Legenda Futian

Ujian Penerimaan Sekolah Starry



Ujian Penerimaan Sekolah Starry

0Setelah Ye Futian selesai berbicara, dia benar-benar langsung pergi, meninggalkan Wang Yurou yang masih tertegun di belakangnya. Dia tidak menyangka bahwa hubungan antara Ye Futian dan kakaknya sudah menjadi sangat buruk.     
0

Waktu itu ketika Wang Linfeng memperkenalkan Ye Futian kepadanya, dia sudah mengetahui bahwa Ye Futian sangat menjunjung tinggi harga dirinya melalui percakapan mereka. Wang Yurou juga telah melihat sikap yang ditunjukkan oleh kakaknya barusan. Jelas, dia telah mempermalukan Ye Futian di masa lalu. Sepertinya kakeknya seharusnya tidak menyuruh kakaknya untuk membawa Ye Futian kemari. Pada awalnya, kakeknya hanya ingin mereka saling berteman, tetapi yang terjadi malah sebaliknya.     

"Ini tidak masuk akal!" Ketika mendengar kata-kata Ye Futian, ekspresi Wang Yuqing menjadi kesal.     

"Sejak awal, kita memang tidak terlalu dekat dengannya. Yuqing, kau tidak perlu merasa kesal ketika menghadapi orang seperti ini," ujar Jiang Nan, sambil tersenyum.     

"Jika seseorang melewatkan sesi pendaftaran, apakah itu berarti dia tidak bisa bergabung dengan Sekolah Starry?" Wang Yurou bertanya.     

"Tentu saja. Dalam penilaian esok hari, perguruan tinggi akan terlebih dahulu memeriksa apakah pelamarnya memenuhi persyaratan, tahap ini bisa dianggap sebagai babak pertama untuk menyaring para pelamar. Kebanyakan orang akan gugur di babak ini. Jika seseoranng tidak mendaftar, dia jelas tidak bisa bergabung dengan Tiga Sekolah Terbesar, kecuali dia adalah seorang jenius luar biasa yang diakui oleh perguruan tinggi sebagai pengecualian," ujar Wang Yuqing.     

Ujian penerimaan yang diadakan besok akan menjadi acara terbesar di Kota Langit Suci di awal tahun baru. Seluruh kota akan memusatkan perhatian pada acara tersebut dan banyak orang akan mendaftar untuk mengikuti ujian penerimaan Tiga Sekolah Terbesar.     

Wang Yurou menghela napas. Apakah Ye Futian benar-benar tidak akan ikut serta? Dia mengira bahwa Ye Futian menginginkan peta Negeri Barren dan datang ke Kota Langit Suci untuk menemukan tempat berkultivasi yang lebih baik. Namun, sepertinya dia lebih memilih kebebasan daripada terikat pada satu tempat yang sama.     

Wang Yurou bertanya-tanya apakah dia bisa melewati babak pertama pada esok hari. Semua kultivator berbakat di Wilayah Timur Negeri Barren akan berkumpul di tempat yang sama dan bahkan dirinya yang dianggap sebagai jenius di Kota Yunyue akan terlihat sangat lemah di hadapan Tiga Sekolah Terbesar.     

"Apakah kalian mengenalnya?" seseorang tiba-tiba berbicara dengan nada suara yang lembut. Jiang Nan dan Wang Yuqing menoleh dan melihat satu sosok yang menawan sedang berdiri di jembatan Kolam Peri. Ketika Wang Yuqing mengangkat kepalanya dan melihat Gu Yunxi, dia merasa tertekan. Mengapa Gu Yunxi bertanya tentang Ye Futian?     

Jiang Nan menatap ke arah wanita anggun itu dan mengangguk, "Ya." Dia bahkan tidak berani memiliki pemikiran yang berlebihan tentang Gu Yunxi dan hanya bisa mengaguminya.     

"Kalau kalian mengenalnya, mengapa kalian memfitnahnya tanpa sepengetahuannya?" Gu Yunxi bertanya. Dia ikut mendengar pembicaraan mereka tentang Ye Futian.     

Ekspresi aneh muncul di wajah Jiang Nan. Sepertinya Ye Futian benar-benar mahir dalam hal ini. Dia hanya memasuki loteng tersebut dalam waktu yang singkat, namun Gu Yunxi sudah menaruh perhatian seperti ini padanya. Tentu saja, dia tidak akan menduga bahwa Ye Futian dan Gu Yunxi sudah saling mengenal sebelumnya. Bagaimanapun juga, dari sudut pandangnya, Ye Futian jelas tidak mungkin mengenal Gu Yunxi karena status mereka sangat berbeda.     

"Nona Gu, saya harus mengatakan bahwa pemuda ini memiliki kepribadian yang buruk. Pada awalnya, dia berkultivasi di sebuah kota kecil dan meminta kami untuk membawanya ke Kota Langit Suci. Setelah dia tiba disini, alih-alih fokus berkultivasi dan berusaha bergabung dengan Tiga Sekolah Terbesar, dia malah ingin mencari koneksi dengan orang-orang penting di kota ini. Dia selalu mencoba mengambil jalan pintas, yang menurut kami benar-benar memalukan," ujar Jiang Nan. Meskipun dia tidak akan pernah memiliki hubungan dekat dengan Gu Yunxi, dia tetap saja tidak ingin Gu Yunxi meragukan kepribadian Ye Futian di hadapannya. Karena itu, dia menghina Ye Futian seperti itu.     

"Mencari koneksi?" Gu Yunxi kembali memikirkan lagu "Elegance." Tidak mengherankan bahwa Ye Futian adalah orang yang memainkan lagu seperti itu. Pengalaman hidupnya digambarkan dengan sempurna oleh musik. Terutama, pada hari terakhir tahun lalu di Istana Barat, ia melampiaskan semua emosinya melalui musik.     

Gu Yunxi tersenyum. Jika Ye Futian hanya ingin mencari koneksi, mengapa dia malah menjaga jarak darinya? Dia bisa saja menggunakan kesempatan ini untuk menjalin hubungan yang lebih dekat dengannya.     

"Aku mengerti," ujar Gu Yunxi tanpa ekspresi, setelah itu dia meninggalkan tempat tersebut. Dia tiba-tiba mengerti mengapa Ye Futian pergi begitu saja; dia merasa sangat terhina.     

Jiang Nan baru duduk di tempatnya setelah dia menyaksikan Gu Yunxi pergi. Dia jelas tidak mengerti mengapa Gu Yunxi memahami penjelasannya dan hanya berkata, "Seseorang dengan kepribadian yang buruk masih ingin mencari koneksi dengan orang-orang penting, tetapi dia tidak tahu bahwa beberapa hal tidak pernah dapat disembunyikan."     

…     

Keesokan paginya, seluruh penjuru Kota Langit Suci dipenuhi dengan kegembiraan. Tiga Sekolah Terbesar akan mengadakan ujian penerimaan dan merekrut murid baru setiap tahunnya. Tahun ini tidak terkecuali. Hari ini, banyak orang di Kota Langit Suci bergegas pergi menuju Tiga Sekolah Terbesar untuk mendaftar ujian.     

Babak pertama adalah penilaian paling dasar, yaitu pemeriksaan bakat. Para penguji dari perguruan tinggi akan melihat usia, tingkat Plane, Roh Kehidupan, dan Realisasi Dharma masing-masing pelamar, serta seberapa baik para penyihir bisa mengendalikan sihir-sihir mereka, seberapa kuat para kultivator seni bela diri, teknik pedang para pendekar pedang, dan lain sebagainya. Mereka akan menilai dari aspek yang berbeda-beda dan memutuskan apakah sang pelamar dapat memasuki babak selanjutnya.     

Babak ini bisa dianggap sebagai babak paling kejam. Karena banyaknya jumlah pelamar, sebagian besar dari mereka akan tersingkir di babak ini. Mereka yang tidak memiliki bakat yang luar biasa tentu tidak akan mampu melewati babak tersebut. Hanya mereka yang memiliki bakat luar biasa yang bisa memasuki babak selanjutnya.     

Hari ini, banyak orang akan dipenuhi oleh kegembiraan dan banyak pula yang merasa patah hati.     

Banyak orang yang telah melakukan perjalanan ribuan mil jauhnya dari sebuah kota kecil menuju Kota Langit Suci mungkin saja akan tersingkir setelah menjalanan penilaian di babak pertama. Mereka yang berani untuk mendaftar tentu saja tidak lemah, tetapi jika dibandingkan dengan seluruh kultivator di Wilayah Timur, mereka mungkin tampak sangat biasa.     

Tentu saja, sekelompok orang yang sangat luar biasa juga akan muncul pada hari ini. Para jenius muda dari klan terkemuka yang sudah sangat terkenal sebelum memasuki tahap penilaian telah menampilkan bakat yang menakjubkan.     

Beberapa orang memiliki roh kehidupan ganda, sementara yang lainnya memiliki bakat-bakat unik. Sebagai contoh, sang gadis naga dari Klan Naga baru saja merayakan ulang tahunnya yang keempat belas dan dia sudah menjadi seorang Dragon Master di tingkat Dharma Plane. Meskipun dia baru saja memasuki Dharma Plane, hal itu masih cukup membuat orang-orang merasa takjub dengan keuntungan yang bisa didapatkan oleh keturunan klan terkemuka.     

Orang-orang biasa akan tertinggal jauh di belakang untuk mengejar ketertinggalan karena mereka telah menerima sumber daya terbaik sejak lahir. Ketika mereka mulai berkultivasi, mereka sudah bisa melewati tingkat-tingkat dasar satu per satu. Fondasi mereka sangat stabil dan mereka tidak akan mengalami hambatan sama sekali. Namun, semua kejadian ini tampaknya sama sekali tidak penting bagi Ye Futian. Dia masih berkultivasi dengan tenang di Paviliun Celestial, mencoba untuk mencapai Noble Plane secepat mungkin. Karena hanya dengan cara itu dia akan menjadi cukup kuat untuk menjelajahi Negeri Barren.     

Di malam hari, suasana di Paviliun Celestial terlihat sangat ramai, bahkan bisa dibilang penuh sesak. Para murid dari klan-klan terkemuka yang telah melewati babak pertama datang kemari untuk merayakan keberhasilan mereka.     

Long Ling'er juga berada disini, tetapi dia tidak pergi ke Kolam Peri. Sebaliknya, dia berkunjung ke kamar Ye Futian untuk bertanya kepadanya.     

Ketika melihat tatapan mata dari gadis itu, Ye Futian tertawa dan berkata, "Siapa yang telah membuat Ling'er-ku marah?"     

"Menurutmu?" Long Ling'er menatap ke arah Ye Futian dengan penuh amarah. "Kau telah setuju bahwa kau akan datang dan mendukungku selama penilaian berlangsung. Kenapa aku tidak melihatmu disana?"     

"Hari ini seluruh kota berada disana. Dengan begitu banyak orang yang hadir, apakah kau dapat melihatku diantara kerumunan orang?" ujar Ye Futain.     

"Apakah kau benar-benar pergi kesana?" Long Ling'er mengedipkan matanya.     

"Nah. Kau bahkan tidak tahu apakah aku pergi kesana atau tidak. Jadi apa bedanya jika aku benar-benar pergi kesana?" ujar Ye Futian, sambil tersenyum.     

"Kau hanya berusaha mengelak!" Long Ling'er mengeluh.     

"Aku tahu penilaian di babak pertama akan memakan waktu tiga hari dan banyak orang akan berpartisipasi. Tidak ada artinya bagiku untuk pergi kesana dan menyaksikan penilaian tersebut. Setelah babak pertama selesai aku akan datang untuk mendukungmu," ujar Ye Futian, sambil tersenyum.     

"Benarkah?" Long Ling'er menatap ke arah Ye Futian dengan curiga. "Kau tidak berbohong?"     

"Aku tidak pernah berbohong," jawab Ye Futian.     

"Aku akan mempercayaimu kali ini," ujar Long Ling'er dengan ragu-ragu. Kemudian, dia tersenyum dan berjalan mendekat untuk memeluk Ye Futian. "Kakak Futian, ayo kita makan bersama-sama." Setelah itu, dia menarik Ye Futian keluar. Ye Futian terdiam tapi ia tidak bisa berbuat apa-apa.     

Tiga hari kemudian, area di luar Sekolah Starry telah dipenuhi dengan kerumunan orang. Banyak orang sedang menatap ke arah tempat suci untuk berkultivasi di Wilayah Timur tersebut. Hari ini, Sekolah Starry akan secara resmi mulai memutuskan orang-orang yang bisa menjadi murid mereka. Di luar gerbang, suasana menjadi sangat ramai karena banyak orang sedang membicarakan tentang ujian penerimaan di Sekolah Starry.     

"Penilaian dalam tiga hari terakhir ini benar-benar kejam dan sangat banyak pelamar yang tersingkir. Beberapa orang tersingkir tepat setelah mereka mengatakan usia dan tingkat Plane mereka dan mereka bahkan tidak mendapatkan kesempatan untuk menunjukkan kemampuan mereka."     

"Hal ini tidak bisa dihindari. Setiap tahun, banyak orang akan mendaftar untuk mengikuti ujian penerimaan ini. Para penguji jelas akan bersikap tegas. Jika usia dan tingkat Plane para pelamar tidak memenuhi persyaratan, dia akan langsung tersingkir."     

"Kali ini, menurutmu siapa yang akan menjadi pendatang baru paling populer?"     

"Sudah ada dua orang pelamar yang telah menarik banyak perhatian."     

"Maksudmu sang gadis naga dari Gunung Barat dan pemuda Roc dari Klan Jin?"     

"Benar. Keduanya masih sangat muda tetapi kemampuan mereka sudah sangat luar biasa. Sang gadis naga dari Gunung Barat adalah seorang Dragon Master, sedangkan pemuda Roc itu dapat dikatakan sebagai kultivator junior paling berbakat di Klan Jin saat ini. Mereka berdua bahkan belum berusia 15 tahun."     

Ketika kerumunan orang saling mengobrol satu sama lain, orang-orang yang telah memegang token di tangan mereka melangkah ke dalam Sekolah Starry satu per satu, berjalan menuju sebuah alun-alun yang luas di bagian dalam. Disana, sudah terdapat banyak orang yang berkumpul. Mereka yang berhasil melewati babak pertama akan mendapatkan sebuah token dan mereka bisa langsung memasuki Sekolah Starry untuk mengikuti babak kedua. Hanya anggota keluarga dan teman-teman mereka yang bisa masuk dan menyaksikan pertempuran, sedangkan yang lainnya hanya bisa menonton dari luar sekolah.     

Tiba-tiba, terdengar suara raungan seekor naga di kejauhan. Seekor naga es menukik dari atas langit dan mendarat di luar Sekolah Starry. Banyak orang berjalan keluar dan memandang ke arah gadis yang berada di hadapan mereka. Gadis itu tentu saja adalah Long Ling'er. Namun, ketika Long Linger mencapai gerbang Sekolah Starry, dia berhenti dan berbalik untuk melihat ke arah kerumunan orang, seolah-olah dia sedang mencari seseorang.     

Tiba-tiba, sekelompok orang keluar dari kerumunan tersebut. Mereka adalah Ye Futian dan teman-temannya.     

"Kakak Futian," Long Ling'er berteriak, sambil tersenyum. Dalam sekejap, banyak orang memandang ke arah Ye Futian. Siapa sebenarnya pria ini?     

"Aku telah membawa mereka kemari untuk menyaksikan penilaian." Ye Futian menunjuk ke arah teman-temannya yang berada di sampingnya.     

"Tidak masalah," Long Ling'er mengangguk. Kemudian, dia memberikan token miliknya pada para penjaga di gerbang tersebut dan membawa Ye Futian dan yang lainnya ke dalam.     

Semua orang bisa mengenali sang puteri dari Gunung Barat sehingga para penjaga jelas tidak akan menghentikan Ye Futian. Ditambah lagi, sejak awal mereka telah diizinkan untuk masuk.     

Kelompok itu telah memasuki Sekolah Starry. Alun-alun yang luas di depan mereka sudah dipenuhi oleh banyak orang. Selain itu, ada juga anggota dari Sekolah Starry yang berada di tangga bagian depan dengan banyak murid Sekolah Starry mendampingi mereka di bagian belakang. Mereka datang kemaru untuk melihat junior-junior mereka yang baru saja diterima.     

Long Mu, Jin Yunxiao, Gu Yunxi, Jiang Nan, Wang Yuqing, dan yang lainnya sudah berada disini.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.