Legenda Futian

Curang



Curang

1Ye Futian sedang duduk di atas sebongkah batu besar. Dia menyingkirkan semua pikiran yang ada di benaknya dan memfokuskan diri untuk menggabungkan kekuatan spiritualnya dengan dunia. Dia dapat merasakan Spiritual Qi yang ada di dunia ini.      0

Cahaya yang terdiri dari berbagai macam warna bersinar terang di pikirannya. Saat ini, cahaya dari enam elemen itu bersinar lebih terang dari cahaya berwarna hijau yang melambangkan Spiritual Qi elemen kayu. Itu adalah satu-satunya elemen yang belum dia pahami terkait pemahaman Aura Noble, sehingga persepsinya terhadap elemen ini sedikit lebih lemah dari enam elemen lainnya.     

Keenam cahaya itu telah menghilang dari pikirannya. Hanya cahaya berwarna hijau dari Spiritual Qi elemen kayu tetap bersinar di sekitarnya. Pada saat yang sama, pikirannya pergi menuju istana kehidupannya. Pohon Dunia menjulang tinggi di area yang luas itu. Matahari dan bulan menggantung tinggi di atas langit. Naga-naga petir berputar-putar di sekitar pohon tersebut sementara seekor Roc emas sedang hinggap di sebuah dahan. Kera Suci adalah sosok yang menjaga pohon itu. Semua roh kehidupannya hidup berdampingan satu sama lain dengan pohon dunia sebagai titik pusatnya.     

Elemen kayu memiliki karakteristik yang berbeda dari elemen-elemen lainnya. Sihir-sihir elemen kayu yang telah dikultivasi olehnya semuanya terfokus pada pengendalian tubuh lawannya, begitu pula sihir yang dia temui akhir-akhir ini. Sihir elemen kayu jarang sekali berfungsi untuk menyerang. Namun, ketika dia hampir saja tewas sebelumnya, justru roh kelahiran miliknya, yaitu Pohon Dunia yang membantu membentuk kembali tubuhnya seperti semula.     

Karakteristik utama dari elemen kayu adalah bahwa elemen itu mencakup seluruh kehidupan dan tidak pernah padam. Pemuda yang telah membunuh Du Ao saat itu telah menggunakan sebuah sihir elemen kayu yang kekuatannya menjadi semakin mengerikan ketika terbakar oleh kobaran api.     

Tidak peduli seberapa hebatnya elemen kayu diserang, elemen itu akan terus berdiri tegak.     

Lalu apa yang dimaksud dengan Aura Kayu?     

Di dalam istana kehidupannya, Pohon Dunia terus menerus berubah warna. Terkadang pohon itu berwarna emas, terkadang berwarna ungu. Pohon itu bergetar dan dedaunan di pohon tersebut mengeluarkan suara gemerisik seolah-olah sedang berbicara.     

Cahaya spiritual melintas di pikiran Ye Futian. Lalu dia melihat cahaya berwarna hijau bersinar di sekelilingnya. Sebuah pohon kuno raksasa tumbuh di belakangnya. Cabang-cabang dan dedaunan dari pohon itu tumbuh dan menyebar dengan cepat, membentang ke atas dan menutupi langit. Dalam sekejap berubah menjadi sebuah pohon raksasa yang tumbuh di bagian samping dari tebing tersebut.     

Cabang-cabang dari pohon itu bergoyang karena tertiup oleh angin. Spiritual Qi berkumpul tanpa henti di sekitar pohon tersebut. Kemudian sulur-sulur emas bermunculan, yang perlahan-lahan berubah menjadi sihir Fatal Entanglement yang menyebar ke kejauhan.     

"Pohon Dunia mencakup semua makhluk hidup. Pohon itu tidak akan layu dan Spiritual Qi yang dimilikinya tidak akan memudar," Ye Futian bergumam.     

Kemudian matahari tampak menggantung di atas pohon tersebut. Matahari itu mengeluarkan kobaran api dari sebuah tungku matahari suci untuk melelehkan segalanya. Cahaya berwarna hijau yang menyelimuti pohon itu masuk ke dalam tungku tersebut, membuat kobaran api itu semakin membara. Kobaran api dari tungku matahari suci itu memiliki kilauan berwarna hijau di dalamnya, perlahan-lahan tungku itu mengeluarkan kobaran api berwarna hijau yang bahkan lebih mengerikan dari kobaran api sebelumnya.     

'Sekarang aku mengerti,' pikir Ye Futian dalam hati. Ini adalah aura dari elemen kayu.     

Sambil memusatkan pikirannya, Spiritual Qi berwarna hijau yang berada di udara terlihat lebih jelas dari sebelumnya. Saat ini, semua Spiritual Qi itu bergegas masuk ke dalam pohon dan kemudian memasuki tubuhnya. Yang disebut sebagai 'Aura' adalah pemahaman seseorang akan kekuatan spiritual. Setelah pemahamannya meningkat, dia akan mampu menyerap Spiritual Qi lebih cepat dari sebelumnya dan kekuatan spiritualnya juga akan meningkat.     

Bahkan, semua Spiritual Qi elemen kayu di dunia ini sedang beresonansi dengannya. Seolah-olah seluruh dunia tampak berwarna hijau dan dipenuhi dengan energi kehidupan.     

"Dia mendapatkan pemahaman lagi." Hua Jieyu yang duduk di sampingnya tersenyum lebar. Pemuda ini sangat kuat.     

Ye Futian sudah memahami Aura Noble dari enam elemen yang berbeda, jadi dia memang sudah memiliki pengalaman untuk memahami Aura Noble. Ditambah lagi, roh Pohon Dunia adalah roh kelahirannya. Wajar saja jika dia mampu memahami Aura Noble elemen kayu dalam waktu singkat. Namun, kekuatan spiritualnya belum mencukupi. Dia masih belum mencapai Noble Plane, meskipun dia sudah semakin dekat untuk mendapatkan terobosan.     

Suasana di pulau itu masih sangat ramai sementara suasana di area tebing itu sangat tenang. Tanpa disadari, hari telah berganti.     

Ketika matahari terbit, sinar matahari yang redup menyinari area tebing tersebut. Sinar matahari itu terasa hangat dan menenangkan.     

Dua sosok sedang bersandar di sebuah batu. Pemuda itu memiliki wajah yang tampan sementara gadis itu sangat cantik. Dia tampak bersandar di dada pemuda itu. Angin sepoi-sepoi meniup rambutnya dengan lembut. Pemandangan itu terlihat seperti sebuah lukisan.     

"Sangat cantik." Ye Futian memandang ke arah gadis cantik yang sedang berada di dalam pelukannya itu. Tidak jelas apakah dia sedang memuji pemandangan di sekitarnya atau kecantikan dari gadis itu.     

Hua Jieyu menatapnya. "Apakah kau berhasil meningkatkan tingkat Plane?"     

"Sedikit lagi." Ye Futian mengusap dahinya dengan canggung. "Sedikit... lagi..."     

"Intinya kau belum berhasil meningkatkan tingkat Plane milikmu." Hua Jieyu menyeringai padanya. "Lalu mengapa kau bergegas kemari di tengah malam seperti ini?"     

Ekspresi Ye Futian terlihat aneh kemudian dia membuang muka. "Tapi kau juga tidak menolaknya." Begitu dia berbicara, dia dapat merasakan rasa sakit di pinggangnya dan dia tersentak. Mereka sudah dewasa tapi mengapa gadis ini masih bersikap seperti itu?     

"Seseorang terus memelukku tadi malam. Aku ingin tahu siapa orang itu?" Ye Futian mengedipkan matanya pada gadis cantik di pelukannya itu. Wajah Hua Jieyu tersipu malu dan dia langsung tersadar dari lamunannya. Tepat ketika dia akan bergerak, Ye Futian dengan cepat melepaskan pelukannya dan berkata, "Masih ada waktu. Aku akan terus berkultivasi."     

Dia bergegas pergi saat mengatakan hal tersebut. Hua Jieyu berdiri dari tempatnya. Lekuk tubuhnya yang indah dan kakinya yang ramping terlihat begitu mempesona di bawah sinar matahari. Namun, Ye Futian tidak menikmati pemandangan itu. Saat ini, tubuhnya menghadap ke arah matahari terbit. Cahaya suci bersinar dari tubuhnya. Sebuah aura yang aneh juga terpancar dari tubuhnya. Kemudian dia mulai berlatih seni bela diri disana.     

Sambil mengaktifkan Imperial Tactics, Ye Futian bergerak dengan perlahan. Namun, setiap gerakan yang dibuatnya tampak seperti mengandung aura kaisar. Aura itu juga sangat kuat dan penuh dengan energi.     

Sambil mengamati Ye Futian berlatih, Hua Jieyu merasa tertarik. Gerakan-gerakan itu tampaknya tidak mengandung kekuatan apa-pun, tapi auranya justru semakin kuat. Cahaya suci menyelimuti tubuh Ye Futian seolah-olah dia adalah seorang dewa yang datang ke bumi. Setiap pukulan sederhana yang dia lakukan sepertinya mampu menghancurkan sebuah gunung.     

Saat Ye Futian melanjutkan kultivasinya, sesekali terdengar suara raungan naga atau kera dari dalam tubuhnya. Gerakannya yang lincah terlihat seperti seekor Roc emas yang terbang mengikuti hembusan angin.     

Terdengar suara gemuruh begitu dia menghancurkan bongkahan batu di bawah kakinya. Suara gemeretak terdengar dari tubuhnya dan kekuatan yang lebih kuat dari sebelumnya telah muncul. Sebuah kekuatan yang mengerikan telah terbentuk di sekitarnya. Kekuatan dari aura seni bela dirinya kini telah meningkat pesat.     

*Boom* Sinar-sinar dari cahaya kaisar yang menyilaukan melesat ke atas langit. Aura seni bela diri yang tampak tak terkalahkan itu kini telah berubah menjadi sebuah medan kekuatan yang mengerikan di sekitarnya. Jika orang-orang melangkah di dalamnya, mereka akan merasakan kekuatannya yang tak terhentikan langsung menekan tubuh mereka.     

Saat suara gemeretak itu terus menerus terdengar, tubuh Ye Futian bergemuruh. Suara raungan Naga dan kera suci langsung mengguncang langit. Cahaya menyilaukan dari Roc emas bergabung menjadi satu kesatuan dengan medan kekuatan yang berada di sekitarnya. Ye Futian tampak seperti seorang dewa yang turun ke bumi.     

Ketika cahaya mengerikan itu melintas, batu-batu di sekitarnya meledak. Ye Futian membelah langit dengan satu pukulan miliknya. Bayangan kepalan tangan yang sangat menyilaukan melintas dan menghilang di kejauhan.     

Ye Futian menghentikan latihannya. Kekuatannya masih meledak-ledak, tapi dia tidak mengeluarkannya. Dia berbalik perlahan dan tersenyum pada Hua Jieyu.     

Pada saat itu, Hua Jieyu memiliki ekspresi aneh di wajahnya. Dia berbalik dan segera berlari menjauh. "Ini tidak masuk hitungan."     

"Mendapatkan terobosan dalam seni bela diri juga termasuk dalam peningkatan Plane. Bagaimanapun juga, ini tetap Noble Plane. Mengapa hal ini tidak masuk hitungan?" Ye Futian berlari mengejarnya. Apakah gadis ini berniat untuk mengingkari janjinya?     

"Kau tidak masuk ke dalam Noble Plane sepenuhnya. Tentu saja, itu tidak masuk hitungan." Dengan bantuan dari sebuah sihir angin yang membawanya pergi, Hua Jieyu terbang seperti seorang peri. Sosoknya terlihat sangat cantik.     

"Kalau begitu aku ingin bertanya padamu. Apakah aku berada di Noble Plane sekarang?" Teriak Ye Futian. Dia tidak akan membiarkan gadis ini melakukan kecurangan.     

"Tidak," Hua Jieyu tetap bersikeras menentang pendapat Ye Futian.     

"Rubah, kau tidak bisa melakukan hal ini padaku." Ye Futian tampak memohon.     

"Kalau aku bilang tidak, berarti tidak." Hua Jieyu mengabaikan semua alasan yang diberikan oleh Ye Futian. "Ditambah lagi, kau sudah tidur tadi malam."     

"Pria sejati selalu menepati janji mereka!" Ye Futian memanggilnya.     

"Aku seorang wanita!" jawab Hua Jieyu.     

"Kau tidak bisa melakukan hal ini!" Ye Futian bergumam.     

"Aku belajar mengenai hal ini darimu."     

Keduanya saling mengejar satu sama lain dari area tebing itu hingga ke bagian kota dari pulau tersebut. Di sepanjang jalan, banyak orang mendongak dan menatap ke arah pasangan ini dengan iri.     

Suasana di kota itu sangat ramai. Hua Jieyu sudah turun ke permukaan tanah. Ye Futian menghampirinya dan berbisik, "Aku akan membiarkanmu kali ini, tapi aku akan mengingat apa yang telah kau janjikan padaku."     

"Aku sudah lupa." Hua Jieyu tersenyum pada Ye Futian.     

"Kalau begitu aku akan memaksamu melakukannya," Ye Futian berbisik di telinga Hua Jieyu. Wajahnya langsung tersipu malu dan ia memeluk tubuh Ye Futian, membuatnya sesak napas.     

"Cobalah kalau kau berani," ujar Hua Jieyu, sambil tersenyum ketika dia menatap wajah Ye Futian.     

"Aku akan melakukannya. Aku tidak takut pada istriku," Ye Futian mendengus. Sudah waktunya untuk menunjukkan statusnya yang sebenarnya di keluarga ini.     

"Benarkah?" Hua Jieyu menyeringai padanya.     

Ye Futian merasa frustrasi. Kenapa dia menatapnya seperti itu?     

Semua orang di kota itu sedang berjalan menuju medan pertempuran. Banyak dari mereka yang mengenali sosok Hua Jieyu dan Ye Futian. Kemarin, mereka berdua termasuk para peserta yang masih bertahan di medan pertempuran. Karena penampilan mereka sangat menarik, cukup mudah untuk mengenali keduanya.     

"Ye Futian dan Hua Jieyu tampaknya sangat dekat satu sama lain."     

"Aku dengar mereka sudah saling mengenal sejak lama. Tentu saja, mereka sudah dekat satu sama lain, tapi sangat disayangkan."     

"Apa maksudmu? Mereka berdua sangat berbakat. Ye Futian mungkin memiliki tingkat Plane yang lebih rendah, tapi dia juga sangat berbakat."     

"Ya, tapi dia masih bukan tandingan bagi seorang Penyihir Spiritual Suci. Ditambah lagi, jika membandingkan latar belakang keluarga mereka, bagaimana mungkin dia bisa dibandingkan dengan Zhuge Xing? Dengan melihat penampilan dan bakat yang dimiliki oleh Hua Jieyu, orang-orang seperti Zhuge Xing, Bai Ze, dan Huang Jiuge adalah pria yang cocok untuknya."     

"Ssstt..." ujar seseorang.     

"Apa yang kau takutkan? Kota ini tidak memperbolehkan orang-orang di dalamnya bertarung satu sama lain. Ditambah lagi, bukankah kata-kataku memang benar adanya?" ujar orang itu, sambil tersenyum. Dia tidak memelankan suaranya sama sekali.     

Banyak orang melirik ke arah Ye Futian, hanya untuk melihat Hua Jieyu menggenggam tangannya dan tersenyum cerah. Dia melihat sekeliling kemudian menyeringai pada Ye Futian. "Apakah kau mendengarnya?"     

"Ya." Ye Futian mengangguk. Dia sepertinya tidak peduli akan hal tersebut. "Lihat, mereka semua berpikir bahwa aku cukup berbakat. Aku memang masih belum setingkat denganmu, tapi aku akan berusaha keras. Kau tidak boleh meninggalkanku di masa depan."     

Hua Jieyu tersenyum cerah. Orang-orang yang berada di sekitar mereka tampak tertegun. Beberapa dari mereka bahkan berhenti melangkah dan memandang ke arah gadis yang tampak mempesona itu.     

Ye Futian juga tampak tertegun. Lalu dia tersenyum lembut, dia merasa sangat senang. Rubah ini ternyata cukup sensitif.     

"Gadis bodoh, apa yang sedang kau pikirkan?" Ye Futian menepuk-nepuk kepala Hua Jieyu dan gadis itu menatapnya dengan ekspresi pura-pura marah di wajahnya. Mereka terus bergerak menuju medan pertempuran, meninggalkan kerumunan orang itu di belakang mereka.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.