Legenda Futian

Wilayah Barren Timur Bersatu



Wilayah Barren Timur Bersatu

0Semua orang dari Perguruan Tinggi Barren Timur tampak tercengang ketika mereka menyaksikan Nyonya Yuxiao berlutut di udara, sambil diselimuti oleh kobaran api.     
0

Nyonya Yuxiao dulunya adalah seorang kultivator wanita yang sangat terkenal. Dia kemudian menikah dengan Pemimpin Klan Donghua, tetapi tidak ada seorang-pun yang menyangka bahwa hidupnya akan berakhir seperti ini. Tidak peduli seperti apa hubungan antara Perguruan Tinggi Barren Timur dan Nyonya Yuxiao, mereka tetap saja merasa kasihan padanya. Pemandangan ini sangat mengerikan untuk disaksikan.     

Dewi Wangyue mengepalkan tangannya dengan erat dan sebuah kekuatan dari Aura Es diarahkan pada tubuh Nyonya Yuxiao, berusaha memadamkan kobaran api di tubuhnya. Namun, kobaran api dari burung emas suci yang menyelimuti tubuh Nyonya Yuxiao itu tampaknya mengandung sedikit Aura Sage karena kobaran api itu tidak bisa padam. Perlahan-lahan, bayangan tubuhnya menjadi semakin samar saat dia mulai menghilang. Dia berusaha menahan rasa sakit luar biasa yang diterimanya. Tatapan matanya tertuju pada Tuan Du.     

"Ibu!" Hua Qingqing berteriak kencang saat melihat ibunya kesakitan. Air mata mengalir di wajahnya yang cantik.     

Tuan Du menghela napas dalam-dalam. Dia tahu bahwa Nyonya Yuxiao sudah tidak bisa diselamatkan. Nyonya Yuxiao berjuang untuk tetap hidup dengan semua kekuatan yang tersisa di tubuhnya. Itulah satu-satunya alasan mengapa tubuhnya belum benar-benar menghilang. Tuan Du berbicara kepadanya, "Jangan khawatir, pergilah."     

"Terima kasih, Tuan Du." Nyonya Yuxiao membungkuk hormat padanya dan dalam sekejap bayangannya menghilang di dalam kobaran api.     

"Ibu!" Hati Hua Qingqing terasa sangat sakit. Dia ingin pergi kesana dan meraih ibunya. Namun, Dewi Wangyue mengulurkan tangannya dan mengeluarkan sebuah sihir angin. Sebuah kekuatan yang tak terlihat menyelimuti tubuh Hua Qingqing dan membawanya kembali.     

Ye Futian tidak pernah menyangka Pemimpin Klan Donghua dan Nyonya Yuxiao akan berakhir seperti ini setelah ia membiarkan mereka pergi di Gunung Langit. Tatapan matanya kini tertuju ke arah para kultivator dari Sekte Api Suci dan seorang pemuda yang mengendarai seekor Gagak Emas berkaki tiga, Du Ao.     

Dia sudah mengincar Hua Qingqing sejak di Gunung Langit. Untungnya, tindakan bejatnya dihentikan oleh Ye Futian. Yang membuat Ye Futian terkejut adalah, alih-alih bersembunyi dan berbohong tentang perbuatan jahatnya, Du Ao malah kembali mengincar Hua Qingqing setelah pergi meninggalkan Gunung Langit. Hanya saja kali ini, dia melakukannya secara terang-terangan. Apakah baj*ngan ini tidak punya rasa malu? Terutama sebagai murid dari salah satu pasukan besar di Negeri Barren. Mungkin, dia sama sekali tidak peduli dengan komentar orang lain, dia hanya ingin melakukan apa yang dia sukai. Bahkan jika tindakan yang dilakukannya itu tidak baik, hal itu harus diketahui oleh publik. Bahkan Dinasti Qin perlu membuat sebuah alasan untuk melenyapkan Kerajaan Liu.     

"Maaf telah mengganggu kalian, tapi gadis ini adalah seseorang yang kami inginkan, tolong serahkan dia pada Sekte Api Suci." Seorang Tetua yang diselimuti oleh kobaran api melangkah ke depan. Dia memancarkan sedikit Aura Sage. Tetua ini memiliki aura yang kuat. Dia adalah orang yang menyerang dan membunuh Nyonya Yuxiao.     

Orang-orang dari Perguruan Tinggi Barren Timur memandang ke arah Tetua tersebut. Nada suaranya terdengar sopan tetapi tatapan matanya jauh berbeda. Semua orang mengetahui bahwa Sekte Api Suci sudah biasa melakukan hal seperti ini, mereka tidak memiliki moral dan tidak memiliki hati nurani. Saat ini, mereka menahan diri karena terdapat seorang Sage di Perguruan Tinggi Barren Timur. Kalau tidak, mereka tidak akan basa-basi seperti ini. Mereka akan langsung membunuh semua orang yang menentang perintah mereka.     

Semua orang dapat mengingat dengan jelas bagaimana sikap yang ditunjukkan oleh Sekte Api Suci ketika mereka tiba di Perguruan Tinggi Barren Timur. Mereka ingat betapa gila dan kejam-nya orang-orang dari Negeri Barren ini.     

"Enyahlah," ujar Tuan Du dengan nada serius. Para kultivator dari Sekte Api Suci menatap ke arah Tuan Du dari tempat mereka berada di udara. Tampaknya bahkan seorang Sage dari Wilayah Barren Timur tidak dapat membuat mereka merasa takut atau menunjukkan rasa hormat dari mereka.     

"Karena sepertinya Senior tidak mau menyambut kami, kami akan pergi," ujar Du Ao dari atas punggung Gagak Emas Berkaki Tiga. Kedua matanya, yang dipenuhi dengan tatapan menghina, tertuju pada Ye Futian. Ye Futian membalas tatapan mata Du Ao. Dia bisa merasakan penghinaan dan cemoohan dari mata Du Ao.     

Di Gunung Langit, Ye Futian bersikap sangat sombong karena dia memiliki aura dari Gunung Langit untuk membantunya bertarung. Dia menggunakannya untuk membunuh banyak kultivator kuat dan menggunakan suara lonceng untuk melukai para Noble dari Negeri Barren.     

Sekarang, terdapat seorang Sage di Wilayah Barren Timur. Larangan itu sudah tidak berlaku lagi. Du Ao ingin melihat seberapa sombongnya Ye Futian sekarang.     

Orang-orang dari Sekte Api Suci telah pergi meninggalkan Gunung Buku. Du Ao tidak ingin terburu-buru. Ketika para Sage dari klan mereka tiba disana, semuanya akan jatuh ke tangan mereka, baik itu Ye Futian maupun Hua Qingqing.     

"Mereka benar-benar sombong," ujar Pemimpin Akademi Xiao. Dia merasa kesal tetapi ia tidak bisa berbuat banyak. Dia tahu bahwa meskipun adik juniornya dapat menghentikan pasukan lawan, dia harus memikirkan para murid di Perguruan Tinggi Barren Timur. Selain itu, Pemimpin Akademi Xiao mengetahui sesuatu yang tidak diketahui oleh orang lain. Tuan Du tidak bisa tinggal di Gunung Buku lebih lama lagi.     

Ketika larangan itu dicabut, takdir semua orang sudah ditetapkan.     

Semua orang memandang ke arah Hua Qingqing. Mereka ikut sedih saat melihat gadis itu menangis. Sekte Api Suci baru saja menerobos masuk Perguruan Tinggi Barren Timur, semua orang sudah bisa membayangkan peristiwa yang telah terjadi di Klan Donghua. Hal itu tidak perlu dipertanyakan lagi.     

"Biarkan dia beristirahat," ujar Tuan Du sambil mengamati Hua Qingqing. Dia menghela napas dalam hati.     

"Baik," Dewi Wangyue mengangguk. Dia membawa gadis itu pergi dan kultivator lainnya juga mulai pergi satu per satu. Namun, para murid dari Pondok tetap tinggal disana. Tuan Du menggelengkan kepalanya. "Bagaimana kita sebagai manusia bisa menjaga keinginan orang lain di bawah kendali hanya dengan menggunakan moral semata? Bagaimana kita bisa mengendalikan mereka yang memiliki kekuatan dan keinginan untuk menyakiti orang lain tanpa adanya hukum dan peraturan?" Ketika Tuan Du selesai berbicara, dia mulai berjalan pergi.     

Ye Futian memperhatikan punggung gurunya ketika dia pergi. Ye Futian mulai memahami impian yang dimiliki oleh gurunya. Para kultivator kuat dari Negeri Barren ini telah datang ke Wilayah Barren Timur dan bahkan tidak menunjukkan rasa hormat kepada siapa-pun. Mereka tidak menunjukkan tanda-tanda ingin menyembunyikan ambisi dan keinginan mereka untuk mendapatkan kekuatan. Mereka juga tidak peduli dengan pendapat orang lain. Untuk mendapatkan Hua Qingqing, mereka bahkan membunuh seluruh anggota keluarganya. Mereka benar-benar kejam.     

Seseorang yang memiliki kekuatan akan memiliki keinginan membunuh.     

Karena tidak ada seorang-pun yang bisa menahan keinginan mereka.     

Rumor mengatakan bahwa Hua Qingqing, salah satu dari tiga wanita tercantik di Wilayah Barren Timur, memiliki hati yang murni dan baik. Dia tidak mengetahui kejahatan yang ada di dunia ini. Kepolosannya tercermin dalam kecantikannya yang begitu suci dan murni. Dia telah dilindungi dari kejahatan di dunia ini sejak hari dimana dia dilahirkan, tetapi justru gadis baik hati inilah yang mengalami kejahatan terbesar dari dunia ini. Sungguh ironis.     

"Kakak keempat, apakah kau punya pena dan kertas?" Ye Futian bertanya pada Xue Ye.     

"Ya," dia mengangguk. Xue Ye lalu mengeluarkan persediaan pena dan kertas miliknya pada Ye Futian dan bertanya, "Adik Junior, apa yang akan kau lakukan dengan semua itu?"     

"Menyalin lembaran musik." Ye Futian menjelaskan dengan singkat dan berjalan ke sebuah meja yang terbuat dari batu. Setelah meletakkan kertas-kertas itu di atas meja, dia mulai menulis.     

Zhuge Hui dan murid lainnya menjadi penasaran dan berjalan mendekat.     

"Apakah ini... " Zhuge Hui bertanya dengan suara pelan.     

"Lagu Ukiyo," jawab Ye Futian sambil tersenyum.     

"Kenapa kau menyalinnya?" tanya Zhuge Hui.     

"Aku akan memberikan sebuah salinan lagu ini kepada setiap orang dari Negeri Barren yang datang ke Perguruan Tinggi Barren Timur," jawabnya dengan acuh tak acuh. Semua orang memberinya tatapan mata yang aneh.     

Lagu Ukiyo adalah salah satu dari sepuluh mahakarya musik dunia. Lagu itu ditinggalkan oleh Kaisar Agung. Apakah Ye Futian benar-benar akan membagikan salinan lagu Ukiyo semudah itu?     

"Kau akan membagikannya? Kepada siapa-pun?" tanya Zhuge Hui.     

"Ya, aku akan membagikannya kepada siapa-pun," ujar Ye Futian sambil mengangguk dengan serius. "Sebenarnya, akan lebih tepat jika aku mengatakan bahwa aku sedang meminjamkan salinan ini kepada mereka. Aku akan membuat mereka menanggung akibatnya nanti."     

"..." Sepertinya Ye Futian sedang bersiap-siap untuk melacak siapa-pun yang datang ke Gunung Buku di masa depan.     

Mungkin jenis kompromi seperti ini adalah salah satu bentuk dari pengunduran diri Ye Futian dari Pondok.     

"Jangan khawatir. Lagu Ukiyo tidak mudah untuk dipelajari. Aku juga akan meninggalkan satu salinan lagu di Perguruan Tinggi Barren Timur untuk disalin oleh orang-orang. Mulai sekarang, salinan lagu ini akan diberikan kepada setiap pasukan dari Negeri Barren yang datang ke Perguruan Tinggi Barren Timur," Ye Futian tersenyum. Bahkan Hua Qingqing yang sangat berbakat dalam memainkan guqin tidak bisa memainkan lagu ini.     

Alasan mengapa Ye Futian bisa memainkan lagu ini adalah karena auranya mampu beresonansi dengan aura dari dua kaisar agung di Gunung Langit dan akhirnya dia menerima lagu ini secara langsung. Sedangkan untuk bagian terakhir dari lagu ini, harus dimainkan dengan Aura Kaisar. Ye Futian yakin, bahkan jika para kultivator dari Negeri Barren menerima salinan Lagu Ukiyo, tidak akan mudah bagi mereka untuk mempelajarinya. Atau lebih buruk lagi, mereka mungkin tidak akan bisa mempelajarinya sama sekali.     

Zhuge Hui terkekeh dan menepuk kepala Ye Futian. "Adik Junior kita memang seseorang yang istimewa. Aku jadi semakin menyukaimu."     

"Uh..." Ye Futian berkedip sebelum akhirnya melirik ke arah kakak ketiga.     

"Jieyu, kau tidak keberatan, bukan?" Zhuge Hui tersenyum pada Hua Jieyu.     

"Kakak Senior, jika kau menyukainya, kau bisa membawanya bersamamu," Hua Jieyu berkata dengan lembut.     

Ye Futian memandang ke arah Hua Jieyu seolah-olah dia telah menjadi bahan ejekan disini. Apakah dia harus berkata seperti itu?     

…     

Hari ini adalah hari yang istimewa untuk Perguruan Tinggi Barren Timur. Pemimpin Akademi Xiao, Sword Saint, dan Dewi Wangyue telah mengumpulkan murid-murid dari Gunung Buku, Gunung Sword Saint, dan Klan Bulan. Kerumunan orang telah berkumpul di alun-alun Gunung Buku dan kini mereka memusatkan perhatian pada sekelompok orang yang berada di depan. Pemimpin Akademi Xiao, Sword Saint, Zhuge Hui, Gu Dongliu, semua Tetua gunung, dan Dewi Wangyue berdiri di atas sebuah dataran tinggi sambil memandang kerumunan orang di depan mereka.     

Banyak orang telah mendengar rumor dan mengetahui bahwa Pemimpin Akademi Xiao akan mengumumkan sesuatu hari ini. Kelompok-kelompok kultivator telah berkumpul di kaki Gunung Buku. Mereka menatap ke arah gunung suci di depan mereka, tempat suci di Wilayah Barren Timur.     

Berita tentang peristiwa yang terjadi di Klan Donghua sudah menyebar. Perbuatan kejam dari para kultivator Negeri Barren membuat orang-orang merasa sangat kesal. Hua Qingqing sekarang tinggal di Gunung Buku. Jika bukan karena Tuan Du, Hua Qingqing pasti sudah dibawa oleh orang-orang dari Negeri Barren.     

Tapi bisakah Perguruan Tinggi Barren Timur benar-benar menghentikan mereka?     

"Mulai hari ini, Gunung Sword Saint akan bergabung dengan Perguruan Tinggi Barren Timur. Murid-murid dari Gunung Sword Saint akan berkultivasi di Perguruan Tinggi Barren Timur. Siapa-pun yang merasa keberatan akan hal ini bisa pergi sekarang." Suara Sword Saint bergema di seluruh Gunung Buku, mengejutkan banyak orang.     

"Mulai hari ini, Klan Bulan akan bergabung dengan Perguruan Tinggi Barren Timur. Para murid dari Klan Bulan akan berkultivasi di Perguruan Tinggi Barren Timur. Siapa-pun yang merasa keberatan akan hal ini bisa pergi sekarang." Suara Dewi Wangyue terdengar setelah Sword Saint berbicara.     

"Mulai hari ini dan seterusnya, posisi Pemimpin Akademi akan dipegang oleh Sword Saint. Dewi Wangyue akan mengambil posisi sebagai Wakil Pemimpin Akademi dan membantu Sword Saint dalam memimpin Perguruan Tinggi Barren Timur, mendidik generasi muda dari Wilayah Barren Timur, meneruskan pengetahuan dari generasi ke generasi," seseorang kembali berbicara. Di kaki gunung, banyak orang mengangkat kepalanya untuk melihat ke arah tangga di depan mereka. Tiga pasukan besar di Wilayah Barren Timur telah mengumumkan sebuah perubahan besar hari ini.     

Mulai hari ini, Sword Saint dan Dewi Wangyue akan bertanggung jawab atas Perguruan Tinggi Barren Timur.     

Di bagian bawah tangga dari Gunung Buku, muncul beberapa kelompok kultivator. Kedatangan ketiga kelompok ini membuat banyak orang terkejut. Mereka berasal dari Kuil Qianqiu, Klan Penyihir, dan Keluarga Ji. Dengan kedatangan ketiga kelompok ini di Gunung Buku, semua pasukan besar di Wilayah Barren Timur kini telah berkumpul di satu tempat yang sama. Meskipun Tuan Du tidak mempunyai ambisi untuk menguasai Wilayah Barren Timur, kenyataannya adalah, seluruh Wilayah Barren Timur sudah menjadi milik Perguruan Tinggi Barren Timur.     

Tiga kelompok itu berjalan menaiki tangga dan tiba di alun-alun Gunung Buku.     

"Kami datang kemari untuk memberi selamat pada Perguruan Tinggi Barren Timur. Kami berharap Sword Saint tidak akan pernah melupakan jati dirinya yang sebenarnya dan tujuan awal anda menerima posisi ini." Kepala biksu dari Kuil Qianqiu menyatukan kedua telapak tangannya dan membungkuk hormat pada Sword Saint.     

"Kepala Biksu, kau bersikap terlalu sopan. Aku akan selalu mengingat kata-katamu dalam hati," ujar Sword Saint saat dia membungkuk hormat pada Kepala Biksu.     

"Klan Penyihir datang kemari untuk memberi selamat pada Perguruan Tinggi Barren Timur."     

"Keluarga Ji datang kemari untuk memberi selamat pada Perguruan Tinggi Barren Timur."     

Dua pasukan lainnya juga memberikan ucapan selamat pada Perguruan Tinggi Barren Timur. Diantara kerumunan orang, Gu Biyue dari Klan Penyihir tampak tersenyum ketika dia melihat ke arah Ye Futian. Siapa yang menyangka bahwa hari ini akan datang sejak mereka pertama kali bertemu di Dunia Barren Kuno?     

Dari kejauhan, hembusan angin bertiup dan deretan awan bergulung, menarik perhatian semua orang di Gunung Buku. Mereka semua berbalik dan melihat ke kejauhan. Apa yang mereka lihat adalah sekelompok orang yang terbang semakin dekat ke arah Gunung Buku dari atas langit!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.