Legenda Futian

Thousand Thundering Illusions



Thousand Thundering Illusions

0Semua kultivator paling kuat di Wilayah Barren Timur telah berkumpul di Gunung Buku dan mereka dengan seksama melihat ke kejauhan.     
0

Mereka telah tiba. Banyak orang memiliki pemikiran yang sama. Kerumunan orang yang berkumpul di kaki Gunung Buku juga memandang ke arah sosok-sosok yang berada di atas langit itu.     

Para kultivator kuat dari Negeri Barren telah tiba di Gunung Buku. Bahkan jika mereka mengumpulkan semua pasukan di Wilayah Barren Timur, mereka tidak bisa dibandingkan dengan pasukan dari Negeri Barren ini.     

Wilayah Barren Timur baru saja bersatu. Bagaimana cara Perguruan Tinggi Barren Timur mengatasi ancaman ini? Apakah mereka akan menyerahkan Ye Futian?     

Semua orang di Wilayah Barren Timur telah mengetahui alasan utama dari para kultivator Negeri Barren untuk datang kemari.     

Mereka datang kemari untuk menemui Ye Futian. Dia telah melangkahkan kaki ke puncak Gunung Langit dan memperoleh peninggalan dari dua kaisar agung. Dia mampu mengendalikan aura dari Gunung Langit. Rumor mengatakan bahwa ia telah menerima salah satu dari sepuluh mahakarya musik dunia, yaitu Lagu Ukiyo.     

Kerumunan orang yang baru saja tiba perlahan-lahan turun dari langit dan dipisahkan menjadi empat kelompok: Dunia Fana, Klan Nantian, Sekte Api Suci, dan Gunung Taixuan. Du Ao, Nan Feng dan Nan Yu, Chu Shang, dan Han Lan juga hadir disana. Mereka adalah orang pertama yang menerima berita tersebut di Negeri Barren, dan karena itulah, pasukan mereka adalah yang datang terlebih dahulu di Gunung Buku. Pasukan-pasukan lainnya dari Negeri Barren kemungkinan besar belum menerima berita tersebut.     

Du Ao, Nan Feng, dan Nan Yu menatap ke arah Ye Futian. Tatapan mata mereka sedingin es. Orang-orang yang berada disamping mereka adalah para kultivator paling kuat dari kelompok mereka masing-masing. Diantara mereka terdapat beberapa Sage. Mereka tertarik untuk melihat seberapa sombongnya Ye Futian sekarang. Mereka mengingat setiap detail tentang peristiwa yang terjadi di Gunung Langit.     

"Kami mendengar bahwa seorang Sage telah muncul di Wilayah Barren Timur. Kami ingin tahu siapa dia." Orang yang baru saja berbicara berasal dari Klan Nantian. Dia berdiri di depan Nan Feng dan mengenakan jubah panjang yang elegan.     

Bertahun-tahun yang lalu, ketika Kaisar Agung menetapkan larangan tersebut, para Sage telah menghilang dari Wilayah Barren Timur dan kultivator dengan Plane tersebut tidak lagi ada disana. Jika seorang Sage muncul, bahkan mereka yang berada di Negeri Barren akan menerima beritanya. Meskipun Wilayah Barren Timur cukup terisolasi dari dunia luar, para pasukan di Negeri Barren masih mengawasi mereka. Kalau tidak, mereka pasti tidak akan mengetahui tentang suara lonceng yang terdengar dari Gunung Langit. Tapi sekarang, seorang Sage telah muncul di Wilayah Barren Timur dan mereka tidak pernah mendengar tentang hal itu sebelumnya.     

Jelas, dia sengaja menyembunyikan identitasnya dan gunung ini adalah tempat persembunyiannya. Kalau tidak, mengapa seorang Sage memilih untuk tinggal di tempat seperti Wilayah Barren Timur?     

"Dia hanya seseorang dari pegunungan. Tidak ada yang istimewa darinya," sebuah suara terdengar dari suatu tempat di Gunung Buku. Suara itu adalah suara milik Tuan Du. Dia tidak muncul di samping Sword Saint maupun Pemimpin Akademi Xiao. "Sekarang aku ingin bertanya pada kalian. Kenapa kalian semua datang kemari?"     

"Kami mendengar bahwa seseorang dari Wilayah Barren Timur berhasil mencapai puncak Gunung Langit dan mendapatkan peninggalan Kaisar Agung. Jadi, kami ingin datang kemari untuk melihatnya secara langsung, siapa identitas dari orang ini," seorang Sage dari Sekte Api Suci berbicara dengan acuh tak acuh. Dia mengenakan jubah panjang, seluruh tubuhnya diselimuti oleh kobaran api. Aura Api yang kuat terpancar dari tubuhnya.     

"Aku." Saat itu, Ye Futian berjalan keluar dari kerumunan orang di Gunung Buku. Dia melihat ke arah para pendatang baru dari Negeri Barren dan berkata, "Aku telah melangkahkan kaki ke puncak Gunung Langit dan auraku telah beresonansi dengan aura yang ditinggalkan oleh Kaisar Agung. Karena itu, aku mampu mengendalikan aura dari Gunung Langit. Selain itu, aku juga menerima Lagu Ukiyo disana."     

"Jadi, pada akhirnya kau telah mengakui semuanya." Nan Yu menyeringai. Bukankah Ye Futian benar-benar bersikap sombong di Gunung Langit? Ye Futian bahkan memaku tubuhnya ke sebuah tebing di Gunung Langit dan mempermalukannya di depan semua orang.     

Nan Yu ingin tahu bagaimana Ye Futian akan menemui ajalnya.     

"Lalu?" Sage yang berasal dari Klan Nantian itu memaksa Ye Futian untuk melanjutkan penjelasannya dengan tatapan mata tanpa ekspresi.     

"Aura dari Gunung Langit sudah menjadi milikku. Kalian hanya akan membuang-buang waktu jika kalian ingin mendapatkannya. Sementara itu untuk Lagu Ukiyo, aku bisa memberikan salinan lagu tersebut kepada kalian," ujar Ye Futian.     

Du Ao dan kultivator lainnya mencibir, tatapan mata mereka seolah menghina Ye Futian.     

"Baiklah," Sage itu mengangguk.     

Ye Futian merogoh bagian depan jubahnya dan mengeluarkan beberapa lembaran musik. Dengan satu kali lambaian tangannya, empat salinan lembaran musik terbang ke masing-masing kelompok dari Negeri Barren. Seorang Sage dari masing-masing kelompok menerima salinan tersebut.     

Sambil membuka salinan itu, Sage yang berasal dari Klan Nantian itu melihat salinan Lagu Ukiyo sekilas sebelum melipatnya kembali dan berkata, "Sebaiknya kau ikut dengan kami."     

"Kalian sudah keterlaluan," ujar Pemimpin Akademi Xiao. Ye Futian sudah memberikan salinan Lagu Ukiyo dan mereka masih ingin membawa pergi Ye Futian?     

"Siapa yang tahu jika dia masih menyembunyikan beberapa harta lainnya. Selain itu, dia bersikap begitu sombong di Gunung Langit, dia akan baik-baik saja," Nan Yu mencibir.     

"Terdapat satu orang lainnya di Gunung Buku. Serahkan dia," ujar Du Ao. Orang yang dia bicarakan jelas-jelas adalah Hua Qingqing.     

Siapa yang peduli dengan para Sage?     

Dia harus melakukan hal ini. Mereka tidak akan pergi sampai orang-orang di Gunung Buku menyerahkan semua orang yang mereka cari.     

Ye Futian menghela napas dalam-dalam dan kemudian tersenyum masam.     

Saat itu, satu sosok terlihat berjalan mendekat. Dia adalah Tuan Du. Dia menatap ke arah Ye Futian. "Lalu? Apakah kau benar-benar berpikir bahwa kau dapat berkompromi dengan mereka?"     

"Maaf, guru," ujar Ye Futian. Dia merasa sedikit bersalah.     

Dalam perjalanan kembali ke Gunung Buku dari Gunung Langit, dia telah mendengar beberapa kisah tentang guru mereka dari Kakak Pertama. Ye Futian tahu bahwa meskipun lelaki tua itu adalah seorang Sage, dia tampaknya memiliki identitas lainnya. Dia seperti sedang bersembunyi di Wilayah Barren Timur. Karena itulah dia dikenal sangat misterius. Tidak banyak orang yang pernah melihatnya atau mengetahui banyak hal tentangnya.     

Ye Futian tidak ingin gurunya jadi berurusan dengan Negeri Barren karena peristiwa yang terjadi hari ini. Itu sebabnya dia rela menyerahkan lembaran musik dari Lagu Ukiyo. Sayangnya, usahanya sia-sia. Meskipun lelaki tua itu berkata bahwa dia tidak peduli dengan Ye Futian dan ia rela menyerahkannya pada Negeri Barren, Ye Futian tahu bahwa semua itu hanya sekedar bercanda.     

Tuan Du memandang ke arah Ye Futian sekali dan melangkah ke depan untuk menyaksikan kerumunan orang di depannya. "Kalian semua sudah mendapatkan lembaran musiknya, jadi mengapa kalian tidak segera pergi dari sini?"     

Semua orang memandang ke arah Tuan Du dengan tatapan mata yang aneh.     

"Kakek tua, apa kau ingin mati?" tanya Nan Yu. Setelah larangan di Wilayah Barren Timur kini telah dicabut, siapa yang akan peduli jika lelaki tua ini adalah seorang Sage? Beraninya dia mencoba menyingkirkan mereka?     

*WHOOSH* Satu sosok berwajah cantik tiba-tiba muncul di depan mereka. Dia adalah murid kedua dari Pondok, Zhuge Hui. Diikuti dengan suara retakan keras seperti sambaran petir, cambuknya yang panjang diayunkan ke arah Nan Yu.     

"Sombong sekali." Seorang Noble dari Klan Nantian bergerak menuju Zhuge Hui. Noble yang memiliki aura pedang itu mengulurkan tangannya ke arah Zhuge Hui.     

Zhuge Hui mengayunkan cambuknya sekali lagi, melesat ke depan seperti sambaran petir. Terdengar bunyi retakan yang diikuti oleh teriakan mengerikan dari Noble yang menerjang ke arah Zhuge Hui. Dia dihantam oleh cambuk tersebut dan terlempar dari Gunung Langit. Tubuhnya gemetar tak terkendali saat mendarat di atas tanah.     

Sage yang berasal dari Klan Nantian mengambil satu langkah ke depan dan mengeluarkan sebuah energi yang mengerikan ke arah Zhuge Hui. Pada saat yang sama, Tuan Du juga bergerak. Dia mengulurkan tangan ke arah langit dan mengepalkan tangannya. Dalam sekejap, Sage itu tidak bisa bergerak dan langsung mengalihkan perhatiannya kepada Tuan Du karena terkejut.     

"Jika kau bergerak, maka kau akan mati," ujar Tuan Du dengan tenang. Begitu ucapannya terdengar oleh semua orang, empat kelompok dari Negeri Barren memandangnya, mereka tampak tercengang. Apakah dia benar-benar sedang mengancam seorang Sage dari Klan Nantian?     

Sage itu benar-benar tidak membuat gerakan apa-pun. Zhuge Hui, di sisi lain, kini menerjang ke arah Nan Yu. Para Noble tingkat atas melangkah keluar. Bahkan beberapa dari mereka telah tercerahkan oleh Aura Sage. Namun, cambuk Zhuge Hui kini berputar-putar dengan mengerikan di udara. Sebuah bayangan muncul di tubuhnya. Orang-orang terkejut ketika mereka menyadari bahwa dia sedang menggandakan diri. Satu bayangan menjadi dua bayangan, dua bayangan menjadi empat bayangan. Dalam sekejap, bayangan Zhuge Hui berada dimana-mana, mengayunkan cambuknya pada saat yang sama. Sambaran petir dan kilat terus bermunculan, membuat langit terlihat megah.     

Thousand Thundering Illusions.     

Mata semua orang dari Negeri Barren berbinar ketika menyaksikan pemandangan di depan mereka dengan ekspresi terkejut. Bayangan Zhuge Hui telah memenuhi langit. Dari atas langit yang dipenuhi oleh sambaran petir, cambuk miliknya terayun ke bawah, menyambar para kultivator satu per satu seperti sambaran petir. Para Noble dari Klan Nantian terlempar satu per satu. Dalam sepersekian detik, cambuknya yang panjang telah melewati semua Noble untuk sampai di depan Nan Yu, menjeratnya lalu mengangkat tubuhnya ke udara.     

"Lepaskan aku!" Nan Yu menjerit ketakutan. Dia sudah pernah diperlakukan seperti ini di Gunung Langit. Ini pengalaman kedua baginya.     

Tetapi pada saat ini, sepertinya tidak ada seorang-pun dari Klan Nantian yang bisa mendengar teriakannya. Mereka semua terdiam ketika mereka menyaksikan gadis cantik itu bermandikan cahaya dari sambaran petir. Thousand Thundering Illusions adalah teknik khusus yang dimiliki oleh pasukan tertentu di Negeri Barren.     

Kakak Kedua sangat kuat, pikir Ye Futian. Dia juga terkejut dengan pemandangan di depannya. Sepertinya selama ini kakak kedua telah menyembunyikan kemampuannya yang sebenarnya.     

Baik itu orang-orang di Gunung Buku maupun di kaki gunung, semua orang kini menatap ke arah Zhuge Hui.     

Cambuk panjang itu berputar dalam gerakan melingkar, memutar-mutar Nan Yu di udara. Zhuge Hui menatapnya hanya untuk mendengar Nan Yu berteriak penuh amarah, "Kau berani menyentuhku?!"     

Saat itu juga, cambuk tersebut bergerak ke arah sebuah dinding batu di Gunung Buku. Tubuh Nan Yu langsung menabrak dinding tersebut bersama dengan kekuatan petir lalu dinding itu meledak dengan keras. Ledakan itu diikuti dengan jeritan menyedihkan dari Nan Yu.     

Cambuk itu disentakkan ke belakang dan dengan satu gerakan lengan Zhuge Hui, tubuh Nan Yu terlempar dari Gunung Buku.     

"Siapa kau sebenarnya?" Sage yang berasal dari Klan Nantian itu bertanya pada Zhuge Hui. "Thousand Thundering Illusions tidak berasal dari Wilayah Barren Timur."     

"Tebaklah." Zhuge Hui tersenyum padanya. Dia kemudian bergerak menuju Sekte Api Suci. Sambil melihat ke arah Du Ao, dia kembali berbicara, "Dia telah menghinaku. Kalian tidak akan keberatan jika aku memberinya pelajaran, bukan?"     

"Bahkan jika kau berasal dari Keluarga Zhuge, apa alasanmu untuk memberi pelajaran pada murid dari klan kami?" tanya seorang Sage dari Sekte Api Suci.     

"Berdasarkan sebuah fakta bahwa dia telah bertindak tidak sopan di depanku," ujarnya. Cambuknya diayunkan sekali lagi. Sage itu ingin bergerak tetapi secara tiba-tiba ia dapat merasakan sebuah tekanan yang kuat menimpa tubuhnya. Sambil mengangkat kepalanya, dia melihat Tuan Du disana. Dengan ekspresi bingung di wajahnya, dia bertanya-tanya, siapa dia sebenarnya?     

*WHOOSH* Cambuk itu diayunkan ke depan dan tidak ada seorang-pun yang bisa menghentikannya. Du Ao berteriak kesakitan. Setelah disambar oleh cambuk itu, ia terjatuh dari Gagak Emas berkaki tiga yang dikendarainya. Sebuah luka yang dalam dan mengeluarkan darah muncul di tubuhnya.     

Semua orang tampak tercengang, merasa terkejut pada peristiwa yang baru saja terjadi di Gunung Buku. Semuanya begitu tak terduga. Misalnya, tidak ada yang menyangka bahwa para kultivator kuat dari Negeri Barren akan dihajar habis-habisan oleh Zhuge Hui.     

"Bertahun-tahun yang lalu, peristiwa besar terjadi pada Keluarga Zhuge di Negeri Barren. Anak perempuan pertama mereka tiba-tiba menghilang dan tidak dapat ditemukan bahkan setelah keluarganya mencari ke semua tempat di Negeri Barren," seorang kultivator dari Dunia Fana tiba-tiba berbicara. Keempat pasukan yang hadir di Gunung Buku langsung tertegun. Mereka semua pernah mendengar kisah ini.     

Jadi, gadis yang berada di depan mereka saat ini adalah putri dari Keluarga Zhuge di Negeri Barren, Zhuge Mingyue?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.