Legenda Futian

Pertemuan Akhir Tahun



Pertemuan Akhir Tahun

1Lembah Guqin adalah salah satu dari banyak peninggalan yang ada di dalam Paviliun Shengdao, terlebih lagi Lembah Guqin sudah sangat terkenal di Istana Holy Zhi. Reputasi yang dimiliki oleh Liu Kuangsheng adalah salah satu alasannya. Sementara itu alasan lainnya adalah karena hingga saat ini tidak ada satu-pun yang benar-benar dapat menyentuh guqin milik Liu Kuangsheng di Lembah Guqin dan mendapatkan pengakuan darinya. Hal ini menunjukkan jenis kepribadian yang dimiliki oleh Liu Kuangsheng. Sesuai dengan arti dari namanya, ia hidup seperti orang gila, dan bahkan setelah kematiannya, tidak ada satu-pun murid berbakat dari Istana Holy Zhi yang mampu membuatnya terkesan.      0

Pintu masuk menuju Lembah Guqin berbentuk sebuah gua batu. Banyak orang telah berkumpul disana, dan sosok yang memimpin mereka adalah Ye Futian. Dia sedang memegang guqin di tangannya, masih terus memainkannya. Jika Ye Futian berhenti bermain guqin, resonansi antara dirinya dan Lembah Guqin mungkin akan terganggu.     

Ye Futian bisa merasakan energi yang sangat kuat dari Aura Musik di dalam lembah ini. Dia berjalan melalui pintu-pintu batu menuju lembah tersebut. Dibalik pintu-pintu itu, terdapat sebuah dunia yang benar-benar berbeda di dalamnya. Tempat itu sangat cerah dan menyenangkan, rasanya seperti dunia itu menjadi miliknya pribadi. Terdapat dataran hijau yang luas dan bebatuan bergerigi yang aneh, deretan pegunungan, dan banyak mata air. Tempat itu adalah sebuah dunia yang penuh dengan kehidupan, dan sebuah energi yang tak terlihat tampaknya juga menghuni tempat tersebut. Energi itu adalah not-not musik yang menari mengikuti alunan musik yang dimainkan oleh Ye Futian.     

Di belakang Ye Futian, banyak orang juga berjalan memasuki lembah tersebut. Namun tidak seperti Ye Futian, mereka justru merasakan semacam tekanan, tekanan itu mengelilingi mereka dari segala arah di Lembah Guqin. Seolah-olah Aura Musik mulai menerobos masuk ke dalam pikiran mereka, membuat mereka merasa sangat tidak nyaman. Seolah-olah mereka akan kehilangan akal.     

"Sebaiknya kita menunggu di luar," bisik Ye Wuchen. Hua Jieyu dan Yu Sheng mengangguk, dan mereka semua akhirnya mundur. Xu Que, Zhong Li, dan banyak orang lainnya juga telah tiba disana, tetapi mereka juga pergi ke luar dari Lembah Guqin untuk menunggu Ye Futian. Hanya Lian Yuqing yang tetap mengikuti Ye Futian masuk ke dalam, dia juga memegang guqin di tangannya dan memainkannya. Namun, not-not musik itu terus menerus menyerang pikirannya tanpa henti.     

Di masa lalu, bahkan jika seseorang bukanlah seorang Penyihir Musik, mereka tetap akan datang ke Lembah Guqin untuk melatih Aura Spiritual mereka. Tetapi bagi Lian Yuqing, tempat ini memiliki arti yang berbeda. Ditambah lagi, terlepas dari siapa yang datang kemari untuk berlatih, mereka tidak akan datang kemari untuk mengincar guqin yang ada di dalam Lembah Guqin.     

Lian Yuqing mendongak untuk menatap ke kejauhan. Dataran yang berada disana lebih tinggi, dan pemandangan di sekitarnya sangat elegan. Sebuah guqin diletakkan di atas sebongkah batu berukuran besar yang halus. Pada saat ini, guqin itu benar-benar memainkan musik sendiri, dan not-not musik yang tersebar di seluruh area itu beresonansi dengan guqin yang berada di tangan Ye Futian.     

Lian Yuqing melihat dengan mata kepalanya sendiri bagaimana Ye Futian berjalan ke depan hingga dia berdiri tepat di hadapan guqin tersebut. Guqin ini menjadi terkenal karena Liu Kuangsheng, dan benda ini dikenal sebagai guqin paling terkenal di Negeri Barren. Guqin disebut sebagai Soul Guqin.     

Suara guqin milik Lian Yuqing terdengar damai dan menenangkan, sama seperti keadaan batinnya sendiri. Dia selalu ingin merasakan sendiri betapa hebatnya guqin milik Liu Kuangsheng, meskipun sangat disayangkan bahwa dia tidak pernah mendapatkan kesempatan untuk melakukannya. Sekarang, dia menyaksikan ketika sang pendatang baru yang meraih posisi pertama dalam ujian masuk Istana Holy Zhi itu, berjalan di hadapan Soul Guqin dan duduk bersila disana. Dia merasakan sedikit kecemburuan terhadap Ye Futian.     

Saat ini Ye Futian sudah berhenti memainkan guqin, dan kini dia melirik ke arah guqin yang berada di tangannya itu. Dia ingat bagaimana guqin yang berasal dari Kerajaan Loulan Kuno di Dunia Barren Kuno ini tidak mau mengikutinya saat itu. Sekarang sepertinya dia tidak akan pernah menggunakan guqin itu di masa depan. Namun, Ye Futian akan menyimpan guqin itu bersamanya sebagai kenang-kenangan.     

Karena dia sudah melangkah sejauh ini, dia bisa memprediksi apa yang akan terjadi selanjutnya. Ini adalah semacam bentuk pengakuan ketika not-not musik itu telah membawanya kemari. Selain itu, guqin ini juga menjadi semacam warisan baginya.     

Ye Futian duduk di atas tanah dan menatap ke arah guqin yang berada di depannya itu. Kata-kata "Soul Guqin" terukir di bagian samping dari guqin tersebut. Itu mungkin adalah nama dari guqin ini. Dia mengulurkan tangan dan menyentuh guqin itu dengan pelan. Dalam sekejap, senar-senar guqin itu bergerak, dan jari-jari Ye Futian juga mengikuti pergerakan senar-senar tersebut. Area di sekitarnya langsung dipenuhi dengan not-not musik, yang menerobos masuk ke dalam pikiran Ye Futian.     

Ye Futian memejamkan mata dan membenamkan diri dalam pikirannya, merasakan not-not musik yang melayang-layang di kepalanya itu dengan tenang, dan mengingat setiap not musik disana, mengukir semuanya ke dalam ingatannya. Sebuah gambaran muncul di pikiran Ye Futian. Seorang pria paruh baya sedang duduk tepat di tempat dia berada saat ini, sambil memainkan guqin dengan kedua tangannya. Pria paruh baya itu adalah pemilik dari Soul Guqin sebelumnya.     

Ketika Ye Futian mendengarkan alunan musik yang dimainkan, dia dapat merasakan sedikit Roh Guqin di dalam Soul Guqin tersebut. Ini adalah resonansi yang diciptakan antara dirinya dan Roh Guqin, yang juga membentuk sebuah Penghalang Musik di sekitar Lembah Guqin untuk menyegel guqin ini disini. Jika Ye Futian tidak memainkan lagu Ukiyo, dia tidak akan bisa menginjakkan kaki ke tempat ini.     

Alunan musik yang dimainkan di pikiran Ye Futian terasa begitu liar dan tidak terkendali baginya. Dia belum pernah mempelajari lagu yang begitu liar seperti itu sebelumnya. Kala itu, ia telah mempelajari lagu-lagu seperti "Dunia" dan "Negeri yang Kacau." Itu adalah lagu-lagu yang memiliki suasana yang agung dan sakral, tetapi satu-satunya kata yang terlintas di benaknya ketika dia mendengarkan lagu ini adalah "liar." Seolah-olah lagu itu terbentuk sendiri dan berada di tingkat seorang grandmaster.     

Pada saat ini, Lian Yuqing masih berusaha melewati Penghalang Musik, mencoba untuk pergi ke tempat dimana Ye Futian berada. Namun, dia menyadari bahwa dia perlahan-lahan mulai kehilangan auranya. Jika dia benar-benar memaksa untuk menerobos Penghalang Musik ini, dia mungkin benar-benar akan kehilangan auranya.     

Akhirnya, Lian Yuqing berhenti dan menghela napas saat dia melihat ke arah Ye Futian. Kemudian dia berbalik untuk pergi meninggalkan tempat tersebut. Dia akan mengingat semua hal yang terjadi hari ini sebagai motivasi untuk dirinya sendiri. Begitu dia kembali, dia akan melatih kekuatan pikirannya serta kemampuannya dalam seni memainkan guqin.     

Ye Futian tinggal di Lembah Guqin selama beberapa hari. Yu Sheng, Hua Jieyu dan yang lainnya masih menunggunya di luar. Pada saat ini, sesi latihan telah berakhir. Sesi latihan yang sesungguhnya telah dimulai setelah Ye Futian pergi meninggalkan sesi latihan, dimana para individu yang kuat saling berhadapan satu sama lain. Bahkan mereka yang berada di jajaran puncak dalam Peringkat Law juga ikut berpartisipasi. Tapi pertarungan yang telah dijalani oleh Ye Futian tetap menjadi pertempuran yang paling mengejutkan dari serangkaian sesi latihan ini.     

Pada hari terakhir di tahun 10006 dari Kalender Prefektur Ilahi, banyak murid di Istana Holy Zhi pergi untuk mengunjungi kampung halaman mereka masing-masing. Mereka yang memilih untuk tetap tinggal disibukkan dengan latihan mereka. Peringkat Law yang baru sekarang telah diukir di permukaan dinding batu di Area Pertempuran Law. Setelah sesi latihan berakhir setiap tahunnya, akan ada perubahan besar pada Peringkat Law. Namun untuk tahun ini, perubahan terbesar dalam Peringkat Law hanya berlaku pada satu orang.     

Banyak orang telah berkumpul di depan sebuah dinding batu. Zhuge Xing, Xiang Zhiqin, Yun Feng, dan yang lainnya berada disana, menatap ke arah Peringkat Law yang baru. Yang mengejutkan adalah, nama Ye Futian berada di posisi atas. Dia berada di posisi kesepuluh dalam Peringkat Law. Meskipun dia hanyalah seorang Noble kelas delapan, dia berhasil menempati peringkat kesepuluh. Ini seperti sebuah keajaiban di Istana Holy Zhi.     

Tentu saja, tidak ada seorang-pun yang berani mempertanyakan peringkat ini. Ye Futian telah menunjukkan potensi seseorang yang akan menempati posisi pertama dalam Peringkat Law dari penampilannya dalam berbagai pertempuran yang telah dia jalani. Ditambah lagi, kemampuannya dalam ilmu sihir dan seni bela diri sangat luar biasa, dan dia telah mengalahkan Lian Yuqing dalam pertempuran menggunakan seni memainkan Guqin. Jika bukan karena fakta bahwa Ye Futian masih berada di tingkat Plane yang relatif rendah, dan fisiknya tidak sekuat Lian Yuqing, dia mungkin mampu mencapai peringkat yang lebih tinggi.     

Selain Ye Futian, Yu Sheng juga memasuki Peringkat Law, meskipun ia berada di posisi bawah dalam peringkat tersebut. Tapi sepertinya dua nama yang nantinya akan berada di jajaran atas dalam Peringkat Law telah muncul. Orang-orang bertekad untuk mengingat nama Ye Futian dalam pikiran mereka.     

Di lokasi-lokasi peninggalan di Istana Holy Zhi berada, terdapat banyak orang yang berlatih disana. Beberapa orang juga mengincar untuk berlatih di Lembah Guqin. Saat ini Hua Jieyu sedang menunggu di luar pintu batu dari Lembah Guqin. Hari ini adalah hari terakhir di tahun ini, tapi Ye Futian masih berlatih di dalam, menolak untuk keluar. Saat itu, satu sosok berwajah tampan keluar dari Lembah Guqin. Wajahnya tersenyum lebar, dia menatap ke arah orang-orang yang sedang menunggunya di luar Lembah Guqin.     

Sebuah senyuman muncul di wajah Hua Jieyu. Ketika berjalan menghampirinya, pertama-tama dia melemparkan tatapan tajam padanya sebelum bertanya dengan lembut, "Bagaimana perkembangan latihanmu?"     

"Terdapat warisan dari seorang senior di Lembah Guqin," jawab Ye Futian. "Aku berhasil mendapatkan beberapa lagu yang luar biasa sekaligus guqin milik senior tersebut." Kemudian dia terkekeh, "Apakah satu hari tidak bersamaku terasa begitu lama bagimu?"     

Hua Jieyu mencibir padanya. Pemuda ini benar-benar tak tahu malu.     

"Kupikir kau tidak akan keluar dari sana," ujar Hua Jieyu dengan suara pelan.     

"Kenapa aku harus melakukan hal seperti itu? Aku berencana untuk menyambut tahun baru dengan calon istriku." Ye Futian tertawa, sebelum akhirnya menatap ke arah Ye Wuchen. "Wuchen, panggil Chenyu kemari. Mari kita cari sebuah tempat untuk duduk."     

"Baiklah," jawab Ye Wuchen, "Dimana kita akan bertemu?"     

"Diatas sana." Ye Futian menunjuk ke sebuah gunung. "Itu adalah tempat tertinggi di tempat ini, kita akan mendapatkan pemandangan yang cukup bagus disana."     

Ye Wuchen mengangguk dan berbalik untuk pergi.     

"Yu Sheng, aku akan menyuruh Elang Kecil untuk membawa Qingxuan kemari. Ayo kita kesana terlebih dahulu." Ye Futian tersenyum. Yu Sheng mengangguk, dan akhirnya mereka berangkat menuju gunung yang tinggi itu.     

Di puncak gunung itu, orang-orang bisa melihat pemandangan dari area tersebut. Sambil menatap ke arah lokasi-lokasi peninggalan yang berada di bawah, Ye Futian tertawa. "Hanya berlatih di Zona Kekuatan Law saja sudah menghabiskan waktu selama setengah tahun, dan masih ada begitu banyak sumber daya yang tersisa untuk berlatih selama beberapa waktu. Mungkin masih ada tempat-tempat seperti Lembah Guqin diantara semua peninggalan ini. Sepertinya aku bisa berlatih dengan baik di Istana Holy Zhi selama beberapa tahun ke depan." Setelah peristiwa yang terjadi di sesi latihan, tidak ada seorang-pun yang berani berurusan dengan Ye Futian. Hal itu sangat menguntungkan baginya, karena sejak awal dia datang ke Istana Holy Zhi untuk berlatih dan naik ke tingkat Plane yang lebih tinggi.     

"Kita masih akan berlatih disini selama beberapa tahun ke depan?" Yi Xiaoshi menggertakkan giginya. Dia merasa bahwa dia tidak akan sanggup melakukannya.     

"Kakak ketujuh, jika kau terus bermalas-malasan seperti ini, aku harus mendiskusikan hal ini dengan kakak kedua ketika aku mendapat kesempatan untuk bertemu dengannya." Ye Futian menyeringai pada Yi Xiaoshi.     

"Kau pikir hal itu membuatku takut?" Yi Xiaoshi menatap dengan sinis ke arah Ye Futian, tapi dia masih tampak sedikit tidak percaya diri.     

"Yuan Zhan, kenapa kau tidak kembali ke Gunung Taihang?" Ye Futian menoleh ke arah Yuan Zhan dan bertanya.     

"Lelaki tua itu menyuruhku untuk mengikutimu," jawab Yuan Zhan, sambil menatap ke kejauhan.     

"Tapi kau tidak perlu mengikutiku sejauh ini," Ye Futian menggosok-gosok alisnya, mengagumi betapa teguhnya pendirian mosnter iblis ini.     

Tidak lama kemudian, Ye Wuchen, Liu Chenyu, Elang Angin Hitam, Yi Qingxuan, dan Loulan Xue tiba di puncak gunung pada saat bersamaan. Ye Futian tersenyum pada Liu Chenyu. "Chenyu, kau menjadi semakin cantik. Sepertinya Wuchen telah menjagamu dengan baik."     

Selama ini Liu Chenyu juga berlatih di Istana Holy Zhi. Saat dia naik ke tingkat Plane yang lebih tinggi, auranya juga menjadi semakin kuat.     

"Oh ya, siapa itu Yun Shuisheng, dan mengapa aku mendengar hal-hal tentang dirinya bahkan di area Paviliun Sword?" Liu Chenyu memandang ke arah Ye Futian, sepertinya dia bertanya dengan serius.     

Ye Futian mengedipkan matanya dan melihat ke arah sosok yang mempesona di depannya itu. "Aku telah melakukan kesalahan."     

'Wanita ini sangat kejam,' pikirnya dalam hati.     

"Ini adalah hari terakhir di tahun ini, tidak perlu berdebat satu sama lain." Yi Qingxuan berjalan mendekati mereka, sambil tersenyum dengan lembut.     

"Qingxuan benar." Ye Futian mengangguk. "Kenapa rasanya kita kehilangan sesuatu, mungkin daging panggang atau semacamnya?" Saat dia berbicara, tatapan mata Ye Futian tertuju pada Elang Angin Htam, dan Elang itu melompat dengan tergesa-gesa, kemudian berbicara dengan nada sedih, "Tuan, jika ada hal yang kau inginkan, berikan saja perintah padaku maka aku akan melaksanakannya." Elang itu merasa khawatir apabila yang lain salah mengartikan kata-kata yang diucapkan tuannya itu. Hal itu membuatnya ketakutan.     

"Apakah ada yang mau alkohol?" terdengar sebuah suara di belakang mereka. Ye Futian menoleh dan melihat Zui Qianzhou berjalan bersama dengan Xu Que, sambil membawa sebotol anggur di tangannya.     

"Tentu saja." Ye Futian tersenyum dan mengangguk. Situasi seperti sangat cocok untuk minum-minum.     

"Sepertinya aku tidak punya pilihan selain mengeluarkan barang-barangku yang berharga." Zui Qianchou tampak sedikit sedih. Dari cincin penyimpanannya, dia mengeluarkan banyak gelas anggur. Terdapat berbagai macam gelas, dimana beberapa diantaranya terbuat dari emas dan batu giok. Ye Futian tercengang ketika melihat betapa mewahnya selera Zui Qianchou.     

Semua orang duduk bersama, dan Zui Qianchou menuangkan segelas anggur untuk mereka, sambil tertawa, "Meskipun sudah hidup begitu lama, aku belum pernah memiliki kesempatan untuk menyambut tahun baru dengan orang-orang selain guruku. Mari kita bersulang untuk takdir, yang telah menyatukan kita semua!"     

Xu Que terkekeh, dia berpikir pada dirinya sendiri bahwa hidup benar-benar menarik. Selama ini dia menganggap bahwa dirinya tidak akan bisa berbaur dengan orang lain, tetapi setelah tiba di Istana Holy Zhi, dia telah bertemu dengan orang-orang seperti Zui Qianchou dan Ye Wuchen.     

Ye Futian dan Yu Sheng sepertinya juga orang-orang yang menarik. Mungkin semua ini benar-benar telah ditakdirkan oleh langit.     

"Untuk takdir!" Ye Futian tertawa, dan semua orang mengangkat gelas mereka dan minum.     

"Sesi latihan beberapa hari yang lalu benar-benar menakjubkan." Xu Que menyeringai. "Menurut kalian berapa lama waktu yang kita butuhkan untuk mengambil alih Peringkat Law di Istana Holy Zhi ini?" Sebagian besar dari mereka yang diprediksi berada di posisi atas dalam Peringkat Law telah hadir di pertemuan ini.     

"Mungkin tiga tahun," jawab Zui Qianchou.     

"Tiga tahun?" Ye Futian melihat ke arah Istana Holy Zhi. "Aku tidak pernah berpikir untuk menaklukkan Peringkat Law."     

Zui Qianchou dan Xu Que tertegun sejenak dan melirik ke arah Ye Futian. Lalu mereka berdua tertawa. Memang, mereka lupa bahwa tidak semua orang memiliki ambisi pada Peringkat Law. Peringkat itu tidak begitu penting bagi Ye Futian.     

"Lalu bagaimana dengan Peringkat Barren Sky di Negeri Barren?" Xu Que memandang ke arah Ye Futian.     

Ye Futian masih menatap ke kejauhan. Dia berpikir tentang Peringkat Barren Sky di Negeri Barren. Sebuah senyuman muncul di wajahnya, tetapi dia tidak menjawab pertanyaan dari Xu Que. Di tahun-tahun mendatang ketika Xu Que mengingat kembali tentang hal ini, nantinya dia akan mengerti arti dibalik senyuman Ye Futian itu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.