Legenda Futian

Panggung Milik Siapa?



Panggung Milik Siapa?

0Peraturan dari proses pemilihan murid di Istana Holy Zhi sangat sederhana. Siapa-pun yang maju ke medan pertempuran harus menunjukkan kekuatan dan bakatnya dalam sebuah pertempuran yang sebenarnya. Terlepas dari apakah dia menang atau tidak, dia akan memiliki kesempatan untuk dipilih, selama penampilan cukup baik dan memukau perwakilan dari Istana Holy Zhi.     
0

Semua orang akan berusaha semaksimal mungkin untuk menunjukkan bakat mereka dan memenangkan pertarungan karena mereka mungkin saja akan tersingkir jika mereka kalah dan tidak dipilih oleh para Sage dari Istana Holy Zhi. Mereka yang keluar sebagai pemenang dapat terus bertarung bahkan jika mereka belum terpilih.     

Zhuge Ping adalah orang pertama yang bertarung di medan pertempuran. Sayangnya, ia terlalu meremehkan lawannya dan kalah. Ditambah lagi, pihak Istana Holy Zhi tidak memberinya kesempatan kedua. Ini memang akhir yang sangat menyedihkan baginya. Bagaimanapun juga, dia adalah seorang jenius dari generasi muda di Keluarga Zhuge dan tidak mudah baginya untuk mencapai tahap ini. Hanya ada tiga orang dari Keluarga Zhuge yang berhasil lolos hingga tahap ini.     

"Siapa yang akan berpartisipasi dalam pertempuran kedua?" Tetua dari Istana Holy Zhi itu melanjutkan. Suasana di medan pertempuran menjadi semakin tegang. Belajar dari kegagalan yang dialami oleh Zhuge Ping, tidak ada lagi yang berani meremehkan lawan mereka. Saat ini, semua orang sudah semakin dekat dengan tujuan mereka yaitu memasuki Istana Holy Zhi.     

"Saya," seseorang berbicara dengan nada rendah. Kemudian, semua orang melihat satu sosok keluar dari kerumunan. Ketika menyadari identitas dari sosok itu, banyak orang tampak terkejut.     

Kenapa dia benar-benar keluar secepat ini?     

Sosok itu adalah Xie Ji yang berasal dari Sekte Api Suci.     

Xie Ji adalah murid yang paling menonjol dari generasinya di klannya, dan statusnya bahkan lebih tinggi dari Du Ao. Tentu saja, dia juga lebih kuat dari Du Ao dan saat ini dia berada di puncak Noble Plane kelas tujuh. Jika dia benar-benar bertarung di putaran ini, siapa yang mampu bertarung melawannya kecuali beberapa jenius tingkat atas?     

Meskipun demikian, masih ada banyak orang yang tersisa di medan pertempuran tersebut. Tidak ada yang mengira bahwa Xie Ji akan memilih mereka sebagai lawannya.     

Xie Ji menoleh dan melihat ke arah tertentu. Dalam sekejap, ekspresi banyak orang tampak terkejut. Lalu, Xie Ji menunjuk ke arah Ye Futian dan berkata, "Kamu."     

Engg... Banyak orang merasa bingung. Xie Ji, yang merupakan seorang jenius dari Sekte Api Suci dan juga Noble kelas tujuh, ingin menantang seseorang di tingkat Arcana Plane. Tindakannya ini sama seperti sebuah penindasan.     

Sudah jelas, Xie Ji memilih Ye Futian murni untuk membalaskan dendam Du Ao, dan tidak bermaksud untuk menampilkan bakatnya sehingga ia bisa dipilih oleh Istana Holy Zhi.     

"Hah? Apakah dia boleh melakukan hal seperti ini?" Yi Xiaoshi menyipitkan matanya. Sambil mengangkat kepalanya, dia melihat ke arah Istana Holy Zhi dan bertanya, "Apakah saya boleh bertarung untuk menggantikannya?"     

"Tidak," jawab Tetua dari Istana Holy Zhi tersebut. "Peraturan dari pertempuran ini memang seperti itu. Siapa-pun dapat memilih lawannya dengan bebas. Tentu saja, orang yang ditantang juga dapat mengaku kalah. Lagipula, dia bukan orang yang penampilannya akan dinilai di babak ini."     

Ye Futian adalah orang yang ditantang, jadi tidak masalah meskipun dia kalah dalam pertempuran ini. Kemudian, ia akan memiliki kesempatan untuk menantang orang lain agar dia bisa menunjukkan bakatnya. Kalau tidak, akan sangat tidak adil bagi mereka yang memiliki tingkat Plane rendah, karena mereka mungkin saja akan ditantang oleh seorang kultivator yang jauh lebih kuat.     

Meskipun demikian, Xie Ji tampaknya sedang mengintimidasi Ye Futian dengan status dan tingkat Plane yang dimilikinya. Xie Ji biasanya tidak pernah melakukan hal seperti ini. Namun, Du Ao telah tewas terbunuh, sehingga tindakannya ini dapat dimengerti oleh semua orang.     

"Jangan pergi." Hua Jieyu memandang ke arah Ye Futian. Yi Xiaoshi dan kultivator lainnya juga menggelengkan kepala mereka pada Ye Futian.     

"Tidak masalah bagiku untuk merasakan seberapa kuat dirinya," ujar Ye Futian, sambil tersenyum. Kemudian, dia berjalan ke tengah-tengan medan pertempuran.     

Xie Ji adalah salah satu kultivator paling kuat yang ada di medan pertempuran ini. Ye Futian benar-benar ingin mencoba seberapa kuat Xie Ji sebenarnya. Dalam pertempuran melawan Xie Ji sebelumnya, Ye Futian telah menggunakan bantuan dari Tombak Divine Destruction. Saat ini, dia tidak memiliki peralatan ritual maupun Aura Kaisar. Xie Ji, yang merupakan seorang Noble kelas tujuh, berada tiga tingkat di atasnya. Ditambah lagi, bahkan diantara para Noble kelas tujuh, Xie Ji dianggap memiliki kekuatan bertarung yang melebihi rekan-rekannya. Perbedaan kekuatan diantara keduanya memang sangat besar. Namun, karena Ye Futian telah tiba di tahap ini, cepat atau lambat dia harus menghadapi lawan seperti Xie Ji. Akan lebih baik baginya untuk memiliki beberapa pengalaman terlebih dahulu.     

"Sekte Api Suci, Xie Ji, Noble kelas tujuh." Xie Ji menatap ke arah Ye Futian dengan ekspresi suram di wajahnya.     

"Mari kita mulai." Dalam pertempuran sebelumnya, Ye Futian sudah menyebutkan nama dan tingkat Plane miliknya, jadi dia tidak perlu mengulanginya lagi.     

Begitu dia selesai berbicara, jejak kobaran api kegelapan muncul di kedua mata Xie Ji. Aura Noble yang mengerikan langsung menerobos masuk ke dalam pikiran Ye Futian. Dalam sekejap, Ye Futian merasakan gambaran bunga teratai api kegelapan yang mengerikan muncul dalam Aura Spiritualnya. Bunga teratai itu terus menerus bermunculan dan menyebar sambil melepaskan tekanan yang luar biasa, berusaha menghancurkan dan membakar auranya.     

Ye Futian memang telah memahami Aura Noble. Namun, tingkat Plane Xie Ji jauh lebih tinggi dari miliknya, jadi auranya jelas jauh lebih kuat. Di dalam Aura Spiritual milik Ye Futian, sebuah cahaya misterius muncul secara tiba-tiba, seperti cahaya dari bintang-bintang. Cahaya itu menyelimuti Aura Spiritualnya, melindunginya dari serangan spiritual yang dikeluarkan oleh Xie Ji.     

*Whoosh* Gambaran bunga teratai api kegelapan yang mengerikan mulai membakar pikiran Ye Futian secara langsung. Serangan itu memang sangat kuat, berusaha untuk membakar Aura Spiritual milik Ye Futian. Kekuatan dari serangan itu sudah jauh lebih kuat daripada sekedar tekanan yang dipancarkan dari Aura Noble.     

Xie Ji adalah seorang Penyihir Mandate yang berspesialisasi dalam Elemen Spiritual. Elemen api hanyalah salah satu dari kemampuan bertarungnya. Hanya seorang Penyihir Spiritual yang bisa melakukan serangan lebih dari sekedar menekan lawannya dengan Aura Noble; dia bisa mengeluarkan sebuah serangan pada Aura Spiritual lawannya dengan menggunakan Energi Spiritual.     

Cahaya bintang menyelimuti Aura Spiritual Ye Futian dan membiarkan gambaran bunga teratai kegelapan itu menyerangnya sesuka hati, tetapi pertahanannya tidak dapat ditembus. Cahaya bintang itu adalah inti dari Aura Saint yang telah diwariskan pada Ye Futian dari medan pertempuran seni bela diri. Tiga sinar cahaya suci muncul dari inti Aura Saint dan dapat dikendalikan oleh aura tersebut. Itulah sebabnya mengapa kepala Sekolah Blazing Sun dan Sekolah Bright Moon berhasil jatuh ke dalam perangkap Ye Futian dan dia bahkan berhasil mempelajari teknik bertarung mereka secara diam-diam.     

Xie Ji telah mengeluarkan sebuah serangan dengan Aura Spiritual miliknya secara langsung; dia berusaha membunuh Ye Futian.     

Ketika menyadari bahwa serangan spiritual miliknya tidak berhasil menghancurkan Ye Futian, Xie Ji mulai mengendalikan Spiritual Qi elemen api di sekitarnya. Dalam sekejap, banyak jejak kobaran api kegelapan bermunculan di sekitar tubuh Ye Futian, perlahan-lahan berubah menjadi begitu banyak bunga teratai kegelapan. Semua bunga teratai itu mengandung kekuatan penghancur dalam jumlah besar. Setiap kali seorang Penyihir Mandate Elemen Spiritual mengeluarkan sebuah sihir, kecepatan dan kekuatan dari sihir itu akan meningkat dengan pesat.     

Semua bunga teratai kegelapan itu berputar-putar dengan cepat di sekitar tubuh Ye Futian, dan sebuah gelombang api kegelapan menyelimuti area dimana tempat Ye Futian berada. Aura Es muncul secara tiba-tiba dan tubuh Ye Futian langsung diselimuti oleh lapisan es. Namun, di bawah kobaran api tersebut, lapisan es itu langsung menguap, dengan menghasilkan suara mendesis. Bagaimanapun juga, tingkat Plane Xie Ji jauh lebih tinggi darinya.     

"Kenapa dia masih bersikeras untuk bertarung?" Di luar medan pertempuran, Li Qingyi, Qin Yin, dan Loulan Xue sedang menyaksikan pertempuran tersebut. Meskipun mereka telah tersingkir, mereka masih memperhatikan pertempuran yang dijalani oleh Ye Futian. Saat ini, mereka semua merasa cemas melihat situasi dari Ye Futian.     

Tiba-tiba, sebuah badai meteorit yang kuat muncul di sekitar Ye Futian. Meteorit-meteorit itu berubah menjadi Konstitusi Bintang, menangkis kobaran api yang diarahkan padanya. Bunga-bunga teratai kegelapan yang berputar tanpa henti itu berkumpul untuk membentuk satu bunga teratai kegelapan raksasa yang menyelimuti tubuh Ye Futian. Badai meteorit itu dlangsung dihancurkan, dan banyak meteorit yang terbakar hingga akhirnya benar-benar menghilang.     

"Terbakarlah!" Xie Ji berteriak dengan nada serius. Bunga teratai kegelapan itu membakar semua yang menghalangi jalannya. Dalam sekejap, Ye Futian melesat ke atas langit seperti sambaran petir. Kelopak dari bunga teratai kegelapan telah ditutup, berusaha membakar Ye Futian yang berada di dalamya.     

Sebuah sambaran petir berwarna emas melintas di atas langit dan Ye Futian berhasil menerobos keluar. Saat ini, dia sedang mengenakan baju zirah berwarna emas dan tubuhnya bermandikan dengan cahaya bintang. Di sekelilingnya, pancaran kobaran api kegelapan masih tampak mengalir. Sebuah aliran udara yang mengerikan meledak dan baru saat itulah kobaran api itu perlahan-lahan menghilang.     

"Dia benar-benar tidak terbakar oleh serangan barusan." Banyak orang memandang ke arah Ye Futian, yang ternyata memiliki pertahanan yang sangat menakjubkan.     

Xie Ji mengangkat kepalanya dan menatap ke arah Ye Futian. Dia mengulurkan telapak tangannya sekali lagi, tetapi Ye Futian tersenyum dan berkata, "Serangan yang bagus. Aku mengaku kalah." Kemudian, dia mundur dan keluar dari medan pertempuran, kembali ke posisinya semula.     

Xie Ji melirik ke arah Ye Futian dengan ekspresi serius. Meskipun pertarungannya ini berlangsung singkat, dia sudah bisa merasakan bahwa Ye Futian tidak lemah. Baik Energi Spiritual maupun pertahanan fisiknya jauh melebihi kemampuan yang dimiliki oleh seorang kultivator tingkat Arcana Plane biasa. Bahkan seorang Noble kelas delapan akan terbakar hingga tewas di bawah serangan seperti itu.     

Zhuge Xing melihat ke arah pemandangan itu tanpa ekspresi. Dia tidak maju ke medan pertempuran barusan karena dia tahu bahwa Ye Futian bisa mengakui kekalahan secara langsung. Tidak ada gunanya baginya untuk menantang Ye Futian saat ini.     

Yan Jiu, Bing Yi, Chu Shang, dan banyak kultivator dari Klan Nantian juga memperhatikan jalannya pertempuran ini.     

"Tanpa bantuan dari peralatan ritual, dia memang tidak bisa melangkah lebih jauh lagi." Bing Yi menatap ke arah Ye Futian. Sepertinya peralatan ritual milik Ye Futian itu memang sangat kuat.     

"Xie Ji, apakah kau bersedia bergabung dengan sebuah pulau di Kepulauan Thousand Holy untuk berkultivasi?" seseorang yang berada di atas tangga langit bertanya. Xie Ji melihat ke arah itu dan menjawab, "Tidak."     

"Kalau begitu kau bisa turun terlebih dahulu," ujar orang itu tanpa ekspresi. Meskipun Xie Ji hanya bertarung dengan Ye Futian, masih ada orang-orang dari Kepulauan Thousand Holy yang bersedia merekrut Xie Ji. Dia menolak penawaran itu, tetapi hal itu juga sudah mereka duga sebelumnya.     

Pulau Inti dari Istana Holy Zhi hanya akan memilih murid-muridnya diantara seratus orang yang tersisa. Para jenius tingkat atas pasti tidak akan memilih untuk bergabung dengan pulau di Kepulauan Thousand Holy secepat ini. Mereka akan menjadi bagian dari seratus kultivator terakhir.     

"Selanjutnya," ujar Tetua dari Istana Holy Zhi tersebut.     

Setelah itu, banyak kultivator keluar satu per satu dan menantang berbagai macam orang di medan pertempuran tersebut. Beberapa orang dipilih dan bergabung dengan Istana Holy Zhi, sementara yang lainnya menunjukkan penampilan yang buruk dan tersingkir. Tentu saja, beberapa orang menolak penawaran dari Kepulauan Thousand Holy dan tetap ingin berada di medan pertempuran. Tujuan mereka sudah dapat ditebak.     

Ketika pertempuran terus berlanjut, beberapa jenius yang sangat luar biasa juga ikut berpartisipasi. Misalnya, ketika Huang Jiuge yang berasal dari Keluarga Sovereign maju ke depan, dia memilih seorang Noble kelas tujuh secara acak. Dia mengerahkan tinjunya pada lawannya dan Spiritual Qi Sovereign miliknya berubah menjadi seekor naga berdarah murni. Serangan yang kuat itu menghancurkan lawannya secara langsung.     

Ketika Xu Que yang berasal dari Klan Tingxue bertarung, sebuah aura pembunuh langsung memenuhi medan pertempuran. Dia mengerahkan tinjunya ke depan dan sebuah jejak darah muncul di leher lawannya. Dia menunjukkan rasa belas kasihan pada lawannya karena dia berada di medan pertempuran di bawah kekuasaan Istana Holy Zhi. Kalau tidak, lawannya akan tewas terbunuh oleh satu serangan darinya.     

Zhuge Xing juga ikut berpartisipasi dalam pertempuran. Dia hanya mengangkat tangannya dan menunjuk ke arah langit. Sebuah sambaran petir menembus langit dan menyerang lawannya yang langsung tidak sadarkan diri.     

Ketika Bai Ze yang berasal dari Kota Awan Putih menyerang, banyak orang bahkan tidak bisa melihat apa yang telah dia lakukan sebelum lawannya akhirnya jatuh ke atas tanah.     

Chi Meng yang berasal dari Klan Dewa Iblis hanya berdiri di tempatnya dan tubuhnya yang tampak kejam tidak tergoyahkan. Dia berhasil mengangkat lawannya dengan mudah seolah-olah dia benar-benar seorang dewa iblis yang mengerikan.     

Banyak jenius tingkat atas lainnya dari berbagai tempat ikut berpartisipasi dalam pertempuran satu per satu dan menunjukkan kemampuan bertarung mereka yang mengejutkan. Orang-orang yang masih bertahan semuanya adalah para kultivator yang kuat, tetapi para jenius tingkat atas tampaknya berada di tingkat yang jauh berbeda. Mereka mampu menghancurkan lawan mereka. Tentu saja, orang-orang ini menolak penawaran dari Kepulauan Thousand Holy. Panggung mereka yang sebenarnya adalah babak terakhir dari proses pemilihan ini.     

Banyak orang menantikan hal itu, bertanya-tanya betapa sengitnya pertempuran itu ketika orang-orang ini bertarung satu sama lain.     

Suasana malam hari di wilayah Istana Holy Zhi saat itu terlihat tidak ada bedanya dari suasana di siang hari. Rupanya, seorang kultivator telah mengeluarkan sebuah sihir untuk membuat ilusi sehingga suasana akan selalu menjadi siang hari di sekitar medan pertempuran. Tidak ada seorang-pun yang akan merasa kelelahan, termasuk para penonton.     

Akhirnya, beberapa ratus kultivator telah keluar dari medan pertempuran, banyak diantara mereka memiliki bakat yang hebat. Tokoh-tokoh penting dari Istana Holy Zhi memperhatikan setiap pertempuran yang terjadi dengan seksama.     

"Pada akhirnya, medan pertempuran ini akan didominasi oleh 'orang-orang itu'. Sepertinya aku tidak akan bisa melihat pemandangan yang telah kau ceritakan padaku sebelumnya." Zhuge Canyang melirik ke arah Ye Futian dan teman-temannya yang terlihat tidak mengatakan apa-pun. Terlalu banyak kultivator hebat yang hadir disini. Bahkan, dia juga percaya pada pemikiran Zhuge Mingyue. Jika Ye Futian adalah seorang Noble kelas tujuh, dia akan mampu mendominasi medan pertempuran ini. Namun, sebagai seorang kultivator tingkat Arcana Plane, dia benar-benar terlalu lemah.     

Ketika melawan orang-orang yang lebih kuat, dia bahkan mungkin tidak bisa bertarung melawan mereka. Pemikiran itu tidak hanya dimiliki oleh Zhuge Canyang. Bahkan, banyak orang juga memiliki pemikiran yang sama. Saat pertempuran ini terus berlanjut, orang-orang mulai tidak memperhatikan sosok Ye Futian. Medan pertempuran ini bukan tempat yang pantas baginya.     

Tiba-tiba, seorang kultivator lainnya berjalan keluar, langsung menarik perhatian banyak orang. Seseorang diantara kerumunan berkata, "Dia adalah Yan Nan yang berasal dari Villa Sword Saint. Dia sangat berbakat dalam menggunakan ilmu pedang dan tidak lebih lemah dari Yan Jiu. Statusnya di Villa Sword Saint cukup tinggi karena dia sangat kuat."     

Banyak orang memandang ke arah Yan Nan. Saat ini, semua orang yang masih bertahan di medan pertempuran ini bisa dianggap sebagai seorang jenius.     

Yan Nan berjalan ke bagian tengah medan pertempuran dan melihat ke arah Ye Futian. Sebelumnya, ketika Ye Futian mengambil alih peninggalan besar milik mereka dengan paksa, dia juga hadir disana, jadi dia masih mengingat hal ini dengan jelas. Namun, dia tidak menantang Ye Futian. Ye Futian hanya berada di tingkat Arcana Plane dan dia mungkin akan mengaku kalah jika dia ditantang. Sungguh membosankan.     

"Kau, majulah." Yan Nan menatap ke arah Ye Wuchen, yang juga seorang pendekar pedang. Ditambah lagi, Ye Wuchen telah mewarisi pemahaman dari peninggalan besar di Kota Flying Sword.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.