Legenda Futian

Mari Kita Sambut sang Putra



Mari Kita Sambut sang Putra

0Berita mengenai Sekolah Starry yang akan memberikan seseorang gelar sebagai sang Putra, dan mengadakan sebuah upacara untuk memberinya mahkota dan jubah suci, telah menyebar ke seluruh penjuru Kota Langit Suci dalam waktu yang sangat singkat.     
0

Kota besar di Wilayah Timur Negeri Barren ini benar-benar dihebohkan oleh berita tersebut karena acara ini telah dianggap sebagai sebuah peristiwa yang sangat penting. Saat ini, Starry Sage telah memerintahkan agar berita tersebut disebarkan ke seluruh kota, ia juga mengundang semua orang untuk menyaksikan upacara tersebut. Memang, upacara penobatan kali ini memiliki sebuah makna khusus dan Starry Sage telah banyak menaruh perhatian pada acara ini.     

Bahkan peristiwa seperti hari penilaian dari Tiga Sekolah Terbesar atau pembukaan medan pertempuran seni bela diri tidak membuat kehebohan sebesar ini.     

Sekarang, hampir semua orang di Kota Langit Suci sedang membicarakan tentang hal ini.     

Tidak lama kemudian, banyak rumor dan dugaan orang-orang menyebar ke seluruh kota. Semua orang bertanya-tanya siapa sebenarnya identitas dari sang Putra. Apakah dia berada di Noble Plane atau Arcana Plane? Apakah dia adalah Long Mu, keturunan dari Long Yitian?     

Beberapa orang bahkan membuat dugaan yang tidak masuk akal tentang apakah hal ini terkait dengan runtuhnya medan pertempuran seni bela diri. Kultivator misterius itu masih belum ditemukan, jadi mungkin saja dia sebenarnya adalah salah satu dari murid Sekolah Starry yang dibimbing oleh mereka secara diam-diam. Hanya orang-orang penting di Sekolah Starry yang mengetahui identitas aslinya. Saat ini, dia siap untuk tampil sebagai sang Putra. Dugaan seperti itu ternyata dapat diterima oleh orang-orang; banyak orang berpikir bahwa dugaan itu memang sangat masuk akal.     

Satu-satunya pihak yang mengetahui beberapa detail dari cerita ini adalah mereka yang berasal dari klan terkemuka yang dapat mempengaruhi Sekolah Starry. Meskipun demikian, hanya segelintir orang dari Klan Naga dan Klan Gu yang mengetahuinya. Sebelum diumumkan ke semua orang, mereka tidak menyebarkan berita apa-pun.     

Klan Jin juga sudah menebak-nebak mengenai beberapa hal, tetapi mereka belum begitu yakin. Mereka hanya bisa membuat beberapa dugaan berdasarkan petunjuk-petunjuk yang ada. Namun, bagaimanapun juga, orang-orang dari Klan Jin memahami bahwa hal tersebut jelas bukan hal yang baik bagi mereka, karena Sekolah Starry telah menyembunyikan kebenaran dari mereka. Hal ini akan menyebabkan posisi mereka di Sekolah Starry menjadi tidak menguntungkan.     

Di Paviliun Celestial, orang-orang yang datang untuk makan di Kolam Peri juga sedang membicarakan tentang hal ini. Meskipun begitu, semua ini tidak berhubungan dengan Ye Futian yang masih sibuk berkultivasi. Selama dia memiliki waktu luang, dia akan berusaha keras untuk menjadi semakin kuat.     

Kepala Sekolah Chen telah mengumumkan ke seluruh kota bahwa dia akan dinobatkan sebagai sang Putra. Itu adalah sebuah kehormatan dan pengakuan baginya, tetapi pada saat yang sama itu juga merupakan sebuah tekanan. Kepala Sekolah Chen telah membuat dirinya menjadi sorotan publik. Jika dia ingin memakai mahkota suci tersebut, dia harus menanggung konsekuensinya.     

Ye Futian benar-benar ingin menjadi semakin kuat. Dia merasa yakin bahwa dia dapat dengan mudah mengalahkan orang-orang di generasinya, tetapi orang-orang di era ini bukan hanya terdiri dari orang-orang yang memiliki usia yang sama dengannya. Bahkan, banyak Noble juga bisa dianggap sebagai generasi yang sama dengannya. Ye Futian perlu menjadi semakin kuat untuk menghadapi semua ini.     

Pengetahuan yang terkandung dalam tiga sinar cahaya suci, serta takdir seni bela diri tingkat Sage, sudah menjadi bahan pembelajaran yang cukup baginya untuk waktu yang lama. Dia terus berkembang dari hari ke hari.     

Tiga hari telah berlalu dalam sekejap mata. Akhirnya hari Upacara Penobatan di Sekolah Starry telah tiba. Sekolah Starry seolah-olah mengalami gempa bumi ketika banyak orang bergegas keluar dari tempat mereka dan menuju ke satu tempat yang sama. Mereka ingin melihat siapa yang sebenarnya bisa menikmati kejayaan seperti itu.     

Di Paviliun Celestial, Shen Yu datang mengunjungi sebuah kamar tempat Ye Futian berada. Ye Futian memanggilnya kesana, tetapi ketika dia melihat sosok Shen Yu dia menyadari bahwa ada sesuatu yang aneh, seolah-olah dia ingin mengatakan sesuatu tetapi tidak berani untuk mengucapkannya.     

Ketika menyadari ekspresi tidak wajar dari Shen Yu, Ye Futian berkata, "Jika kau ingin mengatakan sesuatu, katakan saja."     

"Saya ingin pergi ke Sekolah Starry untuk menyaksikan upacara tersebut..." Shen Yu memandang ke arah Ye Futian dengan malu-malu.     

"Engg..." Ye Futian mengedipkan matanya.     

Ketika melihat reaksi dari Ye Futian, Shen Yu berkata, "Saya sudah mengatur semua urusan di Paviliun Celestial. Tuan Ye, jika anda memiliki hal lain untuk saya lakukan, apakah anda bisa memberitahu saya sekarang?"     

"Tidak ada. Aku hanya ingin memberitahumu bahwa jika aku tidak berada di Paviliun Celestial di masa depan, untuk sementara kau dapat menangani semuanya. Orang-orang dari Klan Naga juga akan membantumu," ujar Ye Futian, sambil tersenyum. "Pergilah."     

"Baik." Shen Yu tampak melamun. Setelah Ye Futian memintanya untuk pergi, dia bergegas pergi dari tempat tersebut.     

"Apakah kau harus terburu-buru seperti itu?" Ye Futian bertanya, sambil menatap ke arah punggung dari Shen Yu.     

"Sekolah Starry mungkin akan penuh sesak hari ini. Anda juga bisa pergi kesana dan menyaksikan upacara tersebut!" Setelah Shen Yu selesai berbicara, dia pergi meninggalkan kamar tersebut. Ye Futian tersenyum dan menggelengkan kepalanya. "Memang sudah waktunya untuk pergi."     

"Ayo kita pergi," ujar Ye Futian, sambil berbalik. Teman-temannya mengangguk, setelah itu mereka naik ke atas punggung Elang Angin Hitam. Elang itu membentangkan sayapnya dan mengepakkannya dengan keras. Dalam sekejap, elang itu melesat hingga menembus awan dan kemudian terbang menuju Sekolah Starry.     

…     

Saat ini, kerumunan orang memenuhi Sekolah Starry hingga ke gerbang sekolah, tidak ada tempat yang tersisa. Suasana di sekitar sekolah juga sangat ramai, orang-orang berada di atas tanah maupun di atas langit. Hal seperti ini sudah lama tidak terjadi di Kota Langit Suci. Semua orang ingin menyaksikan upacara penobatan ini secara langsung dan juga mengetahui siapa sebenarnya sosok sang Putra.     

Tiba-tiba, kerumunan orang itu membentuk sebuah jalan diantara mereka. Sekelompok orang dari Sekolah Blazing Sun telah tiba. Terdapat pula orang-orang dari berbagai klan yang datang bersama mereka. Tidak lama kemudian, para kultivator dari Sekolah Bright Moon juga tiba di tempat ini.     

Sekolah Blazing Sun dan Sekolah Bright Moon mungkin adalah dua pihak di Kota Langit Suci yang menaruh perhatian besar pada acara tersebut. Sekolah Starry berusaha menghidupkan kembali peraturan dari zaman kuno dan memberikan seseorang posisi sebagai sang Putra. Mereka jelas harus datang kemari dan melihatnya secara langsung.     

Orang-orang dari klan-klan terkemuka datang ke Sekolah Starry satu per satu. Para jenius dari berbagai tempat juga datang untuk menyaksikan upacara tersebut. Di wilayah luar Sekolah Starry yang dipenuhi dengan orang-orang, terdapat tiga orang kultivator sedang berjalan bersama-sama dan melihat ke arah pemandangan di hadapan mereka dengan penuh rasa ingin tahu.     

"Sepertinya suasana sangat ramai disana," ujar salah satu dari mereka. Dia memiliki tubuh yang kurus dan kedua matanya tampak berbinar. Ekspresinya terlihat sinis dan sembrono.     

"Apakah kau ingin ikut bersenang-senang lagi?" satu sosok berwajah tampan yang berada di sampingnya bertanya, sambil membelalakkan matanya.     

"Kenapa kita tidak pergi kesana saja dan melihat-lihat?" jawab pemuda sembrono itu, sambil menyeringai.     

"Kita tetap harus menemukan adik junior."     

"Kalau begitu, sebaiknya kita menyuruh adik ketujuh." Pemuda bertubuh kurus itu menatap ke arah sosok bertubuh gemuk yang berada di belakangnya, sambil tersenyum. Ketika menyadari tatapan matanya, sosok bertubuh gemuk itu merinding, setelah itu dia berkata dengan pelan, "Kakak keempat, bagaimanapun juga kita tidak akan membuang-buang waktu disini. Bukankah sebaiknya kita pergi bersama-sama?"     

"Hanya karena yang lain tidak ada disini, kau langsung terlibat dalam banyak masalah." Pemuda yang berada di sebelah mereka melirik ke arah pemuda bertubuh kurus itu, ekspresinya terlihat kesal.     

"Saudaraku, aku melakukan hal ini untuk kebaikanmu. Seperti pepatah yang mengatakan 'membaca ribuan buku tidak sebaik bepergian ribuan mil jauhnya.' Karena kita sedang bepergian, tentu saja kita harus ikut serta dalam banyak hal," pemuda bertubuh kurus itu berpendapat, sambil tersenyum.     

"Masuk akal." Pemuda yang disebutnya sebagai 'saudara' itu sudah terbiasa dengan alasannya yang tidak tahu malu. Setelah dia selesai berbicara, dia menoleh dan membelalakkan matanya pada pria bertubuh gemuk yang berada di belakangnya.     

Pria bertubuh gemuk itu menundukkan kepalanya dengan pelan dan merasa telah dipermainkan. 'Aku tidak bisa memprovokasi salah satu dari mereka... Kapan aku bisa mengalahkan mereka?!'     

"Tujuh, pergilah dan buatkan jalan untuk kita," ujar seseorang yang berada di depan. Pria bertubuh gemuk itu mengangkat kepalanya dan terlihat benar-benar bingung.     

"Kau memiliki tubuh yang gemuk dan bisa menembus kerumunan orang dengan mudah." Pemuda bertubuh kurus itu tersenyum dan menatapnya. Pria bertubuh gemuk itu tidak bisa berkata-kata dan berjalan ke depan. 'Kenapa selalu aku?...'     

Saat ini, para kultivator dari berbagai tempat telah berkumpul di Sekolah Starry.     

Terdapat banyak kursi di kedua sisi panggung upacara tersebut, dimana berbagai kultivator duduk disana. Orang-orang dari Klan Naga Gunung Barat, Klan Gu, dan Klan Jin semuanya telah hadir.     

Gu Hanshan, pemimpin Klan Gu, juga ikut datang kemari. Sementara itu Nyonya Long masih mewakili pemimpin dari Klan Naga. Akhir-akhir ini, dia telah menangani semua urusan terkait Klan Naga. Di Klan Jin, pemimpin klan mereka juga ikut hadir.     

Saat ini, Gu Yunxi sedang duduk di samping ayahnya dan dia bertanya, "Ayah, apakah kau mengetahui identitas dari sang Putra?"     

"Ya." Gu Hanshan tersenyum dan mengangguk.     

"Siapa dia?" Gu Yunxi bertanya dengan penuh rasa ingin tahu. Dia benar-benar tidak bisa menebak siapa sebenarnya sang Putra yang telah dipilih.     

"Mari kita tunggu sampai kepala sekolah mengumumkannya nanti," ujar Gu Hanshan, sambil tersenyum. Dia sengaja membuat putrinya merasa penasaran.     

Gu Yunxi mengangguk, ia merasa kecewa. Karena ayahnya tidak ingin memberitahunya, dia hanya bisa menunggu.     

Tiba-tiba, seseorang berjalan mendekati mereka. Orang itu memiliki wajah yang tampan dan memiliki temperamen yang luar biasa. Sambil membungkuk hormat dengan pelan, dia berkata, "Salam, paman Gu."     

"Aku sudah lama tidak melihatmu dan memang kau menjadi semakin tampan. Kau sudah memiliki temperamen yang dimiliki oleh ayahmu pada saat itu. Aku berharap di masa depan, kau juga akan meraih kejayaan seperti yang didapatkan oleh ayahmu saat itu," ujar Gu Hanshan, sambil tersenyum.     

"Paman Gu, Terima kasih. Ayahku benar-benar tidak tertandingi di masa lalu dan aku akan berusaha keras sehingga aku tidak akan mempermalukan namanya." Long Mu melipat tangannya, setelah itu dia mengangguk pelan pada Gu Yunxi. Gu Yunxi tersenyum dan mengangguk untuk membalas salamnya. Kemudian, Long Mu meninggalkan tempat itu. Dia datang kemari untuk menunjukkan sikap yang baik pada Klan Gu. Bagaimanapun juga, hubungan antara ayahnya dan Gu Hanshan saat itu sangat baik.     

Banyak orang melirik ke arah Long Mu dan Gu Yunxi, bertanya-tanya apakah dua kultivator muda yang luar biasa ini akan menikah di masa depan.     

Zhen Rong juga melirik ke arah Gu Yunxi, setelah itu dia bertanya kepada seseorang yang berada di sampingnya, "Ayah, apakah Klan Naga dan Klan Gu Clan akan bersekutu melalui sebuah pernikahan?"     

"Mungkin tidak." Orang yang terlihat tegas di sampingnya itu menggelengkan kepalanya.     

"Baiklah," Zhen Rong mengangguk pelan. "Ayah, apakah kau masih tidak mengetahui siapa identitas dari sang Putra?"     

"Hal itu memang dirahasiakan. Sebaiknya kita menyaksikan upacara ini dengan tenang. Namanya akan segera diumumkan dan tidak ada gunanya untuk menebak-nebak sekarang."     

Pada saat ini, Ye Futian dan teman-temannya juga telah tiba dan kini sedang berjalan diantara kerumunan orang. Banyak murid dari Sekolah Starry meliriknya, berpikir mengapa dia datang kemari lagi.     

Jiang Nan juga melihat kehadiran Ye Futian dan ekspresinya berubah menjadi serius. Ye Futian tidak ingin bergabung dengan Sekolah Starry tapi dia terus datang kemari. Benar-benar konyol. Namun, ketika mereka melihat Ye Futian berjalan di belakang Nyonya Long, mereka juga merasa lega. Sepertinya Ye Futian sudah menjadi anggota resmi dari Klan Naga.     

Waktu berlalu dengan lambat. Di atas tangga, orang-orang penting dari Sekolah Starry tiba satu per satu, banyak diantara mereka adalah para Tetua yang berada di Sage Plane. Mereka berdiri di kedua sisi panggung, mereka semua memiliki ekspresi serius di wajahnya masing-masing. Dalam sekejap, area yang luas itu mulai menjadi sunyi.     

Saat itu, muncul dua orang kultivator. Salah satu dari mereka sedang memegang sebuah jubah starry yang sangat indah di tangannya, sementara yang kultivator lain memegang sebuah mahkota. Keduanya berdiri di kedua sisi dari bagian tengah panggung, siap untuk memahkotai sang Putra.     

Semua orang terlihat takjub. Keduanya adalah Tetua dengan tingkat Sage.     

Mereka membawa mahkota dan jubah suci untuk sang Putra secara pribadi. Gelar itu memang sangat terhormat.     

Ketika Kepala Sekolah Chen juga muncul di puncak tangga, tempat itu menjadi sunyi senyap. Semua orang langsung menatapnya.     

Apakah dia akhirnya akan mengumumkan kandidat untuk gelar sang Putra?     

Murid yang tak terhitung jumlahnya di Sekolah Starry menahan napas mereka, terutama para jenius yang luar biasa. Mereka semua berharap bahwa mereka akan menjadi sang Putra. Long Mu dan Jin Yunxiao juga berada diantara kerumunan tersebut. Mereka menatap ke arah Kepala Sekolah Chen, serta mahkota dan jubah suci tersebut.     

Di seluruh tempat itu, termasuk bagian dalam dan luar Sekolah Starry, semua orang menahan napas dan menunggu pengumuman dari Kepala Sekolah Chen.     

Siapakah yang akan menjadi sang Putra?     

Kepala Sekolah Chen mengamati kerumunan orang di hadapannya. Kemudian, dia berkata dengan nada serius, "Hari ini, Sekolah Starry akan memahkotai sang Putra. Kalian semua akan menyaksikan upacara penobatan dari sang Putra."     

"Mari kita sambut sang Putra."     

"Sambutlah sang Putra!" banyak orang yang berada di samping berbicara secara bersamaan. Suara mereka bergema di langit.     

'Mari kita sambut sang Putra'. Siapakah identitas dari sang Putra? Seluruh tempat itu benar-benar menjadi sunyi senyap. Tidak ada seorang-pun yang bergerak maupun menghasilkan suara.     

Tiba-tiba, di suatu tempat diantara kerumunan orang tersebut, satu sosok berwajah tampan, yang tampak luar biasa dalam kemeja berwarna putih berjalan keluar. Pada saat itu, dia terlihat seperti satu-satunya orang yang tersisa di dunia ini!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.