Legenda Futian

Pertempuran Antara Orang-orang Terhebat



Pertempuran Antara Orang-orang Terhebat

0Di kaki Gunung Langit, angin bertiup kencang dan butiran-butiran salju menari-nari di udara. Di kejauhan, terdapat sekelompok kultivator terbang mendekat. Banyak orang melihat ke arah tersebut dan tampak tercengang.     
0

Kelompok ini terdiri dari Qin Yu, sang putra mahkota Dinasti Qin, pemimpin dari Klan Donghua dan istrinya, Lu Nantian, pemimpin dari Klan Pedang Fuyun, para penguasa dari Kuil Royal Xuan, serta beberapa Tetua dari Dinasti Qin dan Klan Donghua.     

Begitu banyak kultivator kuat telah muncul di Gunung Langit dan mereka langsung bergerak menuju ke tempat dimana tiga murid terkuat dari Pondok berada.     

Wilayah Barren Timur akan berubah secara drastis.     

Pertempuran yang telah lama ditunggu-tunggu akan segera terjadi. Tidak ada seorang-pun yang mengira bahwa pertempuran itu ternyata tidak terjadi di Perguruan Tinggi Barren Timur maupun Dinasti Qin, tetapi di Gunung Langit.     

Satu-satunya pertanyaan adalah mengapa Raja Qin tidak datang kemari.     

Sword Saint, Zhuge Hui, dan Gu Dongliu juga menyadari kehadiran kelompok itu. Sambil berdiri dengan sikap sombong di udara, tatapan mata mereka terlihat serius. Sepertinya kelompok itu sedang mengincar mereka. Di sisi lain, para kultivator dari berbagai pasukan besar di Negeri Barren tampak tertarik ketika melihat situasi ini. Bagi mereka, Wilayah Barren Timur saat in tidak dalam keadaan damai.     

Mereka mungkin bisa menyaksikan secara langsung seberapa kuat para kultivator terbaik di Wilayah Barren Timur.     

Kerumunan orang yang berada disamping Sword Saint dan dua murid lainnya mundur sejauh yang mereka bisa. Qin Yu dan yang lainnya telah tiba disini dan pertempuran terakhir semakin dekat, tentu saja mereka tidak ingin ikut campur. Karena itu, tidak lama kemudian hanya tiga orang tersebut yang berada di wilayah itu seolah-olah mereka telah dikucilkan oleh seluruh dunia.     

Salju terus melayang turun dari atas langit, jatuh menimpa tiga orang yang sedang berdiri tegak di tempat mereka masing-masing. Sword Saint tampak perkasa, Zhuge Hui terlihat serius dan sombong, sementara Gu Dongliu terlihat sangat fokus.     

Ini adalah pertama kalinya ketiga murid tertua dari Pondok berdiri berdampingan untuk melawan musuh-musuh mereka. Banyak orang menjadi sangat emosional; ketiganya adalah legenda di Wilayah Barren Timur. Mereka adalah panutan bagi banyak orang. Namun, kali ini, musuh mereka terlalu kuat—pemimpin dari Klan Donghua dan istrinya, pemimpin dari Klan Pedang Fuyun, dan penguasa dari Kuil Royal Xuan. Mereka semua adalah tokoh-tokoh yang sangat berpengaruh di Wilayah Barren Timur.     

Bagaimana para murid dari Pondok akan melawan mereka?     

"Sepertinya seseorang memiliki ingatan yang buruk. Atau mungkin, serangan dari cambukku waktu itu tidak cukup menyakitkan." Zhuge Hui menyeringai ketika dia melirik ke arah Qin Yu. Dalam sekejap, ekspresi Qin Yu menjadi kesal. Pertempuran di Gunung Langit sebelumnya adalah penghinaan terbesar yang pernah ia alami dalam hidupnya.     

Sambil menatap ke arah Zhuge Hui yang mengenakan pakaian berwarna putih dan berdiri diantara salju seperti seorang peri, Qin Yu berkata, "Murid kedua dari Pondok memang terlihat elegan. Aku mendengar bahwa kau masih lajang. Bagaimana kalau kau menikah dengan seorang pria dari Dinasti Qin? Kebetulan, aku sedang membutuhkan seorang selir." Setelah itu, dia memandang ke arah orang-orang yang berada di sampingnya dan berkata, "Bersikaplah dengan baik dan jangan melukainya." Qin Yu benar-benar ingin mengembalikan reputasinya dari penghinaan yang dia alami di Gunung Langit pada hari itu. Satu-satunya cara untuk mengembalikan reputasinya adalah dengan membuat Zhuge Hui bertekuk lutut di hadapannya dan mempermainkannya sesuka hati. Zhuge Hui akan menghabiskan sisa hidupnya untuk menyesali pertempuran itu.     

Nyonya Yuxiao melirik ke arah Qin Yu dengan tatapan mata yang seolah menghina. Qin Yu telah dipermalukan di depan umum karena dia memang lebih lemah dari Zhuge Hui, namun dia malah ingin mempermalukan Zhuge Hui dengan cara yang benar-benar tidak manusiawi.     

Hari itu di Gunung Langit, Qin Li telah tewas terbunuh dan Qin Yu telah dikalahkan dalam pertempuran, yang benar-benar menghancurkan kepercayaan dirinya. Karena itu, mentalnya menjadi agak terganggu. Hal ini juga bisa dilihat dari tindakannya menggunakan Hua Qingqing untuk membuat koneksi dengan orang-orang dari Negeri Barren.     

Pada saat ini, Qin Yu akan mencapai tujuannya dengan cara apa-pun. Namun, Nyonya Yuxiao tidak mengatakan apa-apa. Klan Donghua juga tidak bisa menarik kembali keputusan mereka.     

Tepat ketika Qin Yu selesai berbicara, aura yang sangat tajam terpancar dari tubuh Gu Dongliu dan melesat ke udara, menerjang ke arah Qin Yu. Keinginan membunuhnya langsung memenuhi langit.     

Ketika mendengar kata-kata Qin Yu, Zhuge Hui tiba-tiba tertawa. Selir? Dia kemudian meletakkan tangannya di dekat pinggangnya. Diikuti dengan suara yang pelan, cambuknya yang panjang muncul di tangannya.     

Zhuge Hui mengayunkan tangannya. Cambuk itu berputar dan terbang ke udara, berubah menjadi sambaran petir berwarna putih yang menembus langit. Di atas langit, sambaran petir dan kilat muncul silih berganti. Dalam sekejap, petir yang tak terhitung jumlahnya berkumpul di sekitar cambuk itu saat serangannya menembus ke arah langit. Seolah-olah cambuk itu telah berubah menjadi sebuah badai petir yang berusaha menghancurkan seluruh wilayah tersebut. Setiap sambaran petir yang terdapat di dalam badai itu memiliki kekuatan penghancur yang mengerikan. Siapa-pun yang terjebak dalam badai tersebut dapat dipastikan bahwa dia akan dihancurkan oleh sambaran-sambaran petir tersebut.     

"Mundur!" Orang-orang di kejauhan sudah pergi cukup jauh, tetapi ketika merasakan kekuatan dari badai tersebut, mereka terus berlari menjauh karena mereka masih merasa tidak aman. Tindakan Zhuge Hui yang sederhana itu benar-benar menyebabkan seluruh wilayah itu diselimuti oleh kekuatan penghancur.     

Di bagian samping Gunung Langit, orang-orang dari Negeri Barren tampak terkejut ketika melihat pemandangan itu. Tampaknya mereka memang meremehkan kekuatan dari Perguruan Tinggi Barren Timur. Setidaknya wanita di depan mereka ini sangat kuat. Sihir elemen petir ini pasti salah satu sihir yang telah melampaui tingkat Noble.     

Di atas langit, ekspresi Qin Yu dan pasukannya tampak tercengang. Zhuge Hui hanya mengeluarkan satu sihir, dan hal itu sudah menyebabkan mereka merasa tertekan. Sihir petir ini dikeluarkan dengan bantuan cambuk, yang merupakan sebuah peralatan ritual tingkat Sage. Pada saat ini, semua Spiritual Qi elemen petir di dunia ini telah bersatu dan badai itu sedang menerjang ke arah mereka, mencoba menelan setiap orang orang yang menghalangi jalannya.     

"Ketua." Qin Yu sedang memegang tombak naga di tangannya, tapi dia melihat ke arah pemimpin dari Klan Donghua yang berada di sampingnya. Pertempuran sebelumnya sudah membuktikan bahwa dia tidak mampu bertarung melawan Zhuge Hui.     

Klan Donghua adalah sebuah pasukan besar yang memiliki reputasi menyamai Dinasti Qin dan Perguruan Tinggi Barren Timur. Karena itu, kekuatan pemimpin dari Klan Donghua tidak dapat diragukan lagi, dia sangatlah kuat.     

Pemimpin dari Klan Donghua menatap ke arah bawah. Dia sedang memegang sebuah tongkat di tangannya, Tongkat Bumi.     

Klan Donghua terkenal karena sihir-sihir yang mereka gunakan, dan pemimpin mereka mengkultivasi seni bela diri dan ilmu sihir. Pada saat dia memegang Tongkat Bumi, sebuah tekanan gravitasi yang tak terlihat menyelimuti wilayah itu. Diikuti dengan suara gemuruh yang keras, sebuah cahaya berwarna coklat terpancar di sekitar tubuhnya. Cahaya itu benar-benar berubah menjadi banyak meteorit raksasa yang berukuran sebesar gunung. Kemudian, semua meterorit itu diarahkan menuju badai petir yang menerjang pasukan Qin Yu.     

*Brak* Langit bergejolak dan suasana di medan pertempuran terlihat seolah-olah kiamat sudah semakin dekat. Sambaran petir dan meteorit saling bertabrakan. Di bawah serangan petir berwarna ungu yang tak berbatas, meteorit-meterorit itu terus menerus dihancurkan, tetapi meteorit itu tampaknya juga tak ada habisnya. Mereka terus bermunculan dari atas langit, berusaha menghalau badai tersebut.     

Lengan Zhuge Hui tiba-tiba mengarah ke atas langit. Dalam sekejap, badai petir itu menyelimuti langit dan berhenti mengumpulkan kekuatan apa-pun.     

Pakaian pemimpin dari Klan Donghua tertiup oleh angin dan rambutnya yang panjang berkibar di udara. Dia mengarahkan tongkatnya ke bawah dan dalam sekejap, sebuah tekanan gravitasi yang mengerikan menghentikan pergerakan badai tersebut. Tiba-tiba, cambuk itu muncul dari badai petir, menuju pemimpin dari Klan Donghua.     

Namun, ekspresi pemimpin Klan Donghua itu tidak berubah dan satu sosok ilusi yang tampak suci muncul di sampingnya. Sosok itu berukuran sangat besar dan kekar seolah-olah dia adalah makhluk suci. Dia mengarahkan tongkatnya ke depan dan dalam sekejap, banyak jejak telapak tangan berukuran besar muncul di atas langit. Semua jejak telapak tangan itu memenuhi langit dan meraih cambuk yang menerjangnya. Cambuk itu tiba-tiba berubah arah seperti seekor ular yang gesit dan menerjang ke arah Qin Yu.     

Tubuh Qin Yu berubah menjadi seberkas cahaya berwarna emas dan langsung menghindar ke samping. Kemudian, cambuk itu menerjang ke arah naga yang dikendarai oleh Qin Yu, menyebabkan naga itu meraung dengan ganas. Cambuk itu langsung melukai tubuhnya yang berukuran besar, setelah itu badai petir kembali muncul. Lengan Zhuge Hui bergerak dengan cepat. Dalam sekejap, cahaya yang mengelilingi naga itu berubah menjadi pedang-pedang petir dan membelah naga itu menjadi potongan yang tak terhitung jumlahnya.     

Naga itu terus meraung kesakitan. Ketika melihat pemandangan itu, kerumunan orang yang berada di kejauhan tampak tercengang. Naga itu berada di Noble Plane kelas satu, dan pertahanan fisiknya sangat kuat. Namun, naga itu dapat dengan mudah dipotong-potong oleh cambuk Zhuge Hui. Siapa-pun dapat membayangkan apa yang bisa dilakukan oleh badai petir itu pada manusia.     

Tiba-tiba, sebuah gelombang dari Aura Pedang muncul di atas langit tepat ketika pemimpin dari Klan Pedang Fuyun melangkah maju. Sambil memegang pedang Alkaid yang terkenal itu, dia berubah menjadi sebuah pedang cahaya dan melayang turun dari atas langit. Kilauan cahaya berwarna perak terpantul dari pedangnya langsung menerangi seluruh langit saat dia mengayunkan pedangnya ke arah Zhuge Hui yang sedang menyerang Qin Yu.     

*Sring* Sebuah Aura Pedang Lebar yang sangat mengerikan juga muncul di atas langit. Sword Saint telah berubah menjadi sambaran petir dan Aura Pedang Lebar-nya menembus langit. Aura tersebut membelah pedang cahaya berwarna perak itu dan terus melesat ke atas langit, menerjang ke arah pemimpin dari Klan Pedang Fuyun, Han Ruoshui.     

Kala itu, Sword Saint menjadi terkenal setelah bertarung dengan Han Ruoshui di Klan Pedang Fuyun. Saat ini, keduanya kembali bertarung. Faktanya, saat ini Sword Saint lebih terkenal daripada Han Ruoshui. Namun, Han Ruoshui memiliki sebilah pedang yang sangat terkenal, tetapi Sword Saint tidak memiliki peralatan ritual apa-pun.     

Pada saat mereka mulai bertarung, bahkan langit tampak terbelah. Aura Pedang Lebar dan Aura Pedang tampak memenuhi langit. Meskipun orang-orang yang menyaksikan berada sangat jauh dari medan pertempuran, mereka masih bisa merasakan betapa berbahayanya situasi itu. Sword Saint tidak memiliki peralatan ritual, tapi dia memilih untuk melakukan pertempuran jarak dekat.     

Tubuh Gu Dongliu bercahaya saat ia menerjang ke arah Qin Yu. Pergerakannya sangat cepat, tubuhnya seolah-olah hanya ilusi belaka.     

*Dong* Terdengar sebuah suara yang keras. Penguasa pertama dari Kuil Royal Xuan menyerang dengan menggunakan sebuah lonceng emas, menangkis serangan Gu Dongliu. Lonceng emas itu terbang di atas langit dan sebuah tekanan yang mengerikan menyebar dari lonceng tersebut.     

"Peralatan ritual tingkat Sage lainnya. Apakah Kuil Royal Xuan juga memilikinya?" Banyak orang tampak terkejut.     

"Mungkin semua peralatan ritual itu berasal dari makam leluhur milik Dinasti Qin dan entah bagaimana penguasa pertama dari Kuil Royal Xuan mendapatkannya. Mungkin pedang yang dimiliki oleh pemimpin dari Klan Pedang Fuyun juga berasal dari sana."     

"Mereka bertiga memiliki peralatan ritual. Selain itu, Qin Yu, Nyonya Yuxiao, dan Lu Nantian tidak berpartisipasi dalam pertempuran ini. Tidak heran mereka berani datang kemari secara langsung dengan penuh percaya diri."     

Banyak orang terlihat berbincang-bincang. Meskipun demikian, ketiga murid dari Pondok itu memang sangat kuat. Untuk menghadapi mereka, Dinasti Qin membutuhkan begitu banyak kultivator kuat serta bantuan dari peralatan ritual tingkat Sage.     

"Lihat apa yang dilakukan oleh Sword Saint!" seseorang berseru. Pertarungan jarak dekat antara Sword Saint dan Han Ruoshui bahkan menyebabkan langit terbelah. Saat mereka bertarung, mereka perlahan-lahan naik semakin tinggi ke atas langit dan semakin sulit untuk dilihat. Orang-orang yang menyaksikan pertarungan itu hanya bisa melihat kilauan pedang, serta Aura Pedang Lebar dan Aura Pedang yang telah memenuhi wilayah tersebut.     

Namun, pergerakan Sword Saint tiba-tiba menjadi jauh lebih lambat, tetapi Aura Pedang Lebar dari tubuhnya tumbuh semakin kuat. Sebuah pedang lebar muncul di tangannya dan setiap gerakannya tampak luwes saat dia mengubah semua kekuatan di dunia ini menjadi Aura Pedang Lebar. Ketika dia menerjang, muncul seberkas cahaya, membelah langit menjadi dua bagian. Han Ruoshui menyerang dengan menggunakan Alkaid, tetapi serangannya dihancurkan oleh Aura Pedang Lebar. Karena itu, ia hanya bisa mundur dan situasi Han Ruoshui tampak suram.     

"Pergilah dan bantu dia," teriak Qin Yu pada penguasa dari Kuil Royal Xuan. Di sisi lain, dia mencoba untuk menangkis serangan Gu Dongliu dengan tombak naga di tangannya.     

Gu Dongliu memiliki reputasi seperti Qin Yu dan waktu itu Gu Dongliu bahkan memenangkan pertarungan melawan Lu Nantian, tetapi saat ini Qin Yu memiliki peralatan ritual.     

"Baik." Penguasa dari Kuil Royal Xuan menerjang ke depan dan menyerang Sword Saint dengan bel emas miliknya.     

Ketika melihat pertempuran di atas langit, banyak orang tidak bisa berkata-kata. Pemimpin dari Klan Pedang Fuyun dan penguasa dari Kuil Royal Xuan keduanya memiliki peralatan ritual tingkat Sage, namun mereka terlihat kesulitan ketika bertarung melawan Sword Saint!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.