Legenda Futian

Bencana yang Menimpa Klan Donghua



Bencana yang Menimpa Klan Donghua

0Pemimpin Klan Donghua dan istrinya telah mengumumkan bahwa mereka akan membubarkan Klan Donghua dan mengasingkan diri di masa depan. Dalam kurun waktu satu malam, semua murid dari Klan Donghua telah pergi meninggalkan klan mereka.     
0

Klan yang dulu ingin menjadi klan nomor satu di Wilayah Barren Timur kini menjadi sangat sepi. Saat ini, hanya beberapa orang yang tersisa. Misalnya, Lu Nantian dan Qian Shanmu.     

Setelah mengetahui apa yang terjadi di Gunung Langit, perasaan Qian Shanmu menjadi campur aduk. Istrinya, Qin Mengruo, tewas dibunuh oleh Ye Futian, tetapi juniornya, Hua Qingqing, malah membiarkan Ye Futian pergi. Karena keputusan yang diambil Hua Qingqing, Ye Futian tidak membunuh gurunya dan tuan putri. Namun, apa yang akan terjadi jika Hua Qingqing benar-benar membunuh Ye Futian di Gunung Langit?     

Kemenangan? Hal itu tidak mungkin terjadi. Mereka sudah menerima berita dari Gunung Buku: Tuan Du adalah seorang Sage. Sejak awal, mereka ditakdirkan untuk gagal. Pertempuran itu tidak berarti apa-apa bagi mereka dimana Pondok sama sekali tidak menderita kerugian. Jika Raja Qin tidak memutuskan untuk pergi ke Gunung Buku secara pribadi, Tuan Du bahkan tidak perlu menunjukkan kekuatannya.     

Tiba-tiba, pemimpin Klan Donghua menatap ke arah Qian Shanmu yang sedang berlutut di atas tanah dan berkata, "Kau sebaiknya segera pergi."     

Qian Shanmu berlutut di atas tanah, setelah itu dia berdiri dan pergi meninggalkan tempat itu. Setelah dia pergi, hanya empat orang yang tersisa di Klan Donghua, yaitu pemimpin Klan Donghua dan istrinya, Lu Nantian, dan Hua Qingqing.     

"Nantian, bawa Qingqing dan pergilah melalui Dunia Barren Kuno," ujar sang pemimpin klan kepada Lu Nantian.     

"Tuan Putri, anda harus membawa Qingqing dan pergi dari sini." Lu Nantian menggelengkan kepalanya.     

"Nantian, apakah kata-kataku sudah tidak penting lagi bagimu?" Ekspresi pemimpin klan berubah menjadi serius, tapi Lu Nantian masih berdiri di tempatnya tanpa mengatakan apa-apa. "Tuan Putri, anda harus pergi."     

"Kita tidak punya banyak waktu. Apakah kau ingin membunuh Qingqing?" sang pemimpin klan memarahi Lu Nantian.     

"Aku tidak akan pergi." Hua Qingqing berdiri di bagian samping.     

"Guru, Tuan Putri, kita telah mengambil keputusan yang salah sejak awal. Mungkin Tuan Du sudah memprediksi semuanya. Dia sama sekali tidak ingin menguasai Wilayah Barren Timur, tetapi ia hanya ingin mengajari murid-muridnya dengan tenang sehingga mereka dapat menjadi lebih kuat di masa depan. Di sisi lain, kita ingin menguasai Wilayah Barren Timur. Dan kita baru menyadari bahwa semua itu hanyalah mimpi. Di depan pasukan-pasukan yang sangat kuat, Wilayah Barren Timur itu sendiri tidak ada artinya," ujar Lu Nantian kepada guru dan tuan putri-nya. Kemudian, dia berlutut di atas tanah dan menambahkan, "Guru, Tuan Putri, saya berharap di kehidupan berikutnya saya masih menjadi murid kalian." Setelah itu, dia berdiri dan berjalan ke arah Hua Qingqing. Dia mengulurkan tangannya, ingin menyentuh wajahnya yang polos dan sempurna, tetapi pada akhirnya, dia tetap tidak bisa melakukannya, seperti di masa lalu. Namun, dia merasa lega. Sambil tersenyum, dia berkata, "Qingqing, kau harus melanjutkan hidup." Kemudian, Lu Nantian berbalik dan berjalan keluar dari Klan Donghua.     

Sambil melihat punggung Lu Nantian, air mata mengalir dari mata Hua Qingqing.     

"Aku benar-benar tidak memiliki penyesalan dalam hidupku dan semuanya sudah cukup sempurna, terlepas dari pertempuran melawan Gu Dongliu. Meskipun demikian, sepertinya tidak terlalu memalukan untuk kalah dengan murid dari Pondok, bukan?" Lu Nantian berteriak. Lalu, dia tiba-tiba melesat ke udara dan berubah menjadi seberkas cahaya, pergi meninggalkan Klan Donghua.     

Saat ini, terdapat banyak orang sedang berkumpul di luar Klan Donghua mengamati setiap hal yang terjadi disana. Sementara itu di kejauhan, terdapat sebuah restoran yang telah disewa oleh sekelompok orang. Di luar restoran tersebut, terdapat seekor Gagak Emas yang diselimuti oleh cahaya suci.     

Di dalam restoran, terdapat seorang pemuda sedang duduk dan minum-minum sambil melihat ke arah Klan Donghua. Kedua matanya tampak dipenuhi dengan Aura Api. Dia minum dengan santai seolah dia sedang menikmati waktu luangnya.     

Bagaimanapun juga, kultivasi adalah kegiatan yang sangat sulit dilakukan karena memerlukan banyak kesabaran dan ketekunan. Karena itu, ketika dia memiliki waktu luang, dia akan menghabiskannya untuk bersenang-senang.     

Pemuda itu adalah Du Ao, seorang kultivator dari Sekte Api Suci di Negeri Barren. Dia tidak meninggalkan Wilayah Barren Timur. Setelah pergi meninggalkan Gunung Langit, dia sebenarnya ingin pergi ke Perguruan Tinggi Barren Timur tetapi ia mendengar bahwa ada seorang Sage disana. Karena itu, dia jelas tidak akan pergi kesana dengan sembrono. Di sisi lain, dia menyuruh beberapa anak buahnya untuk kembali ke Negeri Barren, sementara dia membawa sisanya ke Klan Donghua.     

Di Gunung Langit, ia hampir mati karena ulah seorang gadis cantik. Dia tidak bisa membunuh Ye Futian untuk saat ini, tetapi bagaimana dengan gadis cantik itu? Bagaimana dia bisa melupakannya begitu saja?     

Tiba-tiba, Du Ao melihat seseorang berjalan keluar dari Klan Donghua dan bertarung dengan anak buahnya. Orang itu diselimuti oleh kobaran api yang membara ketika Roh Kehidupannya muncul, yang berbentuk Gagak Emas Berkaki Tiga. Hal ini menyebabkan ekspresi aneh muncul di wajahnya. Dia kemudian memerintahkan, "Tanyakan padanya apakah dia mau bergabung denganku. Aku bisa membawanya ke Sekte Api Suci untuk berkultivasi."     

"Baik." Seorang kultivator berjalan ke arah tersebut. Namun, banyak matahari yang mengerikan muncul di belakang orang yang berada di kejauhan itu dan dia langsung membakar orang yang berasal dari Sekte Api Suci itu hingga tewas. Sementara itu, dia terus bertarung dengan orang-orang dari Sekte Api Suci saat dia berjalan menuju restoran tempat Du Ao berada.     

"Huh. Sebaiknya kita tidak perlu menunggu lebih lama lagi dan langsung pergi kesana. Selain gadis itu, bunuh semua orang," ujar Du Ao dengan acuh tak acuh. Dalam sekejap, orang-orang di sampingnya berjalan keluar dari restoran dan langung pergi menuju Klan Donghua.     

Di kejauhan, banyak orang tampak tercengang ketika melihat pemandangan di depan mereka itu. Pemimpin Klan Donghua mengumumkan bahwa ia akan mengasingkan diri di masa depan dan membubarkan klan. Namun, sebelum dia bisa pergi, para kultivator dari Negeri Barren telah datang ke Klan Donghua dan menyerang Klan Donghua tanpa alasan yang jelas.     

…     

Para anggota dari Pondok jelas tidak mengetahui apa yang sedang terjadi di Klan Donghua. Ye Futian juga tidak pernah berpikir bahwa hal seperti itu akan terjadi.     

Di Gunung Buku, Tuan Du, Pemimpin Akademi Xiao, dan murid-murid Pondok semuanya hadir disana. Bahkan beberapa Tetua gunung dan Dewi Wangyue juga hadir. Ini adalah pertama kalinya Ye Futian bertemu dengan Pemimpin Akademi. Wajahnya tampak agak pucat tetapi ia terlihat seperti seorang Sage. Setidaknya dia memiliki temperamen yang lebih baik daripada lelaki tua itu.     

Ye Futian telah mendengar bahwa hubungan antara Tuan Du dan Pemimpin Akademi sangat buruk. Namun, jika melihat kondisi saat ini, sepertinya hubungan keduanya tidak terlalu buruk. Setidaknya Tuan Du dan Pemimpin Akademi sedang berbincang-bincang dengan gembira saat ini. Terlebih lagi, mereka sedang membicarakan tentang masa depan Perguruan Tinggi barren Timur dan kakak pertama.     

"Pikirkan baik-baik. Semuanya terserah padamu. Tidak usah memperdulikan pendapatku," ujar Tuan Du kepada Sword Saint.     

"Diam!" Pemimpin Akademi Xiao membelalakkan matanya pada Tuan Du.     

"Guru, saya bersedia." Sword Saint mengangguk.     

"Bagus!" Pemimpin Akademi Xiao tampak bersemangat dan tertawa. "Luar biasa! Setidaknya kau tidak seperti gurumu."     

"Senior, perhatikan kata-katamu." Tuan Du tersenyum dan menatap ke arah Pemimpin Akademi Xiao dengan tatapan 'kau-tahu-apa-maksudku'.     

Pemimpin Akademi Xiao menunjuk ke arah Tuan Du dan janggutnya bergetar karena ia merasa kesal. Lupakan saja. Dia juga tidak menyangka bahwa dia lebih lemah dari adik juniornya.     

"Kalau begitu, besok aku akan mengumpulkan semua orang dan mengumumkan keputusanmu pada Perguruan Tinggi Barren Timur," ujar Pemimpin Akademi Xiao, yang kini merasa tenang. Dia akhirnya bisa bernapas lega karena seseorang telah bersedia mengambil alih posisinya. Terlebih lagi, orang itu memang sangat cocok untuk posisi tersebut.     

"Tidak masalah." Sword Saint mengangguk. Ketika melihat pemandangan itu, Ye Futian merasa sedikit emosional. Mulai besok, kakak pertama akan menjadi pemimpin baru di Perguruan Tinggi Barren Timur.     

"Karena kau sudah menyetujuinya, jagalah Wilayah Barren Timur di masa depan," ujar Tuan Du kepada Sword Saint, sambil menatapnya dengan serius. Sword Saint mengangguk dengan serius dan menjawab, "Guru, saya akan mempraktekkan ideologimu."     

Di sampingnya, Dewi Wangyue bertanya, "Apakah Gunung Sword Saint akan bergabung dengan Perguruan Tinggi Barren Timur di masa depan?"     

"Aku mendirikan Gunung Sword Saint untuk mengajari murid-muridku dengan cara yang sama seperti yang dilakukan oleh Perguruan Tinggi Barren Timur, jadi aku akan membiarkan para murid dari Gunung Sword Saint memutuskan sendiri apakah mereka akan tetap tinggal atau pergi," jawab Sword Saint.     

Dewi Wangyue tersenyum dan tiba-tiba bertanya, "Bolehkah aku tetap tinggal disini?"     

Semua orang terlihat bingung ketika mendengar pertanyaan Dewi Wangyue.     

"Dewi, apa maksudmu?" Sword Saint bertanya.     

"Aku akan tinggal di Perguruan Tinggi Barren Timur untuk berkultivasi dan Klan Bulan akan bergabung dengan Perguruan Tinggi Barren Timur untuk menjadi bagian dari gunung disini, misalnya, Gunung Bulan," ujar Dewi Wangyue, sambil tersenyum.     

Bahkan Tuan Du dan Pemimpin Akademi Xiao tampak terkejut. Dewi Wangyue adalah pemimpin dari Klan Bulan dan dia benar-benar bersedia menjadi seorang Tetua gunung di Perguruan Tinggi Barren Timur. Selain itu, menggabungkan Klan Bulan ke dalam Perguruan Tinggi Barren Timur akan bertentangan dengan kehendak leluhur dari Klan Bulan.     

"Saya setuju," seseorang tiba-tiba berbicara. Semua orang menoleh dan melihat Ye Futian mengangkat kedua tangannya di udara sebagai tanda bahwa dia setuju dengan ide tersebut. Semua orang kemudian memandang ke arah Hua Jieyu yang berada di samping Ye Futian. Hua Jieyu sedikit tersipu dan menundukkan kepalanya, setelah itu dia menendang Ye Futian dengan kakinya. Kenapa dia selalu bertindak seperti ini?     

"Kau tidak punya hak untuk mengatakan apa-pun disini," ujar Tuan Du dengan acuh tak acuh.     

"..." Ye Futian membelalakkan matanya pada Tuan Du. Namun, ketika memikirkan bahwa Klan Bulan akan bergabung dengan Perguruan Tinggi Barren Timur di masa depan, dia merasa gembira.     

"Menurutku akan sulit bagimu untuk meyakinkan semua anggota Klan Bulan," ujar Sword Saint. Klan Bulan berbeda dari Gunung Sword Saint karena dia mendirikan Gunung Sword Saint seorang diri.     

"Baik Klan Bulan maupun Perguruan Tinggi Barren Timur dibangun sebagai tempat berkultivasi. Bahkan jika Klan Bulan bergabung dengan Perguruan Tinggi Barren Timur, tradisi kami masih akan diturunkan dari generasi ke generasi, mungkin dengan cara ini Klan Bulan akan berkembang semakin baik. Jika mereka tidak setuju, aku akan tetap tinggal disini dan membiarkan anggota Klan Bulan untuk memilih apakah mereka akan tetap tinggal atau pergi. Aku akan memberikan posisiku sebagai pemimpin klan kepada orang lain," ujar Dewi Wangyue. Setelah semua peristiwa ini terjadi dan percakapannya dengan Tuan Du sebelumnya, pikirannya telah berubah. Karena itu, dia berani membuat keputusan seperti itu.     

"Kau bisa mengambil gunung yang ditempati oleh Pondok," ujar Tuan Du.     

"Tuan Du?" Dewi Wangyue tertegun. Tuan Du akan memberikan gunung yang dihuni oleh Pondok pada Klan Bulan?     

"Di masa depan, hanya akan ada Perguruan Tinggi Barren Timur, di dalamnya tidak akan ada lagi Pondok," ujar Tuan Du, sambil tersenyum. Ye Futian tampaknya memiliki firasat tentang hal ini dan merasa sedih. Apakah Pondok, tempat legendaris di Wilayah Barren Timur, akan menghilang?     

"Tuan Du!" Tiba-tiba, semua orang mendengar sebuah suara dari suatu tempat di Gunung Buku. Mereka berbalik dan melihat ke arah sumber suara itu berasal. Pemimpin Akademi Xiao mengerutkan keningnya; mengapa mereka menerobos masuk melalui pintu masuk menuju Dunia Barren Kuno lagi?     

Sebuah aura yang kuat terpancar dari sana. Dalam sekejap, Tuan Du sepertinya mengetahui apa yang sedang terjadi. Sambil mengerutkan keningnya, dia berdiri dari tempatnya. Kemudian, semua orang menyaksikan dua sosok menerjang ke arah mereka. Di belakang dua sosok tersebut, terdapat banyak kultivator yang mengejar mereka.     

*Whoosh* Kobaran api yang mengerikan melesat ke arah sosok yang berada di bagian depan. Sosok itu gemetar tanpa henti dan mendorong sosok yang datang bersamanya ke arah Tuan Du.     

"Berani sekali kau!" Pemimpin Akademi Xiao berteriak dengan nada serius dan banyak orang terlihat berjalan ke depan. Namun, mereka dengan cepat menyadari bahwa sosok yang terbang ke arah mereka adalah Hua Qingqing.     

Hua Qingqing berbalik dengan susah payah saat sebuah kekuatan tak terlihat mendorongnya ke depan. Dia melihat ke arah ibunya dan air mata terus mengalir dari kedua matanya. Pada saat ini, sebuah bayangan Gagak Emas Berkaki Tiga muncul di tubuh Nyonya Yuxiao dan langsung membakar tubuhnya.     

Tubuh Nyonya Yuxiao terbakar dan auranya terus melemah. Dia memandang ke arah orang-orang dari Perguruan Tinggi Barren Timur dan berkata, "Aku tahu bahwa di masa lalu, aku telah sering menghinamu. Aku akan membalas hutang budimu dalam kehidupanku berikutnya. Tuan Du, tolong selamatkan putriku, Hua Qingqing!"     

Setelah itu, Nyonya Yuxiao yang terbakar kini berlutut di udara, tampak sangat menyedihkan. Di Wilayah Barren Timur, mungkin hanya Tuan Du yang bisa menyelamatkan putrinya. Karena itu, dia memilih untuk melarikan diri ke tempat ini.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.