Legenda Futian

Belajar Secara Diam-Diam



Belajar Secara Diam-Diam

1Pohon kuno itu bergetar perlahan, memancarkan cahaya mistis berwarna hijau ke setiap sudut ruangan. Dengan tubuh diselimuti oleh pohon kuno, tubuh Ye Futian terlihat seperti sebuah batu giok. Cahaya berwarna hijau yang tak berbatas itu mengalir ke dalam tubuhnya. Cahaya itu tampaknya telah berubah menjadi sebuah aura kehidupan dan menyebar melalui pembuluh nadinya untuk memulihkan bagian dalam tubuhnya yang terluka parah.     2

Ye Futian menutup matanya dan merasakan semua yang terjadi di tubuhnya saat ini. Organ-organnya terluka parah. Pembuluh nadinya telah rusak dan tulang-tulangnya patah. Dia telah menjadi seseorang yang benar-benar cacat yang hampir saja tewas terbunuh. Lawannya tidak ingin dia mati secara langsung di Sekolah Blazing Sun tetapi memilih untuk memutilasinya. Kalau tidak, menghancurkan aura spiritualnya dengan Aura Sage adalah cara yang paling mudah untuk membunuhnya. Cara itu bisa membunuh seseorang lebih efektif daripada hanya menyerang secara fisik. Mungkin lawannya ragu-ragu, jadi Ye Futian masih bisa bertahan hidup. Tetapi bagi banyak orang, lebih baik mati daripada hidup dengan tubuh seperti itu.     

Pada saat ini, tubuh Ye Futian yang terluka parah mulai pulih sedikit demi sedikit. Sebagai roh kelahirannya, pohon kuno itu memiliki kekuatan yang luar biasa untuk memulihkan segala sesuatu yang ada di dunia ini.     

Ketika cahaya hijau itu menyebar di setiap bagian tubuhnya, wajah pucat Ye Futian perlahan-lahan kembali terlihat normal. Setelah menderita luka-luka ini, pemulihan ini tidak cukup baginya untuk mengurangi semua rasa sakit yang dialaminya. Ketika luka dalam di tubuhnya telah pulih, cahaya hijau itu masuk semakin dalam di pembuluh darahnya yang telah rusak untuk memulihkannya seperti sedia kala.     

Pada saat yang sama, roh kehidupan lainnya seperti Kera, Naga dan Roc Emas muncul di dalam pohon itu satu per satu. Naga itu berputar mengitari pohon kuno tersebut. Kera itu berdiri di dalam pohon dan Roc Emas itu bertengger di atas pohon. Kemudian mereka masuk ke dalam tubuh Ye Futian bersama dengan cahaya hijau tersebut.     

Dia terbawa dalam pikirannya dan seberkas cahaya yang berapi-api muncul di sekitar tubuhnya. Cahaya suci mengalir di sekitar tubuhnya seperti lautan bintang. Cahaya itu mengikuti cahaya hijau yang menyebar di dalam tubuhnya. Setiap inci yang dilewati oleh cahaya itu, pembuluh darah yang rusak telah dipulihkan dan tulang baru tumbuh di bagian tulang yang patah.     

Rumor mengatakan bahwa begitu seseorang berkultivasi ke tingkat Plane tertentu, ia bisa menjadi abadi. Dalam hal ini, pemulihan patah tulang adalah sebuah masalah kecil. Tapi Ye Futian hanya berada di tingkat Arcana Plane. Apa yang sedang terjadi saat ini benar-benar sebuah keajaiban.     

Pembuluh darah dan tulangnya dipulihkan secara bertahap. Cahaya hijau itu bersama-sama dengan kekuatan sihir lainnya dari elemen yang berbeda masuk ke dalam tubuhnya, membuat pembuluh darahnya seperti pembuluh darah seekor naga dan tulangnya sekeras tulang seekor Roc Emas. Tubuhnya memancarkan cahaya bintang dan menjadi tak terkalahkan.     

"Aku benar-benar berhasil melakukannya." Ye Futian tampak terkejut. Dia hanya ingin mencobanya. Ketika mengingat bahwa roh kelahirannya memiliki kekuatan untuk memulihkan segalanya, ia mengeluarkan roh kelahirannya untuk memulihkan tubuhnya yang terluka. Sekarang, dia telah berhasil. Pembuluh darah dan tulang-tulangnya sangat sulit untuk dilukai sekarang.     

Ketika mengetahui bahwa nyawanya tidak lagi terancam, Ye Futian menutup matanya dan memfokuskan dirinya untuk memulihkan dirinya.     

…     

Peristiwa itu telah menimbulkan kehebohan di Sekolah Starry.     

Orang-orang terus berdatangan untuk mengunjungi Istana sang Putra. Gu Yunxi juga datang berkunjung. Dia terlihat sangat cemas, tetapi Yu Sheng menghentikannya begitu ia tiba di depan ruangan Ye Futian. Yu Sheng juga merasa cemas, tetapi Ye Futian telah memintanya untuk menjaga pintu ini.     

Yu Sheng mengenal sosok Ye Futian. Ye Futian mungkin sedang melakukan sesuatu yang sangat penting. Dia pasti berusaha memulihkan tubuhnya; dia tidak bisa diganggu oleh siapa-pun yang datang mengunjunginya.     

Long Ling'er juga datang berkunjung setelah mendengar berita tersebut, tetapi dia juga terhenti di depan ruangan Ye Futian. Gu Yunxi dan Long Ling'er datang kemari karena mereka merasa khawatir tentang kondisi Ye Futian sementara banyak orang lainnya datang berkunjung untuk melihat bagaimana Ye Futian akan mati nantinya.     

Ye Futian memiliki kemampuan yang sangat luar biasa sehingga ada banyak orang yang merasa iri padanya. Selama Ye Futian berada di Sekolah Starry, murid-murid yang lain tidak akan memiliki kesempatan untuk diperhatikan oleh kepala sekolah. Bahkan mereka yang sangat berbakat-pun tidak akan memiliki kesempatan.     

Tidak ada seorang-pun yang menyangka bahwa kultivator berbakat yang telah dinobatkan sebagai sang Putra beberapa bulan yang lalu tiba-tiba menjadi begitu menyedihkan. Dan sebuah fakta bahwa tokoh-tokoh penting dari Sekolah Blazing Sun adalah pihak yang bertanggung jawab dalam membuat Ye Futian terlihat tragis, menunjukkan bahwa semakin kuat seseorang, maka semakin mudah baginya untuk dibenci oleh orang lain. Ditambah lagi, ia memiliki warisan yang diinginkan oleh dua sekolah lainnya.     

Dalam sekejap, berita itu menyebar ke seluruh penjuru Kota Langit Suci, menyebabkan kegemparan dimana-mana.     

Ketika para kultivator kuat dari Sekolah Starry pergi menuju Istana Sembilan Awan, Sekolah Blazing Sun memanfaatkan kesempatan itu untuk membawa pergi sang Putra. Cara itu memang licik, tetapi pada akhirnya Ye Futian hampir saja tewas terbunuh. Sekolah Blazing Sun telah kehilangan seorang Sage yang kuat dan seluruh wilayah dari Sekolah Blazing Sun telah berubah menjadi reruntuhan.     

Selain itu, Sekolah Bright Moon juga memaksa Ye Futian untuk menyerahkan seberkas cahaya suci yang diwarisi dari para Saint. Banyak orang menghela napas ketika mengetahui takdir Ye Futian yang menyedihkan ini.     

Setelah apa yang terjadi, Tiga Sekolah Terbesar tidak akan tenang seperti sebelumnya. Peperangan mungkin bisa saja terjadi. Jika Yang Ding tidak menahan diri, dia mungkin sudah menyatakan perang terhadap Sekolah Starry.     

Setengah bulan kemudian di Istana sang Putra, pembuluh darah dan tulang-tulang Ye Futian telah membaik, tetapi dia masih berdiam diri di kamarnya. Semua orang sedang menunggunya dan Yu Sheng merasa sangat khawatir. Dia bisa merasakan aura spiritual yang kuat dari dalam ruangan itu. Tampaknya, Ye Futian baik-baik saja, jadi Yu Sheng hanya bisa terus menunggu.     

Chen Yuan sering datang kemari untuk menanyakan kondisinya, tetapi tidak ada yang tahu secara spesifik bagaimana keadaan Ye Futian sekarang. Gu Yunxi dan Long Ling'er adalah dua orang yang paling sering datang berkunjung. Wang Yurou dan Shen Yu juga sering datang kemari.     

Satu bulan kemudian, tubuh Ye Futian secara garis besar telah pulih. Dia merentangkan tangannya dan mendengar tulang-tulangnya mengeluarkan suara gemeretak, tetapi dia tetap tidak keluar dari kamarnya.     

Seluruh Kota Langit Suci, termasuk dua sekolah besar lainnya, juga sedang menunggunya.     

Waktu terus berlalu. Hubungan antara Tiga Sekolah Terbesar semakin memburuk. Konflik diantara murid-murid mereka cukup sering terjadi. Banyak juga peristiwa lainnya yang terjadi, membuat orang-orang secara perlahan-lahan mulai melupakan nama Ye Futian. Semakin sedikit yang menyinggung namanya di kota ini.     

Sebuah berita telah tersebar dari Sekolah Starry bahwa kemampuan kultivasi dari Ye Futian benar-benar telah dihancurkan. Bahkan Chen Yuan, sang kepala sekolah tidak bisa menyelamatkannya. Selain itu berita itu menyebutkan bahwa Istana sang Putra telah disegel. Sang Putra, Ye Futian, mungkin sudah mati atau menjadi cacat secara permanen. Beberapa orang menduga bahwa Sekolah Starry mungkin telah mengambil Cahaya Suci dengan kekuatan bintang milik Ye Futian dan memenjarakan Ye Futian di istana tersebut selama sisa hidupnya.     

Sang Putra dari Sekolah Starry dulunya begitu luar biasa tetapi kini kejayaannya telah memudar begitu cepat seperti sebuah bintang jatuh.     

Orang-orang mengeluh dan menghela napas. Mereka merasa kagum dengan kekuatan dan kekejaman yang telah ditunjukkan oleh Sekolah Blazing Sun.     

…     

Setelah mendapatkan cahaya suci, Yang Ding, kepala Sekolah Blazing Sun, dan Gong Kui, kepala Sekolah Bright Moon, seringkali terlihat memancarkan cahaya dari tubuhnya dan mencoba memahami teknik dari para Saint yang terkandung dalam cahaya tersebut setiap mereka berkultivasi.     

Sekarang, Sekolah Blazing Sun telah dibangun kembali. Yang Ding menyilangkan kakinya dan duduk di dalam Istana Matahari, bermandikan sinar matahari yang bersinar dari atas langit. Sinar-sinar cahaya itu terlihat cukup besar. Spiritual Qi elemen api yang mengerikan berkumpul di sekitar tubuhnya, membuatnya terlihat seperti seorang Dewa Api.     

Cahaya suci kembali menyinari kepalanya dan ia terlihat sangat menyilaukan di bawah pancaran sinar matahari. Di belakangnya terbentuk sebuah tungku matahari suci yang mampu menyerap semua kekuatan api di dunia ini dan membakar segalanya. Kekuatan ini tercatat di dalam Kitab Suci Matahari yang diturunkan dari zaman kuno. Terdapat banyak teknik dan kemampuan kuat lainnya di dalam Kitab Suci tersebut. Orang-orang yang memiliki roh kehidupan berbentuk matahari dapat mengkultivasinya secara maksimal.     

Bahkan orang-orang seperti Yang Ding fokus berkultivasi dengan cahaya suci tersebut. Dengan bantuan dari kekuatan cahaya suci, ia telah mengalami beberapa perkembangan dalam memahami teknik yang terkandung dalam Kitab Suci tersebut.     

Yang Ding tidak tahu bahwa di sebuah istana dari Sekolah Starry berada sangat jauh dari Sekolah Blazing Sun, terdapat satu sosok yang sedang duduk, sama seperti dirinya. Matahari menggantung tinggi di atas sosok itu dan kobaran api matahari terus berkobar di belakang tubuhnya, perlahan-lahan berkumpul menjadi sebuah tungku matahari suci yang mengerikan. Tungku itu mengumpulkan Spiritual Qi elemen api yang tak ada habisnya dari dunia ini seperti matahari.     

Sosok berwajah tampan dengan rambut panjang ini menutup kedua matanya dan berkultivasi dengan tenang. Setelah beberapa saat, ia berhasil membentuk tiga buah tungku yang sama. Kemudian, dia berhenti berkultivasi. Ketika dia membuka matanya, sinar matahari itu menghilang secara tiba-tiba.     

Pemuda itu adalah Ye Futian.     

"Berapa banyak tungku yang bisa kau bentuk?" tanya Yu Sheng setelah Ye Futian berhenti berkultivasi.     

"Menurut Kitab Suci Matahari, apabila sembilan tungku telah terbentuk, semuanya dapat disempurnakan," jawab Ye Futian.     

"Kau benar-benar bisa melihat kepala Sekolah Blazing Sun sedang berkultivasi?" Ye Wuchen terlihat ragu. Ye Futian berkata bahwa begitu Yang Ding membuka Kitab Suci Matahari, dia bisa melihat apa yang sedang dia lakukan.     

"Tentu, aku bahkan bisa melihat bagaimana caranya berkultivasi. Tapi sayang sekali aku tidak bisa mendapatkan pemahamannya." Ye Futian tampak sedikit kecewa. Ketika mendengar keluhan dari Ye Futian, Ye Wuchen dan Yu Sheng benar-benar tidak bisa berkata-kata.     

Jika Yang Ding dari Sekolah Blazing Sun dan Gong Kui dari Sekolah Bright Moon mengetahui bahwa Ye Futian dapat mempelajari teknik yang mereka gunakan ketika mereka berkultivasi melalui cahaya suci, mereka mungkin akan datang kemari untuk membunuh Ye Futian dengan cara apa-pun.     

"Futian." Pada saat ini, Chen Yuan muncul di hadapan Ye Futian. Selain kelompok Yu Sheng, Chen Yuan adalah satu-satunya yang bisa memasuki Istana sang Putra. Tempat ini telah disegel. Selain Chen Yuan, tidak ada seorang-pun yang bisa masuk tanpa izin.     

"Kapan kau akan menyelesaikan kultivasimu?" tanya Chen Yuan.     

"Kepala Sekolah Chen, begitu saya mempelajari semua teknik yang digunakan Yang Ding dan Gong Kui, saya akan menghancurkan dua sinar cahaya suci itu dan memberitahu anda seperti apa kemampuan mereka. Di masa depan, Sekolah Starry akan menjadikan warisan dari Tiga Sekolah Terbesar menjadi satu kesatuan dan memiliki teknik dari Saint itu secara lengkap," ujar Ye Futian. Chen Yuan memandang ke arah Ye Futian dengan penuh arti. Pemuda ini pasti sangat ingin membalaskan dendamnya!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.