Legenda Futian

Kedua Kalinya



Kedua Kalinya

1Ratusan murid telah berkumpul di kuil kuno suci yang berada di dalam Paviliun Daozang. Sambil duduk di atas sajadah masing-masing, mereka mendengarkan dengan tenang ketika Sage Daozang menjelaskan cara-cara dalam berkultivasi. Sesekali, seseorang akan mengajukan pertanyaannya masing-masing.     0

Secara kebetulan hari ini adalah hari dimana Sage Daozang memberikan pengajarannya. Ini adalah kedua kalinya Sage Daozang mengadakan pengajaran dalam tahun ini. Sekarang, waktu sudah mendekati akhir dari musim gugur, dan hanya ada satu musim yang tersisa sebelum tahun ini berakhir. Karena itu, sangat penting bagi para murid untuk memanfaatkan sisa waktu di tahun ini untuk berlatih semaksimal mungkin. Di Istana Holy Zhi, terdapat kemungkinan bahwa seseorang tampil secara mengejutkan pada akhir tahun dan membawa perubahan besar pada Peringkat Law.     

Namun, tampaknya tidak ada seorang-pun dalam kelompok pendatang baru kali ini yang akan menimbulkan kehebohan semacam itu. Ye Futian adalah satu-satunya murid baru yang namanya telah masuk ke dalam Peringkat Law, dan ia hanya berada di posisi 97 dalam peringkat tersebut. Setelah itu, dia benar-benar menghilang, pergi ke suatu tempat tanpa diketahui oleh orang lain untuk melatih kemampuannya.     

Ye Futian menaiki tangga untuk mencapai ke kuil tersebut, menjaga agar suara langkah kakinya tidak mengganggu pengajaran yang sedang disampaikan oleh Sage Daozang. Dia melirik ke arah kerumunan orang di depannya, dan mengamati ratusan murid yang hadir saat itu, kemudian tatapan matanya mendarat pada sosok Hua Jieyu, yang duduk di bagian depan. Tampaknya dia adalah salah satu murid yang datang ke kuil paling awal, untuk mendapatkan kursi di baris paling depan. Dia memang berlatih dengan keras.     

Para pembicara yang mengajar di Istana Holy Zhi tidak terlalu peduli dengan kehadiran para murid dari paviliun lain yang datang kemari untuk mendengarkan pengajaran. Mereka begitu murah hati karena mereka tidak membatasi akses ke pengetahuan yang mereka berikan pada murid-muridnya. Ye Futian duduk dengan tenang di bagian belakang, bersiap-siap untuk mendengarkan dengan tenang.     

Meskipun Ye Futian telah menjadi murid dari Istana Holy Zhi selama beberapa bulan terakhir, selama ini dia selalu menghabiskan waktunya untuk berlatih. Dia adalah seorang murid dari Paviliun Battle Sage, tetapi semenjak dia menginjakkan kaki disana pada hari pertamanya di Istana Holy Zhi, dia belum kembali ke Paviliun Battle Sage. Ye Futian merasa sedikit bersalah. Dia bahkan belum menemui gurunya, tapi dia tidak menyesali keputusannya untuk hadir mendengarkan ajaran dari Sage Daozang sekarang.     

"Ketika sedang berkultivasi, kebanyakan orang berusaha meraih teknik tingkat tinggi dan sihir-sihir yang kuat, tetap seringkali mereka mengabaikan proses latihan yang paling dasar," suara Sage Daozang menggema di seluruh penjuru ruangan itu saat Ye Futian duduk disana, mendengarkan penjelasan dari Sage Daozang dengan penuh perhatian.     

Sage Daozang terus berbicara, suaranya terdengar begitu tenang, "Banyak murid di Istana Holy Zhi adalah sosok-sosok luar biasa yang memiliki keistimewaaan masing-masing. Sebagian besar dari mereka begitu ambisius, dan karena itulah mereka berambisi untuk mempelajari berbagai macam teknik dan sihir-sihir seperti itu. Aku menduga bahwa ada beberapa orang yang membenciku karena tidak mengajarkan teknik dan sihir yang kuat pada mereka.     

"Namun," dia melanjutkan, "Pertanyaan yang biasanya diabaikan oleh para kultivator adalah: bagaimana bisa dua orang yang memiliki tingkat Plane yang sama akan memiliki kemampuan yang sangat berbeda? Misalnya, murid-murid dari Istana Holy Zhi akan selalu lebih kuat daripada orang-orang biasa di dunia luar, tapi mereka yang berada di dalam Peringkat Law mampu tampil lebih baik daripada murid-murid biasa di Istana Holy Zhi. Apakah hal ini benar-benar disebabkan oleh seberapa kuat teknik dan sihir yang mereka ketahui? Banyak murid di Istana Holy Zhi memiliki keistimewaan masing-masing. Mereka pasti tidak menemui masalah yang berarti dalam teknik latihan mereka."     

Sage Daozang melanjutkan, "Ketika kita mulai berlatih di masa muda kita, mungkin senior kita kala itu menyuruh kita untuk lebih fokus pada hal-hal yang dasar, seperti kemampuan untuk memahami Spiritual Qi dan kemampuan Spiritual Qi elemen kita masing-masing. Seiring berjalannya waktu, kita malah melupakan hal-hal dasar seperti ini. Namun ketika berada di tingkat Noble Plane, apa yang kita perlukan untuk berlatih tidak jauh berbeda dari bagaimana kita berlatih di tahap awal. Bahkan di tingkat Plane yang sama, dua orang yang berbeda dapat mengeluarkan sihir yang sama namun dengan efek yang berbeda. Mengapa bisa demikian?"     

Seseorang menjawabnya, "Beberapa orang memiliki Aura Spiritual yang lebih kuat daripada yang lain, jadi tentu saja akan ada perbedaan dalam kekuatan dari sihir tersebut."     

"Benar." Sage Daozang mengangguk pelan. "Hal itu juga berlaku di tingkat Noble Plane—yang akan menentukan kekuatan dari sebuah sihir pada akhirnya adalah kemampuan dasar yang kita miliki, seperti seberapa banyak Spiritual Qi di area sekitar yang bisa beresonansi denganmu dan bergabung menjadi sebuah sihir. Dan semua ini berasal dari penguasaanmu sendiri pada Energi Spiritual."     

"Sebuah tanda ketika seseorang mencapai tingkat Noble Plane adalah dia harus memiliki Aura Noble. Sihir hanyalah perwujudan dari Aura Spiritual seseorang. Bagi kultivator seni bela diri, aura ini disebut sebagai Aura Seni Bela Diri. Semua ini memang terdengar sedikit membingungkan. Aku lebih suka membayangkan hal ini sebagai 'wilayah'. Kemampuan kultivasi dari para penyihir terletak dalam wilayah Energi Spiritual. Bentuk dimana Energi Spiritual milik kalian akan beresonansi dengan Spiritual Qi dari wilayah ini menentukan kekuatan dan kecepatan dari sihir kalian masing-masing."     

"Bahkan efek dari sihir paling sederhana dapat dimaksimalkan di tangan seseorang yang mampu menggunakannya secara efektif dalam wilayah Energi Spiritual," ujar Sage Daozang, dan ketika kata-katanya bergema, sebuah energi yang mengerikan tersebar di dalam ruangan tersebut. Pada saat berikutnya, semua orang dibawa ke dalam sebuah ilusi. Saat ini, mereka berada di dunia yang dipenuhi oleh kobaran api. Aliran-aliran udara mengalir melintasi area tersebut, dan bola-bola api yang mengerikan bermunculan di atas langit, turun ke arah bumi seperti matahari.     

Banyak orang menatap ke arah langit dengan ekspresi terkejut. Mereka merasa seolah-olah tubuh mereka akan terbakar habis. Kemudian, bola-bola api itu menghilang di udara, dan semuanya kembali normal.     

"Apakah itu tadi sebuah sihir bola api?" seseorang bertanya dengan pelan.     

"Ya. Itu adalah sebuah sihir elemen api tingkat dasar, lebih tepatnya sihir bola api di tingkat paling rendah," jawab Sage Daozang, sambil mengangguk. "Bahkan ketika membahas elemen api yang sama, setiap orang memiliki pemahaman yang berbeda mengenai Aura Api, yang nantinya akan menentukan kekuatan dari sihir-sihir mereka. Jadi, ketika kalian berlatih, sebelum kalian bersikeras memusatkan perhatian kalian pada teknik dan sihir yang kuat, temukan sebuah cara untuk membangun wilayah Energi Spiritual milikmu semaksimal mungkin. Dengan cara itu, maka kalian akan dapat mengaktifkan Spiritual Qi yang lebih kuat untuk digunakan oleh kalian sendiri selama pertempuran. Begitu pula dengan seni bela diri."     

Banyak orang mendengarkan kata-kata dari Sage Daozang dengan seksama dan meresapinya dalam hati. Ye Futian mengangguk ketika mendengar kata-katanya. Meskipun Sage Daozang sedang membicarakan tentang konsep yang sangat sederhana, tetapi biasanya, tidak semua orang menganggap konsep ini dengan serius. Sekarang Sage Daozang telah mengingatkan kembali tentang konsep-konsep ini, sehingga para murid yang hadir akan mulai memperhatikan perhatian lebih pada konsep-konsep ini di masa depan.     

Kala itu di Pondok, gurunya telah menyuruhnya untuk mempelajari berbagai macam sihir dan memahaminya dengan baik. Di satu sisi, kedua cara itu memiliki tujuan yang sama.     

"Setelah kalian berhasil melewati tingkat ini, maka kita akan melanjutkan ke tingkat berikutnya," Sage Daozang memberikan saran. "Gunakan pemahaman milik kalian sendiri dalam wilayah yang berbeda dari Aura Spiritual untuk mencapai ke wilayah lainnya dan mendapatkan sebuah kekuatan yang dihasilkan dari wilayah Energi Spiritual yang baru. Kemudian, gunakan kekuatan itu untuk memodifikasi sihir-sihir kalian sehingga membentuk sihir yang lebih kuat dari sebelumnya. Beberapa sihir dan teknik seni bela diri yang kuat diciptakan dari kombinasi dari berbagai macam kemampuan elemen, dan hasilnya sangat luar biasa. Tentu saja, hal ini akan membutuhkan seorang kultivator dengan kemampuan tingkat tinggi, dan inilah yang memisahkan mereka dari para jenius pada umumnya. Namun, terdapat banyak orang di luar sana yang lebih menyukai hal-hal yang sudah jadi, seperti kalian semua. Akan lebih mudah untuk mempelajari sesuatu dan menggunakannya secara langsung, bukan begitu?"     

Banyak orang menertawakan kata-kata Sage Daozang barusan. Memang, inilah yang dipikirkan oleh sebagian besar dari mereka, termasuk para jenius itu sendiri.     

"Baiklah, kita akan akhiri disini untuk hari ini," Sage Daozang menyelesaikan pengajarannya dan berdiri dari tempatnya, sambil menatap ke arah penonton yang berada di depannya. Tatapan matanya langsung tertuju pada sosok Ye Futian. Dengan menjadi seorang Sage, dia telah mengetahui kehadiran Ye Futian begitu dia tiba di tempat ini.     

Sambil terkekeh, Sage Daozang berbalik untuk pergi meninggalkan tempat tersebut. Banyak murid juga berdiri dari tempatnya. Beberapa dari mereka sedang mendiskusikan penjelasan dari Sage Daozang barusan, memahami kembali apa yang baru saja mereka pelajari. Setiap kali Sage Daozang memberikan pengajaran, para murid selalu mendapatkan pengalaman belajar yang bermanfaat, sehingga banyak hal yang harus perhatikan lagi.     

"Jieyu," Ye Futian memanggilnya melalui telepati. Hua Jieyu tampak terkejut, sebelum akhirnya dia berdiri dari tempatnya untuk melihat ke belakang. Setelah melihat sosok Ye Futian, senyuman lebar muncul di wajahnya, membuat orang-orang di sekitarnya terpesona.     

Kemudian mereka melihat Hua Jieyu berjalan dengan cepat ke suatu arah, dia terlihat cantik seperti seorang peri. Banyak orang terus menatapnya saat dia berjalan ke depan, sebelum mereka menyadari bahwa Ye Futian berada disana.     

Beberapa orang mengenali Ye Futian, dan ekspresi mereka langsung menjadi kesal. Berani-beraninya Ye Futian melangkahkan kaki ke dalam Paviliun Daozang? Yun Shuisheng berada disini, dan meskipun Hua Jieyu telah berbicara dengannya untuk membela Ye Futian tempo hari, dia belum benar-benar meminta maaf kepada Yun Shuisheng.     

"Kenapa kau datang kemari?" Hua Jieyu berjalan mendekatinya dan mengulurkan tangannya. Ye Futian menggenggam tangannya yang mungil dan berbisik, "Aku merindukanmu."     

"Aku juga," bisik Hua Jieyu. Namun, mereka yang sengaja menguping ikut mendengar percakapan mereka berdua. Mereka memikirkan kembali tentang rumor mengenai Ye Futian selama ini, dan hati mereka semakin terasa sakit.     

Ye Futian telah bertindak tidak pantas terhadap kakak senior Yun, dan sekarang dia bahkan berani untuk memasuki Paviliun Daozang dan menggenggam tangan Hua Jieyu, sambil bermesraan di depan umum.     

"Oh ya, mengenai tindakanmu pada kakak senior Yun waktu itu, apakah kau ingin meminta maaf padanya? Dia bilang dia tidak akan melanjutkan masalah ini lebih jauh jika kau meminta maaf padanya," Hua Jieyu bertanya pada Ye Futian, mengingat peristiwa yang terjadi sebelumnya. Yun Shuisheng, yang berada diantara kerumunan, juga ikut berbalik untuk melihat ke arah Ye Futian. Orang-orang yang berdiri diantara mereka berdua dengan cepat menyingkir, memungkinkan Yun Shuisheng dan Ye Futian saling menatap satu sama lain.     

"Seharusnya dia yang meminta maaf padaku," ujar Ye Futian sambil menggerutu, dia mengingat kembali apa yang terjadi kala itu.     

Ketika melihat betapa akrabnya Ye Futian dan Hua Jieyu, Yun Shuisheng mengerti bahwa semua yang terjadi hari itu adalah sebuah kesalahpahaman. Karena itu, jika Ye Futian bersedia untuk menjelaskan cerita dari sudut pandangnya dan meminta maaf padanya, maka dia akan melupakan masalah ini. Tetapi ketika menyaksikan ekspresi dan kata-kata Ye Futian yang tanpa belas kasihan itu membuat ekspresinya kembali menjadi kesal ketika menyadari betapa br*ngseknya pemuda satu ini.     

Ye Futian telah mengganggu Yun Shuisheng berlatih dan membawanya pergi secara paksa, dan sekarang dia harus meminta maaf padanya?     

'Benar-benar seorang pemuda yang sombong,' banyak orang berpikir dalam hati.     

Hawa dingin langsung memenuhi ruangan itu, dan Hua Jieyu bergerak untuk melindungi Ye Futian dari Yun Shuisheng. "Kakak senior Yun, biarkan aku membujuknya."     

Pandangan Hua Jieyu beralih ke arah Ye Futian, bertanya-tanya apa yang sedang dilakukannya saat ini. Dia merasa kesal karena Ye Futian tetap tidak ingin mengalah. Bagaimanapun juga kakak senior Yun adalah seorang gadis yang cantik, tidak ada salahnya bagi Ye Futian untuk mengalah padanya.     

"Bukankah kau menyukai gadis-gadis cantik? Mengapa kau tidak bisa mengalah kali ini?" Hua Jieyu bertanya pada Ye Futian melalui telepati, sambil terus menatapnya.     

Ye Futian tampak terkejut. Setelah melihat kecemasan terlintas di kedua mata Hua Jieyu, dia mengerti bahwa Hua Jieyu bertindak seperti ini demi kebaikannya sendiri. 'Baiklah,' pikirnya, 'Tetapi aku melakukan hal ini hanya karena kau yang menyuruhku melakukannya.'     

"Aku sudah memperingatkanmu kala itu, namun aku malah dihina olehmu. Sekarang kau bisa melihatnya sendiri. Apa-pun yang terjadi diantara kalian berdua memang bukan urusanku. Tapi Paviliun Daozang tidak bisa mengabaikan apa yang telah terjadi pada kakak senior Yun " sebuah suara terdengar dari samping mereka. Dia adalah Xiang Zhiqin, yang sedang menatap ke arah Ye Futian dengan dingin saat dia berbicara. "Kami telah membiarkanmu pergi sebelumnya karena telah menghina kakak senior Yun. Sekarang setelah kau memasuki Paviliun Daozang, kau harus meminta maaf padanya."     

"Dan aku sudah mengatakan hal ini sebelumnya, apa hubungannya masalah ini denganmu?" Hua Jieyu menatap ke arah Xiang Zhiqin dengan dingin.     

Xiang Zhiqin memandang ke arah Hua Jieyu sekali lagi. Kali ini dia juga berbicara dengan niat yang baik, namun dia malah dihina oleh Hua Jieyu. Bahkan sebelumnya, kakak senior Lian Yuqing telah turun tangan secara langsung, yang membuatnya berhenti berdebat dan tidak mengatakan apa-apa lagi.     

Sekarang, hal itu terjadi lagi.     

"Karena kau baru saja bergabung dengan Istana Holy Zhi dan menjadi adik juniorku, aku tidak ingin berdebat lebih jauh denganmu sebelumnya. Sekarang, aku akan menunjukkan bagaimana dia telah menghina kakak senior Yun. Memangnya kau tahu apa tentang hal ini?" Xiang Zhiqin menatap ke arah Hua Jieyu. Berbulan-bulan telah berlalu sejak peristiwa itu terjadi, tetapi sekarang, dua wanita cantik itu kembali berdiri di depan kuil kuno suci, saling berhadapan satu sama lain dalam sebuah konflik yang sengit.     

Ye Futian mengerutkan alisnya, dan tatapan matanya tampak serius.     

Selama ini Hua Jieyu rupanya harus menanggung penindasan di dalam Paviliun Daozang.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.