Legenda Futian

Burung Iblis di Gunung Langit



Burung Iblis di Gunung Langit

0'Apakah dia bertindak seperti ini dengan sengaja?' Nan Feng berpikir sambil menatap ke arah Ye Futian. Kata-kata yang diucapkan oleh Ye memang sangat provokatif dan memancing mereka untuk terus mendaki sampai di titik ini. Namun, bahkan jika Ye Futian melakukan hal ini dengan sengaja, apa yang bisa mereka lakukan? Mereka bisa memilih untuk menyerah kapan saja. Karena Nan Yu tidak mau menyerah begitu saja, saat ini dia telah mencapai batasnya dan terluka cukup parah. Sepertinya dia tidak akan bisa melanjutkan pendakian lebih jauh lagi.     
0

Bagaimana dengan yang lainnya? Berapa lama lagi mereka bisa bertahan? Bisakah mereka mencapai puncak gunung?     

Ye Futian telah mengatakan bahwa mereka akan segera mencapai puncak, tetapi tidak ada yang tahu persis seberapa jauh puncak gunung itu sebenarnya.     

Tiba-tiba, Du Ao dari Sekte Api Suci berjalan ke arah Hua Qingqing dan bertanya, "Hua Qingqing, berapa lama lagi waktu yang kita butuhkan untuk mencapai puncak gunung?"     

Hua Qingqing merasa muak dengan tingkahnya—Du Ao terus menerus mengikutinya dari belakang selama ini.     

Namun, Gunung Langit kali ini terasa sangat berbeda dari sebelumnya. Hua Qingqing juga menerima tekanan yang sangat kuat. Kekuatan aura yang bergabung dengan gunung ini tampaknya telah bangkit kembali, begitu juga kekuatan jahat tersebut. Tubuhnya juga telah mencapai batas dan ia tidak bisa menjaga jarak dari Du Ao.     

"Kita masih harus mendaki. Sebaiknya kalian menyerah saja. Meskipun aku berhasil mencapai puncak gunung sebelumnya dan aku memang merasakannya sendiri. Namun, kali ini, situasinya menjadi lebih sulit." Hua Qingqing menoleh dan melirik pada semua orang.     

"Baiklah." Tubuh Du Ao dikelilingi oleh kegelapan, sementara kedua matanya dipenuhi dengan kobaran api iblis, dimana kekuatan jahat bisa terlihat didalamnya. Dia semakin mendekati Hua Qingqing. Lalu, dia secara tiba-tiba mengulurkan tangannya dan berusaha meraih lengan Hua Qingqing.     

Ekspresi Hua Qingqing berubah; ini sudah kedua kalinya Du Ao melakukan hal ini. Dengan dikelilingi oleh cahaya suci, dia mengeluarkan sebuah gelombang Energi Spiritual yang kuat ke arah Du Ao sambil berusaha menghindari sergapan tangan itu. Namun, lengan Du Ao saat ini diselimuti oleh kobaran api yang mengerikan ketika ia mengarahkan tangannya ke tubuh Hua Qingqing. Di bawah tekanan dari Gunung Langit, dia tidak bisa menghindari serangan mendadak dari Du Ao pada jarak sedekat itu. Karena itu, Du Ao berhasil memegang bagian atas lengannya.     

"Ikuti aku, kita akan menuruni gunung," ujar Du Ao ketika dia mulai turun ke bawah. Memang sangat sulit untuk mendaki Gunung Langit, tetapi sangat mudah jika mereka ingin turun dari gunung tersebut.     

"Lepaskan aku!" Roh Guqin milik Hua Qingqing muncul di belakangnya, dalam sekejap alunan musik yang dimainkan dari Roh Guqin tersebut berusaha untuk menyerang Aura Spiritual milik Du Ao.     

*Boom* Kedua mata Du Ao dipenuhi oleh kobaran api iblis, dan seberkas cahaya seperti kobaran api suci menyelimuti keduanya. Du Ao berada di Arcana Plane tingkat atas, sedangkan Hua Qingqing hanya berada di Arcana Plane tingkat menengah. Jelas, dia tidak bisa bertarung melawan Du Ao.     

"Aku akan turun terlebih dulu." Sambil meraih Hua Qingqing dengan tangannya, Du Ao berbalik dan mulai menuruni gunung. Peristiwa yang tak terduga ini menyebabkan semua orang tertegun sejenak. Semuanya terjadi begitu cepat. Seolah-olah Du Ao sudah merencanakan hal sebelumnya jika dia tidak bisa mencapai puncak gunung, maka dia akan membawa Hua Qingqing pergi bersamanya.     

Ye Futian mengambil satu langkah ke belakang dan ingin mengejar mereka. Dia menyipitkan mata, dan ekspresinya kini terlihat serius.     

"Itu bukan urusanmu. Kita akan terus melanjutkan pendakian." Han Lan dari Gunung Taixuan mengeluarkan aura yang sangat mengerikan, seolah-olah dia adalah seorang iblis yang bewujud seperti manusia, hal itu dapat terlihat ketika dia menatap ke arah Ye Futian dengan kedua matanya yang mengerikan. Kekuatan jahat telah memasuki pikirannya dan membuatnya tidak bisa mengendalikan emosinya. Karena itu, ia ingin melanjutkan pendakian.     

Dalam sekejap, Du Ao sudah cukup jauh membawa Hua Qingqing menuruni rute pendakian. Ye Futian bisa melihat Hua Qingqing menatapnya dari kejauhan seolah-olah dia sedang meminta bantuannya. Dia tahu bahwa Ye Futian bisa menyelamatkannya.     

"Mari kita coba lagi. Jika kita benar-benar tidak bisa melakukannya kita akan menyerah," Nan Feng juga berbicara kepada Ye Futian. Meskipun dia membenci Du Ao karena tindakannya barusan, hal itu juga bukan urusannya.     

Ye Futian melirik pada semua orang di depannya dan mengangguk. "Baiklah kalau begitu." Setelah itu, dia berbalik dan melanjutkan pendakian. Akan tetapi, auranya mulai bersatu dengan Gunung Langit dan dia bisa melihat Du Ao benar-benar membawa Hua Qingqing menuruni Gunung Langit. Kecepatan mereka selama menuruni sama sekali tidak terganggu oleh tekanan apa-pun dan langkah kaki mereka sangat cepat, sementara kekuatan jahat itu juga semakin melemah. Namun, kobaran api iblis di kedua mata Du Ao sama sekali tidak padam; sebaliknya, kobaran api itu terlihat semakin mengerikan. Sambil melihat ke arah wanita cantik di depannya itu, kedua matanya dipenuhi dengan keserakahan. Jika dia bisa membawa Hua Qingqing ke Sekte Api Suci, gadis ini akan menjadi miliknya di masa depan.     

"Baj*ngan!" Hati Ye Futian dipenuhi dengan amarah. Saat ini, terdapat satu sosok mengerikan yang diselimuti oleh kegelapan di dalam Gunung Langit. Aura Iblis yang tak berbatas berputar-putar di Gunung Langit, berubah menjadi bayangan Burung Iblis dan muncul dari wilayah kegelapan dari Gunung Langit.     

Namun, tiba-tiba, sepasang mata muncul dalam kegelapan. Sepasang mata itu tampak ganas dan tidak terkekang oleh kekuatan apa-pun seolah-olah sepasang mata itu memang milik Burung Iblis. Pada saat ini, aura yang tak ada habisnya di Gunung Langit menerjang ke arah bayangan Burung Iblis yang baru saja terbentuk. Aura dari Gunung Langit dan Aura Iblis berubah menjadi dua kekuatan yang mencoba untuk menghancurkan satu sama lain. Kemudian, hawa dingin terlintas di kedua mata iblis tersebut.     

*Whoosh* Satu sosok terlihat melesat ke atas langit seperti sambaran petir berwarna hitam. Sosok itu terus naik ke udara dan langsung terbang keluar dari Gunung Langit, sementara Aura Iblis yang tak berbatas mengelilingi tubuhnya. Pada saat ini, seekor Burung Iblis yang berukuran sangat besar muncul di puncak Gunung Langit.     

Burung Iblis itu terbang menukik dari puncak gunung dengan kecepatan yang luar biasa, seperti sambaran petir.     

Saat ini, Ye Futian dan kultivator lainnya masih mendaki gunung dengan susah payah.     

"Mengapa kekuatan jahat ini semakin kuat?" ujar Chu Shang. Tubuhnya yang indah diselimuti dengan cahaya pelindung, tetapi tiba-tiba dia bisa merasakan kekuatan jahat mulai meningkat dengan cepat.     

Selain Chu Sang, kultivator lainnya juga merasakan hal yang sama dan merasa bingung.     

"Diatas kita!" Tiba-tiba, Nan Feng mengangkat kepalanya dan melihat seekor Burung yang telah menghalangi matahari kini terbang menukik ke arah mereka. Wajahnya langsung berubah menjadi sangat pucat.     

"Lari!" Tanpa ragu-ragu, Nan Feng berbalik dan berlari menuruni rute pendakian. Tentu saja dia tidak ingin mendaki Gunung Langit lebih jauh lagi. Burung Iblis yang baru saja dilihatnya adalah sosok Burung Iblis yang muncul di pikiran mereka. Burung Iblis itu benar-benar ada!     

Semua orang langsung berbalik dan berlari menuruni gunung. Namun, Burung Iblis itu terlalu cepat dan dalam sekejap sudah menyusul mereka. Mereka hanya bisa mengeluarkan peralatan ritual masing-masing untuk melindungi diri mereka sendiri.     

Burung Iblis raksasa itu terbang melintasi mereka, seolah-olah kiamat akan datang. Mereka semua memuntahkan darah saat terhempas ke udara. Kemudian, mereka kembali menghantam tanah dan terus berguling menuruni gunung. Namun, Burung Iblis itu langsung terbang melewati mereka, seolah-olah tidak tertarik dengan kelompok tersebut.     

*Uhuk*     

Nan Feng memuntahkan darah yang mewarnai salju di bawahnya dengan warna merah. Serangan barusan itu terlalu mengerikan. Sambil berbalik, dia melihat Ye Futian juga berbaring di atas tanah dan berteriak, "Baj*ngan! Kenapa kau tidak mengatakan bahwa benar-benar ada Burung Iblis di gunung ini?"     

"Aku tidak melihatnya ketika mendaki gunung ini sebelumnya," jawab Ye Futian.     

"Idiot!" Nan Yu menderita luka paling parah. Baru saja, tubuhnya sudah mencapai batas, dan kini, cakar dari Burung Iblis itu mendarat tepat di bagian dadanya. Jika dia tidak memiliki peralatan ritual, saat ini dia pasti sudah mati atau cacat permanen.     

Chu Shang juga memandang ke arah Ye Futian tetapi ia tidak mengatakan apa-pun. Tidak ada seorang-pun yang menyangka hal seperti itu terjadi pada mereka dan rintangan yang muncul semakin sulit. Tampaknya mereka tidak akan pernah bisa mencapai puncak gunung.     

Ye Futian menyeringai di dalam hatinya. Karena orang-orang ini ingin mendaki Gunung Langit, dia akan menemani dan menghibur mereka dengan baik.     

Tentu saja, dia tidak akan benar-benar membunuh mereka disini.     

Kalau tidak, jika dia dan Hua Qingqing kembali ke kaki gunung dengan selamat tetapi semua kultivator lainnya tewas, pasukan-pasukan besar dari Negeri Barren tentu tidak akan membiarkan mereka pergi begitu saja.     

Di lereng Gunung Langit, Du Ao memilih untuk tidak melanjutkan perjalanannya menuruni gunung. Sebaliknya, dia membawa Hua Qingqing ke sebuah tempat terpencil di gunung tersebut dan melukainya. Perlawanan dari Hua Qingqing telah menyebabkan banyak masalah padanya.     

Sambil berbaring di atas salju, wajah Hua Qingqing menjadi pucat. Dia tidak pernah menyangka hal seperti ini akan terjadi pada dirinya.     

Kobaran api iblis di kedua mata Du Ao masih membara saat dia menatap ke arah Hua Qingqing di atas tanah. Dia berjalan selangkah demi selangkah dan berkata, "Tubuhmu benar-benar cocok untukku. Jangan khawatir. Di masa depan, aku akan membawamu ke Sekte Api Suci. Mungkin suatu hari nanti kau akan menjadi istri dari sang Putra Sekte Api Suci."     

"Enyahlah!" Kedua mata Hua Qingqing dipenuhi dengan keinginan membunuh saat Roh Guqinnya kembali muncul. Jelas, dia tidak mau dipermalukan seperti ini.     

"Kenapa kau sangat keras kepala?" Sosok Dewa api tampaknya telah muncul di belakang Du Ao, melindunginya dari alunan musik yang dimainkan oleh Hua Qingqing. Kemudian, sebuah Aura Api yang mengerikan mendarat di tubuh Hua Qingqing yang menyebabkan bajunya mulai terbakar diantara butiran-butiran salju yang menari-nari di langit. Lengannya yang berwarna putih dan begitu halus kini terlihat dengan jelas.     

"Kau tidak akan mendapatkan apa yang kau inginkan," ujar Hua Qingqing dengan tegas.     

"Bahkan jika kau menghabisi nyawamu sendiri, aku tetap tidak akan membiarkanmu pergi." Kekuatan jahat dalam diri Du Ao tersulut oleh kata-kata dari Hua Qingqing. Ketika mendengar hal ini, air mata mengalir dari mata Hua Qingqing.     

Ketika melihat Du Ao berjalan mendekatinya selangkah demi selangkah, dia merasa putus asa.     

Du Ao mengeluarkan suara tawa yang mengerikan. Tiba-tiba, dia seperti merasakan sesuatu dan berteriak, "Siapa disitu?"     

Ketika berbalik, dia melihat hembusan angin bertiup dengan kencang dari kejauhan dan badai salju menerjang ke arahnya bersama-sama dengan kegelapan yang pekat. Kemudian, dia melihat seekor Burung Iblis yang mengerikan.     

"Apa itu?" Ekspresi Du Ao langsung berubah saat Burung Iblis itu menerjang ke arahnya dengan kecepatan yang luar biasa. Dia meraih Hua Qingqing dan mundur dengan cepat.     

Burung Iblis mengibaskan sayapnya ke arah dua orang tersebut. Dalam sekejap, keduanya terpisah dan jatuh ke atas tanah.     

Du Ao melirik ke arah Hua Qingqing yang terjatuh di tempat yang berada cukup jauh darinya dan ia tidak mau menyerah begitu saja. Namun, dia tiba-tiba menyadari bahwa Burung Iblis itu sedang menatapnya dan menerjang ke arahnya sekali lagi.     

"Baj*ngan!"     

Ketika melihat Burung Iblis itu menerjang ke arahnya, Du Ao segera mengeluarkan sebuah gulungan sihir dan menghancurkannya. Dalam sekejap, kecepatannya meningkat secara drastis, dan dia terbang menuju bagian samping Gunung Langit seperti hembusan angin. Dia hendak pergi meninggalkan Gunung Langit.     

Burung Iblis itu mengepakkan sayapnya dan menyusul Du Ao dengan cepat. Wajahnya berubah pucat saat dia mengeluarkan gulungan sihir lainnya. Gulungan itu hancur oleh kobaran api dan berubah menjadi satu sosok pengawal yang terbuat dari api.     

*Brak* Cakar dari Burung Iblis itu diarahkan pada Du Ao, bahkan pengawal api itu langsung hancur berkeping-keping akibat cakar tersebut. Kekuatan yang mengerikan dari Burung Iblis itu menyebabkan Du Ao terhempas ke belakang dan memuntahkan darah di udara. Sambil menggunakan kesempatan ini, ia pergi meninggalkan Gunung Langit secara tergesa-gesa dengan bantuan dari sihir angin.     

Burung Iblis itu terus menerjang ke depan, tetapi Du Ao sudah berada di bagian ujung Gunung Langit. Dia mempercepat langkahnya, pergi meninggalkan gunung tersebut.     

Dalam sekejap, Burung Iblis itu berhenti mengejar Du Ao. Tubuhnya menukik di udara saat ia kembali ke arah Gunung Langit. Ketika Burung Iblis itu terbang melewati Hua Qingqing, burung itu meliriknya dengan tatapan mata yang mengerikan, dan melewatinya.     

Hua Qingqing menatap ke arah Burung Iblis itu dan berteriak, "Terima kasih." Dia memiliki beberapa pemikiran di benaknya. Karena aura di Gunung Langit telah dikendalikan oleh Ye Futian, tentu saja dia juga mampu mengendalikan Burung Iblis itu.     

Du Ao akhirnya telah menuruni Gunung Langit, tubuhnya dipenuhi dengan luka, dan tidak lama lagi dia akan tiba di kaki Gunung Langit. Ketika melihat penampilan Du Ao, orang-orang dari Sekte Api Suci bertanya, "Apa yang terjadi?"     

"Tidak ada apa-apa. Terdapat seekor iblis di Gunung Langit. Aku telah diserang olehnya ketika mendaki ke puncak gunung," jawab Du Ao tanpa ekspresi. Kekuatan jahat di kedua matanya perlahan-lahan mulai menghilang.     

Para kultivator dari Dunia Fana berjalan mendekat dan bertanya, "Dimana wanita itu?" Orang-orang dari Klan Nantian yang berada di atas naga juga mengajukan pertanyaan serupa.     

"Aku tidak tahu. Kami terpisah di tengah jalan," jawab Du Ao sambil melirik ke arah kerumunan orang di depannya. Dia seperti sedang mencari keberadaan Qin Yu dan anggota keluarga dari Hua Qingqing, tetapi dia menyadari bahwa mereka sudah pergi meninggalkan tempat ini.     

Namun di kejauhan, sekelompok kultivator sedang bergerak menuju Gunung Langit dengan mengendarai seekor naga.     

Komposisi anggota dari kelompok ini sangat mengagumkan—mereka adalah Qin Yu, pemimpin dari Klan Donghua dan Nyonya Yuxiao, Lu Nantian, pemimpin dari Klan Pedang Fuyun, dan para penguasa dari Kuil Royal Xuan!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.