Legenda Futian

Tiga Sekolah Terbesar Berkumpul



Tiga Sekolah Terbesar Berkumpul

0Setelah keributan yang ditimbulkan oleh Zhen Rong berakhir, suasana di Paviliun Celestial perlahan-lahan kembali normal, dan tidak ada lagi yang membuat masalah di tempat tersebut.     
0

Ye Futian sedang berkultivasi dengan tenang di dalam Paviliun Celestial, meningkatkan Energi Spiritualnya, melatih permainan guqinnya dan mengasah seni bela dirinya. Sesekali, Loulan Xue akan pergi ke kota untuk mendapatkan beberapa sumber daya untuk membantu kultivasinya. Meskipun hal itu tidak dapat membantunya meraih terobosan, tetapi dia perlahan-lahan menjadi semakin kuat.     

Hal ini juga menjadi tujuan utama Ye Futian untuk datang ke Kota Langit Suci. Di Wilayah Timur Negeri Barren ini, dia akan meningkatkan tingkat kultivasinya hingga mencapai Noble Plane. Kepentingan lainnya bisa ditunda untuk sementara waktu. Setelah dia berhasil memasuki Noble Plane, dia akan memiliki lebih banyak pilihan untuk diambil. Dia bisa tinggal di Kota Langit Suci untuk berkultivasi atau berpetualang ke tempat yang lebih jauh. Tingkat Arcana Plane terlalu lemah untuk melakukan perjalanan di penjuru Negeri Barren.     

Beberapa hari terakhir, Long Ling'er sering datang kemari untuk mengunjunginya, dan Ye Futian kadang-kadang akan membimbing Long Ling'er ketika berlatih memainkan guqin. Saat ini, Long Ling'er sedang berada di Paviliun Celestial, tepatnya di tempat Ye Futian menginap.     

Alunan melodi guqin yang merdu perlahan-lahan berhenti. Long Ling'er duduk dengan tenang di bagian samping, dan ketika dia melihat Ye Futian berhenti bermain guqin, sambil tersenyum lebar dia berkata, "Kakak Futian, setiap kali aku mendengarkanmu bermain guqin, aku seperti terbawa ke dalam konsepsi artistik yang diciptakan oleh melodi guqinmu. Kapan aku bisa melakukan hal ini?"     

"Teruslah berlatih. Semakin sering berlatih, konsepsi artistik dari musikmu akan terlihat semakin jelas. Ketika aku mulai mempelajari guqin, usiaku satu tahun lebih tua darimu saat ini," jawab Ye Futian, sambil tersenyum.     

"Kau berbohong padaku lagi." Long Ling'er tertawa sambil menjawabnya. Jika latihan dapat menutupi perbedaan kekuatan, mengapa diperlukan bakat untuk menjadi kultivator yang hebat?     

Ye Futian membelalakkan mata padanya. Gadis ini terlalu cerdik.     

"Kakak Futian, ibuku telah menetapkan sebuah target untukku. Jika aku tidak dapat mencapainya dalam kurun waktu satu tahun, aku harus bergabung dengan Sekolah Starry tahun depan," keluh Long Ling'er.     

"Sepertinya kau harus mulai giat berkultivasi sekarang." Ye Futian tersenyum, dan melanjutkan, "Jika kau tidak dapat mencapai target tersebut, itu adalah kesalahanmu sendiri. Kalau sudah begitu, dengarkan saja kata-kata ibumu dan bergabunglah dengan Sekolah Starry untuk berkultivasi."     

"Baiklah..." Long Ling'er bergumam. Dia sepertinya tetap tidak ingin bergabung dengan Sekolah Starry.     

"Kau sudah terlalu lama disini, sudah waktunya kau pulang," ujar Ye Futian sambil mengusap kepala Long Ling'er.     

Long Ling'er merengut pada Ye Futian, lalu ia berdiri dari tempatnya dan berkata dengan nada kesal, "Aku tahu, kita tidak berasal dari keluarga yang sama." Setelah itu, Long Ling'er berjalan keluar dari tempat tersebut dengan eskpresi suram di wajahnya.     

Ye Futian tersenyum masam dan menggelengkan kepalanya, dan setelah Long Ling'er pergi, ia berbalik dan berteriak, "Loulan." Loulan Xue berjalan ke samping Ye Futian dan mendengarnya berkata, "Kalau tidak salah, bukankah besok adalah hari dimana Medan Pertempuran Seni Bela Diri akan dibuka?"     

"Benar." Loulan Xue mengangguk pelan.     

"Hal-hal yang telah kuminta agar kau menyelidikinya, apakah kau sudah menyelidikinya dengan jelas?" Ye Futian bertanya.     

"Sudah." Loulan Xue menganggukkan kepalanya dan menjelaskan, "Medan Pertempuran Seni Bela Diri terletak di pusat Kota Langit Suci. Rumor mengatakan bahwa Kota Langit Suci mulai berkembang dengan Medan Pertempuran tersebut sebagai titik pusatnya. Di wilayah Kota Langit Suci yang luas ini, Medan Pertempuran Seni Bela Diri berada di pusat kota, dijaga oleh kultivator-kultivator kuat dari Tiga Sekolah Terbesar."     

"Jika kita ingin masuk ke dalam Medan Pertempuran Seni Bela Diri, kita membutuhkan para kultivator dari Sage Plane untuk mengantar kita masuk. Wilayah luar dari Medan Pertempuran tersebut dikelilingi oleh aura Sage yang ditinggalkan para leluhur sehingga tidak dapat ditembus oleh generasi muda mereka. Aura mereka mungkin akan dihancurkan oleh aura Sage tersebut jika mereka tidak bisa menahan kekuatannya." Loulan Xue melanjutkan penjelasannya tentang Medan Pertempuran Seni Bela Diri, "Selain itu, Medan Pertempuran tersebut memiliki sembilan tingkat, bernama Sembilan Tingkat dari takdir seni bela diri. Semakin dalam tingkat Medan Pertempuran itu, semakin banyak pula keuntungan yang bisa diperoleh. Dalam ratusan tahun terakhir, hanya ada satu orang di Kota Langit Suci yang telah melangkahkan kaki ke tingkat kesembilan dari Medan Pertempuran seni bela diri. Orang itu disebut sebagai 'sang jenius terbaik dalam seribu tahun terakhir' kala itu."     

"Siapa dia?" Ye Futian bertanya.     

"Long Yitian, paman dari Long Ling'er," jawab Loulan Xue.     

Ye Futian merasa kecewa. Bagaimana mungkin kultivator sehebat itu telah meninggal dunia? dia berpikir dalam hati.     

"Jadi, selain murid-murid dari Tiga Sekolah Terbesar, tidak adakah cara lain untuk masuk ke dalam Medan Pertempuran Seni Bela Diri?" Ye Futian bertanya. Inilah yang menjadi masalah saat ini.     

"Ada cara lainnya. Untuk masuk ke dalam Medan Pertempuran Seni Bela Diri itu kita membutuhkan perlindungan dari seorang Sage. Orang-orang selain murid dari Tiga Sekolah Terbesar tidak akan dicegah jika mereka mencoba untuk masuk ke dalamnya. Bagi Tiga Sekolah Terbesar, perilaku bunuh diri semacam ini tidak layak mendapat perhatian mereka," jawab Loulan Xue.     

"Baiklah. Sebaiknya kita bersiap-siap, kita akan berangkat kesana besok," Ye Futian memberi perintah. Loulan Xue mengangguk pelan dan tidak mengajukan pertanyaan lagi. Dia akan melakukan apa-pun yang diminta oleh Ye Futian, asal tidak melewati batasan yang dia miliki. Dia juga bisa merasakan bahwa seiring berjalannya waktu, dirinya dan Ye Futian perlahan-lahan mulai terbiasa dengan peran mereka masing-masing. Dia masih ingat ketika mereka berada di Pondok, Ye Futian belum terbiasa untuk menyuruhnya melakukan sesuatu, dan sering merasa canggung padanya. Namun, rasa canggung ini telah menghilang.     

Loulan Xue tentu memahami bahwa ketika Ye Futian semakin dewasa, dia juga akan terus berubah. Sifat kekanakannya perlahan-lahan berkurang, dan kepercayaan diri yang terpancar dari dalam dirinya semakin kuat dari hari ke hari. Auranya juga perlahan-lahan mulai berubah. Dia masih berada di tingkat Arcana Plane. Seperti apa Ye Futian nantinya jika dia berada di Noble Plane? Bagaimana dengan Sage Plane atau tingkat Plane yang lebih tinggi? Dia ingin melihat seperti apa Ye Futian di masa depan, dan dia benar-benar memiliki kesempatan untuk melihatnya sendiri.     

…     

Pada hari kedua, Kota Langit Suci dipenuhi dengan obrolan. Setiap tahun, akan ada hal-hal mengejutkan yang terjadi secara berturut-turut. Ujian penerimaan Tiga Sekolah Terbesar adalah yang pertama, dan yang kedua adalah pembukaan Medan Pertempuran Seni Bela Diri.     

Setiap tahun, ketika Medan Pertempuran Seni Bela Diri dibuka, tempat itu bisa dikatakan sebagai sebuah tempat untuk menguji bakat yang dimiliki oleh murid-murid dari Tiga Sekolah Terbesar. Berdasarkan berapa banyak tingkat yang berhasil mereka capai di Medan Pertempuran Seni Bela Diri, potensi masa depan mereka akan langsung ditentukan. Demikian pula, acara itu merupakan sebuah kompetisi antara Tiga Sekolah Terbesar, untuk melihat murid-murid dari sekolah manakah yang tampil lebih menonjol.     

Tentu saja, hal yang ingin dilihat oleh warga Kota Langit Suci adalah siapa yang bisa melangkahkan kaki ke tingkat kedelapan dan kesembilan dari Medan Pertempuran Seni Bela Diri dan menunjukkan bakat mereka yang luar biasa.     

Dalam sejarah Kota Langit Suci, mereka yang bisa melangkahkan kaki ke tingkat kedelapan dan kesembilan dari Medan Pertempuran Seni Bela Diri pasti akan menjadi tokoh penting di Kota Langit Suci atau pergi menjelajah setelah mendapat kekuatan yang luar biasa, asalkan mereka tidak mati sebelum hal ini terjadi.     

Bagaimana mungkin warga Kota Langit Suci tidak menantikan momen seperti ini? Tiga Sekolah Terbesar memiliki para kultivator berbakat paling hebat di Kota Langit Suci, dan sekarang saatnya untuk melihat siapa yang terbaik diantara mereka.     

Pada saat ini, di pusat Kota Langit Suci, banyak orang sudah berkumpul di sekitar Medan Pertempuran Seni Bela Diri. Namun, area di depan Medan Pertempuran tersebut tampak kosong. Area itu merupakan tempat untuk murid-murid dari Tiga Sekolah Terbesar.     

Di atas langit, sekelompok kultivator kuat mulai mendarat. Sekolah Blazing Sun telah tiba. Selain murid-murid dari Sekolah Blazing Sun, terdapat pula banyak senior dan anggota dari klan terkemuka. Mereka semua ingin menyaksikan penampilan dari generasi muda mereka.     

Setelah Sekolah Blazing Sun tiba, perwakilan dari Sekolah Bright Moon dan Sekolah Starry juga telah tiba disini. Dalam sekejap mata, area kosong tersebut telah dipenuhi oleh ribuan kultivator muda, mereka semua berada di tingkat Arcana Plane.     

Medan Pertempuran Seni Bela Diri adalah sebuah tempat pelatihan bagi para kultivator tingkat Arcana Plane dan tingkat Plane di bawahnya.     

Banyak monster iblis yang kuat muncul di atas langit. Di satu arah tertentu, terlihat seekor naga iblis. Di atas naga itu duduk seorang wanita cantik, pandangannya tertuju pada area di bawahnya. Banyak orang memandang ke arahnya, dia adalah Nyonya Long dari Klan Naga Gunung Barat. Dia datang kemari secara pribadi untuk menyaksikan Long Mu memasuki Medan Pertempuran Seni Bela Diri.     

Banyak orang mengetahui alasan mengapa Nyonya Long datang kemari. Bertahun-tahun yang lalu, pencapaian Long Yitian di Medan Pertempuran Seni Bela Diri menyebabkan reputasinya meroket di Kota Langit Suci, membuatnya menjadi seorang legenda. Klan Naga Gunung Barat memiliki harapan besar pada Long Mu, dan Nyonya Long ingin menyaksikan secara langsung apakah Long Mu dapat meneruskan pencapaian ayahnya dan mampu melangkahkan kaki ke tingkat kesembilan dari Medan Pertempuran Seni Bela Diri.     

Tentu saja, dengan kekuatan Long Mu saat ini yaitu di Arcana Plane tingkat menengah, kemungkinan besar dia tidak mampu menyamai pencapaian ayahnya. Waktu yang tepat baginya mungkin pada tahun depan ketika dia telah mencapai puncak Arcana Plane.     

Selain Nyonya Long, banyak tokoh penting dari berbagai klan hadir disini, menyaksikan Medan Pertempuran dari atas langit. Mereka juga mengantisipasi penampilan dari anggota klan mereka.     

"Nyonya, lama tidak bertemu dengan anda. Anda masih terlihat cantik seperti biasanya." Di udara, satu sosok sedang menatap ke arah Nyonya Long. Dia adalah seorang Tetua dari Klan Jin, auranya sangat kuat dan terasa seperti aura pedang.     

Tatapan mata Nyonya Long tertuju padanya dengan acuh tak acuh dan dia tidak menjawabnya.     

"Kali ini, dari anggota Klan Naga yang memasuki Medan Pertempuran Seni Bela Diri, Long Mu sepertinya menjadi anggota yang melangkah paling jauh. Dengan tingkat Plane miliknya saat ini, dia mungkin bisa memasuki tingkat keenam. Namun, Jin Yunlang dari klan kami, Jin Yunxiao dari Sekolah Starry, tidak akan akan kalah dari Long Mu, terutama Jin Yunlang. Dia sudah memasuki tingkat keenam tahun lalu. Tahun ini, dia akan menantang tingkat kedelapan," ujar Tetua dari Klan Jin itu dengan percaya diri.     

Jin Yunlang adalah anggota dari Klan Jin yang merupakan seorang jenius di Arcana Plane tingkat atas, yang berkultivasi di Sekolah Starry.     

"Kau lebih baik membiarkan Jin Yunlang bersaing dengan anggota klan terkemuka dari dua sekolah lainnya," jawab Nyonya Long dengan acuh tak acuh.     

Kali ini, Tiga Sekolah Terbesar telah mendapatkan begitu banyak kultivator berbakat sebagai murid mereka. Penduduk Kota Langit Suci tidak dapat memprediksi siapa yang bisa melangkah paling jauh.     

Sekolah Starry memiliki Jin Yunlang, Gu Ming, Long Mu, Jin Yunxiao, serta talenta muda di kelompok Arcana Plane, Bai Qiong.     

Sekolah Blazing Sun, Sekolah Bright Moon, Klan Chen, Klan Zhen serta para jenius lainnya dari dua Sekolah Terbesar lainnya juga sangat luar biasa. Kali ini, akan ada begitu banyak jenius yang memasuki Medan Pertempuran Seni Bela Diri. Tidak ada yang tahu siapa yang akan melangkah paling jauh hingga akhir.     

Ujian kali ini sangat penting. Tempat ini tidak hanya digunakan untuk menguji potensi mereka, tetapi juga peluang mereka untuk meraih keberuntungan. Semakin jauh mereka melangkah, akan semakin baik peluang yang mereka dapatkan.     

Tidak ada seorang-pun yang ingin melewatkan kesempatan seperti itu.     

"Kakak Futian." Pada saat ini, di samping Nyonya Long, terdengar sebuah suara yang nyaring. Dia adalah Long Ling'er, tatapan matanya bergerak ke arah kerumunan orang lalu mendarat ke arah Ye Futian dan kelompoknya diantara kerumunan orang tersebut.     

Saat suaranya terdengar, tatapan mata yang tak terhitung jumlahnya memandang ke arah Ye Futian. Satu bulan yang lalu, Ye Futian tiba-tiba menjadi terkenal, sehingga banyak orang masih mengingat identitasnya. Namun, banyak orang hanya menatapnya dengan ekspresi serius. Dalam kurun waktu satu bulan terakhir, tidak ada banyak berita tentang Ye Futian sejak dia berkultivasi di Paviliun Celestial, dan dia tidak pergi menemui Zhen Rong maupun Chen Liu. Jelas, dia telah menolak penawaran mereka. Tapi kenapa dia hadir disini sekarang? Apa tujuannya untuk datang kemari?     

"Ini adalah kesempatan terakhirmu, apakah kau sudah memikirkannya dengan matang?" Dari kerumunan murid-murid Sekolah Bright Moon, satu sosok yang mempesona sedang menatap ke arah Ye Futian. Dia adalah Zhen Rong, dia masih bersedia memberi Ye Futian kesempatan terakhir.     

"Aku sudah menentukan pilihanku satu bulan yang lalu," jawab Ye Futian dengan nada serius. Zhen Rong memalingkan mukanya dan dia tidak menatapnya lagi. Ye Futian tidak pantas mendapatkan perhatiannya.     

Diantara kerumunan orang, Wang Yuqing melihat sosok Ye Futian, dan dia merasa kasihan padanya. Ye Futian seharusnya bisa bergabung dengan Tiga Sekolah Terbesar, jika dia bisa memasuki Medan Pertempuran Seni Bela Diri kali ini, dia mungkin bisa memperoleh peluang dari tempat ini.     

"Ayo kita pergi." tiba-tiba terdengar sebuah suara, dan orang-orang dari Tiga Sekolah Terbesar mengangguk pelan. Kerumunan orang itu mulai bergerak menuju Medan Pertempuran Seni Bela Diri.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.