Legenda Futian

Pengusiran



Pengusiran

0Ye Futian telah menghabiskan waktu untuk berlatih di Menara Giok Putih. Matriks dari tempat ini membuatnya lebih mudah untuk berkultivasi. Belakangan ini, semakin banyak orang yang berkumpul di menara ini. Para kultivator kuat terus berdatangan untuk menginap, mempersiapkan pertempuran empat pasukan yang akan datang.     
0

Ye Futian dan Yang Ting, serta Yang Yi, semakin akrab satu sama lain. Mereka sudah seperti keluarga. Yang Yi dan Yang Ting sering mengunjungi Ye Futian. Selain membicarakan beberapa berita menarik tentang Negeri Barren, mereka juga membahas cara berkultivasi. Yang Ting kini menyadari bahwa Ye Futian tahu banyak hal tentang hal ini. Sementara ia mendapatkan banyak informasi dari Ye Futian, Yang Ting mulai merasa penasaran dengan kekuatan yang dimiliki oleh Ye Futian.     

Yang Ting adalah orang yang mudah bergaul. Akhir-akhir ini, dia telah mendapatkan banyak teman di menara ini. Mungkin karena orang tua mereka telah meninggal dunia sejak mereka masih kecil dan mereka harus bekerja keras untuk bertahan hidup, mereka sangat pandai mendapatkan teman baru.     

Di halaman depan, Yang Yi dan Ye Futian sedang mengobrol.     

"Kakak Ye, kau berasal darimana?" Yang Yi bertanya dengan penuh rasa ingin tahu.     

Ye Futian memiliki wajah yang tampan. Yu Sheng terlihat tidak biasa. Ye Wuchen dan Loulan Xue juga berbeda dari orang-orang pada umumnya. Dia menduga bahwa Loulan Xue adalah kekasih Ye Futian dan ia juga memanggilnya dengan sebutan 'kakak'. Tapi Loulan Xue memberitahunya bahwa dia hanyalah seorang pelayan, yang membuatnya terkejut.     

"Aku datang dari tempat yang sangat jauh. Di wilayah timur, terdapat sebuah daerah yang terisolasi dari Negeri Barren. Aku berasal dari sana," ujar Ye Futian.     

"Aku belum pernah meninggalkan Kota Yunyue sejak aku lahir, tetapi kau telah pergi mengunjungi banyak tempat," ujar Yang Yi sambil tersenyum. "Kakak Ye, bukankah orang tuamu akan merindukanmu?"     

"Orang tua?" Ye Futian tersenyum malu. "Aku tidak tahu. Sejujurnya, aku bahkan tidak tahu siapa mereka."     

"Ah..." ujar Yang Yi, dia cukup terkejut, "Maafkan aku, Kakak Ye."     

"Tidak apa-apa. Mungkin mereka adalah orang yang sangat terkenal dan sedang menikmati hidup mereka sekarang," canda Ye Futian.     

"Apakah kau membenci mereka?" Yang Yi bertanya.     

"Benci?" Ye Futian menggelengkan kepalanya. "Aku tidak pernah memikirkannya. Kurasa aku tidak membenci mereka. Hidup ini begitu indah. Aku pernah merasa bersemangat, frustrasi, dan sedih. Kemana-pun aku pergi, aku mengalami kisah yang baru. Hidup selalu seperti itu, bukan?"     

"Ya." Yang Yi mengangguk dengan tegas. Ketika melihat wajah yang cerah dan tampan itu, Yang Yi berpikir bahwa Ye Futian pasti memiliki sifat sangat optimistis.     

"Yang Yi, kau datang kemari untuk mengganggu Saudara Ye lagi?" ujar Yang Ting, sambil berjalan mendekat.     

"Tidak kok, kami sedang mengobrol. Kau bisa bertanya pada Kakak Ye." Yang Yi menggerutu ketika mendengar kata-kata Yang Ting.     

Ye Futian tersenyum.     

Yang Ting juga tertawa dan menggelengkan kepalanya. Dia menoleh ke arah Ye Futian dan berkata, "Saudara Ye, semua kamar di menara ini sudah ditempati. Ada banyak tempat lain yang juga dipenuhi oleh orang-orang. Tampaknya pertempuran kali ini akan sangat sengit. Apa kau sudah memutuskan?"     

"Kami akan berpartisipasi." Ye Futian mengangguk. Dia telah memikirkan hal ini akhir-akhir ini. Mereka tidak perlu menunjukkan kekuatan mereka yang sebenarnya dalam pertempuran ini. Setelah mengalahkan beberapa orang, mereka akan mendapatkan peta dari Negeri Barren. Mereka bisa memutuskan kemana harus pergi selanjutnya, daripada berkeliaran tidak jelas di tempat ini.     

"Bagus. Aku punya teman sekarang." Yang Ting tersenyum dan mengangguk. "Saudara Ye, kau di tingkat Plane apa? Aku perlu informasi itu untuk mendaftarkanmu."     

"Arcana Plane tingkat kedua," jawab Ye Futian. Atas dasar ini, ia yakin bahwa tidak lama lagi dia mampu mencapai tingkat ketiga.     

"Baiklah." Yang Ting tidak berkomentar lagi. Dengan usia Ye Futian saat ini, tingkat Plane ini sudah sangat tinggi tetapi tidak cukup tinggi untuk membuatnya terlihat luar biasa. Tapi hal itu juga disebabkan karena Ye Futian tidak mulai berkultivasi sampai usia lima belas tahun yang bisa dibilang relatif terlambat jika dibandingkan dengan kultivator lainnya.     

"Aku akan mendaftarkanmu sekarang," ujar Yang Ting.     

"Aku akan ikut denganmu," ujar Ye Futian.     

"Baiklah." Yang Ting mengangguk dan kemudian barisan orang berjalan keluar dari kamar mereka masing-masing, menuju ke rumah anggur yang berada di lantai atas Menara Giok Putih.     

Lebih banyak orang yang berkumpul disana dibandingkan beberapa hari terakhir. Yang Ting melihat sekeliling tetapi ia tidak melihat petugas dari Menara Giok Putih.     

"Mungkin mereka sedang sibuk. Sebaiknya kita tunggu sebentar disini," Yang Ting memberi saran. Ye Futian mengangguk dan hendak menemukan tempat duduk ketika Elang Angin Hitam berjalan ke depan. Terdapat Phoenix Biru di depan mereka. Elang Angin Hitam bersikap sombong di depannya dan memandang ke arah Phoenix Biru dengan tatapan mata yang menghina. Tentu saja Phoenix Biru itu tidak terima dengan provokasi dari Elang Angin Hitam. Phoenix itu terus menerus berkoak dan ia mulai memancarkan aura yang kuat dari tubuhnya. Orang-orang yang menyaksikan di sekitar mereka menjadi tertarik pada dua monster tersebut. Seseorang tertawa dan bergumam, "Benar-benar seekor elang yang menarik!"     

"Siapa pemiliknya? Orang-orang yang tidak mengetahui jenisnya mungkin akan berpikir bahwa elang itu adalah seekor Roc emas." Banyak orang disana mengolok-olok Elang Angin Hitam. Beraninya dia bersikap sombong di depan seekor Phoenix Biru?     

Elang Angin Hitam seperti menjadi sosok yang berbeda. Kedua matanya yang sombong masih menatap ke arah Phoenix Biru. Seberkas kegelapan terlintas di matanya. Phoenix Biru itu terus berkoak seolah-olah tatapan mata Elang Angin Hitam itu sangat mengganggunya.     

Liu Lan, pemilik dari Phoenix Biru itu, mengerutkan keningnya. Dia dan Phoenix Biru miliknya itu bisa saling membaca pikiran satu sama lain. Dia bisa merasakan bahwa Phoenix biru itu tampak sedikit kesal.     

"Kembali kesini!" Ye Futian berteriak. Ketika mendengar suara Ye Futian, Elang Angin Hitam langsung kembali tenang. Elang itu menundukkan kepalanya dan berjalan kembali untuk bermanja-manja pada Ye Futian.     

"Kau pikir kau sangat kuat sekarang?" Ye Futian mengetuk kepala elang itu untuk memperingatkan bahwa ini bukan tempat untuk berkencan.     

Ye Futian menoleh ke arah Liu Lan dan sedikit menundukkan kepalanya. "Maafkan perbuatan elang-ku barusan."     

"Elangmu benar-benar lancang!" Liu Lan mencibir. Seekor elang berani memprovokasi seekor Phoenix Biru. Elang itu tidak hanya berani, ia benar-benar lancang. Gurunya telah berusaha keras untuk mendapatkan Phoenix Biru ini.     

"Tidak, elang-ku hanya tidak berpengalaman," ujar Ye Futian sambil tersenyum. Gadis Api itu hanya mengangguk dan tidak mengatakan apa-apa lagi.     

Pada saat ini, terdengar suara gemerisik dari orang-orang yang berada di sudut rumah anggur. Mereka terus memandang ke bawah dengan penuh rasa ingin tahu.     

"Itu Penyihir Wu." Banyak orang berseru. Ketika mendengar hal ini, semua orang tampak tercengang dan bergegas melihat ke bawah.     

"Penyihir Wu juga datang kemari?" Kedua mata Yang Ting berbinar.     

"Siapa itu Penyihir Wu?" Ye Futian terlihat bingung.     

"Wu adalah nama keluarganya. Dia adalah seorang penyihir yang sangat terkenal. Tidak ada yang tahu siapa nama aslinya, jadi orang memanggilnya dengan sebutan Penyihir Wu. Dia sangat kuat, kemampuannya benar-benar mengerikan. Meskipun dia hanya berada di Arcana Plane tingkat menengah, semua orang di Kota Yunyue mengetahui namanya. Banyak pasukan ingin merektrutnya, tapi dia selalu menolak. Kali ini, dia datang untuk berpartisipasi dalam pertempuran empat pasukan. Apakah dia telah siap untuk bergabung dengan Serikat Pedagang Yunyue sekarang?     

Yang Ting merasa penasaran. Dia berdiri dari tempatnya dan berkata, "Ayo kita lihat."     

Ye Futian juga berdiri dari tempatnya. Berdasarkan penjelasan Yang Ting, Ye Futian menyimpulkan bahwa orang ini pasti penyihir yang sangat berbakat disini. Dia bertanya-tanya seberapa kuat kemampuan yang dimiliki oleh Penyihir Wu.     

Ye Futian berjalan kesana dan melihat ke bawah. Dia melihat satu sosok yang mengenakan jubah berwarna hitam. Dia bisa melihat bahwa pria ini jauh lebih muda daripada yang dia pikirkan. Tapi pakaian yang dikenakan oleh pria ini sama anehnya dengan namanya.     

"Bahkan Tuan Shang datang untuk menyambutnya. Pria itu memang Penyihir Wu!" Seseorang berseru. Shang Qing dan Shang Hai serta petugas dari Menara Giok Putih lainnya berdiri disana untuk menyambutnya.     

"Tidak heran kita tidak dapat menemukan mereka," ujar Yang Ting.     

Di kejauhan, terlihat aura pedang yang terbang mendekat. Orang-orang melihat ke atas dan menyaksikan satu sosok yang mengendarai sebilah pedang. Dia terbang dengan sangat cepat dan turun secara perlahan-lahan.     

"Duan Que, sang Pendekar Iblis, juga datang kemari?" Orang-orang terlihat sangat terkejut. Dengan kehadiran keduanya disini, tampaknya pertempuran akan menjadi sangat sengit.     

Penyihir Wu dan sang Pendekar Iblis datang kemari untuk membantu Serikat Pedagang Yunyue. Tiga pasukan lainnya pasti juga telah mengundang beberapa kultivator berbakat.     

"Duan Que, yang dikenal sebagai sang Pendekar Iblis, sangat ahli dalam ilmu berpedang. Dia juga sangat kuat. Serikat Pedagang Yunyue benar-benar salah satu dari pasukan besar. Mereka pasti telah mengeluarkan biaya yang cukup banyak untuk mengundang keduanya," ujar Yang Ting.     

Kelompok Ye Futian terlihat tenang. Mereka tahu bahwa setiap tempat pasti memiliki kultivator-kultivator terbaik. Penyihir Wu dan sang Pendekar Iblis adalah contohnya.     

Shang Hai dan Shang Qing menyambut Penyihir Wu dan sang Pendekar Iblis ketika keduanya masuk ke dalam Menara Giok Putih. Orang-orang kembali ke tempat duduk mereka masing-masing dan melanjutkan perbincangan mereka.     

"Saudara Ye, pertempuran ini mungkin menjadi lebih berbahaya dari sebelumnya. Berhati-hatilah!" Yang Ting memperingatkan Ye Futian. Ketika melihat dua orang itu disini, dia merasa bahwa pertempuran ini bisa menjadi sangat berbahaya.     

"Baiklah." Ye Futian mengangguk.     

Setelah beberapa saat, rumah anggur itu tiba-tiba menjadi sunyi. Beberapa orang datang dari arah tangga. Ye Futian berbalik dan melihat Shang Hai dan Shang Qing menemukan tempat duduk yang bagus untuk Penyihir Wu dan sang Pendekar Iblis. Mereka tampak sangat ramah. Beberapa orang dari Menara Giok Putih di belakang mereka berjalan dan melihat sekeliling. Mereka melihat Ye Futian dan berjalan ke arahnya.     

"Tuan, apakah anda tinggal di Penginapan Qiuyue di lantai pertama?" pria itu bertanya kepadanya.     

"Ya." Ye Futian mengangguk.     

"Tuan, Menara Giok Putih sudah penuh sekarang," ujar pria itu. "Kami hanya menyediakan penginapan kepada mereka yang berpartisipasi dalam pertempuran empat klan untuk Serikat Pedagang Yunyue. Karena itu, bisakah anda pindah ke tempat lainnya? Kami minta maaf atas ketidaknyamanan ini."     

Yu Sheng mengerutkan keningnya dan bertanya dengan nada serius, "Apa maksudmu?"     

Yang Ting dan Yang Yi juga terlihat kesal. "Teman-temanku juga akan berpartisipasi dalam pertempuran itu," ujar Yang Ting.     

"Maaf, kami sudah tidak menerima peserta lainnya," ujar pria itu. Ye Futian mengetuk-ngetuk meja dengan jarinya. Dia melirik ke arah Penyihir Wu, ia tahu bahwa hal ini terjadi karena kedatangan orang-orang ini.     

"Baiklah, kami akan pergi setelah menghabiskan minuman kami." Ye Futain tidak ingin melanjutkan perdebatan ini.     

"Bisakah kalian mengambil barang-barang kalian sekarang?"     

"Apa maksudmu?" Ye Futian merasa kesal. "Kau masuk ke dalam kamar kami?"     

*Brak* Yu Sheng memukul meja di depannya, langsung menghancurkannya hingga berkeping-keping. Dia memandang ke arah pria itu dengan tatapan mata serius. Mereka masih tinggal disini dan orang-orang itu sudah tidak sabar untuk mengemasi barang-barang mereka agar dua orang ini mendapatkan kamar?     

Banyak orang mulai memperhatikan keributan yang terjadi disini. Mereka merasa kasihan pada kelompok Ye Futian, tapi mereka tidak bisa berbuat apa-apa. Menara Giok Putih sudah penuh. Seseorang harus pergi sehingga Penyihir Wu dan sang Pendekar Iblis bisa menginap disini.     

Shang Hai dan Shang Qing berjalan mendekat dan menatap ke arah Yu Sheng. "Tuan, apa maksud anda?"     

"Apa kau bertanya tentang maksud perbuatanku ini?" Yu Sheng mencibir.     

"Ini memang kesalahan kami, tapi tolong maklumi situasi kami saat ini," Shang Hai meminta maaf.     

"Kami telah membayar batu spiritual yang cukup untuk menginap selama beberapa hari ke depan, bukan begitu?" ujar Loulan Xue dengan nada serius.     

"Kembalikan biaya menginap yang sudah mereka bayarkan." Shang Hai meminta pegawainya untuk melakukannya. Pelayan itu tampaknya sudah menyiapkan semuanya. Dia langsung memberikan kelompok Ye Futian sebuah tas.     

"Kau pikir ini cukup?" ujar Ye Futian dengan santai.     

"Sekarang kau ingin mencari masalah," Shang Hai memperingatkan.     

Di sebelahnya, Shang Qing tersenyum dan berkata, "Jika itu tidak cukup, aku bisa memberimu lebih banyak." Kemudian dia berjalan ke depan dan menjatuhkan batu-batu spiritual di hadapan kelompok Ye Futian, satu per satu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.