Legenda Futian

Memikirkan dengan Sungguh-sungguh



Memikirkan dengan Sungguh-sungguh

0Keesokan paginya, para kultivator kuat telah berkumpul di luar Istana Holy Zhi seperti lautan manusia. Tokoh-tokoh terkemuka dari seluruh penjuru Negeri Barren telah datang kemari. Para kultivator kuat dari berbagai paviliun juga telah berjajar di sisi tangga langit.      2

Di bagian bawah dari Istana Holy Zhi, jumlah orang semakin banyak disana. Hari ini adalah hari dimana pertempuran terakhir akan dilaksanakan. Para peserta terpilih dari sembilan Holy Road akan bertarung di bagian bawah Istana Holy Zhi dan bertarung hingga putaran terakhir.     

Siapa yang akan menjadi sosok paling hebat tahun ini?     

Banyak orang sedang mendiskusikan hal tersebut. Banyak nama peserta sudah tidak asing lagi di telinga mereka, tetapi semua orang berpikir apakah pemenangnya akan muncul dari peserta yang tidak diunggulkan sebelumnya, sama seperti ujian masuk sebelumnya.     

Ye Futian telah mengalahkan semua lawannya sebagai peserta yang tidak diunggulkan kala itu. Dia telah mempermalukan Bai Ze, tuan muda kedua dari Kota Awan Putih, dan mengalahkan Huang Jiuge dalam pertempuran terakhir. Di bawah keterkejutan semua orang, dia berhasil menempati posisi pertama dan bergabung dengan Istana Holy Zhi, menjadi murid pribadi dari Sage Douzhan.     

Tahun ini adalah awal yang baru. Mereka bertanya-tanya tingkat Plane apa yang dimiliki oleh Ye Futian, yang telah bergabung dengan Paviliun Battle Sage tiga tahun lalu. Saat itu dia berada di Noble Plane kelas sembilan. Apakah dia telah menjadi Noble kelas menengah sekarang?     

Diantara kerumunan orang, Chen Yuan, kepala Sekolah Starry di Kota Langit Suci, juga telah tiba disana. Dia datang kemari untuk melihat bagaimana perkembangan kultivasi Ye Futian selama tiga tahun terakhir dan juga untuk melihat apakah murid-murid dari Sekolah Starry bisa bergabung dengan Istana Holy Zhi sekali lagi.     

Kelompok Long Mu dan Gu Yunxi ikut berpartisipasi dalam ujian kali ini, mereka telah melakukan perjalanan menyusuri Holy Road. Tiga tahun yang lalu, mereka mengikuti Ye Futian kemari. Sekarang, mereka adalah Noble kelas tujuh dan bisa bertahan dengan kemampuan mereka sendiri. Mereka telah melakukan perjalanan menyusuri Holy Road untuk tiba disini.     

"Long Mu, Yunxi, seberapa yakin kalian bisa lolos kali ini?" Chen Yuan bertanya pada Long Mu yang berada di sampingnya. Long Mu adalah putra dari muridnya kala itu, Long Yitian. Chen Yuan menaruh harapan besar padanya. Hanya saja Ye Futian telah muncul dan mengalahkan para murid lainnya.     

Long Mu tampaknya telah termotivasi oleh perjalanan di Holy Road kala itu. Dia semakin giat berkultivasi dan kemampuannya telah meningkat pesat.     

"Saya akan berusaha semaksimal mungkin," jawab Long Mu. Dia menatap ke arah medan pertempuran yang luas itu. Tiga tahun lalu, dia menyaksikan Ye Futian meraih posisi pertama di tempat yang sama. Dia tahu bahwa dia tidak bisa meraih hal yang sama, tetapi dia telah berusaha keras untuk bisa menyamai pencapaian Ye Futian.     

"Kakek Chen, kenapa anda tidak bertanya pada saya?" tanya sebuah suara yang terdengar penuh semangat.     

Chen Yuan menoleh ke arah sumber suara dan melihat seorang gadis cantik berdiri di sebelah Long Mu. Tatapan mata Chen Yuan menjadi lembut. "Kau ingin ikut bersenang-senang dengan tingkat kultivasimu saat ini?"     

"Ibu, Kakek Chen kejam sekali," gadis itu mengadu kepada seorang wanita yang berada di sampingnya.     

"Apakah kata-kata yang diucapkan oleh Kakek Chen salah?" ujar Nyonya Long, sambil tersenyum. Gadis berusia 18 tahun itu adalah Long Ling'er. Dia sudah dewasa dan wajahnya kini semakin cantik, ditambah lagi dia masih begitu bersemangat.     

"Kalian semua selalu menindasku seperti ini. Kakak Futian memang yang terbaik untukku." Long Ling'er memikirkan kembali sosok Ye Futian dan langsung tersenyum lebar. "Ibu, apakah Kakak Futian bisa mengenaliku?"     

"Mungkin dia tidak bisa mengenalimu." Nyonya Long menganggap kata-kata putrinya itu sangat lucu.     

"Bagaimana mungkin dia tidak bisa mengenaliku?" Long Ling'er menatap ke arah Nyonya Long. "Itu tidak mungkin terjadi. Aku mungkin sudah menjadi lebih cantik dari sebelumnya, tapi aku masih mudah dikenali."     

"Ah, baiklah." Nyonya Long menggelengkan kepalanya dan tersenyum tak berdaya. Gadis ini sangat sulit untuk diatur. Tetapi dia merasa sangat lega begitu mengetahui bahwa gadis ini bisa keluar dari Holy Road dengan selamat. Long Ling'er kini juga berada di Arcana Plane tingkat atas, tetapi Long Mu telah mengalami sendiri betapa berbahayanya perjalanan dalam Holy Road itu. Terakhir kali, Ye Futian berada disana, tapi kali ini, Long Mu dan Gu Yunxi telah menjaga Long Ling'er dengan baik. Untungnya, tidak ada hal buruk yang terjadi. Kalau tidak, dia akan menyesali keputusannya untuk membiarkan gadis ini pergi ke dalam Holy Road.     

Zhuge Mingyue sudah tiba di atas tangga langit. Dia berdiri di tempat yang sama seperti sebelumnya.     

Tahun ini, Keluarga Zhuge masih memiliki perwakilan mereka yang luar biasa berbakat dalam ujian kali ini. Tentu saja, itu bukanlah alasan mengapa dia berada disini. Dia datang ke Istana Holy Zhi untuk mencari udara segar dan menemui Ye Futian serta Hua Jieyu. Lagipula, mereka sudah berkultivasi di Istana Holy Zhi selama tiga tahun lamanya.     

"Kakak, menurutmu tingkat Plane apa yang dimiliki oleh Adik Junior sekarang?" Beitang Xing'er bertanya pada Zhuge Mingyue.     

"Kita bisa bertanya kepada mereka setelah keduanya datang kemari." Zhuge Mingyue tersenyum.     

"Kakak Kedua," sebuah suara memanggilnya dari kejauhan. Zhuge Mingyue mendongak ke arah Istana Holy Zhi dan melihat sekelompok orang terbang ke arahnya. Mereka adalah kelompok Ye Futian. Ye Futian dan Hua Jieyu tampak bergandengan tangan. Yi Xiaoshi, Yu Sheng, dan Loulan Xue berada di belakang mereka. Tidak lama kemudian, Ye Futian tiba di hadapannya dan Hua Jieyu tersenyum ketika dia memanggilnya, "Kakak Senior."     

"Sepertinya kalian bersenang-senang selama berkultivasi di paviliun masing-masing." Zhuge Mingyue tersenyum pada mereka. Ye Futian dan Hua Jieyu tampak luar biasa dan bahagia.     

"Aku baik-baik saja. Namun, aku sangat merindukan Kakak Kedua," ujar Ye Futian dengan emosional.     

"Berhentilah bersandiwara. Apakah kau bahkan sempat untuk mengingatku ketika Jieyu kini berada di dekatmu?" Zhuge Mingyue tersenyum dengan paksa. "Sudah tiga tahun berlalu dan kau tidak pernah datang untuk menemuiku."     

"Kakak, aku terlalu sibuk berkultivasi sehingga aku bisa segera melindungimu," ujar Ye Futian sambil tersenyum dengan malu-malu.     

"Lalu, tingkat Plane apa yang kau miliki sekarang? Apakah kau sudah bisa melindungiku sekarang?" Zhuge Mingyue bertanya.     

"Puncak dari Noble Plane kelas empat. Tidak akan membutuhkan waktu lama sebelum aku mencapai Noble Plane kelas atas," ujar Ye Futian.     

"Tidak buruk," ujar Zhuge Mingyue, sambil tersenyum. Lalu dia memandang ke arah Hua Jieyu. "Bagaimana denganmu Jieyu?"     

"Kakak Senior, aku berada di tingkat Plane yang sama dengannya," ujarnya.     

"Xiaoshi, kenapa kau bersembunyi seperti itu? Apa kau tidak mengenalku lagi?" Zhuge Mingyue bertanya pada Yi Xiaoshi yang berada di belakang. "Bagaimana dengan tingkat Plane-mu?"     

"Kakak, aku hanya sedang menunggu Adik Junior untuk menyelesaikan laporannya padamu. Sekarang aku berada di Noble Plane kelas tiga," ujar Yi Xiaoshi.     

"Adik Junior semakin mendekatimu. Bagaimana caramu berkultivasi di paviliun?" Zhuge Mingyue menyeringai padanya.     

"Ini semua bergantung pada bakat masing-masing. Selama ini aku berkultivasi dengan keras di paviliun. Jika kakak tidak percaya padaku, kakak bisa bertanya pada Adik Junior." Yi Xiaoshi melirik ke arah Ye Futian dan mengedip-ngedipkan matanya.     

"Ya. Kakak Ketujuh berkultivasi dengan sangat keras," ujar Ye Futian, sambil mengangguk. Yi Xiaoshi menghela napas lega.     

Zhuge Mingyue menatap ke arah mereka sambil tersenyum dengan paksa, membuat jantung Yi Xiaoshi berdegup kencang karena ketakutan. Tatapan mata dari kakak kedua seperti curiga bahwa dia selama ini dia telah bermalas-malasan.     

"Kakak, apakah ada berita tentang Kakak Ketiga?" tanya Ye Futian.     

"Dia sudah mati." Senyuman Zhuge Mingyue menghilang. Ye Futian mengedipkan matanya dan melihat Beitang Xing'er menggelengkan kepalanya.     

Ye Futian merasa canggung dan kesal. Apakah Kakak Ketiga benar-benar telah menghilang selama tiga atau empat tahun terakhir? Atau bahkan jika dia belum menghubungi Kakak Kedua sejak dia pergi meninggalkan Wilayah Barren Timur, sudah berapa tahun itu? Bagaimana mungkin Zhuge Mingyue tidak merasa kesal?     

"Kakak Ketiga pasti sedang berkultivasi gila-gilaan sehingga dia bisa pergi mengunjungi Keluarga Zhuge dengan penuh percaya diri. Mungkin situasi benar-benar berbahaya di luar sana," ujar Ye Futian dengan suara pelan sambil mengamati ekspresi Zhuge Mingyue secara takut-takut.     

Seperti yang diharapkan, ekspresi Zhuge Mingyue sedikit melunak, tetapi dia berkata dengan suara pelan, "Jangan pedulikan dia. Berkultivasilah dengan baik dan jangan meniru Xue Ye maupun Luo Fan."     

"Apa yang terjadi pada Kakak Keempat dan Kakak Kelima?" tanya Ye Futian.     

"Jangan menyebut nama mereka," ujar Zhuge Mingyue. Ye Futian menjadi semakin bingung. Apa yang telah terjadi pada mereka?     

"Futian," terdengar sebuah suara di bawah mereka. Ye Futian melihat ke bawah dan melihat kelompok Chen Yuan disana.     

"Kakak, aku akan pergi menemui Kepala Sekolah Chen sekarang. Jieyu bisa menemanimu disini," ujar Ye Futian. Zhuge Mingyue mengangguk dan Ye Futian berjalan menuju kelompok Chen Yuan. Loulan Xue juga mengikutinya dari belakang. Dia melihat satu sosok yang tidak asing berada di belakang Chen Yuan.     

"Kepala Sekolah Chen, Nyonya," Ye Futian menyapa keduanya sambil berjalan mendekat. "Yunxi, kau juga datang kemari untuk mengikuti ujian?"     

"Ya." Gu Yunxi mengangguk dan tersenyum lebar pada Ye Futian. "Lama tidak bertemu denganmu."     

"Benar, sudah lama ya," ujar Ye Futian. Kemudian dia melihat satu sosok berwajah cantik yang berada di bagian samping. Dia mengamatinya dengan seksama dan bertanya, "Siapa ini?"     

"Kau tidak bisa mengenaliku?" Long Ling'er mengedip-ngedipkan matanya. Kedua matanya yang jernih tampak sedikit cemas.     

*Tak* Ye Futian mengetuk kepala Long Ling'er. "Gadis kecil, kau sudah dewasa dan menjadi lebih cantik dari sebelumnya."     

"Ah... kau menipuku." Long Ling'er melompat dan bergegas pergi ke pelukan Ye Futian. "Kakak Futian, apakah kau merindukanku?"     

"Hei, kau sudah dewasa sekarang. Apakah kau tidak merasa malu?" Ye Futian menatap ke arah Long Ling'er tanpa bisa berkata apa-apa. Gadis itu sudah berusia 18 tahun sekarang. Sekarang dia adalah seorang gadis yang langsing dan anggun.     

"Ling'er, kau masih saja membuat masalah bahkan setelah tumbuh dewasa seperti ini," ujar Nyonya Long, sambil menatap ke arah Long Ling'er.     

"Bagaimanapun juga, dia adalah kakakku. Tidak apa-apa," ujar Long Ling'er, ia merasa kesal. "Bukan begitu, Kakak Futian?"     

"Yah begitulah." Ye Futian menggelengkan kepalanya sambil tersenyum paksa. Long Ling'er telah menjadi seorang iblis kecil ketika dia masih kecil. Sekarang, dia bahkan lebih mengerikan dari sebelumnya.     

"Futian, seseorang datang ke Sekolah Starry untuk menemuimu, jadi aku memutuskan untuk membawanya kemari." Chen Yuan melihat ke arah sosok yang berada di belakangnya. Dia adalah seorang wanita cantik lainnya dengan temperamen yang luar biasa. Loulan Xue sudah berjalan di hadapannya.     

Wanita ini adalah sang permaisuri dari Kerajaan Loulan.     

"Permaisuri," Ye Futian menyapanya, sambil berjalan ke arahnya.     

"Ye Futian, ikutlah denganku. Aku harus mengatakan sesuatu padamu," ujar sang permaisuri sebelum akhirnya berbalik untuk pergi. Ye Futian mengikutinya dengan Loulan Xue berjalan di belakangnya.     

Sang permaisuri membawa mereka menjauh dari kerumunan. Lalu dia berbalik dan menatap ke arah Ye Futian dengan dingin.     

"Permaisuri, mengapa anda menatap saya seperti itu?" tanya Ye Futian.     

"Bagaimana mungkin putriku tidak cukup baik untukmu?"     

"Permaisuri, apa maksud anda?" tanya Ye Futian     

"Kau memang mempunyai seorang kekasih, tetapi ketika aku mengirimkan Loulan Xue ke Gunung Buku, aku sudah mengatakan bahwa kau bahkan bisa menjadikannya sebagai seorang selir. Sekarang, dia sudah berada di sisimu selama bertahun-tahun. Kenapa dia masih mendampingimu dari samping? Apakah kau benar-benar memberikan perintah padanya seperti seorang pelayan? Mengapa kau mempermalukannya seperti ini?" sang permaisuri bertanya dengan nada dingin.     

Dia adalah sang permaisuri dari Kerajaan Loulan dan Loulan Xue memiliki status tinggi disana sebagai seorang puteri. Sang Permaisuri bisa menjadikan Loulan Xue sebagai selir dari Ye Futian, tapi Ye Futian masih merasa bahwa Loulan Xue tidak pantas menjadi selir-nya. Ini benar-benar sebuah penghinaan baginya.     

Ye Futian menatap ke arah sang permaisuri, dia merasa bingung dan tak bisa berkata-kata. Ibu macam apa ini?     

Ketika memikirkan hal ini, dia menjadi semakin kesal. "Anda memaksa Loulan Xue untuk pergi ke Gunung Buku kala itu. Tapi anda menuduh saya yang memperlakukannya dengan buruk?"     

Mendengar hal ini, sang permaisuri menjadi semakin marah. Hawa dingin terpancar dari tubuhnya dan langsung menyelimuti Ye Futian.     

"Anda tidak perlu bersikap seperti ini. Jika kita benar-benar ingin bertarung, saat ini anda tidak bisa mengalahkan saya," ujar Ye Futian dengan nada dingin. Setiap orang memiliki temperamen yang berbeda-beda.     

"Kau!" sang permaisuri berteriak dengan penuh amarah. Sebuah badai hawa dingin muncul dalam sekejap. Sebuah tombak es yang mengerikan dilemparkan ke arah Ye Futian.     

Ye Futian berdiri di tempatnya dengan tenang, membiarkan tombak es itu mendarat di tubuhnya tanpa perlu bergerak sedikit-pun. Sekarang, tubuh fisiknya sangat kuat. Bahkan jika sang permaisuri adalah seorang Noble kelas dua, dia tidak merasa takut untuk bertarung melawannya. Karena, para Noble dari Kerajaan Loulan Kuno jauh lebih lemah dari para Noble di Istana Holy Zhi, bahkan jika dia adalah sang Permaisuri.     

"Jika anda terus menyerang saya seperti ini, saya tidak akan bersikap sopan lagi," ujar Ye Futian dengan nada dingin. Tubuh sang Permaisuri gemetar karena merasa sangat marah, napasnya terengah-engah.     

'Baj*ngan ini,' pikirnya dalam hati.     

"Loulan Xue, kembalilah," ujar sang Permaisuri dengan penuh amarah. "Kau tidak perlu melayaninya lagi."     

Sambil melihat ke arah ibunya, Loulan Xue menggelengkan kepalanya.     

"Apa maksudmu?" Sang Permaisuri menatapnya. "Dia telah mempermalukanmu seperti ini dan kau masih berniat untuk mengikutinya? Kau adalah sang puteri dari Kerajaan Loulan. Dia benar-benar memperlakukanmu seperti seorang pelayan dan kini kau menyerahkan dirimu padanya dengan begitu mudah?"     

"Ibu, aku melakukan semua ini berdasarkan keinginanku sendiri. Hal ini tidak ada hubungannya dengan dia," ujar Loulan Xue dengan suara pelan.     

Sang Permaisuri memandangnya, dia tidak bisa berkata-kata karena merasa sangat marah. Lalu dia berkata dengan nada dingin, "Kalau begitu aku tidak akan menganggap pencundang sepertimu sebagai putriku." Setelah itu, dia benar-benar berbalik untuk pergi meninggalkan tempat tersebut. Loulan Xue berlari mendekat, tetapi sang Permaisuri melambaikan tangannya. "Jangan mengejarku. Ikuti saja dia."     

Loulan Xue berhenti. Dia berdiri di tempatnya, matanya berkaca-kaca.     

Tubuh sang Permaisuri melesat pergi dan menghilang dengan cepat. Matanya juga berkaca-kaca. Dia telah mendapatkan berita tentang Ye Futian di Gunung Buku dan mengetahui tentang Sekolah Starry di Kota Langit Suci, jadi dia pergi kesana. Kemudian dia datang jauh-jauh ke Istana Holy Zhi dan mendapatkan informasi tentang pencapaian yang telah diraih oleh Ye Futian selama beberapa tahun terakhir.     

Sebenarnya, dia tidak tega melakukan hal seperti ini pada putrinya, tapi dia begitu yakin dengan kemampuan yang dimiliki oleh Ye Futian. Pemuda itu hanya akan melangkah lebih jauh dan lebih tinggi dari sebelumnya. Dalam situasi seperti ini, dia hanya bisa membiarkan putrinya pergi bersamanya. Dia hanya bisa membantu Loulan Xue hingga ke titik ini dan dia berharap gadis itu akan memahami niat baiknya!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.