Legenda Futian

Penghapusan Larangan



Penghapusan Larangan

0Berdasarkan ucapan Sword Saint, alasan mengapa ketiganya menjadi murid Tuan Du benar-benar sederhana. Namun dalam kenyataannya, terdapat makna tersembunyi dibalik kesederhanaan.     
0

Sword Saint tidak memberi tahu Ye Futian bahwa untuk mengukir sesuatu ke permukaan dinding batu waktu itu, dia tidak tidur selama tiga bulan. Tangannya tergores hingga berdarah. Dia jatuh berkali-kali tetapi ia selalu bangkit kembali. Akhirnya, dia telah berhasil mengukir sesuatu di dinding batu tersebut tetapi ia tetap saja diusir, setelah itu ia kehilangan kesadaran. Tuan Du selalu berada di sampingnya dan menjaganya selama tiga bulan penuh. Ketika Sword Saint pingsan karena kelaparan dan kemudian setelah ia sadar, Tuan Du memberinya beberapa buah. Karena itulah dia kini menjadi murid tertua di Pondok.     

Sword Saint juga tidak memberi tahu Ye Futian bahwa orang-orang yang mencari Zhuge Hui pada waktu itu sangat kuat, tetapi Tuan Du tetap berhasil membawanya keluar. Selain itu, dia tidak memberi tahu Ye Futian bahwa setelah Gu Dongliu dan Zhuge Hui bertemu, Gu Dongliu pernah melihat Zhuge Hui menggunakan kekuatan petir untuk mengkultivasi tubuhnya, yang dapat dikatakan sebagai metode kultivasi yang menyiksa diri sendiri. Gu Dongliu bertanya kepada Tuan Du mengapa dia tega memperlakukan muridnya sedemikian rupa dan mempertanyakan kemampuannya untuk mengajari mereka. Kemudian, Gu Dongliu yang sudah menunjukkan bakatnya saat itu menjalani pertarungan persahabatan dengan Zhuge Hui dan benar-benar dikalahkan oleh Zhuge Hui.     

Dia masih bersikap keras kepala dan meminta Zhuge Hui berhenti berkultivasi menggunakan metode itu. Zhuge Hui tersenyum dan bertanya apakah dia bersedia melindunginya, yang kemudian disetujui oleh Gu Dongliu yang terluka parah. Karena itu, hubungan mereka berdua menjadi seperti ini. Sayangnya, sampai hari ini Gu Dongliu masih belum bisa mengalahkan Zhuge Hui.     

Tentu saja, semua ini telah menjadi sejarah. Selain diri mereka sendiri, tidak ada seorang-pun yang akan mengetahui perasaan mereka terhadap guru mereka, maupun terhadap satu sama lain.     

…     

Wilayah Barren Timur menjadi gempar.     

Dalam satu hari, peristiwa yang tidak pernah terjadi selama ratusan tahun lamanya telah terjadi. Dinasti Qin telah dimusnahkan, sementara para kultivator kuat dari Klan Pedang Fuyun Sword dan Kuil Royal Xuan telah tewas di Gunung Langit dan Gunung Buku. Sementara itu Pemimpin Klan Donghua mengumumkan bahwa ia akan mengasingkan diri di masa depan.     

Tuan Du dan Ye Futian dari Pondok sekali lagi telah mengguncang dunia.     

Di Gunung Langit, Ye Futian telah mengendalikan aura dari gunung tersebut dan membunyikan lonceng itu sekali lagi, melumpuhkan semua musuhnya dalam sekejap.     

Di Gunung Buku, Tuan Du menunjukkan kekuatannya sebagai seorang Sage, melenyapkan semua orang dari Dinasti Qin dengan satu serangan berbentuk jejak telapak tangan.     

Semua orang di Wilayah Barren Timur menyadari bahwa sebuah era baru saja berakhir. Dinasti Qin yang pernah berambisi untuk menguasai dunia kini hanya menjadi sebuah nama yang tercatat dalam sejarah.     

Setelah menerima berita tersebut, banyak orang di Wilayah Barren Timur datang mengunjungi Gunung Buku. Dalam pertempuran ini, nama Pondok telah menyebar ke setiap sudut Wilayah Barren Timur. Beberapa orang merasa gembira, sementara yang lainnya merasa takut. Mereka yang bergembira tentu saja para murid dari Perguruan Tinggi Barren Timur, Gunung Sword Saint, dan Klan Bulan, sementara mereka yang ketakutan adalah para sekutu dari Dinasti Qin. Hanya para kultivator terkuat yang tewas dalam pertempuran tersebut, jadi sebagian besar anggota mereka masih hidup.     

Meskipun demikian, di Pondok, Tuan Du tampaknya sama sekali tidak bergembira, juga tidak tampak puas diri seperti ketika berada di Gunung Buku. Di bagian belakang gunung, Tuan Du sedang berbaring di atas sebuah batu dan meminum anggurnya dengan tenang.     

"Guru," Sword Saint memanggilnya. Kemudian, Sword Saint, Ye Futian, dan yang lainnya berjalan ke arahnya. Selain mereka, Dewi Wangyue juga hadir disana. Dia datang kemari untuk mengunjungi Tuan Du tetapi ia tidak ingin mengganggunya seorang diri. Ketika melihat Sword Saint dan kelompoknya tiba di Gunung Buku, dia mengikuti mereka kemari.     

"Tuan Du," ujar Dewi Wangyue, sambil memberi hormat.     

"Hai," Tuan Du mengangguk, "ada apa?"     

"Bolehkah saya berkultivasi di bawah bimbingan anda?" ujar Dewi Wangyue, sambil membungkuk hormat. Peristiwa yang terjadi di Gunung Buku belum lama ini benar-benar meninggalkan kesan yang mendalam baginya. Apakah ini kekuatan sebenarnya dari Sage Plane? Dia ingin menembus tingkat Plane miliknya saat ini dan tentu saja ia membutuhkan seorang guru yang hebat. Tuan Du tidak diragukan lagi adalah orang yang paling cocok.     

"Aku sangat pemalas dan saat ini aku tidak berencana merekrut murid lagi." Tuan Du kini duduk di atas batu tersebut dan tersenyum, dia menggelengkan kepalanya.     

Sebenarnya Dewi Wangyue merasa kecewa, tetapi tidak lama kemudian dia merasa lega. Orang misterius seperti Tuan Du jelas tidak akan merekrut murid dengan mudah.     

"Tuan Du, dengan situasi di Wilayah Barren Timur seperti saat ini, apa yang harus dilakukan oleh Klan Bulan?" Dewi Wangyue bertanya. Jika Gunung Buku benar-benar ingin menyatukan Wilayah Barren Timur, dia dengan senang hati membantu mereka. Meskipun dia sebenarnya tidak punya pilihan lain, kali ini, dia bersungguh-sungguh. Setelah menghabiskan beberapa hari di Perguruan Tinggi Barren Timur, dia dapat merasakan perbedaan antara tempat ini dan tempat-tempat lainnya.     

Meskipun terdapat konflik antara murid-murid Perguruan Tinggi Barren Timur, mereka hanya akan fokus berkultivasi. Selain itu, tujuan dari Perguruan Tinggi Barren Timur adalah untuk mendidik para muridnya. Mereka tidak seperti klan; Selain berkultivasi, terdapat banyak persaingan tidak sehat di dalamnya. Tentu saja ada juga banyak hal-hal seperti itu di Perguruan Tinggi Barren Timur, tetapi anggota mereka relatif lebih ramah jika dibandingkan dengan pasukan lainnya.     

"Kuserahkan semuanya padamu," jawab Tuan Du, sambil tersenyum. "Di masa lalu, aku selalu ingin mengubah hal-hal tertentu, tetapi pada akhirnya, aku tidak melakukan apa-apa."     

"Tuan Du, dengan reputasi anda sekarang, semua orang di Wilayah Barren Timur akan mematuhi perintah anda. Apa yang tidak dapat anda raih dalam situasi seperti ini?" Dewi Wangyue merasa bingung.     

"Jika aku menyatukan Wilayah Barren Timur setelah melenyapkan Dinasti Qin dengan kekuatanku, maka aku tidak akan jauh berbeda dari Dinasti Qin. Begitu aku meninggalkan Wilayah Barren Timur, atau jika seseorang yang lebih kuat dariku muncul, hal yang sama akan terjadi lagi. Pikiran dan ambisi manusia adalah hal yang paling sulit untuk diubah di dunia ini." Tuan Du menggelengkan kepalanya.     

"Tuan Du, apa ambisi anda?" Dewi Wangyue bertanya.     

"Aku berharap klan dan keluarga tidak lagi mendominasi di dalam dunia kultivasi. Di sisi lain, mereka akan digantikan oleh tempat-tempat seperti perguruan tinggi atau akademi. Orang-orang di dunia ini tidak akan lagi menyimpan sumber daya mereka yang berharga untuk diri mereka sendiri. Sebaliknya, mereka akan mengajari orang lain, dan pengetahuan bisa diturunkan dari generasi ke generasi," ujar Tuan Du, sambil menatap ke arah Dewi Wangyue.     

Dewi Wangyue tertegun, setelah itu dia sedikit membungkuk hormat pada Tuan Du karena merasa kagum setelah mendengar ambisinya. Kemudian, dia berkata, "Tuan Du, jika ambisi anda terpenuhi, semua kultivator di dunia ini dapat memiliki lingkungan yang lebih baik. Namun, saya berpendapat bahwa hal itu adalah ambisi yang tidak akan pernah bisa diwujudkan."     

Manusia selalu dikelilingi oleh keserakahan dan keinginan dimanapun mereka berada. Para kultivator kuat tentu saja ingin mendirikan klan atau keluarga mereka sendiri.     

"Ketika orang-orang yang setuju dengan ambisimu berdiri di puncak dunia, ambisimu secara otomatis akan terpenuhi," ujar Tuan Du, sambil tersenyum.     

Dewi Wangyue tertegun; dia tiba-tiba teringat akan murid-murid dari Pondok. Dia sendiri merasa heran ketika dia tiba-tiba mengerti maksud dari ucapannya. Kata-kata Tuan Du memang benar adanya. Jika suatu hari, murid-muridnya menjadi salah satu orang terkuat di Wilayah Barren Timur, mereka akan mewujudkan ambisinya dan mendirikan perguruan tinggi yang berbeda-beda. Selanjutnya, mereka akan terus mendidik orang-orang yang setuju dengan ambisi mereka. Ketika sekelompok kultivator seperti mereka berdiri di puncak kekuatan Wilayah Barren Timur, dominasi klan akan semakin melemah. Tempat-tempat seperti Perguruan Tinggi Barren Timur akan menjadi sebuah tempat suci di wilayah tersebut.     

"Saya mengerti." Dewi Wangyue membungkuk hormat, setelah itu dia pergi meninggalkan tempat itu, ia merasa cukup terkejut.     

Tetua ini adalah Tuan Du yang misterius dan tak terduga.     

Sword Saint dan yang lainnya berdiri di samping dan mendengarkan dengan tenang. Ketika Tuan Du mengatakan ambisinya kepada Dewi Wangyue, secara tidak langsung dia juga telah mengatakannya kepada mereka.     

Ye Futian juga mendengar percakapan itu, tapi dia tidak terlalu memperdulikannya. Dia tidak memiliki ambisi yang begitu besar untuk peduli dengan kepentingan dunia ini. Apa yang dikatakan oleh gurunya masih terlalu sulit untuk dimengerti olehnya.     

"Bagaimana dengan orang-orang dari Negeri Barren?" Tuan Du bertanya, sambil menatap ke arah Ye Futian.     

"Saya membiarkan mereka pergi. Apakah para Sage dari Negeri Barren akan datang kemari?" Ye Futian bertanya. Tuan Du adalah seorang Sage dan larangan itu masih berlaku di Wilayah Barren Timur. Selama para Sage tidak bisa memasuki wilayah ini, tidak akan ada yang perlu ditakutkan.     

"Ya." Tuan Du mengangguk. Ye Futian tertegun sejenak. Tuan Du benar-benar yakin tentang hal tersebut.     

Ketika melihat ekspresi Ye Futian, Tuan Du tersenyum dan berkata, "Sebuah peninggalan dari dua kaisar agung jauh lebih menarik daripada yang kau bayangkan. Jika sang kaisar agung tidak menetapkan larangan tersebut, para kultivator dari Negeri Barren akan datang kemari sejak lama. Mereka tidak berani menyelinap ke Gunung Langit hanya karena mereka takut akan kekuatan aura yang ditinggalkan oleh kaisar agung. Namun, sekarang kau telah mendapatkan semuanya. Orang-orang dari Negeri Barren pasti tidak akan menyerah begitu saja."     

Tuan Du tersenyum dan melanjutkan, "Prefektur Ilahi sangat luas dan tidak berbatas. Kaisar Agung harus memerintah dunia, jadi dia pasti tidak akan mengawasi Wilayah Barren Timur setiap waktu. Jika seseorang di wilayah ini tiba-tiba menghilang, apakah menurutmu dia akan mengetahuinya?"     

Ye Futian tersenyum masam. Tentu saja, dia mengerti maksud dari Tuan Du. Di masa lalu, tidak ada apa-pun di Wilayah Barren Timur yang dapat menarik perhatian para kultivator dari Negeri Barren. Karena itu, Negeri Barren telah mematuhi peraturan yang ada. Namun, saat ini situasinya telah berbeda.     

"Kalau begitu aku akan tetap tinggal di Gunung Buku selamanya," Ye Futian bergumam. Karena larangan itu masih berlaku, tidak ada seorang-pun yang dapat mengganggunya.     

Ketika mendengar kata-kata Ye Futian, Tuan Du berkata lagi, "Sebenarnya, ada satu hal yang belum kuberitahu padamu barusan."     

"Apa?" Ye Futian bertanya dengan penuh rasa ingin tahu.     

"Ketika Donghuang Agung mengumumkan larangan tersebut, isi dari larangan itu adalah 'para Sage tidak diperbolehkan memasuki Wilayah Barren Timur, tetapi jika terdapat seorang Sage di Wilayah Barren Timur, maka larangan itu akan secara otomatis dihapuskan," ujar Tuan Du, sambil menatap ke arah Ye Futian.     

Ye Futian menatap ke arah Tuan Du dengan bingung dan mengedipkan matanya. Kemudian, ekspresi wajahnya berubah menjadi panik ketika dia menatap ke arah Tuan Du. Hal ini berarti, setelah Tuan Du menunjukkan kekuatannya sebagai seorang Sage, larangan itu menjadi tidak berlaku lagi.     

Para kultivator dari Negeri Barren bisa datang ke Wilayah Barren Timur secara bebas.     

"Jadi setelah mereka menerima berita tersebut, akan semakin banyak orang dari Negeri Barren yang datang kemari?" Ye Futian bertanya.     

"Ya." Tuan Du mengangguk dengan serius. Ekspresi Ye Futian semakin memburuk. Di Gunung Langit, dia tidak berani berurusan dengan orang-orang dari Negeri Barren karena dia merasa khawatir bahwa Negeri Barren akan membalas dendam padanya, dan mereka akan membunuh teman dan kerabatnya. Di sisi lain, selama dia tidak membunuh orang-orang dari Negeri Barren, para kultivator kuat dari Negeri Barren kemungkinan besar hanya akan mengincarnya. Namun, larangan di Wilayah Barren Timur telah dihapus, semua kultivator dari Negaeri Barren dapat mengunjungi Gunung Buku secara bebas. Dalam hal ini, Ye Futian tidak bisa mengelak dari apa-pun.     

"Guru, kalau begitu, apa yang harus saya lakukan?" Ye Futian bertanya.     

"Bagaimana aku tahu?" gumam lelaki tua itu. Kemudian, dia berbaring dan terus meminum anggurnya.     

Baj*ngan tua ini... Ye Futian mengutuknya dalam hati. Dia malah meminum anggurnya dengan santai.     

"Guru," teriak Ye Futian.     

"Jangan khawatir. Aku tidak akan membiarkanmu menyeret orang lain dalam masalah ini," ujar Tuan Du dengan nada malas. "Kalau situasi semakin memburuk, aku akan menyerahkanmu kepada mereka."     

"..." Ye Futian menyesali keputusan awalnya. Apakah dia bisa memutuskan hubungan dengan Tuan Du sekarang juga?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.