak kultivator dari berbagai kelas bersedia belajar darinya. Para kultivator ini termasuk orang-orang seperti Penyihir Musik dan Pelukis, diantara banyak kelas kultivator lainnya. Dibawah bimbingan Sage Daozang, mereka dapat mengajukan pertanyaan kepadanya selama proses berkultivasi dan mendapatkan pencerahan melalui jawaban-jawabannya.     

…     

Benar-benar tidak menyadari konflik yang sedang terjadi di dalam Paviliun Daozang, Ye Futian masih fokus berlatih di Zona Kekuatan Law dari Istana Holy Zhi.     

Terdapat sebuah ngarai yang terletak di sepanjang wilayah selatan dari Zona Kekuatan Law. Ngarai itu dipenuhi dengan sebuah energi berwarna abu-abu kegelapan yang mengerikan, yang ternyata merupakan sebuah badai yang mampu menghancurkan segala sesuatu yang berada di dalam jangkauannya. Daerah ini adalah daerah yang sangat terpencil, dan sepertinya badai yang bergejolak itu berada di dalam ngarai ini.     

Pada saat ini, seseorang sedang duduk bersila di tengah-tengah badai tersebut, membiarkan hembusan angin yang bergejolak itu menghantam tubuhnya, merobek pakaian di tubuh bagian atasnya dan menyayat tubuhnya seperti bilah-bilah pedang tajam yang tak kenal ampun. Tubuhnya dipenuhi dengan luka sayatan akibat badai tersebut. Selain itu terdapat pula bekas-bekas luka yang telah disembuhkan di sekujur tubuhnya.     

Ye Futian benar-benar telah merasakan keganasan dari badai yang berada di daerah ini. Aura Angin dengan kekuatan maksimal telah terwujud dalam serangan yang seperti bilah-bilah pedang itu, menikam setiap bagian dari tubuh Ye Futian dan badai itu menyimpan sebuah energi kuat yang mampu menghancurkan semua yang menghalangi jalannya.     

Setelah beberapa saat, Ye Futian berdiri dari tempatnya dan mulai berjalan menuju bagian dalam dari ngarai tersebut. Satu bulan kemudian, Ye Futian muncul di Zona Tanah yang terletak di bagian timur Zona Kekuatan Law. Tiga bulan setelah itu, ia melangkahkan kaki ke dalam Zona Petir yang memiliki kekuatan penghancur, yang juga berada di bagian timur Zona Kekuatan Law.     

Waktu terus berlalu dengan cepat. Musim semi berubah menjadi musim panas lalu menjadi musim gugur, dan dalam sekejap mata, waktu sudah mendekati akhir dari musim gugur. Zona Api adalah sebuah tempat yang diselimuti oleh kobaran api, tempat itu memancarkan energi penghancur yang mengerikan. Gelombang-gelombang dari arus api menerjang ke arah Ye Futian dan masuk ke dalam tubuhnya.     

Kobaran api dari zona ini sangat kuat, dan arus-arus api yang telah memasuki tubuh Ye Futian terasa seolah-olah semua arus api itu akan melahap segala sesuatu yang menghalangi jalannya. Area di tempat dimana Ye Futian berdiri sangat tandus dan sepi, sepertinya area itu telah dihancurkan oleh kobaran api. Tetapi sesekali terlihat beberapa kultivator juga datang kemari untuk berlatih.     

'Tempat ini terlihat seperti sebuah pegunungan yang telah terbakar habis,' pikir Ye Futian dalam hati ketika dia berjalan menuju pusat dari Zona Api. Arus-arus api yang bahkan lebih kuat dari sebelumnya tiba-tiba menerjang ke arahnya, menerobos masuk ke dalam tubuhnya dan bahkan ke dalam pikiran Ye Futian, berusaha untuk membakar habis auranya.     

Tidak lama kemudian, terdengar suara gemerisik datang dari dalam Istana Kehidupan milik Ye Futian. Cahaya berwarna hijau batu giok mengalir di sekujur tubuhnya, menelan arus-arus api yang menyebar di tubuhnya sedikit demi sedikit. Di dalam Istana Kehidupan miliknya, arus-arus api ini melesat ke arah Pohon Dunia secara langsung dan berputar-putar di sekelilingnya, berusaha untuk membakar Roh Kehidupan milik Ye Futian itu.     

"Kemarilah..." Saat itu, terdengar sebuah suara yang misterius di dalam pikiran Ye Futian. Tampaknya terdapat sebuah kekuatan magis yang istimewa dari suara itu saat memanggil namanya.     

"Suara apa itu?" Ekspresi Ye Futian langsung berubah. Dia terus berjalan ke depan, melangkah melewati lautan api di sekitarnya. Sebuah gunung terbentang di depan, dan sepertinya suara itu berasal dari sana.     

"Kemarilah," suara misterius itu kembali terdengar, membimbingnya untuk berjalan ke depan. Ye Futian perlahan-lahan semakin mendekati gunung itu, dan kekuatan dari kobaran api di sekitarnya juga semakin kuat.     

"Jangan melangkah lebih jauh jika kau ingin tetap hidup," seseorang memperingatkan dari kejauhan, sambil membuka matanya untuk menatap ke arah Ye Futian dengan tenang.     

Ye Futian berhenti dan berbalik untuk melihat ke arah sumber suara itu, tetapi pada saat itu terdengar suara ledakan yang keras, dan gunung-gunung itu sepertinya telah hancur berantakan. Ye Futian mengalihkan pandangannya ke belakang untuk melihat seekor Burung Api Suci raksasa kini berada di hadapannya. Burung Api Suci itu memiliki tiga buah kaki dan terlihat menyilaukan seperti matahari. Itu adalah seekor Burung Suci yang berasal dari Matahari, Gagak Emas Berkaki Tiga.     

Serangkaian energi dari arus api saat ini melesat tanpa henti ke arah Ye Futian. Dia bergegas mundur, namun dia langsung merasakan beberapa bayangan dari Gagak Emas Berkaki Tiga menerobos masuk ke dalam pikirannya, berusaha untuk membakar auranya.     

Dengan menggunakan Aura Saint, Ye Futian berhasil melindungi auranya dan langsung mundur ke kejauhan sebelum akhirnya dia kembali melihat ke depan. Gunung itu ternyata adalah sebuah matriks raksasa, dan sekarang matriks itu memancarkan cahaya yang sangat menyilaukan. Gagak Emas Berkaki Tiga itu kembali menerjang sambil memekik dengan keras, tetapi tubuhnya telah disegel oleh matriks itu dan tidak bisa melangkah lebih jauh lagi.     

Tidak mengherankan jika kobaran api ini sangat kuat, mengingat bahwa kobaran api itu dikeluarkan oleh Gagak Emas Berkaki Tiga ini. 'Sepertinya bagus juga jika aku bisa mengkonsumsi monster iblis tingkat ini di masa depan,' pikir Ye Futian dalam hati. Sepertinya dia telah memiliki semacam kebiasaan buruk selama berada di Pondok.     

Ye Futian lalu berterima kasih kepada orang yang telah mengingatkannya itu. Namun orang itu tidak menjawab, dia menutup matanya untuk melanjutkan latihannya. Ye Futian memilih untuk mengabaikannya, dan dia memutuskan untuk berlatih disini selama beberapa waktu sebelum akhirnya meninggalkan tempat tersebut.     

Ketika Ye Futian kembali ke Menara Sky Reaching sekali lagi, Yu Sheng sudah mencapai lantai kesepuluh dari menara tersebut. Ye Futian langsung melesat ke lantai kesembilan dan menanggung tekanan luar biasa yang ada disana. Untuk saat ini, dia sudah menerobos ke tingkat Plane yang lebih tinggi dalam aspek ilmu sihir dan mendekati batas menuju tingkat Plane berikutnya dalam aspek seni bela diri.     

Setelah tujuh hari berlatih di lantai kesembilan dari Menara Sky Reaching, terdengar suara gemeretak datang dari tubuh Ye Futian. Suara raungan dapat terdengar dari dalam tubuhnya dan sosoknya seperti telah berubah. Di sekitar Ye Futian, sebuah untaian Aura Seni Bela Diri yang lebih kuat dari sebelumnya tampak bersinar dengan terang.     

Pada saat ini, Ye Futian telah naik ke kelas delapan di tingkat Noble Plane dalam aspek seni bela diri dan ilmu sihir. Dia menarik napas dalam-dalam sebelum berjalan menuruni menara dan pergi meninggalkan tempat tersebut. Sekarang setelah Ye Futian membuat terobosan dalam kultivasinya dan telah menjadi seorang Noble kelas delapan, ia akan beristirahat selama dua hari. Dia ingin berkunjung ke Paviliun Daozang untuk melihat bagaimana perkembangan Jieyu saat ini.     

"Kultivasi benar-benar memakan waktu, tidak terasa waktu telah berlalu begitu cepat." Ye Futian tersenyum masam. Ketika seseorang menerobos ke tingkat Plane yang lebih tinggi, butuh waktu lebih lama untuk meningkatkan kemampuan seseorang dan menembus tingkat Plane berikutnya.     

Dalam perjalanan kesana, banyak orang mengenali sosok Ye Futian dan menatapnya dengan penuh perhatian. Pemuda ini adalah pendatang baru yang bergabung dengan Istana Holy Zhi setelah meraih posisi pertama di ujian masuk Istana Holy Zhi dan langsung membuat kehebohan, menyebabkan reputasinya sendiri menjadi buruk. Setelah itu dia telah menghilang selama berbulan-bulan, meskipun tidak diketahui apakah tindakannya itu merupakan sebuah langkah yang disengaja untuk menghindari rumor yang beredar selama ini. Dan sekarang Ye Futian telah kembali. Menurut rumor yang beredar, kekasihnya yaitu Hua Jieyu terlibat dalam sebuah konflik dengan banyak orang di Paviliun Daozang, dan itu semua bisa terjadi karena tindakannya selama di Istana Holy Zhi.     

[1] Alas yang digunakan untuk salat berupa karpet kecil     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.