Legenda Futian

Membungkam Mulut Seseorang



Membungkam Mulut Seseorang

0Orang-orang dari Sekolah Starry memusatkan tatapan mata mereka pada sosok-sosok yang baru saja muncul di hadapan mereka. Dua orang Sage yang berjaga di sisi Ye Futian menyindir, "Jadi sepertinya Yang Ding dari Sekolah Blazing Sun telah menggunakan metode licik seperti ini?"      1

Yang Ding adalah kepala sekolah dari Sekolah Blazing Sun.     

Meskipun mereka berdua adalah seorang Sage yang ditugaskan untuk berjaga-jaga di Sekolah Starry sementara para Sage lainnya dari Sekolah Starry pergi untuk berurusan dengan Istana Sembilan Awan, para penyusup dari Sekolah Blazing Sun ini menegaskan bahwa mereka akan pergi dengan membawa Ye Futian, dan mereka sudah mempersiapkan semuanya dengan matang.     

"Ye Futian dari Sekolah Starry telah membunuh seorang murid dari Sekolah Blazing Sun. Seharusnya tidak ada masalah jika kami ingin menawannya ke Sekolah Blazing Sun. Jika kalian semua tidak ingin bekerja sama, kami dengan terpaksa akan membuat sebuah pernyataan," ujar salah satu dari penyusup tersebut.     

"Aku akan pergi bersama kalian," ujar Ye Futian, dia terlihat begitu tenang ketika mengatakan hal tersebut. Jika Sekolah Blazing Sun ingin membawanya pergi, mereka tidak akan pergi dari sini dengan tangan kosong. Dia harus pergi bersama mereka bahkan jika dia tidak ingin melakukannya. Tidak ada gunanya bertarung disini dan percuma saja berusaha untuk menghentikan para penyusup ini.     

"Tidak." Yu Sheng mengepalkan tinjunya, sambil menatap ke arah sosok-sosok di atas langit itu dengan tatapan mata penuh amarah.     

"Tunggulah disini," ujar Ye Futian dengan suara pelan. Dia melompat ke atas langit begitu dia selesai berbicara.     

Para penyusup dari Sekolah Blazing Sun itu pergi bersama Ye Futian tanpa menimbulkan keributan lainnya, melihat bagaimana Ye Futian bersedia bekerja sama dengan mereka.     

Banyak orang di area Sekolah Starry menatap ke arah langit, mereka menganggap para penyusup dari Sekolah Blazing Sun itu sebagai sekelompok pengganggu yang tiba-tiba muncul di hadapan mereka.     

Sekolah Blazing Sun, sama seperti Sekolah Starry, mereka adalah salah satu dari Tiga Sekolah Terbesar di Kota Langit Suci. Sekolah itu dibangun di bagian timur kota ini, tepatnya di dekat pegunungan. Seluruh bagian sekolah itu tampaknya memancarkan Aura Api. Sekolah Blazing Sun memiliki sumber daya Spiritual Qi elemen api paling besar dari semua sekolah lainnya. Tempat itu seolah-olah merupakan sebuah tempat yang benar-benar mewarisi api matahari.     

Ye Futian langsung dibawa ke sebuah kuil yang menjulang tinggi di Sekolah Blazing Sun. Sinar matahari menyinari kuil tua itu, membuat seluruh tempat itu seolah-olah dikelilingi oleh kobaran api. Satu sosok terlihat sedang duduk di sebuah kursi matahari yang berada di bagian depan kuil tersebut —dia adalah kepala sekolah dari Sekolah Blazing Sun, Yang Ding. Para kultivator kuat terlihat di kedua sisinya, dan mereka semua adalah tokoh-tokoh penting dari Sekolah Blazing Sun.     

"Salam, senior," ujar Ye Futian sambil membungkuk hormat.     

"Ye Futian, kau telah membunuh Shang Yunfeng, seorang murid dari Sekolah Blazing Sun. Apa yang harus kami lakukan padamu?" tanya seseorang dari bagian samping.     

Ye Futian memalingkan matanya untuk melihat ke arah orang yang baru saja bertanya, lalu menjawab, "Ketika kemalangan menimpa murid mana-pun dari Tiga Sekolah Terbesar yang sedang melakukan perjalanan, apakah ada sekolah yang akan membuat keributan seperti ini?"     

"Kami tentu saja tidak berniat membuat keributan, tetapi kau adalah sang Putra dari Sekolah Starry. Karena itulah kami tidak bisa menganggap hal ini sebagai sebuah kecelakaan semata."     

"Shang Yunfeng tidak cukup kuat untuk menghadapiku, dan dia akhirnya tewas di tanganku ketika sedang berlatih dan memperebutkan sumber daya. Jika hal-hal seperti itu membutuhkan pertimbangan dari tokoh-tokoh penting seperti kepala sekolah, Tiga Sekolah Terbesar akan saling berperang sepanjang waktu. Mengapa kalian menanyakan tentang hal ini? Tolong sampaikan tujuan kalian yang sebenarnya dengan membawaku kemari," ujar Ye Futian.     

Kedua belah pihak jelas mengetahui bahwa kematian Shang Yunfeng hanyalah sebuah alasan untuk membawa Ye Futian ke Sekolah Blazing Sun.     

"Medan pertempuran seni bela diri adalah sebuah tempat suci dari Tiga Sekolah Terbesar, tempat itu dikelola di bawah kepengurusan dari Tiga Sekolah Terbesar. Bagaimana caranya kau bisa meruntuhkan tempat itu? Apa yang kau temukan di Istana Suci dari medan pertempuran seni bela diri?" Tatapan mata Yang Ding tertuju pada Ye Futian, dan dia bertanya secara terang-terangan.     

Alasan mengapa Chen Yuan memberikan gelar sang Putra kepada Ye Futian dan berusaha keras untuk melindunginya, bahkan menyatakan perang melawan Istana Sembilan Awan, semua karena peristiwa yang terjadi di medan pertempuran seni bela diri. Wajar saja baginya untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi disana.     

"Saya tidak berani berbicara sembarangan tentang masalah ini." Ye Futian membungkuk hormat.     

"Kau pikir kau diperbolehkan menyimpannya untuk dirimu sendiri?" Yang Ding langsung menimpali ucapannya, menyebabkan Ye Futian tersenyum masam.     

"Jika kata-kata yang saya ucapkan menyinggung kalian, senior, saya mohon maaf." Ye Futian melipat tangannya. "Nyonya Long pergi menemui saya dan mengatakan kepada saya bahwa seseorang sedang menyelidiki identitas saya setelah peristiwa yang terjadi di medan pertempuran seni bela diri kala itu. Saya tahu bahwa saya tidak akan bisa menyembunyikan rahasia ini selamanya, dan cepat atau lambat kebenaran akan terungkap. Saya ingin menyerahkan diri, namun Nyonya Long memberi saya pilihan setelah mendengar kebenaran yang saya miliki. Nyonya Long mengatakan bahwa para Sage dari Tiga Sekolah Terbesar merupakan tokoh-tokoh penting yang luar biasa dan memiliki toleransi besar untuk menerima kesalahan orang lain. Karena klan tempat Nyonya Long berasal, yaitu Klan Naga Gunung Barat, memiliki hubungan yang baik dengan Sekolah Starry, beliau merekomendasikan saya pada Kepala Sekolah Chen."     

Mereka yang hadir mendengarkan perkataannya dengan serius dan menganggap kelicikannya sebagai sesuatu yang harus diperhitungkan. Bagaimanapun juga, dia telah memuji para Sage dari Tiga Sekolah Terbesar, dan mereka jadi bertanya-tanya apakah pujiannya itu hanyalah sebuah tipuan untuk membuat mereka enggan berbuat macam-macam padanya? Meskipun begitu, para Sage terlihat sangat tertarik dengan peristiwa yang telah terjadi padanya.     

"Saya telah melewati rintangan demi rintangan di medan pertempuran seni bela diri, dan akhirnya berhasil melangkahkan kaki ke tingkat kesembilan, setelah mengalahkan begitu banyak roh seni bela diri di sepanjang perjalanan. Ketika saya tiba di istana suci, saya bertemu dengan saint yang mendirikan Tiga Sekolah Terbesar." Nada suara Ye Futian berubah menjadi serius, dan semua orang yang mendengarkan penjelasannya juga memiliki ekspresi yang sangat serius di wajah mereka masing-masing. Mereka tidak menyangka bahwa sang Putra memiliki keberuntungan yang luar biasa sehingga bisa bertemu dengan saint tersebut.     

"Para saint itu telah meninggalkan sebuah peninggalan abadi yang disegel di dalam medan pertempuran seni bela diri. Alasan mengapa saint tersebut meninggalkan Jalur Divine adalah untuk menemukan orang yang akan mewarisi peninggalannya. Dia memberikan garis keturunannya kepada saya setelah mendengar tentang kondisi Tiga Sekolah Terbesar saat ini, dan saint itu menyuruh saya untuk mewarisi Jalur Divine dan meninggalkan garis keturunan tersebut untuk Tiga Sekolah Terbesar. Jika memungkinkan, saya juga harus menyatukan kembali ketiga sekolah itu menjadi satu kesatuan, mengabdi sebagai pemimpin dari ketiga sekolah tersebut, dan merebut kembali kejayaan sekolah suci di masa lalu."     

Ye Futian menjelaskan sambil menatap ke arah Yang Ding. Semua orang yang hadir merasa sangat terkejut. Beberapa dari mereka bahkan berdiri dari tempat duduknya untuk menatap ke arah Ye Futian.     

Saint tersebut telah mewariskan garis keturunannya kepada pemuda ini, Ye Futian? Dan dia menjadikannya pemimpin dari Tiga Sekolah Terbesar?     

Bukankah hal itu sama saja dengan meminta mereka semua untuk memanggilnya dengan sebutan 'tuan'?     

"Itu benar-benar konyol," balas seseorang dengan nada serius, dia curiga bahwa Ye Futian berusaha menipu mereka.     

"Saya tidak akan berani membohongi kalian semua." Ye Futian melanjutkan, "Jika saya tidak mendapatkan rekomendasi dari Nyonya Long, saya tidak akan berani melangkahkan kaki ke dalam Sekolah Starry. Jika penjelasan yang baru saja saya katakan adalah sebuah kebohongan, Kepala Sekolah Chen tidak akan memberi saya gelar sang Putra dan mengadakan upacara penobatan secara besar-besar untuk saya. Saya yakin semua senior yang hadir disini menyadari bahwa sang Putra adalah seorang murid suci dari Jalur Divine, seorang murid dari saint di masa lampau."     

Mata semua orang tampak berbinar, dan mereka mulai mempercayai kata-kata Ye Futian. Pemuda itu memiliki tatapan mata yang tenang, sikapnya juga sangat tenang, sama sekali tidak terbata-bata ketika dia berbicara.     

"Garis keturunan macam apa yang sedang kita bicarakan disini?" tanya Yang Ding. Ye Futian telah mengatakan bahwa jika dia ingin mewarisi Jalur Divine, dia akan meninggalkan garis keturunannya kepada Tiga Sekolah Terbesar.     

"Silahkan anda lihat sendiri," jawab Ye Futian. Area di sekitarnya diselimuti oleh cahaya yang menyilaukan ketika dia selesai berbicara seolah-olah dia dihujani oleh cahaya suci. Sinar-sinar cahaya bermunculan dan menerangi seluruh bagian dari kuil kuno tersebut. Tiga sinar cahaya suci muncul dan sosok-sosok suci menggantung tinggi di atas kepala mereka. Cahaya dari seorang saint menghujani mereka semua. Pandangan mata mereka menjadi kabur saat mereka menatap ke arah Ye Futian.     

Di hadapan mereka, telah muncul tiga sinar cahaya suci dan sosok seorang saint. Tiga cahaya itu mewakili matahari, bulan, dan bintang secara berurutan, yang mewakili Tiga Sekolah Terbesar hingga hari ini.     

"Tiga cahaya suci ini ditinggalkan oleh saint yang mendirikan Tiga Sekolah Terbesar itu sendiri, dan dia memerintahkan saya untuk mewarisi ketiga sekolah tersebut. Ketika saya mewarisi Jalur Divine, saya akan mewarisi tiga garis keturunan dari Jalur Divine sementara. Jika saya menjadi seorang saint di masa depan, saya tidak perlu meninggalkan tiga cahaya suci ini. Saya hanya akan mematuhi perintah dari saint tersebut dan menyerahkan masing-masing cahaya kepada Tiga Sekolah Terbesar. Mengenai bersatunya Tiga Sekolah Terbesar, saya hanya bisa menyerahkan hal itu pada kalian semua, saya tidak akan memaksakan pendapat saya pada siapa-pun.     

"Namun, karena saya telah menerima tugas dari seorang saint, saya harus berusaha semaksimal mungkin dan mendapatkan tiga garis keturunan yang diwakili oleh tiga cahaya suci yang ditinggalkan di Kota Langit Suci," ujar Ye Futian dengan jelas seolah-olah dia benar-benar mengatakan sebuah kebenaran.     

Pada kenyataannya, meskipun dia memang mewarisi tiga sinar cahaya suci itu, tidak ada kata-kata yang ditinggalkan oleh saint tersebut. Bagian itu hanya sandiwara yang dibuat olehnya: mengenai meninggalkan garis keturunan di Tiga Sekolah Terbesar dan yang lainnya. Terutama bagian dimana dia akan menjadi pemimpin dari Tiga Sekolah Terbesar.     

Namun, dapat terlihat dengan jelas bahwa Sekolah Blazing Sun kini merasa iri terhadap Sekolah Starry yang telah merekrut Ye Futian, dan mereka tidak ingin melihatnya terus berkembang. Wajar saja baginya untuk bersandiwara dengan memberitahu mereka bahwa terlepas dari statusnya sebagai sang Putra dari Sekolah Starry, ia telah diakui oleh saint tersebut untuk mewarisi Tiga Sekolah Terbesar, dan ia juga akan memperlakukan Sekolah Blazing dan Sekolah Bright Moon dengan adil.     

Tindakannya itu tidak hanya akan mengurangi ketegangan dan keributan diantara ketiga sekolah tersebut tetapi juga akan membuat ketiganya tampak seperti saling berhubungan satu sama lain.     

Semua orang yang hadir sedang memikirkan apa yang baru saja mereka dengar. Sementara Ye Futian telah mengarang sebagian besar ceritanya, apa yang terjadi di Istana Suci—tiga sinar cahaya suci dan statusnya sebagai sang Putra yang dianugerahkan oleh Chen Yuan sendiri—membuat semua penjelasannya terdengar sangat meyakinkan. Seolah-olah setiap kata yang diucapkannya adalah sebuah kebenaran.     

"Kalau begitu, mengapa kau tidak menjelaskan hal ini sebelumnya? Pada hari dimana upacara penobatan berlangsung, kau malah mengamuk dan melukai para murid dari Sekolah Blazing Sun dan Sekolah Bright Moon," ujar Yang Ding, ia tidak bisa mempercayai kata-kata Ye Futian begitu saja.     

"Bahkan jika saya menjelaskan semua itu di hadapan semua orang, saya tidak tahu bagaimana reaksi orang-orang terhadap saya setelah mendengar penjelasan tersebut. Itu adalah sebuah masalah serius mengenai garis keturunan dari Jalur Divine. Saya tidak berani mengucapkan hal-hal seperti itu kemana-pun saya pergi. Jika saya tidak dibawa kemari hari ini, saya akan memilih untuk menunggu sampai saya memiliki kemampuan yang cukup memadai untuk memastikan keselamatan saya sendiri sebelum membuat pernyataan seperti itu." Ye Futian tersenyum masam sebelum melanjutkan, "Mengenai apa yang terjadi hari itu, itu adalah sebuah ujian yang diberikan oleh Kepala Sekolah Chen untuk mengukur bakat yang saya miliki. Jika saya tidak memiliki bakat yang cukup kuat untuk mengalahkan semua kultivator yang hadir, maka saya tidak pantas dinobatkan sebagai sang Putra dari Sekolah Starry, karena saya yakin bahwa saya akan tewas di tangan para murid dari Tiga Sekolah Terbesar."     

Yang Ding mengangguk, ia tidak menemukan kesalahan dalam kata-kata Ye Futian.     

"Tuan, Tiga Cahaya Suci ini menandai garis keturunan dari seorang saint. Ye Futian berada di tingkat Arcana Plane, dan memiliki seseorang seperti dirinya yang menerima peninggalan Saint, maka semuanya akan menjadi sia-sia. Sebaliknya, jika seseorang yang menerima peninggalan tersebut adalah anda, tuan, terobosan yang akan anda terima tidak akan terbayangkan," seseorang memberikan saran.     

Ekspresi Ye Futian tampak terkejut. Bagaimanapun juga, itu adalah garis keturunan dari seorang Saint, dan itu berarti peninggalan tersebut sangat berharga. Tidak banyak orang yang akan berperilaku sama seperti Kepala Sekolah Chen mengenai hal seperti itu. Ditambah lagi, apa yang terjadi saat ini berbeda dengan hari dimana ketika dia bertemu dengan Kepala Sekolah Chen. Dia dibawa ke kepala sekolah dengan rekomendasi dari Nyonya Long dan Klan Gu. Hari ini, dia malah dibawa kemari dengan paksa, dan wajar saja mereka bersikap sangat waspada.     

"Tiga Cahaya Suci itu ingin diwariskan pada masing-masing sekolah dari Tiga Sekolah Terbesar oleh saint tersebut. Saya hanya seorang pembawa pesan untuk saat ini. Jika anda, tuan, ingin mendapatkan pencerahan dalam Cahaya Suci yang melambangkan Matahari, tentu saja saya akan menyimpannya untuk anda saat ini. Namun, cahaya suci ini berkaitan secara langsung dengan garis keturunan dari Jalur Divine. Ketika anda selesai mendapatkan pencerahan, apakah saya boleh meminta pada anda untuk mengembalikan cahaya suci itu kepada saya sampai hari dimana saya pada akhirnya mewarisi Jalur Divine? Sebelum pada akhirnya cahaya itu akan menjadi milik Sekolah Blazing Sun secara permanen?" Ye Futian bertanya dengan penjelasan yang terdengar masuk akal.     

Dia akan melakukan hal yang sama jika mereka mencoba mengambilnya dengan paksa. Itu adalah sebuah pilihan yang lebih bijak dengan memilih untuk menyerahkannya secara sukarela. Dia telah berhati-hati dengan ucapannya, dengan mengusulkan agar kedua belah pihak sama-sama mendapatkan pencerahan dan hanya menyinggung Cahaya Suci yang melambangkan Matahari saja, menangkis setiap kecurigaan yang mungkin mereka miliki tentang dirinya.     

Namun, semua orang yang hadir menyadari apa yang sedang direncanakan oleh Ye Futian, dan mereka dapat melihat bahwa dia adalah orang yang cukup cerdik. Dia juga orang yang cukup berhati-hati dengan kata-katanya untuk menghindari kecurigaan terhadap dirinya.     

"Saint itu telah mewariskan garis keturunannya kepadamu. Bukankah apa yang kau usulkan sekarang akan menjadi sebuah penghinaan terhadap kehendaknya?" tanya Yang Ding sambil menatap ke arah Ye Futian.     

"Aku hanya mengusulkan agar kita berbagi pencerahan ini bersama-sama. Bagaimana anda bisa menganggap bahwa hal itu adalah sebuah penghinaan? Selain itu, jika anda menyetujuinya, saya bersedia untuk tinggal di Sekolah Blazing Sun untuk sementara waktu dan mempelajari seluk beluk dari semua ini dengan anda. Anda memiliki tingkat kultivasi yang tinggi dan saya akan banyak belajar di bawah bimbingan anda. Bukankah hal itu terdengar luar biasa?" ujar Ye Futian sambil melipat tangannya.     

"Bagaimana jika Chen Yuan muncul dan ingin membawamu kembali?" seseorang bertanya.     

"Saya akan membujuk Kepala Sekolah Chen untuk kembali. Kepala Sekolah Chen mengetahui tentang garis keturunan ini dan beliau pasti akan mengerti," ujar Ye Futian.     

"Baiklah kalau begitu, mari kita lakukan sesuai keinginanmu." Yang Ding mengangguk. "Aku akan berlatih bersamamu. Jika kau menemui masalah, aku akan datang untuk membimbingmu."     

Semua orang yang hadir disana menatap ke arah Ye Futian dengan kagum saat mereka mendengar kata-kata dari kepala sekolah mereka. Dia benar-benar seorang pemuda yang licik!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.