Legenda Futian

Kekuatan yang Tak Terkalahkan



Kekuatan yang Tak Terkalahkan

0Pertempuran terus berlanjut dan setiap pertempuran yang terjadi tampak sangat sengit. Terdapat pula saat-saat dimana peluang antara menang atau kalah tidak dapat diprediksi, sehingga pertarungan berjalan cukup lama dan salah satu pihak tidak mampu mendominasi kemampuan lawannya dengan mudah.     
0

Bahkan beberapa tokoh terkemuka memilih untuk bertarung di tahap awal daripada menunggu hingga saat-saat terakhir, atau skenario yang diprediksi akan terjadi di putaran terakhir oleh beberapa kultivator terkuat malah terjadi di tahap-tahap awal. Meskipun mereka semua merasa percaya diri pada kemampuan mereka masing-masing, mereka sama sekali tidak meremehkan kultivator lainnya yang berada di sekitar mereka. Semua peserta yang masih bertahan ingin melangkah sejauh mungkin di tempat paling terkenal untuk berkultivasi di Negeri Barren ini.     

Yi Xiaoshi berhasil melewati medan pertempuran hingga mencapai putaran ini, karena ia juga salah satu tokoh paling terkenal di medan pertempuran tersebut. Namun, ketenarannya itu bukan karena kehebatannya, melainkan karena bentuk tubuhnya. Tidak diragukan lagi bahwa si gemuk yang menggemaskan ini memiliki bentuk tubuh paling tidak proporsional dari semua peserta yang bertarung di medan pertempuran kali ini. Banyak orang yang merasa heran dengan bentuk tubuhnya ini. Ketika para kultivator mencapai tingkat Plane tertentu, karena kemampuan mereka untuk menyerap Spiritual Qi di area sekitar mereka, sangat wajar apabila mereka mampu mendapatkan kualitas kulit dan bentuk tubuh yang menakjubkan. Karena itu, banyak kultivator wanita yang memiliki wajah sangat cantik, namun sangat jarang seorang Noble memiliki bentuk tubuh seperti itu. Tetapi, si gemuk itu tidak bisa dinilai dari penampilan luarnya saja, dia memiliki kekuatan yang luar biasa.     

Yi Xiaoshi berjalan ke arah medan pertempuran dengan gerakan yang terlihat sedikit kaku. Tatapan matanya beralih ke arah dimana Nan Feng, putra kebanggaan dari Klan Nantian berada.     

Ekspresi Nan Feng menjadi serius saat ia membalas tatapan matan Yi Xiaoshi. Yi Xiaoshi kemudian berkata dengan nada malas, "Seseorang yang berasal dari klan rendahan di Wilayah Barren Timur telah datang untuk menantang putra kebanggaan dari Klan Nantian."     

Yi Xiaoshi memang merupakan salah satu orang yang menyimpan dendam pada Klan Nantian. Nan Feng dan Nan Yu termasuk diantara orang-orang paling sombong yang pernah mengunjungi Perguruan Tinggi Barren Timur. Karena Nan Yu telah tersingkir, dia akan membalaskan dendamnya pada Nan Feng. Sepertinya akan menyenangkan untuk mengalahkan orang seperti Nan Feng di tempat seperti ini.     

Zhuge Mingyue tersenyum ketika melihat pemandangan itu. Bocah gemuk ini menjadi semakin nakal.     

Nan Hao mengalihkan pandangannya pada Yi Xiaoshi. Baik Nan Feng maupun Nan Yu ingin bertarung melawan Ye Futian ketika berada di dalam Holy Road, dan Nan Hao menghentikan tindakan mereka itu. Dia ingin melihat apa yang bisa dilakukan oleh Ye Futian di tahap ini.     

Sama seperti yang telah dia prediksi: Ye Futian berhasil membuat kehebohan setelah keluar dari Holy Road. Satu hal yang mengejutkannya adalah, seseorang dari kelompok Ye Futian telah memutuskan untuk menantang anggota dari Klan Nantian sekarang.     

Nan Feng juga berhasil mencapai tahap ini dengan susah payah. Dia tidak menyangka bahwa seseorang seperti Yi Xiaoshi ternyata memiliki kekuatan yang luar biasa ketika Klan Nantian berkunjung di Wilayah Barren Timur kala itu. Dengan melihat bahwa Ye Wuchen telah diberi kesempatan untuk belajar di bawah bimbingan Sword Demon, tidak diragukan lagi bahwa Ye Futian dan Hua Jieyu juga akan memiliki kesempatan yang sama untuk bergabung dengan Istana Holy Zhi. Tidak ada yang bisa dibanggakan oleh Klan Nantian jika semua orang dari kelompok Ye Futian yang berhasil melangkah sejauh ini semuanya diterima sebagai murid dari Istana Holy Zhi.     

"Apa kau sudah siap?" Yi Xiaoshi bertanya.     

"Silahkan mulai duluan." Nan Feng mengeluarkan sebuah aura yang sangat tajam dan dalam sekejap tubuhnya diselimuti oleh cahaya berwarna perak, berusaha memberi tanda pada auranya untuk menghancurkan segala sesuatu yang menghalangi jalannya.     

*Boom* Yi Xiaoshi menghentakkan kakinya dengan keras di permukaan tanah dan langsung naik ke udara, bergerak seperti sambaran petir dan mengerahkan tinjunya pada Nan Feng. Tiba-tiba terdengar suara gemerisik di sekitar tubuhnya. Lengannya seolah-olah terus memanjang, perlahan-lahan berubah menjadi Sulur-sulur Kaisar berwarna emas yang menyilaukan, bergerak ke arah Nan Feng.     

Deretan senjata suci dan peralatan ritual muncul di belakang tubuh Nan Feng ketika cahaya perak itu bersinar terang. Sebuah tombak perak yang menyilaukan berdiri disana dan banyak tombak lainnya melesat ke depan, berusaha menangkis Sulur-sulur Kaisar yang diarahkan padanya.     

Sulur-sulur tanaman itu dihancurkan oleh tombak-tombak itu secara bertahap, tetapi semakin banyak sulur-sulur yang bermunculan ke arah Nan Feng. Seolah-olah sebuah gelombang besar sulur-sulur tanaman berusaha untuk menelan tubuh Nan Feng. Nan Feng berteriak dengan penuh amarah dan dalam sekejap langit dipenuhi oleh tombak-tombak. Roh Kehidupan yang berada di belakangnya memancarkan sinar cahaya yang sangat menyilaukan, mengancam untuk menembus segala sesuatu yang menghalangi jalannya. Nan Feng mengambil sinar cahaya itu di tangannya dan naik ke udara. Satu serangan dari tombak itu sepertinya membentuk sebuah ritme yang aneh. Bayangan-bayangan dari tombak yang tak terhitung jumlahnya itu menghancurkan segala sesuatu yang menghalangi jalan mereka.     

Pemimpin dari Klan Nantian dikenal sebagai penombak nomor satu di seluruh Negeri Barren. Teknik Silver Spear milik Klan Nantian begitu terkenal pada zamannya dan memiliki reputasi yang bisa disejajarkan dengan teknik pedang milik Yan Wuji, pemimpin Villa Sword Saint. Pemimpin dari Klan Nantian mampu menempati posisi tinggi di Peringkat Barren Sky karena kemampuan yang dimilikinya ini. Karena Nan Feng adalah keturunan dari Klan Nantian, sudah pasti dia bukan seorang kultivator yang lemah, dan teknik Fallen Gods Spear miliknya memiliki cakupan area serangan yang luas.     

Sulur-sulur Kaisar emas milik Yi Xiaoshi dilengkapi dengan Spiritual Qi elemen logam, yang berarti akan sangat sulit bagi siapa-pun untuk menghancurkan sulur-sulur tersebut. Meskipun demikian, tombak itu mampu menghancurkan sulur-sulur itu dengan mudah. Namun, Yi Xiaoshi sama sekali tidak terganggu akan hal tersebut. Tampaknya dia telah berubah bentuk menjadi sebuah pohon kuno, dengan menancapkan akar-akarnya di tempatnya berdiri saat ini. Pohon itu setinggi sepuluh zhang dan cukup besar untuk menutupi langit. Pohon itu diselimuti oleh sulur-sulur tanaman dan semua sulur-sulur itu menyerap Spiritual Qi di area sekitarnya tanpa henti. Sulur-sulur Kaisar diarahkan pada Nan Feng yang berada di bawah seolah-olah tidak ada habisnya. Terlepas dari seberapa kuatnya serangan Nan Feng, Yi Xiaoshi bertekad untuk mengubur lawannya dengan menggunakan sulur-sulur tanaman miliknya.     

'Nan Feng pasti akan kalah', sebagian besar orang yang menyaksikan pertempuran ini berpikir dalam hati. Nan Feng tidak cukup kuat, bahkan dia bukan tandingan bagi Nan Hao. Ketika berhadapan dengan Yi Xiaoshi, yang sekarang telah mencapai Noble Plane kelas tujuh dan merupakan salah satu tokoh terkemuka, Nan Feng hanya akan mampu menangkis serangan ini untuk beberapa saat, dan sepertinya Nan Feng tidak akan bertahan lebih lama lagi dibawah rentetan serangan Yi Xiaoshi yang tak ada habisnya itu.     

Sama seperti yang mereka pikirkan barusan. Nan Feng mulai menunjukkan tanda-tanda ingin menyerah setelah menghadapi serangan itu untuk beberapa saat, pada akhirnya tubuhnya terjerat oleh sulur-sulur emas tersebut. Tidak lama kemudian, tubuhnya diangkat ke udara, itu adalah sebuah pemandangan yang menyedihkan untuk dllihat oleh semua orang.     

"Aku menyerah," ujar Nan Feng dengan wajah yang terlihat pucat.     

"Jadi, bahkan para murid dari pasukan besar sepertimu menyerah begitu saja?" Yi Xiaoshi tertawa sinis pada Nan Feng, yang sekarang tubuhnya terikat begitu erat sehingga wajahnya terlihat berwarna merah dan tampaknya menahan rasa sakit yang luar biasa. Yi Xiaoshi tampaknya begitu menikmati waktunya dalam mempermalukan Nan Feng, yaitu dengan menggantungnya di udara dan melihatnya mengerang kesakitan, sengaja mengulur-ngulur waktu hingga dia menyerah.     

"Si gemuk itu benar-benar kejam." Ye Futian terkekeh.     

"Cukup," ujar seorang Tetua dari Istana Holy Zhi. Baru setelah itu Yi Xioashi melempar tubuh Nan Feng ke permukaan tanah, kemudian ia turun dari atas langit dan kembali ke posisinya semula.     

Nan Feng melihat ke arah Istana Holy Zhi dan tidak melihat siapa-pun yang berbicara. Sudah dapat dipastikan bahwa dia telah tersingkir, dan tidak ada satu-pun tokoh penting yang mengakui kekuatannya.     

"Selanjutnya," sebuah suara terdengar dari arah tangga langit. Kemudian, satu sosok bertubuh kekar, yang tampaknya memiliki kekuatan besar mengalir di sekujur tubuhnya, berjalan ke depan, dia tampak mengerikan ketika melangkah menuju medan pertempuran.     

Chi Kuang, seorang anggota keluarga Chi dari Klan Dewa Iblis. Mereka berlatih di wilayah paling utara dari Negeri Barren, yang memiliki kondisi wilayah yang mengerikan dan tak kenal ampun. Wilayah itu dipenuhi oleh pegunungan, dan jika seseorang terus bergerak ke arah utara, mereka akan mencapai Dunia Iblis yang tampaknya tak berujung. Terdapat dua pasukan besar yang mendominasi daerah itu—Klan Dewa Iblis dan Gunung Taixuan.     

Para kultivator di wilayah itu sangat kuat dan mengerikan. Sebagian besar kultivator disana didominasi oleh para kultivator seni bela diri, dan cara bertarung mereka lebih mengandalkan kekuatan mereka yang sangat mengerikan.     

Klan Dewa Iblis selalu mengawasi wilayah mereka setiap saat, dan lokasi klan mereka berada tepat di sebelah Dunia Iblis. Karena itu, tidak sulit untuk membayangkan seberapa sulitnya tempat mereka berlatih. Rumor mengatakan bahwa tempat itu sering diserang oleh monster-monster iblis dari Dunia Iblis, dan Klan Dewa Iblis sering mengirim kelompok-kelompok kultivator kuat mereka untuk memburu para monster iblis di Dunia Iblis.     

Chi Meng adalah kultivator paling kuat dari Klan Dewa Iblis yang berhasil mencapai medan pertempuran di Istana Holy Zhi, dan Chi Kuang, yang merupakan seorang Noble kelas delapan, berada di posisi kedua. Mereka adalah dua perwakilan dari Klan Dewa Iblis yang tersisa di medan pertempuran ini.     

"Aku ingin menantangnya." Chi Kuang menunjuk ke arah Yu Sheng saat dia berjalan menuju medan pertempuran. Yu Sheng adalah kultivator dengan tingkat Plane paling rendah diantara semua peserta yang masih bertahan di medan pertempuran ini. Meskipun dia kuat, dia terlihat cukup mudah untuk dikalahkan jika dibandingkan dengan kultivator lainnya yang tersisa. Ditambah lagi, karena Yu Sheng memiliki gaya bertarung yang mirip dengannya, Chi Kuang memutuskan untuk memilih Yu Sheng sebagai lawannya. Apabila ia berhasil menyingkirkan Yu Sheng, Chi Kuang akan lolos ke babak 40 besar, 20 besar, dan sepuluh besar. Terdapat sebuah lompatan besar dalam setiap pertempuran. Terlebih lagi, bagi Chi Kuang, pertempuran ini mungkin akan menjadi pertempuran terakhir yang bisa dilewatinya dengan mudah. Tidak akan ada lawan semudah ini yang tersisa di babak 40 besar.     

Yu Sheng melangkah ke depan dan terus memusatkan pandangannya pada Chi Kuang. Seorang kultivator dari Klan Dewa Iblis adalah seseorang yang memiliki kekuatan murni yang sangat mengerikan, dan dia akan menjadi lawan yang menarik baginya.     

*Boom* Sebuah kobaran api yang sangat mengerikan membakar tubuh Chi Kuang, yang dengan cepat menyelimuti sekujur tubuhnya. Pembuluh darah di otot-ototnya terlihat semakin mengerikan saat mereka terbakar. Seolah-olah tubuhnya sedang memanggil kekuatan magma yang tak berbatas yang berada jauh di dalam perut bumi.     

*Boom, boom* Chi Kuang bergerak ke arah Yu Sheng. Setiap langkah yang diambilnya adalah satu langkah yang besar, dan medan pertempuran ikut bergetar pada setiap langkah yang diambilnya.     

Arus berwarna emas kegelapan mengalir di sekitar tubuh Yu Sheng dan perlahan-lahan berubah bentuk menjadi baju zirah yang menutupi tubuhnya. Dia diselimuti oleh aura iblis saat dia memancarkan aura lainnya yang juga sama-sama kuat. Dia mengambil langkah pertamanya diikuti dengan suara ledakan yang keras dan perlahan-lahan dia mulai berlari. Kedua sosok yang mengerikan itu akan segera berhadapan satu sama lain.     

Kedua pria itu mengangkat lengan mereka dan menyerang pada saat yang bersamaan. Lengan Chi Kuang dipenuhi dengan Spiritual Qi Iblis yang sangat mengerikan, seperti kekuatan dari seekor iblis kera api yang mampu mengalahkan segalanya. Sementara itu lengan emas kegelapan milik Yu Sheng diselimuti oleh aura iblis. Karena terlahir dengan memiliki kekuatan yang begitu besar, udara langsung meledak ketika dia mengangkat lengannya untuk menyerang.     

Serangan dari kedua pria itu bertabrakan dengan keras di udara, menghasilkan suara gemuruh yang memekakkan telinga. Keduanya terlempar ke belakang oleh gelombang kejut yang ditimbulkan dari benturan tersebut. Lengan Chi Kuang terasa kaku. Setelah bertarung dengan monster-monster iblis sepanjang hidupnya, dia merasa seperti sebuah perwujudan dari monster iblis pada saat itu, dengan diselimuti oleh aura yang lebih kuat dari aura para monster iblis.     

*Boom* Yu Sheng menghentakkan kakinya ke permukaan tanah dan naik ke udara. Dia mengeluarkan sepasang sayap iblis di punggungnya dan kini dia memegang sebuah Tombak Perang di tangannya. Diikuti dengan suara gemuruh, sebuah arus yang mengerikan memasuki tubuhnya, saat dia mengerahkan kekuatan iblis pada Chi Kuang yang berada di bawahnya.     

Ini adalah pertama kalinya Chi Kuang menemui seseorang yang berada dua tingkat Plane di bawahnya mampu mengeluarkan sebuah tekanan yang lebih kuat darinya. Tidak ada monster iblis di gunung tempatnya tinggal yang mampu melakukan hal ini, namun Yu Sheng, yang memiliki tingkat Plane lebih rendah, justru berhasil melakukannya.     

Apa yang terlihat di dalam mata Chi Kuang adalah seorang iblis mengerikan sedang menjatuhkan kekuatan neraka ke arah Yu Sheng. Tombak Perang milik Yu Sheng, yang dipenuhi dengan kekuatan dari langit, mendarat di tubuhnya. Chi Kuang merasa seolah-olah terdapat sosok dewa iblis telah muncul dari atas langit, bersiap-siap untuk menghancurkan segalanya di medan pertempuran yang berada di bawahnya.     

Para Tetua dari Istana Holy Zhi memusatkan pandangan mereka pada pertempuran yang terjadi di medan pertempuran, memaksa mereka untuk mengakui bahwa Yu Sheng lebih cocok menggunakan God Suppressing Strike dari teknik God Slaying Halberd daripada Ning Huang; Yu Sheng adalah orang yang lebih cocok menggunakan teknik God Slaying Halberd.     

Chi Kuang berteriak alih-alih menghindar. Menjadi salah satu kultivator kuat dari Klan Dewa Iblis, dia sudah terbiasa berhadapan langsung dengan makhluk-makhluk kuat, apalagi orang yang memiliki tingkat Plane yang lebih rendah darinya.     

*Roar* Bayangan seekor kera berwarna merah menyala muncul dan meraung ke arah langit. Lengan kanan Chi Kuang terasa seolah-olah diselimuti oleh batu-batu yang membara. Lengannya terasa seperti telah berubah menjadi lengan seekor kera saat dia mengerahkan tinjunya menuju Tombak Perang yang dibentuk menggunakan Spiritual Qi tersebut. Tombak Perang itu berbenturan dengan lengan kera tersebut. Lengan itu meledak, begitu juga dengan Tombak Perang tersebut pada saat yang sama.     

Chi Kuang mendengus, sambil memegangi bayangan lengan kera yang muncul di kedua lengannya dan mengerahkannya ke depan untuk meraih tubuh Yu Sheng.     

Yu Sheng, sama seperti Chi Kuang, tidak takut untuk bertarung dalam jarak dekat dan secara langsung. Duri-duri berwarna emas kegelapan yang berada di lengannya menyerap Spiritual Qi di area sekitarnya tanpa henti. Bayangan seekor kera muncul di belakang Chi Kuang, sementara bayangan seorang iblis terwujud di belakang Yu Sheng.     

*Boom, boom, boom* Keduanya bertarung dalam jarak dekat, dengan mengeluarkan kekuatan yang tampaknya mampu menghancurkan segalanya. Benturan pertama mereka membuat hati banyak orang berdebar kencang. Kedua pria yang mengerikan itu saling menyerang satu sama lain dalam waktu yang sangat singkat.     

Pertempuran ini juga membuktikan bahwa tubuh Yu Sheng jauh lebih kuat daripada Chi Kuang yang berasal dari Klan Dewa Iblis. Yang lebih mengerikan lagi adalah dia menjadi semakin ganas dan tidak terkendali saat pertarungan terus berjalan, membuatnya terlihat seperti perwujudan monster iblis dalam bentuk manusia yang dilahirkan semata-mata untuk berperang.     

Chi Kuang meraung dan tubuhnya berubah menjadi lebih berotot dari sebelumnya. Saat tubuhnya membesar, bayangan kera yang berada di belakang tubuhnya menjadi semakin mengerikan. Kepalan tangannya yang tampaknya mampu menghancurkan segalanya itu diarahkan menuju Yu Sheng.     

Arus kekuatan iblis milik Yu Sheng meledak, membuat bayangan iblis yang berada di belakang punggungnya terlihat semakin nyata, seolah-olah seorang iblis benar-benar telah muncul di hadapan mereka saat Yu Sheng mengulurkan lengannya. Lengan Yu Sheng yang berotot dan sangat kuat diarahkan ke depan untuk melawan kepalan tangan yang diarahkan padanya lalu menggenggamnya dengan erat.     

"Lepaskan aku!" Chi Kuang meraung.     

*Boom* Yu Sheng mengambil satu langkah ke depan dan dalam sekejap kekuatan telah berkumpul di lengannya, kemudian ia mengangkat tubuh Chi Kuang dari permukaan tanah. Tubuh kultivator dari Klan Dewa Iblis itu terlempar dari udara oleh Yu Sheng. Tidak ada metode atau teknik khusus yang digunakan; semua yang digunakan dalam pertempuran ini murni mengandalkan kekuatan dari tubuh mereka.     

Chi Kuang merasa sangat terkejut, kemudian ia mencoba untuk menyerang dengan lengannya yang lain untuk melawan balik. Sebuah suara gemuruh terdengar saat Yu Sheng melangkah ke samping dan memutar lengannya, membawa tubuh Dewa Iblis itu tinggi-tinggi ke udara, menghalangi Dewa Iblis itu untuk mengumpulkan kekuatannya di permukaan tanah.     

"Lepaskan aku!" Chi Kuang meraung, ketika merasakan tubuhnya berputar-putar di udara.     

*Whoosh*. Yu Sheng melepaskan tubuh Chi Kuang. Tidak lama kemudian suara gemuruh terdengar di suatu tempat, tetapi lemparannya barusan pada akhirnya membanting Chi Kuang dengan keras ke permukaan tanah, dan semua orang dapat mendengar suara tulang-tulang yang retak di tempat Chi Kuang terjatuh.     

Dalam sekejap, suasana di medan pertempuran menjadi sunyi senyap.     

Jadi para jenius tingkat atas itu mampu bertarung seperti ini?     

Seseorang masih bisa bertarung dalam situasi seperti ini?     

"Apa..." Banyak orang yang merasa seolah-olah pemahaman dan wawasan mereka menjadi kacau. Apakah para Noble selalu bertarung seperti ini?     

Namun, faktanya adalah, kekuatan yang sangat mengerikan ini telah membuat para penonton merasa sangat terkejut. Pertempuran ini terlalu luar biasa. Semua taktik dan teknik bertarung seolah-olah tidak berguna sama sekali di hadapan kekuatan murni mereka. Kekuatan itu saja sudah lebih dari cukup untuk menekan segalanya.     

Ye Futian tampak berkeringat dingin dan jantungnya berdegup kencang. 'Wow, Yu Sheng, kau memang luar biasa...'     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.