Legenda Futian

Hari Terakhir Untuk Qin Yu



Hari Terakhir Untuk Qin Yu

Tornado yang terbentuk tidak hanya memukul mundur para Noble, tetapi juga menyapu Gunung Langit dan seluruh wilayah itu. Banyak kultivator kuat memancarkan cahaya dari tubuh mereka. Mereka harus melindungi diri dengan kemampuan masing-masing tetapi mereka masih mengerang kesakitan dan wajah mereka menjadi pucat pasi. Semua kultivator yang berada di atas Noble Plane memilih untuk mundur. Dari arah perkemahan pasukan Negeri Barren, naga-naga meraung dan Gagak Emas berkoak. Langit yang tak terbatas ikut bergetar.     

Setelah beberapa saat, suara lonceng itu berhenti setelah bergema di wilayah barat Barren Timur. Gema dari suara lonceng tersebut dapat terdengar di kaki Gunung Langit.     

Semua orang kini menatap ke arah Ye Futian. Dia berdiri dengan sikap sombong di udara, sambil menatap semua orang. Saat ini, mereka semua mengetahui bahwa Ye Futian adalah orang yang mengendalikan suara lonceng tersebut, sama seperti suara lonceng yang berbunyi di kaki Gunung Langit pada tahun lalu. Dia benar-benar mengendalikan aura dari Gunung Langit.     

Seorang Noble dari Sekte Api Suci tampak membungkuk dengan kepala tertunduk ke bawah. Ia mengangkat kepalanya perlahan-lahan, sambil menatap ke arah Ye Futian dengan ekspresi yang mengerikan muncul di wajahnya. Satu kata yang diucapkan oleh pemuda ini telah menghempaskan tubuhnya ke belakang.     

Mata para kultivator dari Negeri Barren lainnya berbinar. Hal ini sama persis seperti yang dikatakan oleh sang Arhat.     

Ekspresi Qin Yu menjadi sangat buruk lalu dia mencibir. Dengan begini, tidak ada seorang-pun yang bisa melindungi Ye Futian. Dia akan mati hari ini. Tidak peduli apa-pun yang terjadi, dia tidak akan bisa melarikan diri. Dengan kekuatannya saat ini, dia belum mampu untuk mengendalikan Gunung Langit. Pasukan Negeri Barren tidak akan membiarkannya pergi begitu saja. Pondok juga tidak akan bisa melindunginya.     

Tatapan mata Ye Futian tertuju pada kakak-kakak seniornya. Zhuge Hui menyeringai padanya. "Adik Junior, kau ternyata lumayan kuat."     

"Kakak Senior, aku tidak sengaja membunyikan lonceng tersebut." tubuh Ye Futian merinding ketika dia melihat senyuman di wajah Zhuge Hui. Dia benar-benar tidak sengaja membunyikan lonceng tersebut.     

"Aku bertanya-tanya baj*ngan mana yang membunyikan lonceng itu terakhir kali. Aku tidak menyangka bahwa adik juniorku sendiri yang membunyikannya." Senyuman kecil terlintas di kedua mata Zhuge Hui. Dia sudah menebak siapa pelakunya, tetapi ia masih merasa terkejut ketika menyaksikannya secara langsung. Tentu saja, dia tidak benar-benar menyalahkan Ye Futian.     

"Kakak Kedua, aku tidak berbakti pada kakak-kakak senior. Bagaimana kalau aku keluar dari Pondok? Kalian semua bisa kembali ke Gunung Buku. Aku berjanji tidak akan kembali kesana," ujar Ye Futian. Sword Saint dan kultivator lainnya tampak terkejut. Mereka terpana melihat sikap Ye Futian tetapi dengan cepat memahami tindakannya. Pemuda ini... dia khawatir akan melibatkan Pondok dalam masalah ini sehingga dia mencoba untuk memisahkan dirinya dari Pondok. Lagipula, lawannya bukan lagi Dinasti Qin melainkan Negeri Barren. Ye Futian tahu bahwa kakak-kakak seniornya tidak akan menyaksikan dirinya diserang tanpa melakukan apa-pun, tapi jika mereka benar-benar menolongnya, tindakan itu akan menyinggung perasaan dari pasukan Negeri Barren.     

Ketika mendengar kata-kata ini, Zhuge Hui bergegas pergi ke samping Ye Futian sambil tersenyum.     

"Kakak Senior," Ye Futian memanggilnya.     

Sambil tersenyum, Zhuge Hui mengulurkan tangan dan menarik telinga Ye Futian. "Coba kau ulangi kata-katamu barusan?"     

"Kakak, maafkan aku." Ye Futian seperti ingin menangis. Dia sudah dewasa sekarang. Apakah kakak kedua harus melakukan hal ini di depan umum? Sosoknya yang sempurna kini telah hancur.     

"Bagus." Zhuge Hui melepaskan telinga Ye Futian dan menepuk kepalanya. "Jangan katakan hal seperti itu lagi."     

Ye Futian benar-benar ingin menangis. Tidak bisakah dia menjaga egonya?     

Tanpa Ye Futian sadari, Sword Saint dan Gu Dongliu juga telah berjalan mendekat. Mereka tidak mengatakan apa-apa, tetapi hanya berdiri disana menunjukkan sikap mereka. Ye Futian merasa sangat senang. Para seniornya memang hebat.     

"Lepaskan aku," tiba-tiba terdengar sebuah suara dengan nada serius, menghancurkan suasana saat itu.     

Ye Futian berbalik. Nan Yu telah dilumpuhkan di sekitar Gunung Langit oleh sihir milik Ye Futian, membuatnya terjerat seperti seekor babi. Tatapan matanya yang penuh amarah tertuju pada Ye Futian. Dia telah dipermalukan di depan semua orang.     

"Apakah kau tahu apa yang telah kau lakukan? Aku berasal dari Klan Nantian di Negeri Barren." Nada suara Nan Yu terdengar serius. Jika orang-orang mendengar bahwa keturunan langsung dari Klan Nantian telah dipermalukan di tempat seperti Wilayah Barren Timur, ia akan menjadi bahan tertawaan.     

"Kau pernah bertanya mengapa aku tidak menantangmu untuk bertarung di Perguruan Barren Timur. Apakah kau tahu alasannya sekarang?" ejek Ye Futian, sambil memandang ke arah Nan Yu dengan tatapan mata yang menghina. "Pecundang sepertimu bahkan tidak bisa menangkis satu seranganku. Kekalahanmu tidak berarti apa-apa, selain membuatmu mengancamku dengan reputasi keluargamu. Apakah kau tahu apa arti dari 'menghina'?"     

Tubuh Nan Yu gemetar. Ekspresinya kini terlihat sangat kesal. Dia tidak bisa membantah kata-kata Ye Futian.     

"Cukup," ujar Nan Feng dari atas seekor naga. "Lepaskan dia."     

Ye Futian menatapnya dengan acuh tak acuh, mengabaikannya.     

"Apakah kau bersedia untuk bergabung dengan Dunia Fana? Pasukan kami berbentuk sebuah klan. Kau sangat berbakat dan pasti akan terkenal disana," tiba-tiba Chu Shang berbicara, mengundang Ye Futian ke pasukan Dunia Fana.     

Ye Futian tersenyum pada Chu Sang. Apakah dia masih bisa bebas seperti ini setelah bergabung dengan Dunia Fana? Jika Ye Futian bergabung dengan Dunia Fana, dia sama saja seperti menyerahkan takdirnya pada mereka.     

"Terima kasih, Peri Chu, tapi aku sudah nyaman bersama klan-ku saat ini," ujar Ye Futian, sambil tersenyum. "Aku telah menerima peninggalan dari Gunung Langit secara kebetulan. Sekarang peninggalan itu telah menjadi milikku. Bisakah kau membawa pasukanmu pergi sekarang?"     

Chu Shang mengamati Ye Futian. Pemuda ini terlalu naif. Peninggalan itu adalah Ukiyo, salah satu dari sepuluh mahakarya musik. Ye Futian tidak boleh mengambilnya. Bahkan jika Chu Shang setuju untuk pergi, pasukan lainnya tidak akan pergi begitu saja.     

Tidak semudah itu.     

"Bagaimana dengan kalian semua?" Ye Futian melihat ke arah pasukan lainnya. Mereka menatap ke arah Ye Futian tanpa mengatakan apa-pun. "Aku akan menyerang jika kalian mencoba mengambil Ukiyo dariku. Apakah kita sebaiknya terus berdiri disini tanpa melakukan apa-pun?" Ye Futian bertanya. Dia benci bahwa dia memiliki status yang rendah. Kalau tidak, dia bisa saja membunuh siapa-pun yang ingin merampok atau membunuhnya. Ia tidak perlu berhati-hati dalam bertindak. Dia tahu dia tidak bisa bertindak sembrono karena ia kini telah bergabung dengan Pondok. Akan jauh lebih baik jika dia sendirian. Dia bisa melarikan diri setelah membunuh seseorang. Tetapi dengan adanya Pondok, Perguruan Tinggi Barren Timur, dan keluarganya, bagaimana dia bisa melarikan diri? Dia tidak bisa hanya memikirkan dirinya sendiri.     

"Dia bisa menyerang menggunakan aura dari Gunung Langit. Dia tidak akan bisa berkutik tanpa bantuan dari aura tersebut. Jika kalian semua pergi ke Pondok, dia akan pergi kesana," ujar Qin Yu pada pasukannya, dengan ekspresi serius di wajahnya. Karena Ye Futian mampu mengendalikan aura dari Gunung Langit, mereka akan sulit untuk membunuhnya disini. Jika mereka pergi ke Gunung Buku, membunuh Ye Futian akan jauh lebih mudah.     

"Suara lonceng itu tidak terlalu memengaruhi orang-orang yang berada di Arcana Plane. Mereka bisa bertarung melawannya," ujar sang Arhat dari atas Gagak Emas yang melayang di udara. Dia juga merasakan suara lonceng itu sebelumnya, tetapi dia mampu menanggung efek yang diterimanya. Negeri Barren membawa cukup banyak kultivator di tingkat Arcana Plane. Mereka bisa menangkap Ye Futian dengan mudah. Adapun para kultivator di tingkat Noble Plane, pihak Ye Futian hanya memiliki tiga orang Noble. Bagaimana mereka bisa melawan pasukan dari Negeri Barren? Jika Ye Futian menggunakan aura dari Gunung Langit untuk bertarung, semua Noble akan terluka, termasuk kakak-kakak seniornya.     

"Masuk akal." Kedua mata Qin Yu bercahaya.     

"Habisi mereka," ujar Du Ao dengan nada serius. Para kultivator kuat baik dari Noble Plane maupun Arcana Plane berjalan ke depan.     

"Kakak Senior, aku ingin mulai membunuh," ujar Ye Futian.     

"Aku juga." Zhuge Hui mengamati kerumunan orang di depannya dengan tatapan mata yang serius.     

"Sebaiknya kita membunuh Qin Yu terlebih dahulu," ujar Ye Futian. Dia memandang ke arah Qin Yu seolah-olah pria itu sudah mati.     

"Baiklah." Zhuge Hui mengangguk.     

Ye Futian memandang ke arah Qin Yu lalu melihat sang pemimpin dari Klan Donghua sedang bersama Hua Qingqing. Gadis itu menatapnya dan berkata, "Ibu, Ayah, apakah kalian berdua harus bertarung?"     

"Qingqing, pergilah." Pemimpin Klan Donghua menghela napas. Dia ingin keluar dari masalah ini, tetapi hal itu tidak mungkin dilakukannya sekarang.     

Negeri Barren kini telah terlibat dalam masalah ini. Takdir dari Ye Futian dan Pondok sudah ditentukan. Wilayah Barren Timur akan menjadi milik Dinasti Qin sekarang. Bagaimana mereka bisa keluar dari masalah ini sekarang? Raja Qin dan Dinasti Qin akan melenyapkan Klan Donghua.     

"Ketua, Klan Donghua akan menjadi klan terhebat setelah pertempuran ini berakhir," ujar Qin Yu. Dia tahu bahwa Nyonya Yuxiao tidak menyukainya.     

Pemimpin Klan Donghua mengangguk dan melangkah ke depan. Banyak kultivator kuat langsung menerjang ke arah kelompok Ye Futian. Di kaki gunung, semua orang menyaksikan pemandangan ini dengan hati yang berdebar kencang.     

"Kakak, jika aku melakukan sesuatu yang tidak terduga, aku bersumpah bahwa aku tidak melakukannya dengan sengaja," Ye Futian memohon. Zhuge Hui membelalakkan matanya pada Ye Futian. Apakah bocah ini akan melakukannya lagi?     

"Jangan gunakan terlalu banyak kekuatan jika kau ingin melakukannya lagi," ujar Zhuge Hui.     

"Tentu saja..." Ye Futian tersenyum dengan canggung. Lalu dia melesat ke udara, tatapan matanya berubah menjadi serius ketika ia melihat Qin Yu. "Qin Yu, Gunung Langit akan menjadi kuburanmu." Setelah itu, ia mulai berkomunikasi dengan aura dari Gunung Langit.     

Saat itu, butiran-butiran salju turun lebih lebat dari Gunung Langit. Butiran-butiran salju itu mengelilingi tubuh Ye Futian dan semua orang dapat merasakan Spiritual Qi yang mengerikan. Semua salju yang berada di Gunung Langit telah berubah menjadi Spiritual Qi, memenuhi area tersebut. Setiap butiran salju berisi Spiritual Qi.     

"Dia bisa menggunakan Spiritual Qi dari Gunung Langit." Ekspresi semua orang berubah. Sekarang mereka mengerti bahwa orang-orang di tingkat Arcana Plane tidak akan bisa membunuhnya.     

Sulur-sulur tanaman berwarna emas tiba-tiba merambat dari Gunung Langit, muncul di atas langit. Mereka tumbuh dengan cepat dan tak terkendali, menutupi langit dan bahkan lapisan salju yang ada di Gunung Langit. Ye Futian berdiri di tempatnya dengan mata tertutup. Perlahan-lahan, dia bisa merasakan semuanya.     

Kelompok Qin Yu melihat ke arah langit. "Mundur," ujarnya.     

Terdengar suara gemerisik tanpa henti saat sulur-sulur tanaman itu benar-benar menutupi langit. Qin Yu mencoba untuk melarikan diri, tapi suara lonceng itu kembali terdengar. Suara lonceng itu menyebar ke segala arah. Saat itu, gambaran sebuah lonceng kuno muncul di pikiran semua orang.     

Sosok-sosok yang berada di udara gemetar tanpa henti dan mengerang kesakitan. Wajah Qin Yu menjadi pucat.     

*Dong* Lonceng itu berbunyi lagi. Sebuah lonceng raksasa jatuh dari langit di pikiran mereka, mengguncang segalanya. Diikuti dengan suara geraman, Qin Yu memuntahkan darah. Wajahnya sangat pucat. Selain dirinya, semua Noble yang berada di Gunung Langit mengalami hal yang sama. Darah merembes dari mulut mereka. Para kultivator kuat dari Negeri Barren juga terluka oleh suara lonceng tersebut.     

Sword Saint, Zhuge Hui, dan Gu Dongliu duduk di depan Ye Futian dengan mata tertutup. Mereka tidak memperdulikan hal lainnya selain bertarung melawan kekuatan lonceng tersebut sehingga mereka tidak terlalu terpengaruh oleh suara lonceng tersebut.     

Qin Yu berteriak. Dalam sekejap, cahaya berwarna emas menyelimuti tubuhnya. Dia ingin melarikan diri.     

*Dong* *dong* Lonceng itu terus berbunyi dan dia terus memuntahkan darah. Tubuh Qin Yu terjatuh sementara sulur-sulur tanaman yang tak berbatas langsung menerjang ke arahnya. Sulur-sulur tanaman itu menjerat tubuhnya dan membawanya ke hadapan Ye Futian.     

"Tidak..." Qin Yu benar-benar ketakutan. Dia tidak bisa mengendalikan tubuhnya sendiri!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.