Legenda Futian

Kau Tidak Akan Mampu Menanganinya



Kau Tidak Akan Mampu Menanganinya

0Di dalam paviliun, Ye Futian sedang duduk bersila. Lebih dari seribu lencana holy digantung di udara di hadapannya. Cahaya redup yang terpancar dari dalam lencana holy itu mulai beresonansi dan bergabung satu sama lain. Dalam waktu singkat, cahaya itu membentuk sebuah gambaran menyilaukan yang tampak seperti sebuah peta.     1

"Ini adalah Peta dari Holy Road." Kedua mata Ye Futian tampak berbinar saat dia melihat gambaran tersebut. Dia berusaha mendapatkan sudut pandang yang lebih baik, tetapi gambaran itu tampaknya terbentuk dari hologram. Dia tidak mungkin bisa membaca peta itu dengan jelas. Dia hanya bisa melihat gambaran samar dari Holy Road secara keseluruhan. Sembilan kota tersebar di dalam Holy Road, dan Ye Futian memusatkan pandangannya pada salah satu kota disana. Dia bahkan hampir tidak bisa melihat posisi dari Kota Penjara Api.     

Di atas peta tersebut, seberkas cahaya yang menyilaukan bisa terlihat dari posisi dimana Kota Penjara Api berada. Ye Futian mengerutkan alisnya. Mungkinkah cahaya ini menunjukkan posisi dimana peninggalan besar itu berada?     

Dia menatap ke arah peta itu untuk beberapa saat, tapi gambaran itu masih tidak terlalu jelas. Ye Futian menduga hal itu mungkin disebabkan karena dia belum mengumpulkan lencana holy yang cukup. Bahkan lebih dari seribu lencana holy belum cukup untuk membuat lokasi dari peninggalan besar itu muncul di atas peta. Dia perlu mengumpulkan lencana holy lebih banyak lagi.     

Ye Futian telah mendapatkan banyak keuntungan setelah namanya terkenal dimana-mana. Semakin banyak orang yang datang kemari untuk menawarkan kepadanya lencana holy yang telah mereka dapatkan. Mereka juga ingin mencoba metode ini. Banyak dari orang-orang ini juga memiliki lebih dari satu lencana holy. Ditambah lagi, rumor mengatakan bahwa para kultivator dari pasukan-pasukan besar dengan kemampuan luar biasa yang berada di Holy Road telah tiba di Kota Penjara Api.     

Xia Feng yang berasal dari Klan Xia, kultivator kebanggaan dari Klan Nantian, dewi-dewi dari Dunia Fana yang tak tertandingi, pewaris dari Villa Sword Saint, murid-murid dari Sage Duansheng, dan Ning Huang yang tak terkalahkan. Semua individu yang kuat ini telah datang ke Kota Penjara Api, dan semua orang mengetahui maksud kedatangan mereka.     

Kata-kata yang diucapkan oleh Ye Futian pasti memang benar adanya karena semua orang yang sangat kuat ini telah datang kemari untuk menemuinya. Jika dia bisa mengumpulkan lencana holy dalam jumlah besar, maka akan ada kesempatan untuk membuka area rahasia menuju peninggalan besar yang berada di dalam Holy Road.     

Setelah tiga hari berlalu, Ye Futian telah mengumpulkan ribuan lencana holy. Namun, individu-individu kuat yang telah tiba di Kota Penjara Api memilih untuk tetap tidak menunjukkan diri. Mereka tidak ingin mengganggu Ye Futian. Sebaliknya, mereka menunggu waktu yang tepat. Mungkin mereka menunggu Ye Futian untuk menyelesaikan pengumpulan lencana holy itu. Namun, mereka melakukan hal itu bukan demi Ye Futian, tetapi untuk kepentingan mereka sendiri.     

Mengumpulkan lencana holy sebanyak itu merupakan sebuah tugas yang terlalu sulit untuk diselesaikan seorang diri, jadi bagaimana mungkin mereka bisa melewatkan kesempatan emas ini dimana seseorang telah muncul dengan ide cemerlang dalam mengumpulkan lencana holy?     

Hari ini, Ye Futian berjalan keluar dari paviliun untuk memeriksa tempat yang ditunjukkan oleh peta tersebut. Ketika ia pergi meninggalkan paviliun, ia didampingi oleh banyak orang yang peduli akan keselamatannya. Pergi dengan membawa ribuan lencana holy membuat Ye Futian menjadi target utama bagi mereka yang tertarik untuk mendapatkan semua lencana holy tersebut. Jika dia tidak berhati-hati, semua lencana holy yang dimilikinya akan diambil darinya dengan paksa. Karena itu, semua orang merasa bertanggung jawab untuk menjaga Ye Futian.     

Mereka bahkan telah memilih dua orang kultivator yang sangat kuat untuk mengikuti dan menjaga Ye Futian, keduanya akan bergabung dengan orang-orang yang dekat dengan Ye Futian seperti Yi Xiaoshi, Mu Zhiqiu, Yu Sheng, para murid dari Sekolah Starry dan Qin Yin. Dua orang yang telah terpilih, yaitu Xiao Junyi dan Yang Xiao, memiliki reputasi yang cukup baik di Kota Penjara Api. Mereka berdua merupakan Noble kelas tujuh.     

Kepergian Ye Futian dari paviliun segera menimbulkan kehebohan dimana-mana. Bahkan orang-orang yang berada di luar paviliun yang tidak menyerahkan lencana holy milik mereka juga mengikutinya dari belakang. Bagi mereka, Ye Futian seperti sebuah gudang harta karun berjalan. Entah dia akan membuka area menuju peninggalan besar atau kecil, mereka tidak akan menyesal untuk mengikuti Ye Futian. Dengan adanya begitu banyak orang yang berangkat bersama Ye Futian, kelompok itu segera menjadi bahan pembicaraan di Kota Penjara Api.     

Saat ini, setiap langkah yang dilakukan oleh Ye Futian langsung menjadi pusat perhatian di Kota Penjara Api.     

Ye Futian tampak mendekati sebuah tumpukan reruntuhan batu di Kota Penjara Api. Area dari reruntuhan itu sangat luas, dan sepertinya tidak ada sesuatu yang aneh disana. Tapi Ye Futian menduga bahwa tempat ini merupakan lokasi yang ditandai di peta tersebut.     

Banyak orang mengikuti Ye Futian dari belakang, mereka ingin tahu apa yang sedang dilihat oleh Ye Futian. Mungkinkah ini merupakan tempat dimana peninggalan besar itu berada?     

Dari kejauhan, sebuah kapal perang terlihat terbang mendekat. Dalam sekejap, tatapan mata semua orang tertuju pada kapal perang tersebut. Dua orang wanita sedang berdiri di bagian depan dari kapal itu. Wajah mereka secantik Dewi-dewi Jiutian, dengan mata yang terlihat polos dan tenang dan kini sedang menatap ke arah dimana Ye Futian berada.     

"Dunia Fana." Banyak orang memandang ke arah kapal perang yang berada di udara itu. Mereka merasa cemas bahwa para kultivator sekuat ini telah mengincar Ye Futian.     

Ye Futian mendongak untuk melihat para wanita yang berada di atas kapal perang tersebut. Dia telah bertemu dengan Chu Shang di Wilayah Barren Timur sebelumnya. Dia bahkan pernah mengundangnya untuk berkultivasi di Dunia Fana.     

Sementara itu sosok wanita lainnya terlihat luar biasa, ia bahkan lebih menakjubkan dari Chu Shang. Dia terlihat sangat cantik, hampir seperti seorang dewi dari Dunia Fana, dan penampilannya setara dengan Mu Zhiqiu. Satu-satunya perbedaan diantara mereka berdua adalah sikap yang mereka miliki. Mu Zhiqiu memiliki sikap yang tenang dan sangat anggun dalam kesederhanaannya. Sementara wanita itu terlihat bersemangat dan mempesona seperti seekor burung merak. Keduanya seperti berkebalikan satu sama lain dalam aspek aura yang mereka miliki.     

"Bing Yi dan Chu Shang adalah Dewi-dewi dari pasukan Dunia Fana, selain itu Bing Yi adalah salah satu dari Tiga Virgin di pasukan mereka," Mu Zhiqiu berbisik. Saat ini, tatapan mata semua orang tertuju pada dua Dewi yang berada di atas langit itu. Mereka termasuk beberapa tokoh yang paling mempesona dari generasi ini di Negeri Barren.     

Ye Futian mengalihkan pandangannya dan tidak menatap mereka lagi. Memangnya kenapa jika para wanita itu memiliki wajah yang cantik? Dia mengingat kembali apa yang telah dilakukan oleh Klan Nantian, Dunia Fana, dan Sekte Api Suci, dan beberapa pasukan lainnya, ketika mereka telah tiba di Wilayah Barren Timur. Untuk mendapatkan peninggalan yang berada di Gunung Langit, mereka telah menginjakkan kaki di Gunung Buku, menyebut Perguruan Tinggi Barren Timur sebagai klan rendahan dan bersikap sangat sombong dengan mengatakan bahwa mereka adalah klan tingkat atas. Pada akhirnya, mereka telah mengambil salinan lembaran musik dari lagu Ukiyo secara paksa. Ye Futian telah bersumpah untuk terus mengingat hal tersebut.     

Chu Shang juga mengamati sosok Ye Futian dengan seksama. Setelah dua tahun berlalu, auranya kini menjadi semakin luar biasa, dan dia terlihat lebih dewasa dari sebelumnya. Namun, tatapan matanya yang sombong di kedua matanya yang indah sama sekali tidak berubah.     

"Kau telah membahayakan dirimu sendiri dengan melakukan hal ini," Chu Shang berbicara dari tempatnya berada saat ini. Semua orang tampak tertegun. Mereka tidak tahu bahwa Chu Shang mengenal Ye Futian.     

"Lalu?" jawab Ye Futian, sambil tersenyum.     

"Bukankah kau sebaiknya memberikan semua lencana holy itu kepada kami untuk saat ini? Kita dapat bekerja sama dan menemukan peninggalan itu bersama-sama," Chu Shang memberi penawaran. Dia tidak mengundang Ye Futian untuk bergabung dengan Dunia Fana lagi. Dia tahu betul bahwa dengan kemampuan yang dimiliki oleh Ye Futian, jika dia telah mencapai titik ini dan terus berkembang nantinya, dia memiliki peluang yang sangat tinggi untuk bergabung dengan Istana Holy Zhi. Bahkan jika dia tidak berhasil, masih ada Keluarga Zhuge yang menunggunya. Dunia Fana bahkan tidak akan memiliki kesempatan jika Ye Futian tidak mati pada tahap ini.     

Sampai sekarang, kekasih Ye Futian masih bersama dengan Keluarga Zhuge.     

Ye Futian tersenyum dengan tenang tetapi ia tidak menjawab pertanyaan dari Chu Sang. Saat melihat ekspresinya, Chu Shang memahami maksud dari ekspresinya itu. Dia menggelengkan kepalanya pada Ye Futian. Meskipun dia mengakui bahwa Ye Futian memang memiliki bakat yang luar biasa, dia tahu bahwa berbagai macam individu yang kuat sedang mengincar semua lencana suci yang dimiliki oleh Ye Futian. Dia telah memperoleh begitu banyak lencana holy melalui metode yang digunakannya ini, dan semua individu yang kuat ini telah tiba di Kota Penjara Api.     

Jika Ye Futian bersikeras untuk membawa semua lencana holy ini bersamanya, ada kemungkinan bahwa dia akan kehilangan nyawanya.     

"Dewi Bing Yi dan Dewi Chu Shang," terdengar sebuah suara menyapa mereka saat ini. Sekelompok orang lainnya bergerak melintasi langit menuju kapal perang tersebut.     

Bing Yi dan Chu Shang mengalihkan pandangan mereka kepada para pendatang baru itu dan menyapa pemimpin dari kelompok itu dengan sebuah senyuman, "Tuan Muda Gu."     

"Dia adalah Gu Feiyang, seorang murid dari Sage Duantian," seseorang berseru, dan banyak mata tampak berbinar ketika mendengar namanya.     

"Mungkin para Dewi dari Dunia Fana telah mengunjungi Sage yang berada di Gunung Duantian dalam perjalanan mereka menuju Holy Road, itu sebabnya mereka saling mengenal satu sama lain," bisik seseorang. Ye Futian kemudian ingat bahwa dia pernah melihat kapal perang milik Dunia Fana saat melewati pegunungan Duantian tempo hari.     

Gu Feiyang mengobrol sebentar dengan Bing Yi dan Chu Shang, seolah-olah mereka sama sekali tidak peduli dengan keberadaan Ye Futian dan yang lainnya. Mereka tidak ingin terburu-buru untuk mengambil semua lencana holy itu, untuk saat ini mereka hanya ingin mengamati Ye Futian.     

"Xia Hou dan Yan Jiu juga datang kemari." Mu Zhiqiu melihat ke suatu tempat di kejauhan, dan disana terdapat Xia Hou yang berasal dari Klan Xia dan Yan Jiu yang berasal dari Villa Sword Saint, mereka juga bergerak melintasi langit menuju ke arah mereka. Mereka melirik ke arah Ye Futian sebelum akhirnya melihat ke arah Gu Feiyang dan kapal perang milik Dunia Fana.     

Kemudian tanah mulai bergetar. Seekor monster iblis yang mengerikan sedang berjalan ke arah mereka. Tubuh dari monster itu berwarna emas mulai dari ujung kepala sampai ujung kaki, seolah-olah tubuhnya itu dibuat dari logam mulia. Monster itu juga berjalan seperti manusia biasa. Monster iblis ini adalah Yuan Zhan, sang Kera Emas Raksasa. Bahkan dia juga datang kemari untuk menyaksikan keributan yang terjadi.     

Tidak lama kemudian, para kultivator kuat dari Klan Nantian juga tiba disana. Nan Hao tersenyum pada semua orang yang hadir, tetapi ekspresi Nan Yu sedingin es. Tatapan matanya tertuju pada Futian.     

Ye Futian juga mengamati semua orang yang hadir disana. Mereka mungkin menduga bahwa dia akan membuka area rahasia dimana peninggalan besar itu berada dan mereka datang kemari untuk menonton. Selain Chu Shang, tidak ada orang lain yang mengucapkan sepatah kata-pun kepada Ye Futian, tapi dia tahu betul niat mereka untuk datang kemari.     

Tiba-tiba, hembusan angin mulai bertiup kencang dari kejauhan dan sebuah energi yang mengerikan dapat dirasakan dari arah tersebut. Semua orang berbalik dan melihat sekelompok orang lainnya baru saja tiba. Mereka semua berada di tingkat Noble Plane, dan mereka terlihat sangat kuat.     

"Itu adalah Mo Jun," orang-orang bergumam satu sama lain, tatapan mata mereka tertuju pada satu sosok yang mengenakan baju zirah berwarna hitam. Sosok itu adalah seseorang yang sangat terkenal.     

Jika Mo Jun datang, seharusnya 'dia' juga datang kemari, banyak orang berpikir dalam hati, dan mereka melihat ke belakang. Sesuai dugaan mereka, hembusan angin bertiup kencang disana, dan seorang pria tampak duduk di dalam sebuah kereta yang ditarik oleh beberapa orang Noble yang dengan sukarela mengambil tugas itu tanpa mempedulikan status yang mereka miliki.     

Mo Jun dan kultivator lainnya membuat sebuah jalan bagi kereta itu untuk lewat ke bagian depan, dan pria itu melangkah keluar, sambil mengamati kerumunan orang di sekitarnya. Dia mengenakan sebuah mahkota laurel [1][1], ia terlihat mengagumkan dan agung seperti seorang dewa. Tatapan mata dari pria itu tampak berbinar dan penuh semangat saat dia memandang semua orang. Seolah-olah dia langsung menjadi pusat perhatian hanya dengan kehadirannya semata.     

"Dia adalah Ning Huang, salah satu kultivator terkuat di Dawn Road. Semua orang memprediksi bahwa setidaknya ia akan menempati posisi tiga besar," Mu Zhiqiu menjelaskan di samping Ye Futian. "Bahkan pengikutnya, Mo Jun, adalah seorang kultivator tingkat atas dengan kemampuan yang sangat kuat. Apabila mereka berdua bekerja sama, sudah dapat dipastikan bahwa mereka akan menjadi yang terkuat di Dawn Road."     

Ye Futian mengangguk pelan. Di belakangnya, banyak orang dapat merasakan sebuah tekanan yang besar. Apakah semua lencana holy itu akan benar-benar aman di tangan Ye Futian? Kedatangan dari semua orang yang sangat kuat ini membuat mereka merasa gelisah. Hampir semua tokoh terkemuka di Holy Road mungkin telah berada disini sekarang.     

"Ayo kita pergi," ujar Ye Futian, sambil berbalik untuk pergi setelah melirik ke arah kerumunan tersebut. Mereka yang baru saja tiba tampak tertarik ketika melihat reaksi Ye Futian, tetapi mereka tidak terpancing emosi. Lagipula, mereka tidak perlu mengambil tindakan secara pribadi.     

Saat dia berjalan, Ye Futian terbawa dalam pikirannya. Situasi saat ini sedikit merepotkan baginya.     

Mereka semua pernah memiliki rute tersendiri, mengambil lencana holy menggunakan metode mereka masing-masing dan berusaha tidak ikut campur satu sama lain. Tetapi setelah mendengar berita bahwa dia sedang mengumpulkan lencana holy, mereka semua langsung berkumpul di Kota Penjara Api, mengawasinya dan mengambil waktu yang tepat untuk mengambil semua lencana holy tersebut.     

Tidak lama kemudian, sebuah keributan terjadi di belakangnya. Ye Futian berbalik dan melihat seseorang mencoba untuk menerjang ke arahnya tetapi orang itu langsung ditahan oleh orang-orang yang berada di sekitarnya.     

Orang itu memandang ke arah Ye Futian dan berkata, "Tuan Muda Ning ingin mengatakan sesuatu kepadamu."     

"Biarkan dia lewat," perintah Ye Futian. Orang itu baru saja memanggil Ning Huang dengan sebutan "Tuan Muda Ning", yang berarti dia mungkin adalah bawahan dari Ning Huang dengan status tertentu.     

Kerumunan itu membiarkannya lewat, dan orang itu tiba di hadapan Ye Futian. Dia berbisik, "Ning Huang berkata bahwa jika kau berusaha melewati Holy Road untuk bergabung dengan Istana Holy Zhi, maka dia akan membantumu."     

"Ning Huang memiliki koneksi dengan salah satu Tetua di Istana Holy Zhi. Dia telah diakui sebagai murid mereka," Mu Zhiqiu berbisik.     

"Lalu?" Ye Futian menatap ke arah orang itu.     

"Jika kau ingin menemukan peninggalan itu, maka Tuan Muda Ning adalah satu-satunya orang di Dawn Road yang bisa membantumu," orang itu melanjutkan penjelasannya.     

"Apa syaratnya?" Ye Futian terkekeh. Dia tahu bahwa penawaran ini terlalu menggiurkan baginya.     

"Kau akan memberikan semua lencana holy itu kepada Tuan Muda Ning. Dia akan menjadi orang yang bertanggung jawab dan kau akan membantunya menemukan peninggalan itu. Kau akan mendapatkan apa yang kau inginkan, bahkan kau bisa bergabung dengan Istana Holy Zhi untuk berkultivasi," orang itu terus berbicara, penjelasannya terdengar seolah-olah penawaran yang dia sampaikan adalah sesuatu yang sudah pasti terjadi.     

"Terima kasih atas penawaranmu yang luar biasa. Namun, aku harus menolaknya." Ye Futian tersenyum dengan tenang. Dia tidak terkejut bahwa semua orang yang berusaha mendekatinya akan memiliki motif tersembunyi.     

Orang itu menatap ke arah Ye Futian. Ini adalah sebuah penawaran yang luar biasa, namun Ye Futian justru langsung menolaknya tanpa sempat mempertimbangkannya terlebih dahulu. Dia benar-benar tidak menghargai niat baik dari Tuan Muda Ning.     

"Kau tidak akan bisa menangani semua lencana holy itu," orang itu menimpali setelah tertegun sejenak. Nada suaranya terdengar serius.     

"Jika aku ingin bergabung dengan Istana Holy Zhi, maka aku akan melakukannya sendiri tanpa bantuan dari siapa-pun. Imbalan yang kau tawarkan tidak begitu bagus." Ye Futian memandang ke arah orang itu dengan tatapan mata yang menghina sebelum akhirnya ia berjalan pergi.     

---     

[1] Mahkota Laurel adalah jenis mahkota yang berbentuk sulur melingkar dan terdapat daun-daun di sekelilingnya, biasa digunakan oleh bangsawan Yunani kuno.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.