Legenda Futian

Pemilik Baru Paviliun Celestial



Pemilik Baru Paviliun Celestial

0Hari sudah gelap dan Long Ling'er tertidur dengan tenang di bawah pengaruh melodi yang dimainkan oleh Ye Futian. Saat alunan musik berhenti, Ye Futian berdiri dari tempatnya, mengucapkan selamat tinggal kepada dua orang pelayan Long Ling'er dan pergi meninggalkan tempat tersebut. Setelah dia pergi, kedua pelayan itu saling memandang satu sama lain dan salah satu dari mereka berkata, "Suasana hati nona Ling'er telah membaik beberapa hari terakhir ini."     
0

"Benar. Meskipun nona Ling'er selalu berdebat dengannya setiap hari, dia tampak menikmati prosesnya. Semenjak terjadinya peristiwa itu beberapa tahun yang lalu, belum ada seorang-pun yang menghabiskan waktu dengan nona Ling'er seperti ini. Tuan dan nyonya menjadi bersikap sangat tegas, sehingga emosi nona Ling'er menjadi semakin buruk, dan belum ada anggota klan lainnya yang berani bertindak seperti ini di depan nona Ling'er. Mereka entah merasa cemburu atau ketakutan. Meskipun tuan muda menyayangi nona Ling'er, tetapi sifatnya itu..." Pelayan lainnya menggelengkan kepalanya dengan pelan. Mereka telah menyaksikan Long Ling'er tumbuh dan mereka tahu bahwa sejak pemimpin Klan sebelumnya telah meninggal dunia, banyak hal telah berubah, dan mereka belum pernah melihat Long Ling'er bertindak seperti itu sejak lama.     

"Tapi pria itu benar-benar berani bermain-main dengan nona Ling'er seperti itu. Apakah dia tidak tahu identitas sebenarnya dari nona Ling'er?" jawab pelayan pertama itu, sambil tersenyum. "Terlebih lagi, penampilan dan bakatnya tampak sangat luar biasa."     

Ye Futian tidak tahu bahwa dua pelayan itu sedang membicarakan dirinya. Meskipun dia tidak tahu identitas gadis itu, dia sudah bisa menebaknya. Seorang gadis remaja yang dengan mudah mengatakan bahwa dia akan membeli Paviliun Celestial, bagaimana mungkin dia datang dari latar belakang yang sederhana? Namun, dia tidak terlalu memperlakukan hal-hal seperti latar belakang dan identitas terlalu serius. Dia tahu bahwa gadis itu benar-benar kekurangan kasih sayang, itulah sebabnya dia memutuskan untuk menemaninya selama beberapa hari. Namun, banyak hal lain yang menjadi sangat jelas baginya sekarang. Misalnya, ketika dia tiba di gedung tempat dia menginap, satu sosok Tetua muncul di depannya. Ye Futian tidak terkejut. Dia berjalan ke depan dan membungkuk hormat, sambil berkata, "Ye Futian menyapa senior."     

"Kau juga seorang Dragon Master?" Tetua itu bertanya. Dia adalah Tetua yang selama ini telah mengajari Long Ling'er cara bermain guqin.     

"Tidak, saya bukan seorang Dragon Master." Ye Futian tidak menyembunyikan fakta bahwa dia telah mengajari Long Ling'er, dan dia tidak pernah memiliki niat untuk melakukannya. Lagipula, dia secara diam-diam juga telah belajar dari permainan guqin Tetua tersebut. Dia tidak perlu menyembunyikan apa-apa. Jika dia memilih untuk menyembunyikannya dan fakta itu diketahui oleh orang lain suatu hari nanti, hal itu akan membuat mereka jadi membencinya. Hanya saja, secara kebetulan dia memiliki kemampuan untuk mengajari gadis itu.     

"Bagaimana kau bisa mempelajari permainan guqin milikku?" Teua itu bertanya dengan penuh rasa ingin tahu. Siapa-pun yang bukan seorang Dragon Master tidak akan memiliki bakat yang unik, dan mereka tidak akan mampu mempelajarinya. Bahkan jika mereka berpengalaman dalam memainkan guqin, mereka tidak akan bisa berkomunikasi dengan naga-naga iblis.     

"Saya seorang Penyihir Musik sekaligus seorang beastmaster. Itulah sebabnya saya bisa meniru kemampuan seorang Dragon Master, tetapi saya tidak benar-benar memiliki kemampuan tersebut. Saya tidak bermaksud untuk belajar dari anda secara diam-diam, saya berharap senior bisa memaafkan saya." ujar Ye Futian. Kemampuan yang telah dia tampilkan sedikit berbeda dari kemampuan yang dimiliki oleh seorang Dragon Master; dia telah mengendalikan seekor naga iblis dengan membuat hubungan dengan naga tersebut, sementara seorang Dragon Master mengambil pendekatan secara langsung dengan cara beresonansi dengan aura spiritual bangsa naga.     

"Aku mengerti." Tetua itu menganggukkan kepalanya, dan dalam sekejap, dia sudah menghilang.     

Ye Futian berusaha berpikir dengan cepat, tapi dia tidak terlalu mengerti apa maksudnya. Jika melihat kemampuan dari Tetua itu, dia tidak akan melakukan apa-pun pada Ye Futian hanya karena masalah kecil seperti itu, apalagi, Ye Futian mengakui tindakannya dengan sopan.     

Ketika Tetua itu kembali ke gunung air terjun yang telah dia tinggalkan sebelumnya, para pengawal yang mendampingi Long Ling'er sebelumnya sudah menunggu disana. Ketika mereka melihat Tetua itu tiba, mereka membungkuk hormat dan memanggilnya, "Senior."     

"Bagaimana?" Tetua itu bertanya.     

"Seharusnya tidak ada masalah. Pertemuan mereka kali ini adalah sebuah kebetulan, semua rekan-rekannya berasal dari negeri asing," jawab pengawal tersebut.     

"Baiklah, sejak awal hal ini seharusnya tidak menjadi masalah, tetapi karena hal ini melibatkan Ling'er kecil, kita harus lebih berhati-hati. Karena tidak ada masalah yang berarti, semuanya akan kembali normal. Kita tidak perlu ikut campur, dan Ling'er kecil sepertinya sangat menyukainya. Aku merasa senang ada seseorang yang bersedia menemani Ling'er berkultivasi." Tetua itu melambaikan tangannya dan berkata, "Kalian bisa pergi sekarang."     

"Baik." Penjaga itu mengangguk. "Haruskah kami menemukan cara baginya untuk bergabung dengan Sekolah Starry untuk menemani nona Ling'er berkultivasi disana?"     

"Kita bisa membahas hal ini nanti. Kita masih belum tahu bagaimana perasaannya tentang hal itu, mungkin niat awalnya untuk datang ke Kota Langit Suci juga untuk bergabung dengan Tiga Sekolah Terbesar. Dengan melihat kemampuannya mempelajari permainan guqin milikku hanya dalam waktu beberapa hari, potensinya jelas tidak perlu diragukan lagi. Selain itu, peristiwa ini cukup diketahui oleh Nyonya, kita tidak perlu memberitahukan hal ini pada banyak orang," jawab Tetua tersebut.     

"Baik. Kalau begitu kami pergi dulu." Para pengawal itu membungkuk hormat dan pergi meninggalkan tempat tersebut.     

Hari berikutnya setelah Long Ling'er terbangun, dia meminta Ye Futian untuk pergi bersamanya ke gunung air terjun untuk berkultivasi dan mempelajari guqin. Seperti biasa, Tetua itu telah menunggu disana untuk mengajari Long Ling'er. Tidak ada yang berbeda dari biasanya.     

Ye Futian mengerti bahwa sikap dari Tetua itu menunjukkan bahwa dia telah diakui olehnya. Oleh karena itu, meskipun identitas Ye Futian disini adalah sebagai pendamping musikal, pada kenyataannya, dia juga mempelajari melodi guqin yang dimiliki oleh Dragon Master.     

Setelah mereka selesai belajar, Ye Futian akan mengajari Long Ling'er. Pada hari-hari berikutnya, orang yang paling bahagia tentu saja adalah Long Ling'er, karena ia memiliki dua orang yang mengajarinya secara bersamaan. Kakek Feng menjadi guru utama, dan Ye Futian mengkoreksi detail dan kesalahan dari permainan guqinnya. Hal ini membuat dia belajar dengan sangat cepat.     

Hari-hari di Istana Barat berlangsung dengan damai dan normal, sikap Long Ling'er terhadap Ye Futian telah berubah menjadi semakin baik, tetapi sesekali, mereka berdua masih sering berdebat.     

Di luar, sebuah peristiwa yang luar biasa terjadi di sekitar Sekolah Starry. Salah satu dari tiga penginapan terkenal di Kota Langit Suci, yaitu Paviliun Celestial, sedang berganti kepemilikan. Penginapan itu telah dibeli oleh seseorang dan acara serah terima sedang berlangsung.     

Sebagai salah satu dari tiga penginapan terbaik di Kota Langit Suci, Paviliun Celestial memiliki sponsor yang luar biasa dan pihak yang mendukungnya tidak pernah kekurangan biaya untuk mendukung penginapan tersebut. Mereka yang menginap atau sekedar minum-minum di Paviliun Celestial memiliki status-status tertentu. Semua ini memiliki makna khusus, namun di bawah sponsor yang kuat, Paviliun Celestial telah dibeli oleh orang lain. Hal ini tentu saja menyebabkan kegemparan.     

Tidak lama kemudian, terdapat sebuah berita bahwa orang yang membeli Paviliun Celestial adalah anggota dari sebuah klan di Gunung Barat. Sebagian besar orang menjadi tidak terlalu terkejut setelah mendengar berita tersebut. Karena yang membeli Paviliun Celestial adalah 'klan itu', mudah saja bagi mereka untuk membeli penginapan tersebut. Banyak orang masih merasa penasaran, untuk apa klan itu membeli Paviliun Celestial?     

Terdapat sebuah rumor bahwa pada awal tahun depan, orang itu akan bergabung dengan Sekolah Starry untuk berkultivasi. Mungkinkah penginapan itu dibeli untuk tempat tinggalnya nanti? Namun, di dekat Sekolah Starry, terdapat Istana Barat, yang juga menjadi milik pribadi dari klan tersebut. Seseorang yang sangat kuat sudah tinggal disana, jadi apa gunanya membeli Paviliun Celestial bagi mereka?     

Banyak orang tidak bisa menebak alasan klan tersebut membeli Paviliun Celestial, tetapi setelah melewati banyak perdebatan, mereka akhirnya menyerah. Mereka hanya menyesali bahwa orang-orang yang berkuasa selalu melakukan hal seperti itu dengan sengaja, mengapa mereka perlu sebuah alasan untuk melakukannya?     

Bahkan jika mereka berusaha memikirkannya hingga memeras otak mereka, mereka mungkin tidak akan pernah bisa menebak bahwa pembelian Paviliun Celestial hanyalah permainan antara seorang gadis dan seorang laki-laki licik. Semua itu bermula karena laki-laki itu telah dipandang rendah oleh seorang wanita cantik yang bekerja di Paviliun Celestial dan sejak itu ia telah menaruh dendam.     

Selain peristiwa mengenai pembelian Paviliun Celestial, ujian akhir tahun di Sekolah Starry juga telah menimbulkan keributan, terutama di dalam Sekolah Starry. Ujian ini adalah salah satu acara terbesar yang diselenggarakan oleh Sekolah Starry setiap tahun.     

…     

Kembali ke Istana Barat, Long Ling'er telah mempelajari lagu guqin lainnya dan terlihat sangat gembira. Dia tersenyum pada Ye Futian dan bertanya, "Kakak Futian, bukankah aku sangat hebat?"     

"Biasa saja. Alasan utama kau bisa melakukannya adalah kau memiliki dua orang guru yang hebat," jawab Ye Futian dengan nada malas.     

"Hmph, tidak bisakah kau memberiku dorongan semangat?" Long Ling'er menatap ke arah Ye Futian dengan galak.     

"Bukankah kesombonganmu akan meningkat pesat?" Ye Futian membalas pandangan gadis itu dengan tatapan menghina di matanya.     

Long Ling'er menyilangkan lengannya di pinggulnya, dan setelah itu ia mengeluarkan sebuah lencana dari sakunya. Ekspresinya terlihat cemberut dan ia memberikan lencana itu pada Ye Futian. "Untukmu."     

Ye Futian mengambil lencana tersebut dan melihat kata-kata 'Paviliun Celestial' tertulis di atasnya. Meskipun dia sudah menebak bahwa hal itu tidak akan sulit bagi Long Ling'er, dia tidak menyangka bahwa prosesnya akan semudah ini. Ketika mereka berdua sedang bercanda, Long Ling'er mengatakan bahwa selama Ye Futian bersedia mengajarinya, dia akan membeli Paviliun Celestial sebagai hadiah untuknya. Hanya dalam beberapa hari, dia benar-benar telah membelinya...     

Ye Futian menghela napas dalam hatinya. Gadis ini benar-benar kaya raya. Ketika menghadapi orang seperti itu, Ye Futian benar-benar ingin mengatakan 'Jika ada hal yang baik yang terjadi di masa depan, ingatlah untuk mencari keberadaanku.'     

"..." Gadis itu menatap ke arah Ye Futian, sambil mengedipkan matanya. Setelah tertegun selama beberapa detik, dia membuka mulutnya dan bertanya, "Kau tidak ingin mengatakan apa-apa?"     

"Anak yang baik." Ye Futian membelai kepala gadis tersebut.     

Ekspresi gadis itu menjadi kesal. Dia bertanya dengan penuh amarah, "Bukankah kau setidaknya berpura-pura rendah hati dan menolak tawaranku, memohon-mohon setelah gagal membujukku, lalu memujiku?"     

"Anak kecil seharusnya tidak berpikir terlalu berlebihan." Ye Futian menepuknya dengan pelan di belakang kepalanya.     

"Aku tidak percaya ternyata kau adalah orang seperti ini." Long Ling'er seperti ingin menangis.     

"Ups, sepertinya aku ketahuan," jawab Ye Futian tanpa malu.     

"Woohoo..." Long Ling'er berbalik dan berjalan ke arah dua pelayannya dan berkata, "Aku ingin keluar dan bermain."     

Ye Futian tampak tercengang. Dia mengira bahwa gadis itu merasa tersinggung, tetapi dia telah meremehkannya.     

"Nona Ling'er, kami tidak bisa memutuskan hal ini," jawab pelayan tersebut.     

"Paman Yang." Gadis itu berteriak dan tak lama kemudian pria paruh baya itu muncul, sambil berkata, "Apakah nona Ling'er mencari saya?"     

"Aku ingin keluar," ujar Long Ling'er dengan nada serius.     

"Nona Ling'er, Nyonya telah mengatakan bahwa kultivasi adalah prioritas utama bagi anda di Istana Barat sampai anda bergabung dengan Sekolah Starry," Yang Xing menjelaskan dengan penuh kesabaran.     

"Aku sudah belajar dengan sangat cepat. Hari ini aku ingin berterima kasih pada kakak Futian. Apakah aku tidak boleh pergi ke Paviliun Celestial untuk merayakan hal ini? Lagipula, aku telah berjanji untuk memberikan Paviliun Celestial pada kakak Futian, jadi aku harus pergi kesana dan melihat-lihat." Long Ling'er telah menyampaikan alasannya dan Ye Futian tanpa sadar telah menjadi tumbalnya.     

"Ini..." Yang Xing tidak tahu harus berbuat apa.     

Long Ling'er berlari ke sisi Ye Futian, memeluk tangannya dan berkata, "Jangan khawatir Paman Yang, jika kakak Futian pergi bersamaku, aku pasti tidak akan membuat masalah."     

Ye Futian merasa pusing. Ini adalah satu beban yang tidak bisa dia hilangkan.     

Yang Xing memandang ke arah Ye Futian, sambil mengangguk dengan lembut dan berkata, "Baiklah kalau begitu."     

"Terima kasih, Paman Yang." Gadis itu tersenyum lebar. Dia akhirnya berhasil pergi ke luar.     

…     

Di Paviliun Celestial, tempat itu sudah terlihat sangat ramai selama dua hari terakhir karena dua alasan. Yang pertama adalah karena Paviliun Celestial telah dibeli oleh seseorang dari 'klan itu' di Gunung Barat dan sedang berganti kepemilikan. Hal ini tentu saja menarik banyak perhatian orang-orang. Yang kedua adalah ujian akhir tahun yang akan segera diadakan di Sekolah Starry. Banyak murid yang berhasil melewati ujian tersebut akan datang kemari untuk merayakan keberhasilan mereka.     

Pada saat ini, terdapat banyak murid dari Sekolah Starry di luar Paviliun Celestial. Jiang Nan dan Wang Yuqing juga berada diantara mereka. Wang Yuqing mengangkat kepalanya dan menatap ke arah pintu utama Paviliun Celestial yang mencolok, merasakan emosi campur aduk di dalam hatinya.     

Meskipun dia adalah murid tingkat atas dari salah satu empat pasukan besar di Kota Yunyue dan bisa dianggap keluarga mereka kaya raya, tetapi baginya, datang ke Paviliun Celestial masih bisa dianggap sebagai suatu kemewahan. Baik itu segala fasilitas maupun makanan di Paviliun ini, mereka semua dibayar dengan menggunakan peralatan ritual, bukan batu spiritual. Dengan mengunjungi Paviliun Celestial merupakan sebuah pertanda dari status yang dimiliki oleh seseorang.     

Wang Yuqing belum pernah kemari. Baginya, pemborosan semacam ini bukanlah sebuah kewajiban baginya. Bahkan jika dia bertemu dengan beberapa orang penting di Paviliun ini, perbedaan status mereka akan menunjukkan bahwa mereka tidak akan banyak berinteraksi disini. Namun, hari ini, karena hasil luar biasa yang ditunjukkan oleh Jiang Nan dalam ujian akhir tahun, mereka semua datang kemari untuk merayakannya.     

"Ayo kita pergi, aku akan membawamu untuk merasakan secara langsung suasana di Paviliun Celestial," ujar Jiang Nan sambil tersenyum. Dia berjalan ke depan dan melanjutkan, "Aku mendengar bahwa Paviliun Celestial telah berganti kepemilikan, dan telah dibeli oleh 'klan itu' dari Gunung Barat. Banyak orang datang kemari untuk ikut bersenang-senang hari ini, aku bertanya-tanya apakah kita akan mendapatkan kesempatan untuk bertemu dengan beberapa orang terkenal disini."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.